MEMBANGUN JARINGAN WIRELESS PADA SMA NEGERI 1 WOJA

1

MEMBANGUN JARINGAN WIRELESS
PADA SMA NEGERI 1 WOJA

KARYA TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
guna untuk menyelesaikan studi pada program studi
Teknik Komputer Diploma III
pada Akademi Manajemen Informatika Komputer Mataram

AHMAD
NIM: 10.TK.060

MATARAM
2013

2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Wireless mempunyai istilah yang tidak asing lagi di era globalisasi.
Kemajuan teknologi yang sangat
peralatan

yang menggunakan

pesat memungkinkan

teknologi

kabel

peralatan –

digantikan

dengan

teknologi yang tidak menggunakan kabel seperti media frekuensi

radio. Wireless biasa disebut banyak orang sebagai media yang
menghubungkan antar device yang satu kedevice yang lain tanpa
menggunakan

kabel. Televisi, radio,

handphone,

remote

control,

controller PS3, wireless mouse, hanyalah sebagian kecil alat-alat yang
menggunakan teknologi wireless. Mungkin inilah yang menjadikan
istilah ”wireless” sangat populer dan cepat berkembang. Penggunaan
digunakan untuk pengganti kabel – kabel

Teknologi

wireless banyak


LAN atau

bahkan WAN dikarenakan penggunaan

wireless untuk

kasus tertentu lebih efisien dan lebih hemat. Contohnya: Untuk jaringan
LAN, sekarang banyak sekali terdapat ”Hotspot” atau Area yang
menggunakan media wireless untuk koneksi ke internet, area Hotspot
ini

banyak

sekali

kita temukan

bahkan banyak yang menyediakan


akses free hotspot agar semua orang dapat menggunakan layanan
ini, secara gratis seperti di Universitas, Kafe, Mall, Kantor, Sekolah
Menengah dan bahkan tempat – tempat umum lainnya seperti tempat
rekreasi.

3

Teknologi yang digunakan untuk masing – masing kebutuhan
pun berbeda – beda

sesuai

dengan

jarak

tempuh

yang


mampu

ditangani oleh teknologi tersebut, contohnya saja Bluetooth hanya bisa
menjangkau jarak tidak sampai sampai 10m, dan jaringan hotspot
Wi-fi hanya menjangkau Area 100-200 meter, apalagi jika terhalang
dinding maka coverage Area yang didapat akan semakin kecil.
Sebagai salah

satu sekolah Negeri, SMA Negeri 1 Woja

membutukan jaringan komputer sebagai sarah dan praserana bagi
siswa,

guru

dan

staf

yang


nantinya

digunakan

untuk

mencari

informasi tentang ilmu pendidikan dan lain sebagainya.
Dengan adanya jaringan computer dapat mempercepat kerja
dari sekolah tersebut, terutama dibutuhkan untuk bagian akademik
yang seiring

dengan

meningkatnya

minat


dan

kepercayaan

masyarakat Kabupaten Dompu terhadap sekolah ini maka, dibutuhkan
sebuah

jaringan

Hospot

untuk

mempermudah

proses

belajar

mengajar.

Berbagai kemudahan komunikasi yang telah disebut di atas
menjadi salah satu acuan dasar untuk membuat Karya Tugas Akhir
ini, dengan

mengakat judul “Membangun Jaringan Wireless Pada

SMA Negeri 1 Woja”

4

1.2

Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas dapat di simpulkan permasalahan

yaitu:
1. Bagaimana membangun jaringan Wireless pada SMA Negeri 1
Woja.
2. Bagaiman cara mengkonfigurasi jaringan wireless pada SMA
Negeri 1 Woja.

1.2 Batas masalah
Dalam Karya tugas akhir ini akan di bahas dengan masalah diantaranya :
1. Membuat

rancangan jaringan Wireless pada SMA Negeri 1

Woja.
2. Mengimplementasikan racangan jaringan wireless pada SMA
Negeri 1 Woja
3. Membangun rancangan jaringan Wireless dengan menggunakan
topologi star.
1.4

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan Karya Tugas Akhir ini adalah:
1. Mengimplementasikan konfigurasi jaringan Wireless pada SMA
Negeri 1 Woja.
2. Untuk mempermudah para staf dan pegawai mengirim data atau
bertukar informasi di SMA Negeri 1 Woja.


5

3. Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi Diploma III
Tehnik Komputer di Akademik Manajemen Informatika Komputer
Mataram
1.5

Manfaat penulisan
Adapun manfaat dari penulisan Karya Tugas Akhir ini adalah :
1. Bagi penulis
1) Menguji ilmu yang di milihki selama kuliah dan menerapkan
teori dan Pratek yang di dapat dari Akademik Manajemen
Informatika Komputer Mataram.
2) Menambah wawasan penulis dalam hal berfikir terdisiplin
2. Bagi tempat PKL
1) Dapat mempermudah mengakses informasi pendidikan
2) Dapat

mempermudah


pihak

sekolah

mengerjakan

sesuatu tugas khususnya staf dan guru-guru.

1.6 Metode Penelitian
Data di kumpulkan dari :
1. Metode observasi
Untuk mendapatkan data-data
melakukan pengamatan dan
terhadap

objek

ada

pencatan
dengan

secara langsung
maksud

untuk

mendapakan data yang benar dan sesuai dengan

sutuasi

yang sebenarnya

yang

yang menunjang dengan

6

2. Metode wawancara
Lakukan tanya jawab terhadap pihak sekolah agar memperolah
data yang tepat dan akurat metode yang metode deskripsi
yaitu metode (nyata).
1.7

Sistematika Penulisan

Karya Tugas Akhir disusun dalam bentuk yang terstruktur dan
sistematis sehingga dapat membantu dan mempermudah pihak-pihak
yang berkepentingan untuk mempelajari sistem yang yang telah ada.

