Oktoberfest Pesta Rakyat Yang Diawali Dengan Pesta Pernikahan.

OKTOBERFEST - PESTA RAKYAT YANG DIAWALI
DENGAN PESTA PERNIKAHAN
Oleh : Dian Indira

Oktoberfest Pesta yang Tidak Selalu pada Bulan Oktober
Bagi warga masyarakat kota München atau Münich Jerman, khususnya
daerah Bayern, Oktoberfest merupakan pesta rakyat tahunan yang dinantinantikan. Pesta yang identik dengan pesta bir, karnaval, musik tiup, dan
berbagai atraksi digelar di atas lahan seluas lima hektar. Meskipun namanya
Oktobefest ‘pesta di bulan Oktober’, penyelenggaraannya tidak mesti pada
bulan Oktober.
Karena faktor pergeseran musim, beberapa tahun ini
pelaksanaannya digeser ke bulan September sebelum salju turun. Untuk tahun
2010 ini pesta tersebut dimulai tanggal 18 September dan berakhir tanggal 4
Oktober. Biasanya pada pertengahan bulan Juli di lokasi pelaksanaan,
Theresenwiese, sudah terlihat kesibukan para pekerja dan truk-truk pengangkut
berseliweran untuk menyiapkan stand-stand. Sudah barang tentu persiapannya
menyedot para pekerja dari berbagai bidang dan keahlian, tidak saja tukang
kayu, besi, dan instalasi, tetapi juga pelukis, dekorasi, eksterior, dan interior,
karena
umumnya perusahaan-perusahaan bir terkenal ingin menonjolkan
keunikan standnya lengkap dengan logo perusahaan masing-masing.

Pesta rakyat kali ini tercatat sebagai pesta yang digelar untuk ke-200
kalinya. 60% pengunjung merupakan penduduk regional dan sisanya datang
dari negara tetangga seperti Italia, yang biasanya datang dengan mobil caravan,
juga negara-negara luar Eropa seperti New Zealand, Amerika, dan Jepang.
München memang pantas mendapat julukan kota turis, kota besar dengan
nuansa kota tua yang tradisional yang mampu bertahan dan tidak tergeser oleh
simbol mordernisasi seperti kemegahan stadion olimpiade dan pabrik mobil
mewah BMW. Kota München telah berhasil mengawinkan nuansa budaya
tradisional dengan di tengah modernisasi kemewahan mobil BMW.
Pesta Perkawinan yang Dijadikan Tradisi
Pada tanggal 12 Oktober 1810 Raja Ludwig I von Bayern menikahi Ratu
Therese von Sachsen-Hilburghausen. Lima hari setelah upacara pernikahan,
ayah pengantin pria Raja Maximilian I menjamu seluruh rakyatnya, yang
dimeriahkan dengan bir sebagai minuman yang paling banyak dikonsumsi oleh
orang Jerman serta pacuan kuda. Oleh karena itu, acara jamuan dilaksanakan di
lapangan ‘Wiese’ yang luas. Demikian meriahnya pesta tersebut hingga konon
dihadiri 40.000 orang, kemudian tempat perayaan tersebut dinamakan
Theresienwiese, biasanya hanya disebut Wiesen. Semenjak tahun 1960 pacuan
kuda tidak lagi diselenggarakan.


Secara ritual Oktoberfest dibuka oleh Wali Kota München dengan
memasang kran dengan palu kayu pada gentong kayu berisi bir dan dengan
ucapan O’zapft is! ‘telah dibuka’ Oktoberfest telah resmi dibuka. Pada hari
Minggu di minggu pertama, karnaval merupakan tontonan yang menarik tidak
saja untuk para turis tetapi juga penduduk setempat. Pakaian tradisional, pria
bercelana kulit setinggi lutut dilengkapi dengan kaus kaki dan wanitanya
mengenakan rok yang disebut Dirndl. Kereta yang dihela oleh sapi atau kudakuda ras pilihan yang besar dan tegap penuh dengan hiasan warna-warni, tak
kalah suara musik tiup menyerakan arak-arakan tersebut.
Pesta Rakyat Terbesar Sejagat
Oktoberfest yang kini dikenal dengan pesta minum bir berlangsung
selama dua minggu. Bisa jadi Oktoberfest pemecah rekor pesta rakyat terbesar
di dunia.Betapa tidak tahun 2007 tercatat ada 6,2 juta pengunjung yang antara
lain menghabiskan 6.940.600 l bir, 105.000 m 3 air, 521.872 ayam dan 104 sapi.
Perusahaan bir ternama membangun tenda raksasa, misalnya tenda Hacker
berkapasitas 9.368 tempat duduk, Schottenhammel 9.300, Löwenbräu 8.441,
Pschorrbräu 8.250, dan Paulaner 8.132 tempat duduk. Bir dan makanan yang
dijual ditanggung aman karena telah diuji terlebih dahulu oleh tim khusus.Di
samping itu, tersedia 229 tempat ketangkasan dan pertunjukan penuh sensasi
yang mempertontonkan berbagai atraksi seperti sirkus, korsel, skuter maut,
sepeda raksasa, wanita tanpa badan bagian bawah, manusia berpostur aneh,

gulotin, kutu yang sangat kuat, pembuatan foto dengan kostum abad 18, juga
stand-stand souvenir ala Oktoberfest seperti mug, T-shirt, tas-tas kecil,
Lebkuchen (kue dengan aroma jahe) bertuliskan viel Glück ‘semoga beruntung’
atau I mog Di ‘saya suka kamu’ . Wahana permainan abad XX pun seperti
kora-kora, untang-anting, jetcoster, bom-bom car dapat pula dinikmati di sini.
Tidak aneh pesta tersebut menghabiskan 2,7 juta kilowatt strom.
Oktoberfest memang pesta yang diperuntukkan bagi seluruh anggota
masyarakat. Hiruk pikuk suara musik menambah semarak suasana pesta. Hanya
saja sejak lima tahun yang lalu diberlakukan peraturan bahwa sampai jam 6
sore hanya boleh dimainkan musik tiup tradisional dengan volume yang tidak
terlalu keras, sehingga anak-anak dapat bergembira tanpa terganggu musik yang
bising. Semakin malam suasana pesta semakin kentara, tenda-tenda semakin
sesak dengan pengunjung.Sambil menikmati bir, mereka pun ikut bernyanyi,
bukan pemandangan aneh bila ada yang menari di atas meja. Harga satu gelas
bir ukuran 1 liter (Maβ) berkisar antara 8,40 - 8,90 Euro dan tidak menjadi
masalah bagi penggemar minuman ini. Pagi harinya di sekitar Theresenwiese
atau stasiun kereta api bawah tanah, sisa-sisa pesta masih bisa dijumpai, wajahwajah yang kusut dan lelah.

Theresenwiese benar-benar kota impian. Sehari setelah pesta berakhir
tempat tersebut bagai kota mati, sepi,mendung, dan dingin. Di pos khusus

kehilangan barang masih teronggok barang-barang yang tertinggal seperti
payung, mantel, dompet, kunci, dan jam, kaca mata, dan catatan bahwa 370
dompet dan 350 kunci telah diambil oleh pemiliknya.Selain kenangan,
cendramata dengan tulisan Gruβ von Oktoberfest ‘salam dari Oktoberfest’
mengundang pengunjung untuk kembali ke Theresenwiese tahun depan.
Susana di Tenda Hacker Bier, tanggal 18 September 2010, dibuat oleh Sebastian Widmann