TINGKAT PENGETAHUAN KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN KADER TENTANG
POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK
KEDAWUNG SRAGEN
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
Eni Budiyanti
NIM B12126
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN KADER TENTANG
POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK
KEDAWUNG SRAGEN
Diajukan Oleh :
Eni Budiyanti
NIM B12 126
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal ………...
Pembimbing
Deny Eka Widyastuti, S.ST.,M.Kes
NIK. 201188075HALAMAN PENGESAHAN TINGKAT PENGETAHUAN KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN Karya Tulis Ilmiah
Diajukan Oleh:
Eni Budiyanti NIM B12 126
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program DIII Kebidanan Pada Tanggal ..............
PENGUJI I Ernawati, S.ST.,M.Kes NIK. 200886033 PENGUJI II Deny Eka Widyastuti, S.ST.,M.Kes NIK. 201188075
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Mengetahui,
Ka.Prodi DIII Kebidanan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Kader Tentang Posyandu Balita Di Desa Pengkok Kedawung Sragen”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Deny Eka Widyastuti, S.ST.,M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Suci Handayani, Amd.Keb, selaku Bidan Desa Pengkok Kedawung Sragen, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.
5. Ibu Kartika Dian Listyaningsih, S.ST.,M.Sc, selaku Dosen Pembiming Akademik yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada penulis.
6. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala batuan yang telah diberikan.
7. Kepada seluruh responden yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
Penulis menyadari bahawa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juli 2015 Penulis Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015 Eni Budiyanti B12 126
TINGKAT PENGETAHUAN KADER TENTANG
POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK
KEDAWUNG SRAGEN
xiii + 5 Halaman + 22 lampiran + 10 tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Kegiatan di posyandu merupakan kegiatan nyata yang
melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan. Setiap program dengan sasaran masyarakat khususnya program posyandu tidak akan berhasil jika masyarakat tidak mengerti tentang pentingnya posyandu. Partisipasi atau peran serta masyarakat yang diharapkan terutama partisipasi kader atau tokoh masyarakat dan dengan peran serta kader kesehatan ini, bila dilaksanakan dengan baik akan membantu dalam meningkatkan hasil cakupan posyandu. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Desa Pengkok, Kedawung, Sragen pada tanggal 27 Oktober 2014, hasil wawancara kepada 10 kader didapatkan 3 kader mengerti tentang posyandu dan 7 kader belum mengerti tentang posyandu.
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan kader tentang posyandu balita dalam
tingkatan baik, cukup, kurang, dan faktor penghambat pendorong.Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah Deskriptif Kuantitatif, lokasi
penelitian di Desa Pengkok Kedawung Sragen pada tanggal 30 Mei 2015 sampai tanggal 04 Juni 2015. Jumlah populasi sebanyak 45 orang. Jumlah sampel sebanyak 45 orang, dengan teknik pengambilan sampel meggunakan teknik total
sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang diuji validitas dan
reliabilitasnya, teknik analisa data dilakukan dengan komputerisasi menggunakan program SPSS.
Hasil Penelitian : Tingkat Pengetahuan responden pada kategori baik sebanyak 5
responden (11,1%), pada kategori cukup sebanyak 31 responden (68,9%) dan pada kategori kurang sebanyak 9 responden (20%).
Kesimpulan : Jadi tingkat pengetahuan kader tentang Posyandu di Desa Pengkok,
Kedawung, Sragen dalam kategori cukup yaitu sebesar 31 responden (68,9%).Faktor pendorongnya umur, pekerjaan, informasi, minat, dan pengalaman dan faktor penghambatnya pendidikan dan kebudayaan lingkungan sekitar.
Kata Kunci : Pengetahuan, Kader, Posyandu. Kepustakaan : 19 Literatur (Tahun 2006 s/d 2014)
MOTTO
1. Jangan menyerah sebelum mencoba, berdoa dan usaha.2. Sesungguhnya setiap kesulitan disertai dengan kemudahan (QS. Al-Insyirah) 3. Lakukan yang terbaik dan Tuhan akan memberikan yang terbaik.
