T1 672012001 Full text

Perancangan Media Streaming Server pada Warung Internet
Nano Menggunakan PLEX Streaming Server

Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:
Yohanes Michael (672012001)
Teguh Indra Bayu, S.Kom, M.Cs

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Agustus 2016

Perancangan Media Streaming Server pada Warung Internet Nano
Menggunakan PLEX Streaming Server
1)


Yohanes Michael, 2)Teguh Indra Bayu
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711
Abstract

Streaming is one of particular subject which developed from computer technology. In
definition, streaming is media delivery process from source to client in a realtime. The
process running contiously and not require local storage for media data, but compel large
data usage. For middle-low Internet café , Streaming may become an issue for an internet
café, if the visitors go non stop streaming. The case found in Nano Internet Café. FUP ( Fair
Usage Policy) requisition is additional problem for Nano Internet Café as they faced problem
by the FUP application. After monitoring, the problem discovered that streaming activity was
uninterupted, as a problem solving PLEX Streaming server offline setted up. Outcome of this
program is decreasing the number of streaming data usage in order to convert the data
consuming for other purpose, and resulting FUP decreasing or delaying FUP.
Keywords: Streaming Server, Streaming, FUP, PLEX, Streaming Offline

Abstrak

Salah satu teknologi yang muncul dari perkembangan teknologi komputer yaitu
streaming. Streaming adalah proses pengiriman media data dari source menuju client secara
real time. Proses ini berjalan secara kontinyu dan tidak memerlukan penyimpanan lokal
untuk media datanya. Streaming secara online akan memakan data yang cukup besar. Pada
warung internet kecil menengah tentu akan mengalami kendala apabila para pelanggannya
melakukan streaming terus menerus, tidak terkecuali pada warung internet Nano. Adanya
FUP (Fair Usage Policy) dari provider yang digunakan warnet Nano tentu merupakan
masalah bagi warnet Nano karena warnet Nano selalu terkena FUP setiap bulan. Setelah
dilakukan monitoring penggunaan streaming pada warnet Nano ternyata cukup besar dan
untuk mengurangi penggunaan streaming secara online maka pada penelitian ini dibuat
PLEX streaming server offline pada warnet Nano. Adanya streaming server offline diharap
dapat memangkas penggunaan streaming pada warnet Nano dan data yang dipangkas dapat
dialihkan ke penggunaan data lain sehingga memperlambat terjadinya FUP pada warnet
Nano.
Kata

1)
2)

kunci:


Streaming

Server,

Streaming,

FUP,

PLEX,

Streaming

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Offline

1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi komputer merupakan salah satu teknologi yang

mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat. Salah satu pemicu
perkembangan teknologi komunikasi saat ini adalah dengan komputer, maka banyak
pembuatan aplikasi komunikasi melalui komputer. Tentu saja dengan kemajuan
tersebut informasi dapat lebih mudah dan cepat didapat oleh masyarakat. Salah satu
faktor lain yaitu internet, dengan internet bukan hal yan tidak mungkin untuk
berkomunikasi dengan orang tinggal sangat jauh. Dengan kemajuan yang sangat
pesat dari internet terciptalah sebuah teknologi yang bernama streaming. Streaming
adalah proses pengiriman media data dari source menuju client secara real time.
Proses ini berjalan secara kontinyu dan tidak memerlukan penyimpanan lokal untuk
media datanya. [1]
Dengan adanya teknologi audio streaming maka tidak diperlukan lagi untuk
mengunduh file audio pada penyimpanan lokal masing-masing, hal ini tentunya
bertujuan untuk menghemat dari penggunaan penyimpanan lokal. Dalam proses
transmisi diperlukan bandwidth yang tinggi, jika tidak memiliki bandwidth tinggi
maka akan muncul buffering. Buffering adalah proses atau kondisi yang terjadi saat
sebuah player untuk media streaming sedang menyimpan bagian-bagian file media
streaming ke tempat penyimpanan lokal. Oleh karena itu kemajuan teknologi internet
pada saat ini tidaklah sulit bagi para pengguna untuk mendengar musik maupun
melihat video secara streaming dimana saja. Streaming secara online akan memakan
data yang cukup besar. Pada warung internet kecil menengah tentu akan mengalami

