Expecting more opportunities to overcome challenges ahead

  

Indonesia Outlook 2017 - 2018

Expecting more opportunities to overcome challenges ahead

  10-year major correction cycle

  

Menghadapi tahun 2018, ada kekhawatiran

mengenai kemungkinan terulangnya siklus

koreksi besar 10 tahunan 1998 krismon 2008 sub-prime mortgage 2018 ???

  • Peningkatan suhu politik menjelang Pemilu 2019 ?
  • Agresi militer AS-Korut ?
  • Perkembangan ekonomi AS ? penurunan credit rating:
    • Potensi

  pelebaran defisit

  • Potensi beralihnya investor global kepada

  emiten AS Sebagai dampak dari Reformasi Pajak.

  Important agenda 2018 - 2019

  • Asian Games: 18-Aug-2018

  Jumlah kursi DPR hasil Pemilu 2014

  Pertemuan IMF dan World Bank: 8-Oct-2018

  • PDIP 109 19.5%

  Golkar 91 16.3%

  • Pemilu Presiden dan Legislatif: 17-Apr-2019

  Gerindra 73 13.0% Berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi 2018-

  Demokrat 61 10.9% 2019. PAN 49 8.8% PKB 47 8.4% PKS 40 7.1%

  UU No. 7/2017 tentang Pemilu:

  PPP 39 7.0% Presidential Threshold (kuota pencalonan) Presiden

  Nasdem 35 6.3% 2019 >20% suara legislatif. Hanura 16 2.9% JU MLAH 560 100.0%

  Karena Pileg 2019 dilakukan serentak dengan

  Prediksi koalisi untuk memenuhi kuota

  Pilpres, maka penghitungan yang dipakai untuk

  pencalonan Pemilu Presiden 2019 Pilpres 2019 adalah hasil Pileg 2014.

  PDIP Pertahana 51.8% Golkar Jokowi PPP Nasdem Hanura Gerindra Oposisi 20.2% PKS Prabowo Demokrat Poros Ketiga 28.0%

  Kondisi politik dan keamanan diyakini masih

  PAN SBY akan kondusif menjelang Pemilu 2019.

  Infrastructure development: implementation (1) “Dec-2018 uji coba trail run, Mar-2019

  MRT Jakarta:

  target operasi komersial,"

  • - William P Sabandar, Dirut PT MRT Jakarta, 18-Sep- 2017.

  LRT Jakarta: Targetnya uji coba di bulan May-2018"

  • - Allan Tandiono, Direktur Proyek LRT Jakarta, 18- Aug-2017.

  “Pada saat Asian Games, semua pekerjaan sipil itu

  sudah harus bersih - Djarot Saiful Hidayat, 12-Jul-2017.

  LRT Palembang: "Feb-2018, atau paling lama Mar-

  2018, kita sudah running track atau test run jalur,"

  • - Bambang Rianto, Direktur Operasi WSKT, 23-Aug- 2017.

  Masyarakat akan lebih bisa merasakan hasil pembangunan daripada menghiraukan isu-isu Agama, PKI, dll, yang berpotensi memanaskan

  Infrastructure development: implementation (2) Uji Coba Kereta Bandara Soetta: Manggarai-

  Batuceper 51 Menit. Target beroperasi Dec- 2017.

  • - Detikfinance, 3-Oct-2017.

  Tol Medan-Binjai dan Medan-Kualanamu- Tebing Tinggi sepanjang 52 KM telah diresmikan Presiden Jokowi.

  • - Detikfinance, 13-Oct-2017.

  Pembebasan lahan Tol Lampung yang saat ini

  baru mencapai 92% ditargetkan selesai Nov- 2017 sehingga keseluruhan proyek dapat selesai Jun-2018.

  • - Tirto.id, Republika, Oct-2017.

  

Masyarakat akan lebih bisa merasakan hasil pembangunan daripada menghiraukan isu-

isu Agama, PKI, dll, yang berpotensi memanaskan suhu politik menjelang Pemilu 2019.

  CIA: Kim Jong Un isn't crazy

  Ancaman Kim Jong Un terhadap negara tetangganya selama ini adalah cara untuk mencegah calon penguasa baru, yaitu AS, untuk masuk ke negaranya seperti yang terjadi pada Irak dan Libya.

  • - Menurut seorang pejabat CIA untuk urusan Korut kepada CNN, 5-Oct-2017. Korut tidak akan dapat bertahan lebih lama lagi terhadap sanksi yang ketat dari PBB.
  • - Menurut seorang mantan pejabat ekonomi

  Keluarga Kim Jong Un telah Korea Utara yang telah membelot. mempertahankan kekuasaannya di Korut sejak berdirinya negara ini pada tahun

  Mitra dagang utamanya, Tiongkok, bahkan

  1948. Kami yakin Rusia dan Tiongkok

  dikabarkan telah kehilangan kepercayaan

  sebagai anggota tetap Dewan Keamanan

  terhadap pimpinan negara yang lebih

  PBB tidak akan membiarkan agresi militer

  mengutamakan pengembangan kekuatan

  seperti yang terjadi pada Irak dan Libya tempurnya daripada membangun ekonomi. untuk menjadi solusi bagi masalah Korut.

