LapTahunan2005

VISI
Bank yang berakar
Di Jawa Barat
Khususnya di Bandung
Menjadi Bank yang
Mempunyai reputasi nasional

MISI
Memberikan layanan
Jasa perbankan
Secara profesional
dan memenuhi harapan
Stakeholders
(annual report-2005) 1

Prestasi Bank Himpunan Saudara 1906

Penghargaan dari majalah I nfoBank atas
kinerja keuangan tahun 2002 dengan
predikat “SANGAT BAGUS”


Penghargaan dari majalah I nfoBank atas
kinerja keuangan tahun 2003 dengan
predikat “SANGAT BAGUS”

Penghargaan dari majalah I nfoBank atas kinerja
keuangan
tahun
2004 dengan
predikat
“ SANGAT BAGUS”

Penghargaan dari Museum Rekor I ndonesia
(MURI ) sebagai Lembaga Keuangan Swsta
Tertua di I ndonesia, 100 tahun (berdiri sejak
tahun 1906) diberikan pada bulan April 2006

Penghargaan dari Museum Rekor I ndonesia
(MURI ) sebagai penyelenggara Rapat Umum
Pemegang Saham yang dihadiri oleh Pemegang
Saham dengan jumlah peserta Terbanyak

untuk perusahaan non-go publik pada bulan
April 2006

(annual report-2005) 2

MI LESTONE 100 TAHUN BANK HI MPUNAN SAUDARA

1906

Himpoenan Soedara
berdiri atas
prakarsa sepuluh Saudagar Pasar
Baru

1907

Himpoenan Soedara
berdiri atas
prakarsa sepuluh Saudagar Pasar
Baru


1913

Himpoenan
Saudara
disahkan
sebagai badan hukum berstatus
Vereeniging (perkumpulan)

1914

Himpoenan
Saudara
menyewa
gedung societat Mardika di Jl. Kebon
Jati (sekarang jalan Dulatif) sebagai
kantor tetapnya.

1919


M. Masdoeki menjadi Ketua
Himpoenan Soedara

1920

Pertama kalinya Himpoenan Soedara
membentuk badan pemeriksa, yang
dikemudian
hari
disebut
Dewan
Pengawas

(annual report-2005) 3

1923

Kantor Himpoenan Soedara pindah ke
Achter-Pasarstraat
No. 15 (kini

belakang pasar No. 17)

1924

Himpoenan
Soedara
mendirikan
gedung
sendiri
di
Moskeeweg
No. 15 (sekarang Jl. Dalem Kaum
No. 5).

1926

Kondisi
Himpoenan
Soedara
berangsur membaik pada era Gubernur

Jenderal De Graeff yang menjalankan
politik lunak.

1927

Himpoenan
Soedara
mulai
menerima anggota luar biasa, yakni
anggota yang terhitung belum dewasa.

1928

Himpunan
Soedara memperluas
kantornya dengan membangun petakpetak di Jalan Dalem Kaum No. 1 dan
3 serta di Jalan Otto I skandar Dinata
No. 201 dan 203

1929


Perekonomian Tanah Air memburuk
akibat krisis ekonomi dunia hingga
1935. Pengaruh negatif malaise itu
justru tidak menimpa Himpoenan
Soedara

1935

Aset bangunan Himpoenan Soedara
bertambah di Jalan Dalem Kaum
No. 11

(annual report-2005) 4

1936

Ulang tahun Himpoenan Soedara ke-30
dirayakan besar-besaran pada tanggal 18 dan
19

April.
Tiga
pendiri
HS,
yakni
R.H. Djowaeni, H. Hoetomi dan H. Boekri,
mendapat bintang perak bergambar gedung
Himpoenan Soedara.
Ketua Himpoenan Soedara, M. Masdoeki dan
Bendahara
Himpoenan
Soedara,
R.H.
Djowaeni, dianugerahi bintang perak dari
pemerintah Hindia Belanda pada tanggal
13 Agustus.

1938

Himpoenan

Soedara dikunjungi Voorzitter
Volksraad Mr. H.W. Van Holsdingen dan Wakil
Menteri Jajahan dari Belanda, Dr. J. Van
derWalls.

1940

Himpoenan Soedara disambangi berturut-turut
rombongan pelajar Middelbare Handelsschool
Jakarta, beberapa pengurus koperasi Sumatera,
dan Mr. Toru Sakai, anggota delegasi Kobayashi
Jepang, yang disertai pejabat Departemen
Ekonomi, R.M. Margono Djojohadikoesoemo.
Aset bangunan Himpoenan Soedara bertambah
lagi di Jl. Dalem Kaum No. 7 dan 9

1941

Himpoenan Soedara membuka dana kematian
bernama Fonds-kematian Himpoenan Soedara.


1942

Pada
masa pendudukan Jepang banyak
perusahaan dan bank yang gulung tikar.
Himpoenan Soedara praktis berjalan tidak
optimal.

1945

Gedung Himpunan Soedara dipakai pemuda dan
pejuang sebagai posko penjagaan dari serangan
NI CA Belanda dan Gedung Himpoenan Soedara
digunakan sebagai kantor sementara kota Praja
Bandung akibat banjir besar dan serangan
sekutu

(annual report-2005) 5


1946

Penduduk
Bandung, termasuk pengurus
dan anggota Himpoenan Soedara mengungsi
akibat peristiwa Bandung Lautan Api

1948

Seusai pengungsian, kantor Himpunan Saudara
dibuka mulai 1 April

1949

Republik I ndonesia Serikat terbentuk, antara lain
mencakup Negara Pasundan.

1950

Tindakan moneter pertama yang dikenal dengan
sebutan “Gunting Syarfrudin” . Nilai tabungan
Himpunan Sudara yang “Tergunting” sebesar
Rp 596 ribu

1951

Himpunan
Sudara
untuk pertama kailnya
membatasi anggota, karena jumlah anggota
baru melonjak hingga 1.000 orang lebih.
Himpunan Sudara membuka dana siswa dengan
nama Bekel Pengungsi Harti

1954

Himpunan
Sudara
Berjangka waktu 5 tahun

menerima

Deposito

1955

Himpunan Sudara diberi izin melakukan usaha
Bank
Tabungan
setelah
dikeluarkannya
Peraturan Pemerintah No. 1/ 1995 bahwa usaha
pemberian
kredit
harus
berstatus
Bank
Tabungan

1956

Hari Ulang Tahun Himpunan Sudara ke-50
dirayakan sederhana pada 19 dan 20 Mei
Himpunan Sudara terlibat perkara dengan
pemborong pembangunan gedung Himpunan
Sudara bertingkat satu. Perkara ini dimenangi
Himpunan Sudara

1957

Haji Hoetomi, salah satu pendiri Himpunan
Sudara, mendapat tanda penghormatan berupa
jam lonceng Westminster

1959

Hasil referendum Rapat Anggota Tahunan
menetapkan, pengurus dan Dewan Pengawas
dipilih lima tahun sekali.

(annual report-2005) 6

Tindakan moneter kedua diberlakukan, jumlah
uang Himpunan Sudara yang dibekukan
mencapai Rp 1 juta lebih dan kerugian yg
diderita sebesar Rp 243 ribu

1962

Kantor
Himpunan
Sudara, yang sejak
1906 dibuka pukul 14.30 sampai pukul 17.30,
tahun ini dibuka pukul 08.30 sampai 14.00

1965

Kantor Himpunan
Sudara
di lantai atas
diperluas hingga petak bangunan di Jalan Dalem
Kaum No. 3
Tindakan moneter ketiga terjadi pada masa
akhir
Orde Lama. Dampak kebijakan ini
berpengaruh pada menurunnya jumlah anggota
Himpunan Sudara.
M. Masdoeki, yang memimpin Himpunan Sudara
selama 46 tahun, meletakan jabatan karena
kesehatannya memburuk

1966

Anggaran Dasar Himpunan Sudara untuk
keduakalinya diperbaharui dan mulai berlaku
pada 1 Januari

1967

Rapat
Anggota
Tahunan menghasilkan
peraturan tentang gaji karyawan, formasi
karyawan dan dana pensiun.