kendala apabila para pelanggannya melakukan streaming terus menerus, tidak
terkecuali pada warung internet Nano. Penelitian ini akan dilakukan pada warung
internet Nano dengan alasan karena akses menuju website youtube pada warung
internet Nano tidak diblokir, banyak warnet yang memblokir akses menuju website
youtube dengan alasan akan memakan data yang sangat besar.
Telah dilakukan monitoring pada warung internet Nano selama tiga hari, data
yang didapatkan menunjukkan penggunaan streaming pada website youtube adalah
9.3 GB. Angka ini termasuk cukup besar bila penggunaan streaming pada warung
internet Nano. Oleh karena itu penggunaan streaming pada jangka waktu satu bulan
kurang lebih adalah 100 GB. Tentu 100 GB adalah angka yang cukup besar untuk
penggunaan data melalui internet pada warung internet Nano.
Warung internet Nano sendiri menggunakan paket internet dari Telkom
IndiHome 10Mbps, dengan paket tersebut tentu kurang mendukung bila seluruh
komputer yaitu 10 komputer client dan 1 komputer operator sedang online dan
mengakses musik streaming pada internet. Selain itu masalah yang dihadapi oleh
warung internet Nano adalah diberlakukannya FUP (Fair Usage Policy) untuk
pelanggan Telkom IndiHome. FUP adalah pengurangan dari kecepatan internet bila
pelanggan sudah menggunakanya melebihi dari penggunaan wajar. FUP Telkom
IndiHome pada paket internet 10Mbps adalah 300 GB, setelah pelanggan


1

menggunakan internet lebih dari 300 GB maka kecepatan internet akan dikurangi,
tentu hal ini tidak diharapkan oleh para pelanggan warung internet Nano. Terdapat
dua masalah yang dihadapi oleh warung internet Nano yaitu: 1) kurang memadai
paket internet yang digunakan saat ini; dan 2) FUP yang selalu terjadi setiap bulan
yang biasanya pada minggu kedua atau awal minggu ketiga. Streaming media offline
adalah salah satu solusi untuk mengurangi penggunaan data streaming. Adanya
streaming media offline diharapkan dapat menghemat penggunaan data pada warung
internet Nano.
Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi waktu jatuh tempo FUP pada
warung internet Nano dengan menekan penggunaan data dari pelanggan yang
mendengarkan musik secara streaming online pada website youtube yaitu sekitar
100GB setiap bulannya dapat dialihkan dengan cara dibuatnya PLEX media
streaming server sehingga para pelanggan tidak perlu lagi streaming secara online.
2. Tinjauan Pustaka
Pada penelitian yang membahas mengenai bagaimana penyimpanan file
multimedia secara offline dalam perangkat user agar dalam penyimpanannya tidak
menghabiskan penyimpanan perangkat lokal digunakan delay factor dan media loss
rate untuk menguji efektifitas dari hasil penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah

nilai dari delay factor dan media loss rate cukup rendah dan dapat dikatagorikan
sangat bagus. Penelitian ini dilakukan oleh Susmini Indriani Lestariningati, Wendi
Zarman, dan Dian Perdana [2].
Pada penelitian yang lain yang berjudul “Sistem Video Streaming dengan
Server Mini Personal Computer (Mini Pc) pada Jaringan Ad-Hoc” membahas
mengenai Mini Pc sebagai server penyimpanan file video dan laptop sebagai user
yang mengakses file video dari Mini Pc dan saling terhubung pada jaringan wi-fi
dengan mode akses Ad-Hoc dan mencari jarak ideal client dapat mengkases server
dengan parameter ujinya adalah frame rate video yang ditampilkan oleh client, dari
penelitian ini jarak ideal yang didapat pada penelitian ini adalah 15 meter[3].
Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer, software,
perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan yang
sama. Agar dapat mencapai tujuan yang sama setiap bagian dari jaringan komputer
meminta dan memberikan layanan. Pihak yang meminta ataupun menerima layanan
disebut client dan yang memberikan atau mengirim layanan disebut server. Arsitektur
ini disebut dengan system client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi
jaringan komputer [4]. Streaming adalah sebuah teknologi untuk memainkan file
audio atau file video secara langsung ataupun dengan pre-recorder dari sebuah mesin
server. Dengan kata lain file video ataupun audio yang terletak dalam sebuah server
dapat secara langsung dijalankan setelah ada permintaan dari pengguna, sehingga

