PENGALAMAN IBU HAMIL DALAM PERAWATAN KEHAMILAN BERBASIS BUDAYA MADURA (Studi Kualitatif di Desa Pegantenan Kabupaten Pamekasan ) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

  

SKRIPSI

PENGALAMAN IBU HAMIL DALAM PERAWATAN KEHAMILAN BERBASIS

BUDAYA MADURA

(di Wilayah Pegantenan Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan)

  

Disusun oleh:

RONI WIJAYA

133210045

  

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

“INSAN CENDEKIA MEDIKA”

JOMBANG

  

2017

  i

  

PENGALAMAN IBU HAMIL DALAM PERAWATAN KEHAMILAN BERBASIS

BUDAYA MADURA

(Di Wilayah Pegantenan Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan)

  SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program S1 Keperawatan Pada

  Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang

  

RONI WIJAYA

133210045

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

  

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2017

  ii iii

PERSETUJUAN SKRIPSI

  Judul : PENGALAMAN IBU HAMIL DALAM PERAWATAN KEHAMILAN BERBASIS BUDAYA MADURA (Di Wilayah Pegantenan Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan)

RONI WIJAYA

  Nama Mahasiswa : Nim : 133210045

  TELAH DISETUJUI KOMISI PEMBIMBING PADA TANGGAL:

  Muarrofah, S.Kep.Ns.,M.Kes Dwi Prasetyaningati.,S.Kep.Ns., M.Kep

  Pembimbing Utama Pembimbing Anggota Mengetahui,

  Ketua STIKes ICMe Ketua Program Studi

H. Bambang Tutuko, S.H., S.Kep.Ns., M.H Inayatur Rosyidah S.Kep.Ns., M.Kep

  iv

  

LEMBAR PENGESAHAN

  Skripsi ini telah diajukan oleh: Nama mahasiswa : RONI WIJAYA NIM : 133210045 Program studi : S1 Keperawatan

  PERAWATAN

  Judul : PENGALAMAN IBU HAMIL DALAM KEHAMILAN BERBASIS BUDAYA MADURA (Di Wilayah Pegantenan Kecamatan Pegantenan Kabupaten

  Telah berhasil dipertahankan dan diuji dihadapan dewan penguji dan diterima sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi S1 Keperawatan

  Komisi Dewan Penguji Ketua dewan penguji : Hidayatun Nufus S,ST., M.Kes. ( ) Penguji I : Muarrofah, S.Kep.Ns., M.Kes. ( ) Penguji II : Dwi Prasetyaningati.,S.Kep.Ns., M.Kep.( )

  Ditetapkan di

  : JOMBANG Pada tanggal : Juli 2017 v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  Peneliti dilahirkan di Pamekasan 25 Maret 1994, peneliti merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Sunarto Santoso dan Ibu Mablubah.

  Pada tahun 2007 peneliti lulus dari SDN Geladak Anyar 4 Pamekasan, pada tahun 2010 peneliti lulus dari SMPN 6 Pamekasan, pada tahun 2013 peneliti lulus dari SMAN 6 Pamekasan, dan pada tahun 2013 peneliti lulus seleksi masuk STIKes “Insan Cendekia Medika” Jombang melalui jalur PMDK. Peneliti memilih program studi S1 Keperawatan dari tiga pilihan program studi yang ada di STIKes “ICMe” Jombang.

  Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar - benarnya.

  Jombang, Juli 2017 Roni Wijaya vi

  

MOTTO

Kita menilai diri kita sendiri dari segala sesuatu yang kita rasa mampu kita

lakukan, sedangkan orang lain menilai kita dari apa yang telah kita lakukan.

  vii

  PERSEMBAHAN

  Syukur Alhamdulillah ku ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat serta hidayah-NYA yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai dengan yang di jadwalkan. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan.

  Skripsi ini kupersembahkan kepada : 1.

  Bapak dan Ibu tercinta, motivator terbesar dalam hidupku yang tak pernah jemu mendo'akan, menyayangiku dan mendukungku selama ini, atas semua pengorbanan dan kesabaran mengantarku sampai kini. Tak pernah cukup ku membalas cinta Bapak dan Ibu padaku.

  2. Untuk Adikku tersayang Indra Pramayuda dan Hendri Pramayudi yang selalu menemaniku viii

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan secara tepat skripsi dengan judul “Pengalaman Ibu Hamil Dalam Perawatan Kehamilan Berbasis Budaya Madura (Di Puskesmas Pegantenan Kecamatan Pegantenan Kabupaten Madura)” ini dengan baik tanpa adanya halangan apapun. Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akhir dalam menyelesaikan program S1

  Terima kasih penulis sampaikan kepada: H. Bambang Tutuko, S.H., S.Kep.Ns., M.H selaku Ketua STIKes ICMe Jombang; Inayatur Rosyidah.

  S.Kep.Ns., M.Kep selaku Kaprodi S1 Keperawatan STIKes ICMe Jombang; Hidayatun Nufus, SsiT., M.Kes selaku dewan penguji Hj. Muarrofah, S.Kep.Ns.,M.Kes selaku pembimbing satu yang telah memberikan motivasi, dukungan serta ketelatenan dalam memberikan bimbingan, koreksi, dan saran kepada peneliti; Dwi Prasetyaningati,S.Kep.Ns.,M.Kep selaku pembimbing dua yang telah memberikan motivasi, sabar dan teliti dalam proses bimbingan serta memberikan koreksi dan saran kepada peneliti.

  Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan selama penyusunan proposal ini, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan proposal ini

  Jombang, Juli 2017 Penulis ix

  

ABSTRAK

PENGALAMAN IBU HAMIL DALAM PERAWATAN KEHAMILAN BERBASIS

BUDAYA MADURA

(Studi Kualitatif di Desa Pegantenan Kabupaten Pamekasan )

  Oleh : Roni Wijaya

  Kehamilan merupakan saat yang menyenangkan dan dinanti

  • – nantikan, tetapi juga dapat menjadi saat kegelisahan dan keprihatinan. Bagi masyarakat Madura mitos sudah diyakini kebenarannya, Kadang kala kepercayaan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai medis modern, sehingga mengakibatkan permasalahan kesehatan pada ibu hamil pada masa kehamilan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengalaman ibu hamil dalam perawatan kehamilan berbasis budaya Madura.

  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis survei, Metode kualitatif dengan jenis survei lebih mengutamakan untuk mengamati fenomena alam atau sosial yang terjad didasarkan pada perspektif dan pengalaman yang diteliti. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan wawancara mendalam. Teknik analisa data pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan simpulan.

  Kesimpulan pada penelitian Masyarakat desa mayoritas lebih mempercayai dukun beranak untuk memeriksakan kehamilan dari pada bidan desa. Ada mitos yang dipercaya dan tidak ada mitos yang dipercaya, seperti tidak boleh melilitkan handuk dileher, jika hal tersebut dilakukan maka dipercaya tali pusar akan melilit bayi yang akan membahayakan bayi yang ada didalam kandungan. Sebagian besar masyarakat desa Pegantenan meyakini bahwa jika tidak mengikuti semua proses ritual kehamilan akan mendatangkan musibah yang menimpa ibu dan bayi didalam kandungan, ritual merupakan salah satu kebiasaan yang masih sangat erat dalam kebudayaan Madura. Sebagian besar masyarakat desa Pegantenan meyakini bahwa jika tidak mengikuti semua proses ritual kehamilan akan mendatangkan musibah yang menimpa ibu dan bayi didalam kandungan, ritual merupakan salah satu kebiasaan yang masih sangat erat dalam kebudayaan Madura.

  Kata kunci : Budaya Madura, Pengalaman, Perawatan Kehamilan.

  x

  

ABSTACT

THE TREATMENT OF PREGNANT WOMEN EXPERIENCE PREGNANCY-

BASED CULTURE OF MADURA

(Qualitative Study in the village of Pegantenan Pamekasan)

  

By:

Roni Wijaya

Pregnancy is a time of fun and highly anticipated

  • – look forward to, but it can also

    be a time of anxiety and concern. Low level of public awareness about the health of

    expectant mothers become factors determining maternal mortality (DMM) and infant

    mortality (IM). The goal of the research is to know the experiences of pregnant women in

    the treatment of pregnancy-based culture of Madura.

  The research uses qualitative methods with types of surveys, qualitative Method

with the type of the survey prefer to observe natural phenomena or social terjad based on

the experience and perspective are examined. Method of data collection in this research

with in-depth interviews. Data analysis techniques of data collection, data reduction, the

presentation of data and conclusions.

  The Conclusions of research mother’s experience while pregnant in the treatment

of pregnancy in Madura, are there any myths in treating pregnancy in madura, based on

experience of What the risks are if you don't follow all the rituals of pregnancy according

to Madura culture, what are the risks of not following the process of cultural rituals

associated with madura pregnancy, how to experience mother related what should and

should not do while pregnant mothers according to the rules of the culture of Madura , If

the pressure of the emotions (anxiety, cry or angry) what does the mother while pregnant,

during pregnancy, if the mother often pijet, what there are special activities each month

during pregnancy, according to the culture of Madura. Level of knowledge about the care

of pregnant women at risk of pregnancy could endanger the mother and the baby in the

womb, it is hoped the presence of the granting of additional information about the

importance of the maintenance of pregnancy.

  Key words: culture Maintenance experience, Madura, pregnancy.

  xi

  

DAFTAR ISI

SAMPUL LUAR ............................................................................................ i SAMPUL DALAM ........................................................................................ ii SURAT PERNYATAAN KEASLIAN .........................................................

  7 2.1.2 Periode masa kehamilan ................................................................

  20 2.2.2 Tujuan asuhan kehamilan .............................................................

  20 2.2.1 Pengertian ......................................................................................

  16 2.2 Konsep asuhan kehamilan ......................................................................

  14 2.1.5 Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil .................................................

  11 2.1.4 Kebutuhan psikologis ibu hamil ...................................................

  8 2.1.3 Perubahan Psikologis dalam Kehamilan .......................................

  7 2.1.1 Pengertian kehamilan ....................................................................

  iii

  5 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Konsep kehamilan ..................................................................................

  4 1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................

  4 1.3 Tujuan penelitian ...................................................................................

  1 1.2 Rumusan masalah ...................................................................................

