Entomologi kesehatan

ENTOMOLOGI
KESEHATAN
RUDI FAKHRIADI, SKM, M. KES (EPID)

DEFINISI ENTOMOLOGI
• Entomologi terdiri dari dua pengertian, yaitu
pengertian secara ''etimologis''(asal usul kata)
dan
pengertian
secara
''simantik''(umum).
pengertian entomologi secara etimologis berasal
dari dua kata yaitu ''entomont'' yang artinya
serangga dan ''logos'' artinya ilmu pengetahuan,
sedangkan pengertian secara simantik adalah
ilmu yang mempelajari tentang serangga.

ENTOMOLOGI KESEHATAN
• Entomologi kesehatan adalah cabang ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang
artropoda

yang
dapat
menyebabkan
penyakit secara langsung berbagai penyakit
pada
manusia
atau
sebagai
penular
mikroorganisme penyebab penyakit dari
seorang ke orang lain.

CIRI KHAS ARTHROPODA
Artropoda berasal dari kata '' Artron'' yang artinya beruas-ruas/berbukubuku dan ''phoda'' artinya kaki. jadi Artropoda adalah jenis serangga yang
mempunyai kaki beruas-ruas atau berbuku-buku. ada pun ciri khas dari
fylum artropoda adalah sebagai berikut:
•Mempunyai tubuh bersegmen-segmen/beruas-ruas.
•Tubuhnya mempunyai tonjolan (appendages)
•Mempunyai rangka luar (eksosokelet)
•Alat pencernaan di lengkapi dengan mulut dan anus.

•Sistim pembuluh darah terbuka (open circulatory system)
•Sistem respirasi berupa tabung udara (trakea)
•Di lengkapi lubang-lubang hawa (spiracle)

RANGKA LUAR DAN BERSEGMEN

MULUT DAN ANUS

TUBUHNYA MEMPUNYAI
TONJOLAN (APPENDAGES)

SISTEM TRAKEA DAN SIPRACLES

PERAN SERANGGA DALAM
KESEHATAN
Serangga dalam kesehatan berperan sebagai penular penyakit.
Serangga dapat menularkan penyakit dengan dua cara. yaitu:
1.Penularan secara mekanik
Penularan
ini

serangga
hanya
bertindak
sebagai
alat
pemindah
penyakit/mikroorganisme yang pasif. dan adanya serangga ini tidak mempuntai
arti penting dalam kelanjutan hidupnya mikroorganisme/parasit yang di tularkan.
Jadi menularan ini melalui anggota badannya, seperti kaki, mulut, antena ,dan
bulu-bulu pada badan serangga. Contoh: Penyakit yang di sebabkan oleh golongan
amoeba dan vektor penularnya adalah lalat rumah (musca domestica).
2. Penularan secara biologis.
Penularan ini serangga bertindak sebagai tuan rumah/hospes, dan adanya
serangga sangat di perlukan untuk kelanjutan hidupnya mikroorganisme/parasit
yang di tularkan

PENULARAN BIOLOGIS
Dalam penularan ini dapat di bedakan menjadi:
•Cara propagatif


penularan ini di dahului oleh berkembang biaknya
mikroorganisme di dalam serangga atau dapat di katakan di
dalam serangga mikroorganisme berkembang biak sebelum di
tularkan dan tidak mengalami perubahan bentuk. Contoh:
# Penyakit pes dan serangga sebagai vektornya adalah
golongan pinjal tikus (Xenopsylla sp)
# Penyakit demam berdarah atau DHF (dengue Haemoragic
Fever) dan vektor penularnya adalah golongan nyamuk Aedes
(Ae. aegypti, Ae, albopictus)

PENULARAN BIOLOGIS
Dalam penularan ini dapat di bedakan menjadi:

•Cara cyclo propagatif
Penularan
ini
didahului
oleh
berkembangbiaknya
mikroorganisme dan perubahan bentuk di dalam serangga.

dalam arti kata lain yaitu mikroorganisme dalam serangga
selain berkembang biak juga mengalami perubahan
bentuk. Contoh: Penyakiit malaria dan vektor penularnya
adalah golongan nyamuk Anopheles.