  Siklus koreksi besar 10 tahunan

  

Menghadapi tahun 2018, ada kekhawatiran

mengenai kemungkinan terulangnya siklus

koreksi besar 10 tahunan 1998 krismon 2008 sub-prime mortgage 2018

  • Peningkatan suhu politik menjelang Pemilu 2019

  X

  X

  • Agresi militer AS-Korut
  • Perkembangan ekonomi AS ? penurunan credit rating:
    • Potensi

  pelebaran defisit

  • Potensi beralihnya investor global kepada

  emiten AS Sebagai dampak dari Reformasi Pajak.

  (% yoy) US Inflation

  2.5

  2.4

  2.7 US Economy

  2.2

  2.2

  1.9

  1.9

  1.7

  1.6 The Fed telah memastikan untuk memulai program pengurangan neraca.

  Agenda penting selanjutnya adalah pertemuan bulanan pada Desember mendatang, dimana terdapat kemungkinan yang besar untuk dilanjutkannya

  US Fed Fund Rate (%) program kenaikan suku bunga bertahap.

   1.20

   1.00 Meskipun tingkat pengangguran telah turun ke level

   0.80

  sebelum krisis 2008, namun tingkat inflasi yang turun

   0.60

   0.40

  dari level tertingginya masih menjadi perhatian Bank

   0.20 Sentral AS dalam penentuan kebijakan moneternya. - Menarik juga untuk dicermati dampak dari reformasi pajak, serta implementasi dari program HealthCare

  US Unemployment Rate (%) Trump (sebagai pengganti ObamaCare). Karena

   10.0 apabila pertumbuhan ekonomi tidak sesuai harapan,

   9.0 maka defisit anggaran berpotensi semakin melebar,

   8.0 karena penerimaan pajak akan berkurang,

   7.0 sementara pengeluaran masih akan bertambah.

   6.0

   5.0

   4.0

  (967) (1,772) 8,347 22,316 21,692 17,372 6,732 485 (10,734) (18,937) Indonesia Stock Net Foreign Buy (Sell) Ytd

  Accumulation (IDR bn) 4,400 4,600 4,800 5,000 5,200 5,400 5,600 5,800 6,000

  IHSG Last Price P/E Dow Jones 23,163

  19.6 Europe Stoxx 600 389

  21.6 Nikkei 225 21,449

  19.4 Shanghai Composite 3,370

  17.7 Mumbai BSE 500 14,155

  26.7 Kospi 2,473

  16.0 STI Singapore 3,335

  11.5 KLCI Malaysia 1,744

  16.4 IHSG Mo nt hly Ret urn 2017 2016 2015 2014 2013 2012 2011 Dec 2.9% 3.3% 1.5% 0.4% 0.9% 2.9% No v -5.0% -0.2% 1.2% -5.6% -1.7% -2.0% Oct 1.1% 5.5% -0.9% 4.5% 2.1% 6.8% Sept 0.6% -0.4% -6.3% 0.0% 2.9% 5.0% -7.6% Aug 0.6% 3.3% -6.1% 0.9% -9.0% -2.0% -7.0% Jul 0.2% 4.0% -2.2% 4.3% -4.3% 4.7% 6.2% Jun 1.6% 4.6% -5.9% -0.3% -4.9% 3.2% 1.3% May 0.9% -0.9% 2.6% 1.1% 0.7% -8.3% 0.5% Apr 2.1% -0.1% -7.8% 1.5% 1.9% 1.4% 3.8% Mar 3.4% 1.6% 1.3% 3.2% 3.0% 3.4% 6.0% Feb 1.7% 3.4% 3.0% 4.6% 7.7% 1.1% 1.8%

  

IHSG Review

  Pimpinan Bursa Efek Indonesia (BEI) melihat net sell investor asing sebagai realisasi dari program tax amnesty, dimana banyak investor domestik mulai memindahkan kepemilikan asetnya ke nama sebenarnya, dari yang awalnya menggunakan nama lain (nominee) yang seolah-olah asing.

  Trend jangka panjang masih positif dimana sepanjang tahun ini hingga bulan September, IHSG belum pernah mencatatkan return negatif secara bulanan.

  Secara valuasi IHSG memang terlihat sudah cukup tinggi pada kisaran 22x 23x P/E Ratio, namun masih dibawah negara berkembang lainnya yaitu India pada 26x 27x.

