PERILAKU PETANI DALAM PRODUKSI DAN PENANGANAN PANGAN SEGAR DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

  

PERILAKU PETANI DALAM PRODUKSI DAN PENANGANAN PANGAN SEGAR

DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

  ( Far mer ’ s Behavi or i n Fr esh Food Pr oduct i on and Management i n West Lampung Di st r i ct )

  1

  2

  2 Lingga Kusuma , Ahmad Sulaeman , dan Ikeu Tanziha

  1 Program St udi Manaj emen Ket ahahan Pangan (MKP), Sekolah Pascasarj ana, IPB.

  2 Depart emen Gizi Masyarakat , Fakult as Ekologi Manusia (FEMA), IPB

  Tel: 0251-8628304/ 8621258; Fax: 0251-8625846/ 8622276

ABST RACT

  The obj ect i ve of t hi s r esear ch was t o anal yze f ar mer ’ s behavior i n t he pr oduct i on

and post har vest management of f r esh f ood (veget abl es). A sur vey and cr oss sect ional

st udy design wer e appl ied i n t his st udy. The l ocat ions ar e chosen pur posivel y, ie:

Sukar ame Vi l l age i n Bal i k Buki t Subdist r i ct and Seki ncau Vi l l age i n Seki ncau Subdi st r ict .

The si xt y r espondent s wer e chosen r andoml y usi ng st r at i f i ed sampl i ng met hod. The dat a

was anal yzed descr i pt i vel y and i nf er ent i al l y. Fr esh f ood f ar mer s i n West Lampung Di st r ict

had l ow knowl edge about GAP and al so had at t i t ude and behavi or t hat was not

appr opr i at e wi t h GAP. Act i vi t y i n f ar m gr oup and at t i t ude about GAP had si gni f i cant

cor r el at i onshi p wi t h behavi or i n pr oduct i on and post har vest management . The f ar mer ’ s

at t i t ude about GAP has bigger i nf l uence on t he behavi or t han t he act i vi t y i n f ar m gr oup.

  Keywords: f r esh f ood, pr oduct i on and post -har vest management , f ar mer ’ s behavi or PENDAHULUAN pan cara-cara bert ani yang baik dan benar ( Good Agr icul t ur al Pr act i ces/ GAP).

  Berdasarkan def inisi ket ahanan pangan Secara lebih khusus penelit ian ini ber- dalam UU Nomor 7/ 1996 t ent ang Pangan maka t uj uan unt uk: 1) menganalisis hubungan pe- keamanan pangan merupakan salah sat u vari- nget ahuan dan sikap pet ani t ent ang GAP sert a abel pent ing dalam ket ahanan pangan. Hal ini kondisi sosial ekonomi pet ani dengan perilaku karena pangan yang dikonsumsi haruslah pa- pet ani dalam produksi dan penanganan pangan ngan yang aman yait u t idak menimbulkan gej a- segar; 2) menganalisis f akt or-f akt or yang ber- la kesakit an baik secara biologis maupun psiko- pengaruh t erhadap perilaku pet ani dalam pro- logis guna mencapai kehidupan yang sehat j as- duksi dan penanganan pangan segar. mani dan rohani. Dengan pesat nya kemaj uan t eknologi agak sulit unt uk dapat memproduksi hasil pert anian yang cukup t anpa pert olongan

  METODE PENELITIAN pest isida dan bebas dari residu pest isida.

  Residu pest isida pada t anaman dapat Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian dit ekan semaksimal mungkin bila cara penggu- Penelit ian ini menggunakan desain Cr oss naannya t ert ib dan bij aksana sert a t erkendali

  sect ional dengan pemilihan Desa dan Keca-

  dengan baik (Winarno, 2004). Cemaran biologi,

  pur posive) berdasarkan

  mat an secara sengaj a ( kimia maupun benda lainnya pada produk se- luas hamparan t anaman sayuran. Penelit ian gar merupakan kondisi yang bersumber dari dilakukan bulan Okt ober-November 2008. banyak hal diant aranya adalah kebersihan pe- kerj a, penanganan proses produksi dan pasca-

  Penarikan Contoh

  panen maupun kondisi lingkungan. Dengan de- mikian penerapan pencegahan cemaran pada Cont oh dipilih secara St r at i f i ed Ran- t ingkat pet ani, meskipun dilakukan secara mi- dom Sampl i ng sebanyak 60 rumah t angga dari nimal akan sangat mempengaruhi keamanan 2 desa t erpilih. produk segar.

