Community Health Nursing Process

Community Health Nursing Pro
Rizky Erwanto, S.Kep., Ns., M.Kep.,
Sp.Kep.Kom
Departemen Keperawatan keluarga, komunitas, dan
gerontik
Universitas Respati Yogyakarta

L/O/G/O

Community Health Nursing Process
1.
2.
3.
4.
5.

2

Community
Community
Community

Community
Community

Health
Health
Health
Health
Health

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Nursing
Nursing
Nursing
Nursing
Nursing

Assessment
Diagnosis
Care Plan

Implementing
Evaluating

Model Community as Partner
(Anderson & Mc. Farlane, 2011)
 Model komunitas sebagai partner
(mitra) ini memberi penekanan pada
filosofi yang mendasari perawatan
kesehatan utama.
 Pada model ini terdapat dua fokus
sentral, yaitu fokus pada komunitas
sebagai partner (direpresentasikan
oleh roda pengkajian komunitas
pada bagian atas, yang
menggabungkan orang-orang dari
komunitas sebagai inti) dan
penggunaan proses keperawatan.
3

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,


Gambar Model Community as Partner

4

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Component of Community Assessment

1
2
3

5

The community core
The community subsystems
Perceptions

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,


The Community Core
1.
2.
3.
4.
5.

6

History
Demographics
Ethnicity
Vital Statistic
Values and Beliefs

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

The Community Subsystems
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
7

Physical Environment
Health and Social Services
Economy
Transportation and Safety
Politics and Government
Communication
Education
Recreation
Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

P E R C E P T I O N S

Penduduk atau Warga





8

Pendapat warga tentang komunitasnya
Pendapat warga tentang kekuatan yang
dimiliki, masalah yang ada
Minta perwakilan dari kelompok orang
tua, muda, petani, pekerja pabrik,
profesional, tokoh agama, tokoh agama,
ibu rumah tangga
Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

ANALISA DAN DIAGNOSIS
KEPERAWATAN KOMUNITAS


L/O/G/O

Metode penulisan diagnosis
keperawatan komunitas
 Formulasi diagnosis keperawatan menggunakan
ketentuan diagnosis keperawatan NANDA
(2012-2014) dan ICNP (International
Classifications for Nursing Practice).
 Formulasi diagnosis tersebut digunakan tanpa
menuliskan etiologi atau diagnosis tunggal
(single diagnosis) atau diagnosis problem.
 Masalah kesehatan komunitas nasional
berdasarkan Riskesdas (2013) dan MDGs antara
lain HIV, TB, Malaria, masalah gizi, masalah
kesehatan sebagai dampak dari kemiskinan dan
keterbatasan akses yankes dan informasi
kesehtan, masalah kesehatan ibu dan anak,
cidera
akibat kecelakaan lalu lintas
10

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Diagnosis
Diagnosis keperawatan
keperawatan komunitas
komunitas berdasarkan
berdasarkan NANDA
NANDA 2012-2014
2012-2014 dan
dan ICNP
ICNP 2013
2013

Lihat draft penetapan standart asuhan k
eperawatan komunitas
Lihat ICNP

11

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,


SKORING DAN
PERENCANAAN

L/O/G/O

Langkah awal dari perencanaan
adalah melakukan prioritas diagnosa
keperawatan, merumuskan tujuan
jangka panjang, merumuskan tujuan
jangka pendek, menetapkan rencana
intervensi dan rencana evaluasi.
Penapisan
masalah

untuk
menetapkan
prioritas
masalah
keperawatan dilakukan penapisan

dgn menggunakan beberapa kriteria.