1969

Himpunan Sudara membuka Deposito Berjangka
1 tahun

1970

Anggota dan Pengurus Himpunan Sudara
keberatan terhadap perubahan status HS
menjadi perseroan menyusul dikeluarkannya
Undang-Undang
14/ 1967 tentang keharusan
bank tabungan swasta berbentuk Koperasi atau
Perseroan

1972

Kantor Pusat Bank I ndonesia di Jakarta dalam
suratnya
mewajibkan
Himpunan
Sudara
mengubah statusnya menjadi Koperasi atau
Perseroan.

(annual report-2005) 7

1973

Kantor Pusat Bank I ndonesia Jakarta
mengeluarkan surat peringatan kepada
Himpunan Sudara untuk mentaati UndangUndang No. 14/ 1967

1974

PT Bank Tabungan Himpunan Saudara 1906
berdiri pada 15 Juni diikuti logo baru.
Basoeni ditunjuk sebagai direktur utama.
Sebanyak 5.227 tabungan milik anggota
Himpunan Saudara dikonversi menjadi
saham PT Bank Himpunan Saudara 1906
dengan total nilai Rp 20 juta.

1975

PT Bank Tabungan Himpunan Saudara 1906
resmi menjadi badan hukum dengan
keputusan Menteri Kehakiman tertanggal
30 Juni.
Rapat Umum Pemegang Saham pertama
PT Bank Himpunan Saudara 1906 digelar
pada 27 Juli.
Pada tahun pertama berjalan, Bank
Tabungan
Himpunan
Saudara
1906
.
memperoleh keuntungan Rp 3.699.860

1976

Peringatan 70 tahun HS dirayakan di
Gedung Merdeka pada 4 April. Pengurus
Himpunan Saudara menghadiahkan buku 70
Tahun perkumpulan HS –PT Bank Tabungan
Himpunan Saudara 1906 kepada para
Pemegang Saham

1978

Rapat
Umum
Pemegang
Saham
menetapkan peraturan kusus tentang tata
cara pemilihan Direksi dan Dewan Komisaris.

1982

Basoeni,
yang
telah
mengabdi di
Himpunan Saudara selama 49 tahun,
dibebastugaskan sebagai Direktur Utama
karena faktor kesehatan. Setahun kemudian,
Basoeni menigggal dunia.

(annual report-2005) 8

Meletusnya
Gunung
Galunggung
mempengaruhi perekonomian Jawa Barat
dan menjadi salah satu faktor penyebab
kerugian yang di alami Bank Tabungan
Himpunan Saudara 1906 sebesar Rp 9 juta
lebih.

1986

Selama
hampir
lima
tahun
Bank
Tabungan
Himpunan
Saudara 1906
mengalami kerugian. Hingga 1986, kerugian
yang diderita mencapai Rp 181 juta lebih.
Karena mengalami kerugian, peringatan 80
tahun Bank Tabungan Himpunan Saudara
1906 tidak dirayakan

1993

Perubahan status dari Bank Tabungan
menjadi Bank
Umum
dengan
nama
PT Bank Himpunan Saudara 1906 yang di
ikuti perubahan logo.

1994

Kantor
Pusat
PT Bank Himpunan
Saudara
1906
pindah
ke
jalan
Wastukancana pergantian Direksi baru
dengan masuknya Farid Rahman sebagai
Direktur Utama dan Yanto M. Purbo sebagai
Direktur Kredit.

1996

Bank Himpunan Saudara 1906 membuka
Kantor Cabang di Jakarta.

1997

Krisis
ekonomi
disusul krisis moneter
mengancam perekonomian nasional.

1998

Bank
Himpunan
Saudara
1906
mengadakan pertemuan dengan delapan
bank swasta untuk melakukan merger
menyusul ketentuan Bank I ndonesia yang
mengharuskan bank memiliki modal Rp 1
triliun.

1999

Bank
Himpunan
Saudara 1906 nyaris
dilikuidasi oleh Bank I ndonesia.
Bank Himpunan Saudara 1906 memenuhi
ketentuan rasio kecukupan modal (CAR) 4
persen .

(annual report-2005) 9

2002

Bank
Himpunan
Saudara
1906
memperoleh laba yang signifikan setelah
lepas dari krisis ekonomi I ndonesia.

2004

HS Club, ikatan karyawan Bank Himpunan
Saudara 1906, yang didirikan pada 1993,
resmi menjadi organisasi berbadan hukum
dengan nama Perkumpulan Himpunan
Saudara 1906.
Dibentuk Yayasan Himpunan Saudara yang
bertujuan menghimpun para pemilik saham
minoritas.

2005

2006

Kantor Pusat Bank Himpunan Saudara 1906
pindah ke Jl. Buah Batu No. 58, Bandung.
Bank Himpunan Saudara 1906 memenuhi
setoran Bank I ndonesia sebesar Rp 100
milyar terkait dengan ketentuan Arsitektur
perbankan 2010.

Peringatan Seabad Bersaudara ditandai
dengan
perubahan
korporat
identitas
menjadi Bank Saudara serta peluncuran
buku 100 Tahun Bank Saudara pada April.
PT Bank Himpunan Saudara 1906 akan
menjadi perusahaan terbuka dengan target
meraih dana Rp 150 milyar untuk memenuhi
persyaratan sebagai bank devisa.
Menjajaki pembukaan divisi/ unit syariah.
Membuka Kantor Cabang di Cirebon dan
Bogor

(annual report-2005) 10

SAMBUTAN KOMI SARI S UTAMA
& LAPORAN DI REKTUR UTAMA
Komisaris Utama

Kami panjatkan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunianya,
sehingga kita dapat melalui tahun buku 2005 dengan baik.
Dari monitoring tugas Dewan Komisaris, selama tahun buku 2005 Direksi telah melaksanakan
tugas-tugasnya dengan baik yang tercermin dari hasil usaha yang telah diraih dan pertumbuhan
usaha

yang

dicapai

di

saat-saat

kondisi

perekonomian

khususnya

perbankan

kurang

menggembirakan yaitu kebijakan Bank Sentral dalam pengetatan keuangan negara (Tight Money
Policy) yang berdampak pada kenaikan tingkat suku bunga dalam upaya menurunkan tingkat
inflasi yang tinggi.

Dari laporan keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik, kinerja Bank HS 1906 selama
tahun 2005 mampu meraih keuntungan bersih sebesar Rp 8,1 milyar dengan pertumbuhan asset
sebesar Rp 34,65 milyar. Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya
atas jerih payah dan usaha yang telah dilaksanakan Direksi beserta seluruh jajaran karyawan/ ti
Bank HS 1906.

Demikian juga Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak I r. H. Arifin Panigoro yang telah menambah setoran modal sebesar Rp 25 milyar, sehingga
permodalan Bank HS 1906 menunjukan CAR sebesar 17,5 % dalam kondisi sehat.

Kami berharap Neraca dan perhitungan Laba/ Rugi perseroan dapat berkenan di hati masyarakat
dan kami mohon maaf jika dalam tugas kami di tahun 2005 masih terdapat kekurangan.

Direktur Utama

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta Hidayah Nya kepada kita
semua, sehingga tahun buku 2005 dapat dilalui dengan baik.

