MAKALAH KLIMATOLOGI PENGERTIAN ANGIN GEO

KATA PENGANTAR

Pertama-tama tiada kata yang indah yang patut kami ucapkan mengawali tulisan ini
selain ucapan puji dan syukur kepada Allah SWT karena kami menyadari bahwa hanya
karena limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
Makalah tepat pada waktunya.
Makalah tentang Faktor-faktor yang pada tanaman merupakan salah satu tugas mata
kuliah Klimatologi. Saya berharap Makalah ini dapat memberikan manfaat dalam proses
Diskusi atau pembelajaran.
Akhir kata, saya ucapkan permohonan maaf jika dalam penyusunan Makalah ini
terdapat kekeliruan atau ada kata-kata yang tidak berkenan di hati pembaca. Saya sadari
penyusunan Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya sebagai
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak demi
kesempurnaan dalam penulisan Makalah saya. Terlepas dari semua itu, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palu, 20 November 2015

Penulis

1


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3

Latar Belakang...........................................................................................................1
Rumusan Masalah......................................................................................................2
Tujuan ........................................................................................................................2

II. PEMBAHASAN
2.1
2.2
2.3
2.4


Pengertian

angin
.........................................................................................................3
Hukum Geotropis dan gerak massa ...........................................................................4
Aplikasi Hukum Newton dalam Kehidupan .............................................................5
Pengaruh hutan terhadap gerak udara .......................................................................7

III. PENUTUP
3.1

Kesimpulan ..............................................................................................................10

3.2

Saran ........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA


2

I. PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang
Permukaan bumi kita tidak rata, tidak halus mulus ,ada yang menonjol dan ada yang

cekung.

Permukaan

yang

menonjol

dapat

berupa


gunung,

bukit,

atau

dataran

tinggi.Permukaan yang cekung dapat berupa jurang, sungai atau laut. Dilihat dari
penyebabnya karena ada aktifitas tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga Endogen dapat
berupa tektonisme, vulkanisme dan seisme. Tenaga Eksogen berupa pelapukan,erosi dan
sedimentasi. Perbedaan satu tempat dengan tempat yang lainnya berkaitan dengan relief bumi
membawa akibat perbedaan cuaca ,suhu, iklim ,curah hujan, jenis tanah dan lain-lain.
Massa udara yang bergerak disebut angin. Angin dapat bergerak secara horizontal
maupun secara vertikal dengan kecepatan yang bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis.
Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu
tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara
tinggi ke yang tekanan udara lebih rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi,
maka 5angin yang bergerak secara langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan

rendah. Akan tetapi, perputaran bumi pada sumbunya, akan menimbulkan gaya yang akan
mempengaruhi arah pergerakan angin.
Variasi arah dan kecepatan angin dapat terjadi jika angin bergeser dengan permukaan
yang licin (smooth), variasi yang diakibatkan oleh kekasaran permukan disebut turbulensi
mekanis. Turbulensi daat pula terjadi pada saat udara panas pada permukaan bergerak ke atas
secara vertikal, kaena adanya resistensi dari lapisan udara di atasnya. Turbulensi yang
disebabkan perbedaan suhu lapisan atmosfer ini disebut turbulensi termal atau kadang disebut
turbulensi konfektif. Fluktuasi kecepatan angin akibat turbulensi mekanis umumnya lebih

1

kecil tetapi frekuensinya lebih tinggi (lebih cepat) dibandingkan dengan fluktuasi akibat
turbulensi termal (Karim,1985).

1.2

Rumusan masalah
1.
2.
3.

4.

1.3

Apa Pengertian angin?
Bagaimana Pernyataan Hukum Geotropis dan gerak massa?
Bagaimana Pernyataan Aplikasi Hukum Newton?
Apa Pengaruh hutan terhadap gerak udara?
Tujuan
Untuk mengetahui pengertian angin, Hukum Geotropis dan gerak massa,

menggunakan aplikasi hukum Newton, serta mengetahui pengaruh hutan terhadap gerak
udara.

