Komitmen Profesi Akuntan dan Komitmen Kantor Akunatn Publik Determinan terhadap Kualitas Audit.
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
lllR}IRDO
ii I x{'f
ii!.il{ {itiix [lii
iljffi
il]$ffi
r{
fi
ffi
ilHTft
lt$l rfi ffi ljtTfi $
[j r,{*iirffi $ffi ft $ $ffi $4
ffi ffi
TlJtffi
tr{ffi i
ilN{ffi
r'ifi $4l
I 25.2S
SEPITltllBTR 2OI3
Kuantitatif
Ppjk-40
Universitas Andalas
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
perilaku waiib Pajak untuk Menggunakan E-filing
(Studi Empiris Pada Waiib Pajak Badan Perusa'
haan Manufaktur di Kota
Padang)
i
I
i
RttaniOa trnas PuFa
Fauzan Misra,
Firdaus
l
Kelas 6
Kode
Jenis Penelitian
lnstitusi
Judul
Akpm-143
Kuantitatil
STIE YKPN Yogya'
The Use ol Financial Ratios to Predict Financial
karta
Distress ln lndonesia
Universitas Airlangga
The Enhancement Decision Through los: Evidence To Leverage, Debt Maturity, and Protective
Akpm-77
Kuantitatif
Covenant
Akpm-07
Kuantitatif
Universitas lndonesia
Determinants ol Risk Disclosure Level: Case of
lndonesia
Penulis
Kartika Susanti,
Soegiharto
Yulliana Ekanin'
grum,
Taenal Fanani,
Khusnul PrasetYo,
Agus Widodo Mar*
juwono
Akhir Syabani,
Sylvia Veronica
Siregar
Akpm-76
Kuantitatil
Universitas Airlangga
Meta-analysis: A Decade Study About The
Determinants 0f Earnings Response Coefficient
(Erc) in lndonesia
Fitria Pranandari,
Zaenal Fanani,
Khusnul PrasetYo'
Agus Widodo Mar*
juwono
Kelas 7
Jenis Penelitian
Kode
Sipe-18
Mix Method
I Judul
lnstitusi
Universitas MultimAe'
dia Nusantara
Penolakan Pengguna (User Hesistance) Terhadap Perilaku Berbagi Pengetahuan Melalui
Penulis
Albertus Fani
Prasetyawan
Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial
Sipe-45
Kualitatif
Universitas Kristen
Maranatha Bandung
Komitmen Profesi Akuntan dan Komitmen Kantor
Akuntan Publik Determinan Terhadap Kualitas
Mathius Tandiontorg
Audit
Kelas
I
Kode
Jenis Penelitian
lnstitusi
Sipe-75
Kuantitaif
U**"t*
Judul
lndonesia I Rengarun Spesialisasi Auditor, Ukuran KAP'
I pred-iksi Kebangkrutan, dan Ketidakstabilan Profit-
Penulis
Ruri Aulia,
Fitriany
Kemungkinan Teriadinya Fraud
I abilitas Terhadap
I Pada LaPoran Keuangan
Sipe-71
lo'*".
Kuantitatif
'., , lJrrkrr Paruluan .Sirryx:sirttu Nasiorul Altrurtanni
1!l
ffingarun
Tenure Audit dan Rotasi Auditor
Kantor
I tertriOap Kualitas Audit dengan Ukuran
I RXuntan'Publik Sebagai Variabel Moderasi
Elizabeth Flosalina
Gultom,
Fitriany
Mathius Tandiontong
Komitmen Profesi Akuntan dan
Komitmen Kantor Akuntan Pubtik
Determinan terhadap Kualitas Auditl
MATHTUS TANDIONTON*(Jniversitas Kristen M aranath u Bandung
Ahstract: fuali4ruuditis the output ofihe Public Accountant(KAP) in providingauditseruicesto
theuser. Demandsare high qualrtyby stakeholders. However, it isironic, because manyKAPis not
oplimalio meet the expectationsof serv,ice users. Lhriousfnanciul scara*tlsareriJbinvolvingpublic
accountingpractitioners. Thisresult, employersdoubt the integrity ofphtic accountingaudrt. This stuuya
uims toobtainempirical eviclenceta evshntethe infiuence afrhe qccaunting profession's commitment
and organizational commitment the implications forattdit t1uality. This study useda swryey
'conlainsa description, but cs
methodexplanation, althoughthe descriptionalso
arelqtiotrslresearchfocus i,son theexplanotion afthe relationship betweerwariablesisv'erification.
Vsriablesv,ereoperatiorualizedin this shtdy, namely: professiornlcontmitment, organizational
commitment, andauditqtnlityis morefimdomentaltothe iralicators. Datqcollectedthrough
well
questionnairesto the
thedistribution of
targetrespondents, as
aslimitedinterviewssruddoatmentotiok studiesin an attempt to addan explanatoryelementoJihe survsy
results.The unitaf analysis isthe Public Accauntant(KAP) inlndonesiowith a poptlation of4I?KAP.
Proportionolsamplingmethodis simpleraralomonT9KAPwith the targetresponse is
sent347qtrestionnairesaccountant. Technicalanolysis ondtest dataonalysisperformedbyStructural
Equationtu{odeling(S&M). The results sho,,*ed that: (})the accoemiing prafessioru's cornmitment to
significantlyaffect thequality of theaudit, (2) pnblic accaunting firmcommitmentto signiftcantlyaffect
theqwlity of theaudit, orul (3)commitment tothe accounting prafessionand organizational
comtnitmerutKA P sirnu\tane ous l7wffec taudi t quali ty
Keywords:Prafessional commitment, orgcnizational commitntent, audit t1uality
'survei terhadap Akuntan yang bekerja sebagai Auditor pada KAP di Indonesia
.
Author can be contacted at:
,25-28 September 2013
m
tandlontong(@yahoo.in
Mathius Tandiontong
I.
PENDAHULUAN
Kantor Akuntan Publik (KAP),dalam penyediaan jasanya disadari
bahwa
meningkatnya persaingan yang semakin tajam antar KAP, telah mendorong jasa Akuntan
Publik dalam kategori "sulit" untuk berprilaku profesional. Akibatnya, terdapat KAP yang
mementingkan klien dan laba yang bssar, sehingga Efika Profesi Akuntan Publik tidak lagi
dapat ditegakkan secara baik. Pelanggaran demi pelanggaran menjadi catatan yang dapat
menurunkan citra Profesi Akuntan, khususnya profesi Akuntan Publik, seperti manipulasi
laporan keuangan dengan sengaja disusun agar saham perusahaan tetap diminati
Investor.Berbagai skandal akuntansi yang terjadi dalam kurun waktu lO tahun terakhir
ternyata tidak pernah lepas dari peran akuntan.Pengguna Jasa Audit rneragukan integritas
Akuntan Publik, Setidaknya 10 KAP mendapat sanksi dari pemerintah karena kurang berhasil
mengernban misinya melindungi kepentingan akuntan yang dinilai merniliki kcntribusi dalam
banyak kasus kebangkrutan perusahaan. Pengguna Jasa Audit rneragukan integritas Akuntan
Publik, Menurunnya kepercayaan publik terhadap kualitas audit yang dilakukan oleh akuntan
publik, dan belum optimalnya kepuasan pengguna jasa audit.
Arens, Elder dan Beasley (2010) menyatakan profesi akuntan p"btik memiliki
tanggung jawab yang sangat besar dalam mengemban kepercayaan yang diberikan
masyarakat, Setidaknya: ( 1) kewajiban kepada klien, kewajiban kepada hukum biasanya
muncul karena adanya kegagalan dalam melaksanakan penugasan audit sesuai dengan waktu
yang disepakati, pelaksanaan audit yang tidak memadai
, Eagal dalam menemukan kesalahan
dan pelanggaran kerahasiaan oleh akuntan publik; (2) Kewajiban perdata bagi pihak ketiga
(pemegang saham
g salon investor, pernasolq kreditur, karyawan dan pelanggan), kewajiban
ini biasanya timbul karena pihak ketiga yamg merasa dirugikan atas pengambilan keputusaft
yang salah, karena mengandalkan laporan keuangan hasil audit yang menyesatkan; (3)
Kewajiban pidana bagr pihak ketiga, kewajiban ini biasanya muncul karena akuntan publik
ikut terlibat secara langsung bersama-sama dengan klien dalam melakukan tindakan kriminal.
Komitrnen profesi sangat diperlukan bagi semua prof,esi karena jasa profesi dinikmati
oleh masyarakat pada umufirny4 sehingga masyarakat tidak dirugikan atas jasa yang
cliberikan oleh profesi tersebut (Boreham, 2000). Profesi akuntmr publik hams rnemiliki
integritas, independen dan bebas dari semua kepentingan tersebut, menegakkan kebenaran,
kemarnpuan teknis dan profesionalisme, dan komitmen profesi harus selalu drjaga dengan
menernpatkan aspek mcralitas ditempat l,ang tertinggi (Gibbins dan Webb, 2001).Akuntan
,25-28 September2013
Mathius Tandiontong
bukan hanya sekedar ahli tetapi harus dapat melaksanakan pekerjaan profesinya dengan
menerapkan standar profesi yang dise'pakati, menjaga akuntabilitas profesi, dan selalu
menjnnjung tinggl kode etik profesi yang ada (Whan, et aI., z}}4).Profesi akuntan publik
dituntut untuk mengenali kepentingan stakeholder, namun etika profesi tetap teqaga, dalarn
hal ini tidak terlepas dari komifinen organisasi dimana profesi akuntan publik bekerj4 yakni
Kantor Akuntan publik (McPhail, 2001).
Skandal akuntansi yang marak terjadi akftir-akhir ini, berakibat tuiunnya kepercayaan
masyarakat terhadap profesi akuntan dan kualitas audit yang dihasilkan. Namun demikian
belurn jelas benar apakah komitnen profesi akuntan publik dan komitmen
KAP
dapat
mempengaruhi kepuasan Auditor (Akuntan publik) mauprm implementasi Audit tndependen
atas Laporan Keuangan, yang diduga alian berimplikasi pada kualitas audit yang dijalankan,
Banyak pihak yang mendefinisikan kualitas audit, namun tidak ada definisi yang pasti
tentang kualitas audit
itu sendiri. Hal ini
disebabkan
tidak
adany,a pernahaman umum
mengenai faktor pen).usun kualitas audit dan sering tejadi konflik peran arfiara berbagai
pengguna laporan audit (Sutton, 1993).
Penelitian ini didasarkan pada model yang diperoleh dari fenomena di lapangan yang
terbentuk didasarkan pada teori-teori parsial antar model, sehingga dari beberapa teori
pendukung tersebut diperoleh suatu bentuk model, seperti penelitian Ahmad, Anantharaman
dan Ismail QA14 yang mengkaji komitnen profesi dengan menggunakan dimensi orientasi
etik, karakterisik profesi, dan kode etik profesi. Selanjutnya penelitian Rosnidah (2008)
mengkaji kualitas audit dengan menggunakan dimensi (1) Kuatitas teknis, (2> Kualitas jasa
(3) Hubungan auditor-klien, dan ( ) Independensi.
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebu! maka identifikasi masalah penelitian
ini
adalah sejauhmana komitmen profesi akuntan dan komitmen organisasi kantor
akuntan publik berpengaruh terhadap kualitas audit
II.
1.
KAJIAN PUSTAKA
Konsep Komitmen Profesi Akuntan
Ahrnad, Anantharaman, dan Ismail QAn) menyatakan komitrnen profesional penting
bagi profesi akuntansi karena mengarah ke sensitivitas yang lebih besar terhadap isu-isu etika
dan keterlibatan meningkat pekerjaan. Komitrnen profesional terhadap profesi akuntansi
sebaiknya dikernbangkan selama pendidikan tersier atau pada tahap sosialisasi
antisipatif.Hasilpenelitian Sweeney,
,25-28 September 2013
Quirin, Fisher (2003)
terhadap 349 auditor yang
Mathius Tandiontong
mewakili perusahzum-perusahaim internasional, nasional dan regional menunjulftan bahwa
ukuran perusahaam berbanding terbalik dengan komitmen profesional, namun komitmen
profesi erat kaitannya dengan ketaatan akuntan pada Standar Profesi, Akgntabilitas Profesi
yffigharus diperhatikan sebagai wujud dari komitmen profesinya, dan etika profesi.
Tidak mudah bagi akuntan publik untuk memenuhi harapan para stakehokler-nya
tetapi tetap harus ditingkatkan agar profesi ini mendapat kepercayaan masyarakat. HaI
tersebut dinyatakan oleh Kell (2000) sebagai berikut:Ethics is a topic that receiving a great
deal af attention throughout our society today. This ottention is an indicatiott af both the
importance of etltical behavior to maintaining a civil society, and a signr.ficarct number at'
notuble instances of unetical behavion T'he authors beliwe rhaf ethical behavior is the
backbone of the practice of pubtic accounting and diserving af serious study by alt
accounting student.
ini menelusuri komitrnen profesi akuntan dari dimensi: (l) Ketaatan
akuntan pada standar profesi, meliputi: (a) Patuh pada standar auditing, (b) Kebijakan
Pada penelitian
Pengendalian
Mutu, (c) Standar Umum
Akuntan Publik,
dan Standm Audit, (d) Memahami hak-hak istimewa
dm
(e) Memahtrni Tanggung Jawab atas pernyataan keuangan; (Z>
Akuntabilitas Profesi, meliputi: (a) Tanggungiawab pada Pelencanaan dan Pelaksanaan
audit, (b) Tanggung jawab terhadap profesi, (c) Komiffiren atas kebenaran dan keadilan, (d)
Komitrnen pada citra akuntan, (d) Komitmen pada perilaku Akuntan, (e) Men
dhmdan
konspirasi dengan Hien, (f) Pengungkapan rahasia informasi klien, (g) Kewajaran penentuan
fee profesi, (h) Bebas dari target yg tidak realistis,
terdahulu, dan
fi)
(i) Komunikasi tertulis dengan akuntan
Terhindar dari Related Party (hubungan khusus); (3) Etika Profesi.
meliputi: (a) Tanggungjawabprofesi, (b) Kepentingan tlmum, (c) Integitas, (d) Objekti{ (e)
Independensi, (f) Kornpetensi dan kehati-hatian Profesional, (h) Kerahasiaan, (i) Stnadar
Teknis (Konlad 2AA2; Chen, Silverthorng dan Hurg, 2006; Bryant, Moshavi, dan Nugen,
20A7; Gary, Bennie dan Chen, 20A7; Povel dan Winton, 2007; Francis, Z0A9; Marshall,
Smith, Armsftong.z}l0;Arens, Elder, dan Beasley,2010; McDowall, dan Jackling,2010).
2.
