IMPLEMENTASI FUZZY C-MEAN UNTUK ESTIMASI JUMLAH STOK BAHAN BAKU PRODUKSI TAHU.

IMPLEMENTASI FUZZY C-MEAN UNTUK ESTIMASI JUMLAH
STOK BAHAN BAKU PRODUKSI TAHU

SKRIPSI

Oleh :
NURUL FAUJIYAH
0734010174

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

IMPLEMENTASI FUZZY C-MEAN UNTUK ESTIMASI JUMLAH
STOK BAHAN BAKU PRODUKSI TAHU


SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Jurusan Teknik Informatika

Oleh :
NURUL FAUJIYAH
0734010174
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Judul

: Implementasi Fuzzy C-Means Untuk Estimasi Jumlah Stock Bahan
Baku produksi

Pembimbing I : Hj. Asti Dwi Irfianti, S.Kom, M.Kom
Pembimbing II : Agus Hermanto, S.Kom
Penyusun
: Nurul Faujiyah

ABSTRAK
Industri yang bergerak dalam bidang pembuatan tahu, khususnya tahu Pong, tahu
sayur dan tahu kuning, membutuhkan bahan baku produksi berupa kedelai, garam dan
sioko. Perusahaan membutuhkan suatu perencanaan bahan baku supaya produksi
tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Perencanaan
bahan baku sangat berpengaruh terhadap jalannya produksi. Masalah dalam penelitian
ini mengenai persediaan bahan baku, dimana terjadi keterlambatan pengiriman bahan
baku dalam hal ekspedisi. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem informasi yang
diharapkan dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku dapat dilakukan dengan tepat,yang
dapat ditetapkan seoptimal mungkin yaitu melalui penerapan FCM (Fuzzy C-Means).
Pada umumnya untuk mengetahui prediksi jumlah kebutuhan produksi tahu,
dengan mengetahui pertmintaan tahu. Sehingga hal ini bisa mengotimalkan kebutuhan
produksi tahu dan tidak terjadi menumpukan bahan baku produksi.
Untuk itu “ Fuzzy C-Means” sebagai salah satu metode dalam mengestimasi
jumlah stok bahan baku produksi dapat digunakan untuk memprediksi kebutuhan

produksi, dengan mempergunakan jenis data sekunder dari perusahan tempat penelitan
dilakukan, teknik analisis yang dilakukan yaitu data permintaan masa lalu dan data
permintaan tahu.
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan metode FCM
untuk bahan baku produksi dapat memprediksi jumlah kebutuhan produksi .

Kata kunci : Tahu , FCM (Fuzzy C-Means)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

i

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Penulis bersyukur kepada Allah SWT atas semua Rahmat,
Berkah, dan Ridho-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Implementasi Fuzzy C-Means Untuk
Estimasi J umlah Stock Bahan Produksi” ini dengan baik.
Skripsi merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa untuk menyelesaikan
program studi Sarjana Strata Satu (S1) di Jurusan Teknik Informatika Fakultas

Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Melalui Skripsi ini penyusun merasa mendapatkan kesempatan besar
untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku
perkuliahan. Namun, penyusun menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.
Surabaya, 06 Februari 2012

(Nurul Faujiyah)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir dengan baik dan benar.