  

IHSG Outlook

  Pada kisaran 5900 , IHSG saat ini diperdagangkan pada

  2017E Current P/E 22 - 23 kali P/E Ratio. EPS Price

  257 5,900

  22.9 Risiko penurunan pada jangka pendek-menengah saat

  ini memang lebih besar daripada potensi kenaikan lanjutan, setelah berhasil naik cukup signifikan sejak

  2018E Target P/E awal tahun. EPS Price

  283 6,226

  22.0 Namun kami masih optimis indeks masih dapat

  melanjutkan pergerakan positifnya tahun depan,

  283 6,509

  23.0

  apabila tidak ada koreksi besar seperti yang telah

  Reliance research estimate

  dibicarakan sebelumnya. Kondisi fundamental ekonomi

  IHSG Target juga masih cukup positif. 6,000 6,500 6200 - 6500

  Target kami tahun depan ada di kisaran 6200 - 6500 , 5,500 yang mengimplikasikan 22 - 23 kali P/E Ratio 2018E. 5,000 EPS growth 10% yoy. 4,000 4,500

  Indonesia Govt Bonds Foreign Net Buy (Sell) Ytd Accumulation (IDR tn)

  Domestic Bond Market 153.6 141.7 119.3 104.7 108.6

  90.3

  80.0 Yield obligasi negara telah turun cukup signifikan

  57.4

  sepanjang tahun ini seiring 1) penurunan suku bunga

  19.7 26.1

  acuan BI serta 2) meningkatnya net buy investor asing hingga bulan September .

  Namun di awal bulan Oktober , investor asing terlihat

  Indonesia 10Y Government Bond Yield (%)

  mulai merealisasikan keuntungannya. Ada indikasi

   8.00

   7.80

  bahwa penurunan yield yang begitu cepat telah

   7.60

   7.40

  membuat para fund manager global untuk

   7.20

   7.00

  mengalihkan dana kelolaan kepada obligasi negara

   6.80 India yang kini memiliki yield lebih tinggi.

   6.60

   6.40

   6.20

   6.00 Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan yang kembali

  bertemu pimpinan lembaga rating S&P menyatakan optimismenya terhadap potensi kenaikan investment

  Yield Obligasi Negara Tenor 10 Tahun % 17-Oct-17 Spd (bps)

  grade lebih lanjut meskipun masih membutuhkan

  Indonesia*

  6.59 proses yang panjang.

  India

  6.76

  17.5 Malaysia 3.89 -269.5

  • Apabila hal ini berada di jalur yang benar, maka

  Tiongkok 3.75 -284.2 Korea S 2.40 -418.7 kami masih optimis terhadap potensi penurunan

  AS 2.30 -428.8 yield obligasi negara tenor 10 tahun hingga

  Thailand 2.23 -435.4 Singapura 2.04 -455.0 dibawah 6% tahun depan. Jerman 0.365 -622.3 Jepang 0.070 -651.8

  • Pelemahan Rupiah pasca penurunan BI RR Rate di bulan Agustus dan September membuat bank sentral mempertahankan tingkat suku bunga acuan pada rapat dewan gubernur bulan Oktober .
  • Kami memperkirakan BI masih akan menahan tingkat suku bunga acuan di level sekarang, terutama apabila mempertimbangkan: 1) potensi kelanjutan kenaikan suku bunga dan 2) program pengurangan neraca The Fed, serta 3) reformasi pajak AS, yang diyakini dapat mendorong penguatan Dollar.

  7 M ar -17 Ap r-

   5.20

   5.40

   5.60 M a y-1

  6 Ju n -1

  6 Ju l-16 Au g-16 S e p -16 O ct-16 Nov -16 De c-1

  6 Ja n -17 Fe b-1

  17 M a y-1

   4.80

  7 Ju n -1

  7 Ju l-17 Au g-17 S e p -17 O ct-17 BI RR Rate (%) -

   0.20

   0.40

   0.60

   0.80

   1.00

   5.00

   4.60

   1.20 US Fed Fund Rate (%)

   4.40

  Indonesia Economy

  Inflasi yang terkendali dibawah 4% membuat BI leluasa untuk menurunkan suku bunga acuan hingga ke level 4,25% (Sep-2017) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% - 5,4% tahun ini.

  Beberapa indikator ekonomi juga menunjukkan angka yang positif, seperti:

  3.49

  3.83

  3.61

  4.17

  4.33

  4.37

  3.88

  3.82

  3.72 Indonesia Inflation (% yoy)

  • Neraca perdagangan yang masih surplus.
    • Pemulihan harga dan permintaan komoditas pertambangan dan perkebunan turut menyumbang peningkatan ekspor.

  • Cadangan Devisa yang berada pada level tertingginya sepanjang sejarah terutama pasca krismon 1998.

   4.00

   4.20

  • Membuat BI lebih leluasa dalam mengendalikan volatilitas nilai tukar Rupiah . Adapun level sekarang di kisaran 13500 diyakini masih cukup kompetitif.
    • Indeks Keyakinan Konsumen versi BI yang masih di level tertingginya.