BAB I : PENDAHULUAN
BAB ini berisi tentang Latar Belakang,Perumusan Masalah,Batasan
Masalah,TujuanPenulisan, Manfaat Penulisan, Metode Penulisan,
dan Sistematika Penulisan.

BABII :LANDASANTEORI
Pada BAB ini berisi tentang

teori-teori

yang

berhubungan

dengan masalah yang diangkat dalam pembuatan tugas akhir
ini.
BAB III : ANALISA SISTEM
Mengemukakan gambaran umum Sekolah/instansi dan hasil
yang di peroleh, berupa penyajian data kuantatif dan kualitatif
yang di peroleh dari hasil observasi maupun interview.

7

BAB IV :PEMBAHASAN
Berisi implementasi dan penjelasan tentang apa yang di buat.
BAB V :KESIMPULAN
BAB

ini

berisi

kesimpulan

dan

saran

dari

berhubungan dengan pembuatan Tugas Akhir ini.

penulisyang

8

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teknologi Wireless
Perkembangan teknologi saat ini berkembang sangat cepat,
yang

terbentang luas mulai dari

jaringan

data,

yang

mana

komunikasi suara
membolehkan

sampai
pengguna

dengan
untuk

membangun koneksi wireless Fideliti (Wi-fi) pada jarak tertentu. Ini
seperti

teknologi

infrared,

frekuensi

radio dan

lain

sebagainya.

Perangkat yang umum digunakan untuk jaringan wireless termasuk di
dalamnya adalah laptop, PDA, telepon seluler, dan lain sebagainya.
Teknologi Wireless ini memiliki beberapa kegunaan, misalnya laptop
dari seorang pengguna dapat terhubung ke internet ketika berada di
area yang di cakup sama jaringan Wireless.
Teknologi

wariless

ini

memiliki

kemampuannya

dalam

pengiriman data, manusia di seluruh dunia mengunakannya dalam
berbagai
mengatasi
jaringan

aplikasi

yang berkaitan

perkembangan
Wireless,

dengan

penggunaan

diharapkan

jaringan

komunikasi

jaringan

wireless. Untuk
data

komunikasi

di

dengan
masa

mendatang dapat menggunakan jaringan Wireless dengan lebih baik
dalam area local maupun area yang luas. (Tri Kuntoro Priyambodo &
Dodi Heriadi, 2005,hal:1)

9

2.1.1 Tipe Jaringan Wireless
Seperti halnya Ethernet–LAN ( jaringan dengan kabel ), jaringan
Wi-Fi juga

dikonfigurasikan

kedalam

dua

jenis

jaringan. Yaitu

Jaringan peer to peer dan Ad Hoc Wireless LAN. Komputer dapat
saling berhubungan berdasarkan nama SSID ( Service Set Identifier).
SSID

adalah

nirkabel.

nama

identitas

komputer

yang

memiliki komponen

Jaringan Server Based (BS), Wireless Infrastruktur. Sistem

Infrastruktur membutuhkan sebuah komponen khusus yang berfungsi
sebagai Access Point.
2.1.2 Topologi jaringan
Topologi

Jaringan

adalah

gambaran

secara

fisik

dari

pola

hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi server,
workstation,

Hub

dan

pengkabelannnya.

Terdapat

tiga

macam

topologi jaringan umum digunakan, yaitu topologi Star, Topologi Mesh,
Topologi Bus. ( Tri Kuntoro Priyambodo & Dodi Heriadi, 2005,hal:2)

2.1.3 Topologi Star
Pada Topologi Star, masing-masing

workstation dihubungkan

secara langsung ke server atau hub. Keunggulan dari topologi tipe
Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap
workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi
dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk
kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan

10

di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam
komunikasi antara

workstation

yang

bersangkutan

dengan

server,

jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan
dari

topologi

Star adalah

kebutuhan

kabel

yang

lebih

besar

dibandingkan dengan topologi lainnya.

Gambar 2.2 Topologi Star

2.2 Komponen Pembentuk Jaringan Wireless
2.2.1 Server
Server adalah sebuah system komputer yang menyediakan
jenis layanan

tertentu

dalam

sebuah

jaringan

komputer.

Server

didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang
besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut
sebagai

sistem operasi

jaringan

Server

juga menjalankan

atau

perangkat

network
lunak

operating
administrative

system.
yang

mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat

11

di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan
memberikan akses kepada workstation anggota jaringan.
Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasiaplikasi

yang menggunakan

arsitektur

klien/server.

Contoh

dari

aplikasi ini adalah DHCP Server (Dinamic Configurasi Protocol Server),
Mail Server (MS) , HTTP Server (Hyper Text Transfer Protocol Server) ,
FTP Server (File transfer Protokol Server), DNS Server (Domain Nama
Sistem Server) dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server
umumnya membundel layanan-layanan tersebut atau layanan tersebut
juga dapat diperoleh dari pihak ketiga. Setiap layanan tersebut akan
merespons terhadap request dari klien. Sebagai contoh, klien DHCP akan
memberikan request kepada server yang menjalankan server DHCP;
ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP (Internet Protokol) , klien
akan memberikan perintah/request kepada server, dengan bahasa yang
dipahami oleh server DHCP, yakni protokol DHCP itu sendiri.
Contoh

system

operasi

server

adalah

Windows

NT 3.51,

dan

dilanjutkan dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup
popular adalah Windows 2000 Server. Dan Windows Server 2003,
kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux.
Server

biasanya

terhubung

dengan

client

dengan

kabel

UTP

(Unshield Twisted Pair) dan sebuah Network Card. Kartu jaringan ini
biasanya berupa kartu PCI (Peripheral

Componen Interconnect) atau

ISA (Internet Service Area). Fungsi server sangat banyak, misalnya

12

untuk situs internet, ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan
data.

