BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan 1. Nurfadilah (2016) dengan Judul “ Analisis Kalimat Deklaratif, Interogatif dan Imperatif dalam Tajuk Koran Sindo Edisi Maret 2016” - RISDA ANGGRIANINGSIH BAB II

  

BAB II

LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan 1. Nurfadilah (2016) dengan Judul “ Analisis Kalimat Deklaratif, Interogatif dan Imperatif dalam Tajuk Koran Sindo Edisi Maret 2016

  ” Penelitian mengenai kalimat, khususnya kalimat interogatif dan deklaratif dengan menggunakan kajian sintaksis sebelumnya pernah diteliti oleh Nurfadilah dari

  Universitas Maritim Raja Ali Haj Tanjungpinang dengan judul “Analisis Kalimat Deklaratif, Interogatif dan Imperatif dalam Tajuk Koran Sindo Edisi Maret 2016.

  Penelitian tersebut bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan ketiga jenis kalimat tersebut beserta maknanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam kalimat deklaratif lebih mendominasi dari pada kalimat interogatif dan imperatif. Makna yang dikandung adalah mengungkapkan kekecewaan, kekhawatiran, ketidaksetujan, keyakinan, peringatan, perbandingan, pertentangan, nasehat, harapan, perkiraan, pembuktian, penegasan, dan penjelasaan keadaan. Data yang diambil dan digunakan peneliti dalam penelitian, yaitu data berupa kalimat yang mengandung kalimat interogatif dan deklaratif dalam Tajuk Koran Sindo Edisi Maret 2016.

2. Zulromdhon (2015) dengan Judul “ Analisis Kalimat Interogatif Pemabawa Acara Hitam Putih di Trans 7 Edisi Pertengahan April – Mei 2016”

  Penelitian lain yang relevan yakni penelitian Zulromdhon (2016) dari Universitas Maritim Raja Ali Haji, dengan judul

  “ Analisis Kalimat Interogatif Pemabawa Acara Hitam Putih di Trans 7 Edisi Pertengahan April – Mei 2016”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan kalimat interogatif yang digunakan pembawa acara Hitam Putih di Trans 7. Hasil penelitian menyatakan ada 160 fungsi kalimat interogatif yang digunakan pada Acara Hitam Putih. Adapun fungsi kalimat yang paling dominan digunakan adalah fungsi meminta pengakuan jawaban “ya” atau “tidak”. Data yang diambil dan digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa kalimat yang mengandung fungsi kalimat interogatif dalam acara Hitam Putih Edisi Pertengahan April – Mei 2016.

  Perbedaan penelitian yang akan peneliti lakukan dengan penlitian sebelumnya yaitu, pada penelitian yang dilakukan oleh Nurfadilah mengenai analisis kalimat deklaratif, interogatif dan impertaif, data dan sumber data yang digunakan pada tajuk koran sindo. Sedangkan pada penelitian yang penliti lakukan yaitu analisis kalimat deklaratif dan interogatif, data dan sumber data yang di gunakan talk show

  “Mata Najwa” di youtube unggahan Januari 2017. Kemudian perbedaan penelitian yang akan dilakukan peneliti dengan penelitang oleh Zulromadhon yaitu pada penelitian Zulromadhon hanya meneliti kalimat interogatif pada pembawa acara Hitam Putih. Sedangkan pada penelitian yang peneliti lakukan yaitu analisis kalimat deklaratif dan kalimat interogatif pada pembawa acar dan narasumber talk show Mata Najwa di youtube unggahan Januari 2017. Persamaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitan sebelumnya yaitu merupakan penelitain deskriptif kualitataif. Dengan tiga tahap penelitian yaitu tahap penyediaan data, tahap penganalisisan data, dan hasil penganalisisan data.

B. Sintaksis 1. Pengertian Sintaksis

  Istilah sintaksis secara langsung terambil dari bahasa Belanda syntaxis. Dalam bahasa Inggris digunakan istilah syntax. Sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa, berbeda dengan morfologi yang membicarakan seluk-beluk kata dan morfem (Ramlan, 2005: 18). Sintaksis adalah salah satu cabang tata bahasa yang membicarakan struktur - struktur kalimat, klausa, dan frasa (Tarigan, 1984: 6).