4. Kesuksesan berbanding lurus pada tindakan yang dilakukan.
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tercipta karya tulis ini.
2. Ayah, Ibu dan kakak ku tercinta yang selalu memberikan dukungan disetiap langkahku.
3. Ibu Deny Eka Widyastuti, S.ST.,M.Kes terima kasih telah memberikan bimbingan dan masukan kepada saya hingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini.
4. Ibu Kartika Dian Listyaningsih, S.ST., M.Sc terima kasih atas dukungan dan semangat kepada saya untuk menjadi lebih baik lagi.
5. Seluruh dosen dan staff almamater ku tercinta, yaitu STIKes Kusuma Husada Surakarta.
6. Teman-teman seperjuangan D III Kebidanan yang telah memberikan semangat serta dukungannya, dan seseorang yang selalu memberi semangat dan doa untuk ku dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
CURICULUM VITAE
Nama : Eni Budiyanti Tempat / Tanggal Lahir : Sragen, 10 November 1993 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Mlokolegi Rt 05/II, Celep, Kedawung, Sragen Riwayat Pendidikan
: Lulus tahun 2006
1. SD Negeri Celep 1 Kedawung Sragen : Lulus tahun 2009
2. SMP Negeri 1 Kedawung Sragen : Lulus tahun 2012
3. SMK Negeri Sragen
4. Prodi D III Kebidanan STIkes Kusuma Husada Angkatan 2012-2015
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
CURICULUM VITAE ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Perumusan Masalah ..................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4 E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ............................................................................. 7 B. Kerangka Teori ............................................................................ 24 C. Kerangka Konsep ........................................................................ 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian................................................... 26 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 26 C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengumpulan Sampel .................. 27
G. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 33
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 34
I. Etika Penelitian ............................................................................ 37 J. Jadwal Penelitian . ....................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN A. Gambaran Umum ........................................................................ 39 B. Hasil Penelitian ............................................................................ 40 C. Pembahasan ................................................................................. 47 D. Keterbatasan ................................................................................ 51 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................. 52 B. Saran ............................................................................................ 52 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian ...................................................
29 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ......................................................................
30 Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ..............................
40 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .....................
40 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ......................
41 Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Informasi ........................
41 Tabel 4.5 Nilai Mean dan Standard Deviation ...........................................
43 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan ................................
44 Tabel 4.7 Umur Pengetahuan Crosstabulation ............................................
45 Tabel 4.8 Pendidikan Pengetahuan Crosstabulation ...................................
47 Tabel 4.9 Pekerjaan Pengetahuan Crosstabulation ......................................
49 Tabel 4.10 Sumber Informasi Pengetahuan Crosstabulation ......................
51
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori .............................................................................
24 Gambar 2.2 Kerangka Konsep .......................................................................
25
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal penelitian Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 7. Surat Balasan Penggunaan Lahan Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 9. Lembar Persetujuan Responden (Inform Concent) Lampiran 10. Hasil Wawancara Studi Pendahuluan Lampiran 11. Kuesioner Validitas Lampiran 12. Pedoman Skoring Kuesioner Validitas Lampiran 13. Kuesioner Penelitian Lampiran 14. Pedoman Skoring Kuesioner Penelitian Lampiran 15. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 16. Data Hasil Uji Validitas Lampiran 17. Data Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 18. Data Tabulasi hasil Penelitian Lampiran 19. Perhitungan Standart Deviation dan Mean Secara Manual Lampiran 20. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian (foto) Lampiran 22. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Prasetyawati, 2012).