Penyusun menyadari bahwasanya dalam menyelesaikan Skripsi ini telah
mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada
kesempatan yang berharga ini, penyusunmengucapkanterimakasihkepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono,MT selaku Dekan FTI, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
2. Ibu Dr.Ir.Ni Ketut Sari,MT selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
3. Ibu Hj. Asti Dwi Irfianti, S.Kom, M.kom selaku Dosen Pembimbing I Skripsi
atas segala do’a restu, arahan, ilmu, dan bimbingan-bimbingan yang telah
diberikan selama penyelesaian Skripsi.
4. Bapak Agus Hermanto, S.Kom selaku Dosen Pembimbing II Skripsi atas
segala do’a restu, arahan, ilmu, dan bimbingan-bimbingan yang telah
diberikan selama penyelesaian Skripsi.
5. Bapak Nur Cahyo W,S.Kom,M.Kom, Bapak M.Irwan Afandi,St.Msc, bapak
Doddy Ridwandono,S.Kom selaku Dosen Penguji Lisan TA yang banyak
memberi masukan yang berguna kepada penulis selama revisi.
6. Bapak dan Ibu dosen Teknik Informatika yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis selama kuliah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberi dukungan dan doa supaya
skripsi ini segera terselesaikan.
8. Kakak-kakakku, dan kekasaihku terima kasih atas do’a serta dukungannya
selama proses mengerjakan Skripsi ini dan aku sayang kalian semua.
9. Teman- teman Teknik Informatika angkatan 2007 fitra, gilang, indah, ferdian,
nado rizal, atik, widya, dll. Dan semua orang yang berhubungan baik dengan
penyusun yang tidak bias disebutkan satu persatu terima kasih atas do’a dan
dukungannya selam ini serta terimakasih atas pertemanannya.
10. Yang paling berjasa tapi tidak merasa paling berjasa My Laptop yang sering
penyusun maki di kala aplikasi mengalami error. Super Terimakasih.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ............................................................................... 3
1.4 Tujuan .............................................................................................. 4
1.5 Manfaat ............................................................................................ 4
1.6 Metode Penelitian .............................................................................. 4
1.7 Sistematika Penulisan ....................................................................... 6

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ..................................................................... 9
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi………………………………………9
2.1.1 Pengertian Sistem................................................................ 9
2.1.2 Pengertian Sistem Informasi ............................................... 9
2.2. Persedian ..…....…………………………………………………..... 11
2.2.1 Alasan Memiliki Persedian................................................ 11
2.2.2 Jenis Persedian ................................................................... 12

2.2.3 Biaya Persedian.................................................................. 14
2.3. Pengertian Fuzzy ……………………………………………………16
2.3.1 Fungsi Kenggotaan ..............................................................17
2.3.2 Operator Dasar Zadeh ..........................................................25
2.3.3 Pengertian Fuzzy C- Means .................................................26
2.4 Data Flow Diagram (DFD) .............................................................. 30
2.5 Definisi Pemrograman Delphi ............................................................33
2.5.1 Kelebihan Pemrograman Delphi ....................................... 34
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v

2.5.2 Membuat Sebuah Form Delphi ........................................... 36
2.5.3 Mengganti Nama Form dan Menambahkan Judul .............. 36

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ............................... 38
3.1 Analisis Sistem ................................................................................. 38
3.2 Perancangan Sistem .......................................................................... 38
3.2.1 Flowchart ............................................................................ 39

3.2.2 Diagram Berjenjang ............................................................ 41
3.2.3 Data Flow Diagram ............................................................. 42
3.3.Perancangan Basis Data .................................................................... 46
3.4. Implementasi Antar Muka ............................................................... 47
3.4.1. Desain Halaman Utama Administrator ............................ 48

BAB IV IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK .......................... …….. 49
4.1. Lingkungan Pemrograman ............................................................... 49
4.2. Implementasi Proses ....................................................................... 49
4.2.1. Implementasi Koneksi Database ....................................... 49
4.3.Implementasi Aplikasi Desain Antar Muka....................................... 53
4.3.1. Form Halaman Utama...................................................... 53
4.3.2. Form Halaman Aplikasi ................................................... 53
4.3.3. Form Halaman Input........................................................ 54
4.3.4. Form Data Produksi ......................................................... 55
4.3.5. Form proses Clustering .................................................... 57
4.3.6. Form Fuzzy ..................................................................... 59
4.4 Implementasi Database....................................................................... 62
4.4.1 Tabel Data produksi ........................................................... 62
BAB V UJ I COBA DAN EVALUASI PROGRAM ....................................... 64

5.1. Uji Coba Sistem .............................................................................. 64
5.2. Uji coba Aplikasi Penentuan Stock Bahan Baku ............................. 64
5.3. Aplikasi Stock Bahan Baku produksi ............................................... 64
5.4. Menu Aplikasi ................................................................................. 65
5.5 Menu Input ...................................................................................... 66
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vi

5.5.1. Sub Menu Data Produksi ................................................. 67
5.6 Menu Fuzzy..................................................................................... 68
5.6.1. Proses Clustering............................................................. 68
5.6.2. proses Fuzzy ................................................................... 69

BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 71
6.1.Kesimpulan ...................................................................................... 71
6.2. Saran .............................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 72


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Representasi Linier ......................................................................... 18
Gambar 2.2 Representasi Linier Turun .............................................................. 18
Gambar 2.3 Kurva Segitiga ................................................................................ 19
Gambar 2.4 Kurva Trapesium ............................................................................ 20
Gambar 2.5 Kurva Bahu ..................................................................................... 21
Gambar 2.6 Kurva-S Pertubuhan ........................................................................ 21
Gambar 2.7 Kurva-S Penyusutan ........................................................................ 22
Gambar 2.8 Karakteristik Kurva-S ..................................................................... 22
Gambar 2.9 Nilai Kurva Domain x ................................................................... 23
Gambar 2.10 Karakteristik Fungsional Kurva Beta ............................................ 24
Gambar 2.11 Karakteristik fungsional kurva gauss ............................................ 25
Gambar 2.12 From ............................................................................................. 36
Gambar 2.13 Object inspektor ............................................................................ 37
Gambar 3.1 Flowchart Aplikasi .......................……………………………… 39
Gambar 3.2 Flowchart Fuzzy C-Means ......……………………………………. 40
Gambar 3.3 Diagram Berjenjang .................................………………………….41
Gambar 3.4 Context diagram ....……………………………………………….. 42
Gambar 3.5 DFD Level 0………………………………………………….......... 43
Gambar 3.6 DFD level 1 penerimaan barang .........................................………. 44
Gambar 3.7 DFD level 1 barang keluar……………………………………….. 45
Gambar 3.8 DFD level 1 membuat laporan …………………………………... 46
Gambar 3.9 . Halaman muka .....................…………………………………….. 48
Gambar 4.1 Object Inspector ..........………………………………………….. 50
Gambar 4.2 Connection String

........…………………………………………50

Gambar 4.3 Link Propertis tab Provider……………...……………………........51
Gambar 4.4 Link Properti pada tab Connection……………………………….. 52
Gambar 4.5 Microsoft data link ......................................................................... 52
Gambar 4.6 Halaman utama………............………………………………......…53
Gambar 4.7 From aplikasi keluar ...……………………………………………. 54
Gambar 4.8 From Input ..............……………………………………………... 55
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

viii

Gambar 4.9 Data produksi ............……………………………………………....56
Gambar 4.10 From Clustering ..............…………………………………………58
Gambar 4.11 Proses fuzzy ............................…………………………………....60
Gambar 5.1 Menu Utama .....................................................................................65
Gambar5.2 Sub menu exit .............................................…………………………..66
Gambar 5.3 Menu input ..................................…………………………………..66
Gambar 5.4 Data Produksi ......................................……………………………67
Gambar 5.5 Hapus Data .........................................……………………………..67
Gambar 5.6 Menu fuzzy .............................................…………………………68
Gambar 5.7 Proses clustering ............................…………………….................69
Gambar 5.8 Proses fuzzy ....................................……………………………….70

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel data produksi ........................................................................... 47
Tabel 3.2 tabel from menu ................................................................................... 48
Tabel 4.1 Data produksi ...................................................................................... 59