proses jalannya aplikasi yang diunduh berupa waktu yang lama dapat dihindari tanpa
harus melakukan proses penyimpanan terlebih dahulu. Saat file video atau audio di
stream maka akan berbentuk sebuah buffer pada komputer client, dan data audio –
2

video tersebut akan mulai di download ke dalama buffer yang telah terbentuk pada
mesin client. Dalam waktu sepersekian detik buffer telah terisi penuh dan secara
otomatis file audio-video dijalankan oleh system. System akan membaca informasi
dari buffer dan tetap melakukan proses download file, sehinnga proses streaming
tetap berlangsung pada mesin [5]. Video adalah teknologi untuk menangkap,
merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.
Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video
juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan
dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung
tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame
rate, dengan satu FPS.[6]
PLEX adalah aplikasi media streaming server yang dapat mengakses audio
(musik) dan visual (gambar, vidio). PLEX media server dapat diterapkan pada
berbagai sistem operasi (windows, linux, mac, nas, dll). PLEX merupakan aplikasi
media streaming server yang tidak berbayar. Penggunaan PLEX tidaklah sulit jika

dalam satu jaringan cukup membuka browser dan memasukan IP dari PLEX maka
media streaming server sudah dapat diakses, selain itu PLEX merupakan aplikasi
streaming server yang tidak berbayar. [7]. Quality of Service (QoS) adalah
kemampuan suatu jaringan IP menyediakan suatu layanan tertentu pada trafik data
tertentu pada berbagai jenis platform teknologi. QoS tidak diperoleh secara langsung
dari infrastruktur yang dipakai, tetapi diperoleh dengan mengimplementasikan pada
jaringan yang bersangkutan [3]. Sharing data adalah berbagi atau saling menukar
sesuatu. Sharing dalam pengertian jaringan artinya saling berbagi data antara
beberapa komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui jaringan sehingga
komputer yang satu dapat mengakses dan menggunakan sumber daya yang terdapat
pada komputer tersebut[8].
3. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah persiapan,
perencanaan, desain, penerapan, dan yang terakhir pengujian. Gambar 2
menunjukkan alur dari tahapan penelitian yang akan dilakukan.

3

Gambar 2 Skema Tahapan Penelitian


Tahap pertama pada penelitian ini adalah persiapan. Pada tahapan ini
dilakukan identifikasi masalah dengan melakukan studi lapangan, selain itu juga
dipersiapkan rencana kegiatan untuk penelitian. Terdapat beberapa masalah antara
lain: 1)kurang mendukungnya paket internet yang digunakan saat ini pada warung
internet Nano; 2)besarnya pemakain streaming setiap bulannya pada warung internet
Nano; dan 3)besarnya penggunaan data pada warung internet Nano setiap bulannya
yang berdampak diberlakukannya FUP oleh penyedia layanan internet kepada
warung internet Nano sebelum satu bulan. Dari masalah yang ada akan dibuat media
streaming server offline pada warung internet Nano dengan menggunakan PLEX
yang diharap dapat mengurangi penggunaan streaming untuk aktifitas memutar
musik.
Tahap kedua adalah perencanaan dalam tahap ini hal yang dilakukan antara
lain melakukan studi pustaka, hal ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkannya hal
penting yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hal lain yang
dilakukan adalah mempersiapkan kebutuhan system baik itu hardware ataupun
software. Pada penelitian ini spesifikasi hardware yang digunakan untuk media
streaming server adalah processor intel dual core e2180 @2.2 GHz, RAM 2GB
DDR2, 1 buah Gigabit Ethernet card, Hard Disk Seagate 160 GB untuk PLEX media
4