  Pengolahan dan Analisis Data

  Secara umum penelit ian ini bert uj uan unt uk mengkaj i perilaku pet ani dalam produksi Unt uk menganalisa hubungan ant ara pe- dan penanganan pangan segar di Kabupat en nget ahuan, sikap, akt ivit as dalam kelompok

  Lampung Barat dan dikait kan dengan penera- t ani, dan karakt erist ik sosial ekonomi dengan perilaku produksi dan penanganan pangan se- gar, digunakan analisis korelasi

  Pear son. Se-

  6 Menggunakan pest isida yang t erdaf t ar/ mendapat izin dari pemerint ah 45 75

  25 10 16. 7 Perguruan Tinggi (>12) 1 2. 3

  4

  2 12. 5 13 21. 7 SMA (10-12) 6 13. 9

  1 1. 6 SD (1-6) 1 100 24 55. 9 10 62. 5 35 58. 3 SMP (7-9) 11 25. 6

  Lama Sekolah/ Pen didikan (Tahun) Perilaku Total Tidak Sesuai Kurang Sesuai Sesuai n % n % n % n % Tidak Sekolah (0 t ahun) 1 2. 3

  Tabel 3. Sebaran Rumah Tangga Pet ani berda- sarkan Lama Sekolah dan Perilaku.

  11 Bekerj a dalam keadaan sehat dan t idak mengidap penyakit menular 59 98. 33

  9 15

  10 Menggunakan bahan kimia unt uk penanganan pasca panen sesuai t uj uan dan keamanan pangan

  9 Menggunakan air yang bersih sesuai baku mut u air unt uk mencuci produk 24 40

  47 78. 33

  8 Menyimpan pest isida di t empat yang aman, kering dan t erlindung sert a t erpisah dari hasil t anaman

  7 Menggunakan pest isida sesuai dengan inst ruksi label 43 71. 67

  53 88. 33

  dangkan unt uk menganalisa f akt or-f akt or yang berpengaruh t erhadap perilaku pet ani dalam produksi dan penanganan pangan segar, digu- nakan analisis regresi.

  5 Penyimpanan pupuk di t empat yang aman, kering dan t erlindung sert a t erpisah dari hasil t anaman

  4 Tidak menggunakan limbah manusia unt uk memupuk t anaman 3 5

  3 Pemilihan lahan bebas dari pencemaran limbah beracun 56 93. 33

  2 Pemilihan lokasi lahan usaha dengan kemiringan < 30% 57 95

  1 Sist em Pencat at an semua akt ivit as 38 63. 33

  No. Perilaku Produksi Dan Penanganan Pangan Segar n %

  Rumah t angga yang memiliki perilaku t i- dak sesuai, kurang sesuai maupun sesuai, cen- derung hanya berpendidi kan SD. Masing-masing kelompok perilaku memiliki penyebaran t ing- kat pendidikan yang bervariasi. Sebaran rumah t angga pet ani berdasarkan lama sekolah/ pen- didikan dan perilaku disaj ikan pada Tabel 3. Tabel 2. Sebaran Perilaku Rumah Tangga Pet a- ni dalam Produksi dan Penanganan Pa- ngan Segar.

  Analisis Korelasi terhadap Faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Petani dalam Produksi dan Penanganan Pangan Segar

  Jika mengacu Buku Pedoman Cara Budi daya yang Baik (Depert emen Pert anian, 2008) dapat dij elaskan bahwa perilaku pet ani dalam produksi dan penanganan pangan segar masih belum seluruhnya sesuai dengan st andar yang menj adi t it ik kendali dalam budidaya sayuran dan berst at us waj ib.

