Sosialisasi KIP dan PIP
Sosialisasi
Program Indonesia Pintar (PIP) dan
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2016
1
Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 2014
Pelaksanaan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk membangun keluarga produktif
1
meningkatkan koordinasi dengan Menteri Sosial, TNP2K, dan Pemerintah
Prov/Kab/Kota dalam penetapan sasaran PIP;
2
menyediakan Kartu Indonesia Pintar sejumlah penerima PIP untuk siswa SD,
SMP, SMA dan SMK;
3
membayarkan manfaat PIP beserta tambahan manfaat lainnya kepada siswa
penerima PIP yang berada di sekolah yang dikelola Kemendikbud;
4
melaksanakan sosialisasi secara intensif kepada penerima PIP;
5
menjadi Pengguna Anggaran dalam pelaksanaan PIP di lingkup Kemendikbud;
6
melaporkan pelaksanaan PIP sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali atau
sewaktu-waktu apabila diperlukan kepada Menko PMK.
2
Pemanfaatan Basis Data Terpadu
3
PEMANFAATAN DATA TERPADU
PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN
Data Terpadu Berisi Kelompok Masyarakat
40 % Status Sosial Ekonomi Terendah
Exclusion Error
40%
35%
DATA
TERPADU*
PENERIMA
BANTUAN IURAN
(PBI) JKN
Jumlah Rumah Tangga (RT)
25.771.493
25%
PENERIMA
KPS/
KKS/KIP/Rastr
a
Jumlah Keluarga (KK)
27.046.374
Inclusion Error
11,13 %
8%
GARIS KEMISKINAN (Sep 2015)
PROGRAM KELUARGA HARAPAN
(PKH)
Jumlah Penduduk
93.026.921 Jiwa
4
KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA DATA TERPADU
PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN
Demograf
Nama anggota RTS
Hubungan dengan
Kepala RTS
Jenis kelamin
Umur
Status perkawinan
Kepemilikan kartu ID
No. Induk
Kependudukan (NIK)
Akte/Buku Nikah
Akte Cerai
Akte Kelahiran
Identitas RTS
•
•
•
•
•
•
•
Nama Kepala RTS
Alamat/SLS
Desa
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Provinsi
Jumlah Anggota RTS
•
•
•
•
•
•
•
Kepesertaan Program
•
•
•
•
•
•
•
•
PKH
Raskin
Jamkesmas
Asuransi kesehatan lain
Jamsostek
KKS
KIP
BPJS/KIS
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Kesehatan
•
Jenis cacat
Penyakit kronis
menahun
Status kehamilan
wanita
Penggunaan alat/
cara KB
•
Catatan: Warna merah adalah variabel baru
2015
Kegiatan bekerja
Lapangan kerja
Status/kedudukan
pekerjaan
Usaha Mikro Kecil
(UMK): pemilik
usaha, jenis usaha,
jumlah tenaga kerja,
omset.
Kepemilikan Aset
•
•
Perumahan
Ketenagakerjaan
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Mobil
Sepeda Motor
Perahu Motor
Kapal Motor
Sepeda
Perahu
Lemari es
Tabung gas
Penguasaan
lahan
Kepemilikan
ternak
Emas
HP
TV
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Status penguasaan
bangunan tempat tinggal
Luas lantai
Luas bangunan
Jenis lantai
Jenis dinding
Jenis atap
Sumber air minum
Cara memperoleh air
minum
Sumber penerangan
Kelas daya listrik
terpasang
Bahan bakar untuk
memasak
Tempat buang air besar
TPA tinja
KamarPendidikan
tidur
•
•
•
•
Partisipasi sekolah
Status sekolah
Kelas/jenjang tertinggi
Ijazah tertinggi
5
KARAKTERISTIK ANGGOTA RUMAH TANGGA
DATA TERPADU PENANGANAN FAKIR MISKIN 2015
6
Pencetakan
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
7
PENCETAKAN KARTU INDONESIA
PINTAR (KIP)
1. Sumber data pencetakan KIP adalah BDT (Basis Data Terpadu) yang
diberikan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
(TNP2K) sesuai dengan Inpres Nomer 7 Tahun 2014.
2. Serah terima data update BDT dari TNP2K ke Kemdikbud pada tanggal 17
Februari 2016 dan 01 Maret 2016.
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggunakan data tersebut
sebagai dasar pencetakan KIP sebanyak 17,9 juta.
4. Untuk pencetakan KIP, Kemdikbud bekerjasama dengan pihak
Konsorsium Indonesia Sejahtera yang terdiri dari perusahaan pencetakan
yaitu PT Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk di Sidoarjo dan PT Pura Barutama di
Kudus. Pemesanan dilakukan melalui e-catalog.
8
REKAPITULASI DATA CETAK KIP
17.927.308
100%
Sekolah
SD
Pesan
17.927.308
17.927.308
Cetak
Amplop
100%
100%
10.360.614
10.360.614
10.360.614
SMP
4.369.968
4.369.968
4.369.968
SMA
1.367.559
1.367.559
1.367.559
SMK
1.829.167
1.829.167
1.829.167
9
Pengiriman
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
1
PENGIRIMAN KIP
1. Untuk pengiriman KIP, Kemdikbud melakukan lelang pengiriman
sebanyak 3 tahap :
• Tahap 1 PT. Satria Antaran Prima (SAP) sasaran sebanyak 12
provinsi di Provinsi Aceh, Provinsi Riau, Provinsi Jawa Tengah,
Provinsi Jawa Timur, Provinsi Kalimantan Utara, Provinsi NTB,
Provinsi NTT, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Papua, dan
Provinsi Papua Barat
• Tahap 2 PT. Dexter Ekspressindo sebanyak 34 provinsi
• Tahap 3 PT. Dexter Ekspressindo sebanyak 34 provinsi
2. Tujuan pengiriman KIP sampai dengan Rumah Tangga Sasaran
(RTS)
1
1
1
2
REKAPITULASI DATA KIRIM KIP
17.927.308
100%
Sekolah
SD
Kirim
16.746.518
93,4%
Terima
150.005
0,8%
Retur
10.360.614
9.401.712
10.637
SMP
4.369.968
4.250.848
11.305
SMA
1.367.559
1.350.208
11.855
SMK
1.829.167
1.743.750
10.741
Catatan :
Data berdasarkan laporan SAP dan Dexter per 21 Juli 2016
13
Penggunaan
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
1
PENDAFTARAN KE SEKOLAH FORMAL
Jenjang SD
• Sekolah wajib menerima calon peserta didik
yang memiliki KIP pada saat mendaftar ke
sekolah.
• Calon peserta didik Sekolah Dasar (SD)
berusia tepat dan atau telah berusia 6 - 12
tahun.
• Apabila calon peserta didik usia masuk SD
tidak dapat diterima, maka sekolah melapor
ke Unit Pelaksana Teknis Daerah Pendidikan
(UPTD Pendidikan) tingkat Kecamatan.
15
PENDAFTARAN KE SEKOLAH FORMAL
Jenjang SMP
• Sekolah wajib menerima calon peserta didik yang memiliki
KIP pada saat mendaftar ke sekolah.
