1 PELANGGARAN MAKSIM KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR DALAM TUTURAN SINETRON KOMEDI OK-JEK SEASON 2 EPISODE 498—500

  

PELANGGARAN MAKSIM KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR

DALAM TUTURAN SINETRON KOMEDI OK-JEK

SEASON 2 EPISODE 498 —500

  

Najmaturrahmi, Patriantoro, Nanang Heryana

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak

  

Email: umirahmi11@gmail.com

Abstract

  

The maxim of cooperation is a rule that must be fulfilled by participants so that the

conversation goes well. But, not all conversations follow the maxim of cooperation. In

addition, the speech participants must be able to understand the intent and meaning of

speech uttered by the opponent's speech. The purpose of this research was to describe

the form of violations of the maxim of cooperation, implicature and implementation of

Indonesian language learning in speech of sitcoms ok-jek season 2 episode 498

  —500.

The method used in this research is descriptive method and context analysis method.

The technique of collecting data used is documentary techniques, and see techniques.

The tools used to collect data are stationery, laptops and data cards. Data analysis

techniques use pragmatic matching techniques and referential equivalents .The results

of the study were violation of the maxim of cooperation is caused by the addition of

excessive information, short speeches, situations, lies, distracting speech, and

convoluted sentences. The implicature that exists in every episode of the ok-jek

comedy soap opera is the implicature of affirming, informing, complaining, denying,

asking, and joking. Ok-jek Sitcom can be used as a reference for learning to produce

anecdotal texts.

  Keywords: violation of maxim, implicature, sitcoms, implementation PENDAHULUAN

  Dialog atau percakapan merupakan bentuk kegiatan berkomunikasi yang melibatkan dua orang atau lebih dengan tujuan untuk mendapatkan suatu informasi yang dilatarbelakangi oleh situasi tertentu. Dari segi ilmu pragmatik, sebuah percakapan memiliki kaidah atau prinsip yang harus dipenuhi oleh peserta tuturan agar percakapan atau dialog tersebut berjalan dengan baik dan koheren. Satu diantara prinsip yang harus dilakukan adalah prinsip kerja sama. Prinsip kerja sama merupakan sebuah aturan yang ideal dalam menjalin sebuah percakapan agar mencapai komunikasi yang maksimal. Keberhasilan suatu komunikasi dapat dilihat dari berbagai macam aspek salah satunya adalah terlaksananya prinsip kerja sama.

  Peserta tuturan dianggap sudah melaksanakan prinsip kerja sama apabila memenuhi kaidah atau aturan dalam maksim-maksimnya. Grice (dalam Arifin, 2015:181) membagi prinsip kerja sama ke dalam empat maksim yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi dan maksim cara. Setiap maksim mempunyai aturan tersendiri yang harus dilaksanakan oleh penutur maupun mitra tutur. Wijana (2009:45) mengemukakan bahwa maksim kuantitas menghendaki setiap peserta pertuturan memberikan kontribusi yang secukupnya atau sebanyak yang dibutuhkan oleh lawan bicaranya. Maksim kualitas menurut Wijana (1996:48) ini mewajibkan setiap peserta percakapan mengatakan hal yang sebenarnya. Kontribusi peserta percakapan hendaknya didasarkan pada bukti-bukti yang memadai. Rahardi (2005:56) menyatakan bahwa di dalam maksim hubungan, agar terjalin kerja sama yang baik antara penutur dan mitra tutur, masing-masing hendaknya dapat memberikan kontribusi yang relevan tentang sesuatu yang sedang dipertuturkan itu.

  Maksim cara (pelaksanaan) menurut Rahardi (2005:57) adalah maksim yang mengharuskan peserta tutur bertutur secara langsung, jelas dan tidak kabur. Ada kalanya penutur maupun mitra tutur tidak memenuhi aturan dalam maksim kerja sama. Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah peserta tuturan ingin berbicara dengan santun dan faktor situasi tertentu. Peserta tuturan yang memenuhi prinsip kesantunan dapat bertutur secara tidak langsung untuk menyatakan sesuatu yang dimaksudkan. Selain itu, untuk memenuhi kondisi tertentu, maksim kerja sama bisa saja tidak dilaksanakan. Kondisi tertentu yang dimaksud diantaranya adalah situasi komedi.