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

x

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang Masalah
Go Aiykok merupakan sebuah prusahaan yang bergerak di bidang
Perindustrian yang menangani proses pembuatan tahu dan penjualan produk tahu.
Go Aiykok sudah berdiri sejak tahun 1992 dan dikelolah oleh Go Lucou (Alm)
dan sekarang dikelolah oleh Go Kiem Jong adalah cucu dari Go Lucou (alm).
Dengan semakin berkembangnya dunia industri dewasa ini perusahaan
manufaktur semakin ketat bersaing dalam memproduksi produk-produk yang
bermutu dengan harga jual yang murah. Selain itu juga perusahaan manufaktur
dituntut untuk dapat memuaskan konsumen dengan cara menyelesaikan pesanan
konsumen tepat pada waktunya.
Oleh karena itu perusahaan manufaktur haruslah mempunyai pelayanan,
kebijakan, dan kualitas produk yang dapat diandalkan guna memuaskan
konsumennya. Sehingga, perlu ditunjang oleh suatu sistem produksi yang
seefisien mungkin. Untuk dapat menciptakan sistem produksi yang efisien maka
diperlukan suatu perencanaan produksi yang baik. Bagi perusahaan manufaktur
perencanaan dan pengendalian, baik produksi maupun persediaan ini perlu
mendapat perhatian tersendiri.
Perencanaan meliputi merencanakan apa, bagaimana, kapan, dan berapa
banyak suatu produk akan diproduksi. Sedang, pengendalian berarti kontrol
terhadap proses produksi agar kelangsungan perusahaan dapat berjalan terus.
1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Salah satu kegiatan perencanaan dan pengendalian diberlakukan khususnya untuk
penyediaan stock bahan baku. Perencanaan dilakukan sedemikian rupa agar dapat
melayani kebutuhan bahan baku dengan tepat dan dengan biaya yang rendah.
Selama ini perusahaan pada umumnya melakukan perencanaan tidak
berdasarkan metode-metode yang sudah baku, tetapi hanya berdasarkan pada
pengalaman-pengalaman

sebelumnya.

Hal

tersebut

sering

menyebabkan

terjadinya kelebihan atau penumpukan bahan baku maupun kekurangannya yang
menyebabkan pembengkakan biaya, disamping terjadi kekurangan-kekurangan
yang dapat mengganggu atau menghambat proses produksi dalam memenuhi
permintaan konsumen.
Dari permasalahan tersebut, maka dalam penelitian ini dibuat aplikasi
untuk menyelesaikan masalah dengan metode Fuzzy C-Means. Analogi sederhana
dalam menyelesaikan masalah dengan metode Fuzzy C-Means adalah mengetahui
jumlah stock bahan untuk menentukan jumlah cluster. Aplikasi ini dibangun
dengan bahasa pemrograman Borland Delphi 2010.
Aplikasi yang dibuat menentukan input: jumlah stock bahan baku yang
akan dibangun, bobot (tingkat kepentingan adanya pasar tersebut), error terkecil
yang diharapkan, pangkat pembobot, maksimum iterasi. Dari hasil perhitungan
yang dilakukan maka dihasilkan pengelompokan cluster-cluster data serta
penentuan sebuah pusat cluster yang optimal.
Fuzzy C-Means adalah suatu teknik pengelompokan data dimana
keberadaan tiap-tiap titik data dalam suatu cluster ditentukan oleh derajat
keanggotaan, algoritma pengelompokan yang terawasi, karena pada algoritma

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Fuzzy C-Means jumlah cluster yang akan dibentuk perlu diketahui terlebih
dahulu. Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh J. C. Bezdek pada tahun 1981,
konsep dasar algoritma Fuzzy C-Means adalah menentukan pusat kelompok yang
akan menandai lokasi rata-rata untuk tiap-tiap cluster. Pada kondisi awal, pusat
cluster ini masih belum akurat. Tiap-tiap titik data memiliki derajat keanggotaan
pada tiap-tiap cluster. Dengan cara memperbaiki pusat cluster dan derajat
keanggotaan tiap-tiap titik data secara berulang-ulang, maka didapat lokasi pusat
cluster optimal. Perulangan ini didasarkan pada minimasi fungsi obyektif yang
menggambarkan jarak dari titik data yang diberikan ke pusat cluster yang terbobot
oleh derajat keanggotaan titik data tersebut.
1.2

Perumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut penulis mengambil kesimpulan permasalahan
yang dihadapi oleh perindustrian untuk menentukan jumlah stock bahan baku
produksi, yaitu:
a. Bagaimana membangun apliksi stock bahan baku yang di
implementasikan dengan proses fuzzy c-means.
b. Bagimana sebuah bahan produksi bisa di kelompokan dalam satu data.
c. Bagaimana

menggunakan

metode

fuzzy

c-mean

agar

dapat

menentukan jumlah yang diperlukan.

1.3

Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari sistem ini agar menjadi jelas dan tidak begitu

luas adalah:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

a.

Aplikasi ini yang dibangun lebih terfokus pada implementasi jumlah
stock bahan baku produksi.

b.

Aplikasi hanya menghitungan dan memprediksi jumlah stock bahan
baku produksi dengan menggunakan metode fuzzy c-mean.

c.

