ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

ANALISIS KESIAPS
PSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BE
ENCANA
BANJIR DESA
A TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABA
BAN
KABUPATEN SUKOHARJO

JURNAL PUBLIKASI

G
Guna
Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Geografi

Disusun Oleh:
PIPIT SUPRIYANTO
A 610 090 025

FAKULTAS
AS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSI
SITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo

ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA
BANJIR DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN
SUKOHARJO
Pipit Supriyanto, A 610 090 025, Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
2014
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui upaya kesiapsiagaan masyarakat terhadap
bencana banjir dan upaya kesiapsiagaan satuan pendidikan di wilayah rawan banjir.
Penelitian ini mengunakan metode deskriptif-kualitatif. Pengambilan sampel
mengunakan metode purposive sampling. Peneliti dalam memperoleh data
menggunakan teknik observasi lapangan, wawancara masyarakat, satuan pendidikan
dan organisasi bencana. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesiapsiagaan
masyarakat Desa Tegalmade dari pengetahuan dan sikap setiap individu dan rumah

tangga mereka sudah memahami risiko bencana. Masyarakat telah memahami
kebijakan dan panduan keluarga untuk kesiapsiagaan berupa kesepakatan keluarga
mengenai tempat evakuasi pada saat keadaan darurat. Masyarakat sudah menerapkan
7 komponen rencana tanggap darurat seperti rencana penyelamatan keluarga (siapa,
melakukan apa), persiapan alat evakuasi keluarga dan rencana pengungsian
sementara, pertolongan pertama untuk keselamatan keluarga, persiapan pemenuhan
kebutuhan dasar saat darurat, fasilitas yang sudah dimilik untuk akses bencana,
mengikuti kegiatan simulasi bencana. Sumber informasi untuk peringatan bencana
sudah tersedia. Masyarkat sudah mampu dalam memobilisasi sumber daya. Hasil
penelitian terkait satuan pendidikan, sudah adanya pelatihan kebencanaan yang
dimasukkan dalam kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan tersebut dilaksanakan empat
kali dalam satu tahun. Terlaksananya sosialisasi pengetahuan risiko bencana kepada
seluruh warga sekolah ditunjukan oleh tersedianya sistem peringatan dini bagi semua
warga sekolah dan tersedianya perlengkapan dasar paska bencana. Penelitian
menyimpulkan bahwa warga sudah mampu dalam siap siaga menghadapi banjir, serta
di satuan pendidikan di daerah tersebut juga dikategorikan mampu dan siap dalam
tanggap bencana banjir.

Kata Kunci : analisis, kesiapsiagaan, bencana, banjir.


Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi 2014, FKIP-UMS.

Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo

sudah banyak.Setiap tahun banjir

PENDAHULUAN

melanda daerah ini tetapi belum bisa
Banjir di Desa Tegalmade Keca-

secara baik mengatasi banjir tersebut.

matan Mojolaban Kabupaten Suko-

Pemerintah sudah berupaya mem-

harjo bersumber dari meluapnya air


bangun tanggul di sekitar daerah ter-

Sungai Bengawan Solo dan Sungai

sebut,bertujuan

Samin pada saat musim hujan, hal

dampak, tetapi belum bisa untuk

tersebut mempengaruhi bertambahnya

menghilangkan masalah banjir ter-

volume air di aliran sungai Bengawan

sebut.

untuk


mengurangi

Solo dan Sungai Samin, sehingga air
meluap menggenangi rumah warga

METODE PENELITIAN

yang berada di Desa Tegalmade.
Peristiwa banjir mengakibatkan keru-

Penelitian ini dilakukan di Desa

gian harta benda, rusaknya bangunan,

Tegalmade yang terletak di Kecama-

menyebarnya wabah penyakit, ter-

tan


hambatnya aktifitas kegiatan dan

Sukoharjo.Peneliti

rusaknya lahan pertanian.Kerugian

penelitian se-lama kurang lebih empat

yang di sebabkan banjir salah satu

bulan, dari bulan September 2013

faktornya ialah minimnya penge-

sampai

tahuan masyarakat dalam kesiap-

tersebut dijadikan sebagai daerah


siagaan menghadapi bencana banjir.