II. PEMBAHASAN
2

2.1

Pengertian &ias&&

Angin adalah udara yang bergerak. Tinggi rendahnya suhu angin dapat disebabkan

oleh keadaan relief permukaan bumi. Sebagai contoh di daerah pegunungan suhunya lebih
terasa dingin, dibandingkan dengan di daerah pesisir pantai. Hal ini membuktikan bahwa
keadaan relief bumi menentukan tinggi rendahnya suhu angin.
Angin memiliki laju kecepatan dan arah, permukaan relief bumi mempengaruhi ruang
gerak angin dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah, sehingga
permukaan relief bumi menjadi tumpuan pergerakan angin. Terjadinya angin darat dan angin
laut merupakan peristiwa pergerakan angin yang dipengaruhi oleh bentuk relief muka bumi.
Dibawah ini termasuk jenis angin yang terjadi berdasarkan pengaruh relief
permukaan bumi terhadap angin di Indonesia :
a) Angin darat yaitu 5angin yang bertiup dari darat ke laut yang terjadi pada malam hari.
Sifat daratan yang cepat menerima panas dan juga dingin sehingga daratan bersifat
maksimum dan lautan bersifat minimum.
b) Angin Laut yaitu angin yang bertiup dari laut ke darat yang terjadi pada siang hari.
Sifat lautan yang lambat menerima panas dan juga dingin sehingga lautan bersifat
angin dan daratan bersifat maksimum.
c) Angin Lembah adalah angin yang bertiup dari lembah menuju ke gunung terjadi pada
siang hari, Pada saat itu daerah daerah lereng dan puncak gunung mendapat
penyinaran matahari lebih awal.

d) Angin Gunung adalah angin yang bertiup dari gunung menuju ke lembah yang terjadi
pada malam hari.
e) Angin Fohn adalah angin yang turun dari pegunungan bersifat kering panas dan
merusak tanaman di Bumi.
f) Angin Bahorok. Sejenis angin berembus di dataran rendah Bahorok Deli (Sumatra
Utara) banyak merusak tanaman seperti Tembakau.
g) Angin Kumbang. Bertiup di daerah Cirebon (Jawa Barat) berasal dari 5angin Muson
tenggara angin ini bergerak menaiki pegunungan dan turun menjadi angin bersuhu
panas dan kering.

3

h) Angin Gending. Angin yang bertiup di daerah gending Probolinggo (Jawa Timur)
semula berupa angin muson yang basah diantara pegunungan Lamongan dan Tengger
kemudian turun bersifat panas dan kering.
i) Angin Brubu. Angin yang bertiup di daerah Brubu-Ujung Pandang (Sulawesi Selatan)
semula berupa angin tenggara banyak mengandung uap air bergerak naik sebelah
timur Makasar turun kelereng bersifat panas dan kering.
j) Angin Wambrau. Angin yang bertiup di daerah Biak (Papua) berasal dari 5ias55 Muson
Tenggara.


2.2

Hukum Geotropis dan gerak massa
Geotropisme, yaitu gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh gaya tarik bumi

(gravitasi bumi). Contoh gerak akar tumbuhan menuju ke pusat bumi. Akar selalu tumbuh ke
arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuh akar ini
merupakan contoh lain dari gerak tropisme. Gerak yang disebabkan rangasangan gaya
gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik
bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar
disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat
bumi disebut geotropisme negatif. Contoh lain dari geotropisme adalah gerak tumbuh pada
bunga kacang. Pada waktu bunga mekar, geraknya menjauhi pusat bumi, maka termasuk
geotropisme negatif. Tetapi setelah terjadi pembuahan, gerak bunga kemudian ke bawah
menuju tanah ke pusat bumi dan berkembang terus menjadi buah kacang tanah. Dengan
demikian, terjadi perubahan gerak tumbuh pada bunga kacang tanah. Sebelum pembuahan
adalah geotropisme negatif dan setelah pembuahan adalah geotropisme positif. Pertumbuhan
bunga ini dipengaruhi oleh peranan hormon pertumbuhan.
Gerakan massa dipengaruhi oleh faktor-faktor :

a)
4

Kekompakkan tanah atau batuan

b)
c)
d)
e)
f)
g)

