PENATAAN PANTAI PURNAMA GIANYAR.

Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016

Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.
www.ojs.unud.ac.id

Oka Saraswati, AAA; Widya Paramadhyaksa, IN; Syamsul,
AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan
Salain, IP; Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada,
IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel
Muktiwibowo, A.

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

ISSN: 9 772338 505750




-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi
menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA
UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan
desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.
Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka
peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,
perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi
pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.
JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,
dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:
1. Arsitektural dan Desain Riset:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer
arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,
pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanya
merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.

2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi
faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan,
perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,
dll.
3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang
sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil
pengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA
 Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia
+62 361 703384
[email protected]
@ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id
e larn
urktu

eistsaveriayn

eo
u
l(
m

o
r()
) m

is

raiu
n


6

i


Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

Penanggung Jawab
Anak Agung Ayu Oka Saraswati
Pengarah
I Nyoman Widya Paramadhyaksa
Ketua
Syamsul Alam Paturusi
Sekretaris
I Wayan Yuda Manik

Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

Bendahara ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Ni Made Swanendri Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.
Penyunting dan Reviewer
Putu Rumawan Salain

Ngakan Putu Sueca
Gusti Ayu Made Suartika
I Nyoman Susanta
I Gusti Agung Bagus Suryada

Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016
ISSN No. 9 772338 505750

Tim Validasi
I Ketut Mudra
I Made Widja
Syamsul Alam Paturusi
I Wayan Kastawan
I Gusti Agung Bagus Suryada

Hak Cipta  2016 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Udayana
Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur
UNUD
untuk

mereproduksi,
mendistribusikan,
dan
mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada
website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id

Tim Penerbit
I Made Widja Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung
Ngakan Putu Sueca jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh
kontributor.
I Wayan Kastawan
I Gusti Agung Bagus Suryada
Desainer Cover
Antonius Karel Muktiwibowo

ii

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505750

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD

Tata tulis naskah:
1.

Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah
populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.
2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4,
spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45
cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.
3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.
4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.
Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis
sebagai referensi).
5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan
alamat email di bawah institusi.
6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci
(keyword) diletakkan setelah abstrak
7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt,
spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital
8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.
9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi

diletakkan sebelum daftar pustaka
10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya
harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak
miring.
Keterangan umum:
1.
2.
3.

Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan
kata MS Word atau format teks/ASCII.
Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.
Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria
yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis
naskah untuk ditanggapi.

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016

iii


Editorial
Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3,
ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan
secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di
Indonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.
Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang
mudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas,
menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selain
itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi,
dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 4 nomor
1 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang
sangat terbatas mewarnai volume keempat ini. Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir
arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal
mudah. Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.
Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas
akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperoleh
keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalam
kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 4 nomor 1 ini.


Redaktur

iv

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505750

Daftar Isi

Halaman
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ........................................................................................................ ii
Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ...................................................................................... ii
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ......................................... iii
Editorial ............................................................................................................................................................ iii
Daftar Isi ............................................................................................................................................................ v

1.

Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah di Denpasar, Bali. Penerapan Tema
Arsitektur Kontekstual pada Tampilan Bangunan.
(I Wayan Prasumartha Suaryadhi, Ida Ayu Armeli, Anak Agung Ayu Oka Saraswati).............................................1-4


2.

Apartemen Untuk Tenaga Kerja Asing di Badung, Bali
(Irfan Jois P. Nababan, Evert Edward Moniaga, I Putu Sugiantara) ......................................................................5-10

3.

Pengembagan Goa Maria Palasari di Jembrana sebagai Tempat Ziarah dan Rumah Retret, Bali.
Suatu Studi Mengenai Pendekatan Konsep Ruang Hijau
(Denalia Chrisma, I Nyoman Surata, I Ketut Mudra) ............................................................................................11-16

4.

Gedung Penjualan Sarana Pendidikan di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Ramah Lingkungan
pada Tampilan Bangunan
(I Made Adi Astika, Gusti Ayu Made Suartika, I Wayan Wiryawan) .....................................................................17-20

5.

Gedung Pertunjukan Teater Modern di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Tema Arsitektur NeoVernakular pada Konsep Tampilan Main Gate.
(Dewa Gede Surya Negara, Ciptadi Trimarianto, I Gusti Agung Bagus Suryada) ...............................................21-24

6.

Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali. Penerapan Tema Future Elastic pada Tampilan
Bangunan.
(Yosep Indra Aprilianto, I Wayan Gomudha, I Nyoman Widya Paramadhyaksa).................................................25-28

7.

Klinik Bersalin di Gianyar, Bali
(Ida Ayu Dwi Sartika, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Ketut Mudra)......................................................................29-34

8.

Pusat Kebugaran dan Spa di Denpasar, Bali
(Ni Wayan Wiwin Darsika, I Wayan Gomudha, I Wayan Kastawan) ....................................................................35-40

9.

Galeri Batu Akik di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Neo-Vernakular dalam Perancangan Galeri
(Gede Bambang Yudha Dharmawani, Syamsul Alam Paturusi, I Nyoman Susanta)...........................................41-44

10. Suatu Studi Mengenai Konsep Struktur dan Tampilan Bangunan Bambu. Kasus Studi: Fasilitas
Wisata Agro pada Simantri Budi Luhur Kintamani, Bali.
(Andika Surya Pramana, I Nengah Lanus, Putu Gede Sukarsana) .....................................................................45-48

11. Penataan Fasilitas Wisata Pantai di Banjar Ponjok, Serangan, Bali. Suatu Studi Mengenai
Perumusan Strategi Penataan Arsitektur.
(Putu Aditya Saputra, Ida Ayu Armeli, I Nyoman Widya Paramadhyaksa)...........................................................49-54

12. Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali. Suatu Studi Mengenai Konsep Tampilan
Ruang Dalam.
(Made Ayu Intan Kripayani, Ida Bagus Gde Primayatna, Ida Bagus Ngurah Bupala)..........................................55-58

13. Gereja Katolik Fransiscus Asisi di Denpasar, Bali
(Antonio Fransiscus Jaury, Ngakan Putu Sueca, I Ketut Muliawan Salain) .........................................................59-64

14. Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar, Bali. Suatu Studi Mengenai Penerapan Konsep
Arsitektur Tropis pada Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar
(Putu Ayu Mirah Sanjiwani Giri, Widiastuti, I Wayan Yuda Manik).......................................................................65-70

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016

v

15. Penataan Pantai Purnama Gianyar, Bali. Perpaduan yang Berkorelasi antara Sirkulasi Spiritual
dengan Sirkulasi Wisata
(Agus Warma Viegas, Widiastuti, Anak Agung Gede Dharma Yadnya)...............................................................71-74

16. Spa dan Yoga di Kabupaten Badung, Bali. Suatu Studi Mengenai Perancangan Spa dan Yoga
(Anastasia Ayu, Ida Bagus Gde Primayatna, I Ketut Mudra)................................................................................75-78

17. Re-DesignTerminal Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, Kab. Karangasem, Bali
(Putu Hendra Semaradana, Ciptadi Trimarianto, I Putu Sugiantara)....................................................................79-84

18. Tempat Bermain Anak-anak Khusus Permainan Tradisional Bali di Denpasar
(Ni Ketut Ayu Adi Ardini, Ida Ayu Armeli, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...............................................................85-90

19. Sekolah Tinggi Pariwisata di Gianyar, Bali
(I Wayan Dedik Pariarta, Ciptadi Trimarianto, dan I Wayan Yuda Manik.) ...........................................................91-94

20. Penangkaran Penyu di Desa Perancak Kab. Jembrana, Bali
(Gede Karang Subadra, I Made Widja, dan Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...........................................................95-98

21. Peternakan Burung di Badung Utara, Bali
(I Gede Suarjana, I Wayan Meganada, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ..........................................................99-102

22. Dojo Karate Internasional di Denpasar, Bali
(Ida Bagus Oka Basudewa, Ida Ayu Armeli, dan I Gusti Agung Bagus Suryada.) ...........................................103-108

23. Wisata Taman Air di Sanur, Denpasar-Bali
(Made Ferry Irawan Saputra, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Gusti Bagus Budjana).................................109-114

24. Taman Penitipan Anak di Denpasar, Bali
(Cokorda Gede Baskara Putra, I Nengah Lanus, dan I Ketut Mudra) ..............................................................115-118

25. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Badung, Bali
(I Putu Ekho Adi Putra, A.A. Gde Dharma Yadnya, dan Putu Gede Sukarsana) .............................................119-124

26. Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa di Blahbatuh-Gianyar, Bali
(I Kadek Udiana, Putu Rumawan Salain, dan Ngakan Ketut Acwin Dwijendra) ...............................................125-130

27. Gedung Konser Musik Internasional di Badung, Bali
(I G. N. Rio Brahmantya P, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Wayan Yuda Manik)..........................................131-136

28. Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung, Bali
(I Made Wira Setiawan, Ida Ayu Armeli, dan I Putu Sugiantara) ......................................................................137-142

29. Pusat Latihan Cabang Olah Raga Renang di Denpasar, Bali
(I Gusti Ngurah Bagus Eka Dwipayana, I Made Widja, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ......................143-148

30. City Hotel di Denpasar, Bali
(I Gst. Pt. Anom Prasetya Utama Putra, A. A. Ayu Oka Saraswati, dan I G. A. Bagus Suryada).....................149-154

31. Pusat Produksi & Distribusi Majalah Bog-Bog di Denpasar, Bali
(I Komang Yogi Purwanta, I Made Widja, dan Ni Made Swanendri) ................................................................155-160

32. Pusdiklat Tenis Lapangan Bali di Denpasar, Bali
(Anak Agung Ngurah Ryan Prasatya Putra, I Wayan Meganada, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa)......161-166

33. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan, Bali
(A.A Gede Trisna Gamana Pratama, I Made Adhika, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ........................167-170

34. Hostel di Tanah Lot Tabanan, Bali
(Made Nurjaya Permana, Ida Bagus Sarjana, I Nyoman Susanta) ..................................................................171-174

35. Galeri Kain Tenun Endek di Kota Denpasar, Bali
(Putu Gde Suwandi Putra Nugraha, Ida Bagus Ngurah Bupala, Putu Gede Sukarsana).................................175-178

36. Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung, Bali
(Tjokorda Gede Agung Pradnya Putra, I Gusti Bagus Budjana, I Nyoman Surata)..........................................179-184

37. Pengembangan Fasilitas “Tirta Ujung” Sebagai Sarana Rekreasi Air di Karangasem, Bali
(I Kadek Indra Purnama, I Nyoman Sudiarta, Ida Bagus Gde Primayatna)......................................................185-188

vi

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505750

38. Fasilitas Rekreasi Taman Bunga di Kota Denpasar, Bali
(Dwi Adintya Eradiputra, Syamsul Alam Paturusi, I Wayan Kastawan)............................................................ 189-194

39. Restoran Aneka Boga Bali di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Suatu Konsep Perancangan Restoran
Dalam Pendekatan Hospitality
(Fajar Kurnia Adi, I Made Widja, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ........................................................................195-198

40. Taman Kota Mangupura
(George Gede Raditya, Evert Edward Moniaga, Syamsul Alam Paturusi)....................................................... 199-202

41. Pengembangan Pasar Hewan Bebandem, Karangasem-Bali
(I Putu Agus Suartana, Widiastuti, Evert Edward Moniaga) .............................................................................203-206

42. Pengembangan Kawasan Waterfront di Danau Buyan, Bali
(I Gede Made Diastawa Giri, I Wayan Gomudha, I Wayan Kastawan) ............................................................ 207-212

43. Wisata Tenun Rangrang di Nusa Penida, Bali
(I Wayan Kuatrayana, I Wayan Meganada, Evert Edward Moniaga) ............................................................... 213-216

44. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar, Bali
(I Wayan Gani Septiadi, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik).......................................................................217-220

45. Bangunan Multifungsi (Mixed-Use Building) Fasilitas Hotel dan Mall di Lovina, Buleleng, Bali
(I Gede Urip Suputra, I Wayan Gomudha, Gusti Ayu Made Suartika).............................................................. 221-226

46. Arena Kompetisi dan Pusat Pelatihan Barongsai di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Konsep
Arsitektural
(Sapta Hartawan, A.A. Gde Dharma Yadnya, Ciptadi Trimariarto) ..................................................................227-230