Aplikasi

yang

mengestimasi

kebutuhan

bahan

baku

yang

menggunakan data bahan baku pada periode sebelumnya dan jumlah
permintaan tahu.
1.4

Tujuan
Mengimplementasikan fuzzy c-means untuk memprediksi jumlah stock

bahan baku produksi yaitu:

1.5

a.

Membuat aplikasi jumlah stock barang menggunakan fuzzy c-mean.

b.

Pendataan persedian bahan baku produksi.

Manfaat
Yang di peroleh dari aplikasi yang dibuat yaitu:
a. Membantu pengontrolan persedian bahan baku produksi yang ada .
b. Mengurangi terjadinya kesalahan perhitungan dikarenakan tingginya
aktivitas produksi yang terjadi.

1.6

Metodelogi Penelitian
Penerapan data profil untuk memprediksi user untuk membeli bahan yang

akan digukan dengan menggunkan metode fuzzy c-means. Namun dalam
pembuatan aplikasi ini tidak terlepas dalam masalah-masalah yang ada dan unuk
pemecahan permasalahan ini,berikut langkah-langka:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

1. Perumusan Masalah
Pada tahapan ini dilakukan penelusuran masalah teknologi informasi
penentuan jumlah stock bahan baku dengan mengetahui kebutuhan dasar
dari Sistem Informasi sebagai bentuk dukungan dari kelangsungan bisnis
proses perusahaan.
2. Tinjuan pustaka :
Pengumpulan referensi dari internet dan buku-buku serta informasi dari
sumber lainnya untuk memillih dan menentukan jenis metode yang baik
untuk di terapkan.
3. Pengumpulan data
Survai lapangan ini bertujuan untuk menyimpulkan dengan kegiatan:
Melakukan survai seperti melakukan kunjungan ke industri untuk
mencatan dan mengetahui data bahan baku, Melakukan wawacara dengan
kepala bidang (user) untuk mengetahui bahan serta harapan yang
diinginkan untuk user.
4. Analisa
Pada tahapan ini, analisa dilakukan berdasarkan hasil dari tahapan
pengumpulan data primer. Sehingga dari sini dapat diketahui sejauh mana
pemanfaatan teknologi informasi dalam menunjang kegiatan bisnis proses
penjumlahan stock serta kemungkinan untuk dilakukan pengembangan
system pada waktu kedepan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

5. Perancangan
Hasil analisis yang didapat mulai dilakukan perancangan sistem, mulai
dari diagram alir (Flowchart), DFD, CDM, PDM untuk nantinya mampu
melahirkan system informasi yang powerfull.
6. Coding
Penerapan hasil perancangan system yang dibuat dengan teknologi delphi
2010 serta dukungan acces sebagai engine database. Pemilihan kedua
teknologi ini berdasarkan dengan kebutuhan skema yag ada serta
peningkatan teknologi dari pemrograman.
7. Testing
Uji coba system dilakukan secara langsung melalaui simulasi langsung
dengan bisnis proses yang telah berjalan Sehingga akan lebih mudah
diketahui kekurangan dari sistem informasi, agar keberadaannya tidak
merusak sistem dari penyimpanan stock yang telah berjalan selama ini.
8. Pelaporan
Pembuatan laporan dari sistem yang telah dibuat, meliputi hasil tampilan
program, serta kode program.
1.7

Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penyusunan Tugas Akhir ini akan dijabarkan dalam
setiap bab dengan pembagian sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

BAB I

:

PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah,
permasalahan

yang

ada,

batasan

masalah,

metodologi penulisan Tugas Akhir serta sistematika
pembahasan masalah yang berisi penjelasan singkat
pada masing-masing bab.
BAB II

:

TINJ AUAN PUSTAKA
Pada bab ini dijelaskan landasan teori yang berkaitan
dalam penyelesaian masalah serta teori yang
mendukung dalam pembuatan sistem. Teori-teori
tersebut antara lain : Pengertian Sistem Informasi,
Metode Perangkat Lunak, delphi 2010 dan acces .

BAB III

:

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas tentang model penelitian dan
prosedur penelitian antara lain: Analisis Sistem,
Perancangan Sistem menggunkan metode UML,
Perancangan Database dan lain sebagainya.

