MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI HEWAN PERAN SA

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI HEWAN
PERAN SARAF DAN HORMON DALAM PENGATURAN KERJA TUBUH

DI SUSUN OLEH:
Laura
Nurhayati
Maria Marlena
Anisa Puspita Dewi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang kompleks
sangat khusus dan saling berhubungan satu sama yang lain sistem saraf

mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan
lingkungan sekitarnya .sistem tubuh yang penting ini juga mengatur kebanyakan
aktivitas sistem-sistem tubuh lainya .karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin
antara komunikasi antara berbagai sistem tubuh hinga menyebab kan tubuh
berfungsi sebagai unit yang harmonis .dalam sistem inilah berasal segala fenomena
kesadaran, pikiran ,ingatan, bahasa ,sesansi, dan gerakan. Jadi keampuan untuk
memahami belajar dan memberi respon terhadap suatu rangsangan merupakan
hasil kerja intergrasi dari sistem saraf yang puncaknya dalam bentuk kepribadian
dan tingkah laku individu.
Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk
memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh
maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik. Hormon merupakan suatu kelompok heterogen
pesan-pesan kimia yang berperan mengkoordinasi aktifitas berbagai jaringan dalam tubuh.
Hormon adalah suatu pesan kimia yang disintesa pada sel-sel khusus dan ditranspor ke sel sasarn
yang jauh letaknya melalui darah. Untuk itu kita perlu mengetahui dan mengenal tentang
hormon, baik itu pembagian, sekresi, dan peranannya dalam kehidupan, terutama dalam
pengaruh perasaan. Untuk dapat melakukan kegiatan dan dapat memberikan reaksi terhadap
perubahan –perubahan eksternal maupun internal diperlukan adanya koordinasi yang tepat
diantara kegiatan organ-organ tubuh. Dalam hal ini sistem endokrin merupakan suatu sistem
yang dapat menjaga berlangsungnya integrasi kegiatan organ tubuh. Hormon yang dihasilkan

oleh sistem endokrin ini memegang peranan yang sangat penting. Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai pengertian hormon, jenis – jenis hormon, mekanisme reaksi hormon dalam
tubuh manusia, sifat – sifat hormon, fungsi – fungsi hormon, serta pengaruh dari kelebihan dan
kekurangan hormon pada manusia.

BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM SARAF
Sistem Saraf Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks danbersambungan serta
terdiri dari jaringan saraf. Sistem saraf dikelompokkanmenjadi dua kelompok utama, yaitu
sistem saraf pusat atau central nervoussystem (CNS) dan sistem saraf perifer ata
pheripheral nervous system (PNS). Kalat (2007:113) mengemukakan bahwa sistem saraf
pusat terdiri dari otak(brain) dan sumsum tulang belakang ( spinal cord).
Sistem saraf pusat merupakan pusat pengendalian untuk semua sistem dalam tubuh.Semua saraf
yang menghubungkan otak atau sumsum tulang belakang denganreseptor atau efektor yang
tergolong
dalam
sistem
saraf
perifer.

Sistem
saraf perifer dikelompokkan
menjadi saraf sensorik atau aferen dan saraf motorik ataueferen. Saraf sensorik atau aferen terdiri
dari saraf yang menghantarkan impulsatau yang membawa informasi dari resptor ke sistem saraf
pusat, sebaliknya sarafmotorik atau eferen terdiri dari saraf yang menghantarkan impuls dari
sistem saraf pusat menuju ke efektor. Sistem saraf motorik terdiri dari somatic nervous system
dan autonomic nervous system. Kalat (2007:113) menyatakan bahwa somatic nervous system
terdiri darineuron yang meneruskan informasi dari panca indra menuju sistem saraf pusatdan
yang meneruskan informasi dari sistem saraf pusat ke otot. Gardner, dkk.(1984:2)
mengemukakan bahwa sistem saraf somatik terdiri dari saraf motorikyang menghantarkan
impuls dari sistem saraf pusat ke otot rangka. Selama sistem saraf somatik menghasilkan
kontraksi otot rangka saja, maka aktivitasnya dapatsecara sadar dikendalikan.Kalat (2007:113)
menyatakan bahwa Autonomic nervous system berfungsimengendalikan jantung, usus, dan
organ-organ lain. Sistem saraf autonomi terbagimenjadi dua bagian yaitu sistem saraf simpatetik
dan sistem saraf parasimpatetik.Sistem saraf simpatetik adalah sebuah jaringan saraf yang
mempersiapkan organtubuh bagian dalam untuk aktivitas berat. Sistem saraf simpatetik terdiri
darisepasang rantai ganglia yang memanjang pada sisi tubuh dimulai dari bagiantengah tulang
belakang dan terhubung ke sumsum tulang belakang melalui akson.Akson simpatetik
memanjang dari ganglia menuju organ target dan mengaktivasiorgan tersebut untuk memberikan
respon

