ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.
ANALISIS KESIAPS
PSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BE
ENCANA
BANJIR DESA
A TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABA
BAN
KABUPATEN SUKOHARJO
JURNAL PUBLIKASI
G
Guna
Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Geografi
Disusun Oleh:
PIPIT SUPRIYANTO
A 610 090 025
FAKULTAS
AS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSI
SITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA
BANJIR DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN
SUKOHARJO
Pipit Supriyanto, A 610 090 025, Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
2014
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui upaya kesiapsiagaan masyarakat terhadap
bencana banjir dan upaya kesiapsiagaan satuan pendidikan di wilayah rawan banjir.
Penelitian ini mengunakan metode deskriptif-kualitatif. Pengambilan sampel
mengunakan metode purposive sampling. Peneliti dalam memperoleh data
menggunakan teknik observasi lapangan, wawancara masyarakat, satuan pendidikan
dan organisasi bencana. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesiapsiagaan
masyarakat Desa Tegalmade dari pengetahuan dan sikap setiap individu dan rumah
tangga mereka sudah memahami risiko bencana. Masyarakat telah memahami
kebijakan dan panduan keluarga untuk kesiapsiagaan berupa kesepakatan keluarga
mengenai tempat evakuasi pada saat keadaan darurat. Masyarakat sudah menerapkan
7 komponen rencana tanggap darurat seperti rencana penyelamatan keluarga (siapa,
melakukan apa), persiapan alat evakuasi keluarga dan rencana pengungsian
sementara, pertolongan pertama untuk keselamatan keluarga, persiapan pemenuhan
kebutuhan dasar saat darurat, fasilitas yang sudah dimilik untuk akses bencana,
mengikuti kegiatan simulasi bencana. Sumber informasi untuk peringatan bencana
sudah tersedia. Masyarkat sudah mampu dalam memobilisasi sumber daya. Hasil
penelitian terkait satuan pendidikan, sudah adanya pelatihan kebencanaan yang
dimasukkan dalam kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan tersebut dilaksanakan empat
kali dalam satu tahun. Terlaksananya sosialisasi pengetahuan risiko bencana kepada
seluruh warga sekolah ditunjukan oleh tersedianya sistem peringatan dini bagi semua
warga sekolah dan tersedianya perlengkapan dasar paska bencana. Penelitian
menyimpulkan bahwa warga sudah mampu dalam siap siaga menghadapi banjir, serta
di satuan pendidikan di daerah tersebut juga dikategorikan mampu dan siap dalam
tanggap bencana banjir.
Kata Kunci : analisis, kesiapsiagaan, bencana, banjir.
Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi 2014, FKIP-UMS.
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
sudah banyak.Setiap tahun banjir
PENDAHULUAN
melanda daerah ini tetapi belum bisa
Banjir di Desa Tegalmade Keca-
secara baik mengatasi banjir tersebut.
matan Mojolaban Kabupaten Suko-
Pemerintah sudah berupaya mem-
harjo bersumber dari meluapnya air
bangun tanggul di sekitar daerah ter-
Sungai Bengawan Solo dan Sungai
sebut,bertujuan
Samin pada saat musim hujan, hal
dampak, tetapi belum bisa untuk
tersebut mempengaruhi bertambahnya
menghilangkan masalah banjir ter-
volume air di aliran sungai Bengawan
sebut.
untuk
mengurangi
Solo dan Sungai Samin, sehingga air
meluap menggenangi rumah warga
METODE PENELITIAN
yang berada di Desa Tegalmade.
Peristiwa banjir mengakibatkan keru-
Penelitian ini dilakukan di Desa
gian harta benda, rusaknya bangunan,
Tegalmade yang terletak di Kecama-
menyebarnya wabah penyakit, ter-
tan
hambatnya aktifitas kegiatan dan
Sukoharjo.Peneliti
rusaknya lahan pertanian.Kerugian
penelitian se-lama kurang lebih empat
yang di sebabkan banjir salah satu
bulan, dari bulan September 2013
faktornya ialah minimnya penge-
sampai
tahuan masyarakat dalam kesiap-
tersebut dijadikan sebagai daerah
siagaan menghadapi bencana banjir.
penelitian dikarena-kan daerah rawan
Usaha meminimalisasi kerugian-
Mojolaban,
Kabupaten
melakuakan
De-sember
2013.Desa
banjir.