Komitmen Organisasi Kantor Akuntan publik
Robbins dan Judge (2009) mendefinisikan organizationalcommitment sebagai "the
to which an employee identifies wilh a particular organization and its goals and
wishes to maintain membership in the organization".Organizatiorual {-lommitmeni telah
d.egree
didefinisikan dan diukur dengan berbagai cara seperti Yousef (2002), Bryant, Hunton dan
Stone (2004), Biggs dan Swailes (2005), dan Cetin (2006), dalarn pandangan mereka
25-28 Sbptember 2013
Mathius Tandiontong
memiliki kesamaan nnaknadalam ikatan antara karyawan dengan organisasinya (band or
linking of the employee to the organizatian), sedangkan berbedaanterletakpada bagaimana
ikatan
itu tfl'bentuk. Hasil penelitian
mengukur "atlitudinal commitment". Attitudinal
commitment didefinisikan sebagai bedkut: " lherelstive strength
of an
individual's
identification v,ith and involvement in a particular organization". Hal tersebut tercermin
dalam beberapa indikator yaitu:
(l)
strorug belief
in and ccceptance oJ'the
or^ganizston's
goals and vqlaes, (2) u,illingtess lo exert effort on lhe organization's beha$, (3.) a desire to
nuxintain membership.
Windsor (1995), Weiner dan Vardi (1998), Cuverson (2$02), dan Pamell & Crandall
(2003) menganjurkan bahwa organizational commitment terdni dari tiga komponen yang
dapat dibedakan, yaitu: {a) Affective Contnitment, (b) Continu*tce Commitntent,
Norwative Contntitment. Hasil penelitian para ahli tersebut menunjukkan:
Afsktif (ffibctive Cornmitment) didefinisikan
(t)
dm {c}
Komitrnen
sebagaikomitmen yarrug didasari poras&m
secara emosional untuk selalu terlibat dalarn orgarrisasi; karyawan dengan alfective
commitment yang kuat (strang
ffictive
commitnterct) akarl- terus bekerja pada perusahaan
yang bersangkutan karena mereka secara emosional sangat menginginkannya: {2)
Continuance {lommitment, didefinisikan sebagai keinginan untuk tetap tinggal atau
bergabung dengan organisasi karena pertimbangan cost and heneftt; (3) Normative
Commitment mengemukakan bahwa individu tersebut tetap tinggal
di dalam organisasi
kmena adanya paksaan dari pihak lalrn (refers to a peyson's feelings oJ abligation ta stry,rvith
an organization because of pressuresfrom others).
Dengan demikian komitrnen organisasi (Organizational Commitment)
rnerupakankeinginan seorang auditor dalarn hal ini akuntm publik secara sukarela untuk
selalu terlibat atau loyal terhadap suatu kantor Akuntan Publik dengan tujuan tertentu.
Komitrnen Kautor Akuntan dari 3 dimensi, yaitu: (1) Komitmen Afektif, meliputi: (a)
Kepedulian dalam karir Akuntan Publih
$)
Identi{iliasi dengan pekerjaan Akuntan Pubtik,
(c) Rasa Memiliki Akuntan Publik, (d) Keterikatan emosional Akuntan Publik dengan Kantor
Akuntan Publik, (e) Akuntan Publik bagian dari Kantor Akuntan Publik, (f) Makna pribadi
pekerjaan Akuntan
Publik; (2) Komitmen Kontinum, meliputi: (a) Kebutuhan Akuntan
Publik dalam Kantor Akuntan Publik, (b) Tanggung Jawab Kantor Akuntan Publik, (c)
Stabilitas Kehidupan, (d) Pilihan Pekerjaan Lain, (e) Pengorbanan Pribadi,
altenatif pekejaan lain selain Akuntan
(f)
Tersedia
Publik; (3)Komitmen Normafif, meliputi:
(a)
Kewajiban pada Organisasi, (b) Kewajiban Moral, (c) Perasaan Bersalah saat meninggalkan
Kantor Akuntan Publik, (d) Kesetiaan (loyalitas) organisasi, (e) Merasa berhutang budi
25-2& September
20i3
Mathius l-andiontong
(Feather dan Rauter, 2004; Biggs dan Swailes, 2005; Chen, Silverthorne, dan
H*g,
2OO6;
Kreitrrer dan Kinicki,20A7; Bryant, Moshavi, dan Nugen, 20A7; Robbins dan Judge,20A9>.
2.
Konsep Kualitas Audit (Audit Quulity)
Kualitas audit (Audit Quality) sebagai probabilitas dirnana seorang auditor
menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi
kliennya (Aldhizer, Miller dan Moraglio, 1995). Akuntan publik merupakan pihak yang
dianggap mamplr menjernbatani kepentingan pihak investor dan kreditor dengan pihak
manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan (Amrnad4 2000).Sebagai perantara
dalam kondisi yang transparan maka akuntan harus dapat bertindak
jujur, bijaksan4
dan
profesional.Akuntan publik harus mempunyai tanggung jawab moral untuk menaberi
informasi secara lengkap dan jujur mengenai kinerja perusahaan kepada pihak yang
mempunyai wewedlang untuk memperoleh informasi tersebut (Nasution, 2007).Berdasarkan
teori agensi yang mengasumsikan bahwa manusia itu selalu self-interesl maka kehadiran
phd( ketiga )atrg m$eperr{en sebagai medrator pada hubungan aDtara pnnsrpal dan agen
sangat diperlukan, dalam hal ini adalah auditor independen. Investor akan lebih cenderung
pada data akuntansi yang dihasilkan dari kualitas audit yang tinggi (Beasley, Jiarnbalvo, dan
Subramanyam, 1998;
Li Dang et al, 2A0q.
Audit yang berkualitas akan mampu mengurangi faktor ketidakpastian yang berkaitan
dengan laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajernen. Perbaikan terus menerus
atas kualitas audit harus dilakukan, karena
itu wajarjika kernudian kualitas audit rnenjadi
topik yang selalu memperoleh perhatian yang mendalam dari profesi akuntan, pemerintah dan
masyarakat serta para investor. Benh (1997) dalam Agoes (2003) mengatakan ada 12 atribut
kualitas jasa audit yaitu: (1) Pengalaman
fim audit dan CPA fir*
dengan klien, (2)
pengalaman di bidang industri klien; (3) Tingkat responsif audito r (CPA firm) ataskebutuhan
klien; {4} Tingkat kepatuhan CPA
kepatuhan CPA
/irm
rtr*
dengaa SPAP-kompetensi teknis;
(5) Tingkat
dengan standar uurum (general audit standar)- independensi; (6)
Tingkat kepatuhan CPA firm dengan standar umum (general audit stand.ard-due care; {7)
Konutmen CPA -ftrm terhadap kualitas; (8) Keteriibatan (involvemenr) pimpinan pelaksaila
{executive}; (9) Pelaksanaan pekerjaan lapangan; (10) Keterlitratan dengan komite audit;
Kode etik profesi akuntan pablik dan pengetahuan auditing; (12) Staf CPA
mempefiahankan sikap skepti
.fir*
il l)
yang tetap
s.
Kualitas audit sulit diukur secara objektif, sehingga para peneliti menggunakan
berbagai dimensi kualitas audit yang berbeda-beda. Seperti Duff {2A0q dan Rosnidah
25-28 September 2013
Mathius 'fandiontong
(2008),menggunakan dimensi kualitas teknis, terdiri dari indikator:
(a) reputasi;
(b)
; (c) jaminan; dan (d) hubungan auditor-klien. Dimensi kualitas jasa terdiri dari
indikator: (a) empati; (b) daya tanggap; dan (c) jasa non-audit. Sedangkan dimensi hubungan
auditor-klien, terdiri dari indikator: (a) keahlian; (b) pengalarnan; dan (c) status. Dimensi
independensi hanya
terdiri dart satu indikator yaitu obyektivitas. Dimensi-dimensi
dan
indikator-indikator kualitas audit ini digunakan dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini kualitas audit dipandang dari dimensi: (l)Orientasi masukan
(Input Orientotion), meliputi: (a) Penugasan personel; (b) untuk melaksanakan perjanjian;
(c) Konsultasil; (d) Supervisi; (e) Pengangkatan; (f) Pengembangan profesi; (g) Prornosi; dan
(h) Inspeksi. (2) Orientasi Proses (Processes Orientution), meliputi: (a) Independensi; (b)
Kepatuhan pada standar audit; (c) Pengedalian audit; dan (d) Kompetensi auditor. (3)
Orientasi Keluaran (Output Orientation), meliputi:(a) Kinerja auditor; (b) Penerirnaarr dan
kelangsungen kerjasama dengan klien; dan (c) Due proftssional care. (4)
rekomendasi
audit meliputi: (a)
rekomendasi Auditor;
(b)
Tindak lanjut atas
Jajaran manajemen klien mendukung implementasi
Peraturan internal
klien
memungkinkan untuk meng-
implementasikan rekomendasi audit; (c) Sistem di perusahaan
klien
mengimplementasikan rekomendasi audit, (d) Budaya di perusahaan
unhrk rnengimplementasikan rekomendasi dari
Auditor;
klien memungkinkan untuk mengimplementasikan
Keith, 1994; Ramy dan Failk , 1996;
Herrbach
,
memungkinkan untuk
klien
dan (e) Fasilitas
memungkinkan
fisik di perusahaan
rekomendasi dari auditor
(Gerral{
dan
2001; Hay dan Davi s, 2AA2; Duff, 2AA4;
Fleming dan Romanus, 2A01).
Keterkaitan antar Yariabel
Akuntan publik dalam menjalankan praktik profesionalnya sepenuhnya harus
mengikuti aturan etika yang telah ditetapkan dengan berbagai konsekuensinya. Namun
demikian, pada umffirlnya masyarakat tidak mengetahui aturan-aturan yang har-us diikuti oleh
akuntan publik sehingga terdapat kesenjangm (gap)antara harapan masyarakat dan aturan-
aturan yang membatasi praktik akuntan publik. Gap
ini terkad*g
dapat melmrnculkan
persepsi yang salah dmi masyarakatterhadap profesi akuntan publik. Salah satu contoh klasik
adalah pengguna jasa akuntan publik belum dapat secara tegas memilah pengerlian "Audit
Failure " dan "Business F-ailure " (Windsor,2aa3, William, Za$ danWyman, 2003).
Selain rnasalah ProJbssional Commitment dan Organizational Commitment, masalah
lain yang dihadapi akuntan publik di Indonesia atau diduga mempunyai kontribusi terhadap
bisnis akuntan publik
,25-Zt Sqrtcmhcr 2013
di
Indonesia adalah kepuasan kerja (Job Satisfoction). Beberapa
h'Iathitrs Tandiontong
penelitian terdahulu (MessmeE 2002 dan Camp, 2003) mengemukakau batrwa kinerja
dan
Kepuasan Kerja mempunyai hubungan, rneskipun hubungannya belum konsisten,
auditor
yang mengalarrr organizational-proJbssionol conflict cenderung mempunyai kinerja yang
rendah dan cenderung mempunyai keinginan berpindah (turnover intention) yang tinggi
(Harrel, 1986)- Penelitian lain (Gregson, lgg}) dalam Behsvioral Research in Accounting
meneliti keterkaitan antara job sotisfaction, organizationol cammitment- dan turnover dsn
peformance hasllnya menunjukkan adanya keterkaitan antara organizational commitment
darr
turnover- Auditor yang mempunyai organizational commitment tinggi rnemiliki turnover
intention yang rendah, demikian pula sebaliknya. Auditor yang mempunyai organizationaf
commitmenl
darrr
iob satisfoction tinggi j,rga cenderung mempunyai
kineri
a yang lebih baik.
Peneliti lain yang melalcukan penelitian dan hasilnyz serupa antma lain: Backman, 2000; dan
Aizzatet al, 2001.
Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa audit yang dilakukan akuntan tidak dapat
secara langsung mempengaruhi kepercayaan pengguna jasa audit. Salah satu penelitian
tersebut terkait dengan kontribusi proses audit terhadap keputusan manajemen keuangan
perusahaan dapat dijelaskan melalui penelitian Wood (2005). Wood berkesimpulan
bahwa
auditor memberikan kontribusi bagi manajer keuangan berupa pemberian inibrmasi tentang
bagaimana melakukan standar akuntansi yang baik dan mengrmplementasikan pengawasanDengan kata lain pelaksanaan auditing oleh auditor memberikan kontribusi kep ada manajer
keuangan berupa arahan bagaimana melalrukan akuntansi yang benar dan implementasi
pengawasan, sedangkan saran-saran yang lain masih belum dapat diimplernentasikan karena
adanya anggapan bahwa akuntan bukanlah ahli bisnis atau stqkeholder. Dengan demikian
saran yang diterbitkan oleh auditor ekstemal belum
manajer keuangan. Hal
ini
tentu dapat dilaksanakan, termasuk oleh
mengindikasikan, proses audit tidak begitu saja mempengaruhi
kepercayaan pengguna jasa akuntan.
Penelitian Bruynseels, Knechel dan Willekens (2005) menunjukkan adanya dukungan
bahwa auditor spesialis lebih disukai untuk memenuhi kebuhrhan going concern perusahaan
yang akan bangkrut- Akan tetapi, hasil penelitian ini menunjukkan bahr,va paraspesialis tidak
terikat pada inisiatif operasional. Bahkan terdapat temuan menmik bahwa kantor akuntan
yang rnenggunakan metodologi risiko bisnis cenderung tidak disukai terkait dengal isu going
conc:ern. Sejalan dengan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pada perusahaan
yang akan bangkrut adanya auditor cenderung tidak akan banyak rnemberikal banyak
perubahan pada perusahaan.
,25:28 September 2O13
Mathius Tandiontong
Dengan kata lain rekomendasi dari auditor lebih sesuai untuk
berperan sebagai
tindakan preventif dm bukan tindakan kuratif. Hal tersebut sejalao
dengan bukti empiris lain
yang menunjukkan bahwa high quality audits diharapkan oleh pasar
untuk melindungi
reputasi perusahaan, lnenurunkan cost of capiral, menghindarkan
diri dari legal tiabitity dur
menghindarkan biaya agensi. Hamilton dan Stoke (2002) menjelaskg
peran standar- audit
sebagai sekumpulan ketentuan best practice. Standarisasi proses audit memungkinkan
auditor rnenjalank an best practice dan memberikan arahan kepada perusahaan
yang diaudit.
Dengan de'lrrikian, inti manfaat pemeriksaan bukan pada informasi dan
rekomsndasi
saja, melainkan juga pada implementasi rekomendasi
audit yang dilakukan oleh entitas yang
diperiksa. Dengan kata lain aspek impelementasi rekomendasi audit
dinilai sangat penting
dalam rnendorong entitas perneriksaan untuk rnemenuhi rekornendasi y-ang
diharapkan,
sebagai salah satu dimensi dari kualitas audit. Narnun demikian
agent tidak serta merta dapat
menjalankan rekomendasi audit,
jika
pemahaman tentang manfaat audit independen atas
laporan keuangan dinilai kurang memadai dan berdampak pada
kualitas audit yang diterima.