penelitian dikarena-kan daerah rawan

Usaha meminimalisasi kerugian-

Mojolaban,

Kabupaten
melakuakan

De-sember

2013.Desa

banjir.
Jenis penelitian ini ialah peneliti-

kerugian diperlukan adanya pendekatan dan bimbingan pada seluruh


an

anggota masyarakat tentang kesiap-

deskriptif–kualitatif.

siagaan dalam menghadapi bencana

(2008) men-jelaskan bahwa penelitian

banjir.Usaha – usaha yang dilakukan

deskriptif

baik warga setempat dan pemerintah

dilakukan untuk mengetahui nilai

dalam


variabel mandiri, baik satu variabel

mengatasi

masalah

banjir

kualitatif

Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi2014, FKIP-UMS

adalah

dengan
Surya

penelitian

metode

Darma

yang

1

Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo

tanpa

dapat mengunakan metode purposive

atau

sampling.Menurut Sugiono, (2012)

menghubungkan antara variabel yang

purposive sampling adalah teknik


satu dengan yang lain. Pemecahkan

pengambilan sampel sumber data

persoalan penelitian metode kualitatif,

dengan pertimbangan tertentu. Per-

yang oleh Muhadjir (1996) dipahami

timbangan tertentu ini orang yang

sebagai pendekatan kualitatif dengan

dianggap paling tahu apa yang kita

ciri

harapkan, atau mungkin dia sebagai

atau

lebih

membuat

(independent)
perbandingan,

mengakui

ke-benaran,

menjelasanya memerlukan akal dan

penguasa

logika dalam ber-argumentasi.

permudah peneliti menjelajahi obyek

Studi
iniadalah

kasus

padapenelitian

analisis

kesiapsiagaan

sehingga

akan

mem-

atau situasi sosial yang akan diteliti.
Alat penelitian Menurut Sugiono,

bencana

(2009) dalam penelitian kualitatif,

banjir.Menurut Suharsimi Arikunto

yang menjadi instrumen atau alat

(1989)

subjek

penelitian adalah peneliti itu sendiri

penelitian sebagai benda, hal atau

sehingga peneliti harus divalidasi.

orang, tempat data untuk variabel

Validasi terhadap peneliti, meliputi

penelitian me-lekat, dan yang di

pemahaman metode penelitian kuali-

permasalahkan. Sebuah penelitian,

tatif, penguasaan wawasan terhadap

subjek penelitian memiliki peran yang

bidang yang diteliti, kesiapan peneliti

sangat strategis karena pada subjek

untuk memasuki objek penelitian baik

penelitian itulah data tentang variabel

secara akademik maupun logiknya.

masya-rakat

terhadap

memberi

batasan

yang akanpe-neliti amati.
Penelitian ini menentukan karak-

MenurutHamidi(2008)dataatauinf
ormasiyangtelahdikumpulkan

teristik bagi subyek penelitian adalah

dalamsuatupenelitiankualitatifperludi

masyarakat yang tinggal di Desa

ujikeabsahannya(kebenarannya)melal

Tegalmade, Kecamatan Mojolaban,

ui teknik– teknik berikut.

Kabupaten

a. Trianggulasimetode

Sukoharjo.Penentuan

sampel dari populasi keseluruhan di
Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi2014, FKIP-UMS

2

Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo

data hasil penelitian.

Jikainformasiataudatayangberasald

Penelitian ini menggunakan dua

arihasil
wawancaramisalnya,perludiujideng

macam trianggulasi dalam menguji

anhasilobservasidanseterusnya.Ke-

keabsahan

benaran

sumber data yang berupa informasi

(keabsahan)informasidiperiksa

dari tempat, peristiwa, dan dokumen

dengan

arsip yang memuat catatan yang

teknik

pengumpul-an

data,

(1)

trianggulasi

datayangberbeda.

berkaitan dengan data yang dimaksud,

b. Trianggulasi penelitian

(2)

Informasi

metodepengumpulan

yang

diperolehsalah

trianggulasi

teknik

atau

data

yang

seorang

berasal dari observasi, wawancara,

anggotatimpeneliti,diujiolehanggot

dan dokumen-tasi.

atimyanglain,berartidiperiksa

Analisisdatadalampenelitianinim

melaluipenelitian(pengumpulan

enggunakanteknikanalisisinteraktif.M

data)yangberbeda.

