1. Konsep Dasar Model ER - BAB 6 MODEL ER

MODEL DATA ENTITY-RELATIONSHIP

  Model data Entity-Relationship (ER) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak, yang menekankan pada struktur-struktur dan relatioship data. Biasanya model ER ini digunakan oleh profesional sistem untuk berkomunikasi dengan pemakai eksekutif tingkat tinggi dalam sebuah organisasi seperti wakil direktur, manajer yang pada umumnya tidak tertarik pada pelaksanaan operasional sistem sehari- hari. Pemakai ini cenderung lebih tertarik pada data apa saja yang dibutuhkan oleh bisnis mereka?. Bagaimana data tersebut saling berrelasi? Siapa yang diperkenankan mengakses data. Mode ER juga menguntungkan bagi profesional sistem, karena model ER meMperlihatkan hubungan antara data store yang ada pada Data Flow Diagram (DFD).

  Model data ER dibangun berdasarkan persepsi dari dunia nyata yang mengandung himpunan dari objek-objek yang disebut entitas dan hubungan antara objek-objek tersebut. Model ER ini digunakan untuk memfasilitasi perancangan basis data dari sebuah skema organisasi, dengan mentransformasi kebutuhan suatu basis data dari suatu organisasi ke dalam bentuk skema konseptual yang akan menghasilkan struktur logika dari suatu basis data. Setiap objek yang terbentuk di dalam suatu organisasi bersifat unik. Hal ini tampak dari atribut-atribut yang dimiliki oleh objek–objek tersebut.

  Contoh : KRS mempunyai atribut NPM , Kd_mK , Mt_kuliah, SKS. Kelas, Sem.

  Untuk menggambarkan proses pembuatan model ER dicontohkan dengan hubungan antara beberapa entitas seperti KRS merupakan relasi yang menghubungkan Mahasiswa dengan setiap MATAKULIAH yang diambil.

  Struktur logik dari sebuah basis data secara grafik digambarkan pada gambar 1. yang terdiri dari beberapa komponen.

  TGL_LHR KOTA SEM M N NPM MENGAMBIL

  MAHASISWA MATAKULIAH

  NAMA ALAMAT KELAS KD_MK MT_KULIAH SKS

Gambar 1.

1. Konsep Dasar Model ER Konsep dasar dari model ER terdiri dari : Entitas, Atribut, Relationship.

  1.1. Entitas

  Sebuah entitas adalah suatu objek yang dapat dibedakan dengan objek lainnya. Sebagai contoh, setiap mahasiswa yang belajar di suatu Universitas adalah sebuah entitas begitu juga dengan objek lain yang berhubungan dengan Universitas seperti Dosen, Mata Kuliah, Nilai dan sebagainya.

  Entitas dapat merupakan objek dalam bentuk phisik (nyata) dan dapat merupakan objek dalam bentuk konsep (abstrak) seperti terlihat pada tabel 1.

  

Tabel 1. Contoh Entitas dalam bentuk Phisik dan Konsep

Phisik Konsep

  • Mahasiswa Pelangga - Penjuala Pengalaman_kerja
  • Barang n n Kursus Pegawai Property Pembelia - Supplier n - Pendafta

    ran

  Entitas memiliki sejumlah atribut, dan dari beberapa atribut yang dimiliki oleh entitas, ada yang bernilai unik. Atribut tersebut digunakan untuk mengidentifikasi suatu entitas . Notasi yang digunakan adalah Rectangle (Kotak)

  Sekelompok entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama membentuk himpunan entitas. Contoh seorang mahasiswa akan dimasukan dalam himpunan entitas, sedangkan pelanggan akan dimasukan kedalam himpunan pelanggan.

  Dalam beberapa pembahasan, penyebutan Himpunan Entitas dianggap kurang praktis, sehingga diganti dengan sebutan Entitas saja. Masing-masing tipe entitas dalam ER diberi nama yang mewakili satu kelas/set. Contoh:

   Semua Mahasiswa atau Mahasiswa dengan entitas Andini, Komang, Suryo dan lain-lain

   Semua Dosen atau Dosen dengan entitas Windi, Kurniawan,Fristy dan lain-lain  Semua MATAKULIAH atau MATAKULIAH dengan entitas Matematika 1, P.Kewiraan, Pengantar Basis Data dan lain-lain.