Terkait dengan hal tersebut dalam penelitian ini ingin diketahui secara lebih jelas
bagaimana
sesungguhnya pengaruh komitmen profesi akuntan dan komitmen
kantor akuntan
publik terhadap kepuasan kerja auditor dalam implementasi audit independen
atas
laporan keuangan dan implikasinya terhadap kualitas audiL
Berdasarkan kerangka pemikiran dapat digambarkan paradigma penelitian
ini
berikut:
Komitmen Profesi Akuntan:
L. Taat Standar Profesi;
2. Menjaga Akuntabilitas
Profesi;
3.
mengimplemetasikanEtika
KualitasAudit:
L. Orientasi masukan;
2. Orientasi Proses;
3. Orientasi Keluaran;
4. Tindak lanjut atas
rekomendasi audit
Profesi
Komitmen KAP:
1. Adanya Komitmen Afektif
2. Adanya Komitmen Kontinum
3. Adanya Komitmen Nomatif
Gamtrar I,
Paradigma Penelitian
,25-28 September 2013
sebagai
Mathius Tandiontong
tlipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konseptual dan pmadigroa penelitian
ini, maka dapat diajukan
hipotesis bahwa:(t) Kornitnen profesi akuntan secara pmsial berpengaruh secara positif
terhadap kualitas audit: (2) Komitnen Kantor Akuntan Publik secara parsial berpengaruh
positif terhadap kuditas audit; dan (3) komitmen profesi akuntan dan komitmen organisasi
kantor akuntan publik secara simultan berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
peneritian ini
*eng-J:H:::]#)'ffi'#
(Expt ana
to
rysurv ey M
e th
o rt)
Berfujuan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Walaupun uraiannya
joga mengandung deskripsi, tetapi sebagai pemelitian kuantitatif fokusnya terletak pada
penjelasan hubungan antar variabel. Konsekuensi penelitian
ini diperlukan
operasionalisasi
variabel yang lebih mendasar ke,pada indikator-indikatornya, Sesuai dengan hipotesis yang
diajukan, penelitian
bahwa model
df;rr
ini
digunakan Structural Equotion Modeling (SEM), dengan alasan
ini merupakan
pendekatan terintegrasi antara Factor Analysis, Path Analysis,
Structural Model, danmerupakan analisis data dengan konstruksi konsep.
Variabel penelitian dioperasionalisasikan mengacu pada semua variabel dalam hipotesis
yang telah dirumuskan, yaitu: (1) Yariabel Komitmen Profesi Akuntan, yaitu keinginan
akuntan (individu) secara sukarela untuk selalu taat pada Sfandar Profesi, yang rneliputi:
patuh pada standar auditing, kebijakan pengendalian mufu, standar umum dan standar audit,
memahami hak-hak istimewa Akuntan,
dan memahami tanggung jawab atas perny ataan
Akuntabilitas Profesi, yang meliputi: tanggung jaw'ab pada perenceurauul
dan pelaksanaall audit, tanggung jawab terhadap profesi, komitmen atas kebenaran dan
keuangan; menjaga
keadilan, komitmen pada citra Akuntan, komitmen pada peritaku Akuntan, menghindari
konspirasi dengan klien, pengungk apan rahasia informasi klien, kewajaran penentuan
feeptofesi, bebas dari target yg tidak realistis, komunikasi tertulis dengan akuntan terdahulu,
dan terlrindar dari Related Party (hubungan khusus); mengimplemetasikan Etika Profesi,
yang meliputi: tanggung jawab profbsi, kepentingan umum, integritas, objektif independensi,
kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, dan standm teknis; (2) Variabel
Komitmen Organisasi Kantor Akuntan Publik (KAP), merupakan keinginan seorang
auditor dalam hal ini akuntan secara sukarela untuk selalu terlibat atau loyal terhadap KAP
dengan tujuan teltentu. Komitmen organisasi KAP tercermin dari: adanya Kornitrnen
Afektif, yang meliputi: kepedulian dalam karir akuntan, identifikasi dengan pekerjaan
Mathius Tandiontong
akuntan' rasa memiliki akuntan, keterikatan emosional akuntan dengan organisasi KAp,
Akuntan bagian dari KAP, makna pribadi pekerjaan akuntan; adanya l(omitmen
Kontinum,
yang meliputi: kebutuhan akuntan dalam KAP, tanggung Jawab KAP,
stabilitas kehidupan,
pilihan pekerjaan lain, pengorbanan pfibadi, tersedia altenatjf pekejaan Iain
selain akuntan;
adaya Komitmen Normatif, meliputi: kewajiban pada organisasi KAp, kewajiban moral,
perasaan bersalah saat tneninggalkan
KAP, kesetiaan (loyalitas) orgardsasi, rnerasa berhutang
budi;(3)Kualitas audi( merupakan probabilitas seorang auditor dalam menemukan dan
melaporkan suatu kekeliruan atau penyelewengan yang terjadi dalam suatu sistem akpntansi
klien. Kualitas audit ini tercennin dari:(a) Orientasi masukan, meliputi: penugasan personel
oleh KAP, untuk melaksanakan pe{anjian, Konsultasi, Supervisi,
pengangkatan,
Pengembangan profesi, Promosi dan Inspeksi; (b) Orientasi Proses, meliputi: Independensi,
Kepatuhan pada standar audit, Pengedalian audiq
dan Kompetensi auditor; (c) Orientasi
Keluar*n, meliputi: Kinerja auditor, Penerimaan dan kelangsungan kerjasama dengan klien;
dau Due professional care;(d) Tindak lanjut atas rekomendasi audit, meliputi: Jajaran
manajemen klien mendukung implementasi rekomendasi Auditor; Peraturan internal Hien
mernungkinkan untuk mengimplementasikan rekomendasi audit; Sistem di perusahaan klien
memungkinkan untuk mengimplementasikan rekomendasi audit; Budaya di perusahaan klien
memungkinkan untuk mengimplementasikan rekomendasi dari Auditor; dan Fasilitas fisik
di
klien memungkinkan untuk mengimplementasikan rekomendasi dari auditor.
Unit analisis penelitian adatah Kantor Akuntan Publik, sebagai surnber informasi
perusahaan
adalah Akuntan yang berkerja pada Kantor Akuntan Publik
di Indonesia. Ukuran populasi
penelitian ini adalah4l7 Kantor Akuntan Publik.Ukuran sampel penelitian ditentukan
oteh
bentuk analisis sesuai dengan hipotesis yang diajukan.Berdasarkan hasil perhitungan dengan
menggunakan teknik proportional simple random sonrpling, diperoleh ukuran sampel 79
KAP.Teknik pengumpulan dxa dilakukan dengan Teknik Kornunikasi Tidak langsung
rnenggunakan Kuesioner sebagai instrumen,dan Teknik Komunikasi Langsung dilak-ukan
dengan cara wawancara terbatas. Pengujian kesesuaian model, dilakukan dengan
menggunakan beberapa indeks goodness of fi les, (GFT), yaitu: nilai probabilitas
{p-.value)
statistik chi-square, ntlai Root Mesns Square Error of Approximation (RMSEA), Gootlness-
tf-fit Index (GFI), Adiusted.
Goodness-oj .fit InrJex (AGFI), Normecl F'it Inclex (NFI), Tucker-
I'ewis Index (TLI) atau Non Normed
l;it
Indeks (NNFI), dan Coruparative F'it Indeps (CFI).
Pengujian dan kriteria kesesuaian model diringkaskan seperti teriihat padaTabel 3.2 sebagai
berikut:
25-28 September 2013
Mathius Tandiontong
Tabel l.
Ukuran Goodness of Fit Test
.*onu,
':',lG$gSUAn*mou4
:.:trVIPLIKASI
--,-- ,.'l"r''
..,,..',,:, fn
.cU N.-' ', ,:''P,ADA'IfO,
..'.,", ,'
r::::rr._:"_1.:t:ri,..:
i..:;1,.
_ ..
,
:
.. r..
r"t
,
::::,
,l
.l
,.:
.
.l llj,.].r.::....:,; r,,
KEPUTUSAN
,l
.
P-value
1,00
(model/r sempuma)
> 0,05
Diterima
Modelll
RMSEA
0,00
(mulel.fi
> t),09
Diterima
Modellr
> 0,90
Diterirna
Model.fi
GFI, AGFI,
NFLTLI,
dan CFI
sernpurna)
Q00 (model tadakfr):
I,00(modellr sempuma)
Sumber :Hair, et
al (200d), danlllijanto eA08j.
Pengujian hipotesis dilakukan melalui
uji
,sraris
fic F dan r4i Statistic Student's t. Untuk
pengujian simultan dilakukan dengan uji statistic F dengan Kriteria: (1) Jika nilai Fhitone)
Ftuu"t maka HsRiject, sehingga Hr diterirna; (2) Jika nilai Fr,imng ( Ftuu"r maka
]HNot Riject,
sehingga
Hr ditolak.
Sedangkan untuk pengujian parsial, ditakukan dengan menggunakan
statistik student's t, dengan kriteria:
diterima; (2) Jika nilai
tutune
(l)
Jika nilai thitune) t66s mak a HoRijec/, sehingga Hr
( ttuu"r maka HNot Rijecf, sehingga Hr ditolak.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMtsATIASAN
Deskripsi dari masing-masing vmiabel berdasarkan tanggapan responden, yaitu
347Akuntan dari 117 KAP selaku Auditoryang berpraktik pada Kantor Akuntan Publik di
Indonesia,dapat diringkaskan ke dalam Tabel 2sebagai berikut:
,25-28 September20t3
Mathius Tandiontong
Tabel2.
Rekapitulasi Hasil yang Dicapai
Masin g-m asi n g Variabel Laten/Yaiiabel Teram ati
:,
:
: ..
', '
. I
'
VARIABEE:LATENI
-,,
,t
:.
I
.
'ti
I
i: ,
.,
" SI(oR'"
:
,. i.:r..j,-t:-
::
VARIABFL TERAMATI
t.
a.
b,
s
a.
b.
c.
d.
{"1;\
.
41.640
75.91
Ketaatan pada Standar profesi
6.531
8 67s
75.29
AkuntabilitasProfesi
14.509
19.085
76.02
Etika Profesi
10.567
13.880
76.13
22.013
29.495
74.63
Komitmen Al'ektif
7.653
10.410
73_52
Komitrnen Kontinum
7.9A4
10.410
75.91
KomitmenNormatif
Kualitas Audit (AQ)
3.
IDEAL
31.607
Komitmen Organisasi KAP (KO)
2.
SKOR,'
:
DICAPAI
Komitmen Profesi Akuntan (KP)
a.
b.
c.
I
Orientasi Masukan (Input Oriented)
6.456
8.675
74.42
24.377
32.965
73.95
8.579
t7_145
7A_64
Orietasi Proses {Process Oriented)
5.090
6.940
"73.34
Orietasi Keluaran (Outcome Oriented)
4.001
5.245
76.87
Tindak Lanjut atas Rekomendasi Audit
6.747
8.675
77.31
Sumber: Hasil Perhitungan ltMS, 2012
Pengaruh komimren profesi akuntan dan komitmen organisasi
KAP
terhadap
kepuasan kerja auditor dalam impleme,ntasi audit independen atas laporan keuangan dan
implikasinya terhadap kualitas audit. Secara rinci akan diuraikan berdasarkan hipotesis yang
diajukan, secara keseluruhan model yangdihasilkan penelitian irn dapat digambarkan sebagai
berikut:
fOx-
|
.4e4
I
\
\
\{5--
r2s
Gambar 2.
Model Struktural Pengaruh
Komitmen Profesi (KP) dan Komitmen Organisasi (KO) terhadap Kualitas Audit (KA)
,25-28 Segrtember 2013
Mathius Tandiontong
Uji
Goodness
offit Statistics
Hasii ketepatan model yang diperoleh (pengujian model secara simultan atau
keseluruhan) ditmjukkan oleh ukuran kesesuaian model (Gooc{ness of
fitstatistics) dapat
diringkaskan seperti terlihat pa&Tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4.
valnasi Kriteria Goodness of Fit Indices
1'1Cmrr;
Df
:
3557
Signifi cance Probabilitv
CMTN/DF
RMSEA
Goodness of Fit Index
(GfI)
Normed Fit Index (NFI)
Sumber : I)ata primer diolai, ,U 2
3998,169
Diharapkan kecil
Marginal
0,0000
> 0.05
Marqinal
1"124
< 2,00
0.0640
0,89
o.97
< 0.08
Baik
Baik
> 0-90
Marginal
Baik
> 0,90
Hasil pengujian model dengan memperhatikan nilai y2, maka diperoleh nilai 1' b"sa,
dengan Significance Probability (0,000) lebih kecil dari 0,05. Tetapi karena rasio CMIN
dengan DF masih kurang dari 2, maka dapat dinyatakan rnodel struktural yang terbentuk
dapat diterima
(fit
dengan data).
llkuran Goodness of
Fit
Srafistics yang lainnya j,rga
menur{ukkan model masih dapat digunakan dimana RMSEA untuk model struktural 0,064
Iebih kecil dari nilai kritis 0,8 dan Normed Fit Index (I.IFI) model A,gT lebih besar dari nilai
kritis (0,90). Adapun nilai GFI model masuk dalam kriteria marginal. Berdasarkan ukuran
kecocokan model yang diperoleh dapat disimpulkan model struktural yang terbentgk sesuai
dengan data dan dapat dikatakan memenuh
i knteriG o o dn e s s a/' tri t
.
Hasil pengujian hipotesis"Komitmen profesi akuntan dan komitmen kantor akuntan
publik secara signifikanberpengaruh positif terhadap kualitas aurlit,rnenpnjukkan hasil yang
terlihat pada Tabel 4.3 lsebagai berikut:
25-28 September2Ol3
Mathius Tandiontong
Tabel 5.
h KP dan KO terhadao
I(r
,11:.:
KP dan KO dengan KA
:
tni i
.961
KP secara parsial terhadap KA
:
=(Fr:.629)*(r:.957)
K0
secara parsial terhadap
:(Fz:.341)*(r=.%7)
KA
:
.000
143,699
.924
HalReject
.000
4.339
.601
HsReiect
.000
2.673
.)4-,
--.,LJ
k\lReject
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Komitmen profesi akuntan dan komitrnen
organisasi kantor akuntan publik berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kualitas
audit baik secara parsial maupun secara simultan. Persamaan terbenhrk sebagai berikut:
KA,:.0 r,qZ9w + 0,341KO + 0,076
Pengaruh komitmen profesi akuntan dan komifmen Organisasi Kantor Akuntan Publik
terhadap Kualitas Audit
Hasil penelitian ini rnenunjukkan pengaruh komitnen profesi akuntan dan komitmen
Organisasi Kantor Akuntan
hlblik
terhadap Kualitas Audit sejalan dengan hasil penelitian
Lie, Song dan Wong (2005) berkesimpulan bahwa komitnaen organisasi KAP yffig lebih
tinggi cenderung memberikan.jasa audit yang lebih berkualitas. Namun penelitian Lie, Song
dan Wong tidak menjelaskan kenapa hanya komifinen orgarisasi yang diamati. Penelitian ini
rnemperlihatkan bahwa komifinen profesi tidak kecil pengaruhnya terhadap kualitas audit.
Sebagai anggota dari suatu profesi, akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga ketaatan
pada standar perilaku etis rnereka yang tertuang dalam standar profesi. Akuntan j,rga
tnempunyai tanggung jawab untuk kompeten dan menjaga integritas serta objektivitas
mereka,
ini menunjukkan perlunya akuntabilitas profesi tertanam pada diri akuntan. Ketaatan
dan akuntabilitas sangat erat kaitannya dengmr etika profesi akuntan.