Tahun 2005 merupakan tahun yang cukup sulit bagi dunia perbankan. Salah satunya yang cukup
memberatkan untuk mengangkat kinerja perbankan secara akibat adanya peraturan-peraturan
dari Bank I ndonesia, antara lain masalah kolektibilitas, harga BBM dalam negeri yang meningkat,
sehingga berdampak kepada sektor riel mempengaruhi debitur UMKM, Tingkat inflasi yang

(annual report-2005) 11

tinggi, Tingkat suku penjaminan/ BI rate yang tinggi, Pasar reksa dana yang terpuruk, Perang
tingkat suku bunga deposito yang tidak sehat, dimana bank-bank skala besar dan bank-bank
asing pun banyak memberikan hadiah/ suku bunga di atas suku bunga penjaminan pemerintah.

Kinerja Bank HS 1906 selama periode 2005 cukup menggembirakan yang mampu meraih
keuntungan

Rp 8,1 milyar dengan asset Rp 745,5 milyar serta CAR mencapai 17,59% dan

NPL 0,40% . Hasil usaha masih didominasi oleh konsentrasi perkreditan pada sektor konsumer
mayoritas kepada pensiunan dan pegawai serta UMKM yang sangat selektif.

Dalam kaitan Arsitektur Perbankan I ndonesia (API ) yang secara intensif terus dicanangkan oleh
Bank I ndonesia, pada tahun 2005 pemegang saham pengendali Bank HS 1906 telah menambah
setoran modal sebesar RP 25 milyar sehingga modal disetor menjadi Rp 100 milyar guna
memenuhi modal minimum Rp 100 milyar untuk masuk dalam kategori sebagai Bank dengan
Fokus.

Kinerja Bank HS 1906 yang semakin baik pada tahun 2005 tidak terlepas dari peran yang luar
biasa dari seluruh Karyawan/ wati yang bekerja tanpa lelah untuk memberikan yang terbaik bagi
perusahaan, dukungan Dewan Komisaris yang aktif memberikan arahan dan pengawasan,
pemegang

saham

pengendali

dengan

komitmennya yang

tinggi

serta pembinaan

dan

pengawasan dari Bank I ndonesia tentunya.

Selain itu, dukungan serta do’a tetap kami harapkan dari segala pihak agar Bank HS 1906 yang
kita cintai dapat berprestasi lebih baik di tahun mendatang. Amien.

(annual report-2005) 12

IKHTISAR KEUANGAN
Financial Highlights
(Jutaan
Rupiah)

Laporan Laba rugi

74,355
1,820
8,128

68,994
1,391
2,710

2003
33,823
1,286
10,749

Total Aktiva
Total Aktiva Produktif
Total Kredit
Kredit Modal Kerja
Kredit Investasi
Kredit Konsumtif Lainnya
Kredit Umum Pegawai
Kredit Umum Pensiunan
Total Simpanan Nasabah
Total ekuitas
Modal Inti (Tier 1)

745,548
668,179
569,909
22,043
21,207
70,034
239,654
216,971
647,860
93,494
88,896

553,696
519,299
423,628
7,417
11,075
60,885
179,120
165,131
473,686
52,190
47,953

413,476
361,643
324,675
10,088
11,833
53,804
174,542
74,408
324,675
31,468
28,295

Rasio Kinerja tertentu (%)
Marjin Perdapatan Bunga Bersih (NIM)
Imbal Hasil Aktiva (ROA)
Imbal Hasil Ekuitas (ROE)
Kredit Diberikan terhadap Total Dana Masyarakat (LDR)
Kredit Diklasifikasikan Bruto terhadap Total Kredit (NPL Gross)
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR)
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

12.79%
1.85%
13.63%
87.97%
0.40%
17.59%
89.40%

15.10%
3.78%
6.91%
89.43%
0.46%
12.86%
79.82%

9.10%
2.25%
22.52%
92.15%
2.21%
10.36%
86.25%

Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan selain Bunga
Laba Bersih

2005

2004 *

Sekilas Neraca Akhir Tahun

* Disajikan Kembali

(annual report-2005) 13

R.H. Gartina Dendadipura SH ,
Komisaris Utama.
Lahir tahun 1924, menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi di
Universitas Gajah Mada tahun 1953. Karir dibidang Perbankan dimulai
sejak tahun 1955 di salah satu Bank Pemerintah sampai tahun 1968
dan menjabat sebagai Direktur Utama Bank Jabar dari tahun 1976
sampai dengan tahun 1988. Bergabung dengan Bank Himpunan
Saudara 1906 tahun 1992 sebagai anggota Dewan Komisaris, dan
sejak tahun 1996 sampai sekarang menjabat sebagai Komisaris Utama.

Maskan I skandar, SH , Komisaris.
Lahir pada tahun 1946, Menyelesaikan pendidikan tinggi di Universitas
Padjadjaran tahun 1973, mengawali karir di dunia perbankan di Bank
I ndonesia sejak tahun 1976, pernah menjabat Pemimpin Bank
I ndonesia Bandung periode tahun 2000-2001, dan sejak bulan Mei 2002
bergabung

Farid Rahman, Direktur Utama
Lahir tahun 1958, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas I ndonesia dan
memperoleh gelar MBA dari Golden Gate University, San Fransisco,
USA. Pengalaman kerja mulai tahun 1984 dirintis mulai sebagai
Corporate Banking Bank Duta, Chief Executive Officer Duta
I nternational Finance Co, ltd (salah satu anak perusahaan Bank Duta
yang berkedudukan di Hongkong) dan kemudian sebagai I nternational
Banking Division Head Bank Duta kantor Pusat. Dan pada tahun 1994
bergabung dengan Bank Himpunan Saudara 1906 sebagai Direktur
Utama.

Yanto M. Purbo, Direktur Operasi dan Bisnis
Lahir tahun 1958, Lulusan Bachelor Degree di NewYork I nstitute of
Technology, NewYork USA dan menyelesaikan MBA di Golden Gate
University, San Fransisco, USA. Pengalaman perbankan mulai di Chase
Manhattan Bank pada tahun 1983, kemudian Bank Duta pada tahun 1984
menangani Corporate Banking dan terakhir ditempatkan sebagai Regional
Manager di Jawa Barat, pada tahun 1994 bergabung dengan Bank
Himpunan Saudara 1906 sebagai anggota Direksi.

Arief Budiman, Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia
Lahir tahun 1956, Lulusan Fakultas Teknik Universitas I ndonesia jurusan
Mesin, memulai karir diperbankan tahun 1984 di Bank Duta Divisi Corporate
banking, jabatan lain yang pernah diembannya adalah Financial I nstitution
Department head Kantor pusat, Unsur Pimpinan Kantor Cabang Surabaya
dan pimpinan salah satu cabang di Jakarta. Tahun 1996 bergabung dengan
Bank Himpunan Saudara 1906 sebagai salah satu anggota Direksi.

(annual report-2005) 14

TI NJAUAN KEUANGAN
Financial review

Laba Bersih Konsolidasi
Di tahun 2005, laba bersih sebesar Rp

8,1 milyar. Pertumbuhan

pendapatan bunga bersih

sebesar 7 persen menjadi Rp 74,6 miliar merupakan kontributor utama atas prestasi yang diraih
ini, yang terutama berasal dari semakin besarnya selisih antara suku pinjaman dan suku bunga
simpanan serta tentu saja asset liability management yang lebih baik. Pendapatan operasional
lainnya meningkat 30 persen menjadi Rp 1,8 milyar, sedangkan beban operasional lainnya
relative dapat dikendalikan, meningkat sebesar 27 persen dari tahun lalu menjadi Rp 63,7 milyar.
I mbal hasil ekuitas meningkat dari 6,91 persen menjadi 13,63 persen

Pendapatan Bunga
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pendapatan bunga yang naik, menjadi
Rp 102 milyar, antara lain adalah naiknya tingkat suku bunga pasar dibandingkan tahun
sebelumnya, kenaikan signifikan dalam jumlah pinjaman yang diberikan dan terjadinya
perubahan dalam komposisi aktiva. Jumlah pinjaman yang diberikan sebagai persentase dari
jumlah aktiva produktif turun dari 95 persen di tahun 2004 menjadi 93 persen, sedangkan porsi
surat berharga naik dari 3 persen menjadi 6 persen dari total aktiva produktif. Pendapatan provisi
dan komisi dari pinjaman yang diberikan meningkat lebih dari Rp 4,9 milyar di tahun 2004
menjadi Rp 6,8 miliar pada tahun 2005.

