PENGARUH MATOS TERHADAP PENINGKATAN CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO) DAN SIFAT KEDAP AIR PADA TANAH SEKITAR RAWA PENING - Unika Repository

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uraian Umum

  Penelitian ini menggunakan sampel tanah yang berasal dari sekitar Rawa Pening. Tanah sekitar Rawa Pening tersebut mengandung gambut, hal itu dibuktikan pada saat pengamatan langsung di lapangan terdapat gundukan-gundukan hitam yang berasal dari bahan organik. Bahan organik tersebut digunakan sebagai media tanam berupa pupuk dan diperjual belikan oleh warga sekitar Rawa Pening. Gambut Rawa Pening memiliki kadar oksigen yang rendah dan mengandung banyak air. Untuk itu dilakukan suatu penelitian apakah tanah sekitar Rawa Pening yang mengandung gambut setelah distabilisasi dengan menggunakan matos dapat dimanfaatkan untuk badan jalan dan juga untuk pembuatan tanggul. Untuk mempermudah proses penelitian, maka diambil kemungkinan terburuk dengan sampel uji berupa 50% tanah sekitar Rawa Pening dan 50% gambut.

  Cara memperolehsampel uji yang berupa tanah sekitar Rawa Pening dengan cara membeli kepada penjual warga sekitar Rawa Pening. Tanah sekitar tersebut, awalnya berupa tanah urugan yang diperoleh warga sekitar dengan cara menggali tanah di sekitar waduk Rawa Pening tersebut. Sedangkan lokasi pengambilan untuk sampel gambut berasal dari tengah waduk Rawa Pening sendiri yang kemudian diambil oleh nelayan setempat. Kemudian, sampel gambut dibawa ke pinggir rawa oleh nelayan tersebut menggunakan perahuuntuk di distribusikan kepada penjual sekitar. Gambut ini didapatkan dengan cara membeli kepada penjual sekitar. Jarak antara penjual gambut dan tanah sekitar Rawa Pening tidaklah jauh, hanya sekitar 300 m saja.

  Setelah pengambilan tanah sekitar Rawa Pening dan gambut didapatkan, kemudian kedua sampel tersebut dikeringkan pada ruang

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) terbuka kurang lebih selama 48 jam. Tanah sekitar Rawa Pening dan gambut tersebut dikeringkan pada ruangan laboratorium Unika Soegijapranata Semarang. Hal tersebut dilakukan, agar tanah sekitar Rawa Pening dan gambut yang akan diuji dalam kondisi kering, karena pada saat pengambilan sampel uji, tanah sekitar Rawa Pening dan gambut tersebut pada kondisi yang lembab.

  Dari hasil penelitian CBR dan permeabilitas yang akan dilakukan, apabila hasil dari percobaan CBR tersebut memenuhi syarat, maka dapat digunakan untuk pembuatan badan jalan. Selain itu juga, hasil dari tingkat kedapnya, apabila kedap terhadap air, maka dapat digunakan juga untuk pembuatan tanggul. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Unika Soegijaranata guna memperoleh hasil yang dapat menyimpulkan apakah tanah sekitar Rawa Pening yang distabilisasi dengan matos dapat dijadikan sebagai material pembuatan badan jalan ataupun untuk pembuatan tanggul.

  Prosedur pengujian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu terdiri dari tahap persiapan pengujian dan percobaan utama.Tahap persiapan pengujian dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan jenis tanah. Pengujian yang dilakukan dalam tahap persiapan ini antara lain pengujian Uji Index Properties, Uji Saringan, Uji Hidrometer, dan Uji Atterberg Limit. Setelah mengetahui karakteristik dan jenis tanah, dilakukan percobaan utama yang terdiri atas Uji Kompaksi, Uji CBR (California Bearing dan Uji Permeabilitas.