melawan.
Misalnya
napas
dan
detak jantung menjadi lebih cepat dan aktivitas pencernaan menurun. Organ-organseperti
kelenjar keringat, adrenal, otot-otot yang mengontruksi pembuluh darah,dan otot-otot yang
menegakkan rambut pada kulit hanya memiliki sarafsimpatetik.Sistem saraf paresimpatetik
berfungsi untuk mempersiapkan organ untukmemberi respon yang tidak mendesak. Misalnya
sistem saraf simpatetikmempercepat detak jantung, sedangkan sistem saraf parasimpatetik
akanmenurunkannya. Sistem saraf parasimpatetik tersiri dari akson praganglionik panjang yang

keluar dari sumsum tulang belakang menuju ganglia parasimpatetik,sedangkan serat
postganglionik
yang
lebih
pendek
akan
keluar
dari
ganglia parasimpatetik menuju organ. Aktivitas parasimpatetik secara umum memicufungsifungsi yang menghemat energi dan tidak mendesak. Gardner, dkk. (1984:2) mengemukakan

bahwa sistem saraf autonomi mengandung saraf motorikyang meghantarkan impuls dari sistem
saraf pusat ke otot polos, otot jantung, dankelenjar. Aktivitas organ tubuh tersebut dikendalikan
secara tidak sadar.
Neuron Neuron merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. Tersusunatas badan
sel saraf, dendrit, dan neurit (akson).
1) Badan sel, mengandung nucleus dan nucleolus yang dikelilingi olehsitoplasma.
2) Dendrit, merupakan serabut saraf pendek yang bercabang-cabang keluar
dari badan sel. Berfungsi menerima impuls (rangsangan) yang datang dari neuronlain
untuk dibawa menujun badan sel saraf.
3) Neurit (akson), merupakan serabut saraf panjang dan umumnya impuls dari badan sel sar
af ke kelenjar-kelenjar dan serabut-serabut ke otot. Kebanyakandiselubungi
selubung
myelin yang berfungsi melindungi, memberi nutrisi, danmempercepat jalannya
impuls.Bersadarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi empat, yaitu:
1) Neuron sensorik, berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor ke pusatsusunan
saraf. Dendritnya berhubungan dengan reseptor dan neuritnya berhubungan
dengan neuron lain.
2) Neuron motorik, berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat k
e efektor. Dendritnya menerima impuls dari akson neuron lain danneuritnya
berhubungan dengan efektor.

3) Neuron konektor, berfungsi menghubungkan neuron satu dengan neuron yanglain.
4) Neuron adjustor, berfungsi menghubungkan neuron sensorik dengan neuronmotorik
pada pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang).
B.Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat yang merupakan pusat pengendalian untuk semua sistemterdiri dua bagian
utama, yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
1. OtakBagan otak terdiri dari cerebrum (otak besar), cerebellum (otak kecil),mesensefalon
(otak tengah), dan diensefalon (otak depan). Fungsi masing-masing bagan otak, yaitu:
a) Cerebrum (otak besar)
- Lobus frontalis = Pengendali gerakan otot, berfungsi untuk berpikir.
- Lobus temporalis = Sebagai pusat pendengaran, penciuman, dan pengecap.
- Lobus occipitalis = Pusat penglihatan.
- Lobus parientalis = Pengatur perubahan pada kulit, otot, danmemercayai hal gaib.
b) Cerebellum (otak kecil)