Komitmen profesi akuntan dan komitmen organisasi KAP berpengaruh sacffia
bermakna terhadap kualitas audit, namun belum optimum. FIaI
ini terlihat bahwa masih
ada
faktor residu, yaitu faktor selain komitmen profesi akuntan dan komitmen organisasi KAP
yang
jo8t turut berpengmuh
terhadap kualitas audit. Faktor residu tersebut diduga adalah
faktor fokus pada kepuasan klien, seperti (1) Perilaku auditor yang berorientasi pada klien,
klien yang puas adalah prioritas utama auditor, namun tetap pada rambu-rambu (standar
,25-28 September 2013
Mathius Tandiontong
profesi, akuntabilitas, etika profesi, komitmen afekti{ kornitmen normative, dan kornitmen
Kontinuei),
(2)
Tujuan pribadi auditor dan organisasi KAP yang konsisten, kebersamaan,
pembelajaran, dan berorientasi pada tindakan;
(3) Hasrat dan kenikamatan, Iingkungan
organisasi KAP ditandai oleh adanya hasrat, kenikmatan, motivasi, komitment, ilham dan
semangat.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal,
yaitu:(l) Komifinen profesi akuntan
secara signifikam berpengaruh positif terhadap kualitas
audit; (2) Komihnen Kantor Akuntan Publik secara signifikan berpengaruh positif terhadap
kualitas audit; dan (3) Komitmen profesi akuntan dan komitnen Kantor Akuntan Publik
secara simultan berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Dengan demikian semakin luas
peran tinggi kornitrnen profesi akuntan dan komitmen organisasi Kantor Akuntan Publik,
rnaka akan sernakin berimplikasi pada kualitas audit. Meskipun demikian masih aCa faktor
lain yang berpengaruh terhadap kualitas audit, ini terlihat belum optimalnya Komitrnen
profesi akuntan dan komitmen organisasi KAP terhadap implementasi audit independen atas
laporan keuangan, diduga faktor fokus pada kepuasan klien, seperti: perilaku auditor yang
berorientasi pada klien,tujuan pribadi auditor dan organisasi
(kebersamaan,
p
KAP yang konsisten
embelajaran, dan berorientasi pada tindakan)-
REFERENSI
AranYa,
N., J. Polick, and J. Amemic. 1981. An Exiamination of Proffesional Commitment in Public
Accountin g. Aecounting. Organi zctti ons and Socie ty.Vot. 6.No .4, pp2l -280.
Arens, Alvin A., Randal J. Elder and Mart S. Beasle-v- 2010, Auditing & Assurance Services Arc lrrtegrated
Approach. I3rt' Edition - New Jerselt: Prentice Hall.
Beasley, C.. M. Defond, J. Jiarnbalvo, and K. R. Subramanyam" 1998, " llllle Effect of Audit on The Quatity of
Earnings Managcme nL'', C o n I e inp o r o ry A c c o u n t i ng Re s ea r ch, I 5 (spring).
Becker, C.L. et al.. 1998. The EfiFect of Audit Quality on Eamings Management.Contemporary Accounting
Research 15 (1): l-24.
Besacier Nathalie Gonthier dan Alain Schatt. 20A7. Determinants of Audit Fees for French Quoted Firms.
Mana ge ric I Audi ting Jouma I . Y ol. 2Z No. 2, pp. I 3 9- I 60
BoYnton, William C., and Raymond N. Johnson 2005. Modern Auditing: Assurance Services and the Integrity
o.f Financial Reporting. S'h
Edition. Nerv York : John Wiley and Sons- Inc.
BPKP. ZA{JS.Peraturan BPK Nomor:
0l
T'ahun 2A07 TentanE; Stcrndar Pemeriksaan Keuangan Negarc. Jakarta:
BPK-RI.
Bradley, S., Petrescu- A. and Simmons- R.2A04-The impacts of human resource mnnergement practice,s and pay
inequality on u,orkers' iob sotis.{'action , Working Paper 031, Department of Economics, Lancaster
University Managernent
School. available at:
http://rvurv. lurns.l ancs.ac.ul/
publ icationslv iewpdf/ 00 027
6
I
Bruynseels, Liesbeth W. Robert Knechel, and Marleen Willekens.20l l. Auditor Differentiation, Mitigating
Management Actions, and Audit-Reporting Accuracy for Distressed Firms. Auditing: A Journal af
Practice & Theory'. Februar-v 201l, Vol. 30, No. l, pp. l-20.
,25-28 September 2tll3
Mathius Tandiontong
Bryant S. E., Moshavi, D., and T. V.Nugen,2007-A Field Study on Organizatioml Commihnent, Professional
Commitment and Peer Mentonng.Database for Advances in Information Svstem,3S.(2): 61-74
Bulmer, Janelle, et al, 2A04- The Diverse Roles of Professional Accountants in Business, Working Paper
Seminar,pp. 10-11.
Castle N G, 2007. Assessing Job Satisfaction of Nurre Aides In Nursing Homes: 'Ihe Nursing Home Nurse Aide
Job Satisfaction Questionnaire. Journal of Geontological Nursing,33 (5): 41 47
Chang, S., and [,ee, M. 2006. Relationship Among Personality Traits, Job Characteristics, Job Satisfaction, and
Organizational Commitrnent: An empirical study in Tair,r,an. The Business Review. Vol- 6., No. I, pp.
zal:247
Chen J., Silvenhome, C., and Hung,
I. 2006. Organizational Communication, Job Stress, Organizational
Comrnitrnent lob Performance of Accounting Professionals in Taivvan and funerica. Lecdership and
Or gani zati on Deve lapme nl Journal, 27 (_4): ?42-249
Choi, Jong. Hg., Jeong Bon Kim & Yoonseok Z,ang. 2A06. The Association between Audit Quality ancl
Abnormal Audtt l;ees. Melalui http:i/papers^ssrn.com./ s0I3/JELJOUR Results.c&n?from name:joumal
Browse&j oumalid:84 57 29 . 121/ A 2[il1.
DeAngelo, L.E 1981. Auditor Size and Audit QualityJounutl af Accounting and Economics. (Desember) 183I99
Auditor Independont, "LorA' Balling", and Disclosure Regulation. Joumal of Accounting and
--.| 1981.
Econornics 3. Agustus.p. ll3-127.
Deis, D.R and G.A. Grotur. 1992. Determinant of Audit Quality n The Public Sector. The Accounling
Revierv.Juli. P. 463479.
Duff, Angus. 2004. Understanding Audit Quatity: The View of Auditors, Auditees and
http :/iaaahg.or#AM2005/displav. cfin7fi lenAme
R.
12.0 lS
nfi \.
Investors.
1993. Auditing Standards, Legal Liabilitv and Auditor Wealth, Journal of Political Economy,
Vol.l0l.pg 887-914
Elder, Randat J. 1997. A Comment on Audit Quaiity in Audits of Federal Programs by Non-Federai Auditors.
Accounting Harizon Vo.l I No.I. American Accounting Association
Elitzur Ramy dan Haim Failk, I996.Planned Audit QualifJoarnal of Accounting & Public Policy,15.247-269"
Feltham, G. A., J. S. Hughes, and D. A. Simunic. 1991. Empirical Assessment of The Impact of Auditor Quality
on The Valuation OfNew Issues. Joumal ofAccounting & Economics 14 375-399.
Ferguson, Andrew and Bill Rafuse, 2004.Who Audits the auditors ? The international Peer Review ofthe office
D),e,
of &e auditors general of Canada-International Journal oJ-Govemment Auditing, October.
Ferris, KR, 1981, Organizational Commitment and Performance in a professional accounting firrn,4ceounling
Organization and Society, Vol 6: 317-326
Fogarty, T. J. 2011. The Social Construction of Research Advice: The American Accounting Association plays
Miss Lonelv hearts. Accounting and rhe Pubtic Interest (l 1): 32-51
Francis and Yu, 2$09. Big 4 Office Size and Audit Qualiq,, The Accounting Review.84 (5),1521.
Frankel, R., M. Johnson and K. Nelson: zOA7,,,The Relation betrveen Auditors" Fees forNonaudit Services and
Earnings Managemerrt" . The Accounting Reviw 77(Suppl.)" 7l-105.
Ghosh, Aloke dan Robert Pan,lewicz. 2008. The Impact of Regulation on Auditor Fees: Evidence from rne
Sarbanes-Oxley Act. Melalui http://papers. ssm.com/s013/JElJoURResults.cfrn?fromname:journal
Brorvse&journalid-84 57 1 4. [20/8/20 I 1].
Goodrvin, Jenny dan Dar,'id Goodwin. 1999. .Ethical Judgments Across Cultures: A Comparison betrveen
business Students from Malaysia and New Zealand" . .Iountal of Business Ethics 18 267-281.
Gregson, T.J. Wendel, and J. Aono, 1994, Role Ambiguity- Role Conflict and Perceived environmental
uncertaintv: Ars the scales measuring separate constructs for accountants?. Behavioral Research In
AccountingJournol, No 5: pp 144-159.
Gunther, Jefhr,v W and Rober and More, 2002. Auditing the auditors: Oversight or Overkill ? Federal Reserve
Bank of Dallas Economic and Financial Poltcy Review,Vol I No.5
Guy" M. C." Wayne Alderman and A[an J. Winters, l996.Auditing Forth Worth: The Dryden Fress, Hartcourt
Brace College Publisher.
Hall, M., D. Smith, and K. Langfield-Smith. 2005. Accountants' Commitment to Their Profession: Multiple
dimensions of processional comrnitment and opporlunities for future research. Behavioral Research in
Accounting. 17: 89-109.
Hay, David dan David Davis. 2002. The Voluntary Choice of An Audit of Any kvel of Quality: Auditing: A
Journal of Paractice and Theory. Vo. 23 No.2.
Hendriksen, Eldon S-, dan Michael Van Breda. 2000. Accounting ltheory.smEdition,Invin-McGraw-Hill
Herrbach, Olivier. 2001. Audit Quality, Auditor Behaviour and the Psychological Contract. The European
Accounting Revi ew 2A01, lA'.4, 7 87 -802
Hoitash, Rani, Ariel Markelevich dan Charles A. Ban'agato.2007. Auditor Fees and Audit Quality. Managerial
Audfting Journal.Y o1.22 (8). pp. 7 6l-7 86
,25-28 Sqrtember 2tll3
Mathius Tandiontong
Hunt, Allen K. and Ayaler*' Lulseged.
2AA7. "Client importance and non-Big 5 auditors" reporting decisions"
Journctl ofAccountinganct Public policT,,Volume 28 Issue 2, March--Apil}00l,pages ZIZ-ZIL
Iefhey, C., and N. Weatherholt. 1996. Ethical Development, Professional Commitnent, and Rule Observance
Auitudes: A study of CPAS and Corporate Accountants. Behavioral Research in Accounting, 8: 8-3L
Jensen, Kevan L dan Jeff L. Palme, 2005. Audit Procurement: Managing Audit Quality and Audit Fee in
Respone to Agency Costs. Auditing: A Journal of Practice and Theory Yo.24 No. 2 Nopember 2005
pp27-48
Kalbers, Lawrence P- and Timothy
J. Fogarty, 1993.'Audit Comrnittee Effestiveness:An Enrpirical
lnvestigation oflhe Contribution of Power". A .Iournal af Practice and Theary,.Yol l2.No. l.
Keamey, Edr,vard F, Jeffrey W.Green, Roldan Fenandez and Comelius E Tierney, 2AA6. Pbderal (iovernment
Awcliting: Laws, Regulations, Standctrds, Practices and Sarbanes-Oxley. John Willev & Sons, Inc.
Konradt. Laweey' F.2AA2^ Attditing Cancepts and applications, A Risk-Analysis Approach,Sth Edition, West
Publishing Company.
Krishnan, Jal'anthi G. 2003. Audit Quality and the Pricing of Discretionary Accruals. Autliting: A Jatrnal oJ'
Practice & Theory. 22(l): 7A9-112,6.
2005. Audit Committcc Quality and Intcrnal Control: Axd Enrpirical Analysis. T'he Acwunting
Review.I,bl. 80, No.2. pp 649-625.
-.,
Lauwers, Timothy J., Robert Ramsa.v, David H. Sinosan., Jerry R. Strawser,2AAT- Auditing and Assurance
S e ru i c e. Second Edition -McGmw-Hi ll.h-win. New york
Lok, P., and J- Crawford, 2AA4. The Effect of Orgwizatronal Culiure and Leadership St-vle on Job Satisfaction
And Organizational Commitment: A Cross-National Comparison, Journal of Management
Development, 23 (4\: 32 I -338
Lou'ensohil, S., L. E. Johnson.- R. J. Elder dan S. P. Davies. 2007. "Auditor Specializxiorq Perceived Audit
Quality'. and Audit Fee in the Local Govemment Audit Market." Journal 0f Accounting and. Public
Policy, 76,705:732.
Malone, Charles F dan Robin W. Roberts. 1996. Factors Associated with the lncidence of Audit Quality.
Auditing: A Journal o/'Practice and Theory Vo. 15 No. 2.
Marshall" Rex, Malcolm Smith, Robert Armstrong. 2010- Ethical issues facing tax prafessionals: A camparative
survey of tar agents and practitioners in Australia. Asian Review ofAccounting.Volume IS Issue 3, pp.
197
-22A.
Mautz, R.K dan H.A. Sharaf. 1993. The Philosaplry of Auditing. Sarasota: American Accounting Associafion.
McDowall, Tracey and Beverley Jackling. 2010. Attitudes towards the accounting professiorn: an Australian
perspective Astan Review of Accounting volume 18 Issue 3, pp. 30-49.
McPhail, K. J. 2001. The Ethical Challenges of Globalisation: Criticat Reflections on the ISBEE 2nd World
Congress in Sao Paulq Blrazll' , Business Ethics: A European Review,10, 78-82.
201I "A Revierv of The Emergence of Post-Secular Critical Accounting and a Provocation from Radical
Orthodoxy." Critical Perspect'ives in Accounting I0.l0l6/j.cpa.2011.0I.007.
-.,
Meier, H.H dan J. Fuglister. 1992. How to Improve Audit Quality: Perceptions of Auditors and Clients. The
Ohio CPA Jou rnal.Juni. p. Zl-24.
Meyer JP- et al. 2003, Organizational Cornmitment and lob Performance: its the nature of the commitment thaf
counts. ,Iournal of Applied Psychalog;, Vol 74: 152-156
Miller, C.L.- D" B. Fedor dan R. J. Ramsay. 2006. Effect Discussion of Audit Reviervs on Auditors Motivation
and Performance. Behqviorsl Research inAccounting. Vol. lB
Mills, David. 1993. Qua\iry'' Auditing. First Edition.Capman and Hall.London UK.