Kegiatan di posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan. Setiap program dengan sasaran masyarakat khususnya program posyandu tidak akan berhasil jika masyarakat tidak mengerti tentang pentingnya posyandu. Partisipasi atau peran serta masyarakat yang diharapkan terutama partisipasi kader atau tokoh masyarakat dan dengan peran serta kader kesehatan ini, bila dilaksanakan dengan baik akan membantu dalam meningkatkan hasil cakupan posyandu. Surat edaran Mendagri No. 411.3/536/SJ tanggal 3 Maret 1999 bertujuan meningkatkan fungsi dan kinerja posyandu sehingga mampu mempertahankan dan meningkatkan status gizi, dan status kesehatan ibu dan anak (Runjanti, 2011).
Kader sebagai ujung tombak terdepan dalam upaya kesehatan berbasis (UKBM) memegang peranan penting untuk menggerakkan partisipasi masyarakat supaya hidup bersih dan sehat (Yuni, 2014).
Kader dapat menggerakkan dan memperdayakan masyarakat agar tercipta masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat terutama pada Kesehatan Ibu dan Anak guna mencapai penurunan AKI dan AKB di Indonesia (Karwati, 2011).
Perlu ditekankan bahwa para kader kesehatan masyarakat itu tidak bekerja dalam sistem yang tertutup. Tetapi mereka bekerja dan berperan sebagai seorang pelaku sistem kesehatan. Oleh karena itu, mereka harus dibina, dituntun, serta didukung oleh pembimbing yang terampil dan berpengalaman (Syafrudin, 2009).
Posyandu di Desa Pengkok Kedawung Sragen sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader 5 orang. Hasil survaistudi pendahuluan yang dilakukan di bidan Desa Pengkok Kedawung Sragen tanggal 27 Oktober 2014 di dapatkan jumlah posyandu yang ada di wilayah tersebut ada 9 posyandu. Jumlah kader sebanyak 45. Setelah dilakukan wawancara kepada 10 kader didapatkan 3 kader mengerti tentang posyandu dan 7 kader belum mengerti tentang posyandu, dilihat dari ketepatan jawaban yang diajukan penulis kepada masing-masing kader tersebut.
Berdasarkan studi pendahuluan tersebut dan mengingat pengetahuan kader yang masih belum maksimal serta pentingnya Posyandu bagi peningkatan kesehatan masyarakat, peneliti tertarik untuk mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Kader tentang Posyandu Balita di Desa Pengkok Kedawung Sragen”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Kader tentang Posyandu Balita di Desa Pengkok Kedawung Sragen tahun 2015?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan kader tentang Posyandu Balita di Desa Pengkok Kedawung Sragen.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan kader tentang Posyandu Balita di Desa Pengkok Kedawung Sragen pada kategori baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan kader tentang Posyandu Balita di Desa Pengkok Kedawung Sragen pada kategori cukup.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan kader tentang Posyandu d. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendorong tingkat pengetahuan Kader tentang Posyandu Balita di Desa Pengkok Kedawung Sragen.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu pengetahuan Dapat menambah kajian dan wawasan ilmu pengetahuan tentang posyandu Balita.
2. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan serta pengalaman dalam melaksanakan penelitian.
3. Bagi Institusi
a. Pendidikan Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi pendidikan dan peneliti lain untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang posyandu Balita.
b. Posyandu Dapat meningkatkan kinerja kader dan kualitas posyandu di Desa Pengkok Kedawung Sragen sehingga derajat kesehatan masyarakat setempat menjadi lebih baik.
E. Keaslian Penelitian
1. Nory Risnelty (2012), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Kader tentang Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) di Desa Kadilangu Sukoharjo”.
Jenis Penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah kader posyandu di Desa Kadilangu Sukoharjo pada bulan Juni tahun 2012 sejumlah 30 reponden dengan menggunakan teknik Total
sampling. Alat pengumpulan data menggunakan format kuesioner. Hasil
penelitian yaitu Tingkat Pengetahuan Kader tentang Posyandu di Desa Kadilangu Sukoharjo dengan 17 responden (56,67%) mempunyai pengetahuan baik, 10 responden (33,33%) mempunyai pengetahuan cukup, dan 3 responden (10%) mempunyai pengetahuan kurang.
