Karakteristik Sepsis Neonatorum di Unit Perinatologi RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012-2013

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Sepsis adalah keadaan klinis yang diawali oleh timbulnya SIRS ( Systemic

Inflammatory Response Syndrome) disertai dengan bukti adanya infeksi (biakan

positif terhadap organisme dari tempat yang seharusnya tidak ditemukan kuman
patogen) (Guntur AH et al, 2009). Sepsis dapat menjadi suatu penyakit yang berat
dan menyebabkan peningkatkan morbiditas dan mortalitas. Sepsis pada neonatus
merupakan sindrom klinik penyebab penyakit sistemik yang disebabkan oleh
bakterimia pada bulan pertama kehidupan (Gomella et al, 2009).
Sepsis neonatorum dibagi menjadi sepsis neonatorum awitan dini (SNAD)
dan sepsis neonatorum awitan lambat (SNAL). SNAD timbul dalam 72 jam
pertama kehidupan dan ditularkan perinatal dari ibunya, sedangkan SNAL timbul
setelah 72 jam dan didapatkan pascanatal dari lingkungan, biasanya sering
ditemukan pada bayi yang dirawat di ruang intensif, berat badan lahir (BBL),
nutrisi parenteral yang berlarut-larut, infeksi dari alat perawatan bayi, infeksi

nosokomial atau infeksi silang dari bayi lain atau dari tenaga medis yang merawat
(Aminullah A et al, 2010).
Berhubungan dengan proses persalinan bahwa insiden sepsis neonatorum
lebih banyak pada kasus bayi yang lahir melalui seksio sesarea dibandingkan
dengan lahir secara spontan. Penelitian sebelumnya di RS. Dr Soetomo, bahwa
bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki risiko sepsis 2.75 kali
lebih tinggi. Sedangkan pada persalinan prematur juga berisiko 4 kali lebih tinggi
dibandingkan bayi-bayi yang lahir cukup bulan dan bayi yang lahir dengan seksio
sesarea mempunyai risiko terjadi sepsis 1.89 kali lebih tinggi daripada yang tidak
melakukan seksio sesarea (Utomo MT et al , 2010).
Sepsis neonatorum merupakan salah satu penyebab tersering kematian
pada neonatus (Willar K et al, 2010). Insiden dari sepsis neonatorum bervariasi
dari 1-4/1000 kelahiran pada negara maju dan 10-50/1000 kelahiran di negara
berkembang. Laporan WHO yang dikutip dari State of world’s mother 2007

Universitas Sumatera Utara

dilaporkan bahwa 36% kematian neonatus disebabkan oleh penyakit infeksi,
diantaranya sepsis, pneumonia, tetanus, dan diare. WHO juga melaporkan case
fatality rate yang tinggi (40%) pada kasus sepsis neonatus (Putra PJ et al, 2012).


Insiden tingkat kejadian sepsis neonatorum di beberapa rumah sakit rujukan di
Indonesia sekitar 8.7-30.29% dengan angka kematian 11.56-49.9% (Utomo MT et
al, 2010).

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2007 melaporkan bahwa
kematian neonatal dini (0-7 hari) sebesar 78.5% dari seluruh kematian neonatal,
sebagian besar disebabkan karena gangguan pernapasan, prematuritas, dan juga
sepsis. Kematian neonatal lanjut (8-28 hari) sebanyak 20% disebabkan oleh sepsis
(Departemen Kesehatan RI, 2007).
Banyaknya kasus sepsis neonatorum yang terjadi di Sumatera Utara,
khususnya di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan yang merupakan
rumah sakit rujukan terbesar di Sumatera Utara menjadi dasar penulis untuk
meneliti karateristik sepsis neonatorum di unit perinatologi RSUP H. Adam Malik
Medan Tahun 2012-2013.
1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan


masalah sebagai berikut : Bagaimana karakteristik sepsis neonatorum yang terjadi
di unit Perinatologi RSUP H. Adam Malik tahun 2012-2013 ?
1.3.

Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum
Mencari karakteristik sepsis neonatorum di unit perinatologi RSUP H.
Adam Malik Medan tahun 2012-2013.
1.3.2. Tujuan Khusus
a.

Untuk mengetahui karakteristik sepsis neonatorum berdasarkan, umur
bayi, jenis kelamin bayi, berat badan lahir bayi dan penyakit bayi.

b.

Untuk mengetahui angka kematian dari sepsis neonatorum pada tahun
2012-2013.


Universitas Sumatera Utara

c.

Untuk mengetahui karakteristik sepsis neonatorum berdasarkan usia
kehamilan ibu dan riwayat persalinan ibu.

1.4.

Manfaat Penelitian
a.

Sebagai bahan masukan bagi pihak RSUP H. Adam Malik Medan
dalam upaya perencanaan pencegahan sepsis neonatorum dengan
pengenalan secara dini faktor risiko dan karakteristik bayi.

b. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan/
melanjutkan penelitian tentang sepsis neonatorum.

Universitas Sumatera Utara