PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP SIKAP ANTI BULLYING PADA SISWA KELAS DI SMA NEGERI 14 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.
PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP SIKAP
ANTI BULLYING PADA SISWA KELAS X DI SMA
NEGERI 14 MEDAN TAHUN AJARAN
2012/2013
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan
Oleh :
POLTAK SIHOMBING
NIM. 108321017
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
dengan judul “Pengaruh Layanan Informasi Terhadap Sikap Anti Bullying Pada Siswa di
SMA Negeri 14 Medan Tahun Ajaran 2012/2013.”
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan di Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan beserta staffnya.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan dan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan
dan Bimbingan .
4. Ibu Prof. Dr. Asih Meranti, M.S. selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bantuan, dukungan, motivasi, saran dan kritik, serta ketabahan dan kesabaran
dalam membimbing penulis dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini..
5. Ibu Dra. Zulhaini S, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang banyak membimbing
penulis dari segi akademik sejak penulis belajar di semester satu. Terima kasih atas segala
pengorbanan ibu.
6. Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd., Ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd. dan Ibu Dra. Zuraida Lubis,
M.Pd. selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran untuk skripsi
ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah membekali
penulis dengan segudang ilmu di bangku perkuliahan.
8. Seluruh staf dan pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan terkhusus Ibu
Rosana, staf TU Jurusan BK atas kerja sama dan bantuan yang diberikan kepada peneliti.
9. Bapak Drs. Guboan, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 14 Medan dan staff pegawai,
serta para siswa khususnya kelas X yang telah membantu penulis selama melakukan
penelitian.
10. Teristimewa kepada kedua orang tuaku, Ayahanda S. M Sihombing dan Ibunda R. Sianturi
yang telah memberikan kasih sayang tanpa henti bagi penulis, menguatkan penulis dalam
doa-doanya, mengupayakan segala dana dalam perjalanan studi penulis, kalian motivatorku
untuk terus melangkah meraih mimpi-mimpi akan masa depanku.
11. Untuk saudaraku yang tercinta Sumisan Sihombing, S.Kom (kakak), terimakasih atas
doanya dan selalu memotivasi saya agar tetap semangat
12. Untuk sahabat-sahabatku terkasih: Candra Sembiring, Sardo Silaban, Julkifli Kudadiri,
Alfonso, Ika Violetta Tarigan, Evariani Purba, Nursari Sijabat, dan Sorta Tambunan, S.Pd.
Terimakasih untuk kebersamaan kita selama ini, persahabatan yang indah yang kutemukan
dalam kalian, menjadikan hari-hari ku penuh arti selama berjuang di bangku studi, serta
dukungan dan bantuan teman-teman dalam menyelesaikan skripsi ini, aku mengasihi kalian.
13. Buat teman-teman PPL-T 2011 SMP RK Serdang Murni 2 Lubuk Pakam (Josua, Niko,
Ester, Nova, Neni, Yanti dan teman-teman yang lain) terima kasih untuk semua
kebersamaan dan kenangan kita yang tak kan terhapus oleh waktu.
14. Buat seluruh teman-teman Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, terkhusus kelas Ekstensi-A
terimakasih buat semua kerjasama dan kebersamaan kita selama ini.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari
Tuhan Yang Maha Esa. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
khususnya dalam khasanah ilmu pendidikan bidang bimbingan dan konseling. Akhirnya penulis
mengucapkan terima
kasih, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya para
pembaca.
Medan, 20 Juli 2013
Penulis,
Poltak Sihombing
NIM. 108321031
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian .......................................................... 32
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian ............................................................ 32
Tabel 3.3 Tabel Pemberian Skor Angket ..................................................... 36
Tabel 3.4 Tabel Kisi-kisi Angket Sikap Anti Bullying Siswa ..................... 37
Tabel 4.1 Tabel Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas .......................... 46
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 1. Lokasi Sekolah Tampak Dari Luar ............................................. 81
Gambar 2. Lokasi Sekolah Tampak Dari Luar ............................................. 81
Gambar 3. Peneliti Sedang Memberikan Layanan Informasi ....................... 82
Gambar 4.Peneliti Sedang Membagikan Angket .......................................... 82
Gambar 5. Peneliti Sedang Menjelaskan Cara Pengisian Angket ................ 83
Gambar 6. Siswa Sedang Mengisi Angket ................................................... 83
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilki
kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut harus didukung oleh guru yang kompeten.