  • Kami meyakini bahwa rendahnya inflasi dapat mendorong peningkatan konsumsi dan penjualan retail yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, daripada dianggap sebagai

  Indonesia Trade Balance Surplus (Deficit), US$ bn

  10.9

  6.3 USDIDR 13,600 13,550 13,500 13,450

  9M 2017

  9M 2016 13,400 13,350 Indonesia Forex Reserves (US$ bn)

   13,300 13,250 135.0 13,200 115.0 13,150

   95.0

   75.0

   55.0 Indonesia GDP Growth (% yoy)

  5.18

   35.0

   15.0

  8

  9

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7 -9 -1 -1

  5.01

  5.01

  5.01 ay ay-9 ay-0 ay-0 ay-0 ay-0 ay-0 ay-0 ay-0 ay-0 ay-0 ay-0 ay ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay ay-1 ay-1 M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M

  4.94

4.92 Bank Indonesia Consumer Confidence 125.9 123.7 123.8 122.4 123.4 121.9 121.5 117.1 115.3

  Conclusion

Secara umum kami masih optimis pasar Saham dan Obligasi domestik masih dapat

melanjutkan kinerja positifnya dalam 1 tahun mendatang, dengan asumsi:

  • Rendahnya kemungkinan terjadinya siklus koreksi besar (major correction) 10 tahunan yang dapat disebabkan oleh:
    • Peningkatan suhu politik menjelang Pemilu 2019
    • Agresi militer AS-Korut

  • Penyelesaian pembangunan beberapa proyek infrastruktur besar.

  

Downside Risk: Perkembangan Ekonomi AS yang kemungkinan dapat mengalami

pelebaran defisit lebih lanjut sebagai dampak dari pemotongan tarif pajak, apabila

pertumbuhan ekonomi tidak sesuai target.

  • -12%
  • -12%
  • -10%
  • -1%
  • -3%
  • -3%

  792

  31-Dec-12 4,317 735 372 Domestic Stock Indexes

  362

  711

  31-Dec-13 4,274

  462 27%

  899 26%

  31-Dec-14 5,227 22%

  415

  31-Dec-15 4,593

  IHSG Return

  477 15.0%

  885 12%

  30-Dec-16 5,297 15.3%

  538 13%

  985 11%

  19-Oct-17 5,929 12%

  IDX30 Return

  LQ45 Return

  Dalam 5 tahun terakhir kinerja indeks IDX30 lebih sering mengungguli kinerja IHSG dan LQ45, sehingga cukup layak apabila investor dapat menjadikannya sebagai acuan pilihan investasi.

  Return Valuation Profitability LS27 Selection 19-Oct-17 Ytd P/E T12M P/BV T12M

ROA ROE

  6.2

1.8 19.3% 33.9%

  Namun kinerja saham-saham yang ada dibawah pilihan LS27 berhasil mengungguli kinerja IHSG, LQ45, dan IDX30 secara Ytd.

  LS27 Stocks Selection

  IHSG 5,911 11.6% Source: Bloomberg, Reliance Sekuritas Indonesia Research

  LS 27 average return 21.3%

  9.2

2.0 16.5% 22.0%

HRUM IJ Equity 2,400 12.1% 14.7

1.6 7.6% 8.8%

ADRO IJ Equity 1,865 10.0% 10.2

1.4 6.7% 11.5%

Agriculture AALI IJ Equity 14,600 -13.0% 12.6

1.6 9.3% 12.8%

SIMP IJ Equity 535 8.3% 11.4

0.6 2.2% 4.2%

  ITMG IJ Equity 22,375 32.6%

  18.6

2.5 5.1% 9.5%

Property PWON IJ Equity 615 8.8% 18.1

3.2 8.1% 15.2%

KIJA IJ Equity 310 6.9% 21.7

1.2 2.7% 5.2%

Infrastructure TLKM IJ Equity 4,210 5.8% 19.0

5.0 12.0% 20.4%

JSMR IJ Equity 6,100 41.2% 21.7

3.1 3.7% 12.1%

Trading UNTR IJ Equity 34,350 61.6% 18.5

2.8 10.3% 15.4%

ACES IJ Equity 1,315 57.5% 29.7

7.2 21.4% 26.3%

MAPI IJ Equity 6,225 15.3% 26.0

2.7 3.2% 10.5%

Mining PTBA IJ Equity 11,000 -12.0%

  Misc Indust ASII IJ Equity 7,925 -4.2%

  INDF IJ Equity 8,150 2.8%

  31.3

5.7 12.8% 20.1%

  ICBP IJ Equity 8,925 4.1%

  31.0

3.1 7.8% 9.0%

CPIN IJ Equity 3,080 -0.3% 25.0

3.4 8.3% 14.2%

JPFA IJ Equity 1,340 -7.9% 10.2

1.8 8.2% 16.9%

Finance BBTN IJ Equity 3,120 79.3% 11.4

1.6 1.4% 15.7%

BBNI IJ Equity 7,675 38.9% 10.2

1.5 2.3% 15.4%

BBRI IJ Equity 15,500 32.8% 13.3

2.5 2.7% 18.7%

BBCA IJ Equity 20,325 31.1% 23.8

4.2 3.2% 19.1%

Consumer UNVR IJ Equity 49,675 28.0% 55.8

76.4 40.1% 142.8%

  INTP IJ Equity 19,275 25.2%

  8.3

1.4 6.4% 18.4%

Basic Indust SMGR IJ Equity 10,500 14.4% 17.6

2.3 8.3% 11.9%

  19.4

2.8 6.6% 12.4%

SMSM IJ Equity 1,240 26.5% 15.5

4.8 20.3% 28.9%

SRIL IJ Equity 390 69.6%

IDX30 535 12.2% LQ45 980 10.8%

  Sectoral Review & Outlook

  2,000 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400

  BWPT (10) 244 (25.0)