  1.2. Atribut

  Setiap entitas memiliki sejumlah atribut yang mendeskripsikan karakteristik (property) dari suatu entitas. Penentuan / pemilihan atribut yang sesuai dengan entitas merupakan hal penting dalam pembentukan model data dan didasarkan menjelaskan entitas. Notasi yang digunakan adalah Ellips , seperti terlihat pada gambar 2. Contoh :

  Entitas : Mahasiswa Atribut : NPM,NAMA,ALAMAT,KOTA,TGL_LHR,TELP Entitas : DOSEN Atribut : Kd_dosen,Na_dos, Alamat,JK,Telp Entitas : MATAKULIAH Atribut : Kd_mk, Mt_Kuliah,SKS

  TELP NPM

  

MAHASISWA

  TGL_LHR NAMA ALAMAT KOTA

  

Gambar 2. Entitas MAHASISWA dan Atribut-atributnya

Setiap atribut memiliki kumpulan nilai yang disebut dengan Domain.

  Sebagai contoh : Andre, Raja, Ria, Soraya adalah kumpulan nilai dari atribut NAMA pada entitas MAHASISWA.

  Atribut menunjukkan fungsinya sebagai pembentuk karakteristik yang melekat pada setiap entitas. Disamping penamaan yang unik berdasarkan fungsinya, atribut–atribut dapat dibedakan berdasarkan sejumlah pengelompokannya.

1.3. Relationship

  Relationship merupakan hubungan yang terjadi antar satu entitas atau lebih yang dinotasikan dengan Diamond. Misalkan suatu perguruan tinggi untuk mengetahui mata kuliah apa saja yang diambil oleh setiap mahasiswanya. Hal ini menuju pada suatu relationship (yang disebut MENGAMBIL) antara entitas Mahasiswa dengan matakuliah yang dapat digambarkan pada gambar 3.

  M N

  MAHASISWA MENGAMBIL MATAKULIAH Gambar 3. Entitas dengan relationship MENGAMBIL Pada gambar 3. menunjukan relationship banyak (M) ke banyak (N) yang artinya setiap mahasiswa dapat mengambil satu atau lebih matakuliah pada entitas Matakuliah dan setiap matakuliah dapat diambil oleh satu atau lebih mahasiswa.

  Seperti sebuah entitas, relationship juga mungkin memiliki atribut atau sifat yang membedakannya dengan relationship lainnya. Misalkan suatu Perguruan Tinggi ingin mencatat semester berapa seorang mahasiswa mengambil tiap matakuliah yang ditawarkan. Jadi gambar 3. dapat diperbaiki seperti pada gambar 4. berikut ini.

  SEM M N

  MENGAMBIL MAHASISWA MATAKULIAH Gambar 4. Relationship MENGAMBIL dengan atribut SEM

  Relationship MENGAMBIL antara entitas MAHASISWA dengan entitas MATAKULIAH menghasilkan entitas baru, yaitu misalnya diberi nama KRS. Kumpulan semua relationship diantara entitas–entitas yang terdapat pada himpunan entitas tersebut membentuk himpunan relationship.

2. Diagram Entity Relationship

  Diagram Entity Relationship (ER) digunakan untuk pembuatan struktur logika basis data secara grafik, sehingga dalam penggambarannya menggunakan notasi-notasi. Notasi yang akan dijelaskan berikut ini (gambar 5. dan 6.) adalah notasi yang sering digunakan. DASAR ARTI Notasi Entitas Weak Entity (Entitas Lemah) Relationship Identifying Relationship Gerund Atribut Atribut Kunci Utama Atribut Multivalue Atribut komposisi Atribut derived / turunan

  

Gambar 5. Notasi Diagram ER DASAR ARTI Notasi Derajat Relatinship

  Unary Binary Ternary

  Kardinalitas Relationship

  1

  1 Satu ke satu M

1 Satu ke banyak

  M N Banyak ke banyak

  

Gambar 6. Notasi Diagram ER (lanjutan)

2.1. Tipe Entitas

  Pada umumnya entitas yang digunakan dalam diagram ER adalah strong

  

entity atau entitas yang kuat, dimana keberadaannya tidak tergantung pada

  entitas lainnya Tetapi pada kenyataannya pembuatan model ER adakalanya melibatkan weak entity (entitas yang lemah) atau Agregasi.

2.1.1. Entitas Kuat

  Entitas ini tidak memiliki ketergantungan dengan entitas yang lainnya, masing– masing dapat berdiri sendiri. Contohnya Entitas Mahasiswa, Dosen, Matakuliah. Gambar 6.7. berikut ini menggambarkan entitas kuat.