2. Ika Ayuning Tyas (2010), dengan judul “Pengetahuan Kader tentang Posyandu di Purwosari Surakarta Tahun 2010”. Jenis penelitian adalah
deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah kader posyandu di
Purwosari Surakarta pada bulan Juni tahun 2010 sejumlah 30 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling. Alat pengumpulan data menggunakan format kuesioner. Hasil penelitian yaitu gambaran pengetahuan kader tentang posyandu dengan 6 responden (20%) mempunyai pengetahuan baik, 20 responden (66,67%) mempunyai pengetahuan cukup, dan 4 responden (13,33%) mempunyai pengetahuan kurang.
Persamaan penelitian ini dengan keaslian terletak pada instrumen penelitian ini antara lain pada waktu penelitian, tempat, populasi penelitian, dan teknik pengambilan sampel.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’ dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni, indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2011).
b. Tingkat pengetahuan Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif, mempunyai enam tingkatan (Notoatmodjo, 2011), yaitu:
1) Tahu (Know)
Tahu artinya sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini merupakan tingkat
2) Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. 3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya). 4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5) Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi- formulasi yang ada. 6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012), cara memperoleh pengetahuan adalah sebagai berikut :
1) Cara Memperoleh Kebenaran Nonilmiah
a) Cara Coba Salah (Trial and Error) Cara memperoleh kebenaran non ilmiah, yang pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui cara coba-coba atau dengan kata yang lebih dikenal “trial and error”. Metode ini telah digunakan oleh orang dalam waktu yang cukup lama untuk memecahkan berbagai masalah.
b) Secara Kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak di sengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara Kekuasaan atau Otoritas Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintahan, tokoh agama, maupun ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama di dalam penemuan pengetahuan.
d) Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.
e) Cara Akal Sehat Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran.
f) Kebenaran Melalui Wahyu Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak.
g) Kebenaran secara Intuitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia cepat sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir.
h) Melalui Jalan Pikiran Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berfikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.
i) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pertanyaan yang bersifat umum. j) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan- pernyataan umum yang ke khusus.
2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistimatis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah”, atau lebih popular disebut metodologi penelitian (research methodology).
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Mubarak (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah sebagai berikut :
1) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan
2) Pekerjaan Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. 3) Umur
Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental).
4) Minat Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.
5) Pengalaman Suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkunganya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaanya, dan akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam kehidupanya.
6) Kebudayaan lingkungan sekitar Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.
Apabila dalam mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap slalu menjaga kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang. 7) Informasi
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.
2. Kader
a. Pengertian Kader
Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan rutin di posyandu. Sehingga seorang kader posyandu harus mau bekerja secara sukarela dan ikhlas, mau dan sanggup melaksanakan kegiatan posyandu, serta mau dan sanggup menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan dan mengikuti
Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah- masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat, serta bekerja di tempat yang dekat dengan pemberian pelayana kesehatan. Tugas- tugas mereka meliputi pelayanan kesehatan dan pembangunan masyarakat, tetapi hanya terbatas pada bidang-bidang atau tugas- tugas yang pernah diajarkan kepada mereka miliki. Perlu ditekankan bahwa para kader kesehatan itu tidak bekerja dalam system yang tertutup, tetapi mereka bekerja dan berperan sebagai seorang pelaku sistem kesehatan. Oleh karena itu, mereka harus dibina, dituntun, serta didukung oleh pembimbing yang terampil dan berpengalaman (Syafrudin, 2009).
Menurut Ismawati dkk (2010), seorang warga masyarakat dapat diangkat menjadi seorang kader Posyandu apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1) Dapat membaca dan menulis 2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan 3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat 4) Mempunyai waktu yang cukup 5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu 6) Berpenampilan ramah dan simpatik
b. Fungsi Kader
Menurut Fallen (2010), fungsi kader adalah : 1) Merencanakan kegiatan, antara lain : menyiapkan data-data, melaksanakan survey mawas diri, membahas hasil survey, menyajikan dalam Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), menentukan masalah dan kebutuhan kesehatan masyarakat, menentukan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan ada bersama-sama masyarakat, membahas pembagian tugas menurut jadwal kerja. 2) Melakukan komunikasi, informasi dan motivasi, kunjungan, dengan menggunakan alat peraga dan percontohan.