  Ada pula yang mengatakan bahwa sintaksis adalah telaah mengenai pola-pola yang dipergunakan sebagai sarana untuk menggabung-gabungkan kata menjadi kalimat, Stryker (dalam Tarigan,1984:5). Jadi sintaksis adalah salah satu cabang dari ilmu tata bahasa yang membicarakan struktur-struktur wacana,kalimat, klausa, dan frase.

C. Kalimat 1. Pengertian Kalimat

  Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhri dengan intonasi akhri yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya. Dalam wujud tulisan berhuruf Latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!); sementra itu, di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma (, ), titik dua (: ), tanda pisah (-) dan spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru sepadan dengan intonasi akhir, sedangkan tanda baca lain sepadan dengan jeda. Spasi yang mengikuti tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru melambangkan kesenyapan. (Alwi, dkk. 2010: 317). Di sisi lain, Lado (dalam Putrayasa,2009:1) mengatakan bahwa kalimat adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap. Kalimat adalah satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik (Ramlan,2005:23). Berdasarkan definsi-definsi di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri. Dalam wujud lisan atau tulisan, disertai dengan intonasi akhir,dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik , dan mengandung pikiran lengkap.

  2. Jenis Kalimat

  Berdasarkan bentuk atau kategori sintaksisnya, kalimat lazim dibagi atas (1) kalimat deklaratif atau kalimat berita, (2) kalimat imperatif atau kalimat perintah, (3) kalimat interogatif atau kalimay tanya, dan (4) kalimat eksklamtif atau kalimat serum. (Alwi, dkk, 2010: 344). Berdasarkan fungsinya dalam hubungan situasi, kalimat dapat digolongkan menjadi tiga golongan, ialah kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat suruh (Ramlan, 2005: 26). Jenis kalimat berdasarkan isinya dapat dibedakan atas tiga bagian, yaitu : kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah (Putrayasa,2009:19).

  Jadi dapat disimpulkan, jenis kalimat dibedakan berdasarkan bentuk atau isi dan fungsinya meliputi : kalimat deklaratif (kalimat berita), kalimat interogatif (kalimat tanya), dan kalimat imperatif (kalimat perintah).

  3. Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk (Fungsi atau Isinya).

  Jenis kalimat berdasarkan bentuk (fungsi atau isinya) : kalimat deklaratif (kalimat berita), kalimat interogatif (kalimat tanya) dan kalimat imperatif (kalimat perintah).

a. Kalimat Deklaratif 1) Pengertian Kalimat Deklaratif

  Kalimat deklaratif , yang juga dikenal dengan nama kalimat berita dalam buku-buku tata bahasa Indonesia, secara formal, jika dibandingkan dengan ketiga jenis kalimat yang lainnya, tidak bermarkah khusus. Dalam pemakaian bahasa bentuk kalimat deklaratif umumnya digunakan oleh pembicara atau penulis untuk membuat pernyataan sehingga isinya merupakan berita bagi pendengar atau pembacanya ( Alwi, dkk, 2010: 361). Kalimat berita adalah kalimat yang mendukung suatu pengungkapan peristiwa atau kejadian (Putrayasa, 2009:19).

  Berdasarkan fungsi dalam hubungan situasi, kalimat berita berfungsi untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain sehingga tanggapan yang diharapkan berupa perhatian seperti tercermin pada pandangan mata yang menunjukkan adanya perhatian. Kadang-kadang perhatian itu disertai anggukan, kadang-kadang pula disertai ucapan ya ( Ramlan, 2005: 27). Sedangkan (Chaer, 1988: 396), kalimat berita adalah kalimat yang isinya menyatakan berita atau pernyataan untuk diketahui oleh orang lain (pendengar atau pembaca). Jadi kalimat deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain dan mendukung suatu pengungkapan peristiwa atau kejadian.

2) Ciri-Ciri Kalimat Deklaratif

  Kalimat deklaratif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  a) isinya memberitakan sesuatu kepada pembaca atau pendengar (Alwi,dkk.2010:361). b) dalam bentuk lisan, suara berakhir dengan nada turun ( Ramlan, 2005:29)

  c) tidak terdapat kata-kata tanya (apa, siapa, dimana dan mengapa, ajakan, persilahan dan larangan) (Ramlan, 2005:27).

  d) dalam bentuk tulisan kalimat berita diakhiri dengan tanda titik (Putrayasa, 2009:19).