Beban Bunga
Kenaikan 39 persen pada beban bunga (dibandingkan tahun 2004) merupakan kombinasi dari
naiknya suku bunga pasar atas pertumbuhan 36 persen pada simpanan Nasabah

Pendapatan Bunga Bersih
Pertumbuhan yang besar atas pinjaman yang diberikan dan kontribusi kenaikan bunga dari
simpanan Nasabah telah menghasilkan peningkatan dalam marjin bunga bersih sebesar 7,8
persen di tahun 2005.

Pendapatan Operasional Lainnya
Penurunan pendapatan operasional lainnya sebesar 81 persen berasal dari pendapatan jasa
broker trading Surat Berharga.

(annual report-2005) 15

Beban Operasional Lainnya
Kenaikan biaya gaji, biaya umum dan administrasi terjadi seiring dengan pertumbuhan jumlah
karyawan dan jaringan bisnis. Sejumlah outlet baru telah dibuka, jumlah karyawan bertambah
dan ATM baru telah dipasang. Dengan meningkatnya persaingan, maka kegiatan promosi dan
iklan juga mengalami kenaikan.

Cadangan Penghapusan Aktiva Produktif
Sejumlah Rp 6,7 milyar telah disisihkan sebagai cadangan untuk menghadapi kemungkinan
kerugian pada aktiva produktif di tahun 2005. Jumlah ini turun sebesar 11 persen dibandingkan
tahun 2004 sebesar Rp 7,4 milyar, hal ini mencerminkan peningkatan kualitas dari aktiva
produktif. Cadangan lebih besar dari ketentuan yang dipersyaratkan oleh Bank I ndonesia,
mencerminkan

cara pendekatan

yang konservatif

dalam

hal penetapan

cadangan dan

manajemen risiko

Aktiva
Tahun 2005 ditutup dengan peningkatan berkelanjutan pada posisi keuangan Bank. Total aktiva
meningkat 34 persen menjadi Rp 745, 55 milyar yang didukung oleh kenaikan 34 persen dalam
jumlah kredit yang disalurkan (bruto) dibanding tahun 2004.

Kredit konsumtif lainnya dari Kredit Umum Pegawai tumbuh 34 persen menjadi

Rp 239,7 milyar,

sementara Kredit Umum Pensiunan naik 31 persen menjadi Rp 216,9 miliar dibanding tahun
2004. Gabungan kedua kategori ini mewakili 80 persen dari jumlah kredit, yang menunjukkan
diversifikasi risiko dan marjin yang lebih besar, sehingga mendukung tercapainya keuntungan
yang lebih baik.

Kualitas kredit terus mengalami perbaikan, sehingga persentase kredit bermasalah bruto (gross
non performing loans) terhadap total kredit mengalami penurunan dari 0,46 persen di tahun
2004 menjadi 0,40 persen dari jumlah kredit di tahun 2005.

Kew ajiban
Jumlah kewajiban atas penghimpunan dana pihak ketiga meningkat 37 persen menjadi Rp 647,9
milyar di tahun 2005 disebabkan bank yang terus menekankan strategi promosi.

(annual report-2005) 16

Ekuitas
Jumlah ekuitas meningkat 80 persen menjadi Rp 93,9 milyar sebagai hasil dari meningkatnya
pendapatan dan kondisi tersebut didukung oleh adanya penambahan modal dari pemegang
saham lama (Existing Share Holders) sebesar Rp 25 milyar pada tanggal 30 Nopember 2005.

Rasio kecukupan modal per 31 Desember 2005 adalah sebesar 17,59 persen yang melebihi
persyaratan minimum sebesar 8 persen (dengan menggunakan definisi yang lebih konservatif
dalam menghadapi risiko pasar berdasarkan ketentuan baru yang dikeluarkan oleh Bank
I ndonesia). Modal inti meningkat sebesar 85 persen, dari Rp 47,9 miliar menjadi Rp 88,9 milyar.

(annual report-2005) 17

LANGKAH DAN STRATEGI
A. PROGRAM PENDANAAN & PERKREDI TAN

Dengan strategi pemasaran dan promosi yang telah
dilakukan pada tahun 2005 telah memberikan hasil
pada peningkatan kredit dan pendanaan dimana kredit
yang diberikan oleh bank meningkat sebesar 34,5%
dari

Rp

423,5

milyar

di

tahun

2004

menjadi

Rp 569,8 milyar pada tahun 2005, begitu pun dengan
sumber dana masyarakat meningkat sebesar 36,8%
dari Rp 473,7 milyar di tahun 2004 menjadi Rp 647,9
milyar pada tahun 2005.
A.1. PROGRAM PENDANAAN

Seiring dengan telah dilakukannya kerjasama dengan perusahaan advertising profesional
maka selama tahun 2005 ini telah dilakukan program promosi yang lebih terpadu,
terprogram dan lebih gencar.

Dengan adanya kerjasama tersebut secara kualitatif, maka kegiatan-kegiatan promosi yang
dilakukan lebih terencana dan terarah, pembuatan desain-desain produk seperti brosur, flyer,
leaflet maupun untuk pemasangan iklan dan promosi di media masa terutama dalam bentuk
iklan display menjadi lebih bervariatif dan menarik, pembuatan tema-tema/ slogan untuk
produk ataupun kegiatan-kegiatan lebih mengena pada sasaran.

Adapun program-program Marketing dan promosi yang dilakukan pada tahun 2005 adalah
sebagai berikut:
1.

Program peningkatan Corporate I mage

2.

I klan konsep Mendampingi dan Memahami

3.

I klan advertorial berupa sekilas company profile Bank HS 1906

4.

Pengenalan Logo Menjelang 100 tahun Bank HS 1906

5.

Talkshow di stasiun TV

6.

Sponsorship acara Loper’s Day.

7.

Program Pemasaran Produk

8.

I klan produk Deposito Sejuta Untung, baik berupa iklan display maupun kuping di Surat
Kabar terkemuka Bandung dan Jakarta

(annual report-2005) 18

9.

I klan produk Kredit Pensiunan (Kupen) berupa iklan display.

10. I klan konsep P3K untuk promosi produk Kredit yaitu Kupeg, Kupen dan UMKM.
11. Program pameran, seminar
12. Bazaar I ntermediasi UMKM
13. Pameran “Franchise dan Bussines Opportunities Expo”

A.1.1. Produk Deposito Sejuta Untung
Produk ini merupakan kelanjutan dari Program Deposito Berhadiah pada tahun 2004.
Hasil yang diperoleh sampai dengan akhir Desember 2005 adalah sebagaimana berikut:
Jangka Waktu Penempatan

Desember 2004

Desember 2005

%

Deposito Berjangka

293,894,775,875

453,130,752,983

54.18%

- 1 BLN

121,746,589,943

247,216,972,898

103.06%

- 3 BLN

41,440,390,030

46,525,805,713

12.27%

- 6 BLN

49,296,387,151

42,670,455,915

-13.44%

- 12 BLN

81,224,908,750

116,007,018,455

42.82%

- 24 BLN

186,500,000

710,500,000

280.97%

62,817,500,000

65,685,000,000

4.56%

356,712,275,875.56

518,815,752,983.10

45.44%

DOC
Total Simpanan Berjangka

(annual report-2005) 19

A.1.2. Produk Tabungan Berjangka

Produk ini merupakan produk yang ada selama ini di Bank HS 1906 serta sekaligus
untuk memberikan tambahan atas keragaman produk yang dapat ditawarkan baik
kepada para customer maupun masyarakat lain pada umumnya.