Jenis penelitian ini ialah peneliti-
kerugian diperlukan adanya pendekatan dan bimbingan pada seluruh
an
anggota masyarakat tentang kesiap-
deskriptif–kualitatif.
siagaan dalam menghadapi bencana
(2008) men-jelaskan bahwa penelitian
banjir.Usaha – usaha yang dilakukan
deskriptif
baik warga setempat dan pemerintah
dilakukan untuk mengetahui nilai
dalam
variabel mandiri, baik satu variabel
mengatasi
masalah
banjir
kualitatif
Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi2014, FKIP-UMS
adalah
dengan
Surya
penelitian
metode
Darma
yang
1
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
tanpa
dapat mengunakan metode purposive
atau
sampling.Menurut Sugiono, (2012)
menghubungkan antara variabel yang
purposive sampling adalah teknik
satu dengan yang lain. Pemecahkan
pengambilan sampel sumber data
persoalan penelitian metode kualitatif,
dengan pertimbangan tertentu. Per-
yang oleh Muhadjir (1996) dipahami
timbangan tertentu ini orang yang
sebagai pendekatan kualitatif dengan
dianggap paling tahu apa yang kita
ciri
harapkan, atau mungkin dia sebagai
atau
lebih
membuat
(independent)
perbandingan,
mengakui
ke-benaran,
menjelasanya memerlukan akal dan
penguasa
logika dalam ber-argumentasi.
permudah peneliti menjelajahi obyek
Studi
iniadalah
kasus
padapenelitian
analisis
kesiapsiagaan
sehingga
akan
mem-
atau situasi sosial yang akan diteliti.
Alat penelitian Menurut Sugiono,
bencana
(2009) dalam penelitian kualitatif,
banjir.Menurut Suharsimi Arikunto
yang menjadi instrumen atau alat
(1989)
subjek
penelitian adalah peneliti itu sendiri
penelitian sebagai benda, hal atau
sehingga peneliti harus divalidasi.
orang, tempat data untuk variabel
Validasi terhadap peneliti, meliputi
penelitian me-lekat, dan yang di
pemahaman metode penelitian kuali-
permasalahkan. Sebuah penelitian,
tatif, penguasaan wawasan terhadap
subjek penelitian memiliki peran yang
bidang yang diteliti, kesiapan peneliti
sangat strategis karena pada subjek
untuk memasuki objek penelitian baik
penelitian itulah data tentang variabel
secara akademik maupun logiknya.
masya-rakat
terhadap
memberi
batasan
yang akanpe-neliti amati.
Penelitian ini menentukan karak-
MenurutHamidi(2008)dataatauinf
ormasiyangtelahdikumpulkan
teristik bagi subyek penelitian adalah
dalamsuatupenelitiankualitatifperludi
masyarakat yang tinggal di Desa
ujikeabsahannya(kebenarannya)melal
Tegalmade, Kecamatan Mojolaban,
ui teknik– teknik berikut.
Kabupaten
a. Trianggulasimetode
Sukoharjo.Penentuan
sampel dari populasi keseluruhan di
Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi2014, FKIP-UMS
2
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
data hasil penelitian.