  Peserta tuturan yang memasukkan unsur komedi dalam tuturannya maka peserta tuturan memungkinkan untuk melanggar maksim kerja sama. Dalam komedi, kalimat yang digunakan sengaja berbelit-belit dan ada kalanya ambigu yang sengaja dilakukan untuk menimbulkan kesan lucu dan menghibur. Dialog yang terdapat dalam sinetron komedi Ok-Jek juga disusun berdasarkan prinsip percakapan sehingga terlihat koheren. Beberapa dialog ada yang mematuhi maksim kerja sama dan ada yang tidak mematuhi maksim-maksim kerja sama. Hal tersebut dikarenakan ada kalanya sebuah dialog dapat melanggar prinsip-prinsip percakapan tersebut, baik disengaja maupun tidak. Begitu juga dengan dialog yang terdapat dalam sinetron komedi Ok-Jek ini. Pelanggaran maksim kerja sama merupakan bentuk tidak patuh pelaku tuturan pada asas yang diciptakan untuk menjalin kerja sama. Pelanggaran maksim kerja sama yang dimaksud dapat berupa cara mengemukakan tuturan yang tidak informatif, berlebihan, tidak disertai bukti- bukti yang memadai, tidak relevan, disampaikan dengan cara yang kabur, bertele-tele, dan tidak runtut. Pelanggaran yang terdapat dalam sinetron komedi Ok-Jek ini sengaja dilakukan untuk menimbulkan kelucuan agar penontonnya merasa terhibur. Pengetahuan tentang implikatur diperlukan agar dapat memahami makna tersirat dalam suatu ujaran. Implikatur adalah makna tersirat atau makna yang tidak terdapat secara langsung dalam tuturan. Makna yang tersirat dalam suatu percakapan disebut juga sebagai implikatur percakapan. Maksud dari implikatur percakapan adalah sesuatu yang dimaksudkan oleh penutur berbeda dengan yang sebenarnya dikatakan oleh penutur. Muhadjir (2016:246) menjelaskan bahwa untuk memahami maksud penutur, ujaran harus dihubungkan dengan konteks. Tafsiran atau penangkapan makna lawan bicara tentu saja bergantung pada makna semantik dan konteksnya. Ujaran yang didengar oleh lawan bicara merupakan masukan. Sinetron komedi Ok-Jek merupakan tayangan yang menangkap realita yang terjadi di sekitar masyarakat. Realita itu kemudian dikreasikan menjadi tayangan yang cukup menghibur. Bahkan beberapa situasi atau masalah yang benar-benar terjadi dalam ojek online juga diangkat sebagai cerita yang membuat ceritanya lebih menarik minat masyarakat yang menontonya. Masalah yang pernah terjadi dalam ojek online adalah persaingan dengan ojek pangkalan, server aplikasi yang bermasalah yang menyebabkan order pun berkurang, order fiktif hingga penipuan

  order belanja yang merugikan driver.

  Karena mengangkat masalah yang dekat dengan kehidupan nyata yang dicampur dengan unsur komedi, sinetron komedi ini mendapatkan sambutan yang positif oleh penonton. Sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 498

  —500 memiliki tema cerita yang berbeda. Ok-Jek season 2 episode 498 menceritakan tentang usaha Seno agar bisa menang lomba lari lima kilo yang diadakan oleh perusahaan. Ok-Jek season 2 episode

  499 menceritakan tentang kehebohan lomba lari yang berjarak 5 kilo yang diselenggarakan oleh perusahaan Ok-Jek.

  —500 memiliki kisah atau cerita yang lebih melekat ke masyarakat sehingga menarik untuk diteliti. Kedua, episode 498

  Penelitian ini berkontribusi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya kurikulum 2013 kelas X semester ganjil dengan Kompetensi Inti (KI) 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks anekdot baik melalui lisan maupun tulisan, dan 4.1 Memproduksi teks anekdot baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan yang difokuskan adalah memahami struktur dan kaidah teks anekdot yang dilihat berdasarkan makna tersirat dalam teks anekdot dan pembuatan teks anekdot yang terinspirasi dari sinetron komedi. Berdasarkan berbagai alasan peneliti tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai bentuk pelanggaran maksim kerja sama dan implikatur. Lebih khusus lagi, peneliti melakukan penelitian bentuk pelanggaran maksim kerja sama dan implikatur dalam tuturan sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 498 —500.

  25 —30 menit. Peneliti bisa mendapatkan data yang lebih banyak jika durasi waktu sinetron komedi ini lebih panjang. Hal itulah yang membuat peneliti tertarik memilih episode 498 —500.

  sekitar

  episode yang lain memiliki durasi waktu

  lebih panjang. Durasi waktu pada season 2 ini adalah sekitar 40 menit sedangkan

  season 2 ini memiliki durasi waktu yang

  —500 pada sinetron komedi Ok-Jek

  —500 dikarenakan dua hal. Pertama, sinetron komedi Ok-Jek season 2 khususnya episode 498

  Kemudian, Ok-Jek season 2 episode 500 menceritakan tentang kehebohan di kantor karena kedatangan artis yang bernama Billy Syaputra. Peneliti memilih melakukan penelitian terhadap pelanggaran maksim kerja sama dan implikatur dikarenakan beberapa hal.

  tayangan yang populer dan disukai oleh kebanyakan orang. Ketiga, sinetron komedi ini memiliki kisah realita yang menarik dan menghibur. Peneliti memilih sinetron komedi Ok- Jek season 2 khususnya episode 498

  Kedua, sinetron komedi ini merupakan

  dengan tuturan sebelumnya sehingga tuturan kakek tersebut melanggar prinsip kerja sama khususnya maksim relevansi. Kemudian, pada tuturan kakek tersebut muncul implikatur. Tuturan kakek tersebut mengimplikasikan bahwa dia masih ingin diantar oleh Sarah walaupun Sarah sudah mengatakan tidak bisa mengantarnya.