  Ratio)

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul)

4.2 Pengujian Karakteristik dan Jenis Tanah

  4.2.1 Uji Indeks Properties

  Percobaan ini bertujuan untuk mengukur berat jenis dan kadar air alami tanah. Hasil dari uji indeks properties ini yaitu:

  1. Kadar Air (Water Content) Uji kadar air ini dilakukan untuk mengetahui kadar air alami yang terdapat dalam tanah sekitar Rawa Pening. Pengujian kadar air ini dilakukan setelah sampel tanah uji dikeringkan selama 48 jam pada ruangan terbuka. Kadar air yang diperoleh saat pengujian yaitu sebesar 24,22%.

  2. Berat jenis tanah (Specific Gravity) Selain kadar air, hasil dari uji indeks properties adalah specific gravity

  (Gs). Penelitian ini berguna untuk mengetahui berat jenis tanah sekitar Rawa Pening. Setelah dilakukan penelitian, tanah sekitar Rawa pening memiliki Gs sebesar 2,493.

Tabel 4.1 Tabel Jenis Tanah

  Type of Soil G s

  Sand 2,65

  • – 2,67 Silty Sand 2,67
  • – 2,70 Inorganic Clay 2,70 – 2,80
  • – 3,00
  • – 2,60
Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul)

  Soil with Mica or Iron 2,75

  Organic Soil 1,0+

  (Sumber: Bowles,1984) Berdasarkan tabel diatas, tanah sekitar Rawa Pening termasuk dalam jenis organic soil.

  4.2.2 Uji Saringan

  Tujuan dari uji saringan ini adalah untuk mengklasifikasikan tanah butir kasarmendapatkan koefisien keseragaman (Cu) dari kurva distribusi ukuran butir (gradasi) tanah. Nilai Cu dan Cc dapat dilihat pada Tabel

  4.3.Dibawah ini merupakan hasil Uji Saringan tanah sekitar Rawa Pening yang ditunjukkan pada Tabel 4.2.

  35.26 100 0.125 382.80 404.40

Gambar 4.1 Kurva Analisis Butir Tanah (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Uji hidrometer ini bertujuan untuk mengetahui pembagian ukuran butir tanah yang berbutir halus. Pada uji saringan dan uji hidrometer dihasilkan sebuah kurva analisis butiran tanah yang ditunjukkan pada Gambar 4.1.

  0.00 Jumlah 500.0 100.00 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  15.86

  79.3

  15.86 Pan ~ 395.20 474.50

  15.08

  75.4

  30.94 200 0.075 376.00 451.40

  4.32

  21.6

  25.40

Tabel 4.2 Hasil Uji Saringan Tanah Sekitar Rawa Pening No.

  60.66 80 0.180 405.20 532.20 127.0

  19.48

  97.4

  80.14 40 0.425 382.00 479.40

  16.88

  84.4

  97.02 20 0.850 398.60 483.00

  2.98

  14.9

  0.0 0.00 100.00 10 2.000 408.29 423.20

  4 4.750 419.60 419.60

  Saringan Diameter Berat Berat Tanah Berat % Tertahan % Lolos Saringan Saringan dan Saringan Tertahan (mm) (gram) (gram) (gram)

4.2.3 Uji Hidrometer

  • – clay (%)

  0,03 C u =

  10

  2 D 60 ×

  30

  =

  c

  41 C

  10

  60

  D

  30

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul)

  0,41 D

  60

  0,01 D

  10

  13 D

  44 Persentase silt

  40 Persentase fine sand (%)

  Persentase gravel (%) Persentase coarse to medium sand (%)

Tabel 4.3 Persentase Analisis Butiran Tanah Sekitar Rawa Pening

  0,2195 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

4.2.4 Uji Atterberg Limit

  Batas Cair

  6.40

  12.00 Berat tanah basah, W4 = W2 - W1 (gr) 20.40 14.40 20.80

  21.00

  10.40 Berat tanah kering, W5 = W3 - W1 (gr) 14.00 9.80 14.40

  14.20

  7.20 Berat air, W6 = W4 - W5 (gr)

  6.40

  4.60

  6.80

  15.20 Berat tanah kering + Container, W3 (gr) 18.80 14.80 19.00

  3.20 Kadar air, w = (W6/W5) X 100% (%) 45.71 46.94 44.44

  47.89

  44.44 Banyak ketukan, N 22.00 24.00 26.00

  22.00

  34.00 Batas cair, LL (%)

  46.00 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Pada Gambar 4.2 di bawah ini menunjukkan, bahwa batas air standar pada ketukan ke-25 diperoleh kadar air sebesar 46%.

