Analisa Stabilitas Dinding Penahan Tanah Akibat Beban Dinamis Dengan Percobaan Skala Kecil di Laboratorium.
ANALISA STABILITAS DINDING Pf,NA}IAN TANJ.H
AKIBAT BEBAN DINAMIS DENGAN Pf,RCOBAAN
SKALA KECIL DI LABORATORIUM
t-
..
SKRIPSI
NOFRINA DEWI ASTI JTY
02 172 008
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2007
ABSTRAK
Dinding penohqn tanah qdalah suatu konstulai yang dibangun
'.nruk pencegah keruntuhqn tanah yang cutam atau lereng yang
:ibangun ditempal dimana kemantapannya tidak dapat dijamin oleh
.?reng tqnqh itu sendiri. Penyebab terjadfuya keruntuhan tqnqh dqpqt
Jitinjau dari peristiwa dan faktor keomanan. Salah satu peristiv,a alam
', ng menyebabkan lerjqclinya keruntuhan tanah adalah gempa bumi.
'ntuk melakukan analisa gerakan pada pondasi dan kasus gempa
;tlam teknik sipil diperlukan karakterislik dqri propertis dinamika
::nah. Dalam menganqlisis beban dinemik pqdd struktur bangunan.iuga
;;perlukqn ilmu tentang respon sistem stuklur lqnah terhadap beban
::namik, yang dikenql dengsn propertis dinamika tanah.
Tujuan penelitian ini qdalah untuk mempelajqti stdbilitas
::namis dqri dinding penahan tanah (retaining walls)
.::lakttkan uji model di laboratorium dan membandingkan
dengan
dengan
:-:rhitungan empiris dari metode yang terdapat di referensi.
Hasil dori penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian beban
::idmis sangat berpengaruh terhadap stabilitqs dinding penahan t.uah,
::makin besar frekuensi yqng diberiken makq dinding penahan tanah
:.aokin tidqk stabil terhadap geser dan guling.
X-era
kunci:Dinamika Tanah, Dinding Penahan Tanah, Faktor
Keamanan
BAB
I
PENDAHULUAN
l.l
l,etar Belakang
Dinding penahan tanah adalah suatu konstrulGi yang dibangun
pencegah keruntuhan tanah
yang curam atau lereng yang
-"k
--Eun ditempat dimana kemantapannya tidak dapat dijamin oleh
bq tanah itu sendiri. Penyebab tedadinya keruntuhan tanah dapat
-bjax dari peristiwa dan faktor keamanan. Salah satu peristiwa alam
1q menyebabkan te{adinya keruntuhan tanah adalah gempa bumi.
Ildonesia merupakan salah satu negara di dunia yang rawan
L--aa
gempa. Letak geogafis Indonesia yang membujur dari 94' BT -
t.l" BT dan 6'LU - 11' LS merupakan negara kepulauan dengan
tEtat kegempaan tinggi karena terletak di daerah pertemuan antara
rF lempeng utama yaitu tapal batas lempeng Ewasia di sebelah
lempeng lndo-Australia di sebelah selatan, lempeng Filifina dan
-hperrg
trla
Fasifik
di
sebelah timur yang bergerak
relatif satu
sama
Gempa terjadi sebagai akibat dari pelepasan energi yang
&ulasi sebelumnya untuk jangka waktu tertentu. Pada beberapa
E- di dalam bumi terjadi akumulasi energi. Bila massa batuan/tanah
stultur yang ada di kulit bumi tidak
sanggup
lagi
menahan
en€rgi tersebut maka massa batuan/tanah atau strulaur
akan meledak yang kemudian menyebarkan getaran dan
ke segala arah sampai tercipta suatu keseimbangan baru'
yang ditimbulkan oleh gempa tidak hanya merusak bangunan
tetapi juga merubah topografi/bentuk rupa bumi. Daerah-daerah
berlereng curam yang dalam kondisi kritis menjadi tempattempat
berbahaya ketika terjadi gempa.
Kerusakan
struktr tanah
sebagai akibat langsung dari beban
gempa adalah seperti menurunnya daya dukung tanah di bawah pondasi,
keruntuhan pada dinding penahan tanah, keruntuiran pada abutmen
.iembatan. Sedangkan akibat tidak langsungnya adalah seperti kerusakan
bangunan akibat getaran yang ditransmisikan
da
tanah ke struktur'
Ber
AKIBAT BEBAN DINAMIS DENGAN Pf,RCOBAAN
SKALA KECIL DI LABORATORIUM
t-
..