• Calon peserta didik kelas VII telah tamat
SD/SDLB/MI/Program Paket A dan memiliki Surat Tanda
Lulus (STL).
• Memiliki Daftar Nilai Ujian Akhir Sekolah atau Daftar Nilai
Ujian Persamaan Tamat SD atau Daftar Nilai Penilaian Hasil
Belajar Tahap Akhir Nasional (Pehabtanas) Program Paket A.
• Berusia maksimal 15 tahun pada awal tahun pelajaran
baru.
• Apabila calon peserta didik usia masuk SMP/MTs/SMPTK
tidak dapat diterima, maka untuk SMP melapor ke Unit
Pelaksana Teknis Daerah Pendidikan (UPTD Pendidikan)
tingkat Kecamatan, dan untuk MTs melapor ke Kantor
16
PENDAFTARAN KE SEKOLAH FORMAL
Jenjang SMA/SMK
• Sekolah wajib menerima calon peserta didik yang memiliki KIP pada
saat mendaftar ke sekolah.
• Telah tamat SMP/SMPLB/MTs/Program Paket B dan memiliki Surat
Tanda Lulus (STL).
• Memiliki Daftar Nilai Ujian Nasional SMP/MTs atau Daftar Nilai Ujian
Persamaan Tamat SMP atau Daftar Nilai Penilaian Hasil Belajar Tahap
Akhir Nasional (Pehabtanas) Program Paket B.
• Berusia maksimal 18 tahun pada awal tahun pelajaran baru.
• Apabila calon peserta didik usia masuk SMA/SMK/MA/SMTK/SMAK
tidak dapat diterima, maka untuk SMA/SMK/SMAK melapor ke Unit
Pelaksana Teknis Daerah Pendidikan (UPTD Pendidikan) tingkat
Kecamatan, dan untuk MA melapor ke Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota, serta untuk SMAK melapor ke Direktorat Jenderal
Bimas Katolik Kementerian Agama RI
17
PENDAFTARAN PENDIDIKAN KESETARAAN
Program Paket A setara SD
• SKB/PKBM/Satuan Pendidikan nonformal lainnya
wajib menerima calon peserta didik yang memiliki
KIP pada saat mendaftar ke lembaga.
• Calon peserta didik SKB/PKBM/Satuan Pendidikan
nonformal lainnya berusia sampai dengan 21
tahun.
• Apabila calon peserta didik tidak dapat diterima di
lembaga tersebut, maka dapat dipindahkan ke
Satuan Pendidikan nonformal lainnya terdekat
lainnya.
18
PENDAFTARAN PENDIDIKAN KESETARAAN
Program Paket B setara SMP
• SKB/PKBM/Satuan Pendidikan nonformal lainnya
wajib menerima calon peserta didik yang memiliki
KIP pada saat mendaftar ke lembaga.
• Calon peserta didik SKB/PKBM/Satuan Pendidikan
nonformal lainnya berusia sampai dengan 21
tahun.
• Apabila calon peserta didik tidak dapat diterima di
lembaga tersebut, maka dapat dipindahkan ke
Satuan Pendidikan nonformal lainnya terdekat
lainnya.
19
PENDAFTARAN PENDIDIKAN KESETARAAN
Program Paket C setara SMA/SMK
• SKB/PKBM/Satuan Pendidikan nonformal lainnya
wajib menerima calon peserta didik yang memiliki
KIP pada saat mendaftar ke lembaga.
• Calon peserta didik SKB/PKBM/Satuan Pendidikan
nonformal lainnya berusia sampai dengan 21
tahun.
• Apabila calon peserta didik tidak dapat diterima di
lembaga tersebut, maka dapat dipindahkan ke
Satuan Pendidikan nonformal lainnya terdekat
lainnya.
20
PENDAFTARAN PENDIDIKAN KURSUS DAN PELATIHAN
LKP dan pelaksana diklat penerima Program Pendidikan
Kecakapan Kerja (PKK) dan Program Kecakapan Wirausaha
(PKW), wajib menerima calon peserta didik yang memiliki KIP
pada saat mendaftar ke lembaga.
Calon peserta didik LKP dan pelaksana diklat berusia 16 s.d. 21
tahun.
Apabila calon peserta didik tidak dapat diterima di lembaga
tersebut, maka dapat dipindahkan ke LKP dan pelaksana diklat
terdekat lainnya penerima program PKK dan PKW.
21
PERAN DAN FUNGSI
Pengelola Teknis
(K/L)
Menetapkan Juknis
Sosialisasi dan koordinasi
Menyampaikan ke sekolah
melalu Dinas Pendidikan
untuk menerima peserta didik
yang memiliki KIP untuk
kembali mendapatkan layanan
pendidikan
Menyampaikan ke sekolah
melalu Dinas Pendidikan
untuk memasukkan/
mengentri data peserta didik
calon penerima PIP 2016 yang
memiliki KIP ke dalam aplikasi
Dapodik
DISDIK PROV
DISDIK KAB/KOTA
Sosialisasi dan koordinasi
Sosialisasi dan koordinasi
Menyampaikan kepada dinas
pendidikan kabupaten/kota
bahwa anak usia 6 sampai
dengan 21 tahun yang tidak
bersekolah agar mendapatkan
layanan pendidikan
Menyampaikan kepada kepala
sekolah untuk menerima
pendaftaran ATS usia 6 s.d.21
tahun
Menyampaikan kepada kepala
sekolah untuk menerima
pendaftaran ATS usia 6 s.d.21
tahun
Wajib menyelesaikan masalah
penempatan anak usia 6 sampai
dengan 21 tahun pemegang KIP
yang belum mendapatkan
layanan pendidikan sesuai
dengan kewenangannya
Wajib menyelesaikan masalah
penempatan anak usia 6 sampai
dengan 21 tahun pemegang KIP
yang belum mendapatkan
layanan pendidikan sesuai
dengan kewenangannya
SEKOLAH/
LEMBAGA
Sosialisasi dan koordinasi
Menerima pendaftaran ATS usia
6 s.d.21 tahun
Memutakhirkan (updating data)
ke dapodik secara lengkap dan
benar
Menyampaikan kepada sekolah
untuk mengidentifikasi dan
melaporkan
Melayani pengaduan
Menyampaikan kepada sekolah
untuk mengidentifikasi dan
melaporkan
Melayani pengaduan
22
PELAPORAN, PENGADUAN DAN SANKSI
PELAPORAN
Satuan pendidikan melaporkan jumlah anak tidak sekolah usia 6 sampai 21 tahun pemegang KIP yang
telah mendapatkan layanan pendidikan, melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan/atau Direktorat
Teknis terkait.
PENGADUAN
Pengaduan terkait permasalahan KIP dapat disampaikan ke Direktorat Teknis melalui unit pengaduan
khusus Program Indonesia Pintar:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di laman: http://pengaduanpip.kemdikbud.go.id dan nomor
SMS0857 7529 5050, atau melalui: LAPOR! Lapor.go.id SMS ke 1708, ketik: KIP (spasi) Nomor KIP (spasi)
isi aduan
SANKSI
Satuan Pendidikan yang tidak menerima calon peserta didik pemegang KIP akan dikenakan
sanksi administrasi sesuai ketentuan yang berlaku.