13

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

FORMAT
FORMAT MENENTUKAN
MENENTUKAN PRIORITAS
PRIORITAS MASALAH
MASALAH
(Format
(Format A
A menurut
menurut Mueke,
Mueke, 1988)
1988)

NO


MASALAH
KESEHATAN

A

B

C

D

E

F

G

KETERSEDIAAN
SUMBER
H

14

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

I

J

K

L

Keterangan …
Keterangan Huruf :
 A = Sesuai dengan peran perawat komunitas
 B = Sesuai dengan program pemerintah
 C = Sesuai dengan intervensi pendidikan kesehatan
 D = Risiko terjadi
 E = Risiko parah
 F = Minat masyarakat
 G = Kemudahan untuk diatasi
 H = Tempat
 I = Dana
 J = Waktu
 K = Fasilitas
 L = Petugas
Pengisian Skor :
 1 = Sangat rendah
 2 = Rendah
 3 = Cukup
 4 = Tinggi
 5 = Sangat tinggi
Stlh scor terhitung semuanya lalu dijumlah total sehingga akan terlihat
mslh mana yg mpy nilai total terbesar, maka itulah prioritas utamanya.
15

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Lanjutan Penapisan Masalah
1. Kesesuaian dgn peran perawat kesh masy  sejauhmana peran
perawat CHN dlm membantu mengatasi masalah tsb.
2. Resiko terjadi  bgm msh tsb beresiko utk mjd mslh lain yg
lebih besar, dilihat dari host, agent dan environment.
3. Resiko parah  bgm mslh tsb bisa mjd lebih parah, bgm dgn
dampak yg ditimbulkan, severity, kompleksitasnya masalah tsb
bila tidak diatasi
4. Kemungkinan utk dilakukan penkes  sejauhmana potensi utk
dilakukan pendidikan kesh dlm upaya mengatasi mslh tsb.
5. Minat masyarakat  apakah masyarakat berminat utk
menyelesaikan masalah tsb.
6. Kesesuaian dgn program pemerintah  apakah ada andil dari
pemerintah dlm mengatasi masalah tsb, adakah program yg
sama utk puskesmas dlm mengatasi masalah yg sama.
7.Kemungkinan utk diselesaikan / diatasi  bgm cara masyarakat /
petugas kesh mengatasi mslh tsb, bgm kemungkinannya utk dpt
diatasi.
16

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Lanjutan

8. Ketersediaan sumber : Tempat
9. Ketersediaan sumber : Dana
10. Ketersediaan sumber : Waktu
11. Ketersediaan sumber : Fasilitas
12. Ketersediaan sumber : Petugas 
adakah petugas utk mengatasi masalah
tsb, bgm kemampuannya dan kesiapan
petugas dlm mengatasi masalah tersebut.

17

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Penapisan
Penapisan masalah
masalah “Paper
“Paper and
and Pencil
Pencil Tool”
Tool”
(Ervin,
(Ervin, 2002)
2002)

Masalah

Pentingnya
masalah
untuk
dipecahkan :
1 Rendah
2 Sedang
3 Tinggi

Ketidakefekti
fan
pemeliharaa
n kesehatan
Defisiensi
kesehatan
komunitas
18

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Kemungkina
n perubahan
positif jika
diatasi :
0 Tidak ada
1 Rendah
2 Sedang
3 Tinggi

Peningkatan
Total
terhadap
kualitas hidup
bila diatasi :
0 tidak ada
1 Rendah
2 Sedang

Penapisan
Penapisan masalah
masalah diagnosis
diagnosis keperawatan
keperawatan komunitas
komunitas menurut
menurut
Depkes
Depkes (2003)
(2003)

NO

MASALAH
KESEHATAN

Keterangan :
A.Risiko keparahan
B.Minat masyarakat
C.Kemungkinan diatasi
D.Waktu
E.Dana
F.Fasilitas
G.Sumber Daya
H.Tempat
19

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

A

B

C

D

E

F

G

H

Total

Pembobotan:
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi

Penapisan masalah menurut stanhope & Lancaster,
1996

Komponen penilaian

Skor

Bobot

Kesadaran masyarakat
terhadap masalah
Motivasi masyarakat untuk
menyelesaikan masalah
Kemampuan masyarakat
untuk menyelesaikan
masalah
Tersedianya fasilitas di
masyarakat
Derajat keparahan
masalah
Waktu untuk
menyelesaikan masalah
Ket : Skor antara 1-10
20
Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,Total