  Mt_kuliah Nama Alamat Kd_mk sks NPM

  Kota MAHASISWA MATAKULIAH a. b.

M N

MAHASISWA AMBIL MATAKULIAH

c.

  

Gambar 7. a. Entitas kuat Dosen b. Entitas kuat Matakuliah

c. Diagram ER untuk Entitas Dosen dengan Entitas matakuliah

2.1.2 Entitas Lemah

  Entitas ini muncul karena ketergantungannya pada sebuah relationship terhadap entitas lain. Karena sifat ketergantungannya entitas ini dapat memiliki ataupun tidak memiliki sebuah kunci atribut. Sebuah entitas lemah dapat terbentuk untuk melengkapi entitas kuatnya yang memiliki Multivalue Attribute ataupun karena komposisi dari relationship banyak ke banyak, banyak ke satu ataupun satu ke banyak. Seperti dijelaskan pada gambar 6.8. dan 6.9.

  Nm_dos Alamat Anak Kd_dos DOSEN a.

  Kd_dos Nm_dos Alamat Nm_anak

  1 M Punya Punya DOSEN ANAK b.

  Gambar 8. a.Melengkapi ( dari Multivalue Attribute)

b. Diagram ER untuk Entitas lemah dari Multivalue Attribute ANAK

  Nama Alamat Mt_kuliah Kd_mk sks

  NPM Kota M N MAHASISWA AMBIL MATAKULIAH NPM

  Kls_ambil Kd_mk

  Sem

  KRS a.

  NPM Kd_mk Nama Alamat Kls_ambil Sem NPM Kota

  1 M

Ambil

MAHASISWA KRS N

  Kd_mk

  1 MATAKULIAH Punya Mt_kuliah Sks

b.

  

Gambar 9.

  

a. Relationship Banyak Ke Banyak antara entita MAHASISWA dengan MATAKULIAH

  

b. Diagram ER untuk Entitas lemah dari atribut komposisi

2.1.3. Entitas Agregasi

  Sebuah relasi terbentuk tidak hanya dari entitas tapi terkadang juga mengandung unsur dari relasi yang lain. Jika terjadi hal demikian dapat diakomodasi dengan Agregasi yang menggambarkan sebuah himpunan relasi yang secara langsung menghubungkan sebuah himpunan entitas dengan sebuah himpunan relationship dalam diagram ER yang mengandung unsur agregasi diperlihatkan pada gambar 10 berikut ini.

  M N

  AMBIL

  MAHASISWA MATAKULIAH M N N

  AJAR

  RUANGAN

  PUNYA

  M N M N

  ISI

  NILAI DOSEN

  Gambar 10. Diagram ER dengan entitas Agregasi Dari gambar 10 di atas, dapat dilihat ada beberapa himpunan relasi yang saling

berhubungan dengan suatu entitas yaitu pertama ; Himpunan relasi MAHASISWA

dengan MATAKULIAH berelasi ‘PUNYA’ dengan entitas NILAI , dan kedua ; himpunan

relasi DOSEN, MATAKULIAH dan RUANGAN berelasi ‘ISI’ dengan entitas Nilai.

2.2. Tipe Atribut

  Ada beberapa tipe atribut yang perlu diperhatikan dalam penggambaran model ER, yaitu Atribut kunci, single value (attribute atribut bernilai tunggal),

  

multivalue attribute (atribut bernilai banyak/jamak ), composite attribute (atribut

komposit ) dan derived attribute (atribut turunan).

  Untuk membedakan atribut kunci dengan atribut lainnya, maka nama/label atribut diberi garis bawah, seperti contoh pada gambar 11.

  NAMA ALAMAT

NPM TELP

MAHASISWA

KD_JUR

  

Gambar 11. Notasi Atribut Kunci

Gambar 11,

Menjelaskan contoh dari 4 tipe dari atribut kunci, yaitu :

   Kunci kandidat : NPM,NAMA+TGL_LHR,  Kunci utama : NPM  Kunci alternatif : NAMA+TGL_LHR  Kunci asing : KD_JUR

2.2.1. Atribut Bernilai Banyak dan Bernilai Tunggal

  Banyak atribut yang memiliki satu nilai tunggal pada suatu entitas tertentu, atribut yang demikian disebut atribut bernilai tunggal (Single Value Attribute). Contohnya atribut Tgl_lhr, TELP, dll pada entitas mahasiswa, atribut KD_MK pada entitas MATAKULIAH. Ada juga atribut yang memiliki sekelompok nilai yang disebut atribut bernilai banyak (Multi Value attribute). Contoh atribut HOBBY pada entitas Mahasiswa .