23
Program Indonesia Pintar (PIP)
2
Program Indonesia Pintar
Tujuan dari program ini antara lain:
1. Meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk
mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan
menengah untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan Menengah
Universal/Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun.
2. Meringankan biaya personal pendidikan.
3. Mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out)
atau tidak melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi.
4. Menarik siswa putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan agar
kembali mendapatkan layanan pendidikan di sekolah/Sanggar
Kegiatan Belajar (SKB)/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM)/Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)/Balai Latihan Kerja
(BLK) atau satuan pendidikan nonformal lainnya.
25
PRIORITAS SASARAN PIP
Sasaran PIP adalah anak berusia 6 sampai dengan 21 tahun yang merupakan:
1. Peserta didik pemegang KIP;
2. Peserta didik dari keluarga miskin/rentan miskin dan/atau dengan pertimbangan khusus
seperti:
a. Peserta didik dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH);
b. Peserta didik dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS);
c. Peserta didik yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu dari sekolah/panti sosial/panti
asuhan;
d. Peserta didik yang terkena dampak bencana alam;
e. Kelainan fisik, korban musibah, dari orang tua PHK, di daerah konflik, dari keluarga
terpidana, berada di LAPAS, memiliki lebih dari 3 saudara yang tinggal serumah;
f. Peserta pada lembaga kursus atau satuan pendidikan nonformal lainnya;
g. Peserta didik kelas 6, kelas 9, dan kelas 12;
h. Peserta didik SMK yang menempuh studi keahlian kelompok bidang: Pertanian,
Perikanan, Peternakan, Kehutanan dan Pelayaran/Kemaritiman.
26
Mekanisme Pengusulan Peserta Didik Pemegang KIP
2
DISDIK KAB/KOTA
SKB/PKBM/LKP penglola dana bantuan PKK dan PKW
mengusulkan peserta didik pemegang KIP kepada dinas
pendidikan kab/kota
SEKOLAH
SEKOLAH/SKB/PKBM/LKP
Mengentri atau memutakhirkan
(updating) data peserta didik
pemegang KIP ke Dapodik. Data
tersebut berfungsi sebagai data usulan
siswa penerima dari tingkat sekolah ke
direktorat teknis.
DAPODIK
DAPODIK
2
3
1. Memberikan persetujuan tertulis, dan meneruskan
daftar penerima PIP dari sekolah ke direktorat
teknis terkait.
2. Untuk SD dan SMP, mengusulkan pemegang KIP
melalui aplikasi data.dikdasmen.
kemdikbud.go.id/pipdikdasmen.
3. Mengusulkan SKB/PKBM/lembaga kursus, Paket A,
B, C ke direktorat terkait
KEMDIKBUD
(Dit. Teknis)
1
SISWA melapor
membawa KIP ke
sekolah.
PESERTA DIDIK PAKET A,B,C, dan Peserta
Kursus, pelatihan melapor ke
SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan
nonformal lainnya
Anak penerima KIP yang belum/tidak berstatus sebagai peserta didik,
melapor/mendaftar ke sekolah dan atau SKB/PKBM atau lembaga pendidikan non
formal lainnya
4
1. Dit. PPKK (Non Formal)
memvalidasi dan menerbitkan SK
serta meneruskan ke Dit. PSD,
PSMP, PSMA, dan PSMK
2. Dit PSD, PSMP, PSMA dan PSMK
Meng-SK-kan penerima PIP
5
SK Penerima
Dana PIP
28
ATRIBUT KUNCI DATA SISWA
•
•
•
•
•
•
Nama
Tanggal lahir
Nama ibu kandung
Nisn
Jenis kelamin
Tempat lahir
29
APLIKASI DAPODIK 2016/2017 TERKAIT PIP
1. Pastikan siswa yang mendapat kiriman kartu melaporkan ke
sekolah untuk di inputkan nomor KIP ke dalam sistem dapodik
2. Kolom isian KIP berdiri sendiri kolom terpisah dari isian nomor
kartu kps/kks/pkh
3. NOMOR KIP YANG MATCH DENGAN DATA BDT AKAN DI
MIGRASI OTOMATIS ke kolom kip YANG SEMULA DI KOLOM
KPS
4. Jika siswa memiliki nomor KPS/KKS/PKH SEGERA DI GANTI
DENGAN NOMOR KIP
5. Ada tambahan KOLOM ISIAN BARU NAMA YANG TERTERA DI
KIP , dengan tujuan sebagai baseline data cetak kartu perbaikan
KIP
6. Siswa baru segera diinputkan ke app dapodik versi baru di bulan
juli (release app dapodik versi baru)
30
Mekanisme Pengusulan Peserta Didik Tidak Mempunyai KIP
DISDIK KAB/KOTA
3
Sekolah/SKB/PKBM/lembaga kursus
Sekolah/SKB/PKBM/LKP atau satuan
pendidikan nonformal lainnya
1. Menseleksi dan menyusun daftar peserta didik yang
masih aktif dan tidak memiliki KIP sebagai calon
penerima dana PIP seperti pada nomor 2 prioritas
penerima sasaran PIP
2. Untuk jenjang SD dan SMP, sekolah menandai status
kelayakan Peserta Didik di aplikasi Dapodik sebagai
calon penerima dana/ manfaat PIP
DAPODIK
DAPODIK
2
1. Memberikan persetujuan tertulis, dan meneruskan
daftar penerima PIP dari sekolah ke direktorat
teknis terkait.
2. Untuk SD dan SMP, mengusulkan pemegang KIP
melalui aplikasi data.dikdasmen.
kemdikbud.go.id/pipdikdasmen.