  29 100 26 100 5 100 60 100

  3 60 43 71. 7 Sesuai 7 24. 2 7 26. 9 2 40 16 26. 7 Tot al

  Perilaku Penanganan Pangan Segar Luas Lahan Garapan Total <0. 5 ha (Sempit) 0. 5-1 ha (Sedang) >1 ha (Luas) n % n % n % n % Tidak sesuai 1 3. 4 1 1. 6 Kurang sesuai 21 72. 4 19 73. 1

  Rumah t angga pet ani dengan lahan ga- rapan <0. 5 ha maupun 0. 5-1 ha dan >1 ha me- miliki perilaku yang t ersebar pada semua ke- lompok perilaku, namun proporsi t erbesar pa- da kat egori kurang sesuai. Hal ini berart i bah- wa rumah t angga dengan berbagai lahan gara- pan ada kecenderungan berperilaku kurang se- suai dengan GAP. Hal ini kemungkinan karena rumah t angga pet ani pada umumnya memiliki penget ahuan GAP yang masih kurang Fishbien & Aj zen (1975) menyat akan bahwa hubungan ant ara konsep penget ahuan, sikap dan perilaku dalam kait annya dengan suat u kegiat an t idak dapat dipisahkan. Sebaran rumah t angga pet a- ni berdasarkan perilaku produksi dan pena- nganan pangan segar dan luas lahan garapan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Sebaran Rumah Tangga Pet ani berda- sarkan Perilaku Produksi dan Pena- nganan Pangan Segar dan Luas Lahan Garapan

  HASIL DAN PEMBAHASAN Perilaku Dalam Produksi dan Penanganan Pa- ngan Segar

  1 1. 6 Tot al 1 100 43 100 16 100 60 100 Namun rumah t angga yang berperilaku t idak sesuai, kurang sesuai maupun sesuai cenderung memiliki penghasilan diat as garis kemiskinan. Hal ini kemungkinan karena harga j ual dari produk pangan segar yang dihasilkan pet ani belum dit ent ukan oleh proses at au perlakuan selama produksi. Secara rinci seba- ran rumah t angga pet ani berdasarkaan penda- pat an perkapit a per bulan dan perilaku disa- j ikan dalam Tabel 4.

  Tabel

  15 Kurang Akt if 22 51. 2 3 18. 8 25 41. 7 Akt if

  51

  0 0 0 0 0 0 0 0 Kurang sesuai 1 100 7 16. 3 1 6. 3 9 15 Sesuai 0 36 83. 7 15 93. 7

  Sikap t ent ang GAP Perilaku Tidak Sesuai Kurang Sesuai Sesuai Total n % n % n % n % Tidak sesuai

  8. Sebaran Rumah Tangga Pet ani berdasarkan Sikap t ent ang GAP dan Perilaku

  Dalam hal sikap t erhadap GAP, pet ani yang berperilaku t idak sesuai dengan GAP cenderung memiliki sikap kurang sesuai. Namun yang berperilaku kurang sesuai maupun yang sesuai ada kecenderungan memiliki sikap sesuai. Sebaran rumah t angga pet ani berda- sarkan sikap t ent ang GAP dan perilaku disaj i- kan pada Tabel 8. Tabel

  1 100 43 100 16 100 60 100

  5 31. 3 22 36. 7 Tinggi 2 4. 7 1 6. 2 3 5. 0 Tot al

  Penget ahuan Tent ang GAP Perilaku Tidak Sesuai Kurang Sesuai Sesuai Total n % n % n % n % Kurang 1 100 24 55. 8 10 62. 5 35 58. 3 Sedang 17 39. 5

  Tabel 7. Sebaran Rumah Tangga Pet ani menu- rut Penget ahuan t ent ang GAP dan Perilaku.

  15 Tot al 1 100 43 100 16 100 60 100

  9

  2 4. 7 7 43. 8

  9

  4. Sebaran Rumah Tangga Pet ani berdasarkan Pendapat an per kapit a per bulan dan Perilaku.

  1 6. 3

  Aktivitas Dalam Kelompok Perilaku Tidak Sesuai Kurang Sesuai Sesuai Total n % n % n % n % Tidak ikut 12 27. 9 5 31. 3 17 28. 3 Tidak Akt if 1 100 7 16. 2

  Tabel 6. Sebaran Rumah Tangga Pet ani menu- rut Akt ivit as dalam Kelompok dan Perilaku.

  Dari aspek penget ahuan t ent ang GAP, rumah t angga pet ani yang berperilaku t idak sesuai, kurang sesuai maupun sesuai dengan GAP ada kecenderungan memiliki penget ahuan yang kurang. Namun rumah t angga yang berpe- rilaku kurang sesuai dan sesuai dengan GAP memiliki penget ahuan yang t ersebar pada se- mua kat egori t ingkat penget ahuan. Sebaran rumah t angga pet ani menurut penget ahuan t ent ang GAP dan perilaku dapat dilihat pada Tabel 7.