enurut

c. Trianggulasisumber

pengumpulan data dalam penelitian

Jika

informasi

tertentu

Sutopo,

kualitatif

(2006)

secara

metode

umum

misalnyaditanyakan

dikelompokkan ke dalam dua jenis

kepadarespondenyangberbedaatau

cara,

antara responden dan dokumentasi.

interaktif dan non interaktif. Metode

d. Trianggulasisituasi

interaktif

Bagaimanapenuturanseorang

interviewdanobservasi

respondenjikadalam

peranserta,sedangkan

keadaan

yaitu

teknik

yang bersifat

meliputi
bermetode

adaoranglain dibandingkan dengan

noninteraktif

dalam keadaan sendiri.

takber-peranserta,

e. Trianggulasiteori

kuesioner, men-catat dokumen, dan

Adakeparalelanpenjelasandananali

partisipasi

sisatau

tidakantarasatuteori

dalam pengumpulan data peneliti

denganteori yang lain terhadap

mengunakan siklusanalisis interaktif

Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi2014, FKIP-UMS

meliputi

tidak

observasi
teknik

berperan.Teknik

3

Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo

dengan cara mengumpulkan data,

untuk

setelah data-data terkumpul kemudian

banjir.(c)

direduksi,dalam

keadaan

reduksidatapenelitimemilah–

penyelamatan utama keluraga yang

milahdatayang

dilakuakan oleh kepala keluarga pada

sesuaidanmembuang

datayang

tidak

saat

kesiapsiagaan
Dalam

bencana

rencana

darurat,

keadaan

untuk
adanya

darurat

dengan

digunakan,setelahitudatadisajikandala

mengamankan atau mengung-sikan

mbentuklaporankemudian

keluarga

disimpulkan.

tempat evakuasi pada masing-masing

terlebih

dahulu,rencana

keluarga sesuai dengan rencana yang
sudah

PEMBAHASAN

disepakati,

penyelamatan

adanya

bentuk

keluarga

saat

Hasil dari wawancara kepada

darurat,persiapan alat dan makanan

informan didapatkan data sebanyak,

saat akan mengungsi, terdapat sumber

11

informasi dan peringatan bencana,

hasil

wawancara

dengan

masyarakat, 1 wawancara dengan

mengikuti

guru

Kemampuan

di

satuan

wawancara

pendidikan,

dengan

1

Organisasi

bencana di daerah penelitian.
Peneliti

dalam

simulasi

anggota keluarga, memiliki sarana,
persiapan

masyarakat

menabung.

kesiapsiagaan

bencana

banjir.(a)

masyarakat

serta

telah

siap

menghadapi
Pengetahuan

sikap

terhadap

dana

adanya

kegiatan

diadakan

rakat

pembuatan

mengalami
kebijakan

banjir.(b)
dan

panduan

telah
Terdapat

simulasi

pemerintah

2013,

Tegalmade

dengan

sistem

Hal tersebut di perkuat dengan

bencana menunjukan bahwa masyaDesa

memobilisasi

sumber daya, masyarakat mengikuti

data yang telah di hasilkan, bahwa

dalam

dalam

(e)

kegiatan simulasi di salah satu dari

menyimpulkan

Tegamade

bencana.

ketrampilan
alat

pada

yang
tahun

wargadalam

bencana

seperti

planggrangan untuk evakuasi barang

keluarga

Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi2014, FKIP-UMS

4

Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo

dan rakit untuk sarana melewati

KESIMPULAN

genangan banjir.
Peneliti

dalam

menentukan

Berdasarkan penelitian yang su-

Satuan pendidikan SDN 02 tegalmade

dah

telah siap dalam menghadapi bencana

tujuan,dapat ditarik kesimpulan yaitu

(a) Sikap dan tindakan sekolah dalam

:

kesiapsiagaan bencana, pembelajaran

1. Bahwa

di

lakukan

Tegalmade

masukan
kurikuler,

(b)

siap

Desa

mengadapi

kegiatan

ekstra-

bencana banjir dengan upaya, (a)

Kebijakan

sekolah

Pengetahuan dan sikap bencana

dalam

upaya

Upaya

perencana

kesiapan

dengan

warga/masyarakat

kesiapsiagaan menghadapi bencana di
dalam

sesuai

kesiapsiagaan,
sekolah

bencana

(c)

terhadap banjir sudah cukup baik

untuk

dan paham. (b) Kebijakan dan

diantaranya,

panduan

(Kebijakan

keluarga

tersedianya sistem peringatan dini

untuk kesiapsiagaan) sudah baik

yang dipahami oleh seluruh warga

dan

sekolah, (d) Mobilisasi sumberdaya

memandu

sekolah dalam upaya kesiapsiagaan

keluarga.