Guru yang kompeten adalah guru mampu menyalurkan ilmunya kepada peserta didik dengan
baik, sehingga siswa dapat menyerap apa yang diajarkan oleh guru. Seorang guru yang kompeten
adalah guru yang tidak hanya mengajarkan ilmunya, tetapi mampu mengilhami dan mampu
mempengaruhi pikiran dan kehidupan siswa menjadi lebih baik. Ini adalah tanggung jawab guru
untuk memastikan bahwa siswa memperoleh lebih dari sekedar pengetahuan buku teks dan
bahwa mereka mampu lebih baik dalam kehidupan. Hamalik (2002:38) mengemukakan bahwa
guru yang kompeten adalah guru yang waspada secara profesional, serta terus berusaha untuk
menjadikan masyarakat sekolah menjadi tempat yang paling baik bagi anak - anak muda.
Kurikulum dipersiapkan untuk mengarahkan siswanya, agar dapat mencapai tujuan
pendidikan/pengajaran. Untuk itu, maka setiap guru diharapkan memiliki kemampuan
profesional di dalam mengajar. Selanjutnya Sardiman (2001: 131) menjelaskan bahwa tugas
profesional guru merupakan pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut di dalam science dan
teknologi yang digunakan sebagai perangkat dasar untuk diimplementasikan dalam berbagai
kegiatan yang bermanfaat.
Terkait dengan uraian di atas, dapat diketahui bahwa menurut Dahlani (2008:3)
“Pendidikan pada dasarnya mengubah perilaku siswa dengan membentuk sikap dan kebiasaan.
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan pendidikan bukan hanya bersifat pengetahuan, akan
tetapi juga sikap, pemahaman, perluasan minat, penghargaan norma-norma dan kecakapan. Jadi
secara keseluruhan membentuk pribadi siswa”.
Penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah sering muncul masalah yang
merupakan kasus. Siswa yang menghadapi kasus tersebut, sering tidak menyadari adanya
kesulitan atau masalah yang sedang dihadapi. Dengan perkataan lain, guru meyakini adanya
masalah pada siswanya, tetapi siswa yang bersangkutan tidak menyadarinya. Selain itu juga
sering ditemukan siswa yang tidak mau diketahui bahwa dirinya memiliki masalah yang menjadi
kasus bagi dirinya, sehingga ia menyembunyikannya dari orang lain. Seringkali seseorang/siswa
tidak menerapkan norma orang lain sebagai tolak ukur masalah yang dihadapi dan kurang
memiliki pengetahuan tertentu untuk menafsirkan bahwa yang dihadapi adalah masalah yang
besar yang memerlukan pemecahan. Dampak perilaku dari siswa yang bermasalah dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari, memiliki berbagai ragam sifat kejiwaannya. Disini peran guru
terutama guru BK harus memperhatikan prinsip perbedaan perorangan atau individual.
Di SMA Negeri 14 Medan ada beberapa siswa berperilaku negatif, yaitu anak yang
berperilaku bullying. Sifat atau karakter anak yang berperilaku bullying dapat dilihat antara lain
perilaku mengejek teman, memukul teman, merusak benda-benda milik korban, mengancam,
menakut-nakuti teman. Gejala tersebut merugikan orang lain atau orang yang menjadi korban
bullying.
Bullying adalah penekanan dari sekelompok orang yang lebih kuat, lebih senior, lebih
besar, lebih banyak, terhadap seseorang atau beberapa orang yang lebih lemah, lebih junior, lebih
kecil (Sarworno dalam Astuti, 2008:4). Perilaku tersebut sangat merugikan perkembangan diri
pelaku bullying maupun keamanan dan kenyamanan orang lain. Penyebab perilaku bullying
sangat kompleks, tidak tunggal, tetapi secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua
penyebab, yaitu internal dan eksternal (Astuti, 2008:7). Kedua faktor tersebut menyebabkan
terhambatnya perkembangan aspek emosi dan sosial yang bersangkutan. Terhambatnya
perkembangan emosi dan perilaku sosial di antaranya diwujudkan dalam bentuk perilaku
bullying.