  ABSTRACT .................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN ............................................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................................

  x

  LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... iv LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... v DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix ABSTRAK ......................................................................................................

  20 xii

  2.2.3 Standar asuhan kehamilan ............................................................

  39 4.5 Definisi Operasional ...............................................................................

  LAMPIRAN-LAMPIRAN

  75 DAFTAR PUSTAKA

  74 6.2 Saran .......................................................................................................

  62 BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan ............................................................................................

  47 5.3 Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................

  45 5.2 Hasil Penelitian .......................................................................................

  42 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik informan ............................................................................

  41 4.8 Etika Penelitian .......................................................................................

  40 4.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data .....................................................

  40 4.6 Instrumen Penelitian Dan Pengumpulan Data ........................................

  38 4.4 Subyek Penelitian ...................................................................................

  21 2.2.4 Pelaksanaan asuhan kehamilan ....................................................

  38 4.3 Waktu dan Tempat Penelitian ...............................................................

  38 4.2 Rancangan Penelitian .............................................................................

  37 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian .......................................................................................

  35 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konseptual ............................................................................

  2.3.4 Tindakan Ibu Hamil dalam Pengalaman Perawatan Kehamilan di Madura ......................................................................................

  35

  31 2.3.3 Budaya Madura dalam Perawatan Kehamilan ..............................

  29 2.3.2 Tradisi selama kehamilan ..............................................................

  29 2.3.1 Pengertian Kebudayaan .................................................................

  25 2.3 Kebudayaan ...........................................................................................

  24 2.2.5 Faktor-faktor yang mepengaruhi kesehatan ibu hamil .................

  xiii

  

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi operasional ....................................................................................

  40 Tabel 5.1 Karakteristik informan utama ...................................................................

  46 Tabel 5.2 Karakteristik informan pendukung .........................................................

  46 xiv

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Pengalaman Ibu Hamil Dalam

  Perawatan Kehamilan Berbasis Budaya Madura

  37 xv

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Lembar Pernyataan Menjadi Responden Lampiran 2 : Kuesioner Data Demografi Lampiran 3 :

  Lembar Pertanyaan

  Lampiran 4 :

  Percakapan dengan responden

  Lampiran 5 : Dokumentasi penelitian Lampiran 6 : Lembar Pernyataan Dari Perpustakaan Lampiran 7 : Surat Ijin Penelitian Lampiran 8 : Surat balasan dari Puskesmas Pegantenan Lampiran 9 :

  

Lembar Bimbingan Skripsi

  Lampiran 10 : Lembar Pernyataan Bebas Plagiasi xvi

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN

  1. Daftar Lambang X : Skor responden pada skala sikap yang hendak diubah menjadi skor T

  X : Mean skor kelompok

  N : Jumlah populasi %: Presentase < : Lebih kecil > : Lebih besar 2. Daftar Singkatan

  STIKES : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

  ICME : Insan Cendekia Medika Promkes : Promosi kesehatan Kemenkes : Kementrian Kesehatan Dinkes : Dinas kesehatan PKPR : Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja Dkk : Dan kawan-kawan AKI : Angka kematian ibu AKB : Angka kematian bayi HIV : Human Immunodeficiency Virus WHO : World Health Organization xvii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Kehamilan merupakan saat yang menyenangkan dan dinanti

  • – nantikan, tetapi juga dapat menjadi saat kegelisahan dan keprihatinan. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil menjadi faktor penentuan angka kematian Ibu (AKI) atau Angka Kematian Bayi (AKB). Masih banyak faktor lain yang juga pendidikan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan masyarakat, nilai budaya. Madura pada umumnya masih percaya pada mitos, yang berkaitan dengan ibu hamil dan perawatan pada masa kehamilan. Bagi masyarakat Madura mitos sudah diyakini kebenarannya karena beberapa bukti yang terjadi. Masyarakat akan melakukan apa saja dengan harapan keselamatan pada ibu dan bayinya. Kadang kala kepercayaan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai kesehatan medis modern, sehingga mengakibatkan permasalahan kesehatan pada ibu hamil pada masa kehamilan (Pradhaksa, 2017).

  Menurut Profil Kesehatan Kabupaten Pamekasan Tahun 2014, Pencakupan Kunjungan ibu hamil (K1) di Kabupaten Pamekasan Tahun 2014 sebesar 98.5% dan kunjungan K4 sebesar 87.81%. Pencapaian K4 ini belum bisa mencapai target yang ditentukan oleh SPM maupun MDG‟s yaitu sebesar 95%. Masih belum tercapainya target K4 disebabkan karena masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan selama hamil ke bidan maupun dokter.

  1

  2 Profil Kesehatan Kabupaten Pamekasan Tahun 2014 menunjukkan bahwa jumlah kematian ibu di Kabupaten Pamekasan tahun 2014 sebanyak 13 ibu per

  13.610 kelahiran hidup atau sebesar 95.52 per 100.000 kelahiran hidup dan masih berada di bawah target MDG‟s 2015 sebanyak 102 per 100.000 kelahiran hidup.

  Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menyebutkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.

  Angka kematian ibu di Indonesia mengalami peningkatan dari 5 periode sebelumnya yaitu pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 228 per kelahiran hidup pada tahun 2015.