Jikainformasiataudatayangberasald
Penelitian ini menggunakan dua
arihasil
wawancaramisalnya,perludiujideng
macam trianggulasi dalam menguji
anhasilobservasidanseterusnya.Ke-
keabsahan
benaran
sumber data yang berupa informasi
(keabsahan)informasidiperiksa
dari tempat, peristiwa, dan dokumen
dengan
arsip yang memuat catatan yang
teknik
pengumpul-an
data,
(1)
trianggulasi
datayangberbeda.
berkaitan dengan data yang dimaksud,
b. Trianggulasi penelitian
(2)
Informasi
metodepengumpulan
yang
diperolehsalah
trianggulasi
teknik
atau
data
yang
seorang
berasal dari observasi, wawancara,
anggotatimpeneliti,diujiolehanggot
dan dokumen-tasi.
atimyanglain,berartidiperiksa
Analisisdatadalampenelitianinim
melaluipenelitian(pengumpulan
enggunakanteknikanalisisinteraktif.M
data)yangberbeda.
enurut
c. Trianggulasisumber
pengumpulan data dalam penelitian
Jika
informasi
tertentu
Sutopo,
kualitatif
(2006)
secara
metode
umum
misalnyaditanyakan
dikelompokkan ke dalam dua jenis
kepadarespondenyangberbedaatau
cara,
antara responden dan dokumentasi.
interaktif dan non interaktif. Metode
d. Trianggulasisituasi
interaktif
Bagaimanapenuturanseorang
interviewdanobservasi
respondenjikadalam
peranserta,sedangkan
keadaan
yaitu
teknik
yang bersifat
meliputi
bermetode
adaoranglain dibandingkan dengan
noninteraktif
dalam keadaan sendiri.
takber-peranserta,
e. Trianggulasiteori
kuesioner, men-catat dokumen, dan
Adakeparalelanpenjelasandananali
partisipasi
sisatau
tidakantarasatuteori
dalam pengumpulan data peneliti
denganteori yang lain terhadap
mengunakan siklusanalisis interaktif
Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi2014, FKIP-UMS
meliputi
tidak
observasi
teknik
berperan.Teknik
3
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
dengan cara mengumpulkan data,
untuk
setelah data-data terkumpul kemudian
banjir.(c)
direduksi,dalam
keadaan
reduksidatapenelitimemilah–
penyelamatan utama keluraga yang
milahdatayang
dilakuakan oleh kepala keluarga pada
sesuaidanmembuang
datayang
tidak
saat
kesiapsiagaan
Dalam
bencana
rencana
darurat,
keadaan
untuk
adanya
darurat
dengan
digunakan,setelahitudatadisajikandala
mengamankan atau mengung-sikan
mbentuklaporankemudian
keluarga
disimpulkan.
tempat evakuasi pada masing-masing
terlebih
dahulu,rencana
keluarga sesuai dengan rencana yang
sudah
PEMBAHASAN
disepakati,
penyelamatan
adanya
bentuk
keluarga
saat
Hasil dari wawancara kepada
darurat,persiapan alat dan makanan
informan didapatkan data sebanyak,
saat akan mengungsi, terdapat sumber
11
informasi dan peringatan bencana,
hasil
wawancara
dengan
masyarakat, 1 wawancara dengan
mengikuti
guru
Kemampuan
di
satuan
wawancara
pendidikan,
dengan
1
Organisasi
bencana di daerah penelitian.
Peneliti
dalam
simulasi
anggota keluarga, memiliki sarana,
persiapan
masyarakat
menabung.
kesiapsiagaan
bencana
banjir.(a)
masyarakat
serta
telah
siap
menghadapi
Pengetahuan
sikap
terhadap
dana
adanya
kegiatan
diadakan
rakat
pembuatan
mengalami
kebijakan
banjir.(b)
dan
panduan
telah
Terdapat
simulasi
pemerintah
2013,
Tegalmade
dengan
sistem
Hal tersebut di perkuat dengan
bencana menunjukan bahwa masyaDesa
memobilisasi
sumber daya, masyarakat mengikuti
data yang telah di hasilkan, bahwa
dalam
dalam
(e)
kegiatan simulasi di salah satu dari
menyimpulkan
Tegamade
bencana.
ketrampilan
alat
pada
yang
tahun
wargadalam
bencana
seperti
planggrangan untuk evakuasi barang
keluarga
Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi2014, FKIP-UMS
4
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
dan rakit untuk sarana melewati
KESIMPULAN
genangan banjir.