5
8
7
10
8
5

Total
(Skor x
Bobot)

Rencana Tindakan
Setelah penapisan mslh langkah selanjutnya adlh
merumuskan rencana tindakan yg terdiri dari :
tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek,
strategi intervensi, rencana kegiatan, dan
evaluasi.
Merumuskan tujuan  hrs memenuhi kriteria sbb :
1. Berfokus pd masy
2. Jelas & singkat
3. Dapat diukur & diobservasi
4. Realistik
5. Ada target waktu
6. Melibatkan peran serta masyarakat
21

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Tujuan Jangka Panjang
 Menetapkan tujuan  tujuan jangka panjang
adlh hasil akhir yg diharapkan atau
merupakan target akhir dari semua kegiatan
dari serangkaian proses pemecahan satu
masalah kepr (1 diagnosa), terdiri dari
indikator yg sangat luas & cenderung
abstrak yg pd dasarnya diharapkan tjd
perub (pengetahuan, ketramp, sikap) dari
masy.
 Example : Setelah dilakukan intervensi
keperawatan selama 8 bulan, keluarga
mampu melakukan pemeliharaan kesehatan
lansia dengan paska stroke di Kelurahan
Curug, Cimanggis, Depok
22

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Contoh
Tujuan jangka pendek  hasil yg
diharapkan dari setiap kegiatan yg
dilakukan pd waktu ttt, merupakan
penjabaran dari tujuan jangka panjang
terdiri dari indikator yg spesifik (SMART)
Example : Peningkatan pengetahuan pada
kelompok lansia dengan paska stroke
(hasil uji statistik pre-post test terjadi
peningkatan yang signifikan), Penurunan
tingkat kecemasan pada lansia paska
stroke (hasil uji statistik pre-post test
terjadi penurunan yang signifikan)

23

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Menentukan Strategi Intervensi

 Menetapkan strategi intervensi
1. Merencanakan :
- kegiatan apa yg akan dilaksanakan
- kapan kegiatan itu dilaksanakan
- bgm cara pelaksanaan keg tsb
- siapa yg akan melakukannya
- brp byk kegiatan yg akan dilaksanakan
2. Memperhatikan :
- program yg ada termasuk program yg telah lalu
- organisasi yg ada
- situasi & kondisi di masy
- sumber-sumber yg ada
3. Menetapkan : keg/aktivitas utama dlm setiap tujuan shg
mslh dpt teratasi
 Menentukan strategi intervensi : Pendidikan kesehatan, proses
kelompok, kerjasama lintas sektoral dan program, dan
pemberdayaan
 Menentukan rencana kegiatan (menentukan juga level
prevensi : primer, sekunder, dan tersier).
Ex: Pendidikan kesehatan  memberikan pendidikan
kesehatan kepada lansia paska stroke (prevensi primer).
24

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Integrasi dokumentasi asuhan
keperawatan kelompok/komunitas :
NANDA, ICNP, NIC, NOC
 Modifikasi penulisan kriteria intervensi
dan hasil pada asuhan keperawatan k
elompok/komunitas menggunakan pe
ndekatan prevensi primer, sekunder, d
an tersier

25

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Merumuskan
Merumuskan rencana
rencana Evaluasi
Evaluasi

Merumuskan rencana evaluasi
1. Kriteria : tanda atau indikator yg
mengukur pencapaian tujuan atau tolok
ukur dari suatu kegiatan ttt.
ex : kognitif
2. Standart : tingkat performan
(penampilan/kinerja) yg diterima, sesuai
dgn tolok ukur yg ada.
ex: Meningkatnya pengetahuan lansia dan
keluarga tentang perawatan lansia paska
stroke di rumah dari 25 % menjadi 80%.