3. Untuk jenjang SMA dan SMK, sekolah menandai
status kelayakan Peserta Didik di aplikasi Dapodik
sebagai calon penerima dana/ manfaat PIP
KEMDIKBUD
(Dit. Teknis)
4
5
SK Penerima
Dana PIP
1. Dik PKP memvalidasi dan
menerbitkan SK serta
meneruskan ke Dit PMK
2. Dit PSD, PSMP, PSMA dan SPMK
Meng-SK-kan penerima PIP
Diagram Penyaluran Dana PIP
KPPN
KEMDIKBUD
1
2
1. Mengirimkan SK penerima kepada disdik kab/kota
dan lembaga penyalur untuk dibuatkan rekening
2. Mengajukan SPP, SPM ke KPPN untuk diterbitkan
SP2D
KPPN menyalurkan dana sesuai
SP2D ke rekening penyalur
3
1. Berkoordinasi terkait kesiapan
pencairan dana kepada
penerima dengan disdik
kab/kota/sekolah
2. Menyalurkan dana bantuan
DISDIK KAB/KOTA
Mengirimkan SK penerima kepada
sekolah
5
Memberitahukan kesiapan pencairan
dana kepada siswa melalui sekolah
`
4
Siswa mengambil dana BSM/PIP di lembaga
6 penyalur membawa persyaratan dan
dokumen yang telah tetapkan
Sekolah/SKB/PKBM/lembaga kursus
Alur penyaluran Dana
Alur penyampaian SK
PERBEDAAN VIRTUAL DENGAN TABUNGANKU
No
Perbedaan
Virtual
TabunganKu
1
Bukti Kepemilikan
Surat Keterangan Sekolah
Buku Tabungan
Tahun 2015 :
15 digit
18 digit kombinasi huruf angka
Contoh : 0206.01.0481xx.5x.x
Contoh :
MUHAMMAD
10400156B070005MD1
2
Jumlah Digit
Tahun 2016 :
20 digit kombinasi huruf angka
M ARBIANSYAH
640110110624120022MH
3
Mekanisme Pencairan
Langsung & Kolektif
Langsung
FORMAT VIRTUAL ACCOUNT 2016
Digit ke1
2
3-4
5-12
13-14
15-18
19
20
Keterangan
Angka “6” (1 digit) menunjukan tahun 2016
Jenjang (1 digit), 1= SD, 2 = SMP, 4=SMK
Tahap (2 digit) , misal: 01, 02, 03, dst
NPSN Sekolah (8 digit)
Kelas (2 digit)
Nomor Urut (4 digit)
Huruf pertama nama (1 digit)
Huruf terakhir nama (1 digit)
FORMAT
CONTOH
PEMANFAATAN DANA PIP
Dana PIP 2016 dimanfaatkan siswa untuk:
• Pembelian buku dan alat tulis;
• Pembelian pakaian dan perlengkapan (sepatu, tas, dll);
• Transportasi peserta didik;
• Uang saku peserta didik;
• Biaya kursus/les tambahan bagi peserta didik pendidikan formal;
• Biaya praktik tambahan/Penambahan biaya Uji Kompetensi (UJK) jika
beasiswa UJK tidak mencukupi/magang/penempatan kerja ke Dunia
Usaha dan Dunia Industri (DUDI) bagi peserta didik pendidikan
nonformal.
Penerima PIP tidak diperkenankan menggunakan dana tersebut untuk
tujuan yang tidak berhubungan dengan kegiatan pendidikan .
36
Mekanisme untuk Mendapatkan KIP
Persyaratan mendapatkan KIP :
1. Memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS);
2. Sebagai peserta Program Keluarga Harapan (PKH).
Apabila Orang tua peserta didik belum memiliki KKS/PKH,
melapor kepada Dinas Sosial kabupaten/kota setempat dengan
membawa identitas diri (KTP/KK/SIM) untuk mendapatkan KKS.
REKAPITULASI PENYALURAN PIP 2016
Penyaluran
Sekolah
Siswa
Dana
Pencairan
Siswa
Dana
Belum Dicairkan
Siswa
Dana
SD
2.415.281
743.308.425.000
789.514
215.435.250.000
1.625.767
527.873.175.000
SMP
1.477.735
679.072.875.000
175.664
78.797.250.000
1.302.071
600.275.625.000
SMA
404.014
1.348.000.000
275.000
8.938.000.000
SMK
852.641
652.080.500.000
126.634
87.629.000.000
726.007
564.451.500.000
5.149.671
2.313.681.800.000
422.863
82.399.375.000
4.726.804
2.002.348.425.000
Jumlah
239.220.000.000
129.010
Catatan :
SD, SMP, dan SMK berdasarkan laporan BRI per 14 Juli 2016
SMA berdasarkan laporan BNI per 15 Juli 2016
Peran dan Fungsi dalam Pelaksanaan PIP
KEMENDIKBUD
DISDIK PROV
Menetapkan Juknis.
Sosialisasi dan
koordinasi
Sosialisasi dan
koordinasi
Identifikasi, kompilasi,
dan sinkronisasi data
Memantau dan
mendorong Dinas
Kab/Kota, Satuan
Pendidikan formal dan
nonformal
Menetapkan SK
penerima
Menetapkan lembaga
penyalur
Menginformasikan SK
penerima.
Menetapkan lembaga
penyalur
Mencetak dan
mengirimkan KIP
Melayani pengaduan
Pemantauan dan
Pelaporan
Pemantauan dan
pengarahan
Melayani pengaduan
DISDIK
KAB/KOTA
Sosialisasi dan koordinasi
Memantau dan
mendorong sekolah
Menetapkan petugas/tim
data PIP tingkat
Kabupaten/Kota
Menyetujui usulan siswa
calon penerima PIP dari
sekolah
Menyampaikan usulan
dari sekolah/ lembaga
Mengesahkan usulan dari
pendidikan nonformal
Menginformasikan/menya
mpaikan SK penerima
Memantau pelaksanaan
PIP
Melayani pengaduan
SEKOLAH/
LEMBAGA
Sosialisasi dan
koordinasi
Menerima pendaftaran
ATS usia 6 s.d.21 tahun
Memutakhirkan
(updating data) ke
dapodik
Menyampaikan
informasi pencairan
kepada siswa /peserta
Menseleksi dan
mengusulkan calon
penerima PIP
Membuat surat
keterangan untuk
pengambilan dana
Pemantauan dan
pengarahan
Bertaggungjawab
penuh terhadap
kebenaran data
peserta didik
LEMBAGA
PENYALUR
Menyampaikan
informasi pencairan
kepada siswa /peserta
melalui dinas/sekolah
Menyalurkan dana
manfaat
Pelaporan penyaluran
Pertanggungjawaban
penyaluran
Melayai pengaduan
39
PENGADUAN
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SD:
Telepon
: (021) 5725638, Fax. (021) 5725644
HP
: 081290771556, 082298973995, 082298973996, 082298973997, dan 082298973998
e-mail
: pipsd@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Sekolah Dasar
up. Kasubdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 17
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SMP:
Telepon
: (021) 57900349 Fax: (021) 57900349
HP : 0812 8527 7680
e-mail: kip.smp@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
up. Kasubdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 17
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270
40
PENGADUAN
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SMA:
Telepon
: (021) 75912056 Fax: (021) 75912057
HP
: 0812-8538-0515
e-mail
: kip.sma@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas
up. Kasubdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Kompleks Ditjen Pendidikan Menengah, Gedung A Lantai 3
Jl. R.S. Fatmawati, Cipete
Jakarta Selatan 12410
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SMK:
Telepon
: (021) 5725469 , Fax: (021) 5725469
e-mail
: kip.smk@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
up. Kasubdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 12
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270
41
PENGADUAN
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan:
Telepon
: (021) 5725215 Fax: (021) 5725039
e-mail
: kip.dikmas@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan
up. Kasubdit Program dan Evaluasi
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 8
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan:
Telepon
: (021) 5725215 Fax: (021) 5725039
e-mail
: kip.kursus@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Pembinaan Kursus dan Pelatihan
up. Kasubdit Program dan Evaluasi
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 6
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270
42
43
44
Tim PIP Direktorat PSD
Mengucapkan Terima Kasih
Kepada Seluruh Peserta
Sosialisasi & Monitoring PIP
Tahun 2016
Program Indonesia Pintar (PIP) dan
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2016
1
Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 2014
Pelaksanaan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk membangun keluarga produktif
1
meningkatkan koordinasi dengan Menteri Sosial, TNP2K, dan Pemerintah
Prov/Kab/Kota dalam penetapan sasaran PIP;
2
menyediakan Kartu Indonesia Pintar sejumlah penerima PIP untuk siswa SD,
SMP, SMA dan SMK;
3
membayarkan manfaat PIP beserta tambahan manfaat lainnya kepada siswa
penerima PIP yang berada di sekolah yang dikelola Kemendikbud;
4
melaksanakan sosialisasi secara intensif kepada penerima PIP;
5
menjadi Pengguna Anggaran dalam pelaksanaan PIP di lingkup Kemendikbud;
6
melaporkan pelaksanaan PIP sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali atau
sewaktu-waktu apabila diperlukan kepada Menko PMK.
