13_CaLK neraca 2012 audited -f4

Laporann Keuangan PPemerintah Puusat Tahun 20012 (audited)

C. PENJELAS
P
SAN ATAS
S POS-POS
S NERACA
A
C.1 POSISI KEU
UANGAN SEECARA UMUM
Posisi Neraca
N
secara
umum

Ringkkasan Neracaa per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 adaalah sebagai bberikut.
(dalaam rupiah)
31 Desember 2012
(auudited)
241.315.134.207.260
932.406.392.6442.504

1.895.501.446.206.083
4.673.590.581.804
359.086.269.7447.712
3.4332.982.833.3885.363
266.136.388.831.668
1.890.749.584.803.196
2.1556.885.973.6334.864
(223.586.284.3556.935)
1.299.683.144.107.434
1.2776.096.859.7550.499
3.4332.982.833.3885.363

Uraaian
Aseet Lancar
Inveestasi Jangka Panjang
P
Aseet Tetap
Piuttang Jangka Paanjang
Aseet Lainnya
Jum

mlah Aset
Kew
wajiban Jangkaa Pendek
Kew
wajiban Jangkaa Panjang
Jum
mlah Kewajibaan
Ekuitas Dana Lanccar
Ekuitas Dana Investasi
Jum
mlah Ekuitas Dana
D
Neto
Jum
mlah Kewajibaan dan Ekuitaas

31 Desem
mber 2011
(audited)
266.807.8244.111.647

750.030.7944.479.804
1
1.567.974.174
4.587.750
3.591.3866.926.385
435.042.9955.995.109
3.023.447.1766.100.695
246.444.8800.163.115
1
1.700.928.418
8.989.886
1.947.373.2999.153.001
40.813.3422.935.093
1
1.035.260.534
4.012.601
1.076.073.8766.947.694
3.023.447.1766.100.695

Perbaandingan Aseet, Kewajibann, dan Ekuitass Dana Neto selama lima tahun terakhhir disajikan

pada Grafik 40.
Perbanddingan Neraca
selama 5 tahun terakhhir

3.4333
33500

3.0233

33000
22500
22000

2.4244
2.1233

2.0772
1.694

1.682


2.157

1.947

1.796

1.276

11500

1.076

11000
378

500

628


441

0
20008
(daalam triliun rupiaah)

20009

Aset

20010

2011

Kewajiban

2012

Ekuitas


G
Grafik
40 Peerbandingan Aset, Kewajjiban, dan Ekkuitas Dana Neto pada N
Neraca
Tahun 20008 – Tahun 2012
2

Catatan ataas Laporan Keeuangan -105-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
Grafik di atas menunjukkan bahwa selama lima tahun berturut-turut, nilai Ekuitas Dana selalu
meningkat. Ekuitas Dana per 31 Desember 2012 naik 18,58 persen dari posisi 31 Desember
2011.

C.2 PENJELASAN PER POS NERACA
C.2.1 Rekening Kas BUN di Bank Indonesia
Rekening Kas BUN di BI
Rp37,38 triliun

Jumlah Rekening Kas BUN di Bank Indonesia (BI) per 31 Desember 2012 dan 31 Desember

2011 sebesar Rp37.382.696.367.039 dan Rp82.453.918.298.407 merupakan saldo
Rekening Bendahara Umum Negara (BUN) yang ada di BI, dengan rincian sebagai berikut.
(dalam rupiah)
Jenis Rekening
Rekening BUN Nomor 502.000000980
Rekening KUN dalam Valuta USD Nomor
600.502411980
Rekening KUN dalam Valuta YEN Nomor
600.502111980
Rekening Kas Penempatan dalam Rupiah Nomor
518.000122980
Rekening Kas Penempatan dalam Valuta USD
Nomor 608.001411980
Rekening Kas Penempatan dalam Valuta EURO
Nomor 608.000991980
Rekening Kas Penempatan dalam Valuta YEN
Nomor 608.000111980
Rek. Penerimaan Bantuan Bencana Alam
Sumatera dalam Rupiah Nomor
519.000124980

Rek. Penerimaan Bantuan Bencana Alam
Sumatera dalam USD Nomor 609.022411980
Rek. Penerimaan Bantuan Bencana Alam
Sumatera dalam EURO Nomor
609.000991980
Rekening SAL Nomor 500.000002980
Rekening Khusus
Rekening RDI/RPD
Rekening Penerimaan pada Bank Mandiri
Kas dalam Transito
Jumlah

31 Desember 2012
(audited)
2.199.992.464.994

31 Desember 2011
(audited)
2.381.060.659.952


6.339.139.103

8.471.861.156

680.372.438.864

1.068.162.472.870

940.127.275.397

4.790.148.672.956

4.985.649.807.746

23.301.620.886.188

564.701.567.195

-


-

-

8.492.000.735

8.492.000.706

-

-

25.755.966.698.308 48.505.945.197.525
1.907.213.434.609
2.390.016.547.054
8.666.185
333.832.873.903
37.382.696.367.039 82.453.918.298.407

Kas dalam transito merupakan transaksi kiriman uang yang dilimpahkan pada akhir Desember
2012 dan baru diterima di RKUN sebesar Rp300.338.121.000 pada tanggal 2 Januari 2013
dan sebesar Rp33.494.752.903 merupakan transaksi pemindahbukuan antar Rekening
Khusus.
Rekening Kas BUN di BI dalam valuta asing (valas) sesuai rincian berikut.

Catatan atas Laporan Keuangan -106-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
Jenis Rekening
Rekening KUN dalam Valuta USD Nomor
600.502411980
Rekening KUN dalam Valuta YEN Nomor
600.502111980
Rekening Kas Penempatan dalam Valuta USD
Nomor 608.001411980
Rekening Kas Penempatan dalam Valuta EURO
Nomor 608.000991980

Saldo Valas

Saldo Rupiah

USD655.546,96

6.339.139.103

YEN6.076.555.183,00

680.372.438.864

USD515.579.090,77

4.985.649.807.746

EURO44.083.351,98

564.701.567.195

Seluruh saldo Rekening Kas BUN di BI merupakan bagian dari Saldo Anggaran Lebih (SAL).
Rincian Rekening Khusus dapat dilihat pada Daftar 5.
C.2.2 Rekening Pemerintah Lainnya
RPL Rp13,50 triliun

Jumlah Rekening Pemerintah Lainnya per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 sebesar
Rp13.495.665.498.447 dan Rp6.615.552.720.213 merupakan saldo Rekening Pemerintah
Lainnya (RPL) yang ada di BI dan Bank Umum dengan rincian sebagai berikut.
(dalam rupiah)
Bank
1. Bank Indonesia
2. Bank Umum
Jumlah

31 Desember 2012
(audited)
13.480.066.191.673
15.599.306.774
13.495.665.498.447

31 Desember 2011
(audited)
6.558.844.586.613
56.708.133.600
6.615.552.720.213

Seluruh saldo RPL bukan merupakan bagian dari SAL.
1. Rekening Pemerintah Lainnya di BI, terdiri dari:
(dalam rupiah)
Rekening
Rekening Panas Bumi (Nomor
508.000084980)
Rekening Hasil Minyak Perjanjian KPS
(Nomor 600.000411980)
Rekening Pemerintah Lain
Jumlah

31 Desember 2012
(audited)

31 Desember 2011
(audited)

347.992.721.305

197.960.188.008

13.005.460.815.909
126.612.654.459
13.480.066.191.673

6.237.138.752.226
123.745.646.379
6.558.844.586.613

Rincian lebih lengkap masing-masing RPL di BI dapat dilihat pada Daftar 6.
Rekening Panas Bumi sebesar Rp347.992.721.305 merupakan kas BUN yang ada di
rekening antara untuk menampung seluruh penerimaan dalam valuta asing dari hasil
kegiatan panas bumi di Indonesia serta untuk menyelesaikan kewajiban Pemerintah di
bidang perpajakan (pembayaran kembali PPN dan pembayaran PBB) terkait dengan
kegiatan usaha panas bumi.
Rekening Hasil Minyak Perjanjian KPS sebesar Rp13.005.460.815.909 merupakan Kas
BUN yang ada di rekening antara untuk menampung seluruh penerimaan dalam valuta
asing dari hasil kegiatan usaha hulu migas dalam rangka Production Sharing
Contract/Kontrak Kerja Sama dan membayar kewajiban kontraktual migas kepada
Pemerintah.