Pada tahun 2005 persiapan sistem untuk program Tabungan Berjangka Saudara ini
telah selesai sehingga pada bulan Oktober 2005 telah dilakukan Soft Launching

Untuk tahun 2006 akan dilakukan grand launching yaitu pemasaran kepada
masyarakat luas dimana akan dilakukan promosi yang lebih besar, mengenai
keunggulan produk Tabungan Berjangka yang dimana memberikan bunga yang lebih
besar, adanya hadiah langsung dan juga bagi Nasabah Tabungan Berjangka Saudara
akan langsung otomatis terlindungi oleh asuransi jiwa.

A.2. PROGRAM PERKREDI TAN

A.2.1.

Pinjaman Yang Diberikan

Portofolio

kredit

pada

Neraca

terlihat

pencapaiannya

diatas

anggaran.

Pertumbuhan di Semester-I I tahun 2005 cukup pesat yang ditandai dengan
munculnya beberapa customer base baru yaitu Kredit untuk Pegawai (KUPEG)
ataupun Kredit untuk Pensiunan (KUPEN) beberapa Badan Usaha milik Negara.

A.2.2.

TRW 1

TRW 2

TRW 3

TRW 4

PROYEKSI

447,194

492,400

527,000

553,000

REALI SASI

447,194

486,954

539,796

569,808

Kualitas Kredit
Perbaikan kualitas kredit selama tahun 2005 dapat dilihat dari perkembangan
kolektibilitasnya.

(annual report-2005) 20

Perkembangan kolektibilitas kredit dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Kol
L

TRW I

TRW I I

TRW I I I

TRW I V

450.488

491.362

532.004

555.315

DPK

4.922

4.846

4.121

12.476

KL

3.409

677

770

562

DR

4.253

1.203

1.307

432

M

1.470

1.188

1.494

1.024

BDR

1.64%

0.73%

0.72%

0.83%

NPL

1.97%

0.61%

0.66%

0.40%

Kualitas kredit mengalami perbaikan yang sangat signifikan yang juga terindikasi
dengan rasio NPL yang rendah yaitu 0,40% pada akhir tahun.

Departemen Pemulihan Kredit telah berhasil mencapai target collection sebesar 93%
yang meliputi collection kredit hapus buku, kredit hapus tagih dan non-performing
loansebesar Rp 3,36 milyar.

2.3. Pendapatan Bunga dan Provisi

Pendapatan dari kredit mengalami peningkatan sejalan dengan pertumbuhan baki
debetnya. Kontribusi yang sangat besar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya
adalah perolehan provisi kredit. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan Bank HS 1906
untuk meningkatkan ekspansi kredit khususnya KUPEN.

I TEM

TR. I

TR. I I

TR. I I I

TR. I V

Pendpt. Bunga

23,087.00

46,907.70

73,062.00

102,147.89

Pendpt. Provisi

1,349.00

3,042.35

5,092.00

6,801.59

24,436

49,950

78,154

108,949

TOTAL

(annual report-2005) 21

2.4. Komposisi Kredit

Komposisi KUPEG sebesar 48 % dari total portofolio mencerminkan keunggulan produk
ini. Dengan customer base utama sebanyak 15 perusahaan/ instansi seperti PT POS,
TELKOM, UPI , PLN, PT Pindad, PTPN, dan Medco Group produk KUPEG akan tetap
dijadikan produk andalan di masa yang akan datang, disamping banyaknya debitur
instansi baru yang potensial seiring dengan penambahan kantor baru misalnya Kopertis
Wil.I I I ,PJB Muara Tawar dan sebagainya.

Kredit untuk komersil dilakukan secara kolektif. Beberapa Koperasi persusuan yang
masih memiliki potensi besar dibiayai dengan kredit baru/ tambahan dengan tetap
memperhatikan aspek prudential banking. Kerjasama yang telah dilakukan dengan
GKSI Jawa Barat pada pertengahan tahun 2005 membuka jalan pemberian kredit
kepada KUD-KUD di wilayah Jawa Barat (Sukabumi, Tasikmalaya, Ciwidey, dan
Lembang).

Komposisi kredit dan perkembangannya selama tahun 2005 digambarkan melalui tabel
berikut ini (dalam jutaan Rp).

I TEM

TR. I

TR. I I

TR. I I I

TR. I V

21,118

29,281

36,380

43,249

185,096

198,965

224,275

239,654

180,932

193,872

209,528

216,971

KOMERSI L/ UMUM
KUPEG
KUPEN

2.5. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ( UMKM)

Penyaluran kredit untuk UMKM tetap dilakukan di tahun 2005 dengan ekspansi melalui
jalur existing debitur maupun mencoba penetrasi ceruk pasar yang masih benar-benar
baru. Penandatanganan MOU dengan GKSI Jawa Barat merupakan momen penting di
tahun 2005, yang dapat diartikan sebagai komitmen Bank HS 1906 untuk membantu
para peternak di wilayah Jawa Barat dan sejalan dengan itu berarti juga menambah
portofolio kredit UMKM Bank HS 1906 secara signifikan.

(annual report-2005) 22

Debitur-debitur baru UMKM Bank HS 1906 di
bidang

peternakan

berlokasi

di

Sukabumi,

Garut,

Banjaran.

diantaranya

adalah

KUD

daerah
Lembang

Gunung

Gede,

Makmur, Mitra Yasa, Pasir Jambu, Puspa
Mekar.
Tahun

2005

juga

ditandai

dengan

diluncurkannya jenis kredit baru yaitu Kredit
Waralaba.

Dengan

adanya

MOU

yang

ditandatangani dengan Asosiasi Franchise
I ndonesia (AFI ),

serta

keikutsertaan

Bank HS 1906 dalam 2 kali Expo Franchise di
Bandung (Juni 2005) dan Jakarta (November
tahun 2005)
franchisor

cukup
dan

calon

memancing
franchisee

animo
untuk

mendapatkan

kucuran

kredit

dari

Bank HS 1906.

2.6.

Program Customer Rew ards
Program ini dimaksudkan sebagaimana salah satu upaya mempertahankan eksistensi
debitur serta sekaligus untuk mengembalikan sebagian keuntungan yang diperoleh
Bank HS 1906. Dalam pelaksanaan program dilakukan oleh seluruh unit bisnis Bank
HS 1906 atas instansi yang memberikan kontribusi dalam peningkatan jumlah
portofolio perkreditan Bank HS 1906 khususnya atas penyaluran Kredit Pensiunan.

Untuk tahun 2005, realisasi dari program tersebut adalah kepada seluruh Debitur
Kredit Pensiunan (KUPEN) Bank HS 1906 berupa pemberian paket Sembako, dimana
prosesnya dilakukan melalui kerjasama dengan kantor-kantor bayar pensiunan
(Kantor Pos).

3. PERKEMBANGAN SUKU BUNGA KREDI T

Penyesuain suku bunga yang dilakukan pada tahun 2005 dilakukan selama 3 kali yaitu pada
bulan Maret-April 2005 melalui review menyeluruh terhadap seluruh kredit paket (KUPEG dan
KUPEN).

(annual report-2005) 23

Adjusment

bunga kredit dilakukan dengan pertimbangan perkembangan suku bunga

penempatan (SBI ) kurun waktu terakhir yang berkisar di tingkat 12% s.d 12,25% yang
selayaknya harus diimbangi dengan kenaikan suku bunga kredit. Penyesuaian dilakukan
dengan menambahkan persentase tertentu ( range 2 – 2,5% p.a effective rate) untuk existing

facility.

4. PENYI SI HAN PENGHAPUSAN AKTI VA PRODUKTI F ( PPAP)
Posisi PPAP yang telah dibentuk per 31 Desember 2005 telah sesuai dengan kewajiban
penyisihan penghapusan aktiva produktif sebagaimana Peraturan Bank I ndonesia.