  Kepala rumah t angga pet ani yang me- miliki perilaku t idak sesuai dengan GAP pada umumnya t idak akt if dalam kelompok t ani, se- dangkan yang berperilaku kurang sesuai cen- derung kurang akt if dalam kelompok. Namun yang berperilaku sesuai dengan GAP cenderung akt if dalam kelompok Sebaran rumah t angga pet ani menurut akt ivit as dalam kelompok dan perilaku disaj ikan dalam Tabel 6.

  1 100 43 100 16 100 60 100

  1 100 21 48. 8 7 43. 8 29 48. 3 0. 5 – 1 ha (Sedang) 19 44. 2 7 43. 8 26 43. 4 > 1 ha (Luas) 3 7. 0 2 12. 4 5 8. 3 Tot al

  Luas Lahan Garapan Perilaku Tidak Sesuai Kurang Sesuai Sesuai Total n % n % n % n % < 0. 5 ha (Sempit )

  Perilaku.

  Selanj ut nya rumah t angga pet ani yang berperilaku t idak sesuai, kurang sesuai maupun sesuai dengan j uga ada kecenderungan memi- liki lahan garapan <0. 5 ha (sempit ). Lebih rinci sebaran rumah t angga pet ani menurut luas la- han garapan dan perilaku dapat dilihat dalam Tabel 5. Tabel 5. Sebaran Rumah Tangga Pet ani menurut Luas Lahan Garapan dan

  41 95. 3 16 100 58 96. 7 Tot al 1 100 43 100 16 100 60 100

  2 3. 3 > Rp 157 052 (Tidak Miskin) 1 100

  Pendapatan Perkapita per Bulan Perilaku Tidak Sesuai Kurang Sesuai Sesuai Total n % n % n % n % < Rp 157 052 (Miskin) 2 4. 7

  85 Tot al 1 100 43 100 16 100 60 100

  • – 0. 028 X
    • 0. 174 X
    • 0. 176 X

  4

  Hasil analisis regresi berganda meng- gambarkan bahwa pendidikan, pendapat an, lu- as lahan garapan, akt ivit as dalam kelompok dan penget ahuan GAP dari kepala rumah t angga pet ani menunj ukkan pengaruh t idak nyat a t erhadap perilaku produksi dan pena- nganan pangan segar. Pendidikan t idak mem- pengaruhi perilaku diduga karena pendidikan f ormal lebih bersif at t eorit is dan umum, se- dangkan perilaku produksi dan penanganan pa- ngan segar lebih bersif at prakt is. Pendapat an j uga menunj ukkan pengaruh t idak nyat a t erha- dap perilaku didiga karena pendapat an yang dialokasikan unt uk kebut uhan non pangan le- bih banyak dipergunakan unt uk membeli sara- na produksi yang j ust ru memperburuk perila- kunya sepert i pest isida dan sebagainya. selain it u, dengan harga j ual panenan yang belum di- kait kaan dengan aspek keamanan pangan di- duga j uga memiliki kont ribusi t erhadap lemah- nya pengaruh pendapat an t erhadap perilaku.

  X 6 : Sikap t ent ang GAP

  X 5: Penget ahuan GAP

  X 4 : Akt ivit as dalam kelompok

  X 3 : Luas lahan garapan

  X 2 : Pendapat an

  6 Ket erangan: Y : Perilaku pet ani dalam produksi dan penanganan pangan segar X 1 : Pendidikan

  5

  3

  2

  1

  Persamaan model analisis regresi ber- ganda dari f akt or-f akt or yang mempengaruhi perilaku pet ani dalam produksi dan pena- nganan pangan segar adalah sebagai berikut : Y = 3. 819 + 0. 145 X

  Analisis Regresi Faktor-faktor yang berpe- ngaruh terhadap Perilaku Petani dalam Pro- duksi dan Penanganan Pangan Segar

  Sement ara akt ivit as dalam kelompok j uga me- nunj ukkan hubungan nyat a pada t araf keper- cayaan lima persen (p<0. 05).