47. Pusat Pelatihan dan Sarana Olahraga Menembak di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Pendekatan
Konsep Arsitektur Tehadap Penyediaan Sarana Olahraga Menembak
(I Dewa Made Adiyoga Pramana Purwa, I Gusti Bagus Budjana, I Putu Sugiantara)......................................231-234

48. Toko Modern Bahan Bangunan di Kabuaten Badung
(I Nyoman Erin Diana, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, I Wayan Yuda Manik)..............................................235-240

49. Pendidikan Nonformal Bernuansa Alam untuk Pengembangan Kreatifitas Anak di Denpasar
(I Kadek Raka Winda, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik)..........................................................................241-246

50. Dynamic Active Space pada Perancangan Kantor Produksi Iklan di Badung, Bali
(I Nyoman Satria Trypartha, I Wayan Meganada, Ni Made Swanendri)........................................................... 247-252

51. Sekolah Fotografi di Denpasar, Bali
(Trihono Ari Prabowo, Ngakan Putu Sueca, I Wayan Wiryawan) ....................................................................253-258

52. Villa Resort in Tulamben Karangasem, Bali
(I Gst. Ag. Ayu Wulan Suantari, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Gde Primayatna).....................................259-264

53. Polemik Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar, Bali
(Nifka Ulrico Giovanni Zega, Ni Made Swanendri, I Made Adhika) ..................................................................265-268

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016

vii

PENATAAN PANTAI PURNAMA GIANYAR
Perpaduan Yang Berkorelasi Antara Sirkulasi Spiritual Dengan Sirkulasi Wisata
Agus Warma Viegas1), Widiastuti2), dan Anak Agung Gede Dharma Yadnya3)
1)Jurusan

Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
[email protected]
2)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
[email protected]
3)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

ABSTRACT
A blend of traditional architecture with Modern Architecture in structuring an area not impossible to do. Since the first Balinese society is very open with modern elements from the outside though still maintaining the traditional elements are
very strong. The combination is commonly found in every part of the building for example: the application of modern materials such as ceramics on the floor of the building, paint modern in the lining of the walls, the use of the material manufacturer in horses, to blend the circulation of traditional (of the spiritual) l with a circulation that is both modern (tour s ).
Blend adjacent circulation can be correlated so it can be beneficial for both parties, both of which traveled community
can enjoy the attractions of spiritual progress, and the community who perform spiritual attraction can introduce its culture to the modern society.
Keywords: Circulation, traditional, modern, correlation

ABSTRAK
Perpaduan Arsitektur Tradisional dengan Arsitektur Modern pada penataan suatu kawasan bukan hal yang
tidak mungkin dilakukan. Sejak dahulu masyarakat Tradisional Bali sangat terbuka dengan unsur modern
dari luar meskipun tetap mengutamakan unsur tradisional yang sangat kental. Perpaduan tersebut biasa
terdapat pada setiap bagian bangunan misalnya: pengaplikasian bahan-bahan modern seperti keramik pada
lantai bangunan, cat modern pada lapisan dinding,penggunaan material pabrikan pada kuda-kuda, hingga
perpaduan sirkulasi tradisional (spiritua)l dengan sirkulasi yang bersifat modern(wisata). Perpaduan sirkulasi
yang berdekatan ini dapat berkolerasi sehingga dapat menguntungkan bagi kedua belah pihak baik dari
civitas yang berwisata dapat menikmati atraksi spiritual yang sedang berlangsung, dan pihak civitas yang
melakukan atraksi spiritual dapat mengenalkan budaya yang dimilikinya kepada masyarakat modern.
Kata Kunci: Sirkulasi, tradisional, modern, correlation