  Penelitian Devi, dkk (2009) membuktikan bahwa Health Education merupakan salah satu kegiatan yang tepat guna dalam upaya penurunan angka kematian ibu hamil yaitu “Modifikasi Model Community Development”. Berdasarkan penelitian tersebut, terungkap alasan ibu hamil di Madura lebih memilih melahirkan pada dukun beranak karena latar belakang budaya yang menyatakan bahwa bila ibu hamil melakukan persalinan pada bidan, maka persalinannya dianggap sulit. Selain karena latar belakang budaya alasan lain yang menyebabkan ibu hamil tidak melakukan persalinan pada bidan yaitu karena biaya persalinan bidan mahal, takut operasi, dan lain-lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan Health Education merupakan salah satu solusi yang tepat guna untuk mengendalikan angka kematian Ibu dan anak, oleh karena itu diperlukan suatu upaya yang melibatkan semua pihak petugas kesehatan, tokoh masyarakat, dan masyarakat terutama para ibu hamil untuk terus menerus menumbuhkan

  3 kesadaran pada pribadi masing

  • – masing untuk mengoptimalkan pemeriksaan dan perawatan kehamilan ke petugas pelayanan kesehatan (Haryanto, 2010).

  Membicarakan mengenai mitos dan fakta seputar kehamilan memang tidak akan pernah ada habisnya. Mitos telah menjadi adat istiadat yang bersifat turun temurun dari orang tua kita terdahulu, menjadi suatu hal yang biasa dan sangat mereka yakini. Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya seperti konsepsi-konsepsi mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab- akibat antara makanan dan kondisi sehat-sakit, kebiasaan dan ketidaktahuan, dan anak. Pola makan, misalnya, fakta dasarnya adalah merupakan salah satu selera manusia dimana peran kebudayaan cukup besar. Hal ini terlihat bahwa setiap daerah mempunyai pola makan tertentu, termasuk pola makan ibu hamil dan anak yang disertai dengan kepercayaan akan pantangan, tabu, dan terhadap beberapa makanan tertentu (Susmiati, 2011). Mitos-mitos semacam itu masih berlaku pada zaman modern sekarang ini, bahkan beberapa tenaga kesehatan sendiri masih mempraktikkannya. Hal itu membuktikan mitos-mitos yang terdapat di masyarakat masih memiliki peran yang berarti untuk kelancaran proses kehamilan dan persalinan (Khuzaiyah, 2010). Mitos kehamilan yang terjadi pada ibu hamil dipengaruhi oleh berbagai faktor yang melingkupi setiap ibu hamil diantaranya adalah faktor pengetahuan. Faktor pengetahuan memegang peranan penting bagi ibu hamil dalam membentuk pola fikir dalam hal kepercayaan terhadap mitos. Semakin tinggi pengetahuan yang diperoleh oleh seseorang maka kepercayaan terhadap mitos makin diabaikan. Faktor keluarga juga berperan dalam kepercayaan terhadap mitos. Artinya bila pasangan suami istri tinggal

  4 bersama dengan orang tuanya maka banyak pantangan yang mesti mereka taati. Sebaliknya bila suami istri tinggal terpisah dengan orang tuanya mereka cenderung tidak mengikuti mitos tersebut. Alasannya karena tidak ada yang melarang dan mengingatkan. Selain itu faktor lingkungan hidup juga berpengaruh terhadap kepercayaan terhadap mitos. Maknanya, bagi masyarakat yang hidup didaerah yang dekat dengan pusat pelayanan kesehatan, mereka relatif lebih mudah melakukan interaksi dengan berbagai pengetahuan yang bersumber dari kesehatan modern (Barthes, 2007).

  Dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang "Pengalaman Ibu Hamil Dalam Perawatan Kehamilan Berbasis Budaya Madura".

  Rumusan masalah

  1.2 Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, dapat dirumuskan

  petanyaan penelitian sebagai berikut : Bagaimana Pengalaman Ibu Hamil Dalam Perawatan Kehamilan Berbasis

  Budaya Madura?

  1.3 Tujuan penelitian

  1.3.1 Tujuan Umum Diketahuinya pengalaman ibu hamil dalam perawatan pada kehamilan berbasis budaya Madura.

  5

  1.3.2 Tujuan Khusus 1.

  Mengetahui pengalaman ibu selama hamil dalam perawatan kehamilan di madura?

  2. Mengetahui apa ada mitos-mitos dalam merawat kehamilan di madura, jika ada coba ibu ceritakan pengalamannya?

  3. Mengetahui resikonya jika tidak mengikuti semua ritual kehamilan menurut budaya madura?

  4. Apa resikonya tidak mengikuti proses ritual budaya madura terkait 5.

  Mengetahui pengalaman ibu terkait apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan ibu selama hamil menurut aturan budaya madura?

  6. Mengetahui cara mengatasi stres berdasarkan kebiasaan bijak 7.

  Mengetahui kebiasaan bijak selama kehamilan 8. Mengetahui kegiatan khusus

1.4 Manfaat Penelitian

  1.4.1 Secara Teoritis Dapat digunakan sebagai kerangka dalam membangun ilmu keperawatan maternitas, yang berhubungan dengan,Pengalaman Ibu Hamil Dalam Perawatan

  Kehamilan Berbasis Budaya Madura.