  “Ah enakan diantar ama eneng” tidak relevan

  Kakek : ah enakan diantar ama eneng Jawaban kakek yang mengatakan

  Kakek : anterin saya dulu deh Sarah : aduh beneran dak bisa kek

  gambaran yang lebih jelas tentang bentuk pelanggaran maksim kerja sama dan implikatur dalam objek penelitian. Kedua, peneliti ingin mendeskripsikan dan mendokumentasikan bentuk pelanggaran maksim kerja sama dan implikatur. Peneliti memilih sinetron komedi Ok- Jek sebagai objek penelitian dikarenakan beberapa hal. Pertama, sinetron komedi Ok- Jek terdapat bentuk pelanggaran maksim kerja sama dan implikatur. Satu diantara bentuk pelanggaran maksim kerja sama dalam sinetron komedi ini sebagai berikut.

  Pertama, peneliti ingin memperoleh

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode dokumenter dan metode simak untuk mengumpulkan data. Kemudian, peneliti menggunakan metode deskriptif dan metode analisis konteks yang digunakan untuk analisis data. Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2017:4) yang mengatakan bahwa penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan tentang orang-orang atau pelaku yang diamati. Sejalan dengan paparan tersebut, dalam penelitian ini digunakan bentuk kualitatif untuk menjelaskan atau memaparkan objek penelitian yaitu pelanggaran maksim kerjasama dan implikatur dalam tuturan sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 498 —500. Sumber data penelitian ini berupa dokumenter sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 498

  —500. Dokumenter tersebut diperoleh dengan cara mengunduh sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 498

  —500 di website Zulu. Data yang diperoleh dari film ini adalah percakapan atau dialog yang menunjukkan bentuk pelanggaran prinsip kerja sama yang dikategorikan ke dalam pelanggaran maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim cara dan juga bentuk implikatur yang terdapat dalam sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 498

  —500. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi dokumenter dan teknik simak. Menurut Syamsuddin (2015:108), teknik dokumenter digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber nonmanusia. Jadi, Teknik studi dokumenter adalah teknik pengumpulan data dari sumber nonmanusia yang menggunakan dokumen sebagai sumber penelitian baik dari dokumen pribadi maupun dokumen resmi. Teknik simak menurut Mahsun (2014:29) adalah metode yang digunakan untuk memperoleh data dengan menyimak penggunaan bahasa. Dinamakan metode simak karena cara yang digunakan untuk memperoleh data yaitu dengan cara menyimak penggunaan bahasa. Teknik ini dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut: (1) menonton atau melihat secara intensif sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 498

  —500 yang dijadikan sumber data. (2) mentranskripsikan sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 498

  —500 yang sudah ditonton dari bahasa lisan ke bahasa tulisan. (3) mengidentifikasi data yang ditemukan dalam sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 498

  —500. (4) mengklasifikasikan data dalam sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 498

  —500 sesuai dengan masalah yang sudah dirumuskan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan pragmatis. Sudaryanto (2015:13) mengatakan bahwa metode padan adalah metode analisis data yang alat penentunya diluar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (language) yang bersangkutan. Metode pragmatis (pragmatic method) di mana alat penentunya adalah lawan bicara. Metode padan pragmatis digunakan untuk menganalisis data tuturan pelanggaran maksim kerja sama yang terdapat dalam tuturan sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 498

  —500. Metode yang digunakan untuk menganalisis data implikatur dalam tuturan sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 498 —500 adalah metode padan referensial. Sudaryanto (2015:13) menjelaskan bahwa metode padan referensial adalah metode analisis data yang alat penentunya berupa kenyataan yang ditunjuk oleh bahasa atau referen bahasa. Kemudian, peneliti menggunakan teknik pilah unsur penentu. Menurut Sudaryanto (2015:25) jenis penentu yang dipisah- pisahkan atau dibagi menjadi berbagai unsur maka daya pilah itu disebut daya pilah referensial. Daya pilah referensial digunakan untuk menentukan struktur dan variasi struktur teks resensi yang memenuhi superstruktur. Teknik ini digunakan untuk memilah data pelanggaran maksim kerja sama dan implikatur yang terdapat dalam tuturan sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 498

  —500. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data sebagai berikut: (a) data bentuk pelanggaran maksim kerja sama dianalisis dengan menggunakan metode analisis konteks dengan teknik analisis makna. (b) data implikatur dianalisis metode analisis konteks dengan teknik analisis makna. (c) menyimpulkan hasil analisis data pelanggaran maksim kerja sama dan implikatur.