  Penggambaran atribut bernilai tunggal dan banyak pada dilihat pada

  TELP NPM

MAHASISWA

TGL_LHR NAMA

  ALAMAT HOBBY Gambar 12. Notasi Atribut bernilai banyak HOBBY dan atribut bernilai tunggal

2.2.2. Atribut Atomik dan Komposit

  Suatu atribut mungkin terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil atau sub-sub atribut yang lebih sedehana yang disebut dengan atribut komposit. Contoh Atribut NAMA dapat terdiri dari NAMA_DEPAN, NAMA_TENGAH, NAMA_BLK. Tetapi jika dalam penerapan pengolahan datanya tidak ada aktifitas yang melibatkan sub-sub atribut tersebut, maka atribut tidak perlu diuraikan menjadi atribut komposit.

  Sedangkan ada juga atribut yang tidak dapat dibagi kedalam sub-sub atribut disebut dengan atribut atomik atau atribut simple. Contoh dari atribut sederhana ini yaitu Jenis Kelamin , SKS, Sem dan lain-lain Penggambaran atribut bernilai komposit pada dilihat pada gambar 13. berikut ini.

  NAMA_TENGAH NAMA_DEPAN

NAMA_BLK

  NAMA

  Gambar 13. Notasi Atribut komposit NAMA

2.2.3. Atribut Turunan

  Pada beberapa kasus, ada dua atau lebih nilai atribut yang berhubungan misalkan atribut UMUR dan atribut TGL_LHR pada entitas Mahasiswa. Nilai atribut UMUR dapat ditentukan dengan tanggal saat ini dan nilai atribut TGL_LHR mahasiswa yang bersangkutan. Atribut UMUR ini disebut dengan atribut turunan. Penggambaran atribut ini dengan menggunkan notasi pada model ER dapat dilihat pada gambar 14. berikut ini.

  MAHASISWA

  TGL_LHR UMUR

  

Gambar 14. Notasi Atribut Turunan UMUR

2.3. Tipe Relationship

  Dalam pembentukan suatu perancangan basis data seorang perancang harus

melihat kompleksitas dari suatu organisasi yang akan dikembangkan rancangan basis

data-nya sehingga perancang akan mengetahui relasi apa saja yang akan digunakan

atau derajat relasi beserta batasan-batasan relasi dan kardinalitas relasi atau

banyaknya keterhubungan yang akan digunakan

2.3.1. Derajat Relasi

  Derajat relasi ini terdiri dari sejumlah entitas yang saling berhubungan di dalam

satu relasi. Seperti contoh relationship MENGAMBIL pada gambar 3. atau 15. adalah

relationship berderajat dua, karena ada dua entitas yang saling berelasi yaitu :

mahasiswa dan MATAKULIAH.

  M N

  

MAHASISWA MENGAMBIL MATAKULIAH

Gambar 15.

  

Relationship MENGAMBIL antara Entitas MAHASISWA dengan MATAKULIAH

Ada tiga jenis derajat relasi yang sering digunakan dalam Diagram ER, yaitu :

  

Unary (berderajat satu), Binary (berderajat dua), Ternary (berderajat tiga). Relationship

yang berderajat lebih tinggi mungkin saja ada, tetapi relationship ini jarang digunakan

dalam praktek. Contoh-contoh relationship ini dapat dilihat pada Gambar 6.16. berikut

ini.

  M

KD_DOS

  KOORDINIR DOSEN

  1 KD_PEM

Gambar 16.a Relasi berderajat 1.

  

M N

DOSEN MENGAJAR MATAKULIAH

Gambar 16.b. Relasi Berderajat 2

  M N MENGAJAR MATAKULIAH

  DOSEN

  N RUANG

  

Gambar 16.c. Relasi Berderajat 3

Relationship Berderajat Satu yang sering disebut dengan relationship rekursif

merupakan relationship yang menghubungan hanya satu entitas saja. Pada gambar

  

16.a. relationship KOORDINIR menunjukan relationship satu ke banyak, yang artinya

satu dosen dapat membimbing atau mengkoordinir beberapa dosen yang berada dalam

tanggung jawabnya.

  Relationship Berderajat Dua merupakan relationship yang menghubungkan dua

entitas. Relationship ini yang paling umum digunakan pada pembuatan model data.