Paulin, Michdle, Ronald J. Ferguson, and Jasmin Bergeron, 2A06. Service Climate and Organizational
Comrnitment: The Impcrtance cf Custorner Linkages. Journq! af Business Research, Vol. 59, pp- 906915
Pemerintah Republik Indonesia, 201t. LIU No 5 tahun 201I
lllR}IRDO
ii I x{'f
ii!.il{ {itiix [lii
iljffi
il]$ffi
r{
fi
ffi
ilHTft
lt$l rfi ffi ljtTfi $
[j r,{*iirffi $ffi ft $ $ffi $4
ffi ffi
TlJtffi
tr{ffi i
ilN{ffi
r'ifi $4l
I 25.2S
SEPITltllBTR 2OI3
Kuantitatif
Ppjk-40
Universitas Andalas
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
perilaku waiib Pajak untuk Menggunakan E-filing
(Studi Empiris Pada Waiib Pajak Badan Perusa'
haan Manufaktur di Kota
Padang)
i
I
i
RttaniOa trnas PuFa
Fauzan Misra,
Firdaus
l
Kelas 6
Kode
Jenis Penelitian
lnstitusi
Judul
Akpm-143
Kuantitatil
STIE YKPN Yogya'
The Use ol Financial Ratios to Predict Financial
karta
Distress ln lndonesia
Universitas Airlangga
The Enhancement Decision Through los: Evidence To Leverage, Debt Maturity, and Protective
Akpm-77
Kuantitatif
Covenant
Akpm-07
Kuantitatif
Universitas lndonesia
Determinants ol Risk Disclosure Level: Case of
lndonesia
Penulis
Kartika Susanti,
Soegiharto
Yulliana Ekanin'
grum,
Taenal Fanani,
Khusnul PrasetYo,
Agus Widodo Mar*
juwono
Akhir Syabani,
Sylvia Veronica
Siregar
Akpm-76
Kuantitatil
Universitas Airlangga
Meta-analysis: A Decade Study About The
Determinants 0f Earnings Response Coefficient
(Erc) in lndonesia
Fitria Pranandari,
Zaenal Fanani,
Khusnul PrasetYo'
Agus Widodo Mar*
juwono
Kelas 7
Jenis Penelitian
Kode
Sipe-18
Mix Method
I Judul
lnstitusi
Universitas MultimAe'
dia Nusantara
Penolakan Pengguna (User Hesistance) Terhadap Perilaku Berbagi Pengetahuan Melalui
Penulis
Albertus Fani
Prasetyawan
Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial
Sipe-45
Kualitatif
Universitas Kristen
Maranatha Bandung
Komitmen Profesi Akuntan dan Komitmen Kantor
Akuntan Publik Determinan Terhadap Kualitas
Mathius Tandiontorg
Audit
Kelas
I
Kode
Jenis Penelitian
lnstitusi
Sipe-75
Kuantitaif
U**"t*
Judul
lndonesia I Rengarun Spesialisasi Auditor, Ukuran KAP'
I pred-iksi Kebangkrutan, dan Ketidakstabilan Profit-
Penulis
Ruri Aulia,
Fitriany
Kemungkinan Teriadinya Fraud
I abilitas Terhadap
I Pada LaPoran Keuangan
Sipe-71
lo'*".
Kuantitatif
'., , lJrrkrr Paruluan .Sirryx:sirttu Nasiorul Altrurtanni
1!l
ffingarun
Tenure Audit dan Rotasi Auditor
Kantor
I tertriOap Kualitas Audit dengan Ukuran
I RXuntan'Publik Sebagai Variabel Moderasi
Elizabeth Flosalina
Gultom,
Fitriany
Mathius Tandiontong
Komitmen Profesi Akuntan dan
Komitmen Kantor Akuntan Pubtik
Determinan terhadap Kualitas Auditl
MATHTUS TANDIONTON*(Jniversitas Kristen M aranath u Bandung
Ahstract: fuali4ruuditis the output ofihe Public Accountant(KAP) in providingauditseruicesto
theuser. Demandsare high qualrtyby stakeholders. However, it isironic, because manyKAPis not
oplimalio meet the expectationsof serv,ice users. Lhriousfnanciul scara*tlsareriJbinvolvingpublic
accountingpractitioners. Thisresult, employersdoubt the integrity ofphtic accountingaudrt. This stuuya
uims toobtainempirical eviclenceta evshntethe infiuence afrhe qccaunting profession's commitment
and organizational commitment the implications forattdit t1uality. This study useda swryey
'conlainsa description, but cs
methodexplanation, althoughthe descriptionalso
arelqtiotrslresearchfocus i,son theexplanotion afthe relationship betweerwariablesisv'erification.
Vsriablesv,ereoperatiorualizedin this shtdy, namely: professiornlcontmitment, organizational
commitment, andauditqtnlityis morefimdomentaltothe iralicators. Datqcollectedthrough
well
questionnairesto the
thedistribution of
targetrespondents, as
aslimitedinterviewssruddoatmentotiok studiesin an attempt to addan explanatoryelementoJihe survsy
results.The unitaf analysis isthe Public Accauntant(KAP) inlndonesiowith a poptlation of4I?KAP.
Proportionolsamplingmethodis simpleraralomonT9KAPwith the targetresponse is
sent347qtrestionnairesaccountant. Technicalanolysis ondtest dataonalysisperformedbyStructural
Equationtu{odeling(S&M). The results sho,,*ed that: (})the accoemiing prafessioru's cornmitment to
significantlyaffect thequality of theaudit, (2) pnblic accaunting firmcommitmentto signiftcantlyaffect
theqwlity of theaudit, orul (3)commitment tothe accounting prafessionand organizational
comtnitmerutKA P sirnu\tane ous l7wffec taudi t quali ty
Keywords:Prafessional commitment, orgcnizational commitntent, audit t1uality
'survei terhadap Akuntan yang bekerja sebagai Auditor pada KAP di Indonesia
.
Author can be contacted at:
,25-28 September 2013
m
tandlontong(@yahoo.in
Mathius Tandiontong
I.
PENDAHULUAN
Kantor Akuntan Publik (KAP),dalam penyediaan jasanya disadari
bahwa
meningkatnya persaingan yang semakin tajam antar KAP, telah mendorong jasa Akuntan
Publik dalam kategori "sulit" untuk berprilaku profesional. Akibatnya, terdapat KAP yang
mementingkan klien dan laba yang bssar, sehingga Efika Profesi Akuntan Publik tidak lagi
dapat ditegakkan secara baik. Pelanggaran demi pelanggaran menjadi catatan yang dapat
menurunkan citra Profesi Akuntan, khususnya profesi Akuntan Publik, seperti manipulasi
laporan keuangan dengan sengaja disusun agar saham perusahaan tetap diminati
Investor.Berbagai skandal akuntansi yang terjadi dalam kurun waktu lO tahun terakhir
ternyata tidak pernah lepas dari peran akuntan.Pengguna Jasa Audit rneragukan integritas
Akuntan Publik, Setidaknya 10 KAP mendapat sanksi dari pemerintah karena kurang berhasil
mengernban misinya melindungi kepentingan akuntan yang dinilai merniliki kcntribusi dalam
banyak kasus kebangkrutan perusahaan. Pengguna Jasa Audit rneragukan integritas Akuntan
Publik, Menurunnya kepercayaan publik terhadap kualitas audit yang dilakukan oleh akuntan
publik, dan belum optimalnya kepuasan pengguna jasa audit.
Arens, Elder dan Beasley (2010) menyatakan profesi akuntan p"btik memiliki
tanggung jawab yang sangat besar dalam mengemban kepercayaan yang diberikan
masyarakat, Setidaknya: ( 1) kewajiban kepada klien, kewajiban kepada hukum biasanya
muncul karena adanya kegagalan dalam melaksanakan penugasan audit sesuai dengan waktu
yang disepakati, pelaksanaan audit yang tidak memadai
, Eagal dalam menemukan kesalahan
dan pelanggaran kerahasiaan oleh akuntan publik; (2) Kewajiban perdata bagi pihak ketiga
(pemegang saham
g salon investor, pernasolq kreditur, karyawan dan pelanggan), kewajiban
ini biasanya timbul karena pihak ketiga yamg merasa dirugikan atas pengambilan keputusaft
yang salah, karena mengandalkan laporan keuangan hasil audit yang menyesatkan; (3)
Kewajiban pidana bagr pihak ketiga, kewajiban ini biasanya muncul karena akuntan publik
ikut terlibat secara langsung bersama-sama dengan klien dalam melakukan tindakan kriminal.
Komitrnen profesi sangat diperlukan bagi semua prof,esi karena jasa profesi dinikmati
oleh masyarakat pada umufirny4 sehingga masyarakat tidak dirugikan atas jasa yang
cliberikan oleh profesi tersebut (Boreham, 2000). Profesi akuntmr publik hams rnemiliki
integritas, independen dan bebas dari semua kepentingan tersebut, menegakkan kebenaran,
kemarnpuan teknis dan profesionalisme, dan komitmen profesi harus selalu drjaga dengan
menernpatkan aspek mcralitas ditempat l,ang tertinggi (Gibbins dan Webb, 2001).Akuntan
,25-28 September2013
Mathius Tandiontong
bukan hanya sekedar ahli tetapi harus dapat melaksanakan pekerjaan profesinya dengan
menerapkan standar profesi yang dise'pakati, menjaga akuntabilitas profesi, dan selalu
menjnnjung tinggl kode etik profesi yang ada (Whan, et aI., z}}4).Profesi akuntan publik
dituntut untuk mengenali kepentingan stakeholder, namun etika profesi tetap teqaga, dalarn
hal ini tidak terlepas dari komifinen organisasi dimana profesi akuntan publik bekerj4 yakni
Kantor Akuntan publik (McPhail, 2001).
Skandal akuntansi yang marak terjadi akftir-akhir ini, berakibat tuiunnya kepercayaan
masyarakat terhadap profesi akuntan dan kualitas audit yang dihasilkan. Namun demikian
belurn jelas benar apakah komitnen profesi akuntan publik dan komitmen
KAP
dapat
mempengaruhi kepuasan Auditor (Akuntan publik) mauprm implementasi Audit tndependen
atas Laporan Keuangan, yang diduga alian berimplikasi pada kualitas audit yang dijalankan,
Banyak pihak yang mendefinisikan kualitas audit, namun tidak ada definisi yang pasti
tentang kualitas audit
itu sendiri. Hal ini
disebabkan
tidak
adany,a pernahaman umum
mengenai faktor pen).usun kualitas audit dan sering tejadi konflik peran arfiara berbagai
pengguna laporan audit (Sutton, 1993).
Penelitian ini didasarkan pada model yang diperoleh dari fenomena di lapangan yang
terbentuk didasarkan pada teori-teori parsial antar model, sehingga dari beberapa teori
pendukung tersebut diperoleh suatu bentuk model, seperti penelitian Ahmad, Anantharaman
dan Ismail QA14 yang mengkaji komitnen profesi dengan menggunakan dimensi orientasi
etik, karakterisik profesi, dan kode etik profesi. Selanjutnya penelitian Rosnidah (2008)
mengkaji kualitas audit dengan menggunakan dimensi (1) Kuatitas teknis, (2> Kualitas jasa
(3) Hubungan auditor-klien, dan ( ) Independensi.
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebu! maka identifikasi masalah penelitian
ini
adalah sejauhmana komitmen profesi akuntan dan komitmen organisasi kantor
akuntan publik berpengaruh terhadap kualitas audit
II.
1.
KAJIAN PUSTAKA
Konsep Komitmen Profesi Akuntan
Ahrnad, Anantharaman, dan Ismail QAn) menyatakan komitrnen profesional penting
bagi profesi akuntansi karena mengarah ke sensitivitas yang lebih besar terhadap isu-isu etika
dan keterlibatan meningkat pekerjaan. Komitrnen profesional terhadap profesi akuntansi
sebaiknya dikernbangkan selama pendidikan tersier atau pada tahap sosialisasi
antisipatif.Hasilpenelitian Sweeney,
,25-28 September 2013
Quirin, Fisher (2003)
terhadap 349 auditor yang
Mathius Tandiontong
mewakili perusahzum-perusahaim internasional, nasional dan regional menunjulftan bahwa
ukuran perusahaam berbanding terbalik dengan komitmen profesional, namun komitmen
profesi erat kaitannya dengan ketaatan akuntan pada Standar Profesi, Akgntabilitas Profesi
yffigharus diperhatikan sebagai wujud dari komitmen profesinya, dan etika profesi.
Tidak mudah bagi akuntan publik untuk memenuhi harapan para stakehokler-nya
tetapi tetap harus ditingkatkan agar profesi ini mendapat kepercayaan masyarakat. HaI
tersebut dinyatakan oleh Kell (2000) sebagai berikut:Ethics is a topic that receiving a great
deal af attention throughout our society today. This ottention is an indicatiott af both the
importance of etltical behavior to maintaining a civil society, and a signr.ficarct number at'
notuble instances of unetical behavion T'he authors beliwe rhaf ethical behavior is the
backbone of the practice of pubtic accounting and diserving af serious study by alt
accounting student.
ini menelusuri komitrnen profesi akuntan dari dimensi: (l) Ketaatan
akuntan pada standar profesi, meliputi: (a) Patuh pada standar auditing, (b) Kebijakan
Pada penelitian
Pengendalian
Mutu, (c) Standar Umum
Akuntan Publik,
dan Standm Audit, (d) Memahami hak-hak istimewa
dm
(e) Memahtrni Tanggung Jawab atas pernyataan keuangan; (Z>
Akuntabilitas Profesi, meliputi: (a) Tanggungiawab pada Pelencanaan dan Pelaksanaan
audit, (b) Tanggung jawab terhadap profesi, (c) Komiffiren atas kebenaran dan keadilan, (d)
Komitrnen pada citra akuntan, (d) Komitmen pada perilaku Akuntan, (e) Men
dhmdan
konspirasi dengan Hien, (f) Pengungkapan rahasia informasi klien, (g) Kewajaran penentuan
fee profesi, (h) Bebas dari target yg tidak realistis,
terdahulu, dan
fi)
(i) Komunikasi tertulis dengan akuntan
Terhindar dari Related Party (hubungan khusus); (3) Etika Profesi.
meliputi: (a) Tanggungjawabprofesi, (b) Kepentingan tlmum, (c) Integitas, (d) Objekti{ (e)
Independensi, (f) Kornpetensi dan kehati-hatian Profesional, (h) Kerahasiaan, (i) Stnadar
Teknis (Konlad 2AA2; Chen, Silverthorng dan Hurg, 2006; Bryant, Moshavi, dan Nugen,
20A7; Gary, Bennie dan Chen, 20A7; Povel dan Winton, 2007; Francis, Z0A9; Marshall,
Smith, Armsftong.z}l0;Arens, Elder, dan Beasley,2010; McDowall, dan Jackling,2010).
2.