  HASIL DAN PEMBAHASAN Pelanggaran Maksim Kerja Sama dalam Tuturan Sinetron Komedi Ok-Jek Season

  2 Episode 498 —500

  Berikut ini analisis data pelanggaran maksim kuantitas dalam tuturan sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 498:

  

Tabel 1. Pelanggaran maksim kuantitas dalam tuturan Sinetron Komedi Ok-Jek

Season 2 Episode 498

  Shelly : ―Diusir lo?‖

  Tuturan

  Kn 1 Tuturan tersebut dituturkan oleh Shelly dan Seno. Saat itu Seno menghampiri Shelly dan Beta. Seno duduk di depan Shelly. Kemudian Shelly melihat Seno mengeluarkan pakaian dari tasnya.

  Nomor Data Konteks

Seno : “Enak aja, enggak, siapa yang diusir.” No. Data Konteks

  tuturan Seno adalah nada meninggi untuk menegaskan bahwa dia tidak diusir seperti yang diduga oleh Shelly. Instrument tuturan tersebut menggunakan bahasa Indonesia yang disampaikan secara lisan. Norms tuturan tersebut yaitu ragam nonformal karena percakapan itu dilakukan oleh dua orang yang memiliki hubungan sebagai rekan kerja dan berteman dengan akrab.

  dialog yang dilakukan di kantin kantor Ok- Jek. Pada data Kn 1 tersebut, Shelly menanyakan apakah Seno diusir dari indekos atau tidak ketika Seno mengeluarkan beberapa pakaian dari tasnya. Kemudian Seno menjawab pertanyaan Shelly dengan tegas bahwa dia tidak diusir dari indekosnya. Seno tidak menjawab pertanyaan dengan hanya kata enggak untuk menyatakan bahwa dia tidak diusir dari indekosnya. Seno menjawab pertanyaan Shelly dengan menambahkan informasi yang berlebihan yaitu siapa yang diusir. Tuturan Seno menjadi berlebihan karena dilihat dari pertanyaan Shelly, jawaban yang cukup dibutuhkan oleh Shelly adalah kata enggak jika Seno memang tidak diusir. Penambahan informasi tersebut dilakukan oleh Seno karena Seno merasa kesal dengan Shelly yang menanyakan dia diusir atau tidak dari indekosnya. Penambahan informasi tersebut membuat tuturan Seno melanggar maksim kuantitas. Berikut ini analisis data pelanggaran maksim kualitas dalam tuturan sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 498:

  Tabel 2. Pelanggaran maksim kualitas dalam tuturan Sinetron Komedi Ok-Jek

Season 2 Episode 498

  Keys atau kunci yang digunakan dalam

  kantor Ok-Jek. Partisipan dari tuturan tersebut yaitu Shelly dan Seno. Ends atau tujuan dari tuturan tersebut yaitu untuk menegaskan bahwa Seno tidak diusir dari indekosnya. Acts atau pesan tuturan tersebut adalah Seno tidak diusir dari indekosnya.

  Setting dari tuturan tersebut yaitu di kantin

  Data Kn 1 dianalisis sebagai berikut.

  Ks 4 Tuturan tersebut terjadi ketika Kang Oded dan istrinya berada di rumah mereka, pada saat itu, Kang Oded mengetahui isterinya cemberut sehingga

  Genre dari tuturan tersebut yaitu berbentuk

Nurul : “Gak papa.” No. Data Konteks

  

Tabel 3. Pelanggaran maksim relevansi dalam tuturan Sinetron Komedi Ok-Jek

Season 2 Episode 499

Data Rl 8 dianalisis sebagai berikut.

  Kang Oded : “Ini buat ibu. Nih.”

  Penumpang: ―Duh bang, ngapain sih ngajak saya kesini. Tau gak sih saya daritadi nahan sakit. Aduuh...‖

  Tuturan

  Pada saat itu, Kang Oded membelikan obat ambeyen untuk penumpangnya. Karena berhenti di apotek, penumpangnya menanyakan alasan Kang Oded mengajaknya ke apotek dengan marah-marah yang membuat suasananya panas.

  Rl 8 Tuturan tersebut terjadi ketika Penumpang dan Kang Oded berada di apotek.

  Tuturan Kang Oded : ―Kenapa?‖

  Apotek. Partisipan dari tuturan tersebut adalah Penumpang sebagai penutur dan Kang Oded sebagai mitra tutur. Ends atau tujuan tuturan Kang Oded adalah untuk dia menanyakan alasan Nurul cemberut. Namun, tidak dijawab oleh Kang Oded. Kemudian Kang Oded bertanya lagi kenapa, tetapi isterinya menjawab tidak ada apa-apa

  Setting pada tuturan tersebut adalah di

  Data Ks 4 dianalisis sebagai berikut.

  Setting dari tuturan tersebut adalah di rumah

  “Gak papa.” Dilihat dari

  Nurul merespon Kang Oded dengan mengatakan,

  “Kenapa?” kepada isterinya. Kemudian

  nonformal karena percakapan itu dilakukan oleh suami isteri. Genre pada tuturan tersebut adalah berbentuk dialog yang dilakukan di rumah Kang Oded dan isterinya. Berdasarkan data Ks 4 tersebut, dapat diketahui bahwa Kang Oded mengkhawatirkan isterinya yang terlihat cemberut, sehingga Kang Oded mengatakan,

  Norms pada tuturan tersebut adalah ragam

  bertutur dengan dengan kesal. Instrument pada tuturan tersebut menggunakan bahasa Indonesia yang disampaikan secara lisan.