3) Menggerakkan masyarakat : mendorong masyarakat untuk bergotong royong, memberikan informasi dan mengadakan kesepakatan kegiatan apa yang akan dilaksanakan dan lain-lain. 4) Memberikan pelayanan
a) Membagi obat
b) Membantu mengumpulkan bahan pemeriksaan
c) Mengawasi pendatang di desanya dan melapor
d) Memberikan pertolongan pemantauan penyakit
e) Memberikan pertolongan pada kecelakaan dan lainnya
5) Melakukan pencatatan tentang Jumlah akseptor KB, KIA,
6) Melakukan pembinaan keluarga mengenai lima program keterpaduan KB-kesehatan.
c. Tugas Kader
Menurut Fallen (2010), kegiatan pokok yang dilakukan kader adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan di Posyandu
a) Melaksanakan pendaftaran
b) Menimbang bayi dan balita, ibu hamil, ibu menyusui, Pasangan Usia Subur (PUS) atau Wanita Usia Subur (WUS)
c) Melaksanakan pencatatan hasil penimbangan
d) Mengisi KMS
e) Memberikan penyuluhan
f) Memberi dan membantu pelayanan
2) Kegiatan diluar Posyandu
a) Mengajak ibu-ibu untuk datang pada hari kegiatan
Posyandu
b) Melaksanakan kegiatan yang menunjang upaya kesehatan lainnya yang sesuai dengan permasalahan kesehatan yang ada, misalnya : (1) Pemberantasan penyakit menular (2) Penyehatan rumah dan pembuangan sampah
(5) Penyediaan saran jamban keluarga (6) Pembuatan sarana pembuangan air limbah
3. Posyandu
a. Pengertian Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk memperdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak balita (Karwati, 2011).
b. Tujuan Penyelenggaraan Posyandu Menurut Prasetyawati (2012), tujuan penyelenggaraan posyandu antara lain :
1) Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Anak 2) Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR (Infant Mortality Rate).
3) Mempercepat penerimaan NKKBS 4) Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan menunjang peningkatan hidup sehat.
5) Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga tercapai peningkatan cakupan pelayanan
6) Meningkatkan dan membina peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk usaha kesehatan masyarakat.
c. Manfaat Posyandu
Menurut Karwati (2010), manfaat posyandu antara lain :
1) Bagi Masyarakat
a) Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi anak dan ibu.
b) Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk.
c) Bayi dan balita mendapat vitamin A.
d) Ibu hamil juga akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah serta imunisasi tetanus toxoid (TT).
e) Ibu nifas memperoleh kapsul vitamin A dan tablet tambah darah.
f) Memperoleh penyuluhan kesehatan yang berkaitan tentang kesehatan ibu dan anak.
g) Apabila mendapat kelainan pada anak balita, ibu hamil, ibu nifas menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke puskesmas.
h) Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang ibu dan
2) Bagi Kader
a) Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap.
b) Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak balita dan kesehatan ibu.
c) Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam bidang kesehatan.
d) Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan kesehatan ibu.
d. Kegiatan Pokok Posyandu Menurut Prasetyawati (2012), kegiatan pokok posyandu antara lain : 1) KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) 2) KB (Keluarga Berencana) 3) Imunisasi 4) Gizi 5) Penanggulangan Diare
e. Sasaran Posyandu
Menurut Ambarwati (2011), sasaran dalam pelayanan kesehatan di Posyandu adalah : 1) Bayi berusia kurang dari 1 tahun 2) Anak balita berusia 1-5 tahun
5) Ibu nifas 6) Wanita Usia Subur
f. Dana Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat (Fallen, 2010).
g. Strata Posyandu Menurut Prasetyawati (2012), Posyandu dikelompokkan menjadi empat, yakni :
1) Posyandu Pratama (warna merah) Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap, kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. 2) Posyandu Madya (warna kuning)
Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. 3) Posyandu Purnama (warna hijau)
Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang
(KB, KIA, Gizi dan Imunisasi), sudah ada program tambahan dan bahkan mungkin sudah ada Dana Sehat yang masih sederhana.