Perilaku bullying dilakukan anak/remaja, dapat di rumah, di sekolah, dan di lingkungan
masyarakat luas. Perilaku bullying pada batas-batas yang wajar pada anak/remaja masih dapat
ditolerir, namun apabila sudah menjurus sehingga dapat merugikan diri pelaku dan orang lain,
maka perlu ditangani secara sungguh karena dapat berakibat lebih fatal. Dampak perilaku
bullying tidak hanya mempengaruhi fungsi anak dalam perkembangan emosi dan perilaku, tetapi
hal tersebut juga mempengaruhi prestasi akademis, interaksi sosial mereka dengan teman sebaya
dan guru. Perilaku bullying bukan suatu kondisi melainkan suatu “penyakit”, maka sangat
memungkinkan untuk di “sembuhkan”, diatasi (Priyatna, 2010:9).
Perilaku bullying dapat diatasi dengan adanya sikap anti bullying yang tinggi. Sikap anti
bullying merupakan predisposisi yang dipelajari yang mempengaruhi perilaku, berubah dalam
hal intensitasnya, biasanya konsisten sepanjang waktu dalam situasi yang sama, dan
komposisinya hampir selalu kompleks (Priyatna, 2010:10).
Dalam usaha pengentasan masalah tersebut, dalam bimbingan dan konseling ada beberapa
layanan meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran,
bimbingan kelompok, konseling kelempok, dan konseling individu. Ketujuh jenis layanan
tersebut semuanya merupakan upaya untuk membantu individu dalam menghadapi dan melalui
tahap perkembangannya, mengatasi hambatan yang timbul serta memperbaiki penyimpangan
perkembangan agar perkembangan individu berlangsung secara wajar. Jadi secara prinsip dengan
melalui layanan bimbingan dan konseling individu dapat dibantu dalam mencapai tugas-tugas
perkembangan secara optimal.
Salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling yang dipandang tepat dalam membantu
siswa untuk meningkatkan sikap anti bullying adalah melalui layanan informasi. Menurut
Dahlani (2008:243), “Layanan informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran
layanan agar individu dapat mengolah dan memanfaatkan informasi tersebut demi kepentinan
hidup dan perkembangannya”.
Jika dilihat dari tujuan layanan informasi tersebut sangatlah tepat bila dilaksanakan dalam
usaha meningkatkan sikap anti bullying siswa, karena melalui layanan informasi siswa dibantu
agar memahami, menguasai informasi yang disampaikan dan mampu mengambil keputusan yang
tepat dalam bidang pribadi, sosial, belajar dan karier.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Pengaruh Layanan Informasi Terhadap Sikap Anti Bullying Pada Siswa Kelas X di
SMA Negeri 14 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti
mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Seperti apa gambaran sikap anti bullying pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan Tahun
Pelajaran 2012/2013.
2. Apa yang menjadi latar belakang munculnya permasalahan sikap anti bullying pada siswa
kelas X SMA Negeri 14 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.
3. Bagaimana mengarahkan sikap anti bullying ke arah yang positif
4. Apakah layanan informasi dapat meningkatkan sikap anti bullying bagi siswa kelas X SMA
Negeri 14 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.
1.3 Batasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan supaya penelitian ini tidak terlalu luas dan agar terarah.
Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, adapun
masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh layanan informasi terhadap sikap anti
bullying siswa di kelas X SMA Negeri 14 Medan.
1.4 Rumusan Masalah
Berangkat dari batasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Bagaimana pengaruh layanan informasi terhadap sikap anti bullying pada siswa kelas X diSMA
Negeri 14 Medan. Sikap anti bullying ini terdiri atas unsur: kognitif, afektif dan konatif.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh pemberian layanan informasi
terhadap sikap anti bullying siswa diSMA Negeri 14 Medan.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengaruh positif terhadap siswa, guru BK, guru
bidang studi, kepala sekolah dan peneliti lain.
Lebih jelasnya sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Sebagai informasi bagi siswa tentang cara meningkatkan sikap anti bullying di kalangan
seluruh siswa.