  6

  1.4.2 Secara Praktis

  Bagi tempat penelitian 1.

  Dapat menjadi masukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang mitos-mitos selama kehamilan .

  2. Bagi petugas kesehatan Sebagai bahan masukan dan informasi dalam melaksanakan pelayanan dan memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil tentang mitos-mitos selama kehamilan.

  Bagi peneliti selanjutnya

  Sebagai tambahan ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman tentang mitos-mitos selama kehamilan.

BAB 2 TINJAUAN TEORI Konsep kehamilan

  2.1

2.1.1 Pengertian kehamilan

  Kehamilan (pregnancy) di definisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitungdari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau sepuluh bulan lunar atau 90 bulan trimister kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimiter kedua 15 minggu (minggu ke 13 hingga ke 27), dan trimister ke tiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke 40) (Prawirohardjo, 2009).

  Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan bersalin. Federasi Obstetri Ginekologi Internasional mendefenisikan kehamilan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional.

  Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua dalam 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke- 27), dan trimester ketiga dalam 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2009). (Solihah, 2011) mengatakan, secara medis kehamilan dimulai dari proses pembuahan sel telur wanita oleh spermatozoa dari pihak pria.

  7

  8 Sel telur yang dibuahi akan berkembang jadi bakal embrio yang kemudian akan menjalani pembelahan sampai 78 sel. Bakal janin ini lalu akan menempel di selaput lendir rahim, yang terletak di rongga rahim. Kehamilan disimpulkan sebagai masa dimana wanita membawa embrio dalam tubuhnya yang diawali dengan keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan tumbuh yang membuat terjadinya proses konsepsi dan inplantasi sampai lahirnya janin.

2.1.2 Periode masa kehamilan

  Dalam siklus kehamilan terbagi menjadi tiga periode/ triwulan sebagai berikut:

  1. Kehamilan trimester pertama (1-3 bulan). Awal kehamilan atau masa trimester pertama merupakan saat yang rawan bagi perkembangan janin, karena biasanya banyak wanita tidak menduga kalau dirinya sedang hamil. Kehamilan baru diketahui ketika usia janin sudah menginjak waktu lebih dari satu bulan. Sementara itu, jika mereka tidak sadar sedang hamil, mereka akan mengkonsumsi berbagai macam makanan serta obat yang bisa merusak perkembangan bayi dalam kandungan, karena itulah janin pada umur 1-3 bulan ini sangat rentan keguguran.

  Saat masa subur, jika sel telur dibuahi maka akan terjadi penempelan sel telur yang berbentuk semacam bola pada dinding rahim calon ibu. Masa ini adalah masa rawan, karena janin masih berupa cikal bakal. Jika Janin selamat, maka bola sel telur itu akan terus berkembang.

  Perkembangan sel telur ini akan membentuk seperti udang yang masih berukuran kecil. Sel telur berbentuk udang kecil ini akan semakin

  9 berkembang saat memasuki usia kehamilan dua bulan yang disertai dengan penyusunan organ vital jantung serta susunan saraf pusat sejak kehamilan bulan pertama. Bentuk udang akan semakin menyerupai bayi pada pertengahan bulan kedua, dan disertai dengan terbentuknya wajah bayi serta membesarnya ukuran kepala. Tanda-tanda kehidupan akan muncul dimulai dengan berfungsinya jantung yang ditandai dengan detakan lembut. Selain itu organ lain seperti bagian tangan serta kaki jug mulai terbetuk, seiring dengan terlihat jelasnya tali pusat serta munculnya otot-otot. Pertumbuhan bentuk yang sempurna.

  Selain jantung, organ-organ lain juga ikut sempurna seperti kaki serta tangan. Bulan ketiga juga mulai terbentuk organ baru seperti telinga, pemisahan jari-jari tangan serta kaki yang mengikuti pembentukan kaki serta tangan lainnya. Sementara organ-organ vital lainnya baru akan terbentuk pada akhir bulan ketiga dan akan semakin sempurna pada bulan keempat, karena perkembangannya sudah mulai sempurna.

  2. Kehamilan trimester kedua (4-6 bulan). USG baru mulai bisa memperlihatkan bentuk bayi dalam kandungan pada umur tiga bulan namun itu baru gambaran kasar bayi. Memasuki bulan keempat, perkembangan janin akan memasuki trimester kedua. Janin akan mulai bergerak yaitu pada bulan keempat, tepatnya sekitar minggu ketiga belas. Hal ini terjadi karena hormon pada bayi mulai aktif sehingga mereka sudah mulai bisa bereaksi dengan situasi di dalam kandungan. Perkembangan bagian tangan dan kaki mulai diikuti dengan tumbuhnya kuku serta rambut-rambut halus. Rambut

  10 halus ini akan semakin menebal pada usia empat bulan, yang menyebabkan sempurnanya bentuk alis, bulu mata serta rambut. Kulit juga mulai berkembang pada periode ini, yang dimulai dengan kulit yang sangat tipis. Begitu pula dengan panca indera yang lainnya seperti mata, hidung, telinga ataupun mulut, sehingga pada bulan keempat ini, wajah mulai terbentuk pada janin. Pada umur tiga bulan, bayi akan seukuran empat inci dan bertambah satu inci pada bulan setelahnya.