3) Jenis Kalimat Deklaratif Berisikan Ungkapan Perasaan.

  Secara garis besar, arti kalimat deklaratif dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu : a) kalimat deklaratif berisikan pernyataan-pernyataan dan b) kalimat deklaratif berisikan ungkapan perasaan. Penelitian ini menggunakan jenis kalimat deklaratif berisikan ungkapan perasaan, karena lebih sesuai dengan objek penelitian. Kalimat deklaratif yang berisikan ungkapan perasaan ini dapat dibedakan atas beberapa bagian, yakni : a) ungkapan keyakinan, b) ungkapan harapan, c) ungkapan kekhawatiran, d) ungkapan kebencian, e) ungkapan kasih sayang, f) ungkapan serah diri, g) ungkapan pengandaian atau perumpamaan, dan h) ungkapan nasihat atau peringatan, Suparman (dalam Putrayasa, 2009: 23).

  a) Ungkapan Keyakinan

  Ungkapan keyakinan adalah apa yang diungkapkan tentang kepercayaan yang sungguh

  • – sungguh, kepastian, dan ketentuan (Depdiknas, 2007: 1277). Contoh : (4) Kami yakin, dia yang mengambil buku itu. (5) Tak salah lagi, memang dia orangnya.

  b) Ungkapan Harapan

  Ungkapan harapan adalah sesuatu ungkapan yang dapat diharapkan (Depdiknas, 2007: 338).

  Contoh : (6) Mudah-mudahan saya lulus dalam ujian ini.

  e) Ungkapan Kasih Sayang

  Contoh : (14) Anak itu memang bersalah, terserah kau apakan.

  Ungkapan serah diri adalah ungkapan tentang menyerahkan diri, tidak ada usaha untuk melwan (Depdiknas, 2007: 921).

  f) Ungkapan Serah Diri

  (13) Jangankan harta, nyawa pun kuberikan.

  Contoh : (12) Tak dapat diucapkan dengan kata- kata, betapa sayangku padamu.

  Ungkapan kasih sayang adalah ungkapan tentang perasaan sayang, cinta, suka terhadap sesuatu (Depdiknas, 2007: 512).

  (11) Apalagi melihat, mendengar suaranya pun aku mau muntah.

  (7) Semoga mereka selamat sampai tujuan.

  Contoh : (10) Aku sudah muak melihatnya.

  Ungkapan kebencian adalah ungkapan tentang perasaan benci, dan sesuatu yang dibenci (Depdiknas, 2007, 131).

  d) Ungkapan Kebencian

  (9) Kami amat khawatir, kalau- kalau persembunyiannya diketahui.

  Contoh : (8) Jangan- jangan, dia terjebak dalam perjalanan.

  Ungkapan kekhawatiran adalah sesuatu ungkapan tentang perasaan khawatir dan kecemasan (Depdiknas, 2007: 564).

  c) Ungkapan Kekhawatiran

  (15) Apa mau dikata, semuanya telah terjadi

  g) Ungkapan Pengandaian

  Ungkapan pengandaian adalaah ungkapan tentang hal mengandaikan (Depdiknas, 2007: 45).

  Contoh : (16) Alngkah indah hidup ini, seandainya aku selalu bersamanya.

  (17) Seandainya aku jadi raja, akan kupilih kau sebagai permaisuriku.

  h) Ungkapan Nasihat.

  Ungkapan nasihat adalah ungkapan tentang ajaran atau pelajaran baik (petunjuk, peringatan, teguran) yang baik (Depdiknas, 2007: 775).

  Contoh : (18) Kita tidak boleh sombong, di atas langit masih ada langit.

  (19) Amalkanlah ilmumu itu untuk kebaikan.

  b. Kalimat Interogatif 1) Pengertian Kalimat Interogatif

  Kalimat interogatif, yang juga dikenal dengan nama kalimat tanya, secara formal ditandai oleh kehadiran kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan, dan bagaimana dengan atau tanpa partikel

