1. Konsep Dasar Model ER - BAB 6 MODEL ER
MODEL DATA ENTITY-RELATIONSHIP
Model data Entity-Relationship (ER) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak, yang menekankan pada struktur-struktur dan relatioship data. Biasanya model ER ini digunakan oleh profesional sistem untuk berkomunikasi dengan pemakai eksekutif tingkat tinggi dalam sebuah organisasi seperti wakil direktur, manajer yang pada umumnya tidak tertarik pada pelaksanaan operasional sistem sehari- hari. Pemakai ini cenderung lebih tertarik pada data apa saja yang dibutuhkan oleh bisnis mereka?. Bagaimana data tersebut saling berrelasi? Siapa yang diperkenankan mengakses data. Mode ER juga menguntungkan bagi profesional sistem, karena model ER meMperlihatkan hubungan antara data store yang ada pada Data Flow Diagram (DFD).
Model data ER dibangun berdasarkan persepsi dari dunia nyata yang mengandung himpunan dari objek-objek yang disebut entitas dan hubungan antara objek-objek tersebut. Model ER ini digunakan untuk memfasilitasi perancangan basis data dari sebuah skema organisasi, dengan mentransformasi kebutuhan suatu basis data dari suatu organisasi ke dalam bentuk skema konseptual yang akan menghasilkan struktur logika dari suatu basis data. Setiap objek yang terbentuk di dalam suatu organisasi bersifat unik. Hal ini tampak dari atribut-atribut yang dimiliki oleh objek–objek tersebut.
Contoh : KRS mempunyai atribut NPM , Kd_mK , Mt_kuliah, SKS. Kelas, Sem.
Untuk menggambarkan proses pembuatan model ER dicontohkan dengan hubungan antara beberapa entitas seperti KRS merupakan relasi yang menghubungkan Mahasiswa dengan setiap MATAKULIAH yang diambil.
Struktur logik dari sebuah basis data secara grafik digambarkan pada gambar 1. yang terdiri dari beberapa komponen.
TGL_LHR KOTA SEM M N NPM MENGAMBIL
MAHASISWA MATAKULIAH
NAMA ALAMAT KELAS KD_MK MT_KULIAH SKS
Gambar 1.
1. Konsep Dasar Model ER Konsep dasar dari model ER terdiri dari : Entitas, Atribut, Relationship.
1.1. Entitas
Sebuah entitas adalah suatu objek yang dapat dibedakan dengan objek lainnya. Sebagai contoh, setiap mahasiswa yang belajar di suatu Universitas adalah sebuah entitas begitu juga dengan objek lain yang berhubungan dengan Universitas seperti Dosen, Mata Kuliah, Nilai dan sebagainya.
Entitas dapat merupakan objek dalam bentuk phisik (nyata) dan dapat merupakan objek dalam bentuk konsep (abstrak) seperti terlihat pada tabel 1.
Tabel 1. Contoh Entitas dalam bentuk Phisik dan Konsep
Phisik Konsep
- Mahasiswa Pelangga - Penjuala Pengalaman_kerja
- Barang n n Kursus Pegawai Property Pembelia - Supplier n - Pendafta
ran
Entitas memiliki sejumlah atribut, dan dari beberapa atribut yang dimiliki oleh entitas, ada yang bernilai unik. Atribut tersebut digunakan untuk mengidentifikasi suatu entitas . Notasi yang digunakan adalah Rectangle (Kotak)
Sekelompok entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama membentuk himpunan entitas. Contoh seorang mahasiswa akan dimasukan dalam himpunan entitas, sedangkan pelanggan akan dimasukan kedalam himpunan pelanggan.
Dalam beberapa pembahasan, penyebutan Himpunan Entitas dianggap kurang praktis, sehingga diganti dengan sebutan Entitas saja. Masing-masing tipe entitas dalam ER diberi nama yang mewakili satu kelas/set. Contoh:
Semua Mahasiswa atau Mahasiswa dengan entitas Andini, Komang, Suryo dan lain-lain
Semua Dosen atau Dosen dengan entitas Windi, Kurniawan,Fristy dan lain-lain Semua MATAKULIAH atau MATAKULIAH dengan entitas Matematika 1, P.Kewiraan, Pengantar Basis Data dan lain-lain.