2
Pemanfaatan Basis Data Terpadu
3
PEMANFAATAN DATA TERPADU
PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN
Data Terpadu Berisi Kelompok Masyarakat
40 % Status Sosial Ekonomi Terendah
Exclusion Error
40%
35%
DATA
TERPADU*
PENERIMA
BANTUAN IURAN
(PBI) JKN
Jumlah Rumah Tangga (RT)
25.771.493
25%
PENERIMA
KPS/
KKS/KIP/Rastr
a
Jumlah Keluarga (KK)
27.046.374
Inclusion Error
11,13 %
8%
GARIS KEMISKINAN (Sep 2015)
PROGRAM KELUARGA HARAPAN
(PKH)
Jumlah Penduduk
93.026.921 Jiwa
4
KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA DATA TERPADU
PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN
Demograf
Nama anggota RTS
Hubungan dengan
Kepala RTS
Jenis kelamin
Umur
Status perkawinan
Kepemilikan kartu ID
No. Induk
Kependudukan (NIK)
Akte/Buku Nikah
Akte Cerai
Akte Kelahiran
Identitas RTS
•
•
•
•
•
•
•
Nama Kepala RTS
Alamat/SLS
Desa
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Provinsi
Jumlah Anggota RTS
•
•
•
•
•
•
•
Kepesertaan Program
•
•
•
•
•
•
•
•
PKH
Raskin
Jamkesmas
Asuransi kesehatan lain
Jamsostek
KKS
KIP
BPJS/KIS
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Kesehatan
•
Jenis cacat
Penyakit kronis
menahun
Status kehamilan
wanita
Penggunaan alat/
cara KB
•
Catatan: Warna merah adalah variabel baru
2015
Kegiatan bekerja
Lapangan kerja
Status/kedudukan
pekerjaan
Usaha Mikro Kecil
(UMK): pemilik
usaha, jenis usaha,
jumlah tenaga kerja,
omset.
Kepemilikan Aset
•
•
Perumahan
Ketenagakerjaan
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Mobil
Sepeda Motor
Perahu Motor
Kapal Motor
Sepeda
Perahu
Lemari es
Tabung gas
Penguasaan
lahan
Kepemilikan
ternak
Emas
HP
TV
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Status penguasaan
bangunan tempat tinggal
Luas lantai
Luas bangunan
Jenis lantai
Jenis dinding
Jenis atap
Sumber air minum
Cara memperoleh air
minum
Sumber penerangan
Kelas daya listrik
terpasang
Bahan bakar untuk
memasak
Tempat buang air besar
TPA tinja
KamarPendidikan
tidur
•
•
•
•
Partisipasi sekolah
Status sekolah
Kelas/jenjang tertinggi
Ijazah tertinggi
5
KARAKTERISTIK ANGGOTA RUMAH TANGGA
DATA TERPADU PENANGANAN FAKIR MISKIN 2015
6
Pencetakan
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
7
PENCETAKAN KARTU INDONESIA
PINTAR (KIP)
1. Sumber data pencetakan KIP adalah BDT (Basis Data Terpadu) yang
diberikan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
(TNP2K) sesuai dengan Inpres Nomer 7 Tahun 2014.
2. Serah terima data update BDT dari TNP2K ke Kemdikbud pada tanggal 17
Februari 2016 dan 01 Maret 2016.
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggunakan data tersebut
sebagai dasar pencetakan KIP sebanyak 17,9 juta.
4. Untuk pencetakan KIP, Kemdikbud bekerjasama dengan pihak
Konsorsium Indonesia Sejahtera yang terdiri dari perusahaan pencetakan
yaitu PT Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk di Sidoarjo dan PT Pura Barutama di
Kudus. Pemesanan dilakukan melalui e-catalog.
8
REKAPITULASI DATA CETAK KIP
17.927.308
100%
Sekolah
SD
Pesan
17.927.308
17.927.308
Cetak
Amplop
100%
100%
10.360.614
10.360.614
10.360.614
SMP
4.369.968
4.369.968
4.369.968
SMA
1.367.559
1.367.559
1.367.559
SMK
1.829.167
1.829.167
1.829.167
9
Pengiriman
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
1
PENGIRIMAN KIP
1. Untuk pengiriman KIP, Kemdikbud melakukan lelang pengiriman
sebanyak 3 tahap :
• Tahap 1 PT. Satria Antaran Prima (SAP) sasaran sebanyak 12
provinsi di Provinsi Aceh, Provinsi Riau, Provinsi Jawa Tengah,
Provinsi Jawa Timur, Provinsi Kalimantan Utara, Provinsi NTB,
Provinsi NTT, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Papua, dan
Provinsi Papua Barat
• Tahap 2 PT. Dexter Ekspressindo sebanyak 34 provinsi
• Tahap 3 PT. Dexter Ekspressindo sebanyak 34 provinsi
2. Tujuan pengiriman KIP sampai dengan Rumah Tangga Sasaran
(RTS)
1
1
1
2
REKAPITULASI DATA KIRIM KIP
17.927.308
100%
Sekolah
SD
Kirim
16.746.518
93,4%
Terima
150.005
0,8%
Retur
10.360.614
9.401.712
10.637
SMP
4.369.968
4.250.848
11.305
SMA
1.367.559
1.350.208
11.855
SMK
1.829.167
1.743.750
10.741
Catatan :
Data berdasarkan laporan SAP dan Dexter per 21 Juli 2016
13
Penggunaan
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
1
PENDAFTARAN KE SEKOLAH FORMAL
Jenjang SD
• Sekolah wajib menerima calon peserta didik
yang memiliki KIP pada saat mendaftar ke
sekolah.
• Calon peserta didik Sekolah Dasar (SD)
berusia tepat dan atau telah berusia 6 - 12
tahun.
• Apabila calon peserta didik usia masuk SD
tidak dapat diterima, maka sekolah melapor
ke Unit Pelaksana Teknis Daerah Pendidikan
(UPTD Pendidikan) tingkat Kecamatan.
15
PENDAFTARAN KE SEKOLAH FORMAL
Jenjang SMP
• Sekolah wajib menerima calon peserta didik yang memiliki
KIP pada saat mendaftar ke sekolah.