  • – 0. 199 X

  Hasil perhit ungan korelasi Pear son an- t ara sikap t ent ang prinsip-prinsip GAP dengan perilaku menunj ukkan hubungan nyat a pada t araf kepercayaan sat u persen (p<0. 01). Hubu- ngan t ersebut diduga disebabkan karena ant a- ra konsep penget ahuan, sikap dan perilaku dalam kait annya dengan suat u kegiat an t idak dapat dipisahkan (Fishbien & Aj zen, 1975).

  Selain masih relat if baru dan belum di- kenal banyak oleh pet ani, prinsip-prinsip GAP diduga sering dianggap bert ent angan at au t i- dak sej alan dengan cara budidaya pet ani sela- ma ini. Hal yang demikian t ent u makin t idak menggairahkan pet ani unt uk menerapkannya. Dengan demikian meskipun t ingkat penget ahu- an yang dimiliki pet ani cukup t inggi namun mereka cenderung makin t idak mau menerap- kannya.

  Hasil analisis korelasi Pear son ant ara pendidikan, pendapat an rumah t angga, luas lahan garapan, dan penget ahuan pet ani t en- t ang GAP dengan perilaku pet ani dalam pro- duksi dan penanganan pangan segar menun- j ukkan hubungan t idak nyat a pada t araf keper- cayaan lima persen (p>0. 05). Tidak adanya hu- bungan ant ara pendidikan dengan perilaku ke- mungkinan disebabkan karena pendidikan f or- mal lebih bersif at t eorit is dan umum, sedang- kan t idak adanya hubungan nyat a ant ara pen- dapat an rumah t angga pet ani dengan perilaku kemungkinan karena pendapat an yang dit eri- ma rumah t angga pet ani digunakan unt uk me- menuhi kebut uhan pangan dan non pangan, se- ment ara perilaku merupakan hubungan ant ara st imulus, t anggapan dan respon (Skinner, 1938 dalam Not oat modj o, 2003). Sement ara luas la- han garapan j uga t idak menunj ukkan hubungan nyat a dengan perilaku diduga karena dalam pengelolaan lahan garapannya, pet ani cende- rung melaku-kan dengan cara-cara t radisional yang mereka dapat kan secara t urun menurun. Orang t ua memberikan pet unj uk-pet unj uk dan meneruskan kebiasaan cara bekerj a kepada anak-anaknya. Demikian j uga orang dewasa dalam rumah t angga hidup dengan at uran dan t at a kebiasaan t ert ent u dan dit iru oleh orang muda (Simanj unt ak, 1982). Tidak adanya hu- bungan nyat a ant ara penget ahuan GAP dengan perilaku diduga karena penget ahuan yang di- miliki pet ani t idak dit erapkan dalam pengelo- laan usahat aninya. Hal it u t erj adi karena ada- nya respon penolakan pet ani t erhadap inf or- masi at au penget ahuan yang mereka t erima dengan alasan t idak mau berspekulasi. Meski- pun inovasi t eknologi yang disampaikan bersi- f at me-ngunt ungkan pet ani namun biasanya pet ani cenderung menunggu bukt i keunggulan- nya dengan cara melihat hasil dari rekan-rekan mereka t erlebih dahulu.

  • 0. 450 X

  Luas lahan garapan pet ani menunj ukkan pengaruh t idak nyat a t erhadap perilaku pro- duksi dan penanganan pangan segar. Hal ini diduga karena dalam mengelola usaha t aninya, pet ani masih cenderung menerapkaan kebiasa- an-kebiasaan yang selama ini dilakukan t anpa memperhat ikan alt ernat if lain yang masih da- pat dilakukan. Dengan demikian perlakuan pe- t ani pada lahan garapan yang luas t idak ber- beda dengan lahan garapan yang lebih sempit . Sedangkan akt ivit as dalam kelompok t ani me- nunj ukkan pengaruh t idak nyat a t erhadap pe- rilaku produksi dan penanganan pangan segar kemungkinan disebabkan karena kelompok t ani cenderung belum mampu menj a-dikan anggot a kelompok memiliki penget ahuan dan wawasan yang luas sebagai akibat karena Kelompok t ani belum mampu memainkan pe-rannya secara opt imal.