Catatan atas Laporan Keuangan -107-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
Monitoring hasil kegiatan hulu migas tahun 2012 dapat dilihat pada Daftar 7. Transaksi
(mutasi) arus masuk dan keluar kas dari Hasil Minyak Perjanjian KPS dan Rekening
Panas Bumi disajikan pada Catatan Penting Lainnya.
Rekening Pemerintah Lain sebesar Rp126.612.654.459 terdiri dari rekening untuk
menampung penerimaan pertambangan dan perikanan.
2. Rekening Pemerintah Lainnya pada Bank Umum sebesar Rp15.599.306.774 merupakan
Kas pada BA 999.04 (Penerusan Pinjaman) yang tersimpan di berbagai Bank Umum
berupa rekening kredit program yang digunakan untuk mengelola proyek Perusahaan Inti
Rakyat (PIR)/Unit Pelaksana Proyek (UPP) Perkebunan.
Rincian saldo RPL pada Bank Umum dapat dilihat pada Daftar 8.

C.2.3 Rekening Kas di KPPN
Rekening Kas di KPPN
Rp16,21 triliun

Jumlah Rekening Kas di KPPN per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 sebesar
Rp16.207.882.323.813 dan Rp11.870.556.947.661 merupakan saldo Rekening Kas Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) di seluruh Indonesia. Seluruh saldo Rekening Kas
di KPPN merupakan bagian dari Saldo Anggaran Lebih (SAL).
Daftar Saldo Kas di KPPN dapat dilihat pada Daftar 9.
C.2.4 Kas di Bendahara Pengeluaran

Kas di Bendahara
Pengeluaran
Rp213,46 miliar

Jumlah Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
sebesar Rp213.458.829.221 dan Rp292.795.937.959 merupakan kas yang dikuasai,
dikelola, dan di bawah tanggung jawab bendahara pengeluaran yang berasal dari sisa Uang
Persediaan (UP), namun sampai dengan akhir tahun anggaran belum
disetor/dipertanggungjawabkan ke kas negara.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran pada KL dapat dilihat pada Daftar 10.
C.2.5 Kas di Bendahara Penerimaan

Kas di Bendahara
Penerimaan
Rp196,15 miliar

Jumlah Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
sebesar Rp196.150.458.978 dan Rp252.900.321.124 mencakup seluruh kas, baik saldo
rekening di bank, termasuk bunga dan jasa giro, maupun saldo uang tunai yang berada di
bawah tanggung jawab bendahara penerimaan yang belum disetorkan ke kas negara.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan pada KL dapat dilihat pada Daftar 10.

C.2.6 Kas Lainnya dan Setara Kas
Kas Lainnya dan Setara
Kas Rp6,10 triliun

Jumlah Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 sebesar
Rp6.103.251.516.103 dan Rp6.756.875.778.441 merupakan kas yang berada di bendahara
pengeluaran selain uang persediaan. Saldo tersebut dapat berupa pendapatan seperti bunga
jasa giro, pungutan pajak, dan pengembalian belanja yang belum disetor ke kas negara,
belanja yang sudah dicairkan akan tetapi belum dibayarkan kepada pihak ketiga, dan kas dari
hibah langsung KL. Kas Lainnya dan Setara Kas terdiri dari:

Catatan atas Laporan Keuangan -108-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
(dalam rupiah)
Uraian
Bunga dan Jasa Giro, dan Pengembalian Belanja
yang Belum Disetor ke Kas Negara
Kas yang Belum Dibayarkan kepada Pihak Ketiga
Dana Lancar Lainnya (hibah langsung KL)
Dana Lancar BLU
Jumlah

31 Desember 2012
(audited)

31 Desember 2011
(audited)

3.150.005.278.192
2.470.915.669.777
482.330.568.134
6.103.251.516.103

2.367.515.283.864
3.943.049.544.201
443.660.153.197
2.650.797.179
6.756.875.778.441

Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas menurut organisasi Kementerian Negara/Lembaga dan
BUN adalah sebagai berikut.
(dalam rupiah)
Uraian

1. KL
2. BUN
Jumlah

31 Desember 2012
(audited)
4.075.227.758.750
2.028.023.757.353
6.103.251.516.103

31 Desember 2011
(audited)
1.830.725.363.653
4.926.150.414.788
6.756.875.778.441

Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas masing-masing KL dapat dilihat pada Daftar 10.
Kas Lainnya dan Setara Kas yang berada di BUN sebesar Rp2.028.023.757.353 terdiri dari:

1. Kas Lainnya dan Setara Kas pada Bagian Anggaran (BA) 999.03 sebesar
Rp1.429.667.753 merupakan kas atas pengembalian program dana bergulir yang saat
ini masih tertampung dalam rekening LPT Indak;

2. Kas Lainnya dan Setara Kas pada BA 999.05 sebesar Rp768.861.261.146 merupakan
kas yang terdapat pada rekening dana cadangan sebagai sisa atas dana cadangan DBH
yang tidak disalurkan ke pemerintah daerah, dan disetorkan ke Kas Negara pada akhir
Februari 2013;

3. Kas Lainnya dan Setara Kas pada BA 999.07 sebesar Rp551.551.995.942 merupakan
kas yang terdapat pada rekening dana cadangan sebagai sisa atas dana cadangan
subsidi yang tidak disalurkan kepada pihak ketiga, dan disetorkan ke Kas Negara pada
akhir Februari 2013; dan

4. Kas Lainnya dan Setara Kas pada BA 999.08 sebesar Rp706.180.832.512 terdiri dari:
a. Kas Lainnya dan Setara Kas pada Kementerian Pertanian sebesar
Rp29.399.785.771 berupa sisa biaya penyegaran dan jasa giro pengelolaan dana
Cadangan Benih Nasional (CBN) yang belum disetorkan ke Kas Negara per tanggal
neraca.

b. Kas Lainnya dan Setara Kas pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana sebesar
Rp676.781.046.741 merupakan saldo Dana kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
TA 2011 yang baru dilaksanakan dalam TA 2012, dan sampai dengan 31 Desember
2012 masih berada di Bendahara Pengeluaran Pembantu BPBD penerima bantuan
Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR). Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas dimaksud
berada pada beberapa BPP BPBD Provinsi/Kabupaten/Kota penerima bantuan dana
RR TA 2011 yang sudah tidak dapat digunakan lagi karena sudah melewati batas
waktu sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Kepala BNPB.