  Sementara untuk berat, pada umur empat bulan baru mencapai 45 gram tapi akan meningkat drastis setelah bulan keempat yaitu sampai 160 gram. Benar-benar perkembangan yang pesat. Jika hamil dengan umur lima bulan, maka siap-siaplah untuk merasakan tendangan lembut pada perut.

  Penyebabnya, hormon yang mulai aktif sehingga memicu aktivitas bayi. Yang paling penting, pada umur lima bulan bayi akan mulai membentuk selaput putih yang melapisi tubuh serta kulitnya yang kemudian kita kenal dengan ari-ari. Berat badan bayi semakin bertambah pada bulan ini hingga mencapai 650 gram dengan panjang sekitar 12 inci. Gerakan akan semakin terasa karena pada umur enam bulan ini bayi mulai berubah posisi. Untuk merangsang pertumbuhan janin supaya berkembang dengan baik ,maka mulai umur enam bulan ini, disiapkan musik-musik lembut karena bayi sudah mulai bisa mendengar.

  3. Kehamilan trimester ketiga (7-9 bulan). Setelah usia janin memasuki trimester pertama dan kedua, sisanya adalah menunggu kelahiran yang biasanya terjadi pada trimester ketiga. Pada trimester ini yang dimulai dengan bulan ketujuh, maka akan mulai disibukan dengan pemeriksaan dan

  11 persiapan kelahiran bayi. Beberapa proses penyempurnaan perkembangan janin terjadi pada bulan-bulan ini, dimulai pada bulan ketujuh yaitu sistem sarafnya yang mulai bekerja serta otak yang berkembang dengan sangat cepat dari waktu ke waktu. Bayi dalam kandungan juga mulai bisa membuka dan menutup kelopak mata pada trimester akhir ini khususnya pada bulan kedelapan.

  Masa ini adalah masa saat seorang ibu bisa memperhatikan dengan jelas pergerakan sang bayi, bersama tendangan-tendangannya. Trimester serta fungsi organ-organ tubuh ataupun penambahan berat badannya. Bayi juga sudah mulai bisa mengambil sesuatu dan menahannya, sementara dilain pihak janin juga sudah memiliki reflek menghisap yang baik sebagai bekalnya menyusu saat lahir nanti. Calon bayi juga sudah siap dilahirkan mulai bulan delapan, dimana paru-parunya telah sepenuhnya berkembang, sistem kekebalan tubuh berfungsi, otaknya sedang bekerja dan beratnya sudah mencapai 2,3 kilogram atau lebih besar tergantung gennya. Lidah bayi juga sudah mulai mengecap rasa, entah itu rasa asam ataupun manis.

  Idealnya bayi akan lahir pada umur delapan sampai sembilan bulan, saat ia sudah mencapai pertumbuhan yang cukup dan fisiknya telah tumbuh dengan sempurna. Sangat penting untuk menyadari semua perubahan yang terjadi dengan bayi dalam tubuh.

  Ketika otaknya sedang berkembang, sangatlah penting bagi ibu untuk melatih diri agar mendapatkan nutrisi yang baik dan mengkosumsi vitamin prenatal setiap hari, sesuai dengan saran dokter. Istirahat yang

  12 cukup dan menjaga diri sendiri terutama jauh dari rokok, alkohol serta obat- obatan karena bisa menyebabkan kerusakan yang signifikan pada bayi.

2.1.3 Perubahan Psikologis dalam Kehamilan

  Kehamilan dari sudut psikologi merupakan peristiwa yang membahagiakan bagi seluruh anggota keluarga, sementara diantara anggota dalam keluarga tersebut ada anggota yang disamping merasa bahagia juga mengalami kegelisahan dan kecemasan, bahkan dapat mengalami depresi. Anggota keluarga yang dimaksud adalah si calon ibu. Sejak saat hamil pada umumnya ibu hamil sudah Kegelisahan dan kecemasan selama kehamilan merupakan kejadian yang tidak terelakkan, merupakan fenomena yang hampir selalu menyertai kehamilan, merupakan bagian dari suatu proses penyesuaian yang wajar terhadap perubahan fisik dan psikologis mendasar yang terjadi selama kehamilan. Selanjutnya timbulnya kecemasan dan kegelisahan tersebut mengawali terjadinya perubahan psikologis berupa peningkatan sensitivitas nyeri, dimana nilai ambang nyeri menurun, artinya dengan stimuli kecil saja wanita hamil sudah merasakan nyeri.

  Semakin tinggi tingkat kecemasan, semakin rendah nilai ambang nyeri, menyebabkan semakin berat nyeri yang dipersepsi Reeder (1997). Begitu beratnya asumsi masyarakat terhadap kecemasan dan nyeri kehamilan serta persalinan sehingga mempengaruhi budaya lokal, antara lain timbulnya tradisi upacara „tingkepan‟ atau „mitoni‟ (peringatan 7 bulan kehamilan) dalam masyarakat etnis Jawa. Menurut tradisi tersebut upacara itu dimaksudkan sebagai tolak bala demi keselamatan dan kesehatan ibu dan bayinya selama kehamilan, saat kelahiran dan sesudahnya. ibu hamil yang mengalami kecemasan tetapi mendapat dukungan

  13 emosional dan fisik dari suaminya sebagaimana yang diharapkan, akan kecil kemungkinannya mengalami komplikasi psikologis akibat kehamilan.