  95 1,600

  BISI

  6.2 1.2 2,796 2,607 16% 8% 156,528

  18.8 3.9 1,564 1,523 5% 3% 38,711,580 SGRO 386 2,410

  79 1,485

  SSMS

  1.3 N/A 263 N/A 8% 39,360,000

  10.4 1.2 1,568 1,545 10% 8% 13,898,250

  CPO Price (MYR/MT) Plantation Sector

  LSIP 138 1,430

  11.3 0.6 582 630 9% 18% 6,364,671

  47 535

  SIMP

  12.4 1.6 15,773 15,508 8% 6% 861,623

  Plantation Sector EPS Last Valuation Target Price Potensial Daily Avg Vol T12M Price P/E P/BV Upside AALI 1,173 14,600

  Asosiasi industri meminta penangguhan terhadap kewajiban kandungan bio diesel 30% tahun depan , karena uji coba kandungan 20% sekarang ini masih menemui kendala teknis terutama dalam teknik pencampuran.

  Harga CPO masih belum mampu break-out dari trend turunnya.

  16.9 2.5 1,695 1,663 6% 4% 623,600 Meskipun ada kemungkinan produksi CPO sejumlah emiten untuk naik karena dukungan musim penghujan menjelang akhir tahun, namun secara umum kami masih memberi peringkat Neutral untuk sektor ini.

   40.0

  HRUM 158 2,330

  1.8 N/A 351 N/A 6% 3,563,649

  10.7 1.5 3,892 3,794 9% 7% 31,900

  HEXA 332 3,560

  18.3 2.8 33,911 33,297 5% 4% 2,648,566

  0.6 1,287 1,500 1% 18% 2,641,166 UNTR 1,761 32,150

  73.7

  17 1,270

  PTRO

  16.3 4.5 1,035 997 6% 2% 54,287,400

  60 975

  2.6 (0.2) 328 N/A 39% N/A 421,227,700 DOID

  92 236

  BUMI

  14.7 1.5 2,488 2,482 7% 7% 3,929,786

  2.0 25,098 23,814 11% 5% 1,376,263

   50.0

  9.5

  ITMG 2,398 22,700

  10.3 1.3 2,030 1,988 10% 7% 35,621,020

  ADRO 180 1,850

  1.8 12,437 11,304 16% 6% 4,288,297

  6.2

  Coal Mining Sector EPS Last Valuation Target Price Potensial Daily Avg Vol T12M Price P/E P/BV Upside PTBA 1,737 10,700

  Dengan PER dibawah 10x, PTBA dan ITMG masih cukup menarik sebagai pilihan investasi. Overweight.

  Harga batubara masih bertahan di level tertingginya, yang menurut kami masih akan berdampak positif bagi kinerja keuangan emiten di sektor ini hingga tahun 2018 mendatang.

  ICE Futures Thermal Coal Price ($/MT) Coal Mining Sector

   90.0 100.0 110.0 120.0

   80.0

   70.0

   60.0

INTA (76) 332 N/A

  Nickel Price ($) 12,000

  Metal Mining Sector 11,500 11,000 10,500 10,000

  9,500

  Harga Nickel berhasil memantul dari support trend line

  9,000

  nya. Apabila dapat meneruskan pergerakan positif, 8,500

  8,000

  maka ANTM dan INCO berpotensi membalik kinerja

  7,500 7,000

  keuangan yang masih merugi. Trend kenaikan harga emas juga dapat

  Gold Price ($/Troy Ounce)

  menguntungkan ANTM. Valuasi harga saham masih

   1,400.0 sangat menarik dibawah nilai bukunya. 1,350.0 1,300.0 1,250.0 1,200.0

  Harga timah masih berfluktuasi, kurang mampu

   1,150.0 mempertahankan penguatannya. 1,100.0 1,050.0 1,000.0

  Katalis berikutnya yang masih patut ditunggu adalah kepastian pembentukan holding BUMN Pertambangan yang akan beranggotakan TINS, PTBA, ANTM, Inalum,

  LME Tin Price ($/MT) dan Freeport. Neutral-Selective Buy.