1.2. Atribut
Setiap entitas memiliki sejumlah atribut yang mendeskripsikan karakteristik (property) dari suatu entitas. Penentuan / pemilihan atribut yang sesuai dengan entitas merupakan hal penting dalam pembentukan model data dan didasarkan menjelaskan entitas. Notasi yang digunakan adalah Ellips , seperti terlihat pada gambar 2. Contoh :
Entitas : Mahasiswa Atribut : NPM,NAMA,ALAMAT,KOTA,TGL_LHR,TELP Entitas : DOSEN Atribut : Kd_dosen,Na_dos, Alamat,JK,Telp Entitas : MATAKULIAH Atribut : Kd_mk, Mt_Kuliah,SKS
TELP NPM
MAHASISWA
TGL_LHR NAMA ALAMAT KOTA
Gambar 2. Entitas MAHASISWA dan Atribut-atributnya
Setiap atribut memiliki kumpulan nilai yang disebut dengan Domain.Sebagai contoh : Andre, Raja, Ria, Soraya adalah kumpulan nilai dari atribut NAMA pada entitas MAHASISWA.
Atribut menunjukkan fungsinya sebagai pembentuk karakteristik yang melekat pada setiap entitas. Disamping penamaan yang unik berdasarkan fungsinya, atribut–atribut dapat dibedakan berdasarkan sejumlah pengelompokannya.
1.3. Relationship
Relationship merupakan hubungan yang terjadi antar satu entitas atau lebih yang dinotasikan dengan Diamond. Misalkan suatu perguruan tinggi untuk mengetahui mata kuliah apa saja yang diambil oleh setiap mahasiswanya. Hal ini menuju pada suatu relationship (yang disebut MENGAMBIL) antara entitas Mahasiswa dengan matakuliah yang dapat digambarkan pada gambar 3.
M N
MAHASISWA MENGAMBIL MATAKULIAH Gambar 3. Entitas dengan relationship MENGAMBIL Pada gambar 3. menunjukan relationship banyak (M) ke banyak (N) yang artinya setiap mahasiswa dapat mengambil satu atau lebih matakuliah pada entitas Matakuliah dan setiap matakuliah dapat diambil oleh satu atau lebih mahasiswa.
Seperti sebuah entitas, relationship juga mungkin memiliki atribut atau sifat yang membedakannya dengan relationship lainnya. Misalkan suatu Perguruan Tinggi ingin mencatat semester berapa seorang mahasiswa mengambil tiap matakuliah yang ditawarkan. Jadi gambar 3. dapat diperbaiki seperti pada gambar 4. berikut ini.
SEM M N
MENGAMBIL MAHASISWA MATAKULIAH Gambar 4. Relationship MENGAMBIL dengan atribut SEM
Relationship MENGAMBIL antara entitas MAHASISWA dengan entitas MATAKULIAH menghasilkan entitas baru, yaitu misalnya diberi nama KRS. Kumpulan semua relationship diantara entitas–entitas yang terdapat pada himpunan entitas tersebut membentuk himpunan relationship.
2. Diagram Entity Relationship
Diagram Entity Relationship (ER) digunakan untuk pembuatan struktur logika basis data secara grafik, sehingga dalam penggambarannya menggunakan notasi-notasi. Notasi yang akan dijelaskan berikut ini (gambar 5. dan 6.) adalah notasi yang sering digunakan. DASAR ARTI Notasi Entitas Weak Entity (Entitas Lemah) Relationship Identifying Relationship Gerund Atribut Atribut Kunci Utama Atribut Multivalue Atribut komposisi Atribut derived / turunan
Gambar 5. Notasi Diagram ER DASAR ARTI Notasi Derajat Relatinship
Unary Binary Ternary
Kardinalitas Relationship
1
1 Satu ke satu M
1 Satu ke banyak
M N Banyak ke banyak
Gambar 6. Notasi Diagram ER (lanjutan)
2.1. Tipe Entitas
Pada umumnya entitas yang digunakan dalam diagram ER adalah strong
entity atau entitas yang kuat, dimana keberadaannya tidak tergantung pada
entitas lainnya Tetapi pada kenyataannya pembuatan model ER adakalanya melibatkan weak entity (entitas yang lemah) atau Agregasi.
2.1.1. Entitas Kuat
Entitas ini tidak memiliki ketergantungan dengan entitas yang lainnya, masing– masing dapat berdiri sendiri. Contohnya Entitas Mahasiswa, Dosen, Matakuliah. Gambar 6.7. berikut ini menggambarkan entitas kuat.