Komitmen Organisasi Kantor Akuntan publik
Robbins dan Judge (2009) mendefinisikan organizationalcommitment sebagai "the
to which an employee identifies wilh a particular organization and its goals and
wishes to maintain membership in the organization".Organizatiorual {-lommitmeni telah
d.egree
didefinisikan dan diukur dengan berbagai cara seperti Yousef (2002), Bryant, Hunton dan
Stone (2004), Biggs dan Swailes (2005), dan Cetin (2006), dalarn pandangan mereka
25-28 Sbptember 2013
Mathius Tandiontong
memiliki kesamaan nnaknadalam ikatan antara karyawan dengan organisasinya (band or
linking of the employee to the organizatian), sedangkan berbedaanterletakpada bagaimana
ikatan
itu tfl'bentuk. Hasil penelitian
mengukur "atlitudinal commitment". Attitudinal
commitment didefinisikan sebagai bedkut: " lherelstive strength
of an
individual's
identification v,ith and involvement in a particular organization". Hal tersebut tercermin
dalam beberapa indikator yaitu:
(l)
strorug belief
in and ccceptance oJ'the
or^ganizston's
goals and vqlaes, (2) u,illingtess lo exert effort on lhe organization's beha$, (3.) a desire to
nuxintain membership.
Windsor (1995), Weiner dan Vardi (1998), Cuverson (2$02), dan Pamell & Crandall
(2003) menganjurkan bahwa organizational commitment terdni dari tiga komponen yang
dapat dibedakan, yaitu: {a) Affective Contnitment, (b) Continu*tce Commitntent,
Norwative Contntitment. Hasil penelitian para ahli tersebut menunjukkan:
Afsktif (ffibctive Cornmitment) didefinisikan
(t)
dm {c}
Komitrnen
sebagaikomitmen yarrug didasari poras&m
secara emosional untuk selalu terlibat dalarn orgarrisasi; karyawan dengan alfective
commitment yang kuat (strang
ffictive
commitnterct) akarl- terus bekerja pada perusahaan
yang bersangkutan karena mereka secara emosional sangat menginginkannya: {2)
Continuance {lommitment, didefinisikan sebagai keinginan untuk tetap tinggal atau
bergabung dengan organisasi karena pertimbangan cost and heneftt; (3) Normative
Commitment mengemukakan bahwa individu tersebut tetap tinggal
di dalam organisasi
kmena adanya paksaan dari pihak lalrn (refers to a peyson's feelings oJ abligation ta stry,rvith
an organization because of pressuresfrom others).
Dengan demikian komitrnen organisasi (Organizational Commitment)
rnerupakankeinginan seorang auditor dalarn hal ini akuntm publik secara sukarela untuk
selalu terlibat atau loyal terhadap suatu kantor Akuntan Publik dengan tujuan tertentu.
Komitrnen Kautor Akuntan dari 3 dimensi, yaitu: (1) Komitmen Afektif, meliputi: (a)
Kepedulian dalam karir Akuntan Publih
$)
Identi{iliasi dengan pekerjaan Akuntan Pubtik,
(c) Rasa Memiliki Akuntan Publik, (d) Keterikatan emosional Akuntan Publik dengan Kantor
Akuntan Publik, (e) Akuntan Publik bagian dari Kantor Akuntan Publik, (f) Makna pribadi
pekerjaan Akuntan
Publik; (2) Komitmen Kontinum, meliputi: (a) Kebutuhan Akuntan
Publik dalam Kantor Akuntan Publik, (b) Tanggung Jawab Kantor Akuntan Publik, (c)
Stabilitas Kehidupan, (d) Pilihan Pekerjaan Lain, (e) Pengorbanan Pribadi,
altenatif pekejaan lain selain Akuntan
(f)
Tersedia
Publik; (3)Komitmen Normafif, meliputi:
(a)
Kewajiban pada Organisasi, (b) Kewajiban Moral, (c) Perasaan Bersalah saat meninggalkan
Kantor Akuntan Publik, (d) Kesetiaan (loyalitas) organisasi, (e) Merasa berhutang budi
25-2& September
20i3
Mathius l-andiontong
(Feather dan Rauter, 2004; Biggs dan Swailes, 2005; Chen, Silverthorne, dan
H*g,
2OO6;
Kreitrrer dan Kinicki,20A7; Bryant, Moshavi, dan Nugen, 20A7; Robbins dan Judge,20A9>.
2.
Konsep Kualitas Audit (Audit Quulity)
Kualitas audit (Audit Quality) sebagai probabilitas dirnana seorang auditor
menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi
kliennya (Aldhizer, Miller dan Moraglio, 1995). Akuntan publik merupakan pihak yang
dianggap mamplr menjernbatani kepentingan pihak investor dan kreditor dengan pihak
manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan (Amrnad4 2000).Sebagai perantara
dalam kondisi yang transparan maka akuntan harus dapat bertindak
jujur, bijaksan4
dan
profesional.Akuntan publik harus mempunyai tanggung jawab moral untuk menaberi
informasi secara lengkap dan jujur mengenai kinerja perusahaan kepada pihak yang
mempunyai wewedlang untuk memperoleh informasi tersebut (Nasution, 2007).Berdasarkan
teori agensi yang mengasumsikan bahwa manusia itu selalu self-interesl maka kehadiran
phd( ketiga )atrg m$eperr{en sebagai medrator pada hubungan aDtara pnnsrpal dan agen
sangat diperlukan, dalam hal ini adalah auditor independen. Investor akan lebih cenderung
pada data akuntansi yang dihasilkan dari kualitas audit yang tinggi (Beasley, Jiarnbalvo, dan
Subramanyam, 1998;
Li Dang et al, 2A0q.
Audit yang berkualitas akan mampu mengurangi faktor ketidakpastian yang berkaitan
dengan laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajernen. Perbaikan terus menerus
atas kualitas audit harus dilakukan, karena
itu wajarjika kernudian kualitas audit rnenjadi
topik yang selalu memperoleh perhatian yang mendalam dari profesi akuntan, pemerintah dan
masyarakat serta para investor. Benh (1997) dalam Agoes (2003) mengatakan ada 12 atribut
kualitas jasa audit yaitu: (1) Pengalaman
fim audit dan CPA fir*
dengan klien, (2)
pengalaman di bidang industri klien; (3) Tingkat responsif audito r (CPA firm) ataskebutuhan
klien; {4} Tingkat kepatuhan CPA
kepatuhan CPA
/irm
rtr*
dengaa SPAP-kompetensi teknis;
(5) Tingkat
dengan standar uurum (general audit standar)- independensi; (6)
Tingkat kepatuhan CPA firm dengan standar umum (general audit stand.ard-due care; {7)
Konutmen CPA -ftrm terhadap kualitas; (8) Keteriibatan (involvemenr) pimpinan pelaksaila
{executive}; (9) Pelaksanaan pekerjaan lapangan; (10) Keterlitratan dengan komite audit;
Kode etik profesi akuntan pablik dan pengetahuan auditing; (12) Staf CPA
mempefiahankan sikap skepti
.fir*
il l)
yang tetap
s.
Kualitas audit sulit diukur secara objektif, sehingga para peneliti menggunakan
berbagai dimensi kualitas audit yang berbeda-beda. Seperti Duff {2A0q dan Rosnidah
25-28 September 2013
Mathius 'fandiontong
(2008),menggunakan dimensi kualitas teknis, terdiri dari indikator:
(a) reputasi;
(b)
; (c) jaminan; dan (d) hubungan auditor-klien. Dimensi kualitas jasa terdiri dari
indikator: (a) empati; (b) daya tanggap; dan (c) jasa non-audit. Sedangkan dimensi hubungan
auditor-klien, terdiri dari indikator: (a) keahlian; (b) pengalarnan; dan (c) status. Dimensi
independensi hanya
terdiri dart satu indikator yaitu obyektivitas. Dimensi-dimensi
dan
indikator-indikator kualitas audit ini digunakan dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini kualitas audit dipandang dari dimensi: (l)Orientasi masukan
(Input Orientotion), meliputi: (a) Penugasan personel; (b) untuk melaksanakan perjanjian;
(c) Konsultasil; (d) Supervisi; (e) Pengangkatan; (f) Pengembangan profesi; (g) Prornosi; dan
(h) Inspeksi. (2) Orientasi Proses (Processes Orientution), meliputi: (a) Independensi; (b)
Kepatuhan pada standar audit; (c) Pengedalian audit; dan (d) Kompetensi auditor. (3)
Orientasi Keluaran (Output Orientation), meliputi:(a) Kinerja auditor; (b) Penerirnaarr dan
kelangsungen kerjasama dengan klien; dan (c) Due proftssional care. (4)
rekomendasi
audit meliputi: (a)
rekomendasi Auditor;
(b)
Tindak lanjut atas
Jajaran manajemen klien mendukung implementasi
Peraturan internal
klien
memungkinkan untuk meng-
implementasikan rekomendasi audit; (c) Sistem di perusahaan
klien
mengimplementasikan rekomendasi audit, (d) Budaya di perusahaan
unhrk rnengimplementasikan rekomendasi dari
Auditor;
klien memungkinkan untuk mengimplementasikan
Keith, 1994; Ramy dan Failk , 1996;
Herrbach
,
memungkinkan untuk
klien
dan (e) Fasilitas
memungkinkan
fisik di perusahaan
rekomendasi dari auditor
(Gerral{
dan
2001; Hay dan Davi s, 2AA2; Duff, 2AA4;
Fleming dan Romanus, 2A01).
Keterkaitan antar Yariabel
Akuntan publik dalam menjalankan praktik profesionalnya sepenuhnya harus
mengikuti aturan etika yang telah ditetapkan dengan berbagai konsekuensinya. Namun
demikian, pada umffirlnya masyarakat tidak mengetahui aturan-aturan yang har-us diikuti oleh
akuntan publik sehingga terdapat kesenjangm (gap)antara harapan masyarakat dan aturan-
aturan yang membatasi praktik akuntan publik. Gap
ini terkad*g
dapat melmrnculkan
persepsi yang salah dmi masyarakatterhadap profesi akuntan publik. Salah satu contoh klasik
adalah pengguna jasa akuntan publik belum dapat secara tegas memilah pengerlian "Audit
Failure " dan "Business F-ailure " (Windsor,2aa3, William, Za$ danWyman, 2003).
Selain rnasalah ProJbssional Commitment dan Organizational Commitment, masalah
lain yang dihadapi akuntan publik di Indonesia atau diduga mempunyai kontribusi terhadap
bisnis akuntan publik
,25-Zt Sqrtcmhcr 2013
di
Indonesia adalah kepuasan kerja (Job Satisfoction). Beberapa
h'Iathitrs Tandiontong
penelitian terdahulu (MessmeE 2002 dan Camp, 2003) mengemukakau batrwa kinerja
dan
Kepuasan Kerja mempunyai hubungan, rneskipun hubungannya belum konsisten,
auditor
yang mengalarrr organizational-proJbssionol conflict cenderung mempunyai kinerja yang
rendah dan cenderung mempunyai keinginan berpindah (turnover intention) yang tinggi
(Harrel, 1986)- Penelitian lain (Gregson, lgg}) dalam Behsvioral Research in Accounting
meneliti keterkaitan antara job sotisfaction, organizationol cammitment- dan turnover dsn
peformance hasllnya menunjukkan adanya keterkaitan antara organizational commitment
darr
turnover- Auditor yang mempunyai organizational commitment tinggi rnemiliki turnover
intention yang rendah, demikian pula sebaliknya. Auditor yang mempunyai organizationaf
commitmenl
darrr
iob satisfoction tinggi j,rga cenderung mempunyai
kineri
a yang lebih baik.
Peneliti lain yang melalcukan penelitian dan hasilnyz serupa antma lain: Backman, 2000; dan
Aizzatet al, 2001.
Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa audit yang dilakukan akuntan tidak dapat
secara langsung mempengaruhi kepercayaan pengguna jasa audit. Salah satu penelitian
tersebut terkait dengan kontribusi proses audit terhadap keputusan manajemen keuangan
perusahaan dapat dijelaskan melalui penelitian Wood (2005). Wood berkesimpulan
bahwa
auditor memberikan kontribusi bagi manajer keuangan berupa pemberian inibrmasi tentang
bagaimana melakukan standar akuntansi yang baik dan mengrmplementasikan pengawasanDengan kata lain pelaksanaan auditing oleh auditor memberikan kontribusi kep ada manajer
keuangan berupa arahan bagaimana melalrukan akuntansi yang benar dan implementasi
pengawasan, sedangkan saran-saran yang lain masih belum dapat diimplernentasikan karena
adanya anggapan bahwa akuntan bukanlah ahli bisnis atau stqkeholder. Dengan demikian
saran yang diterbitkan oleh auditor ekstemal belum
manajer keuangan. Hal
ini
tentu dapat dilaksanakan, termasuk oleh
mengindikasikan, proses audit tidak begitu saja mempengaruhi
kepercayaan pengguna jasa akuntan.
Penelitian Bruynseels, Knechel dan Willekens (2005) menunjukkan adanya dukungan
bahwa auditor spesialis lebih disukai untuk memenuhi kebuhrhan going concern perusahaan
yang akan bangkrut- Akan tetapi, hasil penelitian ini menunjukkan bahr,va paraspesialis tidak
terikat pada inisiatif operasional. Bahkan terdapat temuan menmik bahwa kantor akuntan
yang rnenggunakan metodologi risiko bisnis cenderung tidak disukai terkait dengal isu going
conc:ern. Sejalan dengan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pada perusahaan
yang akan bangkrut adanya auditor cenderung tidak akan banyak rnemberikal banyak
perubahan pada perusahaan.
,25:28 September 2O13
Mathius Tandiontong
Dengan kata lain rekomendasi dari auditor lebih sesuai untuk
berperan sebagai
tindakan preventif dm bukan tindakan kuratif. Hal tersebut sejalao
dengan bukti empiris lain
yang menunjukkan bahwa high quality audits diharapkan oleh pasar
untuk melindungi
reputasi perusahaan, lnenurunkan cost of capiral, menghindarkan
diri dari legal tiabitity dur
menghindarkan biaya agensi. Hamilton dan Stoke (2002) menjelaskg
peran standar- audit
sebagai sekumpulan ketentuan best practice. Standarisasi proses audit memungkinkan
auditor rnenjalank an best practice dan memberikan arahan kepada perusahaan
yang diaudit.
Dengan de'lrrikian, inti manfaat pemeriksaan bukan pada informasi dan
rekomsndasi
saja, melainkan juga pada implementasi rekomendasi
audit yang dilakukan oleh entitas yang
diperiksa. Dengan kata lain aspek impelementasi rekomendasi audit
dinilai sangat penting
dalam rnendorong entitas perneriksaan untuk rnemenuhi rekornendasi y-ang
diharapkan,
sebagai salah satu dimensi dari kualitas audit. Narnun demikian
agent tidak serta merta dapat
menjalankan rekomendasi audit,
jika
pemahaman tentang manfaat audit independen atas
laporan keuangan dinilai kurang memadai dan berdampak pada
kualitas audit yang diterima.