Catatan atas Laporan Keuangan -109-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
C.2.7 Kas pada BLU
Kas pada BLU Rp16,64
triliun

Jumlah Kas pada BLU per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 sebesar
Rp16.643.419.462.034 dan Rp13.019.388.257.063 merupakan saldo kas yang ada di
satuan kerja BLU pada beberapa KL, yang terdiri dari:
(dalam rupiah)
Kementerian Negara/Lembaga
1. BLU di Sekretariat Negara
2. BLU di Kementerian Keuangan
3. BLU di Kementerian Pertanian
4. BLU di Kementerian Perindustrian
5. BLU di Kementerian ESDM
6. BLU di Kementerian Perhubungan
7. BLU di Kementerian Dikbud
8. BLU di Kementerian Kesehatan
9. BLU di Kementerian Agama
10. BLU di Kementerian Nakertrans
11. BLU di Kementerian Kehutanan
12. BLU di Kementerian Pekerjaan Umum
13. BLU di Kementerian Ristek
14. BLU di Kementerian Negara KUKM
15. BLU di Kementerian Kominfo
16. BLU di Kepolisian RI
17. BLU di BPPT
18. BLU di LAPAN
19. BLU di Kementerian Perumahan Rakyat
20. BLU di BPKPBPB Batam
Jumlah

31 Desember 2012
(audited)
621.292.524.757
3.641.157.122.268
5.541.107.213
33.304.572.029
19.979.456.001
161.040.871.577
4.648.837.613.868
1.237.850.673.943
222.780.109.509
958.406.319
96.050.928.714
643.925.235.828
2.129.679.285
314.893.667.838
4.256.475.093.238
43.290.564.998
17.884.193.545
3.206.179.400
286.119.242.296
386.702.219.408
16.643.419.462.034

31 Desember 2011
(audited)
529.314.721.403
2.168.961.124.597
3.466.155.684
20.011.012.451
18.498.791.552
132.850.346.828
4.497.383.942.144
1.056.474.212.524
160.067.061.688
714.674.920
311.877.696.631
1.587.736.326
222.839.454.602
3.710.216.950.149
31.085.827.403
7.013.147.667
1.956.045.700
145.069.354.794
13.019.388.257.063

Berdasarkan data BUN, Kas pada BLU yang telah disahkan oleh KPPN adalah sebesar
Rp17.331.515.069.465 (lihat Catatan D.1). Dari Kas pada BLU tersebut sebesar
Rp768.125.137.193 telah didepositokan dengan jangka waktu lebih dari tiga bulan (disajikan
pada Investasi Jangka Pendek - lihat Catatan C.2.19). Dengan demikian, terdapat Kas pada
BLU yang belum disahkan sebesar Rp80.029.529.762, yaitu berasal dari
(Rp16.643.419.462.034 + Rp768.125.137.193 - Rp17.331.515.069.465).

Catatan atas Laporan Keuangan -110-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
C.2.8 Uang Muka dari Rekening Bendahara Umum Negara (BUN)
Uang Muka dari
Rekening BUN Rp787,37
miliar

Jumlah Uang Muka dari Rekening BUN per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
sebesar Rp787.370.392.558 dan Rp1.408.995.648.910 merupakan pembayaran
pembiayaan pendahuluan dalam rangka penarikan pinjaman luar negeri dari BUN yang belum
ada penggantian dari lender.
Uang Muka dari Rekening BUN sebesar Rp787.370.392.558 adalah Uang Muka dari
Rekening BUN yang eligible, yaitu uang muka yang masih dapat ditagihkan kepada lender
yang terjadi sejak tahun 2009. Saldo tersebut berasal dari saldo akhir tahun 2011 sebesar
Rp1.408.995.648.910 dikurangi dengan Uang Muka BUN yang diselesaikan selama tahun
2012 sebesar Rp621.625.256.352. Rincian Uang Muka dari Rekening BUN menurut lender
adalah sebagai berikut.
(dalam rupiah)
Lender

1.
2.
3.
4.

IBRD
ADB
OECF/JBIC
Lainnya
Jumlah*)

31 Desember 2012
(audited)
185.506.947.772
341.516.046.918
44.025.426.500
216.321.971.367
787.370.392.557

31 Desember 2011
(audited)
434.796.198.957
557.243.342.772
14.116.106.369
402.840.000.812
1.408.995.648.910

*) selisih antara data neraca dengan rincian Uang Muka BUN sebesar Rp1 karena pembulatan

C.2.9 Investasi Jangka Pendek
Investasi Jangka Pendek
Rp768,13 miliar

Jumlah Investasi Jangka Pendek per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 sebesar
Rp768.125.137.193 dan Rp170.553.016.059, merupakan nilai investasi yang dilakukan dan
diharapkan akan diperoleh kembali dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan
keuangan. Investasi Jangka Pendek per 31 Desember 2012 merupakan deposito yang berada
di BLU pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp730.699.384.448, BLU
pada Kementerian Kesehatan sebesar Rp28.653.752.745, dan BLU pada Kementerian Agama
sebesar Rp8.772.000.000.
C.2.10 Investasi Jangka Pendek Lainnya

Investasi Jangka Pendek
Lainnya Rp0

Jumlah Investasi Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
sebesar Rp0 dan Rp135.839.486.878. Jumlah Investasi Jangka Pendek Lainnya Tahun 2011
merupakan investasi berupa deposito. Pada LKPP Tahun 2012, seluruh Investasi Jangka
Pendek Lainnya disajikan dalam pos Investasi Jangka Pendek.

Catatan atas Laporan Keuangan -111-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
C.2.11 Belanja Dibayar di Muka dan Uang Muka Belanja
Belanja Dibayar di Muka
dan Uang Muka Belanja
Rp1,89 triliun

Belanja Dibayar di Muka dan Uang Muka Belanja per 31 Desember 2012 dan 31 Desember
2011 sebesar Rp1.893.533.561.965 dan Rp1.279.165.315.147 merupakan uang muka
dan/atau pembayaran termin yang telah diterima oleh kontraktor atau pihak ketiga atas
pekerjaannya dalam rangka penyediaan barang/jasa yang berada di beberapa KL. Belanja
Dibayar di Muka yang nilainya paling signifikan terdapat pada Kementerian Komunikasi dan
Informatika sebesar Rp1.036.431.395.605 yang merupakan pembayaran uang muka
terhadap beberapa paket pekerjaan. Tidak dilakukan penyisihan piutang tak tertagih atas
Uang Muka Belanja. Rincian Uang Muka Belanja pada masing-masing KL dapat dilihat pada
Daftar 11.

C.2.12 Piutang Pajak
Piutang Pajak
Rp93,47 triliun

Jumlah Piutang Pajak per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 sebesar
Rp93.468.526.344.200 dan Rp108.063.462.383.641. Nilai Piutang Pajak per 31 Desember
2012 berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan (Net Realizable Value) adalah
Rp48.917.583.713.256 yang berasal dari nilai bruto sebesar Rp93.468.526.344.200
dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp44.550.942.630.944.
Rincian Piutang Pajak menurut organisasi adalah sebagai berikut.
(dalam rupiah)
Uraian
Direktorat Jenderal Pajak:
Nilai Bruto
Penyisihan
Nilai Bersih
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai:
Nilai Bruto
Penyisihan
Nilai Bersih
Piutang Pajak (Bruto)
Total Penyisihan
Piutang Pajak (Bersih)

Piutang Pajak pada
Ditjen Pajak

31 Desember 2012
(audited)

31 Desember 2011
(audited)

70.721.181.887.660
(42.929.017.362.023)
27.792.164.525.637

86.801.366.456.341
(46.205.692.087.023)
40.595.674.369.318

22.747.344.456.540
(1.621.925.268.921)
21.125.419.187.619
93.468.526.344.200
(44.550.942.630.944)
48.917.583.713.256

21.262.095.927.300
(1.611.617.003.316)
19.650.478.923.984
108.063.462.383.641
(47.817.309.090.339)
60.246.153.293.302

1. Piutang Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) per 31 Desember 2012 dan31
Desember
2011
masing-masing
sebesar
Rp70.721.181.887.660
dan
Rp86.801.366.456.341 merupakan tagihan pajak yang tercantum dalam Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan (SKPKBT), dan Surat Tagihan Pajak (STP) atau Surat Pemberitahuan Pajak
Terutang (SPPT) yang belum dilunasi sampai dengan 31 Desember 2012. Rincian
Piutang Pajak (nilai bruto sebelum penyisihan) per jenis pajak dapat dilihat pada Tabel
14.