Namun

yang

paling umum

adalah

untuk

mengkoneksikan

komputer client ke Internet. (http://id.wikipedia.org/wiki/server)
2.2.2 Client
Komputer

client

adalah

komputer

yang

digunakan

untuk

melakukan pengolahan data yang diambil dari server. Komputer
client menerima pelayanan dari Komputer server. (Pandia, 2007, h:22)
2..2.3 Kartu jaringan
Network

interface

card

(NIC)

atau

Kartu

jaringan

adalah

sebuah perangkat keras jaringan yang di pasangkan di motherboard
komputer yang terdapat di jaringan (baik server maupun client).
(Pandia, 2007, h:22)

Gambar 2.4 Kartu Jaringan/Nic Card
2.2.4 Kabel Dan Konektor
Kabel jaringan adalah yang digunakan untuk menghubungkan
satu Komputer dengan

Komputer

yang

lain. Kadang-kadang

bila

13

diperlukan, diantara dua Komputer yang dihubungkan dengan kabel
ditempatkan hub. Kabel yang umum
(Unshield Twisted Pair).

Konektor

digunakan adalah kabel UTP

RJ-45 (register Zeck-45),

sebuah

konektor yang berisi 8 pin, digunakan untuk menghubungkan kabel ke
PC atau ke Hub. (Pandia, 2007, h:22).

Gambar 2.5 Kabel UPT Dan RJ 45

2.2.5 Access Point
Komponen yang berfungsi menerima dan mengirimkan data
dari adapter Wireless. Access Point mengkonversi sinyal frekuensi
radio menjadi

sinyal

digital

atau

sebaliknya.

Komponen

tersebut

bertindak layaknya sebua hub/switch pada jaringan Ethernet. Satu
Access

Point secara

teori

dapat

menampung

beberapa

sampai

ratusan klien. Walaupun demikian, Access Point direkomendasikan
dapat menampung maksiman 40-an klien. ( Tri Kuntoro Priyambodo,
Dodi Heriadi, 2005,hal:3)

14

Gambar 2.6 Acces Point

2.2.6 Router
Router berfungsi untuk mengatur aliran data dari satu jaringan
ke jaringan yang yang lain. Dengan adanya router maka arus data
dari satu LAN (Local Area Network) dapat diisolasi dari arus LAN
yang l ain. Dengan demikian, arus data tidak bercampur-baur dengan
arus data dari lan yang lain.
Ada dua jenis router yang biasa digunakan, router dedicated
yang

merupakan

keluaran

dari

pabrik

dan

Router PC (Personal

Komputer) . Router PC adalah komputer yang dibuat menjadi router.
(Pandia, 2007, h:23)

15

Gambar 2.7 Router

2.2.7 Mobile / Desktop PC
Komponen akses untuk klien. Mobile/ Desktop PC (MDP) pada
umumnya
Memory

sudah terpasang
Card

port

PCMCIA

International Accociation ),

harus ditambahkan PCI ( Peripheral

( Personal

sedangkan

Computer

Desktop

PC

Componen Interconnect) Card,

Serta USB ( Universal Serial Bus ) Adapter. ( Tri Kuntoro Priyambodo,
Dodi Heriadi, 2005, hal:3)

Gambar 2.8 Mobile / Desktop PC

2.2.8 ADSL
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah salah satu
bentuk dari teknologi DSL. Ciri khas ADSL adalah sifatnya yang

16

asimetrik, yaitu bahwa data ditransferkan dalam kecepatan yang
berbeda dari satu sisi ke sisi yang lain.
Sebelum ADSL, kita sudah terlebih dulu mengenal sistem
yang disebut dial-up
telepon sebagai
Provider

Sistem ini menggunakan sambungan kabel

jaringan

(ISP). Namun

beberapa

penghubung
dalam

kekurangan. Seperti

dengan

Internet

Service

penggunaannya,

dial-up

memiliki

rendahnya

kecepatan

dalam

mengakses internet, terlebih di jam-jam tertentu yang merupakan
waktu

sibuk

atau

office

hour.

Selain

itu, karena

menggunakan

sambungan telepon, kita tidak bisa menggunakan telepon bila sedang
melakukan koneksi internet. Penggunaan sambungan telepon juga
memungkinkan tingginya tingkat gangguan atau noise bila sedang
menggunakan

internet.

Kekurangan

lainnya

adalah sistem

penghitungan dial-up yang masih berdasarkan waktu dan masih
dirasakan sangat mahal.
ADSL sendiri merupakan salah satu dari beberapa jenis DSL,
disamping SDSL, GHDSL, IDSL, VDSL, dan HDSL. DSL merupakan
teknologi akses internet menggunakan kabel tembaga, sering disebut
juga

sebagai

teknologi

suntikan

atau

injection

technology

yang

membantu kabel telepon biasa dalam menghantarkan data dalam
jumlah besar. DSL sendiri dapat tersedia berkat adanya sebuah
perangkat yang disebut DSLAM (DSL Acces Multiplexter ). Untuk
mencapai tingkat kecepatan yang tinggi, DSL menggunakan sinyal

17

frekuensi hingga 1 MHz. Lain halnya untuk ADSL, sinyal frekuensi
yang

dipakai

hanya

berkisar

antara

20 KHz

sampai

1 MHz.

Sementara untuk penggunaan ADSL di Indonesia dengan program
Telkom Speedy, kecepatan yang ditawarkan berkisar antara 386 kbps
untuk

downstream dan

64 kbps

untuk

upstream.

Kecepatan

downstream inilah yang menjadikan ADSL.
lebih cocok

untuk

kalangan

rumah

tangga.

