HUBUNGAN PEMAKAIAN HIGH HEELS DENGAN PERUBAHANPOSTUR VERTEBRAE LUMBAL PADA SALES PROMOTION GIRLS Hubungan pemakaian high heels dengan perubahan postur vertebrae lumbal pada sales promoti.

HUBUNGAN PEMAKAIAN HIGH HEELS DENGAN PERUBAHAN
POSTUR VERTEBRAE LUMBAL PADA SALES PROMOTION GIRLS
MATAHARI HARTONO MALL

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh :

FITRIYANTI
J 120 111 042

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

ABSTRAK
ABSTRAK
PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SKRIPSI,19 juli 2013
FITRIYANTI, AMF / J120111042
“HUBUNGAN PEMAKIAN HIGH HEELS DENGAN PERUBAHAN
POSTUR VERTEBRAE LUMBAL PADA SALES PROMOTION GIRLS
MATAHARI HARTONO MALL”
V BAB, 23 Halaman, 5 Gambar, 7 Tabel.
(Dibimbing Oleh : Dwi Rosella K, SST.FT.,M.Fis
dan Wahyuni,
SST.FT.,SKM., M.Kes)
Latar belakang : Pemakaian sepatu high heels menyebabkan lordosis lumbal
meningkat dan menjadi sumber rasa sakit. Berjalan dengan high heels memaksa
vertebrae lumbal untuk lebih lengkung kedalam, dada condong ke depan dan
menyebabkan leher kembali ke hyperextend.
Efek dari pemakaian sepatu high heels memberikan perubahan garis beban tubuh
menjadi lebih kedepan, hal ini memberikan efek untuk vertebrae lumbal lebih
lordosis untuk menyeimbangkan garis beban tubuh, posisi mempertahankan garis
beban tubuh ini dalam waktu lama akan mengakibatkan kelainan perubahan
postur dari vertebrae lumbal.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan pemakaian
high heels dengan perubahan postur vertebrae lumbal pada Sales Promotion Girls

Matahari Hartono Mall.
Manfaat penelitian: Memberikan informasi bagaimana hubungan pemakaian
high heels dengan perubahan postur vertebrae luumbal pada Sales Promotion
Girls Matahari Hartono Mall ditinjau dar ilmu kesehatan.
Metode Penelitian: penelitian korelatif, dengan menggunakan pendekatan
penelitian analisis. penelitian adalah observasional, dengan metode analitik case
control. Penelitian dilaksanakan di Matahari Hartono Mall Solo Baru. Penelitian
dilakukan pada bulan Juni 2013. Dengan jumlah sampel berjumlah 26 orang
diambil melalui metode Purposive sampling. Kelompok sampel tersebut diukur
lingkup gerak sendi menggunakan Plumb Line kemudian dianalisa dengan uji
statistik.
Hasil Penelitian: Uji normalitas Shapiro-Wilk untuk perubahan postur vertebrae.
Kemudian uji analisis data menggunakan uji korelatif Pearson. Dari hasil uji
tersebut menunjukkan adanya korelasi antara dengan mendapatkan nilai p 0,05
korelasinya adalah tidak bermakna. Koefisien korelasi (r) akan menunjukkan
kekuatan korelasinya, dimana interval koefiesiennya dapat dilihat dari tabel
yang sudah diklasifikasikan.

Tehnik analisa data untuk mencari korelasi dari dua kelompok sampel
akan menggunakan aplikasi software SPSS for Windows, dengan mencari

korelasi melalui uji Pearson, interpretasinya akan membuktikan hipotesis dari
penelitian ini adakah hubungan antara pemakaian high heels dengan
perubahan postur vertebrae lumbal pada SPG Hartono Mall.

HASIL PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi pemakaian high heels
dengan perubahan postur vertebrae lumbal pada Sales Promotion Girls Matahari
Hartono Mall. Data hasil pengamatan terhadap perubahan postural lumbal di ukur
dengan menggunakan Plumb line. Penelitian ini mendapatkan jumlah sampel
sebanyak 26 responden di Sales Promotion Girls Matahari Hartono Mall.
Dari data distribusi responden berdasarkan umur terlihat bahwa responden
terbanyak adalah umur 24-25 tahun sebanyak 13 responden (50%), responden
terbanyak kedua berusia 20-21 tahun dengan jumlah sebanyak 7 responden
(26,9%) dan terakhir adalah usia 22-23 tahun sebanyak 6 responden (23,1 %).
Hubungan antara umur dengan terjadinya perubahan lengkung vertebrae ini
disebabkan oleh adanya perubahan fleksibilitas akan menurun dengan
bertambahnya usia
Dari data distribusi responden berdasarkan tinggi heels bahwa responden
memakai heels dengan ketinggian 7cm sebanyak 18 responden (69,2%), heels
10cm sebanyak 8 responden (30,8%), untuk heels 12cm tidak ditemukan (0%).

Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi heels maka
akan semakin kecil sudut garis keseimbangan tubuh yang berarti akan adanya
tenaga yang lebih besar yang dikeluarkan oleh otot ekstensor vertebra untuk
mengembalikan kedalam garis keseimbangan baru., tinggi heels dengan
ketinggian 3inch beban postural akan bertambah 76%. Semakin tinggi high heels
akan menambah tingkat kesulitan dalam menjaga keseimbangan secara statis
ataupun dinamis pada pemakainya dengan efek bahwa semakin tinggi heels
membuat sudut kemiringan garis tubuh semakin kecil. Di mana perubahan sudut
ini direspon oleh extensor dari otot vertebrae dan pelvis dengan berkontraksi

menarik tubuh lebih ke belakang, semakin kecil sudut yang dihasilkan semakin
besar tenaga yang dikeluarkan untuk meluruskan tubuh dalam garis keseimbangan
baru (Marchewka et al, 2009).

Dari data responden berdasarkan lama pemakaian high heels bahwa
responden memakai high heels dengan lama waktu antara 2-3 tahun sebanyak 18
responden (69,2%), waktu 3,1-4 tahun sebanyak 5 responden (19,2%) sedangkan
sisanya 4,1-5 tahun sebanyak 3 responden (11,6%). Hal ini sesuai dengan
penelitian menurut Reynold (2013) penggunaan high heels selama 2 tahun atau
lebih dengan pemakaian lebih dari 40 jam dalam satu minggu akan

mengakibatkan perubahan postur permanent pada vertebrae lumbal dan akan
terjadi kekakuan otot dengan postural yang salah. Kontraksi otot dalam
mempertahankan bentuk postural baru yang terus menerus terjadi pada akhirnya
menyebabkan terjadinya pemendekan dan kekakuan otot (spasme). Jika dalam
waktu yang lama hal ini bukan saja berakibat kepada adanya gangguan otot tetapi
juga akan mengganggu dari fleksibilitas dari ligament yang melekat pada ruasrusa vertebrae. Hal inilah yang menyebabkan kenapa terjadi perubahan postur
vertebrae lumbal (Ansyari, 2007).
Dari data responden menurut tinggi heels dan lama pemakaian high heels
terhadap lengkung vertebrae lumbal atas terlihat bahwa responden yang memakai
high heels dengan tinggi 7 cm memiliki nilai lengkung vertebra terbanyak adalah
sebesar > 2cm. Dan pada tinggi heels 10cm memiliki lengkung vertebra terbanyak
> 3cm.
Dari data responden berdasarkan lama pemakaian terhadap lengkung
lumbal bahwa responden yang memakai high heels selama 2-3 tahun memiliki
nilai lengkung vertebra terbanyak adalah sebesar > 2cm dengan jumlah 10
responden. Sedangkan pada pemakai high heels dengan lama 3,1-4 tahun
memiliki lengkung vertebra terbanyak sebesar >3cm dengan jumlah 3 responden
dan lama pemakaian 4,1-5 tahun terbanyak sebesar >3cm dengan jumlah 2
responden.


Berasarkan analisis data mengunakan uji pearson hasil pada pengujian
menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara lama pemakaian high heels, tinggi
high heels terhadap terjadinya perubahan postur vertebrae lumbal pada Sales
Promotion Girls Matahari Hartono Mall. Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikansi p < 0,05.
Dalam penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan penelitian sebagai
berikut:
1. Peneliti tidak bisa mengontrol aktivitas responden di luar jam kerja apakah
selama di luar jam kerja masih memakai high heels atau tidak.
2. Peneliti tidak dapat melihat dan mengontrol apakah responden melakukan
olahraga secara teratur atau tidak dalam kesehariannya.
3. Peneliti tidak dapat melihat dan mengontrol apakah selama penelitian
responden memakai korset dalam kesehariannya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisa dan perhitungan uji statistik, dapat di ambil
kesimpulan sebagai berikut:
Ada hubungan pemakaian high heels dengan perubahan postur vertebrae lumbal
pada Sales Promotion Girls Matahari Hartono Mall.
Saran