   22,000.0 21,500.0 21,000.0 20,500.0 20,000.0 Metal Mining Sector 19,500.0 EPS Last Valuation Target Price Potensial Daily Avg Vol 19,000.0 T12M Price P/E P/BV Upside 18,500.0

ANTM (18) 645 N/A

0.9 N/A 719 N/A 12% 39,747,720

   18,000.0

INCO (4) 2,990 N/A

1.2 N/A 3,233 N/A 8% 15,530,130

   17,500.0 TINS 63 810

  12.8 1.1 873 886 8% 9% 29,657,590 17,000.0

  7 MEDC 272 750

  2.8 0.8 1,022 848 36% 13% 50,024,480

  17 -17 -17 -17 -17 -17 l-17 t-16 r-17 t-17 c-16 g-16 n

  b- y n g-1

  Banking & Finance Sector Pertumbuhan kredit Agustus +8,3% yoy, dana pihak ketiga +9,6% yoy.

  11.6 1.7 3,389 3,307 9% 6% 16,307,080

  4.4 0.4 290 296 23% 26% 15,058,820

  54 236

  5.0 0.5 661 657 20% 19% 2,335,856 PNLF

  0.8 1,215 1,242 10% 12% 3,551,528 BBKP 111 550

  10.1

  PNBN 110 1,105

  16.8 1.4 5,535 5,612 6% 7% 2,022,955

  0.9 1,343 1,377 9% 12% 6,580,146 BDMN 310 5,225

  11.4

  BNGA 108 1,235

  BBTN 269 3,120

  OJK dan BI masih optimis target pertumbuhan kredit diatas 10% tahun ini. Penurunan suku bunga acuan diharapkan dapat langsung berdampak kepada penurunan suku bunga pinjaman di perbankan komersial.

  10.4 1.5 8,416 8,185 10% 7% 15,313,730

  BBNI 741 7,675

  23.2 4.2 21,199 20,814 4% 2% 13,600,340

  BBCA 874 20,325

  13.8 2.5 16,624 16,115 7% 4% 17,861,030

  BBRI 1,124 15,500

  20.1 2.1 7,322 7,307 5% 5% 36,685,310

  Banking & Finance Sector EPS Last Valuation Target Price Potensial Daily Avg Vol T12M Price P/E P/BV Upside BMRI 347 6,975

   liner dengan valuasi dibawah nilai bukunya yang masih cukup menarik untuk dicermati antara lain: BNGA BNLI PNBN BBKP PNLF WOMF. Overweight.

  nd

  Beberapa emiten 2

BNLI (202) 680 N/A

0.9 N/A 756 N/A 11% 17,877,910

  Property Construction Sector

  NRCA

  12.1 1.5 442 436 8% 7% 142,753,400

  34 408

  WSBP

  18.4 2.1 669 665 5% 5% 13,730,640

  34 635

  WTON

  89 N/A 19% 57,128,620

  75 N/A

  6.3 0.9 494 474 16% 11% 1,149,527 DGIK (68)

  68 426

  21.2 1.5 3,100 3,152 5% 6% 352,309

  Sejumlah proyek infrastruktur yang dijadwalkan selesai akhir 2017 - 2018 seperti jalan tol Becakayu serta MRT dan LRT membuat beberapa emiten jasa konstruksi seperti WSKT ADHI WIKA PTPP serta anak-anak usahanya berpotensi untuk merealisasikan piutangnya menjadi Pendapatan dan Laba. Overweight.

  ACST 140 2,960

  12.1 1.5 2,057 2,029 8% 7% 16,509,440

  WIKA 157 1,900

  2.3 2,485 2,255 15% 4% 26,450,150

  6.6

  WSKT 325 2,160

  19.8 1.4 2,269 2,314 5% 7% 12,635,580

  ADHI 109 2,160

  15.7 1.7 2,978 2,962 6% 6% 19,044,730

  Property Construction Sector EPS Last Valuation Target Price Potensial Daily Avg Vol T12M Price P/E P/BV Upside PTPP 178 2,800

0.5 N/A

  Cement Sector

  Meskipun sudah mulai terlihat adanya peningkatan konsumsi untuk pembangunan infrastruktur, namun masih lesunya pertumbuhan penjualan properti residensial, yang selama ini menjadi konsumen semen terbesar masih menjadi sentimen negatif untuk sektor ini. Underweight.

  Cement Sector EPS Last Valuation Target Price Potensial Daily Avg Vol T12M Price P/E P/BV Upside SMGR 615 10,550

  17.1 2.2 11,165 11,026 6% 5% 4,991,505

  INTP 636 19,600

  30.8 3.1 20,236 20,242 3% 3% 1,447,573

SMCB (87) 815 N/A

0.8 N/A 914 N/A 12% 988,243

  SMBR

  22 2,800 128

  8.5 2,822 2,833 1% 1% 10,988,260

  Residential & Industrial Property Sector

  18.3 3.3 670 654 5% 3% 32,866,860 APLN

  30 280

  2.4 0.7 868 698 42% 14% 8,272,410 BEST

  21.9 1.2 320 331 5% 8% 6,784,863 SSIA 258 610

  14 306

  12.4 0.8 437 457 8% 13% 8,830,819 KIJA

  33 404

  4.7 0.6 303 292 21% 17% 51,768,420 DILD

  53 250

  35 635

  1) Lemahnya pertumbuhan penjualan properti residensial pasca tax amnesty yang menurut kami masih belum dapat menunjukkan tanda-tanda pemulihan dalam waktu dekat, dapat menyebabkan pertumbuhan laba sejumlah emiten cenderung flat ke depannya. 2) Meskipun BI telah cukup agresif menurunkan suku bunga acuan, namun dampak langsungnya terhadap penurunan suku bunga KPR masih belum cukup terlihat. 3) Usaha Pemerintah untuk menyediakan hunian terjangkau bagi end- user juga dapat mengurangi pangsa pasar emiten. Underweight.