Gambar 1.b. menunjukan bahwa relationship MENGAJAR dengan notasi banyak ke

banyak, artinya bahwa seorang dosen dapat mengajar lebih dari satu matakuliah dan

satu matuliah dapat diajarkan oleh beberapa dosen.

  Sedangkan Relationship Berderajat Tiga merupakan relationship yang

menghubungkan tiga entitas secara bersama. Pada gambar 16.c. Relationship

MENGAJAR menghubungkan entitas DOSEN yang mengajar MATAKULIAH pada

RUANG yang telah ditentukan. Masing-masing entitas berpartispasi banyak ke banyak.

2.3.2. Kardinalitas Relasi Misalkan ada dua entitas A dan B, yang dihubungkan dengan satu relationship.

  

Maka kardinalitas suatu relasi adalah sejumlah kemungkinan entitas A berpartisipasi

dengan entitas B. Rasio kardinalitas antar entitas ini ditujukan untuk aturan bisnis dari

kebijakan perusahaan atau organisasi. Kardinalitas untuk relasi yang umum adalah :

One to One (Satu ke Satu ), One to Many (Satu ke Banyak), Many to Many (Banyak ke

Banyak ).

2.3.2.1. Kardinalitas Satu Ke Satu

  Sebuah entitas A diasosiasikan satu pada entitas B dan entitas B diasosiasikan satu pada entitas A.

  Entitas Relasi Entitas Nilai Atribut

  Atribut Nilai PEGAWAI MEMIMPIN CABANG

  B1

  No_cab NIP S1

  Jaya

  R1 C1 P01 Nm_cab

  Jl. Mawar

  Susan Alamat

  NAMA NIP P02 S2 Ali

  NAMA P04 NIP

  B3

  No_cab S3 R2 C3

  Boy

  Makmur

  Nm_cab NAMA

  Jl. Mangga

  Alamat

Gambar 17.

  

Model semantik dari relasi antara entitas PEGAWAI dengan KANTOR CABANG

Gambar 17., menjelaskan seorang pegawai ditunjuk hanya dapat memimpin

satu kantor cabang dan sebaliknya satu kantor cabang hanya dipimpin oleh satu orang

pegawai, tetapi tidak semua pegawai memimpin kantor cabang. Hubungan antara

entitas PEGAWAI dengan KANTOR CABANG di perlihatkan pada gambar 6.18.

Diagram ER berikut ini.

  NIP No_cab

  1

  1 PEGAWAI MEMIMPIN KANTOR_CABANG

  

Gambar 18. Kardinalitas satu ke satu

Seorang pegawai tepat memimpin satu kantor cabang

2.3.2.2. Kardinalitas Satu Ke Banyak

  Kd_mk Mt_kuliah sks

  

Gambar 20. Kardinalitas satu ke banyak

Seorang Dosen dapat mengkoordinir beberapa matakuliah

  

1 M

Kd_dos Kd_mk

  Koorninir

  DOSEN MATAKULIAH

  

Model semantik dari relasi antara entitas DOSEN dengan MATAKULIAH

Gambar 19., memperlihatkan bahwa seorang dosen dapat mengkoordinir atau

mengasuh lebih dari satu matakuliah. Tetapi satu matakuliah hanya dapat dikoordinir

oleh satu orang dosen. Untuk menggambarkan kardinalitas relasi antara entitas DOSEN

dengan MATAKULIAH dapat dilihat pada gambar 20. berikut ini.

  2 Gambar 19.

  IBD

  3 Ku3

  3 Kd2 SBD

  Kd1 SIM

  Sebuah entity A diasosiasikan dengan sejumlah entity B, tetapi entity B dapat diasosiasikan paling banyak satu entity A.

  D1 D3 D2 R1 R3 R2 M1 M3 M2 Nilai Atribut

  Indah Kd_mk Mt_kuliah sks

  Jimmy D12

  Tuti D14

  Nm_dos D11

  Nm_dos Kd_dos

  Nm_dos Kd_dos

  Nilai Atribut Kd_dos

  Relasi Koordinir

  Entitas Matakuliah

  Entitas Dosen

  Kd_mk Mt_kuliah sks Suatu entitas A dapat diasosiasikan dengan paling banyak sebuah entitas B, tetapi entity B dapat diasosiasikan dengan sejumlah entitas di A.