  Keys pada tuturan tersebut yaitu Nurul

  Kang Oded dan isterinya. Partisipan tuturan tersebut adalah Kang Oded sebagai penutur dan Nurul sebagai mitra tutur. Ends atau tujuan dari tuturan tersebut adalah untuk memberitahu Kang Oded bahwa dia baik- baik saja. Acts atau pesan yang disampaikan dari tuturan tersebut adalah Nurul berbohong kepada Kang Oded bahwa dirinya baik-baik saja seperti tidak ada masalah yang terjadi.

  tuturan Nurul tersebut, Nurul bertutur tidak sesuai dengan fakta. Saat itu Nurul terlihat cemberut setelah melihat foto Kang Oded bersama dengan Nuri. Namun, Nurul tidak memberitahu Kang Oded mengenai hal yang terjadi padanya. Menurut teori maksim kualitas, peserta tutur diharapkan dapat menyampaikan sesuatu yang nyata dan sesuai dengan fakta sebenarnya dalam bertutur. Nurul sebagai peserta tutur tidak bertutur yang sesuai dengan fakta. Hal itu dikarenakan Nurul berbohong bahwa ia tidak ada apa-apa atau tidak ada masalah yang terjadi. Oleh karena itu, tuturan Nurul tidak mematuhi maksim kualitas. Berikut ini analisis data pelanggaran maksim relevansi dalam tuturan sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 499: memberikan obat kepada penumpangnya.

  Acts atau pesan dari tuturan tersebut adalah

  Acts atau pesan dari tuturan Nurul adalah

  Nuri : ―Kurang apa mbak?‖

  Tuturan

  Pada saat itu, Nuri menyampaikan keheranan dia setelah mendapat info dari Kang Oded bahwa Nurul bekerja sebagai kuli bangunan. Mendengar hal tersebut, Nurul menjadi sangat kesal. Nurul ingin mengatakan kurang ajar di depan Nuri tetapi Nurul tahan sehingga dia tidak menyelesaikan kalimat yang diucapkannya.

  Cr 2 Tuturan tersebut terjadi ketika Nuri dan Nurul berada di rumah Nuri.

  Nomor Data Konteks

  semiformal karena percakapan tersebut dilakukan oleh dua orang yang tinggal bersebelahan dan baru saling kenal. Genre pada tuturan tersebut adalah berbentuk dialog yang dituturkan di depan rumah Nurul. Tuturan yang dituturkan oleh Nurul melanggar maksim cara atau pelaksanaan. Hal ini dikarenakan Nurul bertutur dengan terputus-putus dan berbelit-belit. Saat itu Nuri menanyakan maksud dari tuturan Nurul sebelumnya. Kemudian Nurul menjelaskan

  Norms pada tuturan tersebut adalah ragam

  Indonesia yang disampaikan secara lisan.

  Nurul menjelaskan bahwa Kang Oded kurang jelas memberitahu Nuri kalau dia adalah kuli bangunan yang cantik. Keys pada tuturan tersebut yaitu Nurul bertutur dengan nada pelan dan hati-hati. Instrument pada tuturan tersebut menggunakan bahasa

  rumah Nurul. Partisipan dari tuturan tersebut adalah Nuri sebagai penutur dan Nurul sebagai mitra tutur. Ends atau tujuan tuturan Nurul adalah untuk menjelaskan maksud tuturan yang diucapkan Nurul sebelumnya.

  Kang Oded membelikan obat untuk penumpangnya yang sakit ambeyen. Keys pada tuturan tersebut yaitu Kang Oded bertutur dengan nada lemah lembut.

  Setting pada tuturan tersebut adalah di depan

  

Tabel 4. Pelanggaran maksim cara dalam tuturan Sinetron Komedi Ok-Jek

Season 2 Episode 499

Data Cr 2 dianalisis sebagai berikut.

  Tuturan Kang Oded yang tidak relevan membuat tuturan tersebut tidak mematuhi maksim relevansi. Berikut ini analisis data pelanggaran maksim cara dalam tuturan sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 499:

  “Ini buat ibu. Nih.” sambil memberikan obat ke Penumpangnya.

  dari kedua tuturan tersebut, tuturan yang dituturkan oleh Kang Oded tidak relevan dengan tuturan Penumpangnya. Hal tersebut dikarenakan Kang Oded tidak menanggapi tuturan Penumpang itu dengan menjelaskan alasan Kang Oded membawa Penumpangnya ke apotek. Kang Oded malah mengatakan,