  Hasil studi tentang psikologi kehamilan membuktikan bahwa fenomena kecemasan yang berhubungan dengan kehamilan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang merupakan beban ekstra yang dapat berasal dari dalam tubuh sendiri maupun dari kejadian diluar tubuh. Apabila ibu hamil tidak mampu beradaptasi dengan beban ekstra tersebut, akan mengalami kecemasan (Notosoedirdjo, 1996).

  Selain itu adanya perubahan hormonal ini menyebabkan emosi perempuan selama kehamilan cenderung berubah-ubah, sehingga tanpa ada sebab yang jelas seorang wanita hamil merasa sedih, mudah tersinggung, marah atau justru sebaliknya merasa sangat bahagia. Kartono (1992) mengatakan bahwa semakin bertambah beratnya beban kandungan dan bertambah banyaknya rasa tidak nyaman secara fisik, maka kondisi psikologis ibu hamil juga ikut terganggu, sehingga dapat mengalami kecemasan. Hal tersebut juga didukung hasil penelitian Darmayanti (2003) yang menunjukkan bahwa 80% ibu hamil mengalami rasa khawatir, was-was, gelisah, takut dan cemas dalam menghadapi kehamilannya.

  Perasaan-perasaan yang muncul antara lain berkaitan dengan keadaan janin yang dikandung, ketakutan dan kecemasan dalam menghadapi persalinannya, serta perubahan fisik dan psikis yang terjadi.

  Penyebab kecemasan pada masa kehamilan terutama pada kehamilan trimester ketiga dalam hal ini contohnya seperti rasa cemas dan takut mati, trauma kelahiran, perasaan bersalah atau berdosa dan ketakutan riil seperti ketakutan bayinya lahir cacat. Pada saat yang sama, ibu hamil juga merasakan kegelisahan mengenai kelahiran bayinya dan permulaan dari fase baru dalam hidupnya.

  14 Perasaan cemas ibu hamil trimester ketiga dalam memikirkan proses melahirkan serta kondisi bayi yang akan dilahirkan tidak hanya berlangsung pada kehamilan pertamanya, tetapi juga pada kehamilan-kehamilan berikutnya. Walaupun mereka telah mempunyai pengalaman dalam menghadapi persalinan tetapi rasa cemas tetap akan ada Ambarwati (2004). Ibu hamil yang mengalami rasa cemas berlebihan akan berdampak buruk sehingga dapat memicu terjadinya rangsangan kontraksi atau sebaliknya tidak ada kontraksi yang bisa menyebabkan perdarahan saat persalinan sehingga dapat menyebabkan kematian bila tidak mendapatkan

2.1.4 Kebutuhan psikologis ibu hamil

  Kecemasan yang dialami oleh ibu hamil sampai menjelang masa persalinan selain karena faktor fisik dan psikologis juga kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti faktor sosial. Faktor sosial yang dapat menyebabkan kecemasan tersebut seperti pengalaman melahirkan, dukungan sosial, hubungan suami istri dan keluarganya Pitt (1994). Untuk menurunkan rasa cemas tersebut ibu hamil sangat memerlukan suatu dukungan antara lain :

  1. Support Keluarga. Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan keluarga yang dapat diikuti dengan stres dan kecemasan. Perubahan dan adaptasi selama kehamilan, tidak hanya dirasakan oleh ibu tetapi seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, selama kehamilan seluruh anggota keluarga harus terlibat terutama suami. Dukungan dan kasih sayang dapat memberikan perasaan nyaman dan aman ketika ibu merasa takut dan khawatir dengan kehamilannya.

  15

  2. Dukungan Suami. Dukungan dan peran serta suami selama kehamilan meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan persalinan bahkan dapat memicu produksi ASI. Tugas suami yaitu memberikan perhatian dan membina hubungan baik dengan istri, sehingga istri mengkonsultasikan setiap masalah yang dialaminya selama 3. Dukungan Keluarga. Keluarga harus menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua. Dukungan keluarga dapat berbentuk: orang tua kandung maupun mertua mendukung kehamilan ini, orang tua kandung keselamatan ibu dan bayi, serta menyelenggarakan ritual adat istiadat.

  4. Dukungan Lingkungan. Dukungan lingkungan dapat berupa doa bersama untuk keselamatan ibu dan bayi, membicarakan dan menasehati tentang pengalaman hamil dan melahirkan, kesediaan untuk mengantarkan ibu periksa, menunggui ibu ketika melahirkan dan mereka dapat menjadi seperti saudara ibu hamil.