  • – kah sebagai penegas. Kalimat interogatif diakhiri dengan tanda tanya (?) pada bahasa tulis dan bahasa lisan dengan suara naik, terutama jika ada kata tanya atau suara turun. Bentuk kalimat interogatif biasanya digunakan untuk meminta (1) jawaban “ya” atau “tidak”, atau (2) infromasi menganai sesuatu atau seseorang dari lawan bicara atau pembacanya (Alwi, dkk. 2010: 366). Kalimat tanya adalah kalimat yang mengandung suatu pertanyaan (Putrayasa, 2009:26). Kalimat tanya berfungsi untuk menanyakan sesuatu. Kalimat ini memiliki pola intonasi yang berbeda dengan pola intonasi kalimat berita. Perbedaannya terutama terletak pada nada akhirnya. Pola intonasi kalimat berita bernada akhir turun, sedangkan pola intonasi kalimat tanya bernada akhir naik (Ramlan, 2005: 28).
Sementara itu (Chaer, 1988: 397) menjelaskan kalimat tanya adalah kalimat yang isinya mengharapkan reaksi atau jawaban berupa pengakuan, keterangan, alasan, atau pendapat dari pihak pendengar atau pembaca. Jadi kalimat interogatif adalah kalimat yang berfungsi untuk menanyakan sesuatu, secara formal ditandai oleh kehadiran kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan, dan bagaimana dan mengandung suatu pertanyaan.

  2) Ciri - Ciri Kalimat Interogatif

  Kalimat interogatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  a) ditandai oleh kehadiran kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan dan bagaimana (Alwi,dkk. 2010:366).

  b) diakhiri dengan tanda tanya (?) pada bahsa tulis pada bahasa lisan dengan suara naik (Alwi,dkk.2010:366) c) jenis kalimat ini ditandai pula oleh partikel tanya seperti kah (Putrayasa,2009:27)

  3) Jenis Kalimat Interogatif

  Menurut Chaer (1988:397) jenis kalimat interogatif sebagai berikut :

a) Kalimat Interogatif yang Meminta Pengakuan : ya – tidak, atau ya – bukan.

  Kalimat tanya yang meminta jawaban dalam bentuk pengakuan ya

  • – tidak atau ya
  • – bukan dapat dibentuk dengan cara :

  (1) Memberi intonasi tanya pada sebuah klausa; dalam bahasa tulis intonasi tanya ini diganti atau dilambangkan dengan tanda tanya.

  Contoh : (20) Beirut diserang lagi oleh Israel ? (21) Mereka bekerja sama dengan rakyat?

  Kalimat jawaban untuk kalimat tanya jenis ini dapat dibuat dalam bentuk singkat, tetapi dapat juga dalam bentuk lengakp. Misalnya jawaban untuk kalimat tanya diatas.

  Contoh : (22) Ya, atau Ya, Beirut diserang lagi oleh Israel (23) Tidak, mereka tidak bekerja sama dengan rakyat atau bukan.

  (2) Dengan memberi kata tanya apa atau apakah di muka sebuah kalusa.

  Contoh : (24) Apakah Beirut diserang lagi oleh Israel (25) Apakah mereka bekerja sama dengan rakyat.

  Kalimat jawabannnya sama dengan yang di atas. (3) Dengan memberi partikel tanya kah pada bagian atau unsur kalimat yang ingin ditanyakan. Dalam hal ini bagian kalimat tanya diberi pertikel kah itu lazim ditempatkan pada awal kalimat.

  Contoh : (26) Bekerja samakah mereka dengan rakyat (27) Gelapkah ruangan itu?

  Kalimat jawabannya juga sama strukturnya dengan kalimat jawaban untuk kalimat tanya diatas.

  b)

Kalimat Interogatif yang Meminta Keterangan Mengenai Salah Satu Unsur

Kalimat .

  Kalimat tanya yang meminta jawaban berupa keterangan mengenai salah satu unsur kalimat dibentuk dengan bantuan kata tanya siapa, apa, mana, berapa, dan . Lazim pula disertai dengan partikel tanya kah. Kalimat tanya ini diletakkan

  kapan

  pada bagian tempat kalimat yang akan ditanyakan. Biasanya susunan kalimat itu diubah dengan menempatkan kata tanya tersebut menjadi terletak pada awal kalimat.

  (1) Untuk menanyakan orang atau yang diorangkan digunakan kata tanya siapa, dan lazimnya diletakkan pada awal kalimat. Kalau kata tanya siapa ini ditempatkan pada awal kalimat, maka dapat diberi atau disertai partikel

  • – kah; tetapi kalau

  ditempatkan pada akhir kalimat tidak dapat diberi partikel – kah.