  Relasi Entitas Entitas Nilai Atribut

  Atribut Nilai Kerja Departemen Pegawai

  D1 Kd_dep

P01 NIP

  DTI R1 M1 Nm_dep P1 Ali Nama

  Gd4 Lokasi Jl. Raya Alamat P02 NIP

  

R2

P2 Budi Nama Jl. Air Alamat

  NIP P03

R3

Nama P3 Andri Alamat Jl. Tunas

  D2 Kd_dep M2 Hrd

  Nm_dep P04 NIP

  Gd 1 Lokasi Dina R4

  Nama P3 Jl. Daun Alamat

  

Gambar 21.

Model semantik dari relasi antara entitas PEGAWAI dengan DEPARTEMEN

  

Gambar 21. menyatakan seorang pegawai hanya bekerja pada satu departemen saja,

tetapi satu departemen dapat memilki beberapa pegawai. Untuk meng- gambarkan

kardinalitas relasi antara entitas PEGAWAI dengan DEPARTEMEN ditunjukkan pada

gambar 6.22. di bawah ini.

  NIP Kd_dep

  1 M

  PEGAWAI Kerja DEPARTEMEN

Gambar 22. Kardinalitas banyak ke satu

Banyak pegawai bekerja pada satu departemen

2.3.2.4. Kardinalitas Banyak Ke Banyak

  Suatu entitas A dapat diasosiasikan dengan sejumlah entitas B dan entitas B dapat diasosiasikan dengan sejumlah entitas di A.

  Kd_dos Nm_dos

  DOSEN MATAKULIAH AJAR

M N

SEM

Kd_mk Kd_dos

Gambar 24. Kardinalitas banyak ke banyak

  Gambar 23. menyatakan seorang dosen dapat mengajar lebih dari satu matakuliah pada setiap semesternya, begitu juga pada setiap semester matakuliah yang sama dapat diajarkan oleh lebih dari satu dosen, sebagai contoh dosen Tuti mengajar SIM (Sistem Informasi Manajemen) dan SBD (Sistem Basis Data) , sedang matakuliah SBD pada satu semester diajar oleh dosen Tuti, Indah, Inda. Untuk menggambarkan kardinalitas relasi antara entitas DOSEN dengan MATAKULIAH ditunjukkan pada gambar 24. di bawah ini.

  

Gambar 23. Model semantik dari relasi antara entitas DOSEN dengan MATAKULIAH

  Indah

  Jimmy D12

  D11 Tuti D14

  Kd_dos Nm_dos

  Kd_dos Nm_dos

  N1 R1 N2 N3 R2 R3 M1 M2 M3 Kd_mk Mt_kuliah sks Kd_mk Mt_kuliah sks Kd_mk Mt_kuliah sks

  Matakuliah Atribut Nilai

  Mengajar Entitas

  Dosen Relasi

  2 Nilai Atribut Entitas

  IBD

  3 Ku3

  3 Kd2 SBD

  Kd1 SIM

  

Seorang dosen mengajar banyak matakuliah dan satu matakuliah diajar oleh banyak dosen

  Batasan relasi menjelaskan apakah keberadaan suatu entitas tergantung pada entitas lain melalui suatu relasi. Ada 2 tipe batasan relasi yakni Total Participation (partisipasi total) dan Partial Participation (partisipasi sebagian).

  2.3.3.1. Partisipasi Total

  Suatu entitas disebut dengan berpartisipasi total, jika keberadaan entitas tersebut sangat bergantung pada keberadaan entitas lain. Contoh entitas Dosen keberadaan tergantung pada keberadaan entitas Matakuliah dan sebaliknya artinya, jika ada seorang dosen maka harus ada matakuliah yang diajarkan, begitu pula sebaliknya adanya entitas matakuliah harus ada dosen yang mengajar matakuliah tersebut.

  Nm_dos Mt_kuliah

  Kd_dos Alamat Kd_mk sks

  M N DOSEN AJAR MATAKULIAH Kelas

  SEM

  

Gambar 25. Partisipasi Total pada Dosen yang mengajar Matakuliah

  2.3.3.2. Partisipasi Sebagian

  Suatu entitas dikatakan berpartisipasi sebagian jika entitas tersebut tidak bergantung dengan keberadaan entitas lain tetapi berhubungan satu sama lain. Contoh Tidak semua dosen menjadi koordinator sesama dosen.

  Nm_dos Alamat Kd_dos Kd_pem

  M Koordinir DOSEN

  1 Gambar 26. Partisipasi Sebagian pada Dosen yang mengkoordinir dosen lain

  .