(c)

menghadapi

darurat

kepala

keluarga
di

dapat

masing-masing
Rencana

sudah

siap

keadaan

tersedianya

per-

keluarga sudah baik, walaupun

lengkapan dasar seperti P3K, alat-alat

masih ada satu-dua kekurangan

bencana dan sumber air, terbentuk-

tetapi sudah masuk kategori siap

nya

yang

dalam rencana-rencana kesiapan

melibatkan peserta didik, adanya

menghadapi bencana banjir. (d)

kerjasama yang baik dengan pihak-

Sistem peringatan bencana sudah

pihak terkait penyelengara penang-

baik dan sudah terbentuk, sehingga

gulangan bencana.

masyarakat bisa lebih siap dalam

dengan

bencana

wujud

gugus

siaga

bencana

di

untuk
masing

mengahadapi bencana banjir. (e)
Kemampuan untuk memobilisasi
sumber
Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi2014, FKIP-UMS

daya,

masing-masing
5

Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo

keluarga sudah berperan sebisa
mungkin dalam kegiatan-kegiatan
tersebut,

walaupun

keluarga

tak

laksanakanya

sebagian

dapat

me-

dikarenakan

ter-

bentur masalah.
2. Upaya kesiapsiagaan di satuan
pendidikan juga sudah siap apabila
sewaktu – waktu terjadi terjadi
banjir dengan wujud : Sudah
tersedianya alat peringatan bencana sebagai himbauan / peringatan

oleh

sekolah

kepada

seluruh warga sekolah pada saat
akan

terjadi

bencana,

jalur

evakuasi penyelamatan diri sudah
di tentukan dan di sepakati dengan
prosedur tetap oleh seluruh warga
sekolah, pemberian pelajaran kebencanaan dengan kegiatan ekstrakurikuler, tersedianya perlengkapan dasar serta suplay kebutuhan
paska bencana, menjalin hubungan
dan kerjasama yang baik dengan
penyelengara penanggulangan bencana.

Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi2014, FKIP-UMS

6

AnalisisKesiapsiagaanMasyarakatTerhadapBencanaBanjirDesaTegalmadeKeca
matanMojolabanKabupatenSukoharjo

DAFTARPUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1989). Manajemenpenelitian. Jakarta: ProyekPengembangan
LPTK.
Dharma, Surya.(2008). PendekatanJenis Dan MetodePenelitianPendidikan. Jakarta.
Hamidi.(2008). MetodePenelitianKualitatif. Malang: UMM Press.
Muhadjir, Noeng. (1996). MetodologiPenelitianKualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Sugiyono.(2009). MemahamiPenelitianKualitatif.Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sutopo, H.B. (2006). MetodologiPenelitianKualitatif.Surakarta: UNS Press.

Pipit Supriyanto, PendidikanGeografi2014, FKIP-UMS

7

Dokumen yang terkait

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI DESA NGUTER KECAMATAN NGUTER Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Di Desa Nguter Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.

0 3 15

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI DESA NGUTER KECAMATAN NGUTER Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Di Desa Nguter Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.

1 3 29

ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT KORBAN BENCANA BANJIR DI DESA CEMANI KECAMATAN GROGOL KABUPATEN Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Korban Bencana Banjir Di Desa Cemani Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 1 15

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGANTISIPASI BENCANA BANJIR DI KAWASAN RAWAN BANJIR DESA Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Mengantisipasi Bencana Banjir Di Kawasan Rawan Banjir Desa Palur Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 14

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGANTISIPASI BENCANA BANJIR DI KAWASAN RAWAN BANJIR DESA PALUR Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Mengantisipasi Bencana Banjir Di Kawasan Rawan Banjir Desa Palur Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 2 13

ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 2 5

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BANJIR DI DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Banjir Di Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 0 14

PENDAHULUAN Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Banjir Di Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 6

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BANJIR DI DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Banjir Di Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 14