• Calon peserta didik kelas VII telah tamat
SD/SDLB/MI/Program Paket A dan memiliki Surat Tanda
Lulus (STL).
• Memiliki Daftar Nilai Ujian Akhir Sekolah atau Daftar Nilai
Ujian Persamaan Tamat SD atau Daftar Nilai Penilaian Hasil
Belajar Tahap Akhir Nasional (Pehabtanas) Program Paket A.
• Berusia maksimal 15 tahun pada awal tahun pelajaran
baru.
• Apabila calon peserta didik usia masuk SMP/MTs/SMPTK
tidak dapat diterima, maka untuk SMP melapor ke Unit
Pelaksana Teknis Daerah Pendidikan (UPTD Pendidikan)
tingkat Kecamatan, dan untuk MTs melapor ke Kantor
16
PENDAFTARAN KE SEKOLAH FORMAL
Jenjang SMA/SMK
• Sekolah wajib menerima calon peserta didik yang memiliki KIP pada
saat mendaftar ke sekolah.
• Telah tamat SMP/SMPLB/MTs/Program Paket B dan memiliki Surat
Tanda Lulus (STL).
• Memiliki Daftar Nilai Ujian Nasional SMP/MTs atau Daftar Nilai Ujian
Persamaan Tamat SMP atau Daftar Nilai Penilaian Hasil Belajar Tahap
Akhir Nasional (Pehabtanas) Program Paket B.
• Berusia maksimal 18 tahun pada awal tahun pelajaran baru.
• Apabila calon peserta didik usia masuk SMA/SMK/MA/SMTK/SMAK
tidak dapat diterima, maka untuk SMA/SMK/SMAK melapor ke Unit
Pelaksana Teknis Daerah Pendidikan (UPTD Pendidikan) tingkat
Kecamatan, dan untuk MA melapor ke Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota, serta untuk SMAK melapor ke Direktorat Jenderal
Bimas Katolik Kementerian Agama RI
17
PENDAFTARAN PENDIDIKAN KESETARAAN
Program Paket A setara SD
• SKB/PKBM/Satuan Pendidikan nonformal lainnya
wajib menerima calon peserta didik yang memiliki
KIP pada saat mendaftar ke lembaga.
• Calon peserta didik SKB/PKBM/Satuan Pendidikan
nonformal lainnya berusia sampai dengan 21
tahun.
• Apabila calon peserta didik tidak dapat diterima di
lembaga tersebut, maka dapat dipindahkan ke
Satuan Pendidikan nonformal lainnya terdekat
lainnya.
18
PENDAFTARAN PENDIDIKAN KESETARAAN
Program Paket B setara SMP
• SKB/PKBM/Satuan Pendidikan nonformal lainnya
wajib menerima calon peserta didik yang memiliki
KIP pada saat mendaftar ke lembaga.
• Calon peserta didik SKB/PKBM/Satuan Pendidikan
nonformal lainnya berusia sampai dengan 21
tahun.
• Apabila calon peserta didik tidak dapat diterima di
lembaga tersebut, maka dapat dipindahkan ke
Satuan Pendidikan nonformal lainnya terdekat
lainnya.
19
PENDAFTARAN PENDIDIKAN KESETARAAN
Program Paket C setara SMA/SMK
• SKB/PKBM/Satuan Pendidikan nonformal lainnya
wajib menerima calon peserta didik yang memiliki
KIP pada saat mendaftar ke lembaga.
• Calon peserta didik SKB/PKBM/Satuan Pendidikan
nonformal lainnya berusia sampai dengan 21
tahun.
• Apabila calon peserta didik tidak dapat diterima di
lembaga tersebut, maka dapat dipindahkan ke
Satuan Pendidikan nonformal lainnya terdekat
lainnya.
20
PENDAFTARAN PENDIDIKAN KURSUS DAN PELATIHAN
LKP dan pelaksana diklat penerima Program Pendidikan
Kecakapan Kerja (PKK) dan Program Kecakapan Wirausaha
(PKW), wajib menerima calon peserta didik yang memiliki KIP
pada saat mendaftar ke lembaga.
Calon peserta didik LKP dan pelaksana diklat berusia 16 s.d. 21
tahun.
Apabila calon peserta didik tidak dapat diterima di lembaga
tersebut, maka dapat dipindahkan ke LKP dan pelaksana diklat
terdekat lainnya penerima program PKK dan PKW.
21
PERAN DAN FUNGSI
Pengelola Teknis
(K/L)
Menetapkan Juknis
Sosialisasi dan koordinasi
Menyampaikan ke sekolah
melalu Dinas Pendidikan
untuk menerima peserta didik
yang memiliki KIP untuk
kembali mendapatkan layanan
pendidikan
Menyampaikan ke sekolah
melalu Dinas Pendidikan
untuk memasukkan/
mengentri data peserta didik
calon penerima PIP 2016 yang
memiliki KIP ke dalam aplikasi
Dapodik
DISDIK PROV
DISDIK KAB/KOTA
Sosialisasi dan koordinasi
Sosialisasi dan koordinasi
Menyampaikan kepada dinas
pendidikan kabupaten/kota
bahwa anak usia 6 sampai
dengan 21 tahun yang tidak
bersekolah agar mendapatkan
layanan pendidikan
Menyampaikan kepada kepala
sekolah untuk menerima
pendaftaran ATS usia 6 s.d.21
tahun
Menyampaikan kepada kepala
sekolah untuk menerima
pendaftaran ATS usia 6 s.d.21
tahun
Wajib menyelesaikan masalah
penempatan anak usia 6 sampai
dengan 21 tahun pemegang KIP
yang belum mendapatkan
layanan pendidikan sesuai
dengan kewenangannya
Wajib menyelesaikan masalah
penempatan anak usia 6 sampai
dengan 21 tahun pemegang KIP
yang belum mendapatkan
layanan pendidikan sesuai
dengan kewenangannya
SEKOLAH/
LEMBAGA
Sosialisasi dan koordinasi
Menerima pendaftaran ATS usia
6 s.d.21 tahun
Memutakhirkan (updating data)
ke dapodik secara lengkap dan
benar
Menyampaikan kepada sekolah
untuk mengidentifikasi dan
melaporkan
Melayani pengaduan
Menyampaikan kepada sekolah
untuk mengidentifikasi dan
melaporkan
Melayani pengaduan
22
PELAPORAN, PENGADUAN DAN SANKSI
PELAPORAN
Satuan pendidikan melaporkan jumlah anak tidak sekolah usia 6 sampai 21 tahun pemegang KIP yang
telah mendapatkan layanan pendidikan, melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan/atau Direktorat
Teknis terkait.
PENGADUAN
Pengaduan terkait permasalahan KIP dapat disampaikan ke Direktorat Teknis melalui unit pengaduan
khusus Program Indonesia Pintar:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di laman: http://pengaduanpip.kemdikbud.go.id dan nomor
SMS0857 7529 5050, atau melalui: LAPOR! Lapor.go.id SMS ke 1708, ketik: KIP (spasi) Nomor KIP (spasi)
isi aduan
SANKSI
Satuan Pendidikan yang tidak menerima calon peserta didik pemegang KIP akan dikenakan
sanksi administrasi sesuai ketentuan yang berlaku.