Mt_kuliah Nama Alamat Kd_mk sks NPM
Kota MAHASISWA MATAKULIAH a. b.
M N
MAHASISWA AMBIL MATAKULIAH
c.
Gambar 7. a. Entitas kuat Dosen b. Entitas kuat Matakuliah
c. Diagram ER untuk Entitas Dosen dengan Entitas matakuliah
2.1.2 Entitas Lemah
Entitas ini muncul karena ketergantungannya pada sebuah relationship terhadap entitas lain. Karena sifat ketergantungannya entitas ini dapat memiliki ataupun tidak memiliki sebuah kunci atribut. Sebuah entitas lemah dapat terbentuk untuk melengkapi entitas kuatnya yang memiliki Multivalue Attribute ataupun karena komposisi dari relationship banyak ke banyak, banyak ke satu ataupun satu ke banyak. Seperti dijelaskan pada gambar 6.8. dan 6.9.
Nm_dos Alamat Anak Kd_dos DOSEN a.
Kd_dos Nm_dos Alamat Nm_anak
1 M Punya Punya DOSEN ANAK b.
Gambar 8. a.Melengkapi ( dari Multivalue Attribute)
b. Diagram ER untuk Entitas lemah dari Multivalue Attribute ANAK
Nama Alamat Mt_kuliah Kd_mk sks
NPM Kota M N MAHASISWA AMBIL MATAKULIAH NPM
Kls_ambil Kd_mk
Sem
KRS a.
NPM Kd_mk Nama Alamat Kls_ambil Sem NPM Kota
1 M
Ambil
MAHASISWA KRS NKd_mk
1 MATAKULIAH Punya Mt_kuliah Sks
b.
Gambar 9.
a. Relationship Banyak Ke Banyak antara entita MAHASISWA dengan MATAKULIAH
b. Diagram ER untuk Entitas lemah dari atribut komposisi
2.1.3. Entitas Agregasi
Sebuah relasi terbentuk tidak hanya dari entitas tapi terkadang juga mengandung unsur dari relasi yang lain. Jika terjadi hal demikian dapat diakomodasi dengan Agregasi yang menggambarkan sebuah himpunan relasi yang secara langsung menghubungkan sebuah himpunan entitas dengan sebuah himpunan relationship dalam diagram ER yang mengandung unsur agregasi diperlihatkan pada gambar 10 berikut ini.
M N
AMBIL
MAHASISWA MATAKULIAH M N N
AJAR
RUANGAN
PUNYA
M N M N
ISI
NILAI DOSEN
Gambar 10. Diagram ER dengan entitas Agregasi Dari gambar 10 di atas, dapat dilihat ada beberapa himpunan relasi yang saling
berhubungan dengan suatu entitas yaitu pertama ; Himpunan relasi MAHASISWA
dengan MATAKULIAH berelasi ‘PUNYA’ dengan entitas NILAI , dan kedua ; himpunan
relasi DOSEN, MATAKULIAH dan RUANGAN berelasi ‘ISI’ dengan entitas Nilai.2.2. Tipe Atribut
Ada beberapa tipe atribut yang perlu diperhatikan dalam penggambaran model ER, yaitu Atribut kunci, single value (attribute atribut bernilai tunggal),
multivalue attribute (atribut bernilai banyak/jamak ), composite attribute (atribut
komposit ) dan derived attribute (atribut turunan).Untuk membedakan atribut kunci dengan atribut lainnya, maka nama/label atribut diberi garis bawah, seperti contoh pada gambar 11.
NAMA ALAMAT
NPM TELP
MAHASISWAKD_JUR
Gambar 11. Notasi Atribut Kunci
Gambar 11,
Menjelaskan contoh dari 4 tipe dari atribut kunci, yaitu :
Kunci kandidat : NPM,NAMA+TGL_LHR, Kunci utama : NPM Kunci alternatif : NAMA+TGL_LHR Kunci asing : KD_JUR
2.2.1. Atribut Bernilai Banyak dan Bernilai Tunggal
Banyak atribut yang memiliki satu nilai tunggal pada suatu entitas tertentu, atribut yang demikian disebut atribut bernilai tunggal (Single Value Attribute). Contohnya atribut Tgl_lhr, TELP, dll pada entitas mahasiswa, atribut KD_MK pada entitas MATAKULIAH. Ada juga atribut yang memiliki sekelompok nilai yang disebut atribut bernilai banyak (Multi Value attribute). Contoh atribut HOBBY pada entitas Mahasiswa .