Vegetasi
Kemiringan lereng
Berat massa tanah atau batuan serta massa benda diatasnya
Kandungan air
Adanya bidang pelincinr yang miring
Getaran bumi baik oleh genpa bumi maupun oleh sebab lain seperti lewatnya
kendaraan berat


2.3

Aplikasi Hukum Newton dalam Kehidupan
Aplikasi Hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari:

a)

Pena yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas ditarik
secara cepat.

b)

Ketika kita berdiri dalam bus yang sedang melaju kencang, tiba-tiba bus direm, para
penumpang akan terdorong ke depan.

c)

Demikian juga saat tiba-tiba bus dipercepat (di gas), para penumpang terlempar ke
belakang. Karena tubuh penumpang sedang mempertahankan posisi diamnya.

d)

Ayunan bandul sederhana. Bandul jika tanpa gaya dari luar akan tetap bergerak,
dengan percepatan nol.

e)

Pada lift diam atau bergerak dengan kecepatan tetap, maka percepatannya nol. Oleh
karena itu, berlaku keseimbangan gaya (hukum I Newton).
Aplikasi Hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari:

a)

Benda yang melaju jika melakukan percepatan akan dirinya maka gaya akan
bertambah besar.

b) Pada gerakan di dalam lift. Ketika kita berada di dalam lift yang sedang bergerak,
gaya berat kita akan berubah sesuai pergerakan lift. Saat lift bergerak ke atas, kita
akan merasakan gaya berat yang lebih besar dibandingkan saat lift dalam keadaan
diam. Hal yang sebaliknya terjadi ketika lift yang kita tumpangi bergerak ke bawah.
Saat lift bergerak ke bawah, kita akan merasakan gaya berat yang lebih kecil daripada
saat lift dalam keadaan diam.
5

c)

Bus yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan
gaya dan berbading terbalik dengan massa busl tersebut.

d) Permainan Kelereng. Kelereng yang kecil saat dimainkan akan lebih cepat
menggelinding, sedangkan kelereng yang lebih besar relatif lebih lama (percepatan
berbanding terbalik dengan massanya).
e)

Menggeser barang pada bidang miring.

f)

Berat badan kita ( W= m g ).

g) Saat melakukan lemparan tolak peluru : bola akan lebih jauh dan cepat jika diberikan
lemparan yang kuat begitu sebaliknya.
h) Pada saat berlari : Menambah gaya kecepatan agar menghasilkan percepatan yang
maksimal. Semakin besar gaya yang dikeluarkan oleh seorang atlit, maka akan
semakin besar percepatannya.
i)

Mobil yang mogok akan lebih mudah didorong oleh dua orang,dibandingkan diorong
oleh satu orang.
Aplikasi Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari:

a) Seseorang memakai sepatu roda dan berdiri menghadap tembok. Jika orang tersebut
mendorong tembok (aksi), maka tembok mendorongnya dengan arah gaya yang
berlawanan(reaksi).
b) Ketika menekan ujung meja dengan tangan, tangan kita mengerjakan gaya pada
meja(aksi). Dan sebaliknya ujung meja pun menekan tangan kita(reaksi).
c) Ketika kaki pelari menolak papan start ke belakang(aksi), papan start mendorong
pelari ke depan(reaksi) sehingga pelari dapat melaju ke depan.
d) Ketika seorang perenang menggunakan kaki dan tangannya untuk mendorong air ke
belakang(aksi), air juga akan mendorong kaki dan tangan perenang ke depan(reaksi).
e) Ketika kita berjalan di atas tanah, telapak kaki kita mendorong tanah ke belakang.
Sebagai reaksi, tanah mendorong kaki kita ke depan sehingga kita dapat berjalan.
f) Ketika kita menembak, senapan mendorong peluru ke depan(aksi). Sebagai reaksi,
peluru pun mendorong senapan ke belakang.