  Contoh : (28) Siapa orang yang duduk di sana itu ?

  Jawab : - Bapak Lurah atau - Orang yang duduk di sana adalah Bapak Lurah (29) Kepada siapakah surat itu kauberikan? Jawab : - Kepada Pak Guru. atau - Surat itu saya berikan kepada Pak Guru

  (2) Untuk menanyakan benda bukan orang atau yang diorangkan harus digunakan kata tanya apa, yang biasanya dileatakan pada awal kalimat. Kalau kata tanya apa ini diletakan pada awal kalimat, maka dapat diberi atau disertai partikel

  • kah; tetapi kalau diletakkan pada akhir kalimat tidak dapat diberi partikel – kah.

  Contoh : (30) Apa isi lemari itu?

  Jawab : - Buku atau - Isi lemari ini adalah buku (31) Dari apa kue ini dibuat? Jawab : - Dari terigu dan gula. atau - Dari singkong dicampur ubi dan kelapa (3) Untuk menanyakan keberadaan suatu benda harus digunakan kata tanya mana.

  Kalau kata tanya mana ini diletakan pada awal kalimat boleh diberi partikel kah, boleh juga tidak (tetapi lazimnya tidak); kalau diletakan pada akhir kalimat tidak dapat diberi partikel kah.

  Contoh : (36) Mana buku itu? Jawab : - Ada di tas saya. atau - Sudah kukembalikan ke perpustakaan

  (37) Anakmu yang mana? Jawab : - Itu yang pakai baju biru. atau - Oh, sudah tidak ada di sini.

  (4) Untuk menanyakan jumlah atau banyaknya sesuatu benda harus digunakan kata tanya berapa yang biasanya ditempatkan pada awal kalimat. Jika ingin diserati dengan partikel tanya kah, maka partikel kah itu harus diletakan di belakang kata bantu bilangan atau di belakang nama satuan bendan tersebut.

  Contoh : (38) Berapa harganya?

  Jawab : - Rp 2.000, 00 atau - Tidak mahal, hanya Rp 2.000, 00) (39) Berapa meterkah tinggi monumen Nasional itu?

  Jawab : - Sepuluh lembar atau - Saya memerlukan sepuluh lembar (5) Untuk menanyakan waktu harus digunakan kata tanya kapan atau bila yang biasanya diletakan pada awal kalimat. Dalam hal ini dapat juga diserati dengan partikel kah; tetapi bila kata tanya tersebut diletakan pada akhir kalimat, maka pertikel kah tidak perlu digunakan.

  Contoh : (40) Kapan kakakmu akan datang? Jawab : - nanti sore. atau - kakakku akan datang nanti sore

  (41) Kapankah Timor Timur berintegrasi dengan negara kita? Jawab : - Tahun 1976 atau - Timor Timur berintegrasi dengan negara kita pada tahun 1976.

  Untuk menanyakan permulaan terjadinya suatau peristiwa harus digunakan kata tanya sejak kapan; dan untuk menanyakan batas akhir terjadinya peristiwa harus digunakan kata tanya sampai kapan.

c) Kalimat Interogatif yang Meminta Alasan

  Kalimat tanya yang meminta jawaban berupa alasan dibentuk dengan bantuan kata tanya mengapa atau kenapa yang biasanya diletakan pada awal kalimat dan boleh pula diberi partikel tanya kah. Kalau kata tanya mengapa atau kenapa diletakan pada akhir kalimat, maka partikel tanya kah tidak dapat digunakan.

  Contoh : (42) Mengapa kamu sering terlambat? Jawab : - karena rumah saya jauh. atau - karena sukar mencari kendaraannya

  (43) Kenapa anak itu menangis saja? Jawab : - ditinggal ibunya. atau - perutnya sakit.

d) Kalimat Interogatif yang Meminta Pendapat atau Buah Pikiran Orang Lain.

  Kalimat tanya yang menanyakan proses atau menanyakan pendapat dibentuk dengan kata tanya bagaimana, yang biasanya diletakan pada kalimat, dan boleh pula diberi partikel tanya kah. Tetapi kalau kata tanya bagaimana ini diletakan pada akhir kalimat, maka partikel tanya kah itu tidak perlu digunakan.

