Makna Nama Orang dalam Masyarakat Pakpak Dairi Kajian Antropolingiustik

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Zaman sekarang ini banyak pemuda yang tidak mengerti dan mengetahui tentang makna
namanya sendiri. Oleh karena itu, semakin minimnya pengetahuan itu yang disebabkan oleh
orang tua yang sudah jarang dan bahkan tidak pernah memberitahukan apa makna nama yang
disandang anak anaknya. Begitu juga sebaliknya, kurangnya keingintahuan anak untuk
mengetahui apa makna namanya tersebut.
Bangsa Indonesia memiliki aneka warna etnik atau suku bangsa yang tersebar di seluruh
wilayah nusantara. Setiap suku bangsa memiliki budaya masing-masing sebagai ciri khas yang
membedakan dari suku-suku bangsa lain salah satunya yaitu bahasa. Setiap daerah memiliki
bahasa daerah masing masing. Begitu juga dengan suku Pakpak yang memiliki bahasa daerah
dan memiliki dialek bahasa Batak Pakpak.
Sibarani (2004:50), berpendapat bahwa antropolinguistik adalah cabang ilmu yang
mempelajari variasi dan penggunaan bahasa dalam hubungannya dengan perkembangan waktu,
perbedaan tempat komunikasi, sistem kekerabatan, pengaruh kebiasaan etnik, kepercayaan, etika
bahasa, adat istiadat, dan pola-pola kebudayaan lain dari suatu suku bangsa.
Menurut Plato (dalam Chaer, 1995:43) makna adalah objek yang dihayati dalam dunia
nyata berupa rujukan acuan, atau suatu yang ditunjuk oleh suatu lambang. Makna berhubungan
dengan nama atau bentuk bahasa (Ullman, 1972:57). Nama dan bentuk bahasa tidak dapat
terlepas dari maknanya.

Berhubungan dengan hal itu, penamaan juga melibatkan harapan, situasi saat penamaan,
atau hal-hal yang membuat nama itu terlihat berkesan. Makna nama misalnya pada makna nama-

1

nama orang di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe dalam bidang antropolinguistik dapat
dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu: makna nama situasional, makna nama pengharapan dan
makna nama kenangan. Misalnya, makna nama Desing merupakan makna nama situasional.
Desing mempunyai kesamaan makna dengan kata dekat, baik hati, tidak sombong, dan ramah.
Dalam hal ini makna situasional yang berarti adalah makna pengharapan, makna nama Desing
menjelaskan bahwa orang tua yang membuat nama tersebut berharap anaknya menjadi orang
yang bersifat baik hati, jujur, ramah, dan tidak sombong sesuai dengan makna denotatifnya.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis merasa tertarik untuk mengangkat topik tersebut sebagai
objek penelitian untuk menambah pengetahuan budaya tentang nama orang dalam masyarakat
Pakpak Dairi yang semakin lama semakin merosot keberadaannya.
Penutur bahasa Pakpak Dairi

mempunyai persepsi dan cara yang berbeda dalam

penamaan, termasuk dalam penamaan orang di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe. Namun

perbedaan bentuk bahasa yang sebenarnya memiliki makna yang sama tersebut tidak
menimbulkan ketidak saling pahaman antar masyarakat penuturnya. Misalnya, makna nama
bagak dan maholi yang mempunyai kesamaan arti yaitu bagus, cantik, ganteng, tampan, sering
digunakan sebagai nama dalam masyarakat Batak Pakpak Dairi. Perbedaan antara keduanya
adalah perbedaan bentuk bahasa. Fenomena lingual ini terjadi karena perbedaan persepsi dan
latar belakang antar pemilik nama orang tersebut.
Penamaan dan makna nama orang di Kecamatan Sitellu Tali urang Jehe tidak terlepas dari
nilai-nilai budaya masyarakat. Pada masyarakat Batak Dairi, proses penamaan menggunakan
ritual adat tertentu. Bahasa dan ritual adat yang digunakan dalam penamaan adalah bagian dari
kebudayaan masyrakat Pakpak Dairi tersebut. Hal itu juga merupakan salah satu alasan peneliti

2

mengkaji objek nama di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe dengan wilayah yang dianggap
masih memiliki konsep adat-istiadat tersebut.
Pemilihan Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe sebagai lokasi penelitian karena Kecamatan
Sitellu Tali Urang Jehe tergolong wilayah yang mudah dijangkau dan menjadi wilayah yang
lebih didominasi oleh masyarakat Pakpak Diri. Masyarakat Pakpak

Dairi yang tersebar,


sebagian berdomisili di wilayah yang masih mempunyai adat istiadat yang kuat. Hal itu
berpengaruh pada bahasa di wilayah sekitarnya termasuk sistem di daerah tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pemberian nama orang pada masyarakat Pakpak Dairi?
2. Bagaimana makna nama orang pada masyarakat Pakpak Dairi?
3. Bagaimana nilai-nilai budaya yang terkandung dalam makna nama orang pada
masyarakat Pakpak Dairi?
1.3 Batasan Masalah
Sebuah penelitian haruslah memiliki batasan masalah. Hal ini dilakukan agar penelitian
lebih terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan dan tujuan penelitian. Dalam penelitian
ini peneliti membatasi penelitian tersebut, yaitu meliputi cara penamaan dan pemaknaan nama
orang di desa dalam cakupan daerah Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe.
1.4 Tujuan Penelitian
Suatu penelitian pada dasarnya harus memiliki suatu tujuan sebagai arah dalam pelaksanan
penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.

Untuk mendeskripsikan proses penamaan orang pada masyarakat Pakpak Dairi.


2.

Untuk menunjukkan makna nama orang Pada Masyarakat Pakpak Dairi.

3

3.

Untuk menunjukkan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam makna nama orang
pada masyarakat Pakpak Dairi.

1.5 Manfaat penelitian
Hasil penelitian tentang pemberian nama orang pada masyarakat Pakpak ini diharapkan dapat
memberi manfaat yaitu:
1.

Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah referensi di bidang antropolinguistik
mengenai pemberian nama pada masyarakat Pakpak Dairi.


2. Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dalam pelestaraian budaya daerah.
3. secara akademis bahwa hasil penelitian ini merupakan bahan untuk menyusun skripsi
guna memperoleh gelar sarjana program sastra indonesia pada Fakultas Ilmu Budaya.

4