Karena

pada

kalangan rumah tangga umumnya lebih banyak kegiatan menerima,
dibandingkan kegiatan mengirim. Seperti mendownload data, gambar,
musik, ataupun video.
Perkenalan masyarakat Indonesia sendiri akan ADSL mulai
berkembang saat PT.Telkom, yang merupakan perusahaan pengatur
jaringan telepon nasional memperkenalkan program yang disebut
sebagai Telkom Speedy, yaitu jaringan khusus dari PT. Telkom untuk
penggunaan internet. Dengan melakukan pemasaran dan promosipromosi yang gencar, Telkom Speedy berhasil dipasarkan di sekolah
maupun di kalangan pemeritahan atau swasta. ( Tri Kuntoro Priyambodo,
Dodi Heriadi, 2005, hal:3)

18

Gambar 2.9 Modem ADSL

2.2.9 Protokol TCP/IP
Karena penting peranannya pada system operasi Windows
dan

juga

karena

protocol

TCP/IP

(Transmissiong

Control

Protocol/Internet Protocol) merupakan protokol pilihan (default) dari
Windows. Protokol TCP berada pada lapisan Transport model OSI (
Open System

Interconnection ),

sedangkan

IP (Internet Protocol)

berada pada lapisan Network mode OSI.
2.2.10 IP address
IP address (IP) adalah alamat yang diberikan pada jaringan
komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP.
IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan
sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda
titik seperti 192.168.0.1.

Table 2.1 Tabel IP Address
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID (Network Internet
Domain)

dan

menentukan

host
alamat

ID (Host Internet Domain), dimana
jaringan

komputer,

network

sedangkan host

ID
ID

menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP

19

address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat
jaringan di mana host itu berada.
2.2.11 Kelas-kelas IP address
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan
pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan
pada tabel berikut.

Table 2.2 Tabel IP Address
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah
host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx,
terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP
address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang
sangat besar. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit
pertama,

sedangkan

host

ID

ialah 24

bit

berikutnya.

Dengan

demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6
ialah Network ID = 113, Host ID = 46.5.6
Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada
network nomor 113.
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran
sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16
bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan

20

demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1
Network ID = 132.92 Host ID = 121.1.
Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada
network nomor 132.92. dengan panjang host ID 16 bit, network
dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host.
Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx
IP

address

berukuran kecil

kelas

(LAN).

C
Host

awalnya
ID

digunakan

ialah

8

bit

untuk

jaringan

terakhir.

Dengan

konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masingmasing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx –
223.255.255.x.
Pengalokasian IP

address

pada

dasarnya

ialah

proses

memilih network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan.
Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang
hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin
(http://ilmukomputer.com/category/jaringan-komputer/page/6).
2.3 Domain Name System (DNS)
Domain

Name

System

(DNS)

adalah

suatu

sistem

yang

memungkinkan nama suatu host pada jaringan computer atau internet
ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS
menggunakan arsitektur hierarki.
1. Root-level

domain

merupakan

ditampilkan sebagai tanda titik (.).

tingkat

teratas

yang

21

2. Top level domain: kode kategori organisasi atau negara
misalnya: com untuk dipakai oleh pemerintahan. Selain itu
untuk membedakan
dengan negara

lain

pemakaian

nama

oleh

suatu

digunakan

tanda

misalnya . id

negara
untuk

Indonesia atau .au untuk australia.
3. Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau
perusahaan, misalnya: microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.
2.4 DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis
menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol atau diisi secara
manual.

DHCP

berfungsi

untuk memberikan

IP

address

secara

otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP
bekerja dengan

relasi

client-server,

dimana

DHCP

server

menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada
DHCP

client.

Dalam memberikan

IP

address

ini,

DHCP

hanya

meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini
berlangsung secara dinamis.

22

BAB III
ANALISA SISTEM

3.1

Sekilas Tempat PKL
SMA Negeri 1 Woja beralamat di Jalan Kakatua No.7,

Kelurahan Kandai Dua Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu sekolah ini
sangat strategis karena mudah dijangkau dengan fasilitas kendaraan
umum. Dengan jumlah siswa yang daftar dari tahun ke tahun yang
semakin meningkat,

maka

pihak

sekolah

selalu

berupaya

meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat
dan perkembangan iptek, yang berakar pada sistem nilai, agama,
adat-istiadat dan budaya masyarakat.
SMA Negeri 1 Woja beralamat di Jalan Kakatua No.7,
Kelurahan Kandai Dua kecamatan Woja, Kabupaten Dompu didirikan
pada Tahun 1985, dan terakreditasi B pada tahun 2010 , adapun profil
SMA Negeri 1 Woja sebagai berikut :

23

3.1.1 Profil Sekolah

1) Nama Sekolah

: SMA Negeri 1 Woja

2) No. Telp

: (0373) 21332

3) Kelurahan

: Kandai Dua Dompu

4) Thn. Berdiri

: 1985

5) Kecamatan

: Woja

6) Status Akredits

: Terakreditasi B

7) Kabupaten

: Dompu

8) Tahun

: 2010

9) Propinsi

: NTB

10) Komite Sekolah

: Terbentuk

11 ) No. Statistik

: 031230501066

24

3.1.2 Visi
Teguh iman, unggul dalam mutu, kokoh pendirian serta ikhlas dalam
berbuat.
3.1.3 Misi
1) Menimbulkan

kepribadian

yang

utuh

ditandai

dengan

keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT.
2) Mendorong dan membantu siswa untuk mengenal potensi
dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal.
3) Meningkatkan kualitas belajar.
4) Mengembangkan sikap sportifitas dalam meraih prestasi.
5) Mendorong dan membantu siswa bersikap ilmiah.
6) Mendorong

dan

membantu

siswa

bersikap

peduli

lingkungan.
7) Menerapkan managemen partisipasi dengan melibatkan
seluruh komponen pendidikan.
8) Mengoptimalkan

fungsi

mushola

sebagai

wadah

pembentuk pribadi.

3.1.4 Tujuan
1) Meningkatkan mutu proses pendidikan yang efensial.
2) Menunjang keberhasilan program sekolah bertaraf internasional.
3) Mengembangkan prestasi siswa-siswi.