- Pusat keseimbangan gerak dan koordinasi gerak otot serta posisitubuh.Di bawah
cerebellum
terdapat
jaringan
jembatan

varol
yang berfungsi menghantarkan impuls otot-otot bagian kiri dan kanantubuh.
- Sebagai pusat koordinasi seluruh kegiatan otak.
c) Mesensefalon (otak tengah)
- Mengontrol gerakan dan posisi tubuh.
- Refleks mata dan tonus otot.
d) Diensefalon (otak depan)
-Talamus = Menerima semua rangsang dari reseptor, kecuali bau- bauan dan
meneruskan rangsang ke area sempit.
Hipotalamus
=
Berfungsi
dalam
pengaturan
suhu
tubuh,
sebagai pengatur nutrisi, pengaturan agar tetap sadar, penumbuhan sifatagresif,
sebagai
tempat
sekresi

hormon
yang
memengaruhi pengeluaran hormon pada kelenjar hipofisis, pengaturan dalamgerak
refleks, fisiologi denyut jantung, berperan dalam pernafasan,dan berfungsi dalam
pelebaran dalam penyempitan pembuluhdarah.
2. Sumsum tulang
a)
Medula
oblongata
(sumsum
lanjutan)
berfungsi
dalam
mengatur
denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, dan berfungsidalam gerak menelan,
bersin, bersendawa, batuk, serta mental. Medula spinalis (sumsum tulang belakang) berfungsi
sebagai penghubung impuls dari sel ke otak, meneruskan impuls sensorik dari pusat reseptor ke
reseptor otak,dan memungkinkan gerak refleks.
C. Sistem Saraf Perifer/Tepi
Saraf perifer atau pheripheral nervous system (PNS) terletak di luar bagiantengkorak dan tulang

belakang. Terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
1) Somatic Nervous System
(Sistem Saraf Somatis) yang mengatur interaksi tubuhdengan lingkungan luar. Terdiri dari dua
macam saraf, yaitu saraf aferen yangmembawa input sensoris dari reseptor diseluruh bagian
tubuh, seperti kulit,kuping, mata, dan sebagainya ke saraf pusat atau central nervous system
(CNS). Saraf eferen yang membawa sinyal dari CNS menuju otot-otot.
2)Autonomic Nervous System

(Sistem Saraf Otonom) , adalah bagian dari PNSyang berfungsi mengatur kondisi internal
manusia.
Sistem
Saraf
Otonom
ini juga terdiri dari saraf aferen dan eferen. Saraf Eferen dalam sistem sarafotonom terdiri dari
Sympathetic Nerves (saraf simpatetik), yang menstimulasi,mengorganisasi, dan memobilisasi
sumber-sumber energi dalam tubuh untukmenghadapi situasi yang menakutkan atau tidak
menyenangkan. Parasymphatetic Nerves (saraf parasimpatetik), yang menyimpan energydalam
tubuh dan bereaksi dalam menghadapi situasi yang menyenangkanKeseimbangan kondisi
internal manusia berlangsung karena input dari sarafeferen dan aferen pada sistem saraf otonom,
contohnya: detak jantung akanmeningkat apabila mendapat sinyal pada saraf sympatetik,

sebaliknya bila ada sinyal dari saraf parasimpatetik, maka detak jantung akan menurun.
Aferenmembawa impuls ke CNS, dan eferen membawa impuls dari CNS.
Sistem
saraf pusat
sifatnya
berpasangan. Sebagian
besar saraf pada
PNS berpusat
pada tulang belakang, tetapi ada 12 saraf perkecualian, yaitu 12 pasang saraf cranial yang berpus
at di otak.
Bagan Pembagian Sistem Saraf