5. PRODUK
Kekuatan produk sebagai daya tarik bagi masyarakat dan nasabah di era kompetisi ini
sangatlah penting dan pada tahun 2005 bagi Bank HS 1906 sebagai tahun yang cukup
inovatif dengan melahirkan beberapa produk baik produk lending maupun funding sehingga
melengkapi produk yang sudah ada sebelumnya.

Beberapa produk yang dilaunching pada tahun 2005 adalah sbb:
‰

Tabungan Berjangka Saudara,
Sebuah produk tabungan yang memiliki kelebihan dibanding dengan produk tabungan
yang sudah ada seperti adanya perlindungan asuransi.

‰

Kredit Pekerja (KUJA),
Yaitu produk pemberian kredit kepada para pekerja I ndustri (buruh) untuk membantu
pembiayaan berbagai keperluan (multiguna) khususnya yang bersifat primer.

‰

Kredit Waralaba (Franchise)
Kredit ini adalah pembiayaan modal kerja dan investasi untuk usaha waralaba dengan
tujuan untuk membantu pelaku UKM masyarakat luas dalam menjalankan usaha mandiri
dengan konsep usaha yang telah teruji.

Respon positif dari masyarakat khususnya nasabah dengan diluncurkannya produk-produk
baru tersebut sangatlah baik, sehingga memberi keyakinan bagi Bank Himpunan Saudara
1906 utk tetap inovatif dan mampu melahirkan produk baru yang sesuai dengan keinginan
serta kebutuhan masyarakat dimasa mendatang.

(annual report-2005) 24

B. PENGEMBANGAN USAHA / KEMI TRAAN DLL
Menyadari bahwa salah satu faktor penting keberhasilan dalam usaha

adalah hubungan

kerja yang saling menunjang dengan mitra usaha baik perusahaan swasta maupun BUMN,
dan tahun 2005 kerjasama yang telah terjalin baik selama ini dicoba untuk terus ditingkatkan
sehingga kualitas kemitraan setiap tahun terus meningkat.

Beberapa BUMN yang telah bermitra dan bekerjasama dengan Bank Himpunan Saudara 1906
antara lain dengan PT Taspen pesero, PT Posindo, PT Telkom, PT Jasindo, PT Pindad, PLN
sedangkan kemitraan yang sudah berjalan dengan organisasi

kemasyarakatan

seperti

dengan Pepabri, Rumah Zakat DSUQ dll.

Dimasa mendatang kemitraan dengan instansi pemerintah maupun swasta akan terus
ditingkatkan dengan konsep saling menguntungkan.

C. PENERAPAN

PRI NSI P

MENGENAL

NASABAH

( KNOW YOUR

CUSTOMER)
Dalam upaya mencegah bank tidak dimanfaatkan sebagai sarana pencucian uang, untuk
pertama kalinya pada tanggal 18 Juni 2001 Bank I ndonesia sebagai regulator perbankan di
I ndonesia mengeluarkan Peraturan Bank I ndonesia No.3/ 10/ PBI / 2001 tentang Prinsip
Mengenal Nasabah sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank I ndonesia No.5/ 21/ PBI / 2003
untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No.25 tahun 2003 tentang perubahan atas
Undang-Undang No.15 tahun 2002 perihal Tindak Pidana Pencucian Uang.

Bank Himpunan Saudara 1906 senantiasa mendukung komitmen upaya penerapan Prinsip
Mengenal Nasabah dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang. Sebagai perwujudan
komitmen tersebut, maka berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,
Bank Himpunan Saudara 1906 telah melakukan hal-hal sebagai berikut :

(annual report-2005) 25

1.

PEDOMAN PRI NSI P MENGENAL NASABAH
Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang disusun oleh Bank Himpunan Saudara
1906 mencakup kebijakan dan prosedur penerimaan nasabah, identifikasi dan verifikasi data
nasabah, pemantauan rekening nasabah, pemantauan transaksi nasabah, serta pelaporan
transaksi keuangan mencurigakan (suspicious transaction) dan tunai (cash transaction).
Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah atau yang lebih dikenal dengan Know Your Customer
(KYC) didasari dengan pertimbangan bahwa KYC tidak saja penting dalam rangka
pemberantasan praktek pencucian uang, melainkan juga dalam rangka penerapan prudential
banking untuk melindungi bank dari berbagai risiko dalam berhubungan dengan nasabah dan
counterparty.

2. UNI T KERJA PENERAPAN PRI NSI P MENGENAL NASABAH ( UKPN)
Untuk menunjang penerapan Prinsip Mengenal Nasabah, Bank Himpunan Saudara 1906
membentuk Unit Kerja Penerapan prinsip mengenal Nasabah (UKPN) yang bertanggung
jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. Tugas UKPN antara lain adalah memastikan
adanya

pengembangan

sistem

identifikasi

nasabah

dan

transaksi

keuangan

yang

mencurigakan, memantau proses pengkinian profil nasabah dan profil transaksinya,
melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan Kebijakan Prinsip Mengenal
Nasabah oleh unit-unit kerja terkait serta menerima dan melakukan analisis atas laporan
transaksi keuangan yang disampaikan oleh unit-unit kerja terkait.

3. PELAPORAN
Untuk mempercepat dan mempermudah penyampaian laporan transaksi keuangan ke PPATK,
Bank Himpunan Saudara 1906 telah menggunakan sistem pelaporan secara on-line dengan
PPATK, dan sejalan dengan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah, Bank Himpunan Saudara
1906 pun turut berperan aktif dalam melaksanakan pelaporan transaksi keuangan. Tercatat
mulai dari awal kewajiban penyampaian pelaporan sampai dengan akhir desember 2005
telah disampaikan 2 laporan transaksi mencurigakan dan 115 laporan transaksi keuangan
tunai.

(annual report-2005) 26

D. TREASURY

Posisi Likuiditas bank pada tahun 2005 relatif dapat diatasi dengan baik dimana dana pihak
ketiga selama tahun 2005 mengalami peningkatan rata-rata sebesar Rp 160,6 milyar dengan
rata-rata DPK pada bulan Desember 2005 sebesar Rp 647,8 milyar.

GWM bisa dipertahankan diatas 5 % dengan rata–rata sebesar 5,64% , sehingga bisa
memenuhi ketentuan dari Bank I ndonesia. COF rata-rata tahun 2005 adalah sebesar 7,86 %
dengan Actual lending rate sebesar 18,05 % .

E. TEKNOLOGI SI STEM I NFORMASI

Divisi SI STEM menjalankan fungsinya sebagai bagian yang bertanggungjawab untuk
penyelenggaraan SI STEM kepada pihak I ntern maupun Ekstern Bank mulai dari penyiapan
infra struktur, instalasi sampai dengan pemantauan berkerjanya sistem yang dapat dilihat
dengan adanya kegiatan :
Penyempurnaan dari sistem Core Banking
Customisasi dari kebutuhan pengguna aplikasi
Pengembangan layanan baru seperti H2H TELKOM ( delivery channel )
Menambah fitur baru ( transfer ) dari dari ATM Bersama
Penyiapan sistem Aplikasi dari Bank I ndonesia
Menyiapkan untuk penambahan aplikasi pendukung dari core banking

Disamping itu divisi SI STEM ini juga melakukan persiapan untuk mengintegrasikan aplikasi di
Bank dalam satu sistem yang terpadu.

(annual report-2005) 27

F. SATUAN KERJA AUDI T I NTERN

Dalam tahun 2005, Satuan Kerja Audit I ntern (SKAI ) Bank Himpunan Saudara 1906 telah
melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai SPFAI B dan I nternal Audit Charter Bank Himpunan
Saudara 1906 serta sesuai dengan yang digariskan dalam Rencana Kerja SKAI tahun 2005.
Lebih lanjut SKAI bekerja berdasarkan program kerja disertai dengan kertas kerja dan bukti
pemeriksaan sebagai pendukung telah dilakukannya pemeriksaan.