  5. Support Tenaga Kesehatan. Tenaga kesehatan khususnya bidan sangat berperan dalam memberikan dukungan pada ibu hamil. Bidan sebagai tempat mencurahkan segala isi hati dan kesulitannya dalam menghadapi kehamilan dan persalinan. Tenaga kesehatan harus mampu mengenali keadaan yang terjadi disekitar ibu hamil. Hubungan yang baik, saling mempercayai dapat memudahkan bidan/ kehamilan. Penelitian yang dimuat dalam artikel

  ”What Your Partner Might Need From You During Pregnancy” terbitan Allina Hospitals dan Clinics (2001), Amerika Serikat,

  mengatakan keberhasilan seorang istri dalam mencukupi kebutuhan ASI

  16 untuk bayinya kelak sangat ditentukan oleh seberapa besar peran dan keterlibatan suami dalam masa kehamilan. Contoh dukungan suami selama kehamilan antara lain: mengajak istri jalan-jalan ringan, menemani istri memeriksakan kehamilannya, tidak membuat masalah dalam berkomunikasi. tenaga kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan. Peran bidan dalam memberikan dukungan antara lain: melalui kelas antenatal, memberikan kesempatan kepada ibu hamil yang bermasalah untuk konsultasi, meyakinkan bahwa ibu dapat menghadapi perubahan memutuskan apa yang harus diberitahukan pada ibu dalam menghadapi kehamilannya.

  6. Rasa Aman dan Nyaman Selama Kehamilan. Ketidaknyamanan fisik maupun psikologis dapat terjadi pada ibu selama kehamilan. Kerjasama bidan dengan keluarga sangat diharapkan agar dapat memberikan perhatian dan mengatasi masalah yang terjadi selama kehamilan. Dukungan dari suami, keluarga yang lain dan tenaga kesehatan dapat memberikan perasaan aman dan nyaman selama kehamilan.

2.1.5 Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil

  Dalam masa kehamilan dibagi menjadi tiga periode yaitu bulan ke 1 sampai 3 disebut trimester satu. Bulan selanjutnya yaitu 4-6 trimester dua. Bulan ke 7 sampai kelahiran bayi disebut trimester tiga. Dalam setiap trimester memiliki pertumbuhan bayi yang berbeda sehingga nutrisi yang dibutuhkan berbeda Kebutuhan nutrisi harus dipenuhi sesuai trimester kehamilan.

  17

  1. Trimester satu. Minggu pertama sampai minggu ke dua belas adalah perkembangan janin untuk kelengkapan organ penting. Nutrisi yang dibutuhkan berupa kalori yang lebih. Pertumbuhan janin memerlukan asupan kalori yang sesuai sehingga terbentuk cepat. Asupan kalori kadang terganggu karena adanya mual dan muntah yang pada umumnya dialami pada trimester pertama. Karbokidrat yang dibutuhkan sebanyak 2000 kilo kalori yang bisa didapat dari nasi, roti, gantum dan sereal dll. Kalsium juga memiliki peranan dalam pembentukan tulang rangka janin yang didapat pertumbuhan sel otak.Vitamin A, B1, B2, B3 dan B6 sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin, selain itu vitamin B12 dalam pembentukan sel darah.

  2. Trtimester dua. Pada trimester ini memiliki kemampuan perkembangan yang sangat pesat, sehingga harus diimbangi dengan asupan nutrisi. Pada awal trimester kedua asupan kalori memang masih perlu ditingkatkan mengingat banyaknya organ yang akan terbentuk. Jangan lupa asupan zat besi dan vitaminC dalam mengoptimalkan pembentukan sel darah merah dalam mendukung jantung dan system peredaran darah janin yang sedang berkembang pada minggu ke 17. Asam lemak omega 3 dibutuhkan untuk pembentukan otak janin diakhir trimester dua. Hindari asupan yang mengandung kafein yang tinggi, kopi dan teh karena kafein beresiko mengganggu perkembangan system saraf pusat. Ibu hamil perlu menambah asupan makanan dengan 300 kalori/hari. Pilih makanan yang banyak mengandung serat seperti sayuran hijau dan buah-buahan. Banyak minum 8-

  18 10 gelas/hari untuk menghindari sembelit dan wasir yang banyak diderita oleh ibu hamil.

Dokumen yang terkait

Jurnal Keperawatan Volume 8 No. 1 September 2014 - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 1 70

PERAN SUAMI DENGAN MINAT IBU HAMIL DALAM PELAKSANAAN KELAS HYPNOBIRTHING - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 9

PERAN SUAMI DENGAN MINAT IBU HAMIL DALAM PELAKSANAAN KELAS HYPNOBIRTHING - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 1 11

ANALISA SENAM HAMIL PADA IBU HAMIL DI KELAS IBU DI POSYANDU (Studi Di Desa Betek Kec. Mojoagung Kab. Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 11

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP SIKAP LANSIA DALAM MENGUNJUNGI POSYANDU LANSIA (Studi di Desa Jabon Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 12

HUBUNGAN STATUS GRAVIDA DENGAN DEPRESI POSTPARTUM (Studi di RSIA Muslimat Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III DENGAN PERILAKU PERSIAPAN PERSALINAN (Di BPM Ny. Uning MarhandikaDesa Grudo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 9

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU DALAM PELAKSANAAN SENAM HAMIL (Studi Di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 12

HUBUNGAN PERSEPSI SUAMI DENGAN MOTIVASI IBU DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KELUARGA BERENCANA (Studi di RW 01 Dusun Dempok Desa Grogol Kecamatan Diwek Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 9

Kualitas pelayanan puskesmas dengan kepuasaan pasien lanjut usia (Studi di Puskesmas Mojowanro Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 136