  “Ini buat ibu. Nih.” Dilihat

  merespon tuturan Penumpangnya dengan mengatakan,

  saya kesini. Tau gak sih saya daritadi nahan sakit. Aduuh...” Kemudian Kang Oded

  menggunakan bahasa Indonesia yang disampaikan secara lisan. Norms pada tuturan tersebut adalah ragam semiformal karena percakapan tersebut dilakukan oleh dua orang yang memiliki hubungan sebagai penumpang dan driver ojek. Genre pada tuturan tersebut adalah berbentuk dialog yang dituturkan di Apotek. Berdasarkan data Rl 8 tersebut, dapat diketahui bahwa Penumpang Kang Oded marah-marah kepada Kang Oded dengan mengatakan, ―Duh bang, ngapain sih ngajak

  Instrument pada tuturan tersebut

  Nurul : “Kurang.. kurang.. ini.. maksudnya.. kurang jelas gitu soalnya kan saya kuli bangunan tapi kuli bangunan yang cantik jadi harus lebih lengkap.. he.. saya gak terima aja .” maksud dari kata kurang yang diucapkannya itu. Nurul menjelaskan hal itu dengan mengatakan Kurang.. kurang.. ini..

  maksudnya.. kurang jelas gitu soalnya kan saya kuli bangunan tapi kuli bangunan yang cantik jadi harus lebih lengkap.. he.. saya gak terima aja. Dilihat dari tuturan tersebut,

  Berikut ini analisis data implikatur pelanggaran maksim kuantitas dalam tuturan sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 498:

  Nurul : “Kurang.. kurang.. ini.. maksudnya.. kurang jelas gitu soalnya kan saya kuli bangunan tapi kuli bangunan yang cantik jadi harus lebih lengkap.. he.. saya gak terima aja .”

  Nuri : ―Kurang apa mbak?‖

  Tuturan

  Pada saat itu, Nuri menyampaikan keheranan dia setelah mendapat info dari Kang Oded bahwa Nurul bekerja sebagai kuli bangunan. Mendengar hal tersebut, Nurul menjadi sangat kesal. Nurul ingin mengatakan kurang ajar di depan Nuri tetapi Nurul tahan sehingga dia tidak menyelesaikan kalimat yang diucapkannya.

  Kn 10 Tuturan tersebut terjadi ketika Nuri dan Nurul berada di rumah Nuri.

  Nomor Data Konteks

  dari tuturan Sarah tersebut, dapat kita ketahui bahwa tuturan yang berlebihan adalah Suka semua pokoknya. Hal tersebut dikarenakan Sarah sudah jelas mengatakan bahwa dia suka banget dengan acara-acara di Net tv sehingga Sarah tidak perlu menambahkan Suka semua pokoknya. Jika Sarah hanya mengatakan Suka banget untuk merespon tuturan Billy maka tuturan tersebut tidak melanggar maksim kuantitas karena tuturan itu sudah informatif.

  dapat kita ketahui bahwa tuturan Nurul itu berbelit-belit sehingga tuturannya menjadi kurang jelas. Berikut ini merupakan analisis data pelanggaran maksim kuantitas dalam tuturan sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 500:

  Suka banget. Suka semua pokoknya . Dilihat

  menggunakan bahasa Indonesia yang disampaikan secara lisan. Norms pada tuturan tersebut adalah ragam semiformal karena percakapan itu dilakukan oleh dua orang yang memiliki hubungan sebagai artis dan fans. Genre pada tuturan tersebut adalah berbentuk dialog yang dituturkan saat dalam perjalanan menuju kantor Ok-Jek. Tuturan yang dituturkan oleh Sarah melanggar maksim kuantitas. Hal ini dikarenakan tuturan Sarah terdapat informasi yang berlebihan. Billy menanyakan suka atau tidak dengan acara- acara di Net tv kepada Sarah. Kemudian direspon oleh Sarah dengan mengatakan

  Instrument pada tuturan tersebut

  Partisipan tuturan tersebut adalah Sarah sebagai mitra tutur dan Billy sebagai penutur. Ends atau tujuan tuturan tersebut adalah untuk menyatakan bahwa dia suka semua acara di Net tv. Acts atau pesan dari tuturan Sarah adalah Sarah memberi tahu Billy bahwa dia menyukai semua acara di Net tv. Keys pada tuturan tersebut yaitu Sarah bertutur dengan nada semangat.

  Setting pada tuturan tersebut adalah saat dalam perjalanan menuju kantor Ok-Jek.

  

Tabel 5. Pelanggaran maksim kuantitas dalam tuturan Sinetron Komedi Ok-Jek

Season 2 Episode 500

Data Kn 10 dianalisis sebagai berikut.

Implikatur Pelanggaran Maksim Kerja Sama dalam Tuturan Sinetron Komedi Ok-Jek Season 2 Episode 498 —500

  

Tabel 6. Implikatur Pelanggaran Maksim Kuantitas

dalam tuturan Sinetron Komedi Ok-Jek Season 2 Episode 498

  Pada saat itu, Beta ingin menemui Bu Naya untuk berdemo mengenai pemotongan saldo tetapi Bu Naya tidak ada di kantornya. Kemudian Shelly mengatakan kepada Beta untuk menunggu Bu Naya kalau mau melakukan demo, tetapi Beta mengeluh karena menunggu Bu Naya itu terasa lama.