4) Posyandu Mandiri (warna biru)
Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan Dana Sehat. Dana Sehat tersebut menggunakan prinsip Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM).
h. Sistem Lima Meja di Posyandu
Menurut Ismawati (2010), sistem lima meja di Posyandu yaitu :
1) Kegiatan di meja 1 a) Balita didaftar dalam formulir pencatatan balita.
b) Bila anak sudah memiliki KMS, berarti bulan yang lalu anak sudah ditimbang. Minta KMS nya, namanya dicatat pada secarik kertas. Kertas ini diselipkan di KMS kemudian ibu balita diminta membawa anaknya menuju tempat penimbangan.
c) Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut penimbangan. Ambil KMS baru. Kolomnya didisi secara lengkap. Nama anak dicatat pada secarik kertas.
2) Kegiatan di meja 2
a) Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat anak dicatat pada secarik kertas yang terselip di KMS. Selipkan kertas ini kembali ke dalam KMS.
b) Selesai ditimbang, ibu dan anaknya dipersilahkan menuju meja 3 (meja pencatatan).
3) Kegiatan di meja 3 a) Buka KMS balita yang bersangkutan.
b) Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMS-nya.
c) Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia pada KMS.
d) Bila ada kartu kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut.
e) Bila tidak ada kartu kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan lahir anak sesuai ingatan ibunya.
f) Bila ibu tidak ingat dan hanya tahu umur anaknya yang sekarang, perkirakan bulan lahir anak dan catat.
4) Kegiatan di meja 4
a) Penyuluhan untuk semua orang tua balita. Mintalah KMS anak, perhatikan umur dan hasil penimbangan pada bulan b) Penyuluhan untuk semua ibu hamil. Anjurkan juga agar ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak minimal (lima) kali selama kehamilan pada petugas kesehatan, bidan di desa atau dukun terlatih.
5) Kegiatan di meja 5
Kegiatan di meja 5 adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan KB, imunisasi serta pojok oralit. Kegiatan ini dipimpin dan dilaksanakan oleh petugas dari puskesmas.
B. Kerangka Teori
Pengetahuanmeliputi Posyandu meliputi : Kader meliputi :
: a. Pengertian Posyandu
1. Pengertian Kader
1. Pengertian
b. Tujuan
2. Fungsi Kader
2. Tingkat penyelenggaraan
3. Tugas Kader Pengetahuan
Posyandu
3. Cara Memperoleh
c. Manfaat Posyandu Pengetahuan
d. Kegiatan pokok
4. Faktor-faktor Posyandu yang e. Sasaran Posyandu mempengaruhi f. Dana pelaksanaan pengetahuan
Posyandu
g. Strata Posyandu
h. Sistem 5 Meja
Gambar 2.1 Kerangka TeoriSumber :Notoatmodjo (2012), Ismawati dkk (2010), Karwati dkk (2011),Prasetyawati (2012)
C. Kerangka Konsep
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan:
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Informasi Baik
Tingkat Pengetahuan Kader Cukup tentang Posyandu Balita
Kurang Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan :
Faktor penghambat
1. Minat dan pendorong
2. Pengalaman
3. Kebudayaan lingkungan sekitar Keterangan :
= Variabel yang diteliti = Variabel yang tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka KonsepBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian atau desain penelitian yang digunakan adalah
jenis penelitian deksriptif kuantitatif. Menurut Notoadmojo (2012), penelitian
deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan suatu fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Deksriptif
kuantitatif apabila dalam mendeskripsikan, peneliti menggunakan angka-
angka dengan analisis univariat berupa persentase dan ukuran tendesi sentral seperti rerata, maupun standar deviasi, kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi (Saryono, 2011).