streaming server dan penyimpanan berkas musik. Sedangkan kebutuhan software
yang digunakan untuk streaming media server adalah PLEX, dan sistem operasi yang
digunakan untuk PLEX berdiri adalah Windows 8.1 sedangkan kebutuhan software
client adalah Web Browser selain itu digunakannya juga software wireshark untuk
melakukan capture yang bertujuan untuk mengambil data dari traffic jaringan pada
proses pengujian. Kebutuhan hardware dan software dapat dilihat pada tabel 1 dan
tabel 2.
Tabel 1. Kebutuhan Hardware

Hardware
PLEX streaming server

Spesifikasi
intel dual core e2180 @2.2ghz
RAM 1 x 2GB DDR 2
1 buah Gigabit Ethernet card
Hard Disk Seagate 160GB 160GB
untuk PLEX media streaming server dan
penyimpanan berkas musik
Tabel 2. Kebutuhan Software

Kebutuhan
Streaming Server

Sistem Operasi
Windows 8.1

Client

Software
PLEX media streaming
server
Web Browser
Wireshark

Tahap selanjutnya adalah desain topologi jaringan. Desain dibuat cukup fleksibel
bilamana ada penambahan perangkat baru. Gambar 3 adalah topologi jaringan dari
warung internet Nano dengan penambahan streaming media server pada local area
yang terhubung pada salah satu port switch.

5

Gambar 3. Topologi Jaringan Warung Internet Nano

Dari Gambar 3 diketahui bahwa warung internet Nano memiliki 10 personal
computer, 1 switch, 1 router dari indihome, 1 router mikrotik. PLEX media streaming
server diterapkan pada local area network dari fast Ethernet milik switch. Setiap
personal computer jika client mengakses PLEX media streaming server hanya akan
melewati switch. Hal lain yang dilakukan adalah memberikan alamat IP kepada
komputer media streaming server alamat yang diberikan adalah 192.168.1.17/24
Tahap keempat adalah penerapan. Tahap ini adalah tahap untuk membangun
sistem yang telah dirancang. Pada tahap ini PLEX media streaming server
ditempatkan pada jaringan lokal warung internet Nano dengan dilakukan instalasi
PLEX media streaming server pada komputer server, selanjutnya input berkas musik
ke dalam storage, lalu setting alamat IP server agar dapat diakses oleh client.
Tahap terakhir adalah pengujian, tahap ini adalah tahap uji coba untuk layanan
yang telah dibuat. Pada tahap ini dilakukan pengujian apakah komputer server yang
berisi aplikasi PLEX media streaming server mampu untuk mengatasi apabila semua
personal computer pada warung internet Nano melakukan request streaming secara
bersamaan. Pada tahap ini juga dilakukan monitoring kembali yang bertujuan untuk
berkurang atau tidak pemakaian streaming pada website youtube.
4. Hasil dan Pembahasan
Pada tahap ini, PLEX media streaming server akan diimplementasikan pada warung
internet Nano. Server PLEX dikonfigurasi dengan IP address 192.168.1.7/24. IP
192.168.1.7:32400/web adalah alamat untuk mengakses PLEX media streaming server dari
web browser pada komputer client. Server akan diuji dengan beberapa skenario, antara lain 3
komputer client pada warung internet Nano akan melakukan streaming secara bersamaan lalu
dilakukan ping menuju alamat IP dari komputer server maka akan didapat , 5 komputer client

6

pada warung internet Nano melakukan streaming secara bersamaan, dan 10 komputer client
pada warung internet Nano akan melakukan streaming secara bersamaan. Setelah tahap
pengujian terhadap server PLEX selesai maka dilakukan monitoring penggunaan streaming
website youtube pada warung internet Nano yang bertujuan untuk mengetahui apakah
penggunaan streaming menuju website youtube sudah berkurang karena telah dibangunnya
streaming media server offline pada warung internet Nano.