Catatan atas Laporan Keuangan -112-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
Tabel 14 Piutang Pajak per Jenis Pajak pada Ditjen Pajak
(dalam rupiah)
Piutang PPh Pasal 21
Piutang PPh Pasal 22
Piutang PPh Pasal 23
Piutang PPh Pasal 25 Orang Pribadi
Piutang PPh Pasal 25 Badan
Piutang PPh Pasal 26
Piutang PPh Final dan Fiskal LN
Piutang PPN Dalam Negeri
Piutang PPnBM Dalam Negeri
Piutang PBB Pedesaan
Piutang PBB Perkotaan
Piutang PBB Perkebunan
Piutang PBB Kehutanan
Piutang PBB Pertambangan
Piutang PTLL
Piutang Bunga Penagihan PPh

31 Desember 2012
(audited)
1.391.617.937.283
468.432.815.179
4.918.350.082.956
1.218.354.326.211
18.473.224.608.353
2.093.962.968.364
589.715.652.211
15.704.901.728.808
176.236.958.386
2.996.934.810.829
11.591.237.794.772
661.307.597.823
558.001.107.117
7.587.645.821.758
15.396.781
2.291.242.280.829

31 Desember 2011
(audited)
1.085.067.767.115
466.665.742.712
1.971.735.365.857
1.011.913.424.152
14.272.978.070.717
2.831.091.117.252
517.874.742.847
42.235.408.556.549
208.754.851.900
2.401.365.978.916
11.291.484.268.102
394.209.918.227
630.580.993.822
5.602.915.905.581
691.914.937
1.878.627.837.655

Jumlah

70.721.181.887.660

86.801.366.456.341

No.

Jenis Piutang Pajak

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Berdasarkan umurnya, Piutang Pajak di DJP dapat dirinci sebagai berikut.
(dalam rupiah)
Umur Piutang
Kurang dari 1 Tahun
1 Tahun dan Kurang dari 3 Tahun
3 Tahun dan Kurang dari 5 Tahun
5 Tahun atau Lebih
Jumlah *)

31 Desember 2012
(audited)
20.573.515.583.316
14.312.073.025.071
12.904.367.823.451
22.931.225.455.842
70.721.181.887.680

31 Desember 2011
(audited)
19.470.734.026.870
37.888.573.637.081
8.503.983.799.836
20.938.074.992.554
86.801.366.456.341

*) selisih antara data neraca dengan data piutang per umur sebesar Rp20 karena pembulatan

a. Dari nilai piutang pajak sebesar Rp70.721.181.887.660 terdapat piutang pajak
yang disisihkan sebesar Rp42.929.017.362.023. Nilai piutang yang disisihkan
tersebut termasuk piutang yang telah daluwarsa penagihannya sebesar
Rp8.638.230.038.255. Selama tahun 2012, atas nilai piutang pajak yang telah
daluwarsa tersebut, telah diusulkan penghapusan sebesar Rp1.176.047.212.013.
Selama tahun 2012, nilai piutang yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri
Keuangan untuk dihapusbukukan sebesar Rp28.075.790.794.612. Rincian Piutang
Pajak dapat dilihat pada Daftar 12.
b. Dalam rangka pemenuhan hak dan kewajiban Wajib Pajak, Direktorat Jenderal Pajak
memberikan hak kepada Wajib Pajak untuk mengajukan pembetulan, keberatan,
pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, pengurangan atau pembatalan
surat ketetapan pajak, pengurangan atau pembatalan Surat Tagihan Pajak,
pembatalan hasil pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak, banding, gugatan
dan peninjauan kembali. Nominal ketetapan pajak kurang bayar yang menjadi
sengketa pajak tersebut diatas yang belum diterbitkan keputusan atau putusan
sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp55.217.723.152.085.

Catatan atas Laporan Keuangan -113-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)

2. Piutang Pajak pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) per 31 Desember 2012
dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp22.747.344.456.540 dan
Rp21.262.095.927.300 merupakan tagihan pajak yang telah mempunyai surat
ketetapan yang dapat dijadikan kas dan belum diselesaikan pada tanggal neraca yang
diharapkan dapat diterima dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Rincian
Piutang Pajak (nilai awal sebelum penyisihan) per jenis pajak dapat dilihat pada Tabel
15.
Berdasarkan umurnya, Piutang Pajak di DJBC dapat dirinci sebagai berikut.
(dalam rupiah)
Umur Piutang
Kurang dari 1 Tahun
1 Tahun s.d 2 Tahun
2 Tahun s.d 3 Tahun
Di atas 3 Tahun
Jumlah *)

31 Desember 2012
(audited)
20.767.263.500.578
522.021.007.821
43.158.722.530
1.414.901.225.612
22.747.344.456.541

31 Desember 2011
(audited)
19.648.918.985.526
217.266.179.964
103.555.167.066
1.292.355.594.744
21.262.095.927.300

*) selisih antara data neraca dengan data piutang per umur sebesar Rp1 karena pembulatan

Tabel 15 Piutang Pajak per Jenis Pajak pada Ditjen Bea dan Cukai
Piutang Pajak pada
Ditjen Bea dan Cukai

(dalam rupiah)
No

Jenis Piutang Pajak

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Piutang PPh Pasal 22
Piutang PPh Pasal 22 Impor
Piutang PPN Dalam Negeri
Piutang PPN Impor
Piutang PPN Lainnya
Piutang PPnBM Impor
Piutang PPnBM Lainnya
Piutang Cukai Hasil Tembakau
Piutang Cukai Ethyl Alkohol
Piutang Cukai Minuman mengandung Ethyl Alkohol
Piutang Pendapatan Denda Administrasi Cukai
Piutang Pendapatan Cukai Lainnya
Piutang Bunga Penagihan PPN
Piutang Bunga Penagihan PPnBM
Piutang Bea Masuk
Piutang Pendapatan Denda Administrasi Pabean
Piutang Pendapatan Pabean Lainnya
Piutang Pajak/Pungutan Ekspor
Piutang Pendapatan Denda Administrasi Bea Keluar
Piutang Pendapatan Bunga Bea Keluar
Jumlah

31 Desember 2012
(audited)
6.545.000
38.935.638.305
3.208.801.445.758
203.237.408.922
62.468.918.221
17.033.037.355.284
889.000.000
3.130.764.100
106.520.802.678
46.852.066.615
4.652.265.594
902.381.234.997
800.768.267.334
177.749.777.036
149.477.642.624
8.143.652.172
291.671.900
22.747.344.456.540

31 Desember 2011
(audited)
45.892.299.214
3.146.910.248.970
240.562.578.649
13.975.000
26.715.140.404
15.612.436.025.861
889.000.000
3.108.046.600
102.598.902.174
46.830.933.374
9.710.326.332
16.682.000
851.036.853.853
773.536.556.838
173.032.494.314
222.278.975.975
6.238.348.382
288.539.360
21.262.095.927.300

Catatan atas Laporan Keuangan -114-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
C.2.13 Piutang Bukan Pajak
Piutang Bukan Pajak
Rp120,92 triliun

Jumlah Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar
Rp120.925.758.512.257 dan Rp19.885.890.412.635. Nilai Piutang Bukan Pajak per 31
Desember 2012 berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah sebesar
Rp29.562.629.523.524, yaitu berasal dari nilai bruto sebesar Rp120.925.758.512.257
dikurangi penyisihan sebesar Rp91.363.128.988.733. Piutang tersebut terdiri dari:
(dalam rupiah)
Jenis Piutang Bukan Pajak
Piutang pada KL:
Nilai Bruto
Penyisihan
Nilai Bersih
Piutang pada BUN:
Nilai Bruto
Penyisihan
Nilai Bersih
Piutang Bukan Pajak (Bruto)
Total Penyisihan
Piutang Bukan Pajak (Bersih)

31 Desember 2012
(audited)

31 Desember 2011
(audited)

28.251.523.543.928
(19.423.908.193.716)
8.827.615.350.212

13.796.526.308.176
(9.935.371.734.586)
3.861.154.573.590

92.674.234.968.329
(71.939.220.795.017)
20.735.014.173.312
120.925.758.512.257
(91.363.128.988.733)
29.562.629.523.524

6.089.364.104.459
(318.025.168.038)
5.771.338.936.421
19.885.890.412.635
(10.253.396.902.624)
9.632.493.510.011