  17.2 1.7 1,275 1,274 6% 6% 22,493,010 PWON

  70 1,205

  44.8 2.4 1,068 1,088 2% 4% 24,173,720 CTRA

  23 1,045

  11.4 1.0 416 422 9% 10% 44,485,240 SMRA

  34 382

  11.4 1.5 1,925 1,887 9% 7% 14,831,640 ASRI

  Residential Property & Industrial Land Sector EPS Last Valuation Target Price Potensial Daily Avg Vol T12M Price P/E P/BV Upside BSDE 155 1,770

  Namun kami melihat valuasi yang cukup menarik di emiten penyedia lahan industri seperti SSIA BEST DILD, yang masih dapat dicermati potensi pertumbuhannya terutama apabila iklim usaha semakin kondusif sehingga dapat mendorong investasi langsung yang membutuhkan pembangunan pabrik. Selective Buy.

  9.3 0.8 310 317 11% 13% 18,687,950

  Retail Sector

  AMRT

  23.2

  47 1,100

  14.2 1.1 317 324 7% 9% 539,346 HERO

  21 296

  RANC

  94.6 3.9 2,264 2,298 1% 3% 26,522

  24 2,240

  DNET

  39.7 5.6 697 692 3% 2% 1,771,508

  17 680

  15.6 10,255 9,561 8% 1% 5,365,510

  Beberapa sentimen negatif yang dapat meningkatkan risiko investasi di sektor ini antara lain: 1) perubahan pola konsumsi rumah tangga yang diyakini sebagai dampak dari meningkatnya pengeluaran (listrik, pendidikan, hiburan/liburan) yang kurang sebanding dengan peningkatan pendapatan, serta 2) bertambahnya pesaing yang menggunakan jalur distribusi online.

  12.6

  LPPF 755 9,500

  27.3 7.0 1,327 1,298 4% 1% 10,999,530

  47 1,280

  11.4 1.7 963 937 9% 6% 10,963,650 ACES

  78 885

  RALS

  31.7 2.7 6,653 6,687 3% 4% 1,527,681

  Retail Sector EPS Last Valuation Target Price Potensial Daily Avg Vol T12M Price P/E P/BV Upside MAPI 203 6,450

  Namun apabila perubahan pola konsumsi ternyata bersifat musiman, serta persaingan distribusi online dapat dimenangkan, maka beberapa emiten yang dianggap sebagai pemimpin pasar di dalam segmennya masing-masing seperti RALS dan LPPF masih menarik untuk dicermati. Neutral-Selective Buy.

  0.8 1,147 1,232 4% 12% 92,559

  Consumer Sector

  Valuasi yang tinggi pada beberapa emiten di sektor ini serta mulai berubahnya pola konsumsi masyarakat terhadap consumer goods membuat kami hanya memberi peringkat Neutral.

  Consumer Sector EPS Last Valuation Target Price Potensial Daily Avg Vol T12M Price P/E P/BV Upside UNVR 880 49,150

  55.8 76.4 50,030 49,214 2% 0% 1,734,941

  INDF 450 8,350

  18.6 2.5 8,800 8,688 5% 4% 5,867,306

  ICBP 282 8,850

  31.4 5.7 9,132 9,004 3% 2% 4,289,141

  ROTI

  40 1,270

  32.0 4.7 1,310 1,297 3% 2% 3,903,616

  ULTJ

  68 1,280

  19.0 3.9 1,348 1,313 5% 3% 631,264

  MYOR

  49 2,120

  42.8 7.6 2,169 2,148 2% 1% 1,753,136

  SIDO

  31 488

  15.9 2.8 519 506 6% 4% 3,102,878

  KINO 126 1,965

  15.6 1.5 2,091 2,100 6% 7% 120,436

  BUDI

  8

  96

  12.1

  0.4 104 120 8% 25% 3,634,347 AISA 164 980

  6.0

  0.8 1,144 1,108 17% 13% 14,927,000 KLBF

  51 1,685

  33.3 6.5 1,736 1,711 3% 2% 23,812,810

  KAEF

  48 2,680

  55.4 6.6 2,728 2,720 2% 2% 1,659,597

INAF N/A 2,620 N/A

  14.1 N/A 2,639 N/A 1% 264,852

  Cigarette Sector

  Beberapa sentimen negatif yang dapat menambah tekanan terhadap sektor ini antara lain: 1) kenaikan cukai rokok hingga rata-rata 10% seiring usaha Pemerintah untuk meningkatkan penerimaan pajak, serta 2) himbauan Pemerintah kepada petani untuk mengurangi penanaman tembakau dan menggantinya dengan komoditas lain terutama tanaman pangan. Underweight.