PENDAHULUAN
Kunjungan wisatawan menuju Pantai Purnama pada tahun 2013 mencapai 122.102 pengunjung dari
329.584 kunjungan ke seluruh pantai di Gianyar. Berangkat dari data tersebut penataan fasilitas-fasilitas
yang terdapat di Pantai Purnama menjadi gagasan utama dalam pengembangan kawasan Pantai Purnama
ini. Potensi dan permasalahan yang terdapat di Pantai Purnama seperti proses sirkulasi yang masih kurang
teratur membuat kawasan Pantai Purnama perlu ditata ulang. Permasalahan yang terdapat di Pantai Purnama adalah kurang teraturnya proses sirkulasi kegiatan yang terjadi di area pantai antara civitas yang
melakukan prosesi adat spiritual dengan civitas yang ingin berwisata.
Tujuan penataan area sirkulasi Pantai Purnama ini adalah untuk menyediakan ruang yang mampu menampung civitas yang berwisata dan civitas yang melakukan kegiatan budaya spiritual menjadi satu kesatuan
namun tidak menimbulkan kekacuan sirkulasi. Selain itu, penataan kawasan ini adalah untuk meningkatkan
kualitas kawasan sehingga mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara
yang selanjutnya akan dijadikan sumber penghasilan bagi warga sekitar yang hendak mengambil keuntungan dari kedatangan para wisatawan ini.

Agus Warma Viegasl (1104205095)1), Widiastuti2), dan Anak Agung gede Dharma Yadnya3)–Penataan Pantai Purnama
Gianyar
71

DEFINISI PENATAAN KAWASAN
Penataan kawasan adalah suatu upaya mengembangkan potensi yang terdapat pada kawasan menjadi
lebih baik dan menutupi semua permasalahannya guna mewujudkan kawasan yang nyaman dan fungsional
bagi setiap kegiatan yang berlangsung di dalam kawasan tersebut. Penataan kawasan dapat dibagi menjadi
7 dasar pokok untuk proses merancang kawasan yakni tata guna lahan, sirkulasi dan parkir, pedestrian,
pendukung kegiatan, tata bangunan, ruang terbuka, preservasi dan konservasi, dan yang terakhir perlengkapan jalan.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 mengenai Penataan Ruang bahwa, penataan kawasan
adalah suatu system proses perancangan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan
ruang.

SIRKULASI DALAM KAWASAN
Sirkulasi dalam kawasan berarti hubungan antara ruang satu dengan ruang lainnya yang bisa dihubungkan
baik secara horizontal maupun secara vertical. Sirkulasi sendiri adalah kata yang berasal dari bahasa inggris
yaitu circulation yang artinya perputaran atau peredaran.
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (Sugono, 2008:1361), sirkulasi adalah suatu proses peredaran.
Menurut Cryill M. Haris (1975) menyebutkan bahwa sirkulasi merupakan suatu pola lalu lintas atau pergerakan yang terdapat dalam suatu area atau bangunan. Didalam bangunan, suatu pola pergerakan memberikan keluwsan, pertimbangan ekonomis, dan fungsional. Sedangkan menurut (D.K. Chink, 1973) menyatakan bahwa sirkulasi adalah Tali yang terlihat dan menghubungkan ruang-ruang dalam dan ruang luar
secara bersama-sama.

Syarat Sirkulasi
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam merancang sirkulasi pada kawasan antara lain:
1. Aspek-aspek estetis yang dapat menimbulkan peningkatan emosional civitas, seperti misalnya penambahan jalur naik turun pada jalur pejalan kaki.
2. Peningkatan system keamanan pada setiap sudut sirkulasi yang diperlukan.
3. Kesan pertama yang estetis berpengaruh pada penerimaan kawasan secara keseluruhan.
4. Pola sirkulasi yang efisien tidak hanya mempertimbangkan ukuran ruang, skala monumental, terbuka,
dan indah secara visual, tetapi pola sirkulasi harus jelas dengan meminimalisir tanda-tanda pengarah
orang berjalan.
5. Pencapaian ke dalam kawasan yang luas dan menarik dengan melalui gate yang estetis dan menarik
kemudian kedalam koridor selasar yang bagus akan mengakibatkan pengingkatan penilaian terhadap
keseluruhan kawasan menjadi lebih menarik, menyenangkan, dan mengejutkan.