Peneliti
dalam
menentukan
Berdasarkan penelitian yang su-
Satuan pendidikan SDN 02 tegalmade
dah
telah siap dalam menghadapi bencana
tujuan,dapat ditarik kesimpulan yaitu
(a) Sikap dan tindakan sekolah dalam
:
kesiapsiagaan bencana, pembelajaran
1. Bahwa
di
lakukan
Tegalmade
masukan
kurikuler,
(b)
siap
Desa
mengadapi
kegiatan
ekstra-
bencana banjir dengan upaya, (a)
Kebijakan
sekolah
Pengetahuan dan sikap bencana
dalam
upaya
Upaya
perencana
kesiapan
dengan
warga/masyarakat
kesiapsiagaan menghadapi bencana di
dalam
sesuai
kesiapsiagaan,
sekolah
bencana
(c)
terhadap banjir sudah cukup baik
untuk
dan paham. (b) Kebijakan dan
diantaranya,
panduan
(Kebijakan
keluarga
tersedianya sistem peringatan dini
untuk kesiapsiagaan) sudah baik
yang dipahami oleh seluruh warga
dan
sekolah, (d) Mobilisasi sumberdaya
memandu
sekolah dalam upaya kesiapsiagaan
keluarga.
(c)
menghadapi
darurat
kepala
keluarga
di
dapat
masing-masing
Rencana
sudah
siap
keadaan
tersedianya
per-
keluarga sudah baik, walaupun
lengkapan dasar seperti P3K, alat-alat
masih ada satu-dua kekurangan
bencana dan sumber air, terbentuk-
tetapi sudah masuk kategori siap
nya
yang
dalam rencana-rencana kesiapan
melibatkan peserta didik, adanya
menghadapi bencana banjir. (d)
kerjasama yang baik dengan pihak-
Sistem peringatan bencana sudah
pihak terkait penyelengara penang-
baik dan sudah terbentuk, sehingga
gulangan bencana.
masyarakat bisa lebih siap dalam
dengan
bencana
wujud
gugus
siaga
bencana
di
untuk
masing
mengahadapi bencana banjir. (e)
Kemampuan untuk memobilisasi
sumber
Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi2014, FKIP-UMS
daya,
masing-masing
5
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
keluarga sudah berperan sebisa
mungkin dalam kegiatan-kegiatan
tersebut,
walaupun
keluarga
tak
laksanakanya
sebagian
dapat
me-
dikarenakan
ter-
bentur masalah.
2. Upaya kesiapsiagaan di satuan
pendidikan juga sudah siap apabila
sewaktu – waktu terjadi terjadi
banjir dengan wujud : Sudah
tersedianya alat peringatan bencana sebagai himbauan / peringatan
oleh
sekolah
kepada
seluruh warga sekolah pada saat
akan
terjadi
bencana,
jalur
evakuasi penyelamatan diri sudah
di tentukan dan di sepakati dengan
prosedur tetap oleh seluruh warga
sekolah, pemberian pelajaran kebencanaan dengan kegiatan ekstrakurikuler, tersedianya perlengkapan dasar serta suplay kebutuhan
paska bencana, menjalin hubungan
dan kerjasama yang baik dengan
penyelengara penanggulangan bencana.
Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi2014, FKIP-UMS
6
AnalisisKesiapsiagaanMasyarakatTerhadapBencanaBanjirDesaTegalmadeKeca
matanMojolabanKabupatenSukoharjo
DAFTARPUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (1989). Manajemenpenelitian. Jakarta: ProyekPengembangan
LPTK.
Dharma, Surya.(2008). PendekatanJenis Dan MetodePenelitianPendidikan. Jakarta.
Hamidi.(2008). MetodePenelitianKualitatif. Malang: UMM Press.
Muhadjir, Noeng. (1996). MetodologiPenelitianKualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Sugiyono.(2009). MemahamiPenelitianKualitatif.Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sutopo, H.B. (2006). MetodologiPenelitianKualitatif.Surakarta: UNS Press.