Terkait dengan hal tersebut dalam penelitian ini ingin diketahui secara lebih jelas
bagaimana
sesungguhnya pengaruh komitmen profesi akuntan dan komitmen
kantor akuntan
publik terhadap kepuasan kerja auditor dalam implementasi audit independen
atas
laporan keuangan dan implikasinya terhadap kualitas audiL
Berdasarkan kerangka pemikiran dapat digambarkan paradigma penelitian
ini
berikut:
Komitmen Profesi Akuntan:
L. Taat Standar Profesi;
2. Menjaga Akuntabilitas
Profesi;
3.
mengimplemetasikanEtika
KualitasAudit:
L. Orientasi masukan;
2. Orientasi Proses;
3. Orientasi Keluaran;
4. Tindak lanjut atas
rekomendasi audit
Profesi
Komitmen KAP:
1. Adanya Komitmen Afektif
2. Adanya Komitmen Kontinum
3. Adanya Komitmen Nomatif
Gamtrar I,
Paradigma Penelitian
,25-28 September 2013
sebagai
Mathius Tandiontong
tlipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konseptual dan pmadigroa penelitian
ini, maka dapat diajukan
hipotesis bahwa:(t) Kornitnen profesi akuntan secara pmsial berpengaruh secara positif
terhadap kualitas audit: (2) Komitnen Kantor Akuntan Publik secara parsial berpengaruh
positif terhadap kuditas audit; dan (3) komitmen profesi akuntan dan komitmen organisasi
kantor akuntan publik secara simultan berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
peneritian ini
*eng-J:H:::]#)'ffi'#
(Expt ana
to
rysurv ey M
e th
o rt)
Berfujuan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Walaupun uraiannya
joga mengandung deskripsi, tetapi sebagai pemelitian kuantitatif fokusnya terletak pada
penjelasan hubungan antar variabel. Konsekuensi penelitian
ini diperlukan
operasionalisasi
variabel yang lebih mendasar ke,pada indikator-indikatornya, Sesuai dengan hipotesis yang
diajukan, penelitian
bahwa model
df;rr
ini
digunakan Structural Equotion Modeling (SEM), dengan alasan
ini merupakan
pendekatan terintegrasi antara Factor Analysis, Path Analysis,
Structural Model, danmerupakan analisis data dengan konstruksi konsep.
Variabel penelitian dioperasionalisasikan mengacu pada semua variabel dalam hipotesis
yang telah dirumuskan, yaitu: (1) Yariabel Komitmen Profesi Akuntan, yaitu keinginan
akuntan (individu) secara sukarela untuk selalu taat pada Sfandar Profesi, yang rneliputi:
patuh pada standar auditing, kebijakan pengendalian mufu, standar umum dan standar audit,
memahami hak-hak istimewa Akuntan,
dan memahami tanggung jawab atas perny ataan
Akuntabilitas Profesi, yang meliputi: tanggung jaw'ab pada perenceurauul
dan pelaksanaall audit, tanggung jawab terhadap profesi, komitmen atas kebenaran dan
keuangan; menjaga
keadilan, komitmen pada citra Akuntan, komitmen pada peritaku Akuntan, menghindari
konspirasi dengan klien, pengungk apan rahasia informasi klien, kewajaran penentuan
feeptofesi, bebas dari target yg tidak realistis, komunikasi tertulis dengan akuntan terdahulu,
dan terlrindar dari Related Party (hubungan khusus); mengimplemetasikan Etika Profesi,
yang meliputi: tanggung jawab profbsi, kepentingan umum, integritas, objektif independensi,
kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, dan standm teknis; (2) Variabel
Komitmen Organisasi Kantor Akuntan Publik (KAP), merupakan keinginan seorang
auditor dalam hal ini akuntan secara sukarela untuk selalu terlibat atau loyal terhadap KAP
dengan tujuan teltentu. Komitmen organisasi KAP tercermin dari: adanya Kornitrnen
Afektif, yang meliputi: kepedulian dalam karir akuntan, identifikasi dengan pekerjaan
Mathius Tandiontong
akuntan' rasa memiliki akuntan, keterikatan emosional akuntan dengan organisasi KAp,
Akuntan bagian dari KAP, makna pribadi pekerjaan akuntan; adanya l(omitmen
Kontinum,
yang meliputi: kebutuhan akuntan dalam KAP, tanggung Jawab KAP,
stabilitas kehidupan,
pilihan pekerjaan lain, pengorbanan pfibadi, tersedia altenatjf pekejaan Iain
selain akuntan;
adaya Komitmen Normatif, meliputi: kewajiban pada organisasi KAp, kewajiban moral,
perasaan bersalah saat tneninggalkan
KAP, kesetiaan (loyalitas) orgardsasi, rnerasa berhutang
budi;(3)Kualitas audi( merupakan probabilitas seorang auditor dalam menemukan dan
melaporkan suatu kekeliruan atau penyelewengan yang terjadi dalam suatu sistem akpntansi
klien. Kualitas audit ini tercennin dari:(a) Orientasi masukan, meliputi: penugasan personel
oleh KAP, untuk melaksanakan pe{anjian, Konsultasi, Supervisi,
pengangkatan,
Pengembangan profesi, Promosi dan Inspeksi; (b) Orientasi Proses, meliputi: Independensi,
Kepatuhan pada standar audit, Pengedalian audiq
dan Kompetensi auditor; (c) Orientasi
Keluar*n, meliputi: Kinerja auditor, Penerimaan dan kelangsungan kerjasama dengan klien;
dau Due professional care;(d) Tindak lanjut atas rekomendasi audit, meliputi: Jajaran
manajemen klien mendukung implementasi rekomendasi Auditor; Peraturan internal Hien
mernungkinkan untuk mengimplementasikan rekomendasi audit; Sistem di perusahaan klien
memungkinkan untuk mengimplementasikan rekomendasi audit; Budaya di perusahaan klien
memungkinkan untuk mengimplementasikan rekomendasi dari Auditor; dan Fasilitas fisik
di
klien memungkinkan untuk mengimplementasikan rekomendasi dari auditor.
Unit analisis penelitian adatah Kantor Akuntan Publik, sebagai surnber informasi
perusahaan
adalah Akuntan yang berkerja pada Kantor Akuntan Publik
di Indonesia. Ukuran populasi
penelitian ini adalah4l7 Kantor Akuntan Publik.Ukuran sampel penelitian ditentukan
oteh
bentuk analisis sesuai dengan hipotesis yang diajukan.Berdasarkan hasil perhitungan dengan
menggunakan teknik proportional simple random sonrpling, diperoleh ukuran sampel 79
KAP.Teknik pengumpulan dxa dilakukan dengan Teknik Kornunikasi Tidak langsung
rnenggunakan Kuesioner sebagai instrumen,dan Teknik Komunikasi Langsung dilak-ukan
dengan cara wawancara terbatas. Pengujian kesesuaian model, dilakukan dengan
menggunakan beberapa indeks goodness of fi les, (GFT), yaitu: nilai probabilitas
{p-.value)
statistik chi-square, ntlai Root Mesns Square Error of Approximation (RMSEA), Gootlness-
tf-fit Index (GFI), Adiusted.
Goodness-oj .fit InrJex (AGFI), Normecl F'it Inclex (NFI), Tucker-
I'ewis Index (TLI) atau Non Normed
l;it
Indeks (NNFI), dan Coruparative F'it Indeps (CFI).
Pengujian dan kriteria kesesuaian model diringkaskan seperti teriihat padaTabel 3.2 sebagai
berikut:
25-28 September 2013
Mathius Tandiontong
Tabel l.
Ukuran Goodness of Fit Test
.*onu,
':',lG$gSUAn*mou4
:.:trVIPLIKASI
--,-- ,.'l"r''
..,,..',,:, fn
.cU N.-' ', ,:''P,ADA'IfO,
..'.,", ,'
r::::rr._:"_1.:t:ri,..:
i..:;1,.
_ ..
,
:
.. r..
r"t
,
::::,
,l
.l
,.:
.
.l llj,.].r.::....:,; r,,
KEPUTUSAN
,l
.
P-value
1,00
(model/r sempuma)
> 0,05
Diterima
Modelll
RMSEA
0,00
(mulel.fi
> t),09
Diterima
Modellr
> 0,90
Diterirna
Model.fi
GFI, AGFI,
NFLTLI,
dan CFI
sernpurna)
Q00 (model tadakfr):
I,00(modellr sempuma)
Sumber :Hair, et
al (200d), danlllijanto eA08j.
Pengujian hipotesis dilakukan melalui
uji
,sraris
fic F dan r4i Statistic Student's t. Untuk
pengujian simultan dilakukan dengan uji statistic F dengan Kriteria: (1) Jika nilai Fhitone)
Ftuu"t maka HsRiject, sehingga Hr diterirna; (2) Jika nilai Fr,imng ( Ftuu"r maka
]HNot Riject,
sehingga
Hr ditolak.
Sedangkan untuk pengujian parsial, ditakukan dengan menggunakan
statistik student's t, dengan kriteria:
diterima; (2) Jika nilai
tutune
(l)
Jika nilai thitune) t66s mak a HoRijec/, sehingga Hr
( ttuu"r maka HNot Rijecf, sehingga Hr ditolak.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMtsATIASAN
Deskripsi dari masing-masing vmiabel berdasarkan tanggapan responden, yaitu
347Akuntan dari 117 KAP selaku Auditoryang berpraktik pada Kantor Akuntan Publik di
Indonesia,dapat diringkaskan ke dalam Tabel 2sebagai berikut:
,25-28 September20t3
Mathius Tandiontong
Tabel2.
Rekapitulasi Hasil yang Dicapai
Masin g-m asi n g Variabel Laten/Yaiiabel Teram ati
:,
:
: ..
', '
. I
'
VARIABEE:LATENI
-,,
,t
:.
I
.
'ti
I
i: ,
.,
" SI(oR'"
:
,. i.:r..j,-t:-
::
VARIABFL TERAMATI
t.
a.
b,
s
a.
b.
c.
d.
{"1;\
.
41.640
75.91
Ketaatan pada Standar profesi
6.531
8 67s
75.29
AkuntabilitasProfesi
14.509
19.085
76.02
Etika Profesi
10.567
13.880
76.13
22.013
29.495
74.63
Komitmen Al'ektif
7.653
10.410
73_52
Komitrnen Kontinum
7.9A4
10.410
75.91
KomitmenNormatif
Kualitas Audit (AQ)
3.
IDEAL
31.607
Komitmen Organisasi KAP (KO)
2.
SKOR,'
:
DICAPAI
Komitmen Profesi Akuntan (KP)
a.
b.
c.
I
Orientasi Masukan (Input Oriented)
6.456
8.675
74.42
24.377
32.965
73.95
8.579
t7_145
7A_64
Orietasi Proses {Process Oriented)
5.090
6.940
"73.34
Orietasi Keluaran (Outcome Oriented)
4.001
5.245
76.87
Tindak Lanjut atas Rekomendasi Audit
6.747
8.675
77.31
Sumber: Hasil Perhitungan ltMS, 2012
Pengaruh komimren profesi akuntan dan komitmen organisasi
KAP
terhadap
kepuasan kerja auditor dalam impleme,ntasi audit independen atas laporan keuangan dan
implikasinya terhadap kualitas audit. Secara rinci akan diuraikan berdasarkan hipotesis yang
diajukan, secara keseluruhan model yangdihasilkan penelitian irn dapat digambarkan sebagai
berikut:
fOx-
|
.4e4
I
\
\
\{5--
r2s
Gambar 2.
Model Struktural Pengaruh
Komitmen Profesi (KP) dan Komitmen Organisasi (KO) terhadap Kualitas Audit (KA)
,25-28 Segrtember 2013
Mathius Tandiontong
Uji
Goodness
offit Statistics
Hasii ketepatan model yang diperoleh (pengujian model secara simultan atau
keseluruhan) ditmjukkan oleh ukuran kesesuaian model (Gooc{ness of
fitstatistics) dapat
diringkaskan seperti terlihat pa&Tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4.
valnasi Kriteria Goodness of Fit Indices
1'1Cmrr;
Df
:
3557
Signifi cance Probabilitv
CMTN/DF
RMSEA
Goodness of Fit Index
(GfI)
Normed Fit Index (NFI)
Sumber : I)ata primer diolai, ,U 2
3998,169
Diharapkan kecil
Marginal
0,0000
> 0.05
Marqinal
1"124
< 2,00
0.0640
0,89
o.97
< 0.08
Baik
Baik
> 0-90
Marginal
Baik
> 0,90
Hasil pengujian model dengan memperhatikan nilai y2, maka diperoleh nilai 1' b"sa,
dengan Significance Probability (0,000) lebih kecil dari 0,05. Tetapi karena rasio CMIN
dengan DF masih kurang dari 2, maka dapat dinyatakan rnodel struktural yang terbentuk
dapat diterima
(fit
dengan data).
llkuran Goodness of
Fit
Srafistics yang lainnya j,rga
menur{ukkan model masih dapat digunakan dimana RMSEA untuk model struktural 0,064
Iebih kecil dari nilai kritis 0,8 dan Normed Fit Index (I.IFI) model A,gT lebih besar dari nilai
kritis (0,90). Adapun nilai GFI model masuk dalam kriteria marginal. Berdasarkan ukuran
kecocokan model yang diperoleh dapat disimpulkan model struktural yang terbentgk sesuai
dengan data dan dapat dikatakan memenuh
i knteriG o o dn e s s a/' tri t
.
Hasil pengujian hipotesis"Komitmen profesi akuntan dan komitmen kantor akuntan
publik secara signifikanberpengaruh positif terhadap kualitas aurlit,rnenpnjukkan hasil yang
terlihat pada Tabel 4.3 lsebagai berikut:
25-28 September2Ol3
Mathius Tandiontong
Tabel 5.
h KP dan KO terhadao
I(r
,11:.:
KP dan KO dengan KA
:
tni i
.961
KP secara parsial terhadap KA
:
=(Fr:.629)*(r:.957)
K0
secara parsial terhadap
:(Fz:.341)*(r=.%7)
KA
:
.000
143,699
.924
HalReject
.000
4.339
.601
HsReiect
.000
2.673
.)4-,
--.,LJ
k\lReject
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Komitmen profesi akuntan dan komitrnen
organisasi kantor akuntan publik berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kualitas
audit baik secara parsial maupun secara simultan. Persamaan terbenhrk sebagai berikut:
KA,:.0 r,qZ9w + 0,341KO + 0,076
Pengaruh komitmen profesi akuntan dan komifmen Organisasi Kantor Akuntan Publik
terhadap Kualitas Audit
Hasil penelitian ini rnenunjukkan pengaruh komitnen profesi akuntan dan komitmen
Organisasi Kantor Akuntan
hlblik
terhadap Kualitas Audit sejalan dengan hasil penelitian
Lie, Song dan Wong (2005) berkesimpulan bahwa komitnaen organisasi KAP yffig lebih
tinggi cenderung memberikan.jasa audit yang lebih berkualitas. Namun penelitian Lie, Song
dan Wong tidak menjelaskan kenapa hanya komifinen orgarisasi yang diamati. Penelitian ini
rnemperlihatkan bahwa komifinen profesi tidak kecil pengaruhnya terhadap kualitas audit.
Sebagai anggota dari suatu profesi, akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga ketaatan
pada standar perilaku etis rnereka yang tertuang dalam standar profesi. Akuntan j,rga
tnempunyai tanggung jawab untuk kompeten dan menjaga integritas serta objektivitas
mereka,
ini menunjukkan perlunya akuntabilitas profesi tertanam pada diri akuntan. Ketaatan
dan akuntabilitas sangat erat kaitannya dengmr etika profesi akuntan.