  

Peserta lomba: “Aduduh... iya mas, tolongin ya mas. Bisa

anterin ke sana gak mas?”

  Tuturan

  Tuturan tersebut terjadi ketika Beta dan Peserta lomba yang bernomor 19 berada di pinggir jalan. Pada saat itu Beta melihat peserta itu memegang kakinya seperti kesakitan sehingga Beta menghampiri Peserta itu untuk mengecek kondisinya. Lalu Peserta itu mengatakan dia sakit padahal dia tidak sakit.

  IPKs B2

  Shelly : ―Gini aja deh, kan sekarang Bu Naya lagi gak ada. Hm.. kita tunggu sampai Bu Naya ada, habis itu baru kita ngomong. Gue bantuin deh ngomongnya.‖

  Tuturan

  IPKn B12 Tuturan tersebut terjadi ketika Beta dan Shelly berada di kantor Ok-Jek.

  Dilihat dari tuturan yang dituturkan oleh Beta, tuturan tersebut terdapat implikatur mengeluh. Implikatur tersebut dapat diketahui dari tuturan Shelly yaitu “Ah..

  Nomor Data Konteks

Beta : “Ah.. tunggu lagi, lama. Orang saya hidup nunggu jodoh lama, sekarang tunggu kepastian ini lama.” Nomor Data Konteks

  tersebut, Peserta lomba sengaja berbohong kepada Beta karena dia meminta Beta untuk mengantarnya ke tempat yang dia inginkan. Saat itu Peserta lomba ingin sekali menang

  anterin kesana gak mas?. Dari tuturan

  Dilihat dari tuturan yang dituturkan oleh Peserta Lomba, tuturan tersebut terdapat implikatur meminta. Implikatur meminta dapat diketahui dari kalimat yang dituturkan oleh Peserta Lomba yaitu bisa

  

Tabel 7. Implikatur Pelanggaran Maksim Kualitas

dalam tuturan Sinetron Komedi Ok-Jek Season 2 Episode 499

  informasi bahwa Bu Naya tidak ada di kantornya sehingga dia harus menunggu Bu Naya datang untuk melaporkan masalah yang terjadi padanya. Dari tuturan Beta tersebut, Beta tidak suka menunggu sehingga, ketika dia harus menunggu Bu Naya datang, Beta mengeluhkan hal tersebut. Keluhannya ia keluarkan dalam tuturan tersebut. Dari penjelasan tersebut, tuturan yang dituturkan oleh Beta terdapat implikatur mengeluh. Berikut ini analisis data implikatur pelanggaran maksim kualitas dalam tuturan sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 499:

  tunggu lagi, lama. Orang saya hidup nunggu jodoh lama, sekarang tunggu kepastian ini lama.” Beta mendengar

Beta : ―Aduh maaf mas, kenapa mas? Sakit?‖

  lomba lari tetapi fisiknya tidak kuat sehingga dia berhenti sebentar. Kemudian ketika Beta menghampirinya, Peserta lomba sengaja mengatakan bahwa dia sakit sehingga, Beta mau mengantarnya ke tempat yang lebih dekat dengan garis finish dan dia bisa memenangkan lomba tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut, implikatur yang terdapat dalam tuturan yang dituturkan oleh Peserta lomba adalah implikatur meminta. Berikut ini analisis data implikatur pelanggaran maksim relevansi dalam tuturan sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 500:

Season 2 Episode 500

  Tuturan

  Seno : “Ya elah Shel.”

  Shelly : ―Elu kuat lari kan?‖

  Tuturan

  Tuturan tersebut terjadi ketika Shelly dan Seno berada di kantin kantor Ok-Jek. Pada saat itu, Seno memberi tahu kepada Shelly dan Beta bahwa dia akan mengikuti lomba lari maraton yang diadakan oleh kantornya. Kemudian, Shelly menanyakan kuat tidaknya Seno dalam lari maraton.

  IPCr A1

  Billy : ―Mau pegangan?‖

  Karena Sarah sangat gugup, Sarah kurang mendekat ke Billy saat akan berfoto. Kemudian Billy menanyakan apakah Sarah akan pegangan tangan atau tidak saat berfoto.

  

Tabel 8. Implikatur Pelanggaran Maksim Relevansi

dalam tuturan Sinetron Komedi Ok-Jek

  IPRl C1 Tuturan tersebut terjadi ketika Sarah dan Billy berada di halaman pertokoan. Pada saat itu, Sarah meminta foto bersama kepada Billy.