Penggambaran atribut bernilai tunggal dan banyak pada dilihat pada
TELP NPM
MAHASISWA
TGL_LHR NAMAALAMAT HOBBY Gambar 12. Notasi Atribut bernilai banyak HOBBY dan atribut bernilai tunggal
2.2.2. Atribut Atomik dan Komposit
Suatu atribut mungkin terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil atau sub-sub atribut yang lebih sedehana yang disebut dengan atribut komposit. Contoh Atribut NAMA dapat terdiri dari NAMA_DEPAN, NAMA_TENGAH, NAMA_BLK. Tetapi jika dalam penerapan pengolahan datanya tidak ada aktifitas yang melibatkan sub-sub atribut tersebut, maka atribut tidak perlu diuraikan menjadi atribut komposit.
Sedangkan ada juga atribut yang tidak dapat dibagi kedalam sub-sub atribut disebut dengan atribut atomik atau atribut simple. Contoh dari atribut sederhana ini yaitu Jenis Kelamin , SKS, Sem dan lain-lain Penggambaran atribut bernilai komposit pada dilihat pada gambar 13. berikut ini.
NAMA_TENGAH NAMA_DEPAN
NAMA_BLK
NAMA
Gambar 13. Notasi Atribut komposit NAMA
2.2.3. Atribut Turunan
Pada beberapa kasus, ada dua atau lebih nilai atribut yang berhubungan misalkan atribut UMUR dan atribut TGL_LHR pada entitas Mahasiswa. Nilai atribut UMUR dapat ditentukan dengan tanggal saat ini dan nilai atribut TGL_LHR mahasiswa yang bersangkutan. Atribut UMUR ini disebut dengan atribut turunan. Penggambaran atribut ini dengan menggunkan notasi pada model ER dapat dilihat pada gambar 14. berikut ini.
MAHASISWA
TGL_LHR UMUR
Gambar 14. Notasi Atribut Turunan UMUR
2.3. Tipe Relationship
Dalam pembentukan suatu perancangan basis data seorang perancang harus
melihat kompleksitas dari suatu organisasi yang akan dikembangkan rancangan basis
data-nya sehingga perancang akan mengetahui relasi apa saja yang akan digunakan
atau derajat relasi beserta batasan-batasan relasi dan kardinalitas relasi atau
banyaknya keterhubungan yang akan digunakan2.3.1. Derajat Relasi
Derajat relasi ini terdiri dari sejumlah entitas yang saling berhubungan di dalam
satu relasi. Seperti contoh relationship MENGAMBIL pada gambar 3. atau 15. adalah
relationship berderajat dua, karena ada dua entitas yang saling berelasi yaitu :
mahasiswa dan MATAKULIAH.M N
MAHASISWA MENGAMBIL MATAKULIAH
Gambar 15.
Relationship MENGAMBIL antara Entitas MAHASISWA dengan MATAKULIAH
Ada tiga jenis derajat relasi yang sering digunakan dalam Diagram ER, yaitu :
Unary (berderajat satu), Binary (berderajat dua), Ternary (berderajat tiga). Relationship
yang berderajat lebih tinggi mungkin saja ada, tetapi relationship ini jarang digunakan
dalam praktek. Contoh-contoh relationship ini dapat dilihat pada Gambar 6.16. berikut
ini.M
KD_DOS
KOORDINIR DOSEN
1 KD_PEM
Gambar 16.a Relasi berderajat 1.
M N
DOSEN MENGAJAR MATAKULIAHGambar 16.b. Relasi Berderajat 2
M N MENGAJAR MATAKULIAH
DOSEN
N RUANG
Gambar 16.c. Relasi Berderajat 3
Relationship Berderajat Satu yang sering disebut dengan relationship rekursifmerupakan relationship yang menghubungan hanya satu entitas saja. Pada gambar
16.a. relationship KOORDINIR menunjukan relationship satu ke banyak, yang artinya
satu dosen dapat membimbing atau mengkoordinir beberapa dosen yang berada dalam
tanggung jawabnya.Relationship Berderajat Dua merupakan relationship yang menghubungkan dua
entitas. Relationship ini yang paling umum digunakan pada pembuatan model data.