Piutang Bukan Pajak sebesar Rp120.925.758.512.257 merupakan semua hak atau klaim
terhadap pihak lain atas uang, barang, atau jasa yang dapat dijadikan kas dan belum
diselesaikan pada akhir tahun anggaran serta diharapkan dapat diterima dalam jangka waktu
tidak lebih dari satu tahun.
Beberapa Piutang PNBP pada KL yang mempunyai nilai cukup signifikan, yaitu Piutang PNBP
pada Kejaksaan sebesar Rp12.570.632.222.592 merupakan piutang dari uang pengganti,
denda tilang dan sewa rumah dinas, Piutang PNBP pada Kementerian ESDM sebesar
Rp9.399.082.826.374 merupakan piutang yang berasal dari Iuran Royalty dan Iuran Tetap
KK/IUP dan PKP2B, Piutang PNBP pada Kementerian Kehutanan sebesar
Rp2.067.471.003.070 berasal dari tunggakan Provisi Sumber Daya Hutan dan Dana
Reboisasi, tunggakan ganti rugi tegakan, dan Piutang PNBP pada Kementerian Komunikasi
dan Informatika sebesar Rp2.780.032.927.625 berasal dari Biaya Hak Penyelenggaran
telekomunikasi dan pengenaan denda.
Rincian Piutang Bukan Pajak pada KL per 31 Desember 2012 dapat dilihat pada Daftar 13.
Piutang Bukan Pajak pada BUN per 31 Desember 2012 terdiri dari:
(dalam rupiah)
Piutang Bukan Pajak di
BUN Rp92,67triliun

Piutang PNBP
1. Piutang Deviden dan Denda pada BA
999.03:
Nilai Bruto
Penyisihan
Nilai Bersih
2. Piutang pada BA 999.05
Nilai Bruto
Penyisihan
Nilai Bersih
3. Piutang pada BA 999.07:

31 Desember 2012
(audited)

31 Desember 2011
(audited)

185.384.473.276
(100.617.241.298)
84.767.231.978

54.914.355.161
(51.548.429.777)
3.365.925.384

3.913.204.981.704
3.913.204.981.704

419.570.214.233
419.570.214.233

Catatan atas Laporan Keuangan -115-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
Nilai Bruto
Penyisihan
Nilai Bersih
4. Piutang pada BA 999.08:
Nilai Bruto
Penyisihan
Nilai Bersih
5. Piutang PT PPA pada BA 999.99:
Nilai Bruto l
Penyisihan
Nilai Bersih
6. Piutang Migas pada BA 999.99:
Nilai Awal
Penyisihan
Nilai Bersih
7. Piutang Bukan Pajak pemanfaatan aset Eks
Pertamina pada BA 999.99:
Nilai Awal
Penyisihan
Nilai Bersih
8. Piutang pada BA 999.99 - Bank Dalam
Likuidasi
Nilai Bruto
Penyisihan
Nilai Bersih
9. Piutang pada BA 999.99 - Belanja Pensiun
Nilai Bruto
Penyisihan
Nilai Bersih
10. Piutang pada BA 999.99 – Aset Kredit Eks
BPPN dan Eks Kelolaan PT PPA
Nilai Bruto
Penyisihan
Nilai Bersih
11. Piutang pada BA 999.99 – Aset Kredit
yang diserahkelolakan kepada PT PPA
Nilai Bruto
Penyisihan
Nilai Bersih
Piutang PNBP (Bruto)
Total Penyisihan
Piutang PNBP (Bersih)

1.142.775.784.247
(5.713.878.921)
1.137.061.905.326

878.939.094.800
(4.394.695.474)
874.544.399.326

211.015.741.654
211.015.741.654

7.438.160.200
7.438.160.200

2.816.000.000
(2.590.720.000)
225.280.000

2.786.071.531
2.786.071.531

7.623.335.855.030
(470.531.669.198)
7.152.804.185.832

5.145.286.422.767
(262.082.042.787)
4.883.204.379.980

2.804.109.072.920
(14.020.545.365)
2.790.088.527.555

-

10.692.391.724.314
(10.573.232.359.354)
119.159.364.960

10.953.666.946.224
(10.912.573.238.618)
41.093.707.606

42.120.486.400
42.120.486.400

34.940.343.422
34.940.343.422

63.722.116.582.074
(58.624.347.255.508)
5.097.769.326.566

-

2.334.964.266.710
(2.148.167.125.373)
186.797.141.337
92.674.234.968.329
(71.939.220.795.017)
20.735.014.173.312

17.497.541.608.338
(11.230.598.406.656)
6.266.943.201.682

1. Piutang Dividen dan Denda (BA 999.03) sebesar Rp185.384.473.276 terdiri dari:
a. Piutang Lancar sebesar Rp39.255.985.379 terdiri dari:
(dalam rupiah)

1. PT PDI P Batam

85.865.000

Penyisihan Piutang
tidak Tertagih
(0,5%)
429.325

2. PT. Perkebunan
Nusantara IX
3. Perum Perumnas

1.450.120.379

7.250.602

500.000.000

2.500.000

497.500.000

4. PT. Perkebunan
Nusantara II
5. PT Inhutani I

1.500.000.000

7.500.000

1.492.500.000

600.000.000

3.000.000

597.000.000

120.000.000

600.000

119.400.000

Nama BUMN

6. PT Inhutani V

Jumlah

Nilai Bersih
85.435.675
1.442.869.777

Catatan atas Laporan Keuangan -116-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
7. PT Pelindo II

35.000.000.000

175.000.000

34.825.000.000

Jumlah

39.255.985.379

196.279.927

39.059.705.452

b. Piutang Diragukan sebesar Rp91.415.053.053 terdiri dari:

(dalam rupiah)
Jumlah

Penyisihan Piutang
tidak Tertagih
(50%)

Nilai Bersih

1. PT PDI P Batam
2. Perum Perumnas
3. PT. Perkebunan
Nusantara II
4. PT Inhutani I

59.419.638
67.225.637.648
19.717.527.690

29.709.819
33.612.818.824
9.858.763.845

29.709.819
33.612.818.824
9.858.763.845

4.412.468.076

2.206.234.038

2.206.234.038

Jumlah*)

91.415.053.052

45.707.526.526

45.707.526.526

Nama BUMN

*) selisih antara data neraca dengan data piutang diragukan sebesar Rp1 karena pembulatan

c. Piutang Macet sebesar Rp54.713.434.845 terdiri dari:
(dalam rupiah)
Jumlah

Penyisihan Piutang
tidak Tertagih (100%)

Nilai
Bersih

PT. Istaka Karya
PT. Bina Karya
PT. Balai Pustaka
PT. Industri
Sandang
Nusantara
5. PT Inhutani V

6.391.154.934
566.628.402
786.749.799
43.586.982.444

6.391.154.934
566.628.402
786.749.799
43.586.982.444

-

3.381.919.266

3.381.919.266

-

Jumlah

54.713.434.845

54.713.434.845

-

Nama BUMN
1.
2.
3.
4.

Dalam piutang dividen tersebut di atas, belum termasuk dividen tahun 2011 dari PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk sebesar Rp956.493.260.000,00, dimana pada Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan telah ditetapkan sebagai dividen dalam bentuk
saham kepada para pemegang saham. Keputusan pemberian dividen dalam bentuk saham
ini, mengakibatkan perubahan nilai moda saham yang dimiliki oleh Pemerintah pada PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk. Perubahan nilai modal disetor dari dividen saham tersebut,
telah dituangkan dalam perubahan Anggaran Dasar Perusahaan.
Dividen saham yang telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk akan dicatat dan diakui sebagai penerimaan dividen, setelah
ditetapkannya Peraturan Pemerintah tentang Penyertaan Modal Negara kepada PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk yang berasal dari penerimaan dividen tahun 2011 tersebut.
Pemerintah akan mengalokasikan penerimaan dari dividen dan pelaksanaan penyertaan
modal negara dari penerimaan dividen tersebut pada APBN-P Tahun 2013.
2. Piutang pada BA 999.05 per 31 Desember 2012 sebesar Rp3.913.204.981.704
merupakan piutang yang berasal dari kelebihan pembayaran (lebih salur) Dana
Perimbangan. Lebih salur tersebut akan dikompensasikan dengan pembayaran Dana
Perimbangan TA 2013.
3. Piutang pada Bagian Anggaran Belanja Subsidi (BA 999.07) sebesar
Rp1.142.775.784.247 merupakan Piutang yang berasal dari kelebihan pembayaran atas
subsidi Pangan berdasarkan hasil audit BPK tahun 2011 dan tahun 2012 masing-masing