BAB IV

:

IMPLEMENTASI
Pada bab ini akan dibahas tentang tampilan dari
sistem yang telah dibuat dan dari implementasi ke
bahasa pemrograman program yang telah dibuat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

BAB V

:

UJ ICOBA DAN EVALUASI
Dalam bab ini berisi tentang uji coba pada sistem
yang telah jadi dan mengadakan evaluasi atau
pengecekkan terhadap sistem yang sudah berjalan.

BAB VI

:

PENUTUP
Pada bab ini akan dibahas tentang kesimpulan dari
uji coba dan saran-saran yang diambil dari
kelemahan aplikasi sebagai pengembangan lebih
lanjut dari sistem yang telah dibuat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

Pada bab II ini akan dibahas beberapa teori dasar untuk menunjang
penyelesaian tugas akhir ini, antara lain: Konsep dasar sistem informasi,
Persedian, Definisi Fuzzy, Definisi dfd, Definisi Delphi.
2.1

Konsep Dasar Sistem Infor masi
Dalam menyusun dan merancang sistem informasi, beberapa

konsep dasar dapat dijadikan sebagai acuan dan landasan, dimana konsep
tersebut merupakan teori yang berhubungan dengan perancangan sistem
informasi dari pemecahan masalah.
2.1.1

Penger tian Sistem
Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang

terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi
untuk mencapai tujuan (Jogiyanto H.M, 1995:814). Suatu sitem dapat
terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem), dimana masing-masing
subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau
terdiri dari komponen-komponen. Subsistem-subsistem saling berinteraksi
dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau
sasaran tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem
sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau
terintegrasi (integrated).
2.1.2

Penger tian Informasi
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data

dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya
9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact)
yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadiankejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.
Kesatuan nyata (fact and entity) adalah suatu objek nyata seperti tempat,
benda, dan orang yang benar ada dan terjadi.
Suatu informasi mempunyai kualitas yang tergantung dari tiga hal, yaitu:
a. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau
menyesatkan. Akurat juga harus mencerminkan maksudnya.
b. Tepat pada waktunya
Informasi yang datang pada penerimanya tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi,
karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan
keputusan.
c. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya
berbeda.
2.1.3

Penger tian Sistem Infor masi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam

suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas,
teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan
untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan
suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.

2.2

Persedian
Keberadaan persediaan dalam suatu unit usaha perlu diatur

sedemikian rupasehingga kelancaran pemenuhan kebutuhan pemakai dapat
dijamin dan timbulnyasumber daya menganggur (idle resources) yang
keberadaannya menunggu proseslebih lanjut tetap membuat ongkos yang
ditimbulkan efisien.
Sofjan Assauri (1993) :
“Persediaan merupakan sejumlah bahan-bahan, parts yang disediakan dan
bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk
prosesproduksi, serta barang-barang jadi/produk yang disediakan untuk
memenuhi permintaan dari komponen atau langganan setiap waktu.”
Roger G. Schroeder (1994) :
“Sediaan (inventory) adalah stok bahan

yang digunakan untuk

memudahkanproduksi atau untuk memuaskan permintaan pelanggan.”
2.2.1

Alasan Memiliki Persediaan
Pada dasarnya persediaan mempermudah atau meperlancar

jalannya operasiperusahaan pabrik yang harus dilakukan secara berturutturut

untuk

memproduksibarang-barang

serta

selanjutnya

menyampaikannya pada langganan atau konsumen.
Persediaan memungkinkan produk-produk dihasilkan pada tempat
yang jauh dari langganan dan/atau sumber bahan mentah. Dengan adanya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

persediaan, produksi tidak perlu dilakukan khusus buat konsumsi, atau
sebaliknya tidak perlu konsumsi didesak supaya sesuai dengan
kepentingan produksi. Adapun alasan diperlukannya persediaan oleh suatu
perusahaan pabrik adalah karena :
a. Dibutuhkannya waktu untuk menyelesaikan operasi produksi untuk
memindahkan produk dari suatu tingkat ke tingkat proses yang lain,
yang disebut persediaan dalam proses dan pemindahan.
b. Alasan organisasi, untuk memungkinkan satu unit atau bagian
membuat schedule operasinya secara bebas, tidak tergantung dari
yang lainnya. Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling
aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus-menerus
diperoleh, diubah dan kemudian dijual kembali.
Oleh sebab itu, ketersediaan persediaan yang mencukupi akan
menjamin kelancaran operasi perusahaan karena faktor waktu (waktu
henti) antara proses yang satu dengan proses berikutnya dapat
diminimumkan, bahkan dihilangkan sama sekali.