Pola Sirkulasi
Pola sirkulasi dapat dibagi menjadi 4 yaitu pola Linear, Radial, Grid, dan Organik
1. Linier: Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama deretan ruang. Jalan dapat berbentuk
lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, atau membentuk putaran (loop)

Gambar 1. Pola Sirkulasi Linear, Radial, Grid, dan Organik

72

e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016–ISSN No. 9 772338 505750

PERENCANAAN SIRKULASI KAWASAN
Berdasarkan pelaku kegiatan sirkulasinya, Penataan Pantai Purnama Gianyar dibagi menjadi 3 kegiatan yaitu; sirkulasi wisatawan. sirkulasi pemedek melasti, dan sirkulasi pengelola. Dibawah ini akan dibahas
mengenai sirkulasi pemedek dan sirkulasi wisatawan.



Jalur sirkulasi pemedek
Jalur sirkulasi wisatawan

Gambar 2. Jalur sirkulasi kegiatan yang terjadi
di area Pantai Purnama

Alur Sirkulasi Wisatawan
Alur sirkulasi wisatawan berawal dari jalan By Pass Prof. Ida Bagus Mantra menuju gerbang site, lalu
menuju taman dan ashram, dari taman menuju kios penjual kerajinan, lalu menuju restoran, berekreasi pantai, dan pulang.

Alur Sirkulasi Pemedek
Alur sirkulasi pemedek berawal dari jalan Pantai Purnama, menuju jalan By Pass Prof. Ida Bagus Mantra,
menuju parkir dan langsung menuju Pura Erjeruk, lalu lurus menuju pedestrian, dan langsung menuju wantilan, melakukan upacara di Pantai, lalu pulang.
Pada gambar 3 dijelaskan mengenai penyelarasan jalur sirkulasi pemedek melasti dengan jalur sirkulasi
wisatawan agar tidak saling terganggu satu sama lain.

 

 

Gambar 3. Visualisasi jalur pedestrian pada Kawasan
Penataan Pantai Purnama
Agus Warma Viegasl (1104205095)1), Widiastuti2), dan Anak Agung gede Dharma Yadnya3)–Penataan Pantai Purnama
Gianyar
73

Berdasarkan hasil pembagian antara jalur sirkulasi pemedek dan jalur sirkulasi pengunjung maka ditetapkan
jalur yang sesuai dan tidak saling membentur. Penetapan antara jalur wisatawan dan jalur pemedek disesuaikan dengan bentuk site dan posisi bangunan. Maka didapat jalur sirkulasi seperti pada gambar 4.

 ! "#$#%#&
 ! '()*+,

Gambar 4. Pembagian jalur wisatawan dan jalur pemedek

Dari site plan diatas dapat dilihat bagaimana alur sirkulasi antara pengunjung pantai yang berwisata dengan
pemedek yang melakukan atraksi spiritual. Dimana terdapat sebuah ruang pengikat yang di tunjukan
dengan pola circle yang terlihat dinamis. Dari ruang pengikat tersebut para pengunjung wisata dapat
menikmati atraksi spiritual yang sedang berlangsung tanpa mengganggu proses sirkulasi yang dilakukan
pemedek.

SIMPULAN
Jalur pedestrian dengan pola kegiatan yang berbeda dapat ditetapkan tanpa harus membuat kedua jalur
dengan pola kegiatan yang berbeda tersebut menjadi berbenturan dan menghambat proses sirkulasi. Ada
banyak cara untuk mengurangi penghambatan yang terjadi seperti misalnya memisahkan antara jalur satu
dengan yang lainnya dan memberikan sedikit perbedaan level untuk membuat sedikit perbedaan antara
kedua jalur tersebut.

SARAN
Gagasan rancangan sirkulasi dalam kawasan melalui tema dan keterpaduan dengan arsitektural sekitar
yang digunakan sebaiknya tetap menggunakan bagian dari arsitektur Bali namun tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan modifikasi dalam wujud bangunan selama masih mengikuti konsep umum arsitektural Bali, seperti contoh triangga dalam kawasan

REFERENSI
Dahuri, Okhmin dkk.2008. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir Dan lautan Secara Terpadu. Jakarta :
Pradnya Paramita
Paramithawirya, Ni Putu. 2013, Penataan Koridor Pesisir Pantai Jimbaran, Landasan Konseptual Tugas
Akhir Program Studi S1 Arsitektur, Universitas Udayana, Bali ; tidak diterbitkan
Tuwo, Ambo.2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir Dan Laut. Surabaya : Brilian Internasional

74

e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016–ISSN No. 9 772338 505750