Sistem saraf

Sistem saraf pusat

Sistem saraf
perifer

Sistem saraf

autonomik

Saraf arefen

Sistem saraf
somatik

Saraf erefen

Saraf simpatetik

Saraf arefen

Saraf parasimpatetik

Saraf erefen

HORMON.
Definisi dan Jenis-jenis Hormon Heryati dan Faizah (2008:33) menuliskan bahwa sistem
hormon merupakansalah satu sistem pengatur utama dalam kerja tubuh. Hormon adalah zat
kimiayang terbentuk dalam tubuh yang dihasilkan oleh sebuah atau sekelompok sel dandibawa
dalam darah ke organ atau bagian tubuh tempat mereka dapatmenghasilkan efek fungsional.
Hormon berasal dari istilah Yunani “hormao” yang artinya membangkitkan. Hal ini sesuai
dengan peran hormon dalam tubuh yang berperan sebagai katalis (zat yang memperlambat atau
mempercepat
reaksi)
untuk perubahan kimia lainnya pada sel yang diperlukan untuk perkembangan, pertumbuhan,
dan energi manusia. Hormon berfungsi dalam menjaga homeostatistubuh, reproduksi,
metabolisme, dan tingkah laku.Heryati dan Faizah (2008:34) juga menambahkan bahwa hormon
terbentukdari berbagai kelenjar-kelenjar dalam tubuh yang disebut kelenjar endokrin,diantaranya
yaitu kelenjar hipotalamus, hipofisis atau kelenjar pituitari, tiroid dan paratiroid, pankreas,
kelenjar adrenal, kelenjar tymus, testi, dan ovarium.
1.Kelenjar hipofisisKelenjar hipofisis terdiri dari dua bagian, yaitu hipofisis anterior dan
hipofisis posterior.Hipofisis anterior menghasilkan hormon-hormon yang berperan
dalam pengaturan metabolisme di seluruh tubuh, seperti:
a) Hormon somatrotof = Untuk pertumbuhan sel dan anabolisme protein.
b) Hormon tiroid (TSH) = Untuk mengontrol sekresi hormon oleh kelenjartiroid.
c) Hormon adrenokortikotropik (ACTH) = Untuk mengontrol sekresi beberapa hormon oleh
korteks adrenal.
d) Hormon prolaktin (PRL) = Untuk meningkatkan pertumbuhan kelenjar payudara dan produksi
air susu.
e) Hormon perangsang folikel (FSH) = Untuk mengatur pertumbuhan folikeldalam ovarium
sebelum ovulasi, dan meningkatkan pembentukan sperma.
f) Hormon pelutein = Berperan penting dalam proses ovulasi, menimbulkansekresi hormon
kelamin wanita oleh ovarium, dan testosteron oleh testis.Hipofisis posterior menghasilkan
hormon-hormon,diantaranya:
a) Hormon antidiuretik (ADH) = Untuk mengatur kecepatan ekskresi airkedalam urin.
b) Oksitosin = Untuk membantu kontraksi uterus pada akhir kehamilan.
2.Kelenjar tiroid

a)
Hormon
tiroksin
=
Memengaruhi
proses
metabolisme,
mengatur penyerapan air dan garam mineral dalam tubuh, untuk memproduksi panas tubuh,
dan untuk mengatur perkembangan mental dan kematanganseks.
b) Hormon triodotironin = Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan sistem
saraf.
c) Hormon kalsitosin = Menurunkan kadar kalsium dalam darah denganmempercepat
absorpsi kalsium oleh tulang.
3. Kelenjar paratiroidHormon paratormon = Mempertahankan kadar zat kalsium dan fosfor
dalamdarah.
4. Kelenjar anak ginjal
a) Hormon aldosteron = Merangsang reabsorpsi ion-ion Na+ dan Cl- dari urin dalam tubulus
ginjal dan mengeluarkan ion K + untuk dikeluarkandengan urin.
b) Hormon glukokortikoid = Memelihara tubuh selama stres.
c)Hormon adrenalin = Mengiatkan kerja jantung, mempercepat frekuensi pernafasan,
meningkatkan kadar gula darah pada sel hati, dan menaikkankontraksi otot.
d) Hormon noradrenalin = Meningkatkan tekanan darah dengan merangsangkontraksi otot
arteriol.
5. Kelenjar pankreas
a) Hormon glikogen = Menaikkan kadar gula.
b) Hormon insulin = Menurunkan kadar gula.
6. Kelenjar gonadWanita
a)
Hormon
estrogen
=
Berperan
dalam
oogenesis,
pertumbuhan
alat
kelamin,menumbuhkan tanda seks sekunder, mengatur sistem reproduksi, danmempertebal
dinding rahim
b) Hormon progesteron = Untuk kontraksi otot rahim pada saat melahirkandan mengatur
penebalan dinding rahim untuk implementasi.PriaHormon testosteron = Menghasilkan
sperma, mengatur pertumbuhan sekssekunder, memberi efek negatif pada sekresi dari
hormon LH, danmempertahankan kejantanan pria.
B. Sifat Kerja Hormon