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik, tentu saja perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut dengan lebih memperinci setiap permasalahan
yang menjadi faktor-faktor risiko dalam terjadinya perubahan lengkung vertebra.
Dan bisa dilakukan dengan menambah jumlah responden dan memperpanjang
waktu penelitian atau menambah variabel-variabel penunjang. Hal lain yang
berperan penting dalam kemajuan suatu penelitian adalah kerjasama baik secara
komunikasi antara responden dan peneliti.

DAFTAR PUSTAKA

Ansyari , Muhammad. 2007. Penerapan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Berupa
Alat Bantu Kerja Kereta Beroda Sederhana Terhadap Gangguan
Musculoskeletal Berupa Rasa Sakit (Nyeri Dan Pegal) Pada Pekerja
Pencetak Batu Bata Di Desa Paya Lombang Kecamatan Tebing Tinggi
Kabupaten Serdang Bedagaeng. Universitas Sumatra Utara.
Bailey dan Taylor Sclotman. 2002. Hazrdous Heels: The Efect Of High Heeled
Shes On Gait.
Freivalds, Andris, Chang Min Lee dan Eun Hee Jeong. 2001. Biomechanical of
Wearing High Heels Shoes. Departement of Industrial Engineering,
Dongeui University, Pusan, South Korea.

Labsky. 2012. I Don't Know Who Invented High Heels But Every Women Owe
Him A Lot Marylin Monroe. Dikutip dari http:// sejarah. kompasiana.
com/2012 /03/02/sekilas-sejarah-stiletto-high-heel-to-kill/.
Notoatmojo, S., 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan ( edisi revisi ). Rineka
Cipta. Jakarta.
Kadir, Subhan, 2007; Ageing; Diakses pada tanggal 6/12/09, dari
http://subhankadir.wordpress.com/2007/08/20/9/#more-9.
Kinandana, Partha. 2012. Pengaruh Sandal Hak Tinggi dan Wedges Terhadap
Postur Tubuh dan Gerak Tubuh. diakses dari http:// medicalera.com
/3/16660/pengaruh-sandal-hak-tinggi-dan-wedges-terhadap-postur-tubuhdan-gerak-tubuh pada 13 Maret 2013.
Marchewka, Anna Mika, ukasz Oleksy, Edyta Miko ajczyk. 2009.Evaluation Of
The Influence Of Low And High Heel Shoes On Erector Spine Muscle
Bioelectrical Activity Assessed At Baseline And During Movement.
Medical Rehabilitation 2009, 13 (3), 1-10. Department of Clinical
Rehabilitation, University School of Physical Education in Cracow,
Poland.
Muryono S. Anatomi Fungsional Sistem Lokomasi (Pengantar Kinesiologi).
Semarang: Bag. Anatomi FK Undip; 2001: 296.
Panell, Shavonda L. 2012. The Postural and Biomechanical Effects of High Heel
Shoes: A Literature Review. The Postural and Biomechanical Effects of

High Heel Shoes: A Literature Review. A Senior Research Project
Submitted in Partial Requirement for the Degree of Doctor of
Chiropractic.

Rodgers, Sean S. D. Robert Kuhn, DC, Terry R. Yochum, DC, Anton R. Cherry,
2011. Improved Knee Alignment. Immediate Changes In The Quadriceps
Femoris Angle After Insertion Of An Orthotic Device. http:// www.
fliresources.com/index. php? view
= article&catid=54%3afullstudy&id=94%3a... 7/28/2011.
Rusell, Brent, Kimberly Muhlenkamp, and Kathryn Hoiriis. 2012. Evaluation Of
Lumbar Lordosis With And Without High-Heeled Shoes. Life University,
College of Chiropractic, 2 Georgia State University. email: brussell
@life.edu, web: http://www.life.edu
Reynold, Snow RE, Williams KR, Holmes GB Jr. 2013. The Effects Of Wearing
High Heeled Shoes On Pedal Pressure In Women. Foot Ankle. Edisi
1992;13:85–92.
Salgado, Lunes DH, Monte Raso VV, Santos CBA dan Castro FA. 2008. Postural
Influence of High Heels among adult women : Analysis by computerized
photogrammetry. Department of Biomechanics, Medicine and
Rehabilitation of the Locomotor Apparatus, Faculdade de Medicina de