Gambar 4. Tampilan PLEX media streaming server

Gambar 4 adalah tampilan dari PLEX media streaming server yang sudah
diisikan berkas musik didalamnya. Pada pengujian yang pertama akan diuji 3
komputer client pada warung internet Nano melakukan streaming menggunakan
server PLEX, selanjutnya 5 komputer client melakukan streaming, dan seluruh
komputer client pada warung internet Nano yaitu 10 komputer melakukan streaming
menuju server PLEX. Alasan pada penelitian ini melakukan pengujian dengan jumlah
client yang berbeda agar server PLEX mendapat pengujian secara bertahap dan
dilihat dari jumlah client yang mengakses PLEX mengalami request time out atau
tidak. Pada saat komputer client melakukan streaming menuju server PLEX
dilakukan capture menggunakan software wireshark dan dari data yang didapat
dengan melihat nilai delay yang tampil pada software wireshark dan dihitung ratarata delay menggunakan software Excel dari setiap pengujiannya. Proses capture
dimulai pada saat komputer client mengakses streaming pada server PLEX dan
dihentikan pada saat satu file musik yang diakses sudah berhenti. Setiap pengujian
capture didapat sekitar 2000 data, dari data tersebut lalu dihitung nilai rata-ratanya.
Pengujian ini bertujuan untuk meguji kinerja dari PLEX streaming server dan
mengetahui berapa nilai rata-rata delay dan untuk mengetahui apakah server PLEX
mampu untuk diterapkan pada ruang lingkup area warung internet Nano.
7

Setelah dilakukannya proses pengujian didapatkan data bahwa pada saat 3
komputer client melakukan streaming menuju server PLEX nilai dari rata-rata delay
adalah 80.789 ms. Pada pengujian yang kedua dengan 5 komputer client melakukan
streaming menuju server PLEX didapat nilai rata-rata delay adalah 118.219 ms.
Seluruh komputer client yang ada pada warung internet Nano yaitu 10 komputer
melakukan streaming didapat rata-rata delay adalah 149.045 ms. Data tersebut dapat
dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Rata-rata Delay server PLEX

Rata – rata Delay
80.789 ms
118.219 ms
149.045 ms

Jumlah Komputer Client
3
5
10

Table 4. Standard Delay TIPHON [5]

Katagori Latensi
Sangat Bagus
Bagus
Cukup
Sangat Jelek

Besar Delay
450 ms

Tabel 4 adalah standard besaran delay dengan tiap kategori yang sudah
ditetapkan oleh TIPHON. Pada tabel 3 didapatkan nilai rata-rata dari besarnya delay
pada saat 3 client melakukan streaming adalah 80.789 ms, saat 5 client melakukan
streaming adalah 118.219 ms, sedangkan saat 10 client melakukan streaming adalah
149.045 ms. Jika data tersebut dibandingkan dengan standard dari TIPHON dapat
dilihat pada tabel 4 dapat ditarik kesimpulan bahwa performa dari PLEX media
streaming server yang diimplementasikan pada warung internet Nano masuk dalam
katagori latensi adalah sangat bagus. Maka PLEX streaming server layak untuk
diimplementasi di dalam ruang lingkup area warung internet Nano, dan selama
pengujian berlangsung tidak ada request time out pada setiap komputer client yang
melakukan streaming dari PLEX streaming server.
Pembahasan selanjutnya adalah setelah diimplementasikannya PLEX media
streaming server pada warung internet Nano maka pelanggan akan menggunakan
streaming server tersebut untuk mendengarkan musik dan akan mengurangi jumlah
pemakaian streaming secara online pada website youtube. Didapat data setelah
melakukan monitoring selama 3 hari pada warung internet Nano yang ditunjukan
pada Gambar 8.