23
Program Indonesia Pintar (PIP)
2
Program Indonesia Pintar
Tujuan dari program ini antara lain:
1. Meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk
mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan
menengah untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan Menengah
Universal/Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun.
2. Meringankan biaya personal pendidikan.
3. Mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out)
atau tidak melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi.
4. Menarik siswa putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan agar
kembali mendapatkan layanan pendidikan di sekolah/Sanggar
Kegiatan Belajar (SKB)/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM)/Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)/Balai Latihan Kerja
(BLK) atau satuan pendidikan nonformal lainnya.
25
PRIORITAS SASARAN PIP
Sasaran PIP adalah anak berusia 6 sampai dengan 21 tahun yang merupakan:
1. Peserta didik pemegang KIP;
2. Peserta didik dari keluarga miskin/rentan miskin dan/atau dengan pertimbangan khusus
seperti:
a. Peserta didik dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH);
b. Peserta didik dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS);
c. Peserta didik yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu dari sekolah/panti sosial/panti
asuhan;
d. Peserta didik yang terkena dampak bencana alam;
e. Kelainan fisik, korban musibah, dari orang tua PHK, di daerah konflik, dari keluarga
terpidana, berada di LAPAS, memiliki lebih dari 3 saudara yang tinggal serumah;
f. Peserta pada lembaga kursus atau satuan pendidikan nonformal lainnya;
g. Peserta didik kelas 6, kelas 9, dan kelas 12;
h. Peserta didik SMK yang menempuh studi keahlian kelompok bidang: Pertanian,
Perikanan, Peternakan, Kehutanan dan Pelayaran/Kemaritiman.
26
Mekanisme Pengusulan Peserta Didik Pemegang KIP
2
DISDIK KAB/KOTA
SKB/PKBM/LKP penglola dana bantuan PKK dan PKW
mengusulkan peserta didik pemegang KIP kepada dinas
pendidikan kab/kota
SEKOLAH
SEKOLAH/SKB/PKBM/LKP
Mengentri atau memutakhirkan
(updating) data peserta didik
pemegang KIP ke Dapodik. Data
tersebut berfungsi sebagai data usulan
siswa penerima dari tingkat sekolah ke
direktorat teknis.
DAPODIK
DAPODIK
2
3
1. Memberikan persetujuan tertulis, dan meneruskan
daftar penerima PIP dari sekolah ke direktorat
teknis terkait.
2. Untuk SD dan SMP, mengusulkan pemegang KIP
melalui aplikasi data.dikdasmen.
kemdikbud.go.id/pipdikdasmen.
3. Mengusulkan SKB/PKBM/lembaga kursus, Paket A,
B, C ke direktorat terkait
KEMDIKBUD
(Dit. Teknis)
1
SISWA melapor
membawa KIP ke
sekolah.
PESERTA DIDIK PAKET A,B,C, dan Peserta
Kursus, pelatihan melapor ke
SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan
nonformal lainnya
Anak penerima KIP yang belum/tidak berstatus sebagai peserta didik,
melapor/mendaftar ke sekolah dan atau SKB/PKBM atau lembaga pendidikan non
formal lainnya
4
1. Dit. PPKK (Non Formal)
memvalidasi dan menerbitkan SK
serta meneruskan ke Dit. PSD,
PSMP, PSMA, dan PSMK
2. Dit PSD, PSMP, PSMA dan PSMK
Meng-SK-kan penerima PIP
5
SK Penerima
Dana PIP
28
ATRIBUT KUNCI DATA SISWA
•
•
•
•
•
•
Nama
Tanggal lahir
Nama ibu kandung
Nisn
Jenis kelamin
Tempat lahir
29
APLIKASI DAPODIK 2016/2017 TERKAIT PIP
1. Pastikan siswa yang mendapat kiriman kartu melaporkan ke
sekolah untuk di inputkan nomor KIP ke dalam sistem dapodik
2. Kolom isian KIP berdiri sendiri kolom terpisah dari isian nomor
kartu kps/kks/pkh
3. NOMOR KIP YANG MATCH DENGAN DATA BDT AKAN DI
MIGRASI OTOMATIS ke kolom kip YANG SEMULA DI KOLOM
KPS
4. Jika siswa memiliki nomor KPS/KKS/PKH SEGERA DI GANTI
DENGAN NOMOR KIP
5. Ada tambahan KOLOM ISIAN BARU NAMA YANG TERTERA DI
KIP , dengan tujuan sebagai baseline data cetak kartu perbaikan
KIP
6. Siswa baru segera diinputkan ke app dapodik versi baru di bulan
juli (release app dapodik versi baru)
30
Mekanisme Pengusulan Peserta Didik Tidak Mempunyai KIP
DISDIK KAB/KOTA
3
Sekolah/SKB/PKBM/lembaga kursus
Sekolah/SKB/PKBM/LKP atau satuan
pendidikan nonformal lainnya
1. Menseleksi dan menyusun daftar peserta didik yang
masih aktif dan tidak memiliki KIP sebagai calon
penerima dana PIP seperti pada nomor 2 prioritas
penerima sasaran PIP
2. Untuk jenjang SD dan SMP, sekolah menandai status
kelayakan Peserta Didik di aplikasi Dapodik sebagai
calon penerima dana/ manfaat PIP
DAPODIK
DAPODIK
2
1. Memberikan persetujuan tertulis, dan meneruskan
daftar penerima PIP dari sekolah ke direktorat
teknis terkait.
2. Untuk SD dan SMP, mengusulkan pemegang KIP
melalui aplikasi data.dikdasmen.
kemdikbud.go.id/pipdikdasmen.