  19.00

  25.80

  Berikut ini adalah hasil uji batas cair yang ditunjukkan pada Tabel 4.4

  1

Tabel 4.4 Uji Batas Cair

  No. Uji

  1

  2

  3

  Uji Atteberg Limitinimencakuppenentuanbatas- batasAtterbergyangmeliputi: BatasCairdanBatasPlastis.

  5 No. Container

  2

  4.80 Berat tanah basah + Container, W2 (gr) 25.20 19.40 25.40

  3

  4

  5 Berat Container, W1 (gr)

  4.80

  5.00

  4.60

  4.80

  4 Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul)

Gambar 4.2 Grafik Uji batas Cair (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Batas Plastis

  Berikut ini adalah hasil uji batas plastis yang ditunjukkan pada Tabel 4.5

Tabel 4.5 Uji Batas Plastis

  No. Uji

  1

  2

  3 No. Container

  1

  2

  3 Berat Container (gr)

  7.00

  6.80

  7.00 Berat Container + Tanah Basah (gr)

  14.60

  15.20

  15.00 Berat Container + Tanah Kering (gr)

  12.40

  12.80

  12.80 Berat Tanah Basah (gr)

  7.60

  8.40

  8.00 Berat Tanah Kering (gr)

  5.40

  6.00

  5.80 Berat Air (gr)

  2.20

  2.40

  2.20 Kadar Air (%)

  40.74

  40.00

  37.93 Plastis Limit (PL)

  39.56

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017) Indeks Plastisitas Indeks Plastisitas merupakan perhitungan pengurangan dari batas cair dan batas plastis.

  Indeks Plastisitas = Liquid Limit (LL)

  • Plastisity Limit (PL) = 46 %
  • – 39,56 % = 6.44 %
Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul)

Gambar 4.3 Klasifikasi tanah menurut USCS (Unified Soil Classification System) (Sumber: Buku Teknik Fondasi 1, 1996)

  Berdasarkan USCS, hasil pengujian klasifikasi dan karakteristik tanah sekitar Rawa Pening diatas, termasuk dalam klasifikasi ML “Lanau anorganik, pasir halus sekali, serbuk batuan, pasir halus berlanau atau berlempung”.

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul)

4.3 Uji Kompaksi

  Tujuan dari uji kompaksi adalah untuk mendapatkan kadar air optimum dan berat isi kering maksimum pada suatu proses pemadatan.

  Curing time untuk percobaan ini adalah selama 4 hari. Adapun hasil dari uji

  kompaksi ini dapat dilihat pada Gambar 4.4. Perbandingan kurva antara

   dry dengan dapat dilihat pada Gambar 4.5.  ZAV Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul)

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul)

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Grafik pada Gambar 4.4bertujuan untuk menemukan nilai OMC (Optimum

  Moisture Content ) atau kadar air optimum yang diperlukan. Dari nilai OMC

  tersebut dihasilkan nilai MDD (Maximum Dry Density). Hasil nilai OMC pada penelitian ini adalah sebesar 39% dengan nilai MDD sebesar 1,388. Garis ZAV adalah hubungan antara Berat Isi Kering dengan Kadar Air bila derajat kejenuhan 100%, yaitu bila pori tanah sama sekali tidakmengandung udara. Berdasarkan grafik pada Gambar 4.5 di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai dari  dry lebih kecil daripada nilai  ZAV . Hal ini berarti sesuai dengan ketentuan yang menggambarkan grafik compaction  dry tersebut akan selalu berada di bawah  ZAV biasanya tidak lurus tetapi agak cekung ke atas.