Komitmen profesi akuntan dan komitmen organisasi KAP berpengaruh sacffia
bermakna terhadap kualitas audit, namun belum optimum. FIaI
ini terlihat bahwa masih
ada
faktor residu, yaitu faktor selain komitmen profesi akuntan dan komitmen organisasi KAP
yang
jo8t turut berpengmuh
terhadap kualitas audit. Faktor residu tersebut diduga adalah
faktor fokus pada kepuasan klien, seperti (1) Perilaku auditor yang berorientasi pada klien,
klien yang puas adalah prioritas utama auditor, namun tetap pada rambu-rambu (standar
,25-28 September 2013
Mathius Tandiontong
profesi, akuntabilitas, etika profesi, komitmen afekti{ kornitmen normative, dan kornitmen
Kontinuei),
(2)
Tujuan pribadi auditor dan organisasi KAP yang konsisten, kebersamaan,
pembelajaran, dan berorientasi pada tindakan;
(3) Hasrat dan kenikamatan, Iingkungan
organisasi KAP ditandai oleh adanya hasrat, kenikmatan, motivasi, komitment, ilham dan
semangat.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal,
yaitu:(l) Komifinen profesi akuntan
secara signifikam berpengaruh positif terhadap kualitas
audit; (2) Komihnen Kantor Akuntan Publik secara signifikan berpengaruh positif terhadap
kualitas audit; dan (3) Komitmen profesi akuntan dan komitnen Kantor Akuntan Publik
secara simultan berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Dengan demikian semakin luas
peran tinggi kornitrnen profesi akuntan dan komitmen organisasi Kantor Akuntan Publik,
rnaka akan sernakin berimplikasi pada kualitas audit. Meskipun demikian masih aCa faktor
lain yang berpengaruh terhadap kualitas audit, ini terlihat belum optimalnya Komitrnen
profesi akuntan dan komitmen organisasi KAP terhadap implementasi audit independen atas
laporan keuangan, diduga faktor fokus pada kepuasan klien, seperti: perilaku auditor yang
berorientasi pada klien,tujuan pribadi auditor dan organisasi
(kebersamaan,
p
KAP yang konsisten
embelajaran, dan berorientasi pada tindakan)-
REFERENSI
AranYa,
N., J. Polick, and J. Amemic. 1981. An Exiamination of Proffesional Commitment in Public
Accountin g. Aecounting. Organi zctti ons and Socie ty.Vot. 6.No .4, pp2l -280.
Arens, Alvin A., Randal J. Elder and Mart S. Beasle-v- 2010, Auditing & Assurance Services Arc lrrtegrated
Approach. I3rt' Edition - New Jerselt: Prentice Hall.
Beasley, C.. M. Defond, J. Jiarnbalvo, and K. R. Subramanyam" 1998, " llllle Effect of Audit on The Quatity of
Earnings Managcme nL'', C o n I e inp o r o ry A c c o u n t i ng Re s ea r ch, I 5 (spring).
Becker, C.L. et al.. 1998. The EfiFect of Audit Quality on Eamings Management.Contemporary Accounting
Research 15 (1): l-24.
Besacier Nathalie Gonthier dan Alain Schatt. 20A7. Determinants of Audit Fees for French Quoted Firms.
Mana ge ric I Audi ting Jouma I . Y ol. 2Z No. 2, pp. I 3 9- I 60
BoYnton, William C., and Raymond N. Johnson 2005. Modern Auditing: Assurance Services and the Integrity
o.f Financial Reporting. S'h
Edition. Nerv York : John Wiley and Sons- Inc.
BPKP. ZA{JS.Peraturan BPK Nomor:
0l
T'ahun 2A07 TentanE; Stcrndar Pemeriksaan Keuangan Negarc. Jakarta:
BPK-RI.
Bradley, S., Petrescu- A. and Simmons- R.2A04-The impacts of human resource mnnergement practice,s and pay
inequality on u,orkers' iob sotis.{'action , Working Paper 031, Department of Economics, Lancaster
University Managernent
School. available at:
http://rvurv. lurns.l ancs.ac.ul/
publ icationslv iewpdf/ 00 027
6
I
Bruynseels, Liesbeth W. Robert Knechel, and Marleen Willekens.20l l. Auditor Differentiation, Mitigating
Management Actions, and Audit-Reporting Accuracy for Distressed Firms. Auditing: A Journal af
Practice & Theory'. Februar-v 201l, Vol. 30, No. l, pp. l-20.
,25-28 September 2tll3
Mathius Tandiontong
Bryant S. E., Moshavi, D., and T. V.Nugen,2007-A Field Study on Organizatioml Commihnent, Professional
Commitment and Peer Mentonng.Database for Advances in Information Svstem,3S.(2): 61-74
Bulmer, Janelle, et al, 2A04- The Diverse Roles of Professional Accountants in Business, Working Paper
Seminar,pp. 10-11.
Castle N G, 2007. Assessing Job Satisfaction of Nurre Aides In Nursing Homes: 'Ihe Nursing Home Nurse Aide
Job Satisfaction Questionnaire. Journal of Geontological Nursing,33 (5): 41 47
Chang, S., and [,ee, M. 2006. Relationship Among Personality Traits, Job Characteristics, Job Satisfaction, and
Organizational Commitrnent: An empirical study in Tair,r,an. The Business Review. Vol- 6., No. I, pp.
zal:247
Chen J., Silvenhome, C., and Hung,
I. 2006. Organizational Communication, Job Stress, Organizational
Comrnitrnent lob Performance of Accounting Professionals in Taivvan and funerica. Lecdership and
Or gani zati on Deve lapme nl Journal, 27 (_4): ?42-249
Choi, Jong. Hg., Jeong Bon Kim & Yoonseok Z,ang. 2A06. The Association between Audit Quality ancl
Abnormal Audtt l;ees. Melalui http:i/papers^ssrn.com./ s0I3/JELJOUR Results.c&n?from name:joumal
Browse&j oumalid:84 57 29 . 121/ A 2[il1.
DeAngelo, L.E 1981. Auditor Size and Audit QualityJounutl af Accounting and Economics. (Desember) 183I99
Auditor Independont, "LorA' Balling", and Disclosure Regulation. Joumal of Accounting and
--.| 1981.
Econornics 3. Agustus.p. ll3-127.
Deis, D.R and G.A. Grotur. 1992. Determinant of Audit Quality n The Public Sector. The Accounling
Revierv.Juli. P. 463479.
Duff, Angus. 2004. Understanding Audit Quatity: The View of Auditors, Auditees and
http :/iaaahg.or#AM2005/displav. cfin7fi lenAme
R.
12.0 lS
nfi \.
Investors.
1993. Auditing Standards, Legal Liabilitv and Auditor Wealth, Journal of Political Economy,
Vol.l0l.pg 887-914
Elder, Randat J. 1997. A Comment on Audit Quaiity in Audits of Federal Programs by Non-Federai Auditors.
Accounting Harizon Vo.l I No.I. American Accounting Association
Elitzur Ramy dan Haim Failk, I996.Planned Audit QualifJoarnal of Accounting & Public Policy,15.247-269"
Feltham, G. A., J. S. Hughes, and D. A. Simunic. 1991. Empirical Assessment of The Impact of Auditor Quality
on The Valuation OfNew Issues. Joumal ofAccounting & Economics 14 375-399.
Ferguson, Andrew and Bill Rafuse, 2004.Who Audits the auditors ? The international Peer Review ofthe office
D),e,
of &e auditors general of Canada-International Journal oJ-Govemment Auditing, October.
Ferris, KR, 1981, Organizational Commitment and Performance in a professional accounting firrn,4ceounling
Organization and Society, Vol 6: 317-326
Fogarty, T. J. 2011. The Social Construction of Research Advice: The American Accounting Association plays
Miss Lonelv hearts. Accounting and rhe Pubtic Interest (l 1): 32-51
Francis and Yu, 2$09. Big 4 Office Size and Audit Qualiq,, The Accounting Review.84 (5),1521.
Frankel, R., M. Johnson and K. Nelson: zOA7,,,The Relation betrveen Auditors" Fees forNonaudit Services and
Earnings Managemerrt" . The Accounting Reviw 77(Suppl.)" 7l-105.
Ghosh, Aloke dan Robert Pan,lewicz. 2008. The Impact of Regulation on Auditor Fees: Evidence from rne
Sarbanes-Oxley Act. Melalui http://papers. ssm.com/s013/JElJoURResults.cfrn?fromname:journal
Brorvse&journalid-84 57 1 4. [20/8/20 I 1].
Goodrvin, Jenny dan Dar,'id Goodwin. 1999. .Ethical Judgments Across Cultures: A Comparison betrveen
business Students from Malaysia and New Zealand" . .Iountal of Business Ethics 18 267-281.
Gregson, T.J. Wendel, and J. Aono, 1994, Role Ambiguity- Role Conflict and Perceived environmental
uncertaintv: Ars the scales measuring separate constructs for accountants?. Behavioral Research In
AccountingJournol, No 5: pp 144-159.
Gunther, Jefhr,v W and Rober and More, 2002. Auditing the auditors: Oversight or Overkill ? Federal Reserve
Bank of Dallas Economic and Financial Poltcy Review,Vol I No.5
Guy" M. C." Wayne Alderman and A[an J. Winters, l996.Auditing Forth Worth: The Dryden Fress, Hartcourt
Brace College Publisher.
Hall, M., D. Smith, and K. Langfield-Smith. 2005. Accountants' Commitment to Their Profession: Multiple
dimensions of processional comrnitment and opporlunities for future research. Behavioral Research in
Accounting. 17: 89-109.
Hay, David dan David Davis. 2002. The Voluntary Choice of An Audit of Any kvel of Quality: Auditing: A
Journal of Paractice and Theory. Vo. 23 No.2.
Hendriksen, Eldon S-, dan Michael Van Breda. 2000. Accounting ltheory.smEdition,Invin-McGraw-Hill
Herrbach, Olivier. 2001. Audit Quality, Auditor Behaviour and the Psychological Contract. The European
Accounting Revi ew 2A01, lA'.4, 7 87 -802
Hoitash, Rani, Ariel Markelevich dan Charles A. Ban'agato.2007. Auditor Fees and Audit Quality. Managerial
Audfting Journal.Y o1.22 (8). pp. 7 6l-7 86
,25-28 Sqrtember 2tll3
Mathius Tandiontong
Hunt, Allen K. and Ayaler*' Lulseged.
2AA7. "Client importance and non-Big 5 auditors" reporting decisions"
Journctl ofAccountinganct Public policT,,Volume 28 Issue 2, March--Apil}00l,pages ZIZ-ZIL
Iefhey, C., and N. Weatherholt. 1996. Ethical Development, Professional Commitnent, and Rule Observance
Auitudes: A study of CPAS and Corporate Accountants. Behavioral Research in Accounting, 8: 8-3L
Jensen, Kevan L dan Jeff L. Palme, 2005. Audit Procurement: Managing Audit Quality and Audit Fee in
Respone to Agency Costs. Auditing: A Journal of Practice and Theory Yo.24 No. 2 Nopember 2005
pp27-48
Kalbers, Lawrence P- and Timothy
J. Fogarty, 1993.'Audit Comrnittee Effestiveness:An Enrpirical
lnvestigation oflhe Contribution of Power". A .Iournal af Practice and Theary,.Yol l2.No. l.
Keamey, Edr,vard F, Jeffrey W.Green, Roldan Fenandez and Comelius E Tierney, 2AA6. Pbderal (iovernment
Awcliting: Laws, Regulations, Standctrds, Practices and Sarbanes-Oxley. John Willev & Sons, Inc.
Konradt. Laweey' F.2AA2^ Attditing Cancepts and applications, A Risk-Analysis Approach,Sth Edition, West
Publishing Company.
Krishnan, Jal'anthi G. 2003. Audit Quality and the Pricing of Discretionary Accruals. Autliting: A Jatrnal oJ'
Practice & Theory. 22(l): 7A9-112,6.
2005. Audit Committcc Quality and Intcrnal Control: Axd Enrpirical Analysis. T'he Acwunting
Review.I,bl. 80, No.2. pp 649-625.
-.,
Lauwers, Timothy J., Robert Ramsa.v, David H. Sinosan., Jerry R. Strawser,2AAT- Auditing and Assurance
S e ru i c e. Second Edition -McGmw-Hi ll.h-win. New york
Lok, P., and J- Crawford, 2AA4. The Effect of Orgwizatronal Culiure and Leadership St-vle on Job Satisfaction
And Organizational Commitment: A Cross-National Comparison, Journal of Management
Development, 23 (4\: 32 I -338
Lou'ensohil, S., L. E. Johnson.- R. J. Elder dan S. P. Davies. 2007. "Auditor Specializxiorq Perceived Audit
Quality'. and Audit Fee in the Local Govemment Audit Market." Journal 0f Accounting and. Public
Policy, 76,705:732.
Malone, Charles F dan Robin W. Roberts. 1996. Factors Associated with the lncidence of Audit Quality.
Auditing: A Journal o/'Practice and Theory Vo. 15 No. 2.
Marshall" Rex, Malcolm Smith, Robert Armstrong. 2010- Ethical issues facing tax prafessionals: A camparative
survey of tar agents and practitioners in Australia. Asian Review ofAccounting.Volume IS Issue 3, pp.
197
-22A.
Mautz, R.K dan H.A. Sharaf. 1993. The Philosaplry of Auditing. Sarasota: American Accounting Associafion.
McDowall, Tracey and Beverley Jackling. 2010. Attitudes towards the accounting professiorn: an Australian
perspective Astan Review of Accounting volume 18 Issue 3, pp. 30-49.
McPhail, K. J. 2001. The Ethical Challenges of Globalisation: Criticat Reflections on the ISBEE 2nd World
Congress in Sao Paulq Blrazll' , Business Ethics: A European Review,10, 78-82.
201I "A Revierv of The Emergence of Post-Secular Critical Accounting and a Provocation from Radical
Orthodoxy." Critical Perspect'ives in Accounting I0.l0l6/j.cpa.2011.0I.007.
-.,
Meier, H.H dan J. Fuglister. 1992. How to Improve Audit Quality: Perceptions of Auditors and Clients. The
Ohio CPA Jou rnal.Juni. p. Zl-24.
Meyer JP- et al. 2003, Organizational Cornmitment and lob Performance: its the nature of the commitment thaf
counts. ,Iournal of Applied Psychalog;, Vol 74: 152-156
Miller, C.L.- D" B. Fedor dan R. J. Ramsay. 2006. Effect Discussion of Audit Reviervs on Auditors Motivation
and Performance. Behqviorsl Research inAccounting. Vol. lB
Mills, David. 1993. Qua\iry'' Auditing. First Edition.Capman and Hall.London UK.
Paulin, Michdle, Ronald J. Ferguson, and Jasmin Bergeron, 2A06. Service Climate and Organizational
Comrnitment: The Impcrtance cf Custorner Linkages. Journq! af Business Research, Vol. 59, pp- 906915
Pemerintah Republik Indonesia, 201t. LIU No 5 tahun 201I