2. Bagi Guru Bidang Studi dan Guru Bimbingan Konseling
Sebagai masukan tentang cara meningkatkan sikap anti bullying melalui pemberian
informasi.
3. Kepala Sekolah
Sebagai dasar pentingnya ditingkatkannya sikap anti bullying siswa melalui pemberian
informasi dan dapat dijadikan dasar peningkatan kemampuan staff sekolah dalam mengatasi
dan mencegah bullying sekolah.
4.
Peneliti Lain
Merupakan informasi sebagai dasar untuk menindak lanjuti hasil penelitian ini dengan
penelitian lain yang relevan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan:
1. Sikap anti bullying pada siswa di SMA Negeri 14 Medan Tahun Ajaran 2012/2013
sebelum mendapat layanan informasi cenderung rendah.
2. Sikap anti bullying pada siswa di SMA Negeri 14 Medan Tahun Ajaran 2012/2013
setelah mendapat layanan informasi cenderung tinggi.
3. Sikap anti bullying siswa SMA Negeri 14 Medan lebih tinggi sesudah diberikan layanan
informasi dari pada sebelum diberikan layanan informasi
5.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan halhal sebagai berikut:
1. Saran Untuk Guru BK
Guru BK harus dapat memberikan layanan informasi kepada siswa/i jika diperlukan untuk
dapat meningkatkan sikap anti bullying siswa/i disekolah tersebut.
2. Saran Untuk Kepala Sekolah
Menginstruksikan dan menyarankan setiap guru BK agar dapat memberikan layanan
informasi pada siswa/i jika membutuhkan.
3. Saran Untuk Subjek Penelitian
Mengingat ditemukannya bahwa layanan informasi berpengaruh dalam meningkatkan sikap
anti bullying mereka, disarankan kepada siswa untuk lebih serius dalam mengikuti layanan
informasi, sehingga permasalahan siswa/i dapat terpecahkan.
4. Saran Untuk Peneliti Lanjutan
Sebagai bahan pembelajaran untuk lebih meningkatkan mutu dalam pengumpulan data
beserta penyelesaian masalahnya.
1
ANTI BULLYING PADA SISWA KELAS X DI SMA
NEGERI 14 MEDAN TAHUN AJARAN
2012/2013
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan
Oleh :
POLTAK SIHOMBING
NIM. 108321017
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
dengan judul “Pengaruh Layanan Informasi Terhadap Sikap Anti Bullying Pada Siswa di
SMA Negeri 14 Medan Tahun Ajaran 2012/2013.”
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan di Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan beserta staffnya.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan dan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan
dan Bimbingan .
4. Ibu Prof. Dr. Asih Meranti, M.S. selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bantuan, dukungan, motivasi, saran dan kritik, serta ketabahan dan kesabaran
dalam membimbing penulis dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini..
5. Ibu Dra. Zulhaini S, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang banyak membimbing
penulis dari segi akademik sejak penulis belajar di semester satu. Terima kasih atas segala
pengorbanan ibu.
6. Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd., Ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd. dan Ibu Dra. Zuraida Lubis,
M.Pd. selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran untuk skripsi
ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah membekali
penulis dengan segudang ilmu di bangku perkuliahan.
8. Seluruh staf dan pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan terkhusus Ibu
Rosana, staf TU Jurusan BK atas kerja sama dan bantuan yang diberikan kepada peneliti.
9. Bapak Drs. Guboan, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 14 Medan dan staff pegawai,
serta para siswa khususnya kelas X yang telah membantu penulis selama melakukan
penelitian.
10. Teristimewa kepada kedua orang tuaku, Ayahanda S. M Sihombing dan Ibunda R. Sianturi
yang telah memberikan kasih sayang tanpa henti bagi penulis, menguatkan penulis dalam
doa-doanya, mengupayakan segala dana dalam perjalanan studi penulis, kalian motivatorku
untuk terus melangkah meraih mimpi-mimpi akan masa depanku.