4.4 Uji CBR (California Bearing Ratio)

  Percobaan CBR berguna untuk mengetahui kekuatan tanah dasar.Nilai CBR adalah perbandingan (dalam %) antara tekanan yang diperlukan untuk menembus tanah dengan standar tertentu. Pada penelitian ini dilakukan CBR tidak terendam (unsoaked) dan CBR terendam (soaked). Pada saat uji CBR rendam, nilai pengembangan (swell) yang terjadi juga diukur untuk mengetahui seberapa besar tanah tersebut mengembang. Dan berikut adalah hasil pengembangan (swell), CBR Soaked dan CBR

  Unsoaked . Pada pengujian CBR ini setiap tipe sampel dilakukan sebanyak 2

  buah benda uji. Kemudian nilai CBR yang digunakan adalah nilai CBR rata- rata dari ke dua buah benda uji tersebut.

  Untuk acuan pembandingan nilai CBR antara tipe benda uji yang satu dengan yang lain, maka nilai CBR yang digunakan adalah nilai CBR untuk penetrasi sedalam 0,1 inc.

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul)

4.4.1 Hasil Pengembangan ( Swell)

  Sebelum di rendam (Unsoaked) Setelah di rendam (Soaked) d o d

  1 T

  1

  t t o a. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50%

  Benda uji 1: t o = T o

  • – d

  5,85+5,35+5,7

  = 17.9 ) = 12,27 cm

  • – (

  3

  t

  1 = T

  1

  • – d

  4,5+4,8+4,9

  = 17.9 ) = 13,17 cm

  • – (

  3 1−

  % Swell = ( ) x 100%

  13,17−12,27

  = ( ) x 100% = 7,33 %

  12,27

  Benda uji 2:

  o o

  t = T – d

  6,25+5,8+6,4

  = 17.9 – ( ) = 11,75 cm

  3

  t

  1 = T

  1

  • – d

  4,8+4,9+5

  = 17.9 ) = 13 cm

  • – (

  3 Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul)

  1−

  % Swell = ( ) x 100%

  13−11,75

  = ( ) x 100% = 10,64 %

  11,75

  Dari ke 2 (dua) benda uji di atas, maka di didapatkan % Swell rata-rata

  7,33+10,64

  sebesar ) % = 8,985 % (

  2

  b. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8% Benda uji 1:

  o o

  t = T – d

  6,4+6,2+6,5

  = 17.9 – ( ) = 11,53 cm

  3

  t

  1 = T

  1

  • – d

  6,3+6,1+6,4

  = 17.9 – ( ) = 11,63 cm

  3 1−

  % Swell = ( ) x 100%

  11,63−11,53

  = ( ) x 100% = 0,867 %

  11,53

  Benda uji 2: t o = T o

  • – d

  6,6+6,4+6,7

  = 17.9 ) = 11,3 cm

  • – (

  3

  t

  1 = T

  1

  • – d

  6,3+6,2+6,4

  = 17.9 ) = 11,6 cm

  • – (

  3 1−

  % Swell = ( ) x 100%

  11,6−11,3

  = ( ) x 100% = 2,65 %

  11,3

  Dari ke 2 (dua) benda uji di atas, maka di didapatkan % Swell rata-rata

  0,867+2,65

  sebesar ) % = 1,759 % (

  2

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) c. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8% + Matos

  2% Benda uji 1: t o = T o

  • – d

  6,6+6,4+6,8

  = 17.9 – ( ) = 11,3 cm

  3

  t

  1 = T

  1

  • – d

  6,5+6,3+6,7

  = 17.9 ) = 11,4 cm

  • – (

  3 1−

  % Swell = ( ) x 100%

  11,4−11,3

  = ( ) x 100% = 0,1 %

  11,3

  Benda uji 2: t o = T o

  • – d

  6,3+6,1+6,3

  = 17.9 ) = 11,67 cm

  • – (

  3

  t

  1 = T

  1

  • – d

  6,3+5,9+6,1

  = 17.9 ) = 11,8 cm

  • – (

  3 1−

  % Swell = ( ) x 100%

  11,8−11,67

  = ( ) x 100% = 1,11 %

  11,67

  Dari ke 2 (dua) benda uji di atas, maka di didapatkan % Swell rata-rata

  0,1+1,11

  sebesar ) % = 0,605 % (

  2

  d. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8% + Matos 4% Benda uji 1: t o = T o