25

3.1.5 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Woja

KOMITE

KEPALA
SEKOLAH

TATA
USAHA

WAKASEK
KURIKULUM

WAKASEK
SARPRAS

WAKASEK
KESISWAAN

GURU-GURU

SISWA

Bagan 3.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Woja

WAKASEK
HUMAS

26

Dimana

dalam melakukan pekerjaannya selalu menggunakan

system manual yaitu
mengirim

serta

mencakup

melaporkan

pekerjaan
hasil

surat-menyurat
pekerjaannya.

maupun
Dengan

perkembangan zaman yang begitu pesat maka SMA Negeri 1 Woja
melakukan perubahan dalam segala bentuk teknik pengerjaan laporan
yaitu dengan merencanakan membangun Jaringan Komputer yang
dibangun dalam bentuk WLAN.

3.2

Analisa Permasalahan
Bagi

penulis

merancang

jaringan

adalah

hal

baru

dan

pengalaman pertama. Hal ini sangat sulit karena merancang jaringan
bukan hal yang mudah bagi penulis. Terlepas dari itu, kegiatan ini
memacu penulis untuk berinteraksi baik antara guru, siswa maupun
dengan

masyarakat

umum.

Apalagi

saat

ini

belum

tersedianya

jaringan internet pada SMA Negeri 1 Woja sebagai penunjang proses
belajar mengajar untuk lebih efektif dan efisien.
Disini

penulis

menggunakan

Sistem

Jaringan

Warless

berbasis Peer To Peer yang dimana para user dari masing–masing
komputer seperti diruang LAB, ruang guru,dan ruang Tata Usaha
(TU) dapat terhubung melalui Jaringan.

27

3.2.1

Skema

Lama

SMA Negeri 1 Woja Dalam skema lama computer belum bisa
terhubung antara satu dengan yang lain, bersifat stand alone apalagi
untuk menggases internet. (lihat gambar).

Gambar 3.1. Skema Lama SMA Negeri 1 Woja
3.2.2
Dalam

Skema Jaringan Baru
perancangan

jaringan

WLAN (Wireless Local Area Network)

dibutuhkan beberapa perangkat yang saling terhubung antara satu dengan
yang

lain,

disini menggunakan 1 unit Modem,

menghubungkan

dimana

modem

akan

ke Router, maka router akan di hubungkan ke Access

Point sinyal yang di berikan oleh Access Point sinyal warless yang di
pancarkan oleh Access Point, dapat di terimah oleh client yang terhubung
ke jaringan, ( lihat gambar).

28

Gambar 3.2. Skema Jaringan Baru SMA Negeri 1 Woja
3.3 Analisa Kebutuhan
3.3.1

No.

Analisa Kebutuhan Perangkat (Hardware dan software)

Nama Bahan

Spesifikasi

Jumlah

Corel Duo
Ram 2 GB
Harddisk 250 GB

1

1 Unit

Monitor 14”
PC

LAN card
VGA

2
3

Modem ADSL
Warless Router

TP-Link 4 port

1

TP-Link 5 Port

1

29

4

Access Point

5

Kabel UTP
Tang Crimping

6
7

Checker

8

CableTester

9

Sistem Operasi

TP-Link 1 Port
RJ 45 100 Mb Ethernet

1
10
Meter

Untuk Konektor RJ45

2 Buah

Untuk Konektor RJ45

20 Pcs

Test Koneksi Kabel

1 Unit

Windows XP Server
2004

--

Tabel 3.1. Kebutuhan Perangkat (Hardware dan software)

3.3.2 Analisa Kebutuhan IP Address (Perhitungan Subnetting dan Sebaran
IP Address)
Berikut adalah sebaran IP Address (Internet protocol Address) serta
perhitungan Subnetting, yang digunakan dalam merancang jaringan WLAN,
seperti yang terlihat pada gambar sebaran IP address dibawah ini:

30

Gambar 3.3. Sebaran IP Address

Dari gambar sebaran IP Address di atas dapat dijelaskan dengan melihat
penjelasan berdasarkan tabel sebaran IP Address sebagai berikut :

No

1

2

Perangkat

IP address

Modem

192.168.0.1

Router

192.168.0.2

Subnet Mask

Gateway

-

-

255.255.255.0

192.168.0.1

31

3

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

192.168.0.3

255.255.255.0

192.168.5.1

255.255.255.0

192.168.0.1

192.168.5.2

255.255.255.0

192.168.0.1

192.168.5.3

255.255.255.0

192.168.0.1

192.168.5.4

255.255.255.0

192.168.0.1

192.168.5.5

255.255.255.0

192.168.0.1

192.168.5.6

255.255.255.0

192.168.0.1

192.168.5.7

255.255.255.0

192.168.0.1

192.168.5.8

255.255.255.0

192.168.0.1

192.168.5.9

255.255.255.0

192.168.0.1

192.168.5.10

255.255.255.0

192.168.0.1

192.168.5.11

255.255.255.0

192.168.0.1

192.168.5.12

255.255.255.0

192.168.0.1

192.168.5.13

255.255.255.0

192.168.0.1

Access point

Client 1
Client 2
Client 3
Client 4
Client 5
Client 6
Client 7
Client 8
Client 9
Client 10
Client 11
Client 12
Client 13

Tabel 3.2 Perincian Sebaran IP Address

3.4

Perancangan Jaringan Komputer

-

32

Jaringan computer adalah sebuah

sistem

yang

terdiri

atas

komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama
untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Ada 2 (dua) tipe utama
jaringan komputer, yaitu

1) Peer to Peer (Workgroup) yaitu Setiap komputer yang terhubung
kejaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server.
Server di jaringan tipe peer to peer disebut non-dedicated server,
karena

server

tidak

berperan

sebagai server

murni,

tetapi

sekaligus dapat berperan sebagai workstation.
2) Client –Server (Domain) yaitu hanya satu komputer yang bertugas
sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation.