  Nomor Data Konteks

Sarah : “Peluk boleh?” Nomor Data Konteks

  

Tabel 9. Implikatur Pelanggaran Maksim Cara

dalam tuturan Sinetron Komedi Ok-Jek Season 2 Episode 498

  Berdasarkan penjelasan tersebut, implikatur yang terdapat dalam tuturan yang dituturkan oleh Sarah adalah meminta izin. Berikut ini analisis data implikatur pelanggaran maksim cara dalam tuturan sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 498:

  bermaksud untuk meminta izin memeluk Billy karena dia ingin sekali memeluk Billy saat berfoto. Oleh karena itu, Sarah tidak menjawab pertanyaan Billy melainkan mengatakan hal yang dia inginkan.

  boleh? . Dari tuturan tersebut, Sarah

  Dilihat dari tuturan yang dituturkan oleh Sarah, tuturan tersebut terdapat implikatur meminta izin. Implikatur meminta izin dapat diketahui dari kalimat yang dituturkan oleh Sarah yaitu Peluk boleh?. Saat itu Sarah dan Billy akan berfoto bersama atas permintaan Sarah. Billy bertanya kepada Sarah apakah Sarah mau pegangan tangan dengan Billy atau tidak saat berfoto. Kemudian Sarah menanggapi tuturan Billy dengan tidak menjawab pertanyaan Billy tetapi menanggapinya dengan mengatakan, peluk

  Syamsuddin, dkk.. 2015. Metode

  Arifin, Zaenal, dkk.. 2015. Asas-Asas

  Analisis Bahasa. Yogyakarta: Diandra Primamitra Media.

  Jakarta: PT Erlangga. Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik

  Tangerang: PT Pustaka Mandiri. Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik Kesatuan Imperatif Bahasa Indonesia .

  Muhadjir. 2016. Semantik dan Pragmatik.

  Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

  Moleong, Lexy J.. 2017. Metodologi

  Mahsun. 2014. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

  Linguistik Umum. Tangerang: PT Pustaka Mandiri.

  Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan oleh peneliti, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: (1) sebaiknya guru dapat menerapkan maksim kerja sama dalam situasi percakapan atau komunikasi dengan peserta didik agar tidak terjadi ketidakefektifan, kesalahpahaman, maupun kesalahan informasi. Selain itu, guru dapat menjadikan sinetron komedi Ok-Jek ini sebagai referensi peserta didik untuk memproduksi teks anekdot. (2) sebaiknya penelitian ini dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan penelitian yang berkaitan dengan pragmatik khususnya pelanggaran maksim kerja sama. Selain itu, sinetron komedi Ok-Jek ini dapat dijadikan sebagai objek penelitian yang lain yang berkaitan dengan kajian pragmatik seperti prinsip kesopanan ataupun tindak tutur.

  Dilihat dari tuturan yang dituturkan oleh Seno, tuturan tersebut terdapat implikatur menegaskan. Implikatur menegaskan dapat diketahui dari tuturan Seno yaitu ya elah

  Saran

  Pembelajaran memproduksi teks anekdot ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan saintifik dan metode diskusi.

  Sinetron komedi Ok-Jek ini dapat dijadikan oleh guru sebagai referensi dalam pembelajaran khususnya pada kompetensi dasar 4.1 yaitu memproduksi teks anekdot.

  Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) pelanggaran maksim kuantitas pada sinetron komedi ini disebabkan oleh penambahan informasi yang berlebihan dan tuturan yang terlalu singkat yang menimbulkan ketidakefektifan percakapan, sehingga pelanggaran ini merupakan pelanggaran yang paling banyak dilakukan; pelanggaran maksim kualitas disebabkan oleh tokoh yang berbohong dalam bertutur, sehingga menimbulkan kesalahan informasi yang disampaikan; Pelanggaran maksim relevansi disebabkan oleh situasi, tokoh yang sengaja mengalihkan pembicaraan dan penyampaian tuturan oleh tokoh; Pelanggaran maksim cara atau pelaksanaan disebabkan oleh tuturan yang ambigu dan berbelit-belit yang sengaja dilakukan untuk menimbulkan percakapan yang lucu, selain itu pelanggaran maksim cara merupakan pelanggaran yang paling sedikit dilakukan. (2) Implikatur yang paling banyak ditemukan dalam tuturan sinetron komedi Ok-Jek season 2 episode 498

  SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

  Berdasarkan penjelasan tersebut, implikatur yang terdapat dalam tuturan yang dituturkan oleh Seno adalah implikatur menegaskan.

  Shelly. Tuturan Seno tersebut menegaskan bahwa dia ikut lomba lari maraton.

  Seno ikut lomba lari atau tidak. Kemudian Seno merespon dengan mengatakan, ya elah

  Shelly . Saat itu Shelly menanyakan apakah

  • –500 adalah implikatur menginformasikan. Hal tersebut dikarenakan tuturan yang mengandung implikatur menginformasikan terdapat pada pelanggaran maksim kuantitas. Selain itu, implikatur yang ada di setiap episode sinetron komedi Ok-Jek ini adalah implikatur menegaskan, menginformasikan, mengeluh, menyangkal, meminta, dan implikatur bercanda. (3)

   Penelitian Pendidikan Bahasa .

  Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

  Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-Dasar Pragmatik .Yogyakarta: Andi Offset.

  Wijana, I Dewa Putu, M. Rohmadi. 2009.

  Analisis Wacana Pragmatik.

  Surakarta: Yuma Pus.