6

g) Ketika mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung, pendayung mendorong
air ke belakang(aksi). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung ke depan,
sehingga perahu bergerak ke depan.
h) Ketika seseorang membenturkan kepalanya ke tiang(aksi), dia akan merasa sakit
karena tiang memberikan gaya pada dia(reaksi).
2.4

Pengaruh hutan terhadap gerak udara
Gejala peningkatan suhu udara utamanya pada siang hari semakin konkret, dirasakan
di Indonesia khususnya di kota-kota besar. Terjadinya pulau panas (heat island) di
perkotaan menjadi fenomena kian serius seiring dengan gejala perubahan iklim
global. Meningkatnya suhu udara rata-rata di perkotaan dapat terkendali dengan
keberadaan vegetasi pepohonan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi
dan analisis jarak jangkau efek vegetasi pohon terhadap suhu udara siang hari di
perkotaan. Selanjutnya menganalisis prosentase luas dan posisi penempatan hutan
kota atau vegetasi pohon agar efektif mengendalikan kenaikan suhu udara. Arah dan
kecepatan angin mempengaruhi jarak jangkau efek vegetasi terhadap pendinginan
udara. Hasil ini menunjukkan bahwa keberadaan vegetasi pada daerah hulu angin
memberikan efek penekanan kenaikan suhu pada daerah hilirnya. Arah dan kecepatan
angin sangat penting dipertimbangkan dalam penempatan vegetasi pohon atau hutan
kota. Hal ini ikut menentukan efektivitas vegetasi dalam mengendalikan kenaikan
suhu udara di seluruh penjuru kota.
Hutan alam yang masih eksis sekarang ini tidak bisa lagi sepenuhnya diharapkan

kemampuannya untuk menetralisasi iklim perkotaan. Apalagi jika melihat kenyataan bahwa
letak perkotaan di Indonesia pada umumnya jauh dari kawasan hutan. Dengan demikian,
kawasan perkotaan harus memiliki hutan atau vegetasi sebagai sistem pengendali iklim.
Keberadaan hutan kota atau vegetasi pohon mutlak dibutuhkan oleh warga kota yang
menginginkan lingkungan kerja dan hunian yang nyaman. Sudah saatnya memperkaya

7

pandangan kita mengenai fungsi vegetasi pohon. Sebelumnya vegetasi dibutuhkan karena
fungsi estetik atau sebagai komponen arsitektur. Namun sekarang lebih penting kita tekankan
pada fungsi ekologisnya.

III. PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari pembahasan di atas yaitu:


Angin adalah udara yang bergerak. Tinggi rendahnya suhu 5angin dapat disebabkan
oleh keadaan relief permukaan bumi. Sebagai contoh di daerah pegunungan suhunya

8

lebih terasa dingin, dibandingkan dengan di daerah pesisir pantai. Hal ini
membuktikan bahwa keadaan relief bumi menentukan tinggi rendahnya suhu angin.


Geotropisme, yaitu gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh gaya angin bumi
(gravitasi bumi). Contoh gerak akar tumbuhan menuju ke pusat bumi.



Aplikasi Hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari, contohnya pena yang berada
di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas ditarik secara cepat.



Aplikasi Hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari, contohya benda yang melaju
jika melakukan percepatan akan dirinya maka gaya akan bertambah besar.



Aplikasi Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari, contohnya seseorang
memakai sepatu roda dan berdiri menghadap tembok. Jika orang tersebut mendorong
tembok

(aksi),

maka

tembok

mendorongnya

dengan

arah

gaya

yang

berlawanan(reaksi).


Hutan alam yang masih eksis sekarang ini tidak 5ias lagi sepenuhnya diharapkan
kemampuannya untuk menetralisasi iklim perkotaan. Apalagi jika melihat kenyataan
bahwa letak perkotaan di Indonesia pada umumnya jauh dari kawasan hutan.

9

DAFTAR PUSTAKA
http://yediprasetio.blogspot.co.id/2012/11/v-behaviorurldefaultvmlo_12.html. Diakses
tanggal 20 November 2015
http://irfanklimatologi.blogspot.co.id/2012/11/makalah-klimatologi-angin.html. Diakses
tanggal 20 November 2015

0