  • – d

  6,7+6,5+6,8

  = 17.9 ) = 11,23 cm

  • – (

  3

  t

  1 = T

  1

  • – d

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul)

  6,65+6,45+6,8

  = 17.9 ) = 11,27 cm

  • – (

  3 1−

  % Swell = ( ) x 100%

  11,27−11,23

  = ( ) x 100% = 0,356 %

  11,23

  Benda uji 2:

  o o

  t = T – d

  6,6+6,4+6,6

  = 17.9 ) = 11,37 cm

  • – (

  3

  1

  1

  t = T – d

  6,5+6,4+6,6

  = 17.9 – ( ) = 11,4 cm

  3 1−

  % Swell = ( ) x 100%

  11,4−11,37

  = ( ) x 100% = 0,03 %

  11,37

  Dari ke 2 (dua) benda uji di atas, maka di didapatkan % Swell rata-rata

  0,356+0,03

  sebesar ) % = 0,193 % (

  2

  e. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8% + Matos 6% Benda uji 1: t o = T o

  • – d

  6,3+6,1+6,35

  = 17.9 ) = 11,65 cm

  • – (

  3

  1

  1

  t = T – d

  6,25+6,05+6,3

  = 17.9 ) = 11,7 cm

  • – (

  3 1−

  % Swell = ( ) x 100%

  11,7−11,65

  = ( ) x 100% = 0,429 %

  11,65

  Benda uji 2: t o = T o

  • – d

  5,6+5,4+5,75

  = 17.9 ) = 12,32 cm

  • – (

  3 Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) t

  1 = T

  1

  • – d

  5,5+5,4+5,7

  = 17.9 – ( ) = 12,37 cm

  3 1−

  % Swell = ( ) x 100%

  12,37−12,32

  = ( ) x 100% = 0,406 %

  12,32

  Dari ke 2 (dua) benda uji di atas, maka di didapatkan % Swell rata-rata

  0,429+0,406

  sebesar ) % = 0,418 % (

  2

4.4.2 Hasil CBR Tidak Terendam (Unsoaked)

  1. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50%

Gambar 4.6 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% Sampel 1 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis koreksi beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.6Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut

  50%Sampel 1 Penurunan Nilai CBR

  ( inch ) ( % ) 0.1 2.867 0.2 2.733

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.7 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% Sampel 2 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis koreksi beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.7Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut

  50%Sampel 2 Penurunan Nilai CBR

  ( inch ) ( % ) 0.1 3.200 0.2 2.844

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  2,867 + 3,2

  CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah = 3,0335 %

  2

  2. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8%

Gambar 4.8 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% Sampel 1 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis koreksi beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.8Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut

  50% + Semen 8% sampel 1 Penurunan Nilai CBR

  ( inch ) ( % ) 0.1 7.067 0.2 8.089

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.9 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50%+ gambut 50% +semen 8% Sampel 2 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis koreksi beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.9Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut

  50% + Semen 8% Sampel 2 Penurunan Nilai CBR

  ( inch ) ( % ) 0.1 7.667 0.2 7.822

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  7,067 + 7,667

  CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah = 7,367 %

  2

  3. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8% + matos 2%

Gambar 4.10 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 2% Sampel 1

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis koreksi beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.10Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

  50%+ semen 8% + matos 2% sampel 1 Penurunan Nilai CBR

  ( inch ) ( % ) 0.1 8.767 0.2 9.111

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.11 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 2% Sampel 2

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis koreksi beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.11Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

  50% + semen 8% + matos 2% sampel 2 Penurunan Nilai CBR

  ( inch ) ( % ) 0.1 8.000 0.2 8.911

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  8,767 + 8

  CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah = 8,3835%

  2

  4. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 4%

Gambar 4.12 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 4% Sampel 1

  

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis koreksi beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.12Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

  50% + semen 8% + matos 4% sampel 1 Penurunan Nilai CBR

  ( inch ) ( % ) 0.1 11.000 0.2 13.444

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.13 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + Semen 8% + matos 4% Sampel 2