11. Untuk saudaraku yang tercinta Sumisan Sihombing, S.Kom (kakak), terimakasih atas
doanya dan selalu memotivasi saya agar tetap semangat
12. Untuk sahabat-sahabatku terkasih: Candra Sembiring, Sardo Silaban, Julkifli Kudadiri,
Alfonso, Ika Violetta Tarigan, Evariani Purba, Nursari Sijabat, dan Sorta Tambunan, S.Pd.
Terimakasih untuk kebersamaan kita selama ini, persahabatan yang indah yang kutemukan
dalam kalian, menjadikan hari-hari ku penuh arti selama berjuang di bangku studi, serta
dukungan dan bantuan teman-teman dalam menyelesaikan skripsi ini, aku mengasihi kalian.
13. Buat teman-teman PPL-T 2011 SMP RK Serdang Murni 2 Lubuk Pakam (Josua, Niko,
Ester, Nova, Neni, Yanti dan teman-teman yang lain) terima kasih untuk semua
kebersamaan dan kenangan kita yang tak kan terhapus oleh waktu.
14. Buat seluruh teman-teman Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, terkhusus kelas Ekstensi-A
terimakasih buat semua kerjasama dan kebersamaan kita selama ini.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari
Tuhan Yang Maha Esa. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
khususnya dalam khasanah ilmu pendidikan bidang bimbingan dan konseling. Akhirnya penulis
mengucapkan terima
kasih, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya para
pembaca.
Medan, 20 Juli 2013
Penulis,
Poltak Sihombing
NIM. 108321031
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian .......................................................... 32
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian ............................................................ 32
Tabel 3.3 Tabel Pemberian Skor Angket ..................................................... 36
Tabel 3.4 Tabel Kisi-kisi Angket Sikap Anti Bullying Siswa ..................... 37
Tabel 4.1 Tabel Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas .......................... 46
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 1. Lokasi Sekolah Tampak Dari Luar ............................................. 81
Gambar 2. Lokasi Sekolah Tampak Dari Luar ............................................. 81
Gambar 3. Peneliti Sedang Memberikan Layanan Informasi ....................... 82
Gambar 4.Peneliti Sedang Membagikan Angket .......................................... 82
Gambar 5. Peneliti Sedang Menjelaskan Cara Pengisian Angket ................ 83
Gambar 6. Siswa Sedang Mengisi Angket ................................................... 83
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilki
kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut harus didukung oleh guru yang kompeten.
Guru yang kompeten adalah guru mampu menyalurkan ilmunya kepada peserta didik dengan
baik, sehingga siswa dapat menyerap apa yang diajarkan oleh guru. Seorang guru yang kompeten
adalah guru yang tidak hanya mengajarkan ilmunya, tetapi mampu mengilhami dan mampu
mempengaruhi pikiran dan kehidupan siswa menjadi lebih baik. Ini adalah tanggung jawab guru
untuk memastikan bahwa siswa memperoleh lebih dari sekedar pengetahuan buku teks dan
bahwa mereka mampu lebih baik dalam kehidupan. Hamalik (2002:38) mengemukakan bahwa
guru yang kompeten adalah guru yang waspada secara profesional, serta terus berusaha untuk
menjadikan masyarakat sekolah menjadi tempat yang paling baik bagi anak - anak muda.
Kurikulum dipersiapkan untuk mengarahkan siswanya, agar dapat mencapai tujuan
pendidikan/pengajaran. Untuk itu, maka setiap guru diharapkan memiliki kemampuan
profesional di dalam mengajar. Selanjutnya Sardiman (2001: 131) menjelaskan bahwa tugas
profesional guru merupakan pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut di dalam science dan
teknologi yang digunakan sebagai perangkat dasar untuk diimplementasikan dalam berbagai
kegiatan yang bermanfaat.
Terkait dengan uraian di atas, dapat diketahui bahwa menurut Dahlani (2008:3)
“Pendidikan pada dasarnya mengubah perilaku siswa dengan membentuk sikap dan kebiasaan.
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan pendidikan bukan hanya bersifat pengetahuan, akan
tetapi juga sikap, pemahaman, perluasan minat, penghargaan norma-norma dan kecakapan. Jadi
secara keseluruhan membentuk pribadi siswa”.
Penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah sering muncul masalah yang
merupakan kasus. Siswa yang menghadapi kasus tersebut, sering tidak menyadari adanya
kesulitan atau masalah yang sedang dihadapi. Dengan perkataan lain, guru meyakini adanya
masalah pada siswanya, tetapi siswa yang bersangkutan tidak menyadarinya. Selain itu juga
sering ditemukan siswa yang tidak mau diketahui bahwa dirinya memiliki masalah yang menjadi
kasus bagi dirinya, sehingga ia menyembunyikannya dari orang lain. Seringkali seseorang/siswa
tidak menerapkan norma orang lain sebagai tolak ukur masalah yang dihadapi dan kurang
memiliki pengetahuan tertentu untuk menafsirkan bahwa yang dihadapi adalah masalah yang
besar yang memerlukan pemecahan. Dampak perilaku dari siswa yang bermasalah dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari, memiliki berbagai ragam sifat kejiwaannya. Disini peran guru
terutama guru BK harus memperhatikan prinsip perbedaan perorangan atau individual.
Di SMA Negeri 14 Medan ada beberapa siswa berperilaku negatif, yaitu anak yang
berperilaku bullying. Sifat atau karakter anak yang berperilaku bullying dapat dilihat antara lain
perilaku mengejek teman, memukul teman, merusak benda-benda milik korban, mengancam,
menakut-nakuti teman. Gejala tersebut merugikan orang lain atau orang yang menjadi korban
bullying.
Bullying adalah penekanan dari sekelompok orang yang lebih kuat, lebih senior, lebih
besar, lebih banyak, terhadap seseorang atau beberapa orang yang lebih lemah, lebih junior, lebih
kecil (Sarworno dalam Astuti, 2008:4). Perilaku tersebut sangat merugikan perkembangan diri
pelaku bullying maupun keamanan dan kenyamanan orang lain. Penyebab perilaku bullying
sangat kompleks, tidak tunggal, tetapi secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua
penyebab, yaitu internal dan eksternal (Astuti, 2008:7). Kedua faktor tersebut menyebabkan
terhambatnya perkembangan aspek emosi dan sosial yang bersangkutan. Terhambatnya
perkembangan emosi dan perilaku sosial di antaranya diwujudkan dalam bentuk perilaku
bullying.
Perilaku bullying dilakukan anak/remaja, dapat di rumah, di sekolah, dan di lingkungan
masyarakat luas. Perilaku bullying pada batas-batas yang wajar pada anak/remaja masih dapat
ditolerir, namun apabila sudah menjurus sehingga dapat merugikan diri pelaku dan orang lain,
maka perlu ditangani secara sungguh karena dapat berakibat lebih fatal. Dampak perilaku
bullying tidak hanya mempengaruhi fungsi anak dalam perkembangan emosi dan perilaku, tetapi
hal tersebut juga mempengaruhi prestasi akademis, interaksi sosial mereka dengan teman sebaya
dan guru. Perilaku bullying bukan suatu kondisi melainkan suatu “penyakit”, maka sangat
memungkinkan untuk di “sembuhkan”, diatasi (Priyatna, 2010:9).
Perilaku bullying dapat diatasi dengan adanya sikap anti bullying yang tinggi. Sikap anti
bullying merupakan predisposisi yang dipelajari yang mempengaruhi perilaku, berubah dalam
hal intensitasnya, biasanya konsisten sepanjang waktu dalam situasi yang sama, dan
komposisinya hampir selalu kompleks (Priyatna, 2010:10).
Dalam usaha pengentasan masalah tersebut, dalam bimbingan dan konseling ada beberapa
layanan meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran,
bimbingan kelompok, konseling kelempok, dan konseling individu. Ketujuh jenis layanan
tersebut semuanya merupakan upaya untuk membantu individu dalam menghadapi dan melalui
tahap perkembangannya, mengatasi hambatan yang timbul serta memperbaiki penyimpangan
perkembangan agar perkembangan individu berlangsung secara wajar. Jadi secara prinsip dengan
melalui layanan bimbingan dan konseling individu dapat dibantu dalam mencapai tugas-tugas
perkembangan secara optimal.
Salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling yang dipandang tepat dalam membantu
siswa untuk meningkatkan sikap anti bullying adalah melalui layanan informasi. Menurut
Dahlani (2008:243), “Layanan informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran
layanan agar individu dapat mengolah dan memanfaatkan informasi tersebut demi kepentinan
hidup dan perkembangannya”.
Jika dilihat dari tujuan layanan informasi tersebut sangatlah tepat bila dilaksanakan dalam
usaha meningkatkan sikap anti bullying siswa, karena melalui layanan informasi siswa dibantu
agar memahami, menguasai informasi yang disampaikan dan mampu mengambil keputusan yang
tepat dalam bidang pribadi, sosial, belajar dan karier.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Pengaruh Layanan Informasi Terhadap Sikap Anti Bullying Pada Siswa Kelas X di
SMA Negeri 14 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti
mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Seperti apa gambaran sikap anti bullying pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan Tahun
Pelajaran 2012/2013.
2. Apa yang menjadi latar belakang munculnya permasalahan sikap anti bullying pada siswa
kelas X SMA Negeri 14 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.
3. Bagaimana mengarahkan sikap anti bullying ke arah yang positif
4. Apakah layanan informasi dapat meningkatkan sikap anti bullying bagi siswa kelas X SMA
Negeri 14 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.
1.3 Batasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan supaya penelitian ini tidak terlalu luas dan agar terarah.
Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, adapun
masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh layanan informasi terhadap sikap anti
bullying siswa di kelas X SMA Negeri 14 Medan.
1.4 Rumusan Masalah
Berangkat dari batasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Bagaimana pengaruh layanan informasi terhadap sikap anti bullying pada siswa kelas X diSMA
Negeri 14 Medan. Sikap anti bullying ini terdiri atas unsur: kognitif, afektif dan konatif.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh pemberian layanan informasi
terhadap sikap anti bullying siswa diSMA Negeri 14 Medan.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengaruh positif terhadap siswa, guru BK, guru
bidang studi, kepala sekolah dan peneliti lain.
Lebih jelasnya sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Sebagai informasi bagi siswa tentang cara meningkatkan sikap anti bullying di kalangan
seluruh siswa.
2. Bagi Guru Bidang Studi dan Guru Bimbingan Konseling
Sebagai masukan tentang cara meningkatkan sikap anti bullying melalui pemberian
informasi.
3. Kepala Sekolah
Sebagai dasar pentingnya ditingkatkannya sikap anti bullying siswa melalui pemberian
informasi dan dapat dijadikan dasar peningkatan kemampuan staff sekolah dalam mengatasi
dan mencegah bullying sekolah.
4.
Peneliti Lain
Merupakan informasi sebagai dasar untuk menindak lanjuti hasil penelitian ini dengan
penelitian lain yang relevan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan:
1. Sikap anti bullying pada siswa di SMA Negeri 14 Medan Tahun Ajaran 2012/2013
sebelum mendapat layanan informasi cenderung rendah.
2. Sikap anti bullying pada siswa di SMA Negeri 14 Medan Tahun Ajaran 2012/2013
setelah mendapat layanan informasi cenderung tinggi.
3. Sikap anti bullying siswa SMA Negeri 14 Medan lebih tinggi sesudah diberikan layanan
informasi dari pada sebelum diberikan layanan informasi
5.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan halhal sebagai berikut:
1. Saran Untuk Guru BK
Guru BK harus dapat memberikan layanan informasi kepada siswa/i jika diperlukan untuk
dapat meningkatkan sikap anti bullying siswa/i disekolah tersebut.
2. Saran Untuk Kepala Sekolah
Menginstruksikan dan menyarankan setiap guru BK agar dapat memberikan layanan
informasi pada siswa/i jika membutuhkan.
3. Saran Untuk Subjek Penelitian
Mengingat ditemukannya bahwa layanan informasi berpengaruh dalam meningkatkan sikap
anti bullying mereka, disarankan kepada siswa untuk lebih serius dalam mengikuti layanan
informasi, sehingga permasalahan siswa/i dapat terpecahkan.
4. Saran Untuk Peneliti Lanjutan
Sebagai bahan pembelajaran untuk lebih meningkatkan mutu dalam pengumpulan data
beserta penyelesaian masalahnya.
1