3. Untuk jenjang SMA dan SMK, sekolah menandai
status kelayakan Peserta Didik di aplikasi Dapodik
sebagai calon penerima dana/ manfaat PIP
KEMDIKBUD
(Dit. Teknis)
4
5
SK Penerima
Dana PIP
1. Dik PKP memvalidasi dan
menerbitkan SK serta
meneruskan ke Dit PMK
2. Dit PSD, PSMP, PSMA dan SPMK
Meng-SK-kan penerima PIP
Diagram Penyaluran Dana PIP
KPPN
KEMDIKBUD
1
2
1. Mengirimkan SK penerima kepada disdik kab/kota
dan lembaga penyalur untuk dibuatkan rekening
2. Mengajukan SPP, SPM ke KPPN untuk diterbitkan
SP2D
KPPN menyalurkan dana sesuai
SP2D ke rekening penyalur
3
1. Berkoordinasi terkait kesiapan
pencairan dana kepada
penerima dengan disdik
kab/kota/sekolah
2. Menyalurkan dana bantuan
DISDIK KAB/KOTA
Mengirimkan SK penerima kepada
sekolah
5
Memberitahukan kesiapan pencairan
dana kepada siswa melalui sekolah
`
4
Siswa mengambil dana BSM/PIP di lembaga
6 penyalur membawa persyaratan dan
dokumen yang telah tetapkan
Sekolah/SKB/PKBM/lembaga kursus
Alur penyaluran Dana
Alur penyampaian SK
PERBEDAAN VIRTUAL DENGAN TABUNGANKU
No
Perbedaan
Virtual
TabunganKu
1
Bukti Kepemilikan
Surat Keterangan Sekolah
Buku Tabungan
Tahun 2015 :
15 digit
18 digit kombinasi huruf angka
Contoh : 0206.01.0481xx.5x.x
Contoh :
MUHAMMAD
10400156B070005MD1
2
Jumlah Digit
Tahun 2016 :
20 digit kombinasi huruf angka
M ARBIANSYAH
640110110624120022MH
3
Mekanisme Pencairan
Langsung & Kolektif
Langsung
FORMAT VIRTUAL ACCOUNT 2016
Digit ke1
2
3-4
5-12
13-14
15-18
19
20
Keterangan
Angka “6” (1 digit) menunjukan tahun 2016
Jenjang (1 digit), 1= SD, 2 = SMP, 4=SMK
Tahap (2 digit) , misal: 01, 02, 03, dst
NPSN Sekolah (8 digit)
Kelas (2 digit)
Nomor Urut (4 digit)
Huruf pertama nama (1 digit)
Huruf terakhir nama (1 digit)
FORMAT
CONTOH
PEMANFAATAN DANA PIP
Dana PIP 2016 dimanfaatkan siswa untuk:
• Pembelian buku dan alat tulis;
• Pembelian pakaian dan perlengkapan (sepatu, tas, dll);
• Transportasi peserta didik;
• Uang saku peserta didik;
• Biaya kursus/les tambahan bagi peserta didik pendidikan formal;
• Biaya praktik tambahan/Penambahan biaya Uji Kompetensi (UJK) jika
beasiswa UJK tidak mencukupi/magang/penempatan kerja ke Dunia
Usaha dan Dunia Industri (DUDI) bagi peserta didik pendidikan
nonformal.
Penerima PIP tidak diperkenankan menggunakan dana tersebut untuk
tujuan yang tidak berhubungan dengan kegiatan pendidikan .
36
Mekanisme untuk Mendapatkan KIP
Persyaratan mendapatkan KIP :
1. Memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS);
2. Sebagai peserta Program Keluarga Harapan (PKH).
Apabila Orang tua peserta didik belum memiliki KKS/PKH,
melapor kepada Dinas Sosial kabupaten/kota setempat dengan
membawa identitas diri (KTP/KK/SIM) untuk mendapatkan KKS.
REKAPITULASI PENYALURAN PIP 2016
Penyaluran
Sekolah
Siswa
Dana
Pencairan
Siswa
Dana
Belum Dicairkan
Siswa
Dana
SD
2.415.281
743.308.425.000
789.514
215.435.250.000
1.625.767
527.873.175.000
SMP
1.477.735
679.072.875.000
175.664
78.797.250.000
1.302.071
600.275.625.000
SMA
404.014
1.348.000.000
275.000
8.938.000.000
SMK
852.641
652.080.500.000
126.634
87.629.000.000
726.007
564.451.500.000
5.149.671
2.313.681.800.000
422.863
82.399.375.000
4.726.804
2.002.348.425.000
Jumlah
239.220.000.000
129.010
Catatan :
SD, SMP, dan SMK berdasarkan laporan BRI per 14 Juli 2016
SMA berdasarkan laporan BNI per 15 Juli 2016
Peran dan Fungsi dalam Pelaksanaan PIP
KEMENDIKBUD
DISDIK PROV
Menetapkan Juknis.
Sosialisasi dan
koordinasi
Sosialisasi dan
koordinasi
Identifikasi, kompilasi,
dan sinkronisasi data
Memantau dan
mendorong Dinas
Kab/Kota, Satuan
Pendidikan formal dan
nonformal
Menetapkan SK
penerima
Menetapkan lembaga
penyalur
Menginformasikan SK
penerima.
Menetapkan lembaga
penyalur
Mencetak dan
mengirimkan KIP
Melayani pengaduan
Pemantauan dan
Pelaporan
Pemantauan dan
pengarahan
Melayani pengaduan
DISDIK
KAB/KOTA
Sosialisasi dan koordinasi
Memantau dan
mendorong sekolah
Menetapkan petugas/tim
data PIP tingkat
Kabupaten/Kota
Menyetujui usulan siswa
calon penerima PIP dari
sekolah
Menyampaikan usulan
dari sekolah/ lembaga
Mengesahkan usulan dari
pendidikan nonformal
Menginformasikan/menya
mpaikan SK penerima
Memantau pelaksanaan
PIP
Melayani pengaduan
SEKOLAH/
LEMBAGA
Sosialisasi dan
koordinasi
Menerima pendaftaran
ATS usia 6 s.d.21 tahun
Memutakhirkan
(updating data) ke
dapodik
Menyampaikan
informasi pencairan
kepada siswa /peserta
Menseleksi dan
mengusulkan calon
penerima PIP
Membuat surat
keterangan untuk
pengambilan dana
Pemantauan dan
pengarahan
Bertaggungjawab
penuh terhadap
kebenaran data
peserta didik
LEMBAGA
PENYALUR
Menyampaikan
informasi pencairan
kepada siswa /peserta
melalui dinas/sekolah
Menyalurkan dana
manfaat
Pelaporan penyaluran
Pertanggungjawaban
penyaluran
Melayai pengaduan
39
PENGADUAN
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SD:
Telepon
: (021) 5725638, Fax. (021) 5725644
HP
: 081290771556, 082298973995, 082298973996, 082298973997, dan 082298973998
: pipsd@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Sekolah Dasar
up. Kasubdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 17
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SMP:
Telepon
: (021) 57900349 Fax: (021) 57900349
HP : 0812 8527 7680
e-mail: kip.smp@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
up. Kasubdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 17
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270
40
PENGADUAN
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SMA:
Telepon
: (021) 75912056 Fax: (021) 75912057
HP
: 0812-8538-0515
: kip.sma@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas
up. Kasubdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Kompleks Ditjen Pendidikan Menengah, Gedung A Lantai 3
Jl. R.S. Fatmawati, Cipete
Jakarta Selatan 12410
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SMK:
Telepon
: (021) 5725469 , Fax: (021) 5725469
: kip.smk@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
up. Kasubdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 12
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270
41
PENGADUAN
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan:
Telepon
: (021) 5725215 Fax: (021) 5725039
: kip.dikmas@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan
up. Kasubdit Program dan Evaluasi
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 8
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan:
Telepon
: (021) 5725215 Fax: (021) 5725039
: kip.kursus@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Pembinaan Kursus dan Pelatihan
up. Kasubdit Program dan Evaluasi
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 6
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270
42
43
44
Tim PIP Direktorat PSD
Mengucapkan Terima Kasih
Kepada Seluruh Peserta
Sosialisasi & Monitoring PIP
Tahun 2016