Pipit Supriyanto, PendidikanGeografi2014, FKIP-UMS
7
PSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BE
ENCANA
BANJIR DESA
A TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABA
BAN
KABUPATEN SUKOHARJO
JURNAL PUBLIKASI
G
Guna
Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Geografi
Disusun Oleh:
PIPIT SUPRIYANTO
A 610 090 025
FAKULTAS
AS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSI
SITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA
BANJIR DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN
SUKOHARJO
Pipit Supriyanto, A 610 090 025, Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
2014
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui upaya kesiapsiagaan masyarakat terhadap
bencana banjir dan upaya kesiapsiagaan satuan pendidikan di wilayah rawan banjir.
Penelitian ini mengunakan metode deskriptif-kualitatif. Pengambilan sampel
mengunakan metode purposive sampling. Peneliti dalam memperoleh data
menggunakan teknik observasi lapangan, wawancara masyarakat, satuan pendidikan
dan organisasi bencana. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesiapsiagaan
masyarakat Desa Tegalmade dari pengetahuan dan sikap setiap individu dan rumah
tangga mereka sudah memahami risiko bencana. Masyarakat telah memahami
kebijakan dan panduan keluarga untuk kesiapsiagaan berupa kesepakatan keluarga
mengenai tempat evakuasi pada saat keadaan darurat. Masyarakat sudah menerapkan
7 komponen rencana tanggap darurat seperti rencana penyelamatan keluarga (siapa,
melakukan apa), persiapan alat evakuasi keluarga dan rencana pengungsian
sementara, pertolongan pertama untuk keselamatan keluarga, persiapan pemenuhan
kebutuhan dasar saat darurat, fasilitas yang sudah dimilik untuk akses bencana,
mengikuti kegiatan simulasi bencana. Sumber informasi untuk peringatan bencana
sudah tersedia. Masyarkat sudah mampu dalam memobilisasi sumber daya. Hasil
penelitian terkait satuan pendidikan, sudah adanya pelatihan kebencanaan yang
dimasukkan dalam kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan tersebut dilaksanakan empat
kali dalam satu tahun. Terlaksananya sosialisasi pengetahuan risiko bencana kepada
seluruh warga sekolah ditunjukan oleh tersedianya sistem peringatan dini bagi semua
warga sekolah dan tersedianya perlengkapan dasar paska bencana. Penelitian
menyimpulkan bahwa warga sudah mampu dalam siap siaga menghadapi banjir, serta
di satuan pendidikan di daerah tersebut juga dikategorikan mampu dan siap dalam
tanggap bencana banjir.
Kata Kunci : analisis, kesiapsiagaan, bencana, banjir.
Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi 2014, FKIP-UMS.
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
sudah banyak.Setiap tahun banjir
PENDAHULUAN
melanda daerah ini tetapi belum bisa
Banjir di Desa Tegalmade Keca-
secara baik mengatasi banjir tersebut.
matan Mojolaban Kabupaten Suko-
Pemerintah sudah berupaya mem-
harjo bersumber dari meluapnya air
bangun tanggul di sekitar daerah ter-
Sungai Bengawan Solo dan Sungai
sebut,bertujuan
Samin pada saat musim hujan, hal
dampak, tetapi belum bisa untuk
tersebut mempengaruhi bertambahnya
menghilangkan masalah banjir ter-
volume air di aliran sungai Bengawan
sebut.
untuk
mengurangi
Solo dan Sungai Samin, sehingga air
meluap menggenangi rumah warga
METODE PENELITIAN
yang berada di Desa Tegalmade.
Peristiwa banjir mengakibatkan keru-
Penelitian ini dilakukan di Desa
gian harta benda, rusaknya bangunan,
Tegalmade yang terletak di Kecama-
menyebarnya wabah penyakit, ter-
tan
hambatnya aktifitas kegiatan dan
Sukoharjo.Peneliti
rusaknya lahan pertanian.Kerugian
penelitian se-lama kurang lebih empat
yang di sebabkan banjir salah satu
bulan, dari bulan September 2013
faktornya ialah minimnya penge-
sampai
tahuan masyarakat dalam kesiap-
tersebut dijadikan sebagai daerah
siagaan menghadapi bencana banjir.
penelitian dikarena-kan daerah rawan
Usaha meminimalisasi kerugian-
Mojolaban,
Kabupaten
melakuakan
De-sember
2013.Desa
banjir.