Adapun ruang lingkup, tujuan dan pendekatan audit yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1.

Ruang Lingkup pemeriksaan SKAI pada dasarnya meliputi semua kegiatan bagian
Operasi, Treasury, Teknologi Sistem I nformasi (TSI ) dan Perkreditan di seluruh Kantor
Bank Himpunan Saudara 1906 yang mencakup seluruh aspek CAMELS, kepatuhan
terhadap ketentuan, akurasi dan kebenaran laporan, serta Rencana Kerja Tahunan
(RKT) Bank HS 1906.

2.

Pendekatan yang dilakukan dalam pemeriksaan adalah melalui manajemen audit,

financial audit dan compliance audit dan pendekatan penerapan pemeriksaan yang
berbasis risiko.
3.

Acuan yang digunakan adalah peraturan intern Bank Himpunan Saudara 1906, PBI dan
SE BI serta peraturan pemerintah yang relevan dengan kegiatan perbankan disertai
dengan analisa terhadap laporan keuangan dan anggaran Bank Himpunan Saudara
1906.

Hasil akhir penilaian tingkat kesehatan bank (CAMELS) posisi Desember 2004 dan Desember
2005 tetap pada Peringkat Komposit 2, namun berdasarkan masing-masing peringkat
faktornya, terdapat penurunan untuk Peringkat Faktor rentabilitas dari peringkat 1 menjadi
peringkat 2. Hal tersebut disebabkan oleh menurunnya pencapaian ROA sebesar 1,55% per
Desember 2005, menurun dibandingkan periode yang sama tahun 2004 sebesar 3,67% ,
penurunan tersebut terutama karena adanya kecenderungan peningkatan suku bunga dana
dalam tahun buku 2005 yang cukup signifikan, diikuti meningkatnya BO/ PO dari 80,99%
pada tahun 2004 menjadi 90,83% pada Des 2005 sebagai akibat meningkatnya

inflasi yang

mendorong meningkatnya overhead cost. Pada gilirannya menimbulkan adanya tekanan
terhadap menurunnya Net I nterest Margin (NI M) yang turun dari 15,10% per Des 2004
menjadi 12,79% pada Des 2005 meski ada upaya bank untuk meningkatkan Fee Based
I ncome Ratio dari 6,32% pada tahun 2004 menjadi 7,31% per Desember 2005

(annual report-2005) 28

G. SUMBER DAYA MANUSI A

Penyempurnaan berkelanjutan atas kualitas sumber daya manusia, dikaitkan dengan
berbagai tantangan dan perubahan yang terus berlangsung dalam industri perbankan tetap
menjadi fokus kerja Divisi Sumber Daya Manusia. Program-program pelatihan karyawan yang
terencana, tersusun dan terlaksana berkesinambungan terus mewarnai aktivitas kerja Divisi
SDM

sepanjang

tahun

2005.

Sebagaimana

juga

pada

tahun-tahun

sebelumnya,

penyempurnaan-penyempurnaan antara lain meliputi penyusunan kurikulum dan kalender
pelatihan tahunan merupakan bahagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan upaya
pencapaian taget / tujuan tersebut diatas.

Upaya-upaya guna diperolehnya penyelenggaraan proses rekruitmen dan seleksi karyawan
baru yang lebih efektif juga memperoleh perhatian besar pada tahun 2005 lalu. Melengkapi
saluran-saluran proses rekrumen yang telah ada, sesuai perkembangan dan tuntutan zaman
atas penerapan manajemen risiko, Bank HS 1906 juga merintis kerjasama dengan beberapa
pihak seperti JobsDB.com, Karir.com, dll guna kepastian perolehan input calon-calon
karyawan/ wati baru yang kompeten.

Review atas implementasi sistem perekruitan dan seleksi karyawan lainnya terus diupayakan
guna minimal salah satu dari tujuan-tujuan berikut: (a) meningkatkan kualitas output
rekruitmen secara keseluruhan, (b) memperpendek / mempersingkat waktu rekrutmen, (c)
menekan biaya perekrutan pegawai.

Evaluasi proses kerja internal Divisi Sumber Daya Manusia, dinilai juga merupakan bahagian
dari tuntutan yang harus dipenuhi efektivitasnya. Dalam halnya aktivitas remunerasi, pada
tahun 2005, untuk pertama kalinya, melalui business process outsource (BPO), Bank HS 1906
telah mengalihkan seluruh aktivitas remunerasinya pada payroll service yang dilola oleh Bank
Mandiri.

(annual report-2005) 29

Dengan ditempuhnya kebijakan ini, selain daripada proses dan aktivitas remunerasi yang
dapat berjalan lebih efisien, SDM Remunerasi pun dapat lebih mengefektifkan waktu dan
fokus kerjanya.

Kepatuhan dan I ndustrial relation adalah hal lain yang juga mendapatkan perhatian yang
besar di 2005, pada tahun ini Bank Saudara telah mengup-date, mendaftarkan dan
memperoleh pengesahan bagi Peraturan Pokok Perusahaannya yang baru ( periode tahun
2005 sampai dengan 2007 ) dari Depnaker RI .

Last but not least, dalam rangka upaya terus mematutkan diri dengan perkembangan tingkat
harga-harga pada umumnya, meningkatkan efektivitas pengelolaan sumberdaya manusia,
serta guna mengejar dan mencapai skala penggajian yang lebih kompetittif bagi seluruh
karyawannya, Bank HS 1906 juga telah mengambil langkah-langkah penyempurnaah di
tahun 2005 lalu, terkait -paket benefit karyawan seperti; Cost of Living Adjustment (CoLA),
penyesuaian skala gaji pokok, dan juga penyempurnaan-penyempurnaan paket pinjaman
karyawan (PK) perusahaan.

H. JARI NGAN OPERASI ONAL KANTOR

Jaringan kantor yang tersebar memudahkan pelayanan kepada Masyarakat, meskipun saat
ini lokasi kantor pelayanan Bank Himpunan Saudara 1906 masih terpusat di propinsi Jawa
Barat, DKI dan Batam namun upaya untuk memberikan pelayanan yang maksimal senantiasa
diupayakan dengan menambah titik layanan dan kemudahan seperti ATM yang telah
bergabung dengan ATM Bersama dengan menambah 6 titik layanan di lokasi baru
pembukaan kantor cabang pembantu kas di

serta

lokasi strategis seperti di Gedung Pos

I ndonesia, Pasar Baru Jakarta.

Beberapa lokasi yang telah direncanakan dibuka tahun 2005 realisasinya bergeser menjadi
awal tahun 2006 seperti Kantor Kas di Tangerang dan Cibinong.
Ditahun 2006 telah direncanakan pula pembukaan 2 Kantor Cabang di Cirebon dan Bogor
serta Kantor Kas di Majalengka.

(annual report-2005) 30

I . COMMUNI TY DEVELOPMENT DAN KEGI ATAN SOSI AL KEMASYARAKAT

Sebagaimana bentuk kepedulian kepada Masyarakat pada tahun 2005 telah dilakukan
kegiatan sosial kemasyarakatan berupa kegiatan sosial yang meliputi

kegiatan sebagai

berikut :
‰

Pemberian Bea siswa untuk anak asuh melalui Rumah Zakat I ndonesia

‰

Pelaksanaan Donor Darah di Bandung dan Jakarta bekerja sama dengan PMI

‰

Pelaksanaan Pemeriksaan kesehatan gratis bagi Masyarakat sekitar dan Pensiunan di
Bandung, Cimahi, Sumedang Jakarta.