2.2.2

J enis Per sedian
Sofjan Assauri (1993), persediaan yang terdapat dalam perusahaan

dapat dibedakan menurut beberapa cara. Dilihat dari fungsinya, persediaan
dapat dibedakan atas :
a.

Batch Stock atau Lot Size Inventory yaitu persediaan yang
diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan/barangbarang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang
dibutuhkan pada saat itu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

b.

Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk
menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat
diramalkan.

c.

Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk
menghadapi

fluktuasi

permintaan

yang

dapat

diramalkan,

berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan
untuk menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan yang
meningkat.
Di samping perbedaan menurut fungsi, persediaan itu dapat pula
dibedakan atau dikelompokkan menurut jenis dan posisi barang tersebut di
dalam urutan pengerjaan produk yaitu :
a.

Persediaan Bahan Baku (Raw Materials stock) yaitu persediaan
dari barang barang berwujud yanng digunakan dalam proses
produksi, barang mana dapat diperoleh dari sumber-sumber alam
ataupun dibeli dari supplier atau perusahaan yang menghasilkan
bahan baku bagi perusahaan pabrik yang menggunakannya.

b.

Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (purchased
parts/component stock) yaitu persediaan barang-barang yang terdiri
dari parts yang diterima dari perusahaan lain, yang dapat secara
langsung diassembling dengan parts lain, tanpa melalui proses
produksi sebelumnya.

c.

Persediaan

bahan-bahan

pembantu

atau

barang-barang

perlengkapan (supplies stock) yaitu persediaan barang-barang atau
bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk
membantu berhasilnya produksi atau yang dipergunakan dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

bekerjanya suatu perusahaan, tetapi tidak merupakan bagian atau
komponen dari barang jadi.
d.

Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in
process/progress stock) yaitu persediaan barang-barang yang keluar
dari tiap-tiap bagian dalam satu pabrik atau bahan-bahan yang telah
diolah menjadi suatu bentuk, tetapi lebih perlu diproses kembali
untuk kemudian menjadi barang jadi.

e.

Persediaan barang jadi (finished good stock) yaitu persediaan
barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik
dan siap untuk dijual kepada langganan atau perusahaan lain.

2.2.3

Biaya Per sediaan
Jumlah persediaan yang paling optimal yaitu yang paling

ekonomis, dalam arti tidak terlalu banyak, yang berarti pemborosan atau
penambahan biaya yang tidak perlu, juga tidak terlalu sedikit yaitu masih
ada bahaya kehabisan persediaan. Menurut Tampubolon (2004) biayabiaya yang timbul dari adanya persediaan digolongkan menjadi empat
golongan, yaitu :
a. Biaya Pemesanan (Ordering Cost)
Biaya pemesanan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan berkenaan
dengan pemesanan barang-barang atau bahan-bahan dari penjual
sejak dari pemesanan (order) dibuat dan dikirim sampai barangbarang atau bahan-bahan tersebut dikirim dan diserahkan serta di
inspeksi di gudang. Biaya pemesanan ini sifatnya konstan.
Besarnya biaya yang dikeluarkan tidak tergantung pada besarnya
atau banyaknya barang yang dipesan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Dalam ordering cost,yang termasuk dalam biaya pemesanan ini
adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengadakan
pemesanan barang tersebut, diantaranya biaya administrasi
pembelian dan penempatan order, biaya pengangkutan dan bongkar
muat, biaya penerimaan dan biaya pemeriksaan.
b. Biaya Penyimpanan (Carrying Cost)
Inventory Carrying Cost adalah biaya-biaya yang diperlukan
berkenaan dengan adanya persediaan yang meliputi seluruh
pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan sebagai akibat dari
adanya sejumlah persediaan. Biaya ini berhubungan dengan
terjadinya persediaan dan disebut juga dengan biaya mengadakan
persediaan (stock holding cost). Biaya ini berhubungan dengan
tingkat rata-rata persediaan yang selalu terdapat di gudang,
sehingga besarnya biaya ini bervariasi tergantung dari besar
kecilnya rata-rata persediaan yang terdapat di gudang, yang
termasuk ke dalam biaya ini adalah semua biaya yang timbul
karena barang disimpan yaitu biaya pergudangan yang terdiri dari
biaya sewa gudang, upah dan gaji pengawasan dan pelaksana
pergudangan serta biaya lainnya. Biaya pergudangan ini tidak akan
ada apabila tidak ada persediaan.