  

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis koreksi beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.13Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

  50% + semen 8% + matos 4% sampel 2 Penurunan Nilai CBR

  ( inch ) ( % ) 0.1 14.067 0.2 19.222

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  11 + 14,067

  CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah = 12,5335%

  2

  5. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 6%

Gambar 4.14 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 6% Sampel 1

  

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis Koreksi Beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.14Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

  50% + semen 8% + matos 6% sampel 1 Penurunan Nilai CBR

  ( inch ) ( % ) 0.1 22.167 0.2 24.111

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.15 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 6% Sampel 2

  

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis koreksi beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.15Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

  50% + semen 8% + matos 6% sampel 2 Penurunan Nilai CBR

  ( inch ) ( % ) 0.1 18.667 0.2 20.222

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  22,167 + 18,667

  CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah = 20,417 %

  2

4.4.3 Hasil CBR rendam (Soaked)

  1. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50%

Gambar 4.16 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% Sampel 1 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis koreksi beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.16Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

  50% sampel 1 Penurunan Nilai CBR

  ( inch ) ( % ) 0.1 2.600 0.2 2.644

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.17 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% Sampel 2 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis koreksi beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.17Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% sampel 2

  Penurunan Nilai CBR ( inch ) ( % )

  0.1 3.183 0.2 2.733

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  2,6+3,183

  CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah = 2,8915 %

  2

  2. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8%

  Gambar 4.18Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8%sampel 1 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis koreksi beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.18Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

  50% + semen 8% sampel 1 Penurunan Nilai CBR

  ( inch ) ( % ) 0.1 8.833 0.2 10.556

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.19 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% sampel 2 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis koreksi beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.19Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut

  50% + Semen 8% Sampel 2 Penurunan Nilai CBR

  ( inch ) ( % ) 0.1 9.667 0.2 12.844

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  8,833+9,667

  CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah = 9,25 %

  2

  3. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 2%

Gambar 4.20 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 2% Sampel 1

  

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis koreksi beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.20Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

  50% + semen 8% + matos 2% sampel 1 Penurunan Nilai CBR

  ( inch ) ( % ) 0.1 9.067 0.2 11.000

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.21 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 2% Sampel 2

  

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis koreksi beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.21Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

  50% + semen 8% + matos 2% sampel 2 Penurunan Nilai CBR

  ( inch ) ( % ) 0.1 8.800 0.2 11.000

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  9,067+8,8

  CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah = 8,9335 %

  2

  4. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 4%

Gambar 4.22 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 4% Sampel 1

  

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis koreksi beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.22Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

  50% + semen 8% + matos 4% sampel 1 Penurunan Nilai CBR

  ( inch ) ( % ) 0.1 14.000 0.2 18.400

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.23 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 4% Sampel 2

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis koreksi beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.23Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

  50% + semen 8% + matos 4% sampel 2 Penurunan Nilai CBR

  ( inch ) ( % ) 0.1 18.000 0.2 21.333

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  14 + 18

  CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah = 16 %

  2

  5. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8%+ matos 6%

Gambar 4.24 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 6% Sampel 1

  

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis koreksi beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.24Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8%+ matos 6% sampel 1

  Penurunan Nilai CBR ( inch ) ( % )

  0.1 14.000 0.2 19.667

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.25 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 6% Sampel 2

  

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban : Garis koreksi beban

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Tabel 4.25Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 6% sampel 2

  Penurunan Nilai CBR ( inch ) ( % )

  0.1 18.000 0.2 23.333

  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  14 + 18

  CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah = 16 %

  2

4.5 Uji Permeabilitas

  Pengujianpermeabilitas untuk mengetahui pengaruh semen dan matos terhadap tanah sekitar Rawa Pening tidak dapat dilakukan, karena tanah setempat tersebut mempunyai tingkat kedap terhadap air sangat tinggi jika dipadatkan secara maksimal. Hal itu sesuai dengan hasil pengujian klasifikasi jenis tanah pada tanah sekitar Rawa Pening yang termasuk dalam jenis tanah yang berlanau atau berlempung yang memiliki sifat kedap yang baik terhadap air.