Catatan atas Laporan Keuangan -117-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
sebesar Rp435.113.206.842 dan Rp707.662.577.405.
4. Piutang pada Bagian Anggaran
Rp211.015.741.654 terdiri dari:

Belanja

Lain-Lain

(BA

999.08)

sebesar

a. Piutang pada Perum BULOG sebesar Rp2.978.120.000; dan
b. Piutang pada Kementerian Pertanian sebesar Rp208.037.621.654 berupa cadangan
benih yang berada di penangkaran yang merupakan nilai stok Cadangan Benih
Nasional (CBN) yang berada di penangkar PT Sang Hyang Seri (SHS) dan PT. Pertani
sebanyak 16.081.053 kg dalam lima komoditas yaitu Padi Non Hibrida, Padi Hibrida,
Jagung Komposit, Jagung Hibrida, dan Kedelai, serta biaya distribusi CBN.
5. Piutang PT PPA sebesar Rp2.816.000.000 merupakan kewajiban PT PPA atas Hasil
Pengelolaan Aset (HPA) yang masih harus disetorkan kepada Pemerintah, dengan rincian
sebagai berikut.
(dalam rupiah)
Uraian
Saldo Awal (1)
Koreksi Saldo Awal (2)
Penerimaan:
Hasil Pengelolaan Aset (HPA):
Divestasi saham yang dikelola
Dividen atas saham yang dikelola
Pokok dan bunga atas tagihan yang dikelola
Pokok dan Bunga Bunga atas obligasi yang dikelola
Redemption Obligasi
Penjualan dari right saham
HPA aset lainnya
Jumlah HPA
Dana Cadangan Biaya Pengelolaan
Bunga dari dana HPA yg masih harus disetor
Jumlah Penerimaan (3)
Pengurangan:
Biaya pengelolaan yang dapat diperoleh kembali
tahun berjalan dan telah dibayar tunai
Imbalan Pengelolaan Aset
PPN atas Imbalan Pengelolaan Aset
PPN atas Penggantian Biaya Pengelolaan
Biaya aset periode sebelumnya
Imbalan Kinerja
PPN Imbalan Kinerja
Tunggakan biaya/biaya aset dengan penugasan
khusus
Jumlah Pengurangan (4)
HPA yang harus disetor ke Pemerintah ((5)=(1)+(2) +
(3) –(4))
HPA yang telah disetor ke Pemerintah (6)
Jumlah HPA yang masih harus disetor (7) = (5) –
(6)

31 Desember 2012
(audited)
2.786.071.531
88.928.469

31 Desember 2011
(audited)
2.121.512.481
755.838

295.000.000
2.978.000.000
159.445.000.000

38.000.000.000
466.040.291
156.974.861.111

1.962.000.000
164.680.000.000
2.829.000.000
167.509.000.000

195.440.901.402
2.627.252.574
690.648.835
198.758.802.811

121.000.000
48.899.000.000
4.890.000.000
12.000.000
-

100.414.305
50.337.375.239
5.033.737.524
10.041.430
1.363.997.000
136.399.700

53.922.000.000
116.462.000.000

56.981.965.198
143.899.105.932

113.646.000.000
2.816.000.000

141.113.034.401
2.786.071.531

Catatan atas Laporan Keuangan -118-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
6. Piutang Migas pada BA 999.99 terdiri dari:
(dalam rupiah)
Uraian
Piutang pada PT Pertamina
Piutang Migas Lainnya
Piutang Migas (Bruto)
Penyisihan
Piutang Migas (Netto)

31 Desember 2012
(audited)
57.925.277.546
7.565.410.577.484
7.623.335.855.030
(470.531.669.198)
7.152.804.185.832

31 Desember 2011
(audited)
625.801.393.360
4.519.485.029.407
5.145.286.422.767
(262.082.042.787)
4.883.204.379.980

Rincian Piutang PT Pertamina sebesar Rp57.925.277.546 terdiri dari USD1,224,469 dan
Rp46.084.659.028.
Uraian
Nilai Lawan
Ekspor Minyak Mentah
Natural Gas
LPG
Jumlah
Total (setelah konversi ke rupiah)

USD
514
999.319
224.636
1.224.469

Rp
46.084.659.028
46.084.659.028
57.925.277.546

Rincian Piutang Non PT Pertamina sebesar USD782,358,901 ekuivalen dengan
Rp7.565.410.577.484 terdiri dari:
No

Piutang

1
2

Penjualan Minyak Bumi
Penjualan Gas Alam
a. Melalui Trustee
1) Ekspor LNG
2) Ekspor Gas Alam
3) Domestik Gas Alam
4) Domestik LPG
5) Domestik LNG
b. Melalui Non Trustee (Kewajiban KKKS)
1) Ekspor LPG
2) Domestik Gas Alam
Overlifting KKKS
a. Minyak Bumi
b. Gas Alam
Lainnya
a. Bonus Produksi
b. Transfer Material
Total Piutang

3

4

USD
68,402,752.100
165,902,126.678
158,397,155.572
128,361,674.870
30,035,480.702
7,504,971.106
248,670
7,504,722.436
544,294,203.780
343,025,279 .252
201,268,924.528
3,759,818.940
3,000,025.000
759,793.940
782,358,901.498

7. Piutang Bukan Pajak pemanfaatan aset eks Pertamina pada BA 999.99 sebesar
Rp2.804.109.072.920 terdiri dari:
a. Piutang sewa tanah di Jalan Terogong 33, Jakarta Selatan oleh Jakarta International
School sebesar Rp65.875.527.324; dan
b. Piutang sewa aset oleh PT Pertamina (Persero) c.q. PT Pertamina EP sebesar

Catatan atas Laporan Keuangan -119-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
Rp2.738.233.545.596.
Berdasarkan surat Menteri Keuangan Nomor S-341/MK.6/2010 tanggal 27 September
2010 hal Sewa Menyewa antara Menteri Keuangan dan Jakarta International School dan
surat Nomor S-533/MK.6/2012 tanggal 2 Oktober 2012 hal Tindak Lanjut Permasalahan
Sewa Tanah oleh Jakarta International School, atas penggunaan lahan di Jalan Terogong
33, Jakarta Selatan periode 1 Mei 2008 sampai dengan 29 Februari 2012 (46 bulan) oleh
Jakarta International School, telah ditetapkan pengenaan sewa sebesar
Rp90.677.717.599.
Pada tanggal 14 Desember 2012, pihak Jakarta International School telah melakukan
pembayaran sewa sebesar 50% melalui setoran ke Rekening Kas Umum Negara, sehingga
masih terdapat Piutang PNBP dari sewa BMN sebesar Rp45.338.858.800.
Selanjutnya, untuk perpanjangan sewa, dengan surat Menteri Keuangan Nomor S150/MK.6/2013 tanggal 26 Maret 2013 hal Sewa Tanah di Jalan Terogong 33 oleh
Jakarta International School, telah ditetapkan pengenaan sewa periode 1 Maret 2012
s.d. 28 Februari 2013 (12 bulan) sebesar Rp20.536.668.524.
Berdasarkan Laporan Keuangan PT Pertamina (Persero) Tahun 2012, diketahui terdapat
pencatatan Hutang Kepada Pemerintah berupa sewa BMN eks Pertamina yang digunakan
oleh PT Pertamina sejak tahun 2003 s.d. 2012, dengan total nilai terhutang per 31
Desember 2012 adalah sebesar Rp2.738.233.545.596.
8. Piutang pada BA 999.99 berupa Piutang pada 20 Bank Dalam Likuidasi (BDL) terdiri dari:
(dalam Rp)
Uraian
15 BDL eks Dana Talangan Pemerintah
5 BDL eks Dana Penjaminan Pemerintah
Nilai Bruto
Penyisihan
Nilai Bersih