Heryati dan Faizah (2008:33) mengemukakan bahwa secara garis besar, sifatkerja hormon dibagi
menjadi 2, yaitu:
1.Hormon setempat, yaitu hormon yang mempunyai fungsi untuk menimbulkanefek pada daerah
setempat sekitar kelenjar hormon tersebut. Contoh hormonsetempat yaitu seperti hormon
sekretin yang dilepaskan oleh dindingduodenum untuk menimbulkan sekresi pankreas yang
encer.
2.Hormon umum, yaitu hormon yang mempunyai fungsi untuk menimbulkanefek pada hampir
seluruh sel dalam tubuh . Contoh hormon umum yaituseperti epinefrin dan norepinefrin yang
dilepaskan oleh medula adrenalkarena perangsang simpatis. Hormon ini diangkut oleh darah
menuju keseluruh tubuh dan menimbulkan berbagai reaksi.

HUBUNGAN SISTEM SARAF DAN HORMON
Sistem saraf dan hormon merupakan dua sistem pengatur utama dalamtubuh yang saling
berkoordinasi
untuk
menjaga
homeostatis.
Hormon
bekerja
atas perintah dari sistem saraf. Sistem saraf yang mengontrol hormon bertindak padadua
jalur
utama, yaitu hipotalamus dan sistem saraf otonom (simpatik dan parasimpatik).Secara garis
besar, hubungan antara sistem saraf dan hormon yangdihasilkan dari kelenjar terdiri dari tiga
proses utama, yaitu:
1. Reseptor = Bagian tubuh yang berfungsi menerima rangsang (indra).
2. Konduktor = Bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan.Bagian-bagian ini
adalah sel-sel saraf yang membentuk sistem saraf. Sistemsaraf ini ada yang mempunyai fungsi
dalam membawa rangsang ke pusat saraf,ada pula yang membawa pesan dari pusat saraf.
3. Efektor = Bagian tubuh yang menanggapi rangsangan, yaitu otot dan kelenjar.
Gambar proses umum dalam sistem koordinasi

ransangan

resepto
r

neuron

Pusat
saraf

neuron

efektor

tanggapan

(BAGAN WARNA COKLAT)

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sistem saraf merupakan sistem yangmengontrol kerja hormon
dalam tubuh. Hormon yang seimbang dapatmenyebabkan keseimbangan atau homeostatis dalam

tubuh.
Keseimbangan
ini berasal dari sistem saraf pusat serta sistem saraf simpatik dan parasimpatik yangsaling
bekerja berlawanan. Contoh dari adanya kerjasama antara sistem saraf dansistem
endokrin/hormon adalah saat manusia mengalami dehidrasi atau kehilangan air. Keadaan yang
dialami ini akan dilacak oleh saraf tertentu dihipotalamus, kemudian selanjutnya diteruskan ke
kelenjar hipofisis yangkemudian menghasilkan hormon antidiuretik, sehingga cairan dalam
bentuk urin berhenti. Contoh lain adalah orang yang lari ketakutan dan mempunyai energiyang
banyak disebabkan oleh kerja hormon adrenalin. Hormon adrenalin inidimunculkan dan baru
akan bekerja setelah ada stimulus dari saraf.

PENUTUP

KESIMPULAN
Sistem saraf dan hormon merupakan dua pengatur utama dalam tubuh untuk menjaga
homeostatis. Sistem saraf bertindak sebagai penghantar rangsang yang diterima oleh indra dan
bertindak sebagai pengatur kerja hormon yang dikeluarkan oleh tubuh.