  Contoh : (44) Bagaimana cara mengangkut batu sebesar ini? Jawab : - dengan bantuan mesin katrol. atau - ditarik beramai - amai

  (45) Dulu dia pernah menipu kita, kalau sekarang dia menipu lagi, bagaimana? Jawab : - kita laporkan kepada yang berwajib. atau - tidak usah kita temani lagi dia D.

   Talk Show 1. Pengertian Talk Show Talk show atau perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau

  beberapa orang untuk membahas suatu topik tertenu yang di pandu oleh seorang pembawa acara (Morrisaan, 2008). Program talk show tampil dalam bentuk sajian yang mengetengahkan pembicaraan seseorang atau lebih mengenai sesuatu yang menarik, sedang hangat dibicarakan atau adanya kuis (Wibowo, 2009). Jadi dapat disimpulkan talk show merupakan acara yang memilik sisi perbincangan untuk membahas suatu topik yang menarik, dan dipandun oleh pembaca acara.

  2. Ciri – Ciri Talk Show

  a. Talk show bersifat dinamis, tidak terpaku pada aktualitas topik perbincangan dan jam tayangnya fleksibel. Tidak seperti berita yang jam tayangannya dalam satu hari dibagi menjadi tiga sesuai dengan waktu.

  b. Mengunakan percakapn sederhana (casual conversation) dengan bahasa yang universal. Diksi yang mudah dipahami oleh pendengar sehingga isi pembicaraan mudah ditangkap penonton.

  c. Wacana yang diketengahkan merupakan isu yang sedang berkembang dan hangat dimasyarakat. Inilah membuat menarik acara ini karena menyuguhkan isu yang sedang hangat dan berkembang di masyarakat karena masyarakat ingin mengetahui lebih jauh perkembangan isu tersebut. Tema yang diangkat mestilah benar

  • – benar penting (dianggap penting) untu, diketahui menarik atau tidaknya bagi pemirsa.

  d. Komponen yang selalu ada dalam program talk show adalah obrolan dan musik yang berfungsi sebagai selingan. Pengertian dari talk show secara singkat adalah obrolan dan untuk membuat suasana dalam acara menjadi santai biasanya diiringi dengan musik sederhana yang disesuaikan dengan topik pembicaraan.

  3. Jenis Talk Show

  Jane M Shattuc (2001) membedakan talkshow ke dalam dua jenis, yaitu light entertainment dan serious discussion.

  a. Light Entertainment adalah jenis talkshow yang mewawancarai selebriti,seperti bintang film atau politisi. Acara ini memiliki atmosfer positif, nyaman, ceria dan disiarkan pada malam hari. Pertunjukan light entertainment menitikberatkan pada unsur sensasi atau drama. Mereka menampilkan orang-orang yang tidak dikenal sebagai tamu dengan permasalahan mereka yang kontroversial.

  b. Serious Discussion adalah jenis talkshow yang isinya berkonsentrasi pada topik khusus dibidang politik atau sosial, atau pada seseorang yang sedang menjadi incaran berita pada waktu itu.

  Talk show Mata Najwa merupakan jenis serious discussion talk show. Talk

  jenis ini isinya lebih berkonsentrasi pada topik khususnya di bidang politik atau

  show

  sosial atau pada seseorang yang sedang menjadi incaran berita pada waktu itu. Berita pada waktu itu maksudnya adalah berita yang masih hangat di masyarakat. Talk show jenis ini bersifat serius dengan mendatangkan tokoh

  • – tokoh di bidang tertentu seperti politikus, budayawan, pengamat politik, pengamat sosial.

4. Talk Show “Mata Najwa”

  Mata Najwa adalah sebuah acara talk show yang membahas seputar

  permasalahan aktual Indonesia. Acara Mata Najwa dibawakan oleh seorang pewawancara, yaitu Najwa Shihab. Acara Mata Najwa disiarkan setiap hari Rabu pukul 21.30 WIB sampai dengan pukul 22.30 WIB di Metro TV. Program talk show Mata Najwa selalu menghadirkan tema yang disesuaikan dengan isu

  • – isu yang kontemporer, sehingga tema pada setiap episodenya selalu berbeda.Permasalahan yang diangkat menjadi topik dalam acara Mata Najwa sangat beragam, mulai dari bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