  Pengujian dilakukan dengan cara menuangkan air ke dalam tabung

  mold yang berisi tanah dan sudah dipadatkan secara maksimal dan

  kepadatannya didasarkan pada OMC (Optimum Moisture Content) atau kadar air optimum dengan beban pemadatan sesuai ketentuan pemadatan

  Modified Proctor yang berlaku. Sampai 7 hari, tidak terdapatair yang

  keluar melalui pipa, sehingga nilai k = 0. Dengan demikian jika tanah tersebut diberi semen dan matos pasti akan lebih kedap lagi dan tidak dapat diamati. Di asumsikan bahwa Rawa Pening akan mengalami kenaikan muka air tampungan tidak lebih dari 7 hari.

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Data:

  3600 7200

  Menetes YA (setelah 1 hari) YA (setelah 3 hari sebanyak 7cc)

  Tingkat Kepadatan Rendah ( 1 lapis @25x) Sedang ( 3 lapis @25x) Standar (5 lapis @25x)

Tabel 4.27 Perbandingan antar Tingkat Kepadatan untuk Uji Rembesan

  Selain itu juga dilakuan dengan variasi tingkat kepadatan dengan hasil sebagai berikut:

  ℎ Berdasarkan tabel diatas nilai k tanah yang diuji adalah sebesar = 0,00 cm/detik.

  Nilai Koefisien Permeabilitas (k) Rumus Constant Head =

  108000 172800 259200 345600 432000 518400 604800

  Q t tetes I (cc) detik

  1. Jenis Tanah : Lempung Rawa Pening 50% + Gambut 50%

Tabel 4.26 Hasil Pengamatan Permeabilitas dengan Tingkat Kepadatan Standar

  6. Masa Pengamatan (t) : 7 Hari Tabel Hasil Uji :

  5. Tinggi Head (h) : 13,3 cm

  4. Tebal Benda Uji (L) : 10,57 cm

  2

  3. Luas Tampang Benda Uji (A) : 178,99 cm

  2. Diameter Benda Uji : 15,1 cm

  TIDAK Nilai k diperoleh sebagai berikut = 7 / (3 x 24 x 3600) = 0.000027 cc / detik Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul)

4.6 Pembahasan

4.6.1 Uji CBR (California Bearing Ratio)

  Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, tanah sekitar Rawa Pening memiliki kadar air sebesar 24,22% dengan nilai Gs sebesar 2,493, sehingga tanah sekitar Rawa Pening termasuk dalam jenis organic

  soil. Pada uji Klasifikasi dan karakteristik tanah sekitar Rawa Pening

  memiliki nilai Liquid Limit (LL) sebesar 46% dan nilai Plastisity Limit (PL) sebesar 39,56%.Dari hasil tersebut menurut USCS, tanah sekitar Rawa Pening termasuk dalam klasifikasi ML “Lanau anorganik, pasir halus sekali, serbuk batuan, pasir halus berlanau atau berlempung”.

  Pada Gambar 4.11, terjadi penyimpangan pada penetrasi 0,1. Hal itu disebabkan pada saat pemutaran alat CBR tidak stabil.Pada saat pemutaran alat CBR tidak stabil, dikarenakan menggunakan tenaga manusia, bukan tenaga mesin.

  Dibawah ini, akan dibahas Gambar 4.26 grafik hubungan CBR sebelum rendam (Unsoaked) dan Gambar 4.27 grafik hubungan CBR rendam (Soaked).

Gambar 4.26 Grafik gabungan CBR Sebelum Rendam (Unsoaked) (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul) Keterangan:

  : Garis bantu penetrasi 0,1 inci : Garis bantu penetrasi 0,3 inci

  

Gambar 4.27Grafik gabungan CBR Rendam (Soaked)

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Keterangan: : Garis bantu penetrasi 0,1 inci

  : Garis bantu penetrasi 0,3 inci Berdasarkan Gambar 4.26Grafik gabungan CBR sebelum rendam dan Gambar 4.27 Grafik gabungan CBR rendam (Soaked),

  (Unsoaked)

  terdapat 5 macam tipe benda uji, yaitu:

  1. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50%,

  2. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8%,

  3. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8% + Matos 2%,

  4. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8% + Matos 4%,

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul)

  5. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8% + Matos 6%.