c. Biaya Kehabisan Persediaan (Stockout Cost)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Biaya kehabisan persediaan adalah biaya-biaya yang timbul akibat
terjadinya persediaan yang lebih kecil daripada jumlah yang
diperlukan, seperti kerugian atau biaya-biaya tambahan yang
diperlukan karena seorang pelanggan meminta atau memesan suatu
barang sedangkan barang atau bahan yang diperlukan tidak
tersedia. Biaya ini juga dapat merupakan biaya-biaya yang timbul
akibat pengiriman kembali pesanan atau order tersebut.
d. Biaya Penyiapan (Set Up Cost)
Set up cost adalah biaya-biaya yang timbul di dalam menyiapkan
mesin dan peralatan untuk dipergunakan dalam proses konversi.
Biaya ini terdiri dari biaya mesin yang menganggur (idle capasity),
biaya penyiapan tenaga kerja, biaya penjadwalan, biaya kerja
lembur, biaya pelatihan, biaya pemberhentian kerja, dan biayabiaya pengangguran (idle time costs). Biaya-biaya ini terjadi karena
adanya pengurangan atau penambahan kapasitas yang digunakan
pada suatu waktu tertentu.
2.3

Penger tian Fuzzy
Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan ruang

input ke dalam suatu ruang output. Konsep ini diperkenalkan dan
dipublikasikan pertama kali oleh Lothfi A. Zadeh, seorang professor dari
University of California di Berkeley pada tahun 1965. Konsep logika fuzzy
ini berbeda dengan analisa metode tradisional yang masih menggunakan
teknik metode numerik atau matematis dalam memecahkan masalah.
Logika fuzzy menggunakan ungkapan bahasa untuk menggambarkan nilai
variabel. Logika fuzzy bekerja dengan menggunakan derajat keanggotaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

dari sebuah nilai yang kemudian digunakan untuk menentukan hasil yang
diinginkan berdasarkan atas spesifikasi yang telah ditentukan. Telah
disebutkan sebelumnya bahwa logika fuzzy memetakan ruang input ke
ruang output. Diantara keduanya ada suatu kotak hitam yang akan bekerja
untuk menghasilkan output. Salah satu cara yang mungkin masuk ke
dalam kotak hitam tersebut adalah system fuzzy. System Fuzzy adalah
sistem yang dibangun berdasarkan aturan-aturan (pengetahuan) yang
berupa koleksi aturan If - Then (Jika - Maka).
2.3.1 Fungsi Keanggotaan

Fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva
yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai
keanggotaannya (derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0
sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai
keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Ada beberapa
fungsi yang bisa digunakan, antara lain: representasi linear, representasi
kurva segitiga, representasi kurva trapesium, representasi kurva bentuk
bahu, representasi kurva-s, representasi kurva bentuk lonceng.
a. Representasi Linier
Pada representasi linear, pemetaan input ke derajat keanggotannya
digambarkan sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini paling sederhana dan
menjadi pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang
jelas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Ada 2 keadaan himpunan fuzzy yang linear. Pertama, kenaikan
himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan
nol [0] bergerak ke kanan menuju ke nilai domain yang memiliki derajat
keanggotaan lebih tinggi. Lihat pada Gambar 2.1 Representasi linier.

derajat keanggotaan

1

µ[x]

0 a domain

b

Gambar 2.1 Representasi Linier Naik
Fungsi keanggotan:
0;
µ(x) =

x< a

(x-a) / (y-b);

a