Rancangan dalam penelitian ini, mengambil rancangan survey
cross sectional. Menurut Notoatmodjo (2012) cross sectional adalah suatu
penelitian dimana variabel – variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel – variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama. Pada penelitian ini akan mendiskripsikan tentang tingkat pengetahuan kader tentang Posyandu.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan peneliti untuk memperoleh data penelitian yang dilakukan (Notoatmodjo, 2012).
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2015 – 04 Juni 2015.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua kader di Desa Pengkok Kedawung Sragen. Populasi kader di desa tersebut adalah sebanyak 45 responden.
2. Sampel Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Arikunto, 2013). Jumlah sampel yang diambil jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil 10% -15% atau 20% -25% atau lebih (Arikunto, 2006). Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kader di Desa Pengkok Kedawung Sragen
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Hidayat, 2007). Jadi, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kader yang ada di Desa Pengkok Kedawung Sragen yang berjumlah 45 responden.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmojo, 2010). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan kader tentang posyandu balita.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2007).
Tabel 3.1 Definisi OperasionalVariabel Definisi Operasional
Kuesioner yang digunakan dalam bentuk pernyataan tertutup
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yaitu alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan (Hidayat, 2007).
(Riwidikdo, 2013) Sumber : Ismawati dkk (2010), Karwati dkk (2011),Prasetyawati (2012)
c. Kurang: apabila skor x < mean - 1 SD
1 SD
b. Cukup: apabila skor mean - 1SD < x < mean +
Kuesioner Ordinal a. Baik: bila skor x> mean + 1 SD
8. Sistem 5 Meja
7. Strata Posyandu
6. Dana
5. Sasaran Posyandu
4. Kegiatan pokok Posyandu
3. Manfaat Posyandu
2. Tujuan penyeleng garaan Posyandu
1. Pengertian Posyandu
8. Sistem 5 meja
7. Strata Posyandu
6. Dana pelaksanaan
5. Sasaran,
4. Kegiatan pokok
3. Manfaat
2. Tujuan,
1. Pengertian
Kemampuan kader dalam menjawab pernyataan yang dituangkan dalam kuesioner mengenai Posyandu meliputi:
Hasil Ukur Pengetahu an kader tentang Posyandu Balita
Indikator Alat Ukur Skala Ukur
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen penelitian
Kuisioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Uji validitas dan reliabililitas pada penelitian ini dilakukan pada
4
40 Keterangan :
17
23
7 Total
8. Sistem 5 meja 34*,35,37,40 36,38,39
7
7. Strata Posyandu 27,29,31,33 28,30*,32
4
6. Dana pelaksanaan Posyandu 24,25 23*,26
4
5. Sasaran Posyandu 20,21 19,22
4. Kegiatan pokok Posyandu 16,17 15,18
Hidayat (2007), kuesioner tertutup adalah kuesioner tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada.
7
3. Manfaat Posyandu 9,10, 11,13*,14 8,12
4
2. Tujuan penyelenggaraan Posyandu 4,6, 5,7
3
2
1. Pengertian Posyandu 1*,3
Favorable Unfavorable
Jumlah
Indikator Pernyataan
Tabel 3.2 Kisi-kisi KuesionerDalam penelitian ini ada dua pernyataan yaitu favorable (pernyataan positif) dan un favorable (pernyataan negatif). Untuk pernyataan favorable (pernyataan positif) jika responden memilih jawaban benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0 sedangkan untuk pernyataan un favorable (pernyataan negatif) jika responden memilih jawaban benar diberi nilai 0 dan jawaban salah diberi nilai 1.
- : Pernyataan yang tidak valid
2. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2012). Sebuah instrumen dikatakan valid sejauh mana mampu mengukur instrumen ini. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Instrumen dikatakan valid jika nilai ρ < (0,05).