‰

Pemeriksaan Katarak, Hernia dll

‰

Penyerahan sumbangan prasarana kebersihan lingkungan kepada Rukun Warga sekitar

‰

Pemberian Sembako bagi para pensiunan

‰

Pemberian Sumbangan bagi korban bencana Alam di Aceh, serta kota bencana lainnya.

‰

Pemberian sumbangan kepada panti jompo

J. MANAJEMEN RI SI KO

Dalam rangka mewujudkan terciptanya Tata Kelola Perusahaan yang sehat, penerapan
Manajemen

Risiko

di

Bank

Saudara

mengacu

kepada

Peraturan

Bank

I ndonesia

No.5/ 8/ PBI / 2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat Edaran Bank I ndonesia No. 5/ 21/ DPNP
Tanggal 29 September 2003 perihal Penerapan manajemen risiko bagi Bank Umum. Proses
Manajemen Risiko yang dilakukan Bank Saudara terdiri dari:

1.

Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Pengawasan aktif khususnya oleh Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank dilakukan dan
direview pada rapat bulanan Komite Manajemen Risiko, Komite ALMA, Komite Legal, dan
lain-lain. Untuk meningkatkan pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi, Bank

(annual report-2005) 31

Saudara telah menetapkan wewenang dan tanggung jawab yang jelas bagi Dewan
Komisaris dan Direksi yang terkait dengan penerapan manajemen risiko. Selain itu dalam
rangka meningkatkan kualifikasi SDM dalam penerapan manajemen risiko, Komisaris,
seluruh Direksi dan beberapa pejabat eksekutif Bank Saudara telah mengikuti Sertifikasi
Manajemen Risiko Level 1. Secara bertahap persyaratan Sertifikasi Manajemen Risiko
yang diwajibkan di Bank Saudara akan dilakukan hingga 2010.

2.

Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit
2.1. Dibuat dan diperbaharui beberapa kebijakan dan ketentuan limit
2.2. Berkaitan dengan proses penerapan manajemen risiko, maka Bank telah melakukan
proses pengujian terhadap Pengelolaan Risiko Produk dan Aktivitas Baru.

3.

Proses Pengukuran Risiko
Proses pengukuran risiko digunakan untuk mengukur profil risiko Bank guna memperoleh
gambaran efektifitas penerapan manajemen risiko. Profil risiko pertama kali dilaporkan
kepada Bank I ndonesia pada periode Maret 2005. Proses perolehan data profil risiko
masih dilakukan secara manual. Data yang dipergunakan berupa data kuantitatif dan
data kualitatif.
Bank secara terus menerus akan menyempurnakan perhitungan profil risiko dengan
bantuan sistem informasi yang lebih terintegrasi.

4.

Pengendalian I ntern
Berdasarkan kompleksitas usaha dan ukuran size, Bank HS 1906 menggungkan
perhitungan atas dasar metode standard (standard model) dimana dari waktu ke waktu
dilakukan pengukuran risiko guna memperoleh gambaran efektifitas dari penerapan
management risk termasuk didalamnya pengelolaan terhdap operational risk dan market
risk. Dengan demikian setiap keputusan yang diambil selalu mengacu pada hasil
perhitungan tersebut.

K. PELAKSANAAN KEPATUHAN

Bank Saudara telah melakukan Pengujian terhadap Kebijakan, Prosedur dan Limit antara lain
sebagai berikut:

(annual report-2005) 32

a.

Pengujian

terhadap

Kebijakan,

Prosedur

dan

Limit

berkaitan

dengan

Kegiatan

Operasional sebanyak 15 Pengujian
b.

Pengujian terhadap Kebijakan, Prosedur dan Limit berkaitan dengan Kegiatan Kredit
sebanyak 13 Pengujian

c.

Pengujian terhadap Kebijakan, Prosedur berkaitan dengan Kegiatan Teknologi Sistem
I nformasi sebanyak 3 Pengujian

d.

L.

Pengujian terhadap Limit berkaitan dengan Kegiatan Treasury sebanyak 1 Pengujian

KOMPOSI SI MODAL DAN PEMEGANG SAHAM

Sejalan dengan ketentuan dalam Arsitektur Perbankan I ndonesia (API ) dimana Bank
Himpunan Saudara 1906 akan masuk dalam kategori Bank dengan Fokus, dan saat ini secara
bertahap akan dilakukan tambahan setoran modal sebagaimana yang telah dilakukan pada
tahun 2005,

Bapak Arifin Panigoro telah melakukan penambahan setoran modal

sebesar

Rp 25 milyar sehingga jumlah modal disetor pada tahun 2005 adalah sebesar Rp 100 milyar
dengan komposisi kepemilikan sbb:

No

Nama Pemilik

Jumlah

Jumlah Lembar

Nominal

Saham

Prosentase

1

I r H.Arifin Panogoro

81.722.045.000

81.722.045

81,72

2

PT Medco I ntidinamika

17.035.800.000

17.035.800

17,04

3

Mohamad Sulaeman Hidayat

94.786.000

94.786

0,09

4

Ny Hj. Cucu Sartika Muhyidin

199.052.000

199.052

0,20

5

Tatang Sundara Kow ara

445.000.000

445.000

0,45

6

Yayasan Himpunan Saudara

129.610.000

129.610

0,13

373.707.000

373.707

0,37

100.000.000.000

100.000.000

100

1906
7

Masyarakat Umum
Jumlah

(annual report-2005) 33

LAPORAN KEUANGAN
Gambaran Keuangan dari kegiatan operasional PT Bank Himpunan Saudara 1906 dalam
tahun 2005, berdasarkan hasil pemeriksaan Kantor Akuntan Publik Andiek Sumaryono &
Rekan yang meliputi sbb :
1.

Opini Akuntan Publik

2.

Neraca

3.

Laporan Komitmen dan Kontijensi

4.

Laporan Laba Rugi dan Laba Ditahan

5.

Laporan Arus Kas

6.

Catatan atas Laporan Keuangan

7.

Surat Komentar dari Akuntan

Terlampir kami sampaikan Gambaran selengkapkannya mengenai butir-butir isi laporan
keuangan tersebut di atas.

(annual report-2005) 34

PT. BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004
( Dalam Rupiah )
1.

UMUM

PT Bank Himpunan Bersaudara 1906 (selanjutnya disebut “Bank”) didirikan di
Indonesia dengan nama “PT Bank Tabungan HS 1906” berdasarkan Akta Notaris
Noezar, S.H. No. 34 tanggal 15 Juli 1974. Akta pendirian ini telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman dengan keputusan No. Y.A.5/224/3 tanggal 30 Juli 1975.
Selanjutnya berdasarkan Akta RUPS No. 31, tanggal 17 Mei 2004 yang dibuat oleh
Rita Novita, S.H. sebagai pengganti dari Notaris Tien Norman Lubis. S.H. telah
disetujui perubahan nama perseroan menjadi “PT Bank Himpunan Saudara 1906”.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan dimana seluruh
perubahan tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Repubilk Indonesia
tanggal 5 Maret 1993 No. 19, Tambahan No. 987 dan dalam Berita Negara Repubilk
Indonesia tanggal 10 Januari 1995 No. 3, Tambahan No. 283/1995.
Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 7 Desember 2005 dari Notaris Tien Nurman Lubis,
S.H., modal disetor mengalami kenaikan sebesar 25.000.000 saham atau sebesar
Rp 25.000.000.000. Jumlah saham tersebut telah diambil bagian dan disetor penuh
dengan uang tunai oleh Tuan H. Arifin Panigoro, sehingga rincian saham yamg telah
disetor sampai dengan 31 Desember 2005 sebanyak 100.000.000 saham atau
sebesar Rp 100.000.000.000. Hal ini terkait dengan implementasi Arsitektur
Perbankan Indonesia, bahwa PT Bank Himpunan Saudara 1906 harus meningkatkan
modal disetor minimum menjadi Rp 80.000.000.000 sampai

Dokumen yang terkait