Ribeirão Preto da Universidade de São Paulo (FMRP-USP), Ribeirão
Preto (SP), Brazil.
Springer. 2013. Images Detail. Diakses dari http:// www. springerimages. com/
Images. Pada 9 Juni 2013.
Suharto, Edi. 2009. Pekerja Sosial di Dunia Industri. Bandung : PT Refika
Aditama. www.google.com
Navarro, Vicentte. 1998. A History Of Medical Scientists On High Heels.
International Journal Of health Services health And Social Policy political
Economy And Sociology history And Philosophy J F Ethics And Law. V
o lum e 28, N um b e r 2— 1998.
Nitisemito. 2001. dalam Ahmad Habibi Kurniawan. Diakses dari http://lib.uinmalang.ac.id/thesis/chapter_ii/06610092-ahmad-habibi-kurniawan.ps pada
pada 29 Maret 2013.
Raharti. 2001. Apa itu SPG dan Apa Saja Tugas Seorang SPG? Diakses dari
http://www.jadimodel.com/spg.htm pada 29 Maret 2013.
Widodo dan Wahyuni. 2008. Korelasi Antara Kegemukan Dengan Peningkatan
Kurva Lumbal Bidang Sagital. Rsud Panembahan Senopati Bantul
Program Studi Fisioterapi FIK Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MYOFASCIAL RELEASE DAN STRETCHING TERHADAP PENURUNAN NYERI FASCIITIS PLANTARIS PADA SALES Pengaruh Myofascial Release Dan Stretching Terhadap Penurunan Nyeri Fasciitis Plantaris Pada Sales Promotion Girls Pengguna High Heels di Matahari Departme

3 19 17

HUBUNGAN PEMAKAIAN HIGH HEELS DENGAN PERUBAHAN POSTUR Hubungan pemakaian high heels dengan perubahan postur vertebrae lumbal pada sales promoti.

0 2 19

PENDAHULUAN Hubungan pemakaian high heels dengan perubahan postur vertebrae lumbal pada sales promoti.

0 2 4

PENGARUH AUTO STRETCHING TERHADAP PENURUNAN NYERI FASCIITIS PLANTARIS PADA SALES Pengaruh Auto Stretching Terhadap Penurunan Nyeri Fasciitis Plantaris Pada Sales Promotion Girls Pengguna High Heels Di Matahari Departement Store Pekalongan.

0 0 18

PENDAHULUAN Pengaruh Auto Stretching Terhadap Penurunan Nyeri Fasciitis Plantaris Pada Sales Promotion Girls Pengguna High Heels Di Matahari Departement Store Pekalongan.

0 3 4

PENGARUH AUTO STRETCHING TERHADAP PENURUNAN NYERI FASCIITIS PLANTARIS PADA SALES Pengaruh Auto Stretching Terhadap Penurunan Nyeri Fasciitis Plantaris Pada Sales Promotion Girls Pengguna High Heels Di Matahari Departement Store Pekalongan.

0 5 15

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN HIGH HEELS DENGAN RESIKO FASCIITIS PLANTARIS PADA SALES PROMOTION Hubungan Lama Pemakaian High Heels Dengan Resiko Fasciitis Plantaris Pada Sales Promotion Gilrs (SPG) PT. Sri Ratu Madiun.

0 1 22

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN HIGH HEEL DENGAN RESIKO Hubungan Lama Pemakaian High Heels Dengan Resiko Fasciitis Plantaris Pada Sales Promotion Gilrs (SPG) PT. Sri Ratu Madiun.

0 4 18

HUBUNGAN PENGGUNAAN SEPATU HAK TINGGI {HIGH HEELS) PADA SALES PROMOTION GIRL (SPG) TERHADAP TIMBULNYA VARISES TUNGKAI BAWAH

0 4 84

PROSES INOVASI PADA HIGH HEELS MULTIPURPOSE PROSES INOVASI PADA HIGH HEELS MULTIPURPOSE PROSES INOVASI PADA HIGH HEELS MULTIPURPOSE - Unika Repository

0 1 17