26

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

N
o

1

27

Dx Kep.
Kom

Tujuan

RENCANA
KEGIATAN
Strate
gi

TUM
TU

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Kegiatan Kriteria

Evaluasi
Standar Evaluat
t
or

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN KOMUNITAS

L/O/G/O

Kegiatan praktek keperawatan
komunitas berfokus pada tingkat
pencegahan

 Pencegahan primer yaitu
pencegahan sebelum sakit dan
difokuskan pada populasi sehat,
mencakup pada kegiatan
kesehatan secara umum dan
perlindungan khusus terhadap
penyakit.
 Contoh: imunisasi, penyuluhan
gizi, simulasi dan bimbingan lebih
dini dalam kesehatan keluarga.
29

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,






30

Pencegahan sekunder,yaitu kegiatan
yang dilakukan pada saat terjadinya
perubahan derajat kesehatan
masyarakat dan ditemukan masalah
kesehatan.
Pencegahan sekunder ini menekankan
pada diagnosa dini dan tindakan untuk
menghambat proses penyakit.
Contoh: Mengkaji keterbelakangan
tumbuh kembang anak, memotivasi
keluarga untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan seperti mata,
gigi, telinga, dll.

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

 Pencegahan tertier,yaitu
kegiatan yang menekankan
pengembalian individu pada
tingkat berfungsinya secara
optimal dari ketidakmampuan
keluarga.
 Contoh: Membantu keluarga
yang mempunyai anak dengan
risiko gangguan kurang gizi
untuk melakukan pemeriksaan/
penimbangan secara teratur ke
Posyandu.
31

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Evaluasi
 Evaluasi memuat keberhasilan proses
& keberhasilan tindakan keperawatan.
 Keberhasilan proses dpt dilihat dgn
membandingkan antara proses dgn
pedoman atau rencana proses tsb.
 Keberhasilan tindakan dpt dilihat dgn
membandingkan antara tingkat
kemandirian masy dlm perilaku
kehidupan sehari-hari & tingkat
kemajuan kesh masy kom dgn tujuan
yg telah ditetapkan atau dirumuskan
sebelumnya.
32

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

 Evaluasi merupakan penilaian
terhadap program yang telah
dilaksanakan dan dibandingkan
dengan tujuan semula serta
dijadikan dasar untuk memodifikasi
rencana berikutnya.

33

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

 Umpan balik dari komunitas
merupakan dasar untuk melakukan
evaluasi terhadap intervensi
keperawatan komunitas seperti
keterlibatan orang-orang
komunitas dalam semua tahap
proses keperawatan yang
menjamin adanya kesesuaian
dengan komunitas.

34

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Fokus dari evaluasi
pelaksanaan asuhan
keperawatan komunitas




35

Relevansi atau hubungan antara
kenyataan yang ada dengan target
pelaksanaan.
Perkembangan atau kemajuan proses:
kesesuaian dengan perencanaan, peran
staf atau pelaksana tindakan, fasilitas
dan jumlah peserta.

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Lanjutan …




36

Efisiensi biaya. Bagaimanakah
pencarian sumber dana dan
penggunaannya serta keuntungan
program.
Efektifitas kerja. Apakah tujuan
tercapai dan apakah klien atau
masyarakat puas terhadap tindakan
yang dilaksanakan.

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Lanjutan …

 Dampak. Apakah status kesehatan
meningkat setelah dilaksanakan
tindakan, apa perubahan yang
terjadi dalam 1 bulan, 3 bulan,
6 bulan atau 1 tahun.

37

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Secara garis besar proses
evaluasi meliputi:

 Menilai respon verbal dan non
verbal komunitas setelah
intervensi dilakukan.
 Mencatat adanya kasus baru yang
dirujuk ke Puskesmas/rumah
sakit.

38

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Analisis
Diagnosa
No
Keperawatan

Kegiatan Evaluasi
Penduku
ng

a. Struktur
b. Proses
c. Hasil

39

Rizky Erwanto, S.Kep., Ns.,

Penghamb
at

Rencana
Tindak
Lanjut

SEMOGA BERMANFAAT....

L/O/G/O