Server

pada

jaringan

tipe

client-server

disebut

dengan

Dedicated Server dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai
workstation. Server hanya bertugas melayani komputer – komputer lain
(client).

3.4.1

Topologi Jaringan

Dalam pembuatan Karya Tugas Akhir

ini akan dirancang sebuah

jaringan dengan menggunakan 13 client yaitu client1 berada diruang TU,
client2 berada diruang guru, sedangkan client 3 s/d client 10 yaitu berada
diruang LAB dengan menggunakan topologi Star.
Topologi Star merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa
konverensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi
jaringan star termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah dan

33

memiliki kelebihan yaitu

Kerusakan

pada

satu

saluran

hanya

akan

mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut,
Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.

Gambar 3.4. Topologi Star
3.4.2

Infrastruktur Jaringan

Suatu infrastruktur jaringan terdiri dari perpaduan banyak teknologi
dan

system.

Sebagai

administrator

jaringan

kita

harus

mampu dalam

menguasai teknologi – teknologi terkait agar nantinya infrastruktur jaringan
bias dipelihara dengan mudah, di support

dengan

baik dan memudahkan

dalam troubleshooting jika terjadi suatu masalah baik itu berupa masalah
kecil sampai ambruknya system jaringan anda secara global.

34

Infrastruktur

jaringan adalah sekumpulan

komponen

fisikal dan

logical yang memberikan pondasi konektifitas, keamanan, routing, manajemen,
access dan berbagai macam fitur integral jaringan. Misalkan jika jaringan
terhubung Internet, maka akan lebih banyak memakai protocol TCP/IP
(Transmisi Conection Protocol/Internet protocol) suite yang merupakan protocol
paling banyak dipakai pada jaringan.
1.

Infrastruktur Fisik

Suatu infrastruktur fisik, sesuai dengan namanya,
maka akan banyak berhubungan dengan komponen
fisik suatu jaringan, tentunya sesuai dengan design
jaringan yang

dibuat.

Yang

berhubungan

dengan

masalah perkabelan jaringan, yaitu kabel jaringan yang
sesuai dengan topology jaringan yang dipakai, meliputi
piranti jaringan seperti :

1) Router

yang

memungkinkan

komunikasi

antar

jaringan local yang berbeda segmen,
2) Switches, yang memungkinkan host terhubung ke
jaringan
3) Server

yang

meliputi

seperti

server

data

file,

Exchange server, DHCP server untuk layanan IP
address, DNS server dan juga host.

35

2.

Infrastruktur Logical

Infrastruktur
komputer bisa
elemen

-

Logical

merupakan

elemen

dari

komposisi

software

yang

memanage, dan mengamankan
Infrastruktur

logical

suatu

host

dari

jaringan
banyak

menghubungkan,
pada

ini memungkinkan

jaringan.
terjadinya

komunikasi antar komputer melewati jaringan fisik yang
sesuai dengan topology jaringan. Sebagai contoh dari
infrastruktur logical ini adalah komponen – komponen
seperti :

1) Domain Name System (DNS), yang merupakan
system

untuk

memberikan

resolusi

name

dari

permintaan client.
2) Directory services, yang merupakan layanan directory
untuk meng-authentikasi user untuk masuk dan
menggunakan resources jaringan.
3) Protocol jaringan seperti protocol TCP/IP, protocol
jaringan yang sangat popular dan paling banyak
dipakai sebagai protocol jaringan dari berbagai
platform jaringan baik berplatform windows, Linux,
Unix dan lainnya.

36

4) Software client penghubung ke server.

Setelah terbentuknya jaringan infrastruktur logical ini kita perlu
mempunyai
technology

pengetahuan
yang

membuat design
berdasarkan

untuk

terlibat
IP

memahami

didalamnya.

address

jaringan fisik

bisa

yang

Seperti

untuk
ada,

anda

bisa

bagaimana

address sebagai identitas masing – masing

segala

aspek

harus

bisa

dimplementasikan
memberikan

IP

host pada jaringan, dan

melakukan troubleshooting kalau terjadi permasalahan jaringan yang
berhubungan dengan konektivitas.

37

Gambar 3.5. Infrastruktur Jaringan

3.5

Pengkabelan

Media transmisi yang digunakan dalam jaringan adalah Kabel
UTP (Unshielded Twisted Pair) yang merupakan salah satu media
transmisi yang

paling

banyak digunakan

untuk

membuat sebuah

jaringan local (Local Area Network), selain karena harganya relative
murah,

mudah

namanya

dipasang

Unshielded

berpilin/terbelit

dan

cukup

Twisted

(twisted pair)

bisa

Pair

tanpa

diandalkan.

berarti

pelindung

Sesuai

kabel pasangan

(unshielded). Fungsi

lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran.
Sebelumnya

ada

juga

kabel

STP

(Shielded

Twisted Pair), untuk

contoh gambarnya dapat dilihat dibawah:

Gambar 3.6. Kabel UTP
Terdapat

beberapa

jenis

kategori

kabel

UTP

ini

yang

menunjukkan kualitas, jumlah kerapatan lilitan pairnya, semakin tinggi
kategorinya semakin rapat lilitannya dan parameter lainnya seperti
berikut ini:

38

1) Kabel

UTP

Category

1

yaitu

Digunakan

untuk

komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan
rendah),

sehingga

tidak

cocock

untuk

mentransmisikan data.
2) Kabel UTP Category 2 yaitu Mampu mentransmisikan
data

dengan

kecepatan

sampai

dengan

4 Mbps

(Megabits per second)
3) Kabel UTP

Category

10BaseT network,
dengan

3

yaitu

mampu

kecepatan

Digunakan

pada

mentransmisikan

data

sampai

1Mbps.