Jenis penelitian ini ialah peneliti-
kerugian diperlukan adanya pendekatan dan bimbingan pada seluruh
an
anggota masyarakat tentang kesiap-
deskriptif–kualitatif.
siagaan dalam menghadapi bencana
(2008) men-jelaskan bahwa penelitian
banjir.Usaha – usaha yang dilakukan
deskriptif
baik warga setempat dan pemerintah
dilakukan untuk mengetahui nilai
dalam
variabel mandiri, baik satu variabel
mengatasi
masalah
banjir
kualitatif
Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi2014, FKIP-UMS
adalah
dengan
Surya
penelitian
metode
Darma
yang
1
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
tanpa
dapat mengunakan metode purposive
atau
sampling.Menurut Sugiono, (2012)
menghubungkan antara variabel yang
purposive sampling adalah teknik
satu dengan yang lain. Pemecahkan
pengambilan sampel sumber data
persoalan penelitian metode kualitatif,
dengan pertimbangan tertentu. Per-
yang oleh Muhadjir (1996) dipahami
timbangan tertentu ini orang yang
sebagai pendekatan kualitatif dengan
dianggap paling tahu apa yang kita
ciri
harapkan, atau mungkin dia sebagai
atau
lebih
membuat
(independent)
perbandingan,
mengakui
ke-benaran,
menjelasanya memerlukan akal dan
penguasa
logika dalam ber-argumentasi.
permudah peneliti menjelajahi obyek
Studi
iniadalah
kasus
padapenelitian
analisis
kesiapsiagaan
sehingga
akan
mem-
atau situasi sosial yang akan diteliti.
Alat penelitian Menurut Sugiono,
bencana
(2009) dalam penelitian kualitatif,
banjir.Menurut Suharsimi Arikunto
yang menjadi instrumen atau alat
(1989)
subjek
penelitian adalah peneliti itu sendiri
penelitian sebagai benda, hal atau
sehingga peneliti harus divalidasi.
orang, tempat data untuk variabel
Validasi terhadap peneliti, meliputi
penelitian me-lekat, dan yang di
pemahaman metode penelitian kuali-
permasalahkan. Sebuah penelitian,
tatif, penguasaan wawasan terhadap
subjek penelitian memiliki peran yang
bidang yang diteliti, kesiapan peneliti
sangat strategis karena pada subjek
untuk memasuki objek penelitian baik
penelitian itulah data tentang variabel
secara akademik maupun logiknya.
masya-rakat
terhadap
memberi
batasan
yang akanpe-neliti amati.
Penelitian ini menentukan karak-
MenurutHamidi(2008)dataatauinf
ormasiyangtelahdikumpulkan
teristik bagi subyek penelitian adalah
dalamsuatupenelitiankualitatifperludi
masyarakat yang tinggal di Desa
ujikeabsahannya(kebenarannya)melal
Tegalmade, Kecamatan Mojolaban,
ui teknik– teknik berikut.
Kabupaten
a. Trianggulasimetode
Sukoharjo.Penentuan
sampel dari populasi keseluruhan di
Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi2014, FKIP-UMS
2
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
data hasil penelitian.