Gambar 1.b. menunjukan bahwa relationship MENGAJAR dengan notasi banyak ke
banyak, artinya bahwa seorang dosen dapat mengajar lebih dari satu matakuliah dan
satu matuliah dapat diajarkan oleh beberapa dosen.Sedangkan Relationship Berderajat Tiga merupakan relationship yang
menghubungkan tiga entitas secara bersama. Pada gambar 16.c. Relationship
MENGAJAR menghubungkan entitas DOSEN yang mengajar MATAKULIAH pada
RUANG yang telah ditentukan. Masing-masing entitas berpartispasi banyak ke banyak.
2.3.2. Kardinalitas Relasi Misalkan ada dua entitas A dan B, yang dihubungkan dengan satu relationship.
Maka kardinalitas suatu relasi adalah sejumlah kemungkinan entitas A berpartisipasi
dengan entitas B. Rasio kardinalitas antar entitas ini ditujukan untuk aturan bisnis dari
kebijakan perusahaan atau organisasi. Kardinalitas untuk relasi yang umum adalah :
One to One (Satu ke Satu ), One to Many (Satu ke Banyak), Many to Many (Banyak ke
Banyak ).2.3.2.1. Kardinalitas Satu Ke Satu
Sebuah entitas A diasosiasikan satu pada entitas B dan entitas B diasosiasikan satu pada entitas A.
Entitas Relasi Entitas Nilai Atribut
Atribut Nilai PEGAWAI MEMIMPIN CABANG
B1
No_cab NIP S1
Jaya
R1 C1 P01 Nm_cab
Jl. Mawar
Susan Alamat
NAMA NIP P02 S2 Ali
NAMA P04 NIP
B3
No_cab S3 R2 C3
Boy
Makmur
Nm_cab NAMA
Jl. Mangga
Alamat
Gambar 17.
Model semantik dari relasi antara entitas PEGAWAI dengan KANTOR CABANG
Gambar 17., menjelaskan seorang pegawai ditunjuk hanya dapat memimpinsatu kantor cabang dan sebaliknya satu kantor cabang hanya dipimpin oleh satu orang
pegawai, tetapi tidak semua pegawai memimpin kantor cabang. Hubungan antara
entitas PEGAWAI dengan KANTOR CABANG di perlihatkan pada gambar 6.18.
Diagram ER berikut ini.NIP No_cab
1
1 PEGAWAI MEMIMPIN KANTOR_CABANG
Gambar 18. Kardinalitas satu ke satu
Seorang pegawai tepat memimpin satu kantor cabang
2.3.2.2. Kardinalitas Satu Ke Banyak
Kd_mk Mt_kuliah sks
Gambar 20. Kardinalitas satu ke banyak
Seorang Dosen dapat mengkoordinir beberapa matakuliah
1 M
Kd_dos Kd_mkKoorninir
DOSEN MATAKULIAH
Model semantik dari relasi antara entitas DOSEN dengan MATAKULIAH
Gambar 19., memperlihatkan bahwa seorang dosen dapat mengkoordinir ataumengasuh lebih dari satu matakuliah. Tetapi satu matakuliah hanya dapat dikoordinir
oleh satu orang dosen. Untuk menggambarkan kardinalitas relasi antara entitas DOSEN
dengan MATAKULIAH dapat dilihat pada gambar 20. berikut ini.2 Gambar 19.
IBD
3 Ku3
3 Kd2 SBD
Kd1 SIM
Sebuah entity A diasosiasikan dengan sejumlah entity B, tetapi entity B dapat diasosiasikan paling banyak satu entity A.
D1 D3 D2 R1 R3 R2 M1 M3 M2 Nilai Atribut
Indah Kd_mk Mt_kuliah sks
Jimmy D12
Tuti D14
Nm_dos D11
Nm_dos Kd_dos
Nm_dos Kd_dos
Nilai Atribut Kd_dos
Relasi Koordinir
Entitas Matakuliah
Entitas Dosen
Kd_mk Mt_kuliah sks Suatu entitas A dapat diasosiasikan dengan paling banyak sebuah entitas B, tetapi entity B dapat diasosiasikan dengan sejumlah entitas di A.