10BaseT

kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair.
4) Kabel UTP Category 4 yaitu Sering digunakan pada
topologi token ring, mampu mentransmisikan data
dengan kecepatan sampai 16 Mbps
5) Kabel UTP Category 5 yaitu mampu mentransmisikan
data dengan kecepatan sampai 100 Mbps,
6) Kabel

UTP

Category

5e

yaitu

mampu

mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000
Mbps

(1Gbps), frekwensi

signal

yang

dapat

dilewatkan sampai 100 MHz.
7) Kabel UTP Category 6 yaitu Mampu mentransmisikan
data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps),

39

frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200
MHz. Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari
plastic yang berfungsi memisahkan keempat pair di
dalam kabel tersebut.
8) Kabel UTP Category 7 gigabit Ethernet (1Gbps),
frekwensi signal 400 MHz

40

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Configurasi WLAN Pada PC
Kalau

kita

menggunakan

jaringan wireless kita

harus

PC (Personal Komputer)

memasangkan

peralatan

standart
baru

untuk

untuk
PC

tersebut, berupa Wireless LAN, karena secara default PC tersebut hanya
mempunyai sebuah LAN Card (Wireless Network interface card) , tanpa
WLAN (Wireless Local Area Network). (lihat gambar)

Gambar 4.1. Proses Pemasangan WLAN Card pada PC
4.2 Langkah-Langkah Configurasi WLAN Card Pada PC
1. Klik 2x pada PC01, akan tampil kotak dialog seperti dibawah ini…

41

2. Klik point (1) untuk menampilkan keseluruhan pada PC
3. Klik point (2) untuk mematikan PC, hal ini harus dilakukan atau PC harus
mati sebelum kita memasang WLAN Card
4. Klik point (3) Linksys merupakan merk WLAN yang akan kita pasang
pada PC kita.
5. Klik point (4) point ini merupakan LAN yang akan kita lepas dan kita ganti
WLAN, cara melepasnya, klik tahan pada point no 4, lalu tarik pada point
no5…sampai kelihatan kosong (lihat gambar)

Gambar 4.2. LAN Card Sudah Dilepas Dari PC

6. Berikutnya adalah memasang WLAN Card, caranya, klik tahan point
no 5 dan geser atau tarik pada point no 4, sampai berubah menjadi
seperti beriku. (Lihat gambar)

42

Gambar 4.3. WLAN Card Sudah Terpasang
7. Jika langkah ke-6 sudah dilakukan, PC harus dihidupkan untuk
mensettting IP Address, klik pada tanda merah gambar 4.
8. Berikutnya, atur ip address PC menjadi
9. Lakukan hal yang sama pada PC dan atur ip addressnya
10. Jika sukses, gambar terakhir yang dapat kita lihat adalah seperti beriku.
(lihat gambar)

Gambar 4.4. Access Point dan PC Terkoneksi

43

4.3

Konfigurasi Router :

Langkah – langkah configurasi Router :
1. Buka Packet Tracer
2. Buatlah rangkaian Router dan Access Point beserta PCnya.
3. Antara Router dengan dan Access Point harus tersambung antara
Router

dan

Access

Point

harus

tersambung

dengan

Kabel

Straight, PC akan tersambung ke Access Point dengan mengunakan
WLAN Cardnya.
4. Setting Router , Caranya :
1)

Klik Router yang akan di setting

2)

Pilih Config, lalu Fast Ethernet0/1

3)

Isikan IP Addressnya dengan otomatis Subnet Masknya akan
terisi dengan sendirinya

4)

Centang Port Status menjadi On

5)

Selesai.

Pehatikan cara setting router pada tampilan gambar
berikut ini :

Gambar 4.5. Setting Router

44

Setelah icon router di klik, maka akan muncul tampilan :

Gambar 4.6. Cara Setting IP Router
4.4

Configurasi PC

Langkah- langkah Configurasi PC
1)

Klik PC

2)

Masukan IP (Internet Protocol) pada PC

3)

Pilih Config lalu setting Gateway dengan IP modem

4)

Centang (ON) dengan Gateway 192.168.0.1

5)

Setting
gambar)

juga PC lainnya dengan cara yang sama (lihat

45

Gambar 4.7. Setting PC
Setelah icon PC di klik, maka akan muncul tampilan :

Gambar 4.8. Setting IP PC

46

Atau bisa juga dilakukan dengan cara klik icon PC lalu pilih Desktop, klik
IP Configuration

dan pastikan pada posisi pilihan Static setelah itu atur IP

Address nya. (lihat gambar)

Gambar 4.9. Setting IP PC Cara Ke 2

Setelah PC selesai disetting, yang dilakukan adalah bagaiman
perangkat

tersebut bisa terkoneksi, tentunya dengan melakukan tes

koneksi pada PC, caranya adalah sebagai berikut :

Klik icon PC kemudian pilih menu config , periksa IP Address
apakah sudah lengkap atau belum?, setelah itu masuk ke Desktop klik

47

command prompt untuk meng – PING, ketik PING >lalu IP Address PC
192.168.5.13>enter. (lihat gambar)

Gambar 4.10. Tes Koneksi Berhasil Pada PC

Selanjutnya untuk tes Koneksi Gagal langkahnya sama dengan
diatas. Jika yang muncul tulisan “Request time out data” maka koneksi
tidak terhubung, seperti yang terlihat pada gambar berikut :

48

Gambar 4.11. Tes Koneksi Gagal Pada PC

4.5 Cara Configurasi Modem
Langkah-Langkah Configurasi Modem
1. Klick dua kali pada modem
2. Klick tab configurasi pada modem
3. Klick setting
4. Display nama adalah merubah nama modem
Untuk lebih jelasnya cara configurasi modem bisa dilihat pada
Gambar berikut

49

gambar 4.12 .Cara Configurasi Modem

4.6

Konfigurasi Access Point
1. Klick 2 kali pada Access point
2. Klick tab konfigurasi pada Access Point
3. Klick port 1 untuk menhidupkan status Access Point
4. Klick port 0 untuk menentukan berapa bandwidth pada jaringan
tersebut
5. Klick on

gambar 4.13 .Cara Configurasi Access Point

50

4.7 Konfigurasi Router
Router

berfungsi

sebagai

penghubung

jaringan

untuk

meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router
berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat
untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi
perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan
router merupakan penghubung antar jalan. Dengan cara yang sama,
switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat
memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN. Router juga sangat banyak
digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP. Beberapa
istilah Dalam Konfigurasi Router (routing) pada Packet Tracer yaitu :

1. Stating Routing
Static Routing merupakan metode konfigurasi routing secara
statis. Artinya, konfigurasi traffic paket data yang di-forward atau
receive

dilakukan

secara

manual

oleh

administrator jaringan.