Jikainformasiataudatayangberasald
Penelitian ini menggunakan dua
arihasil
wawancaramisalnya,perludiujideng
macam trianggulasi dalam menguji
anhasilobservasidanseterusnya.Ke-
keabsahan
benaran
sumber data yang berupa informasi
(keabsahan)informasidiperiksa
dari tempat, peristiwa, dan dokumen
dengan
arsip yang memuat catatan yang
teknik
pengumpul-an
data,
(1)
trianggulasi
datayangberbeda.
berkaitan dengan data yang dimaksud,
b. Trianggulasi penelitian
(2)
Informasi
metodepengumpulan
yang
diperolehsalah
trianggulasi
teknik
atau
data
yang
seorang
berasal dari observasi, wawancara,
anggotatimpeneliti,diujiolehanggot
dan dokumen-tasi.
atimyanglain,berartidiperiksa
Analisisdatadalampenelitianinim
melaluipenelitian(pengumpulan
enggunakanteknikanalisisinteraktif.M
data)yangberbeda.
enurut
c. Trianggulasisumber
pengumpulan data dalam penelitian
Jika
informasi
tertentu
Sutopo,
kualitatif
(2006)
secara
metode
umum
misalnyaditanyakan
dikelompokkan ke dalam dua jenis
kepadarespondenyangberbedaatau
cara,
antara responden dan dokumentasi.
interaktif dan non interaktif. Metode
d. Trianggulasisituasi
interaktif
Bagaimanapenuturanseorang
interviewdanobservasi
respondenjikadalam
peranserta,sedangkan
keadaan
yaitu
teknik
yang bersifat
meliputi
bermetode
adaoranglain dibandingkan dengan
noninteraktif
dalam keadaan sendiri.
takber-peranserta,
e. Trianggulasiteori
kuesioner, men-catat dokumen, dan
Adakeparalelanpenjelasandananali
partisipasi
sisatau
tidakantarasatuteori
dalam pengumpulan data peneliti
denganteori yang lain terhadap
mengunakan siklusanalisis interaktif
Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi2014, FKIP-UMS
meliputi
tidak
observasi
teknik
berperan.Teknik
3
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
dengan cara mengumpulkan data,
untuk
setelah data-data terkumpul kemudian
banjir.(c)
direduksi,dalam
keadaan
reduksidatapenelitimemilah–
penyelamatan utama keluraga yang
milahdatayang
dilakuakan oleh kepala keluarga pada
sesuaidanmembuang
datayang
tidak
saat
kesiapsiagaan
Dalam
bencana
rencana
darurat,
keadaan
untuk
adanya
darurat
dengan
digunakan,setelahitudatadisajikandala
mengamankan atau mengung-sikan
mbentuklaporankemudian
keluarga
disimpulkan.
tempat evakuasi pada masing-masing
terlebih
dahulu,rencana
keluarga sesuai dengan rencana yang
sudah
PEMBAHASAN
disepakati,
penyelamatan
adanya
bentuk
keluarga
saat
Hasil dari wawancara kepada
darurat,persiapan alat dan makanan
informan didapatkan data sebanyak,
saat akan mengungsi, terdapat sumber
11
informasi dan peringatan bencana,
hasil
wawancara
dengan
masyarakat, 1 wawancara dengan
mengikuti
guru
Kemampuan
di
satuan
wawancara
pendidikan,
dengan
1
Organisasi
bencana di daerah penelitian.
Peneliti
dalam
simulasi
anggota keluarga, memiliki sarana,
persiapan
masyarakat
menabung.
kesiapsiagaan
bencana
banjir.(a)
masyarakat
serta
telah
siap
menghadapi
Pengetahuan
sikap
terhadap
dana
adanya
kegiatan
diadakan
rakat
pembuatan
mengalami
kebijakan
banjir.(b)
dan
panduan
telah
Terdapat
simulasi
pemerintah
2013,
Tegalmade
dengan
sistem
Hal tersebut di perkuat dengan
bencana menunjukan bahwa masyaDesa
memobilisasi
sumber daya, masyarakat mengikuti
data yang telah di hasilkan, bahwa
dalam
dalam
(e)
kegiatan simulasi di salah satu dari
menyimpulkan
Tegamade
bencana.
ketrampilan
alat
pada
yang
tahun
wargadalam
bencana
seperti
planggrangan untuk evakuasi barang
keluarga
Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi2014, FKIP-UMS
4
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
dan rakit untuk sarana melewati
KESIMPULAN
genangan banjir.