  Cigarette Sector EPS Last Valuation Target Price Potensial Daily Avg Vol T12M Price P/E P/BV Upside HMSP 109 3,870

  35.6 16.3 3,979 3,894 3% 1% 16,233,090 GGRM 3,603 62,500

  17.3 3.2 66,103 64,454 6% 3% 1,236,281

  WIIM

  27 290

  10.7

  0.6 317 336 9% 16% 362,780

  Poultry Sector

  Masih kurang jelasnya tata niaga produk pertanian seperti jagung dan gandum yang menjadi bahan baku utama pakan ternak menjadikan investasi pada sektor ini memiliki risiko yang cukup tinggi. Neutral.

  Poultry Sector EPS Last Valuation Target Price Potensial Daily Avg Vol T12M Price P/E P/BV Upside CPIN 124 3,050

  24.6 3.4 3,174 3,140 4% 3% 7,633,950

  JPFA 137 1,355

  9.9

  1.8 1,492 1,431 10% 6% 6,064,825

  MAIN

  66 865

  13.0 1.1 931 945 8% 9% 330,113

SIPD (193) 800 N/A

  1.2 N/A 868 N/A 8% 12,316

  Trade Sector

  Usaha Pemerintah dan pihak berwajib untuk memberantas peredaran barang elektronik ilegal dapat memberi manfaat kepada ERAA dan MTDL, sebagai pemegang izin resmi untuk penjualan berbagai merk smartphone dan komputer.

  6.8 0.5 571 596 15% 20% 295,983

  73 498

  LTLS

  1.6 1,521 1,437 13% 6% 140,744

  7.9

  ASGR 171 1,350

  7.1 N/A 989 N/A 1% 270,116

  16.1 3.5 5,247 5,081 6% 3% 619,119

  LINK 307 4,940

  29.2 4.1 7,705 7,632 3% 2% 6,432,463

  AKRA 255 7,450

  13.3 2.2 1,237 1,202 8% 5% 2,098,397

  87 1,150

  8.9 0.8 1,078 1,086 11% 12% 1,997,216 TURI

  MPMX 108 970

  1.1 699 656 16% 9% 187,475

  6.1

  99 600

  8.1 0.6 876 900 12% 15% 12,949,400 MTDL

  96 780

  Trade Sector EPS Last Valuation Target Price Potensial Daily Avg Vol T12M Price P/E P/BV Upside ERAA

  Neutral-Selective Buy.

KBLV (550) 785 N/A

0.2 N/A 1,160 N/A 48% 3,834

MSKY (69) 975 N/A

  Basic Industry Sector

  30.6

  0.9

  76.3

  88

  1

  0.4 N/A 186 N/A 28% 386,378 GDST

  50.3 0.5 175 210 2% 22% 630,641 JPRS (8) 146 N/A

  3 172

  ISSP

  0.4 N/A 628 N/A 26% 7,129,978

  14.5 3,057 3,071 0% 1% 176,089 KRAS (97) 498 N/A

  7 3,050 454

  NIKL

  1.0 248 264 3% 10% 5,310,945

  8 240

  Diluar industri semen, emiten industri kertas (INKP) terlihat memiliki valuasi yang menarik. Adapun untuk industri baja (KRAS ISSP) masih dibayangi sentimen negatif dari produk impor Tiongkok.

  FPNI

  19.4 5.5 27,656 26,774 5% 2% 2,442,842

  TPIA 1,356 26,300

  14.1 2.3 2,137 2,082 7% 4% 36,811,230

  6.1 0.8 773 751 16% 13% 296,370 BRPT 142 1,995

  0.2 N/A 460 N/A 50% 77,337 EKAD 108 665

  INRU (41) 306 N/A

  72.9 0.7 3,163 3,583 1% 15% 2,519,565

  43 3,120

  5.8 0.6 5,445 5,377 17% 16% 7,225,046 TKIM

  INKP 795 4,650

  Basic Industry Sector EPS Last Valuation Target Price Potensial Daily Avg Vol T12M Price P/E P/BV Upside

  Menarik juga untuk diikuti rencana aksi korporasi dari BRPT dan TPIA yang diperkirakan dapat meningkatkan nilai tambah kedua emiten yang masih berada dalam 1 group ini. Neutral-Selective Buy.

  89 98 1% 12% 1,063,979

  Misc Industry Sector

  Sebagai pemimpin pasar di masing-masing industrinya, ASII dan SRIL masih menjanjikan kenaikan nilai tambah. Beberapa produsen kabel juga berpotensi memperoleh keuntungan dari pembangunan infrastruktur kelistrikan. Overweight.