Relasi Entitas Entitas Nilai Atribut
Atribut Nilai Kerja Departemen Pegawai
D1 Kd_dep
P01 NIP
DTI R1 M1 Nm_dep P1 Ali Nama
Gd4 Lokasi Jl. Raya Alamat P02 NIP
R2
P2 Budi Nama Jl. Air AlamatNIP P03
R3
Nama P3 Andri Alamat Jl. TunasD2 Kd_dep M2 Hrd
Nm_dep P04 NIP
Gd 1 Lokasi Dina R4
Nama P3 Jl. Daun Alamat
Gambar 21.
Model semantik dari relasi antara entitas PEGAWAI dengan DEPARTEMEN
Gambar 21. menyatakan seorang pegawai hanya bekerja pada satu departemen saja,
tetapi satu departemen dapat memilki beberapa pegawai. Untuk meng- gambarkan
kardinalitas relasi antara entitas PEGAWAI dengan DEPARTEMEN ditunjukkan pada
gambar 6.22. di bawah ini.NIP Kd_dep
1 M
PEGAWAI Kerja DEPARTEMEN
Gambar 22. Kardinalitas banyak ke satu
Banyak pegawai bekerja pada satu departemen
2.3.2.4. Kardinalitas Banyak Ke Banyak
Suatu entitas A dapat diasosiasikan dengan sejumlah entitas B dan entitas B dapat diasosiasikan dengan sejumlah entitas di A.
Kd_dos Nm_dos
DOSEN MATAKULIAH AJAR
M N
SEM
Kd_mk Kd_dos
Gambar 24. Kardinalitas banyak ke banyak
Gambar 23. menyatakan seorang dosen dapat mengajar lebih dari satu matakuliah pada setiap semesternya, begitu juga pada setiap semester matakuliah yang sama dapat diajarkan oleh lebih dari satu dosen, sebagai contoh dosen Tuti mengajar SIM (Sistem Informasi Manajemen) dan SBD (Sistem Basis Data) , sedang matakuliah SBD pada satu semester diajar oleh dosen Tuti, Indah, Inda. Untuk menggambarkan kardinalitas relasi antara entitas DOSEN dengan MATAKULIAH ditunjukkan pada gambar 24. di bawah ini.
Gambar 23. Model semantik dari relasi antara entitas DOSEN dengan MATAKULIAH
Indah
Jimmy D12
D11 Tuti D14
Kd_dos Nm_dos
Kd_dos Nm_dos
N1 R1 N2 N3 R2 R3 M1 M2 M3 Kd_mk Mt_kuliah sks Kd_mk Mt_kuliah sks Kd_mk Mt_kuliah sks
Matakuliah Atribut Nilai
Mengajar Entitas
Dosen Relasi
2 Nilai Atribut Entitas
IBD
3 Ku3
3 Kd2 SBD
Kd1 SIM
Seorang dosen mengajar banyak matakuliah dan satu matakuliah diajar oleh banyak dosen
Batasan relasi menjelaskan apakah keberadaan suatu entitas tergantung pada entitas lain melalui suatu relasi. Ada 2 tipe batasan relasi yakni Total Participation (partisipasi total) dan Partial Participation (partisipasi sebagian).
2.3.3.1. Partisipasi Total
Suatu entitas disebut dengan berpartisipasi total, jika keberadaan entitas tersebut sangat bergantung pada keberadaan entitas lain. Contoh entitas Dosen keberadaan tergantung pada keberadaan entitas Matakuliah dan sebaliknya artinya, jika ada seorang dosen maka harus ada matakuliah yang diajarkan, begitu pula sebaliknya adanya entitas matakuliah harus ada dosen yang mengajar matakuliah tersebut.
Nm_dos Mt_kuliah
Kd_dos Alamat Kd_mk sks
M N DOSEN AJAR MATAKULIAH Kelas
SEM
Gambar 25. Partisipasi Total pada Dosen yang mengajar Matakuliah
2.3.3.2. Partisipasi Sebagian
Suatu entitas dikatakan berpartisipasi sebagian jika entitas tersebut tidak bergantung dengan keberadaan entitas lain tetapi berhubungan satu sama lain. Contoh Tidak semua dosen menjadi koordinator sesama dosen.
Nm_dos Alamat Kd_dos Kd_pem
M Koordinir DOSEN
1 Gambar 26. Partisipasi Sebagian pada Dosen yang mengkoordinir dosen lain
.