PENULARAN BIOLOGIS
Dalam penularan ini dapat di bedakan menjadi:

•Cara cyclo depelopmental
Penularan ini di dahului oleh pertumbuhan mikroorganisme
di dalam tubuh serangga. jadi mikroorganisme di dalam
tubuh serangga hanya mengalami pertumbuhan saja/
bertambah besar (berganti stadium). cContoh: # Penyakit
Filariasis vektor penularnya adalah golongan nyamuk
mansoni dan culex.

PENULARAN BIOLOGIS
Dalam penularan ini dapat di bedakan menjadi:
•Cara keturunan


Penularan ini melalui keturunannya jadi serangga yang
pertama kali mengandung mikroorganisme/parasit tidak
dapat menularkan yang dapat menularkan adalah
keturunannya. Contoh: Penyakit scub typus dengan vektor
penularnya adalah tungau/mintes.

Peraturan
Mentri
No.374
tahun
2010
mendefinisikan bahwa pengendalian vektor
merupakan kegiatan atau tindakan yang
ditujukan untuk menurunkan populasi vektor
serendah mungkin sehingga keberadaannya
tidak
lagi
beresiko
untuk
terjadinya

penularan penyakit di suatu wilayah atau
menghindari kontak masyarakat dengan
vektor sehingga penularan penyakit yang
dibawa
oleh
vektor
dapat
di
cegah
(MENKES,2010).
Pengendalian Vektor Penyakit

Tujuan Pengendalian Vektor Penyakit
1) menurunkan populasi vektor serendah
mungkin secara cepat sehingga
keberadaannya tidak lagi berisiko untuk
terjadinya penularan penyakit tular vektor di
suatu wilayah atau
2) menghindari kontak dengan vektor sehingga
penularan penyakit tular vektor dapat

dicegah.
3) Meminimalkan gangguan yang disebabkan
oleh binatang atau serangga pengganggu

Ada beberapa cara
 Pengendalian lingkungan:
breeding
pengendalian
vector
mengubah
situs
dengan
mengeringkan atau mengisi situs
penyakit
pembuangan sampah secara teratur,
menjaga
tempat
penampungan
bersih, dan kebersihan.



Pengendalian
secara
mekanis
;
Menggunakan bednets, Perangkap,
Penutup makanan



Pengendalian biologis; Menggunakan
organisme hidup untuk pengendalian
larva, seperti ikan, Bakteri (Bacillus
thuringiensis israelensis) yang
menghasilkan racun terhadap larva,
Pakis mengambang bebas yang
mencegah pembiakan, dan lain-lain

 Pulihkan
aktivitas  Lakukan

survei
pada
pengumpulan
dan
kampung
dan
wilayah
berpenduduk padat untuk
pembuangan
mengidentifikasi
lokasi
sampah
yang
perkembangbiakan
saniter
sesegera
potensial nyamuk, hewan
mungkin
pengerat,
dan

vektor
 Selenggarakan
lainnya.
promosi kesehatan  Musnahkan
tempat
perkembangbiakan vektor
untuk
dengan
mengeringkan
memusnahkan
dan/atau
menimbun
tempat
kolam, empang, dan rawa
perkembangbiakan

rawa,
melakukan
vektor dan tentang
gerakan 3M, dll.
upaya
untuk  Lakukan
pengendalian
mencegah
infeksi,
kimia jika perlu
makanan
dalam
termasuk
hygiene
Langkah–Simpan
Langkah
Darurat
tempat
tertutup
dan
personal.

Penting Untuk
Pengendalian
terlindung
Vektor

Teknik Pengendalian Yang Dapat
Diterapkan Pada Masing-masing
Antropoda
 Pengendalian
lingkungan yaitu
dengan
membersihkan
tempat-tempat
hidup antropoda.
 Pengendalian
kimia dengan
menggunakan
repellent (penolak
nyamuk)
 Pemasangan
kelambu
PENGENDALIAN

 Perangkap dan
pembunuh elektronik
(light trap with
electrocutor).
 Membuat umpan
kertas lengket
berbentuk
pita/lembaran (Sticky
tapes)
 Cara kimia
Penggunaan pestisida
ini dapat dilakukan
melalui pengasapan
PENGENDALIAN
(space spaying).LALAT