Berbeda dengan konfigurasi secara Dynamic Routing, yang mana
lalu

lintas

jaringan.

paket

data

Keuntungan

diatur
dari

sedemikian

menggunakan

rupa

melalui protokol

Static

Routing adalah

kecepatan traffic yang lebih cepat daripada Dynamic Routing. Oleh
karena itu Static
jaringan

Routing

yang sederhana.

lebih

cocok

Namun

untuk

untuk

diterapkan

jaringan

kompleks disarankan menggunakan Dynamic Routing.

2. DHCP (Dynamic Host Control Protocol)

yang

pada
lebih

51

DHCP merupakan sebuah protocol dalam jaringan yang
digunakan untuk meng-assign IP address untuk masing-masing host
yang terhubung dalam suatu jaringan tertentu. Apabila dalam suatu
jaringan yang terdapat lebih dari 50 host, tentu sangat merepotkan bagi
seorang adminstrator untuk memberikan IP address secara manual ke
tiap-tiap host. Tetapi dalam hal ini tetap akan menggunakan Stating
Routing (Manual).

4.7

Sharing Data

Untuk bisa melakukan sharing data antar komputer pastinya ada hal
penting yang harus diperhatikan

yaitu bagaimana

kedua komputer

tersebut bisa saling berkomunikasi melalui Jaringan., setidaknya ada 3 hal
yang harus kita lakukan, yaitu :

1.

Pastikan kedua komputer memiliki Network Card.

2.

Siapkan kabel UTP dengan susunan kabel Cross Over.

3.

Set IP Address kedua komputer dengan IP Address berbeda tetapi
dengan subnet yang sama.

4.8

Setting IP Address dengan Windows XP
Sebagai contoh kita tentukan IP Address dari komputer A dan komputer B

misalnya : IP Address komputer A : 192.168.5.1 dan IP Address komputer B :
192.168.5 2dengan subnet mask yang sama yaitu : 255.255.255.0.

Setelah

kabel UTP Cross Over terpasang, langkah berikutnya adalah menseting IP
Address secara manual pada masing-masing komputer tersebut, berikut caranya
pada komputer dengan OS Windows XP :

52

1. Klik Start > Control Panel, double klik Network Connections.
2. Klik kanan pada Icon Local Area Connection, klik Properties
3. Pada jendela Local Area Connection Properties, sorot Internet
Protocol (TCP/IP), kemudian klik tombol Properties.
4. Akan terbuka jendela Internet Protocol (TCP/IP) Properties, isikan
IP Address serta subnet mask.
5. Lakukan hal yang sama pada komputer B, setting IP Address
192.168.5.3 dengan subnet mask : 255.255.255.0 seperti gambar
berikut ini :

Gambar 4.14. Local Area Connection

53

Gambar 4.15. Internet Protocol (TCP/IP)

Untuk mencoba apakah komunikasi antar 2 komputer tersebut
sudah berhasil, lakukan perintah PING antar komputer lewat
command prompt, caranya :
Klik Start > pilih RUN > ketikan PING lalu masukan IP Address
yang dituju > OK. (Lihat gambar)

Gambar 4.16. Ping Shering Data

54

Kalau berhasil akan muncul pesan “Repply From 192.168.5.3”
seperti gambar dibawah

Gambar 4.17. Ping Berhasil
Tapi jika komputer tidak bisa saling PING, atau yang muncul pesan
“Request Timed Out” seperti yang terlihat pada gambar berikut :

Gambar 4.18. Ping Gagal
Maka lakukan pengecekan seperti berikut :
1)

Cek koneksi kabel Cross Over apakah sudah benar.

2)

Pastikan LAN adapter sudah aktif (enable)

3)

Cek IP Address kedua komputer, apakah sudah satu subnet?

4)

Matikan Firewall atau aktifkan pilihan File and Printer Sharing pada
Exception Windows Firewall.

55

Kalau kedua komputer sudah saling terhubung, kita bisa saling
berbagi data antar komputer misalnya menggunakan printer sharing
atau saling kirim pesan singkat lewat jaringan
4.9

Berbagi File (File sharing) Pada Windows Xp
Misalkan komputer A dengan IP Address 192.168.5.3 memiliki sebuah

folder bernama DATA yang berisi kumpulan MP3 dan dokumen Word dan Excel,
ingin disharing dengan komputer B dengan IP Address 192.168.5.2, maka
langkah - langkahnya adalah :

1. Di komputer A, klik start > masuk ke My Computer atau Windows
Explorer
2. Cari folder bernama DATA, lalu klik kanan di folder tersebut
3. Pilih Sharing and Security
4. Jika muncul kotak dialog centang (√) “Share this folder on the
network” dan “Allow Network Users to change my files”
5. Klik OK. Selesai.
Selanjutnya, dikomputer B jika ingin mengakses folder DATA yang sudah
disharing oleh komputer A caranya : Pada komputer B Klik Start >pilih
Run , lalu ketik \\ 192.168.5.3 yang merupakan IP Address dari komputer
A, Lihat gambar berikut :

56

Gambar 