Peneliti
dalam
menentukan
Berdasarkan penelitian yang su-
Satuan pendidikan SDN 02 tegalmade
dah
telah siap dalam menghadapi bencana
tujuan,dapat ditarik kesimpulan yaitu
(a) Sikap dan tindakan sekolah dalam
:
kesiapsiagaan bencana, pembelajaran
1. Bahwa
di
lakukan
Tegalmade
masukan
kurikuler,
(b)
siap
Desa
mengadapi
kegiatan
ekstra-
bencana banjir dengan upaya, (a)
Kebijakan
sekolah
Pengetahuan dan sikap bencana
dalam
upaya
Upaya
perencana
kesiapan
dengan
warga/masyarakat
kesiapsiagaan menghadapi bencana di
dalam
sesuai
kesiapsiagaan,
sekolah
bencana
(c)
terhadap banjir sudah cukup baik
untuk
dan paham. (b) Kebijakan dan
diantaranya,
panduan
(Kebijakan
keluarga
tersedianya sistem peringatan dini
untuk kesiapsiagaan) sudah baik
yang dipahami oleh seluruh warga
dan
sekolah, (d) Mobilisasi sumberdaya
memandu
sekolah dalam upaya kesiapsiagaan
keluarga.
(c)
menghadapi
darurat
kepala
keluarga
di
dapat
masing-masing
Rencana
sudah
siap
keadaan
tersedianya
per-
keluarga sudah baik, walaupun
lengkapan dasar seperti P3K, alat-alat
masih ada satu-dua kekurangan
bencana dan sumber air, terbentuk-
tetapi sudah masuk kategori siap
nya
yang
dalam rencana-rencana kesiapan
melibatkan peserta didik, adanya
menghadapi bencana banjir. (d)
kerjasama yang baik dengan pihak-
Sistem peringatan bencana sudah
pihak terkait penyelengara penang-
baik dan sudah terbentuk, sehingga
gulangan bencana.
masyarakat bisa lebih siap dalam
dengan
bencana
wujud
gugus
siaga
bencana
di
untuk
masing
mengahadapi bencana banjir. (e)
Kemampuan untuk memobilisasi
sumber
Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi2014, FKIP-UMS
daya,
masing-masing
5
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
keluarga sudah berperan sebisa
mungkin dalam kegiatan-kegiatan
tersebut,
walaupun
keluarga
tak
laksanakanya
sebagian
dapat
me-
dikarenakan
ter-
bentur masalah.
2. Upaya kesiapsiagaan di satuan
pendidikan juga sudah siap apabila
sewaktu – waktu terjadi terjadi
banjir dengan wujud : Sudah
tersedianya alat peringatan bencana sebagai himbauan / peringatan
oleh
sekolah
kepada
seluruh warga sekolah pada saat
akan
terjadi
bencana,
jalur
evakuasi penyelamatan diri sudah
di tentukan dan di sepakati dengan
prosedur tetap oleh seluruh warga
sekolah, pemberian pelajaran kebencanaan dengan kegiatan ekstrakurikuler, tersedianya perlengkapan dasar serta suplay kebutuhan
paska bencana, menjalin hubungan
dan kerjasama yang baik dengan
penyelengara penanggulangan bencana.
Pipit Supriyanto, Pendidikan Geografi2014, FKIP-UMS
6
AnalisisKesiapsiagaanMasyarakatTerhadapBencanaBanjirDesaTegalmadeKeca
matanMojolabanKabupatenSukoharjo
DAFTARPUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (1989). Manajemenpenelitian. Jakarta: ProyekPengembangan
LPTK.
Dharma, Surya.(2008). PendekatanJenis Dan MetodePenelitianPendidikan. Jakarta.
Hamidi.(2008). MetodePenelitianKualitatif. Malang: UMM Press.
Muhadjir, Noeng. (1996). MetodologiPenelitianKualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Sugiyono.(2009). MemahamiPenelitianKualitatif.Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sutopo, H.B. (2006). MetodologiPenelitianKualitatif.Surakarta: UNS Press.
Pipit Supriyanto, PendidikanGeografi2014, FKIP-UMS
7