SKRIPSI
NOFRINA DEWI ASTI JTY
02 172 008
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2007
ABSTRAK
Dinding penohqn tanah qdalah suatu konstulai yang dibangun
'.nruk pencegah keruntuhqn tanah yang cutam atau lereng yang
:ibangun ditempal dimana kemantapannya tidak dapat dijamin oleh
.?reng tqnqh itu sendiri. Penyebab terjadfuya keruntuhan tqnqh dqpqt
Jitinjau dari peristiwa dan faktor keomanan. Salah satu peristiv,a alam
', ng menyebabkan lerjqclinya keruntuhan tanah adalah gempa bumi.
'ntuk melakukan analisa gerakan pada pondasi dan kasus gempa
;tlam teknik sipil diperlukan karakterislik dqri propertis dinamika
::nah. Dalam menganqlisis beban dinemik pqdd struktur bangunan.iuga
;;perlukqn ilmu tentang respon sistem stuklur lqnah terhadap beban
::namik, yang dikenql dengsn propertis dinamika tanah.
Tujuan penelitian ini qdalah untuk mempelajqti stdbilitas
::namis dqri dinding penahan tanah (retaining walls)
.::lakttkan uji model di laboratorium dan membandingkan
dengan
dengan
:-:rhitungan empiris dari metode yang terdapat di referensi.
Hasil dori penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian beban
::idmis sangat berpengaruh terhadap stabilitqs dinding penahan t.uah,
::makin besar frekuensi yqng diberiken makq dinding penahan tanah
:.aokin tidqk stabil terhadap geser dan guling.
X-era
kunci:Dinamika Tanah, Dinding Penahan Tanah, Faktor
Keamanan
BAB
I
PENDAHULUAN
l.l
l,etar Belakang
Dinding penahan tanah adalah suatu konstrulGi yang dibangun
pencegah keruntuhan tanah
yang curam atau lereng yang
-"k
--Eun ditempat dimana kemantapannya tidak dapat dijamin oleh
bq tanah itu sendiri. Penyebab tedadinya keruntuhan tanah dapat
-bjax dari peristiwa dan faktor keamanan. Salah satu peristiwa alam
1q menyebabkan te{adinya keruntuhan tanah adalah gempa bumi.
Ildonesia merupakan salah satu negara di dunia yang rawan
L--aa
gempa. Letak geogafis Indonesia yang membujur dari 94' BT -
t.l" BT dan 6'LU - 11' LS merupakan negara kepulauan dengan
tEtat kegempaan tinggi karena terletak di daerah pertemuan antara
rF lempeng utama yaitu tapal batas lempeng Ewasia di sebelah
lempeng lndo-Australia di sebelah selatan, lempeng Filifina dan
-hperrg
trla
Fasifik
di
sebelah timur yang bergerak
relatif satu
sama
Gempa terjadi sebagai akibat dari pelepasan energi yang
&ulasi sebelumnya untuk jangka waktu tertentu. Pada beberapa
E- di dalam bumi terjadi akumulasi energi. Bila massa batuan/tanah
stultur yang ada di kulit bumi tidak
sanggup
lagi
menahan
en€rgi tersebut maka massa batuan/tanah atau strulaur
akan meledak yang kemudian menyebarkan getaran dan
ke segala arah sampai tercipta suatu keseimbangan baru'
yang ditimbulkan oleh gempa tidak hanya merusak bangunan
tetapi juga merubah topografi/bentuk rupa bumi. Daerah-daerah
berlereng curam yang dalam kondisi kritis menjadi tempattempat
berbahaya ketika terjadi gempa.
Kerusakan
struktr tanah
sebagai akibat langsung dari beban
gempa adalah seperti menurunnya daya dukung tanah di bawah pondasi,
keruntuhan pada dinding penahan tanah, keruntuiran pada abutmen
.iembatan. Sedangkan akibat tidak langsungnya adalah seperti kerusakan
bangunan akibat getaran yang ditransmisikan
da
tanah ke struktur'
Ber