8

Gambar 8. Hasil Monitoring setelah diimplementasi streaming server

Dari hasil selama tiga hari monitoring pada warung internet Nano setelah PLEX
media streaming server diimplementasi, didapatkan hasil bahwa pemakaian
streaming pada website youtube sudah berkurang yang semula pemakaian streaming
mencapai 9.3 GB selama 3 hari setelah diimplementasikan PLEX streaming server
turun menjadi 5.1 GB atau dapat dikatakan penggunaan streaming pada website
Youtube berkurang sebesar 46%. Hal ini dikarenakan telah diimplementasikannya
PLEX streaming server offline pada warung internet Nano dan pelanggan tidak lagi
mengakses streaming pada website youtube secara online. Diharapkan paket data
yang berkurang dari penggunaan streaming pada website youtube dapat dialihkan
pada penggunaan keperluan data yang lain, dengan demikian diharapkan kendala
yang dihadapi oleh warung internet Nano yaitu diberlakukannya FUP pada pelanggan
Telkom IndiHome yang terjadi pada warung internet Nano antara akhir minggu ke 2
dan awal minggu ke 3 setiap bulannya diharap menurun menjadi pada hari akhir
minggu ke 4 atau bahkan tidak diberlakukannya FUP pada warung internet Nano
setiap bulannya karena penggunaan data yang digunakan pada warung internet nano
setiap bulannya sudah cukup tanpa melampaui batas penggunaan normal yang
ditentukan oleh Telkom IndiHome.
5. Kesimpulan
Dari hasil pengujian terhadap PLEX media streaming server yang
diimplementasikan pada warung internet Nano dapat ditarik kesimpulan bahwa
menurut standard TIPHON nilai delay dari PLEX media streaming server masuk
dalam kategori latensi sangat baik, baik itu pada pengujian saat 3 komputer client

9

streaming, 5 komputer client streaming ataupun dengan beban maksimal yaitu
seluruh komputer client (10 PC) pada warung internet Nano melakukan streaming
nilai rata – rata delay dari PLEX media streaming server adalah 149.04 ms angka
tersebut masih didalam katagori sangat bagus pada standard TIPHON karena masih
dibawah 150 ms yang merupakan batas maksimal katagori sangat bagus pada
standard TIPHON. Dengan hasil ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa PLEX
media streaming server yang diimplementasikan pada warung internet Nano mampu
untuk menjadi streaming server offline untuk area warung internet Nano. Selain itu
setelah diimplementasikannya PLEX media streaming server pada warung internet
Nano masalah yang dihadapi oleh warung internet Nano yaitu besarnya traffic dari
pemakaian streaming dapat berkurang sebesar 46%. Dengan berkurangnya
pemakaian streaming diharap data 46% tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan
data yang lainnya dan setidaknya dapat memperlambat diberlakukannya FUP pada
warung internet Nano atau bahkan tidak akan terjadi FUP sama sekali setiap bulan.

10

Daftar Pustaka
[1] Austerberry, David. (2012). Digital Asset Management. Second Edition.
United Kingdom: Focal Press.
[2] Lestariningati ,Susmini I, Dkk. 2011. Perancangan & Implementasi Video On
Demand Pada Jaringan Lokal. Jurnal Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,
UNIKOM /Vol.9/ No.1
[3] Holandrio, Dwindawan, dkk. 2012. Sistem Video Streaming dengan Server
Mini Personal Computer (Mini Pc) pada Jaringan Ad-Hoc. Jurnal Fakultas
Ilmu Komputer dan Elektronika. UGM /Vol.2/ No.1
[4] Wahana Komputer.2010.Cara Mudah Membangun Jaringan Komputer dan
Internet. Media Kita:Jakarta.
[5] Suyatno,
2015.
Video
Streaming
dengan
HTML
5.
http://suyatno.dosen.akademitelkom.ac.id/index.php/2015/12/11/modul-3video-streaming-dengan-html5/, (diakses pada tanggal 27 maret 2016 ).
[6] Meriam. 2015. http://www.merriam-webster.com/dictionary/video/ (diakses
pada tanggal 15 juni 2016)Wahana Komputer.2010.Cara Mudah Membangun
Jaringan Komputer dan Internet. Media Kita:Jakarta.
[7] Plex.
2016.
Plex
Description.
https://support.plex.tv/hc/enus/articles/200274018-Description, (diakses pada
tanggal 15 juli 2016).
[8] Alanandriansyah. 2015. http://unbaja.ilearning.me/2015/11/24/sharing-data5/. (diakses pada tanggal 15 juni 2016)

11