  Pengaruh t idak nyat a penget ahuan t en- t ang prinsip-prinsip GAP t erhadap perilaku pro- duksi dan penanganan pangan segar kemung- kinan disebabkan karena penget ahuan yang di- miliki pet ani t idak dit erapkan dalam pengelo- laan usaha t aninya. Hal it u t erj adi karena da- lam menj alankan usaha t aninya, pet ani lebih cenderung menerapkan kebiasaan at au penge- t ahuan yang diperoleh secara t urun t emurun.

  Sikap t erhadap GAP memiliki pengaruh nyat a t erhadap perilaku produksi dan pena- nganan pangan segar. Sedangkan pendidikan, pendapat an, luas lahan garapan, akt ivit as da- lam kelompok dan penget ahuan GAP t idak mempunyai pengaruh nyat a t erhadap perilaku produksi dan penanganan pangan segar.

  Hasil analisis regresi berganda menun- j ukkan bahwa sikap t ent ang GAP mempunyai pengaruh yang sangat nyat a t erhadap perilaku produksi dan penanganan pangan segar pada t araf kepercayaan sat u persen (p<0. 01). Be- sarnya sumbangan sikap t erhadap GAP dalam mempengaruhi perilaku produksi dan pena- nganan pangan segar sebesar 45 persen. Pe- ngaruh t ersebut diduga disebabkan karena hu- bungan ant ara konsep penget ahuan, sikap dan perilaku dalam kait annya dengan suat u kegiat - an t idak dapat dipisahkan (Fishbien & Aj zen, 1975).

  Perilaku produksi dan penanganan pa- ngan segar yang sesuai dengan GAP akan men- dorong t ersedianya pangan yang aman dan t erwuj udnya ket ahanan pangan.

  KESIMPULAN

  Akt ivit as dalam kelompok t ani dan sikap t erhadap GAP memiliki hubungan dengan peri- laku produksi dan penanganan pangan segar.

DAFTAR PUSTAKA

  Berdasarkan dat a pembahasan sebelum- nya, dapat diket ahui bahwa perilaku-perilaku yang kurang at aupun t idak sesuai dengan prin- sip-prinsip GAP ada kecenderungan berkait an dengan cara pengendalian hama/ penyakit t a- naman dan penggunaan pest isida. Oleh karena it u berbagai alt ernat if upaya perlu direkomen- dasikan agar perilaku pet ani dalam produksi dan penanganan pangan segar sesuai dengan prinsip-prinsip GAP. Beberapa upaya yang mungkin dapat dit empuh ant ara lain penggu- naan pest isida nabat i, pendidikan Pengendali- an Hama Terpadu (PHT), st udi lanj ut an t erha- dap produk pangan segar, program t raining GAP bagi pet ugas dan Sekolah Lapang GAP (SL- GAP) bagi pet ani.

  Depart emen Pert anian, Pusat Penyuluhan Per- t anian. 1997. Pet unj uk Pelaksanaan Pembinaan Kelompok Tani – Nelayan, Jakart a.

  Rekomendasi terkait Perilaku Petani & Prog- ram Perbaikan dalam Produksi dan Pena- nganan Pangan Segar

  Fishbien M & Aj zen. 1975. Belief , At t it ude, In- t ent ion and Behaviour: An Int roduct ion t o Theory and Research. Addision Weshley Publisihing, Massachuset s.

  Not oat modj o S. 2003. Ilmu Kesehat an Masyara- kat (Prinsip-Prinsip Dasar). Rineka Cipt a, Jakart a. Simanj unt ak PJ. 1982. Perkembangan Teori di

  Bidang Sumber Daya Manusia. Dalam Priyono

  et al . Sumber Daya Manusia,

  Kesempat an Kerj a dan Pembangunan Ekonomi. Kumpulan Makalah Terpilih Sidang Pleno ISEI 10-12 Desember 1981.

  Lembaga Penerbit Fakult as Ekonomi Universit as Indonesia, Jakart a. Winarno FG. 2004. Keamanan Pangan, Jilid 2.

  M-Brio Press, Bogor.

  Direkt orat Budidaya Tanaman Sayuran dan Biof armaka. 2008. Pedoman Budi daya Sayuran yang Baik (Good Agricult ure Pract ices). Direkt orat Jenderal Hort ikul- t ura, Depart emen Pert anian, Jakart a.