31 Desember 2012
(audited)
8.045.563.970.917
2.646.827.753.397
10.692.391.724.314
(10.573.232.359.354)
119.159.364.960

31 Desember 2011
(audited)
8.298.437.312.747
2.655.229.633.477
10.953.666.946.224
(10.912.573.238.618)
41.093.707.606

a. Piutang pada 15 BDL eks Dana Talangan Pemerintah berasal dari.
(dalam rupiah)
Uraian
Dana BLBI BDL yang di-cessie-kan
Dikurangi:
– Pengembalian s.d. Desember 2006
– Pengembalian tahun 2007
– Pengembalian tahun 2008
– Pengembalian tahun 2009
– Pengembalian tahun 2010
– Pengembaliantahun 2011
– Pengembaliantahun 2012
Jumlah

31 Desember 2012
(audited)
11.888.938.781.558

31 Desember 2011
(audited)
11.888.938.781.558

(2.730.645.774.151)
(228.053.353.977)
(323.144.463.070)
(140.764.168.751)
(84.175.667.811)
(83.718.041.051)
(252.873.341.830)
8.045.563.970.917

(2.730.645.774.151)
(228.053.353.977)
(323.144.463.070)
(140.764.168.751)
(84.175.667.811)
(83.718.041.051)
8.298.437.312.747

Dari 15 BDL, 13 BDL telah melaksanakan penandatanganan Berita Acara Serah
Terima (BAST) Aset dari Tim Likuidasi kepada Pemerintah c.q. Kementerian Keuangan
dengan, satu BDL yaitu Bank Umum Majapahit Jaya telah melaksanakan RUPS
pembubaran Tim Likuidasi, dan satu BDL belum melakukan penandatanganan BAST

Catatan atas Laporan Keuangan -120-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
Aset, yaitu PT Bank Jakarta. Rincian Piutang 15 BDL lebih lengkap dapat dilihat pada
Daftar 14.
b. Piutang pada lima BDL eks Dana Penjaminan merupakan saldo penjaminan pemerintah
terhadap lima BDL yang diberikan melalui UP3 (Unit Pelaksana Penjaminan
Pemerintah) dengan bank pembayar PT BNI (Persero), dengan perhitungan sebagai
berikut.
(dalam rupiah)
Uraian
Total dana BLBI BDL yang di-cessie-kan
Dikurangi:
– Pengembalian dari Tim Likuidasi Th 2006
– Pengembalian dari Tim Likuidasi Th 2007
– Pengembalian dari Tim Likuidasi Th 2008
– Pengembalian dari Tim Likuidasi Th 2009
– Pengembalian dari Tim Likuidasi Th 2010
– Pengembalian dari Tim Likuidasi Th 2011
– Pengembalian dari Tim Likuidasi Th 2012
Jumlah*)

31 Desember 2011
(audited)
3.321.282.950.812

31 Desember 2010
(audited)
3.321.282.950.812

(9.000.000.000)
(28.500.000.000)
(15.000.000.000)
(366.663.664.470)
(146.889.652.865)
(100.000.000.000)
(8.401.880.081)
2.646.827.753.396

(9.000.000.000)
(28.500.000.000)
(15.000.000.000)
(366.663.664.470)
(146.889.652.865)
(100.000.000.000)
2.655.229.633.477

*) selisih antara data neraca dengan rincian piutang sebesar Rp1 karena pembulatan

9. Piutang pada BA 999.99 berupa Piutang Belanja Pensiun sebesar Rp42.120.486.400
terdiri dari:
a. Pengembalian Setoran DAMU Pensiun Bulan Januari s.d. Juni 2012 sebesar
Rp19.488.628.600;
b. Pengembalian Setoran damu Pensiun Bulan Juli s.d. Desember 2012 sebesar
Rp20.163.161.100; dan
c. Pengembalian Setoran Damu Pensiun Rapel dan Gaji ke 13 Tahun 2012 sebesar
Rp2.468.696.700.
Seluruh Piutang Belanja Pensiun sebesar Rp42.120.486.400 telah dilunasi dan telah
disetorkan ke kas negara pada TA 2013 sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak TA
2013.
10. Piutang pada BA 999.99 sebesar Rp63.722.116.582.074, terdiri dari Piutang Aset
Kredit eks BPPN sebesar Rp57.875.238.023.263 dan eks Kelolaan PT PPA sebesar
Rp5.846.878.558.811. Piutang Aset Kredit eks BPPN dan eks Kelolaan PT PPA yang
dapat direalisasikan adalah sebesar Rp5.097.769.326.566, yaitu berasal dari nilai bruto
sebesar Rp63.722.116.582.074 dikurangi penyisihan sebesar Rp58.624.347.255.508.
Piutang tersebut terdiri dari:
(dalam rupiah)
Piutang Aset Kredit Eks BPPN dan Eks Kelolaan PT
PPA
Aset kredit eks BPPN
Eks Kelolaan PT PPA
Piutang (Bruto)
Penyisihan
Piutang (Bersih)

Jumlah
57.875.238.023.263
5.846.878.558.811
63.722.116.582.074
(58.624.347.255.508)
5.097.769.326.566

Aset eks BPPN sebesar Rp57.875.238.023.263 merupakan aset Pemerintah hasil
penyitaan oleh pemerintah karena para debitor tidak mampu melunasi hutangnya kepada
Pemerintah atas fasilitas likuiditas yang dikucurkan Pemerintah pada saat terjadi krisis

Catatan atas Laporan Keuangan -121-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
ekonomi tahun 1997-1998. Aset-aset tersebut pada awalnya dikelola oleh BPPN (Badan
Penyehatan Perbankan Nasional) sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap
pemberian dana talangan kepada perbankan yang CAR (Capital Adequate Ratio) di bawah
batas minimal yang ditetapkan BI. Setelah BPPN dibubarkan kemudian sebagian
pengelolaannya beralih pada Tim Pemberesan BPPN yang diketuai langsung oleh Menteri
Keuangan. Aset-aset yang dikelola oleh Tim Pemberesan BPPN adalah aset-aset yang
masih berperkara.
Aset kredit eks BPPN per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp57.875.238.023.263
dan per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 65.071.997.186.144. Perubahan jumlah
ini disebabkan oleh adanya pembayaran dan/atau pelunasan oleh debitur, koreksi jumlah
utang, pengembalian pengurusan piutang negara oleh PUPN kepada Penyerah Piutang
(dhi. Kantor Pusat DJKN), dan adanya revaluasi pada tahun 2012 atas hasil inventarisasi
dan penilaian (IP) sisa aset eks BPPN tahun 2011. Selain itu, perubahan juga disebabkan
adanya perubahan struktur penyajian aset kredit eks BPPN pada laporan keuangan Tahun
2012 yakni memasukkan tagihan PKPS menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aset
kredit eks BPPN.
Sebagai tindak lanjut atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK tahun 2011, maka pada
tahun 2012 dilakukan verifikasi ulang atas hasil IP Tahun 2011 sebanyak 1.319 berkas
dan menunjukkan keberadaan piutang tersebut dengan dokumen pendukung berupa
dokumen pengalihan piutang dari Bank Asal kepada BPPN (Cessie).
Aset kredit eks kelolaan PT PPA sebesar Rp5.846.878.558.811 merupakan hak tagih
atau piutang eks BPPN yang semula diserahkan pengelolaannya kepada PT PPA
kemudian dikembalikan ke Menteri Keuangan sesuai berita acara serah terima tanggal 27
Februari 2009. Pengelolaan atas aset eks kelolaan PT PPA ini oleh Kementerian
Keuangan dilakukan melalui mekanisme penyerahan kepada PUPN, namun sebagian aset
kredit ini masih dalam pengelolaan Kantor Pusat DJKN.
Pada LKPP Tahun 2011 Aset kredit eks BPPN dan Tagihan PKPS dicatat sebagai Aset
Lainnya eks BPPN. Rincian Piutang Aset Kredit Eks BPPN dan Eks Kelolaan PT PPA
dapat dilihat pada Daftar 15.
11. Piutang Lain-lain pada BA 999.99 berupa Piutang Aset Kredit yang Diserahkelolakan
kepada PT PPA sebesar Rp2.334.964.266.710 merupakan aset kredit yang sebelumnya
berasal dari BPPN yang tidak terkait dengan perkara, yang dikelola oleh PT PPA
berdasarkan perjanjian serah-kelola aset antara Menteri Keuangan dan PT PPA tanggal 7
Maret 2012.
Rincian Piutang Aset Kredit yang Diserahkelolakan kepada PT PPA adalah sebagai
berikut.
Debitur
PT Jaya Perkasa Engineering
PT Polysindo Eka Perkasa
PT Texmaco Jaya
PT Wastra Indah
PT Bina Prima Perdana
PT Tuban Petrochemical Industries
Total
Total (setelah konversi ke Rp)