  Berdasarkan Gambar 4.26 dan Gambar 4.27 di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan nilai CBR yang signifikan setelah distabilisasi dengan bahan tambah yaitu semen dan matos. Dari kedua gambar pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa penambahan matos 2% tidak efektif karena memiliki nilai CBR yang relatif sama dengan benda uji yang tidak ditambah dengan matos.

  Pada Gambar 4.26 CBR sebelum rendam (Unsoaked) penambahan matos 4% pada penetrasi 0,3 inci mengalami peningkatan sebesar ± 50,23% dari stabilisasi menggunakan semen. Sedangkan penambahan matos 6% mengalami peningkatan sebesar ± 62,35% dari stabilisasi menggunakan semen. Pada Gambar 4.27 CBR rendam (Soaked)juga mengalami peningkatan, pada penambahan matos 4% dengan penetrasi 0,3 inci mengalami peningkatan sebesar ± 32,31% dari stabilisasi menggunakan semen. Sedangkan penambahan matos 6% mengalami peningkatan sebesar ± 42,38% dari stabilisasi menggunakan semen. Dengan adanya penambahan kadar matos secara umum dapat meningkatkan nilai CBR, namun pada gambar grafik di atas belum dapat menunjukkan besarnya nilai CBR yang sesungguhnya. Sesuai dengan aturan koreksi nilai CBR didasarkan pada nilai CBR pada penetrasi 0,1 inci. Untuk itu, pada di bawah ini akan ditampilkan Gambar 4.28 mengenai grafik hubungan CBR pada nilai penetrasi 0,1 inci.

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul)

Gambar 4.28 Grafik gabungan CBR sebelum rendam (Unsoaked) dan CBR rendam (Soaked) nilai CBR pada Penetrasi 0,1 inci

  

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

  Berdasarkan Gambar 4.28 diatas, dapat diketahui bahwa pada nilai CBR sebelum rendam (Unsoaked) untuk penetrasi 0,1 inci setelah material ditambah dengan bahan tambah berupa semen dan matos mengalami peningkatan terus-menerus. Namun, setelah dilakukan penelitian pada CBR rendam (Soaked)untuk penetrasi 0,1 inci pada benda uji tipe 4,dapat diketahui adanya kenaikan nilai CBR dibandingkan dengan yang sebelum di rendam. Kenaikan nilai tersebut merupakan kenaikan nilai yang paling besar akibat penambahan matos 4%. Sedangkan pada penambahan matos 6% justru sesudah perendaman(Soaked) menunjukkan nilai CBR yang lebih rendah dari sebelum perendaman(Unsoaked).

  Berdasarkan dari Tabel 2.2 dapat dilihat syarat CBR untuk jalan kelas II adalah ≥5,44 %. Dari hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan maka tanah sekitar Rawa Pening yang distabilisasi dengan menggunakan semen 8% tanpa adanya penambahan matos pun, sudah memenuhi syarat CBR untuk jalan.Apalagi jika ditambahkan matos, maka hasil CBR nya semakin baik.

  Pengaruh Matos terhadap Peningkatan CBR dan Sifat Kedap Air pada Tanah Sekitar Rawa Pening (Studi kasus: Tanah Urug Tanggul)

4.6.2 Uji Permeabilitas

  Berdasarkan Tabel 4.27 pada tingkat kepadatan rendah tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% masih mengalami rembesan.Namun mulai tingkat kepadatan sedang mengalami rembesan setalah 3x24 jam.Hal ini berarti jika pelaksanaan pemadatan pada pekerjaan pembangunan tanggul Rawa Pening kurang memenuhi syarat maka material yang diuji kurang dapat diandalkan sebagai material tanggul, karena mengalami rembesan.