E. Youtube

  dalah sebuah situs web video sharing (berbagi video) populer yang

  Youtube a

  didirikan pada Februari 2005 oleh tiga orang bekas karyawan PayPal: Chad Hurley,

  Steven Chen, dan Jawed Karim. Menurut perusahaan penelitian Internet Hitwise, pada Mei 2006 YouTube memiliki pangsa pasar sebesar 43 persen.Para pengguna dapat memuat, menonton dan berbagi klip video secara gratis.Umumnya video-video di YouTube adalah klip musik (video klip), film, TV, serta video buatan para penggunanya sendiri.Format yang digunakan video - video di Youtube adalah .flv yang dapat diputar di penjelajah web yang memiliki plugin Flash Player.Orang pertama yang menaruh video di situs Youtube adalah Jawed Karim.Video berdurasi 19 detik itu diberi judul “Saya ketika di Kebun Binatang”. Makin cepatnya akses internet dan murahnya piranti perekam video dianggap sebagai salah satu faktor yang membuat youtube sangat populer. Raksasa pencari internet google mengendus pasar video online dan membeli situsini US$ 1,65 miliar pada 2006 (http://www. anneahira.com/youtube).

  Menurut sebuah survey, sekitar 100.000 video ditonton setiap harinya di youtube. Setiap 24 jam ada 65.000 video baru diunggah ke youtube. Setiap bulannya youtube dikunjungi oleh 20 juta penonton dengan mayoritas kisaran usia antara 12 sampai 17 tahun (Burke, Snyder, & Rager, 2009). Youtube memang bukan situs berbagi video pendidikan, namun pada perkembangannya youtube meluncurkan layanan khusus untuk pendidikan (www.youtube.com/edu) pada tahun 2009. Layanan ini langsung mendapat sambutan positif dari pengguna. Pada tahun pertama sesudah diluncurkan lebih dari 300 kolese dan universitas bergabung dan ada lebih dari 65.000 video kuliah, kegiatan kampus, dan berita kampus.

F. Peta Konsep

  Menurut Widayat dan Amirullah (dalam Masyhuri dan Zainuudin, 2008:113) peta konsep atau juga disebut sebagai kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. kerangka berpikir juga menjelaskan sementara terhadap gejala yang menjadi masalah (objek) penelitian. . Dalam kaliamt deklaratif terdapat jenis kalimatnya dibagi menjadi dua yaitu kalimat berita yang berisikan pernyataan-pernyataan dan kalimat berita yang berisikan ungkapan perasaan. Sedangkan dalam kalimat interogatif, jenis kalimatnya dibagi menjadi lima. Kalimat tanya yang meminta pengakuan ya atau tidak, keterangan mengenai salah satu unsur kalimat, meminta alasan, dan meminta pendapat atau bauh pikiran orang lain. Berdasarkan landasan teori tersebut, ada pun peta konsep guna memudahkan pembaca dalam memahami isi dari penelitian adalah sebagai berikut.

Gambar 2.1 Peta Konsep Analisis Kalimat Deklaratif dan Kalimat Interogatif dalam Talk Show “Mata Najwa” di Youtube Unggahan Januari 2017

  Sintaksis Talk Show

  Kalimat Pengertian Talk Show Pengertian Kalimat

  Ciri

  • – Ciri Talk Show Jenis Kalimat

  Jenis Talk Show Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk (Fungsi atau Isinya) fungsinya.

  Kalimat Interogatif Talk Show Mata Najwa

  Kalimat Deklaratif Youtube

  a. Kalimat Interogatif yang meminta jawaban ya

  • – tidak,

a. Kalimat Deklaratif Berisikan

  atau ya – bukan. Ungkapan Perasaan. b. Kalimat Interogatif yang Meminta Keterangan Mengenai

  Salah Satu Unsur Kalimat.

  c. Kalimat Interogatif yang

  1. Ungkapan Keyakinan

  6. Ungkapan Serah Diri Meminta Alasan.

  2. Ungkapan Harapan

  7. Ungkapan Pengandaian d. Kalimat Interogatif Memnta

  3. Ungkapan Kekhawatiran 8. Ungkapan Nasihat Pendapat atau Buah Pikran

  4. Ungkapan Kebencian Orang Lain.

  5. Ungkapan Kasih Sayang

  23 Analisis Kalimat Deklaratif...., Risda Anggrianingsih, FKIP UMP, 2017