Nilai Aset
(dalam Rp)
151.367.074.750
459.555.536
365.572.613
10.493.948
470.399.713.486
1.083.805.023.903
1.706.407.434.236

Nilai Aset
(dalam USD)
38,822,432
960,092
2,435
25,540,008
65,324,967
2.334.964.266.710

Catatan atas Laporan Keuangan -122-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
C.2.14 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi
Bagian Lancar Tagihan
TGR Rp366,81 miliar

Jumlah Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) per 31 Desember 2012 dan 31
Desember 2011 sebesar Rp366.808.908.475 dan Rp60.470.939.992 merupakan saldo
Tagihan TGR pada KL dan BUN yang akan jatuh tempo kurang dari 12 bulan setelah tanggal
neraca. Saldo Bagian Lancar TGR per 31 Desember 2012 berdasarkan nilai bersih yang dapat
direalisasikan adalah sebesar Rp296.853.225.635 yang berasal dari nilai bruto sebesar
Rp366.808.908.475 dikurangi penyisihan sebesar Rp69.955.682.840.
Rincian Bagian Lancar TGR pada masing-masing KL dan BUN dapat dilihat pada Daftar 16.

C.2.15 Bagian Lancar Penerusan Pinjaman
Bagian Lancar Penerusan
Pinjaman Rp5,32 triliun

Bagian Lancar Penerusan Pinjaman per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 sebesar
Rp5.325.797.572.454 dan Rp5.306.849.159.688. Bagian Lancar Penerusan Pinjaman terdiri
dari:
1. Bagian Lancar Penerusan Pinjaman sebesar Rp4.112.004.157.416 merupakan potensi
kewajiban pokok Penerusan Pinjaman yang jatuh tempo sampai dengan akhir tahun 2012.
Nilai Bagian Lancar Penerusan Pinjaman per 31 Desember 2012 berdasarkan nilai bersih
yang dapat direalisasikan adalah sebesar Rp4.091.444.136.629 yang berasal dari nilai
bruto Rp4.112.004.157.416 dikurangi penyisihan sebesar Rp20.560.020.787, dengan
rincian:
(dalam rupiah)
Uraian
BUMN
BUMD
Pemda
Lainnya
RIDL
Nilai Bruto
Penyisihan
Nilai Bersih

31 Desember 2012
(audited)
3.559.205.061.823
384.443.942.135
64.970.519.686
100.085.268.993
3.299.364.779
4.112.004.157.416
(20.560.020.787)
4.091.444.136.629

31 Desember 2011
(audited)
3.822.754.353.377
453.602.028.304
76.293.160.709
109.745.805.386
4.462.395.347.776
(22.311.976.739)
4.440.083.371.037

2. Piutang Lainnya Penerusan Pinjaman sebesar Rp1.213.793.415.038 merupakan piutang
yang terkait dengan Penerusan Pinjaman, terdiri dari:
a. Potensi Tunggakan dapat ditagih sebesar Rp736.967.707.027 yang merupakan
bagian hak tagih Pemerintah yang telah jatuh tempo dan menunggak serta memiliki
potensi untuk dapat ditagih pada 2012. Berdasarkan Perdirjen Perbendaharaan
Nomor 12/PB/2011 mengenai Kualitas dan Penyisihan Piutang, piutang disajikan
berdasarkan umur piutang. Piutang yang tertunggak dengan kolektibilitas di bawah
12 bulan per tanggal neraca dikategorikan sebagai potensi tunggakan yang dapat
ditagih. Sedangkan piutang yang tertunggak dengan kolektibilitas di atas 12 bulan per
tanggal neraca diklasifikasikan pada aset lainnya RDI. Jumlah potensi tunggakan
yang dapat ditagih terdiri dari piutang pada:

Catatan atas Laporan Keuangan -123-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)

Uraian
BUMN
BUMD
Pemda
Lainnya
Nilai Bruto
Penyisihan
Nilai Bersih

Jumlah (Rp)
567.643.657.084
131.467.308.183
22.935.756.186
14.920.985.574
736.967.707.027
(97.681.346.302)
639.286.360.725

b. Piutang Bunga sebesar Rp289.724.637.548 berdasarkan debitur, yaitu:
Uraian
BUMN
BUMD
Pemda
Lainnya (Channeling dan KUMK SUP 005)
Nilai Bruto
Penyisihan
Nilai Bersih

Jumlah (Rp)
248.711.538.497
17.970.941.240
7.532.262.744
15.509.895.067
289.724.637.548
(1.448.623.188)
288.276.014.360

c. Piutang Denda yang telah diterbitkan Surat Tagihannya sebesar Rp187.101.070.462
berdasarkan debitur, yaitu:
Uraian
BUMN
BUMD
Pemda
Nilai Bruto
Penyisihan
Nilai Bersih

Jumlah (Rp)
44.468.788.857
139.045.384.728
3.586.896.877
187.101.070.462
(935.505.352)
186.165.565.110

Piutang Lainnya Penerusan Pinjaman pada LKPP Tahun 2011 disajikan pada pos Piutang Lainlain, sedangkan pada LKPP Tahun 2012 disajikan pada pos Bagian Lancar Penerusan
Pinjaman.

Catatan atas Laporan Keuangan -124-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
C.2.16 Piutang dari Kegiatan BLU
Piutang dari Kegiatan
BLU Rp2,47 triliun

Piutang dari Kegiatan BLU per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar
Rp2.473.903.438.486 dan Rp1.216.391.989.142. Saldo Piutang dari Kegiatan BLU per 31
Desember 2012 berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah sebesar
Rp1.624.780.324.255 yang berasal dari nilai bruto sebesar Rp2.473.903.438.486 dikurangi
penyisihan sebesar Rp849.123.114.231. Piutang dari Kegiatan BLU terdiri dari piutang
kegiatan operasional BLU sebesar Rp2.391.229.848.357, dan non operasional BLU sebesar
Rp82.673.590.129.
Piutang Kegiatan Operasional BLU terdiri dari:
(dalam rupiah)
Kementerian Negara/Lembaga
1. BLU di Sekretariat Negara
2. BLU di Kementerian Keuangan
3. BLU di Kementerian Perindustrian
4. BLU di Kementerian ESDM
5. BLU di Kementerian Perhubungan
6. BLU di Kementerian Dikbud
7. BLU di Kementerian Kesehatan
8. BLU di Kementerian Agama
9. BLU di Kementerian PU
10. BLU di Kementerian KUKM
11. BLU di Kepolisian RI
12. BLU di BPPT
13. BLU di LAPAN
14. BLU di Kemen Perumahan Rakyat
15. BLU di Badan Pengusahaan Kawasan
Perdagangan Bebas & Pelabuhan
Bebas Batam
Jumlah Nilai Bruto
Penyisihan
Jumlah Nilai Bersih

31 Desember 2012
(audited)
776.749.968.403
20.520.519.164
2.191.005.720
20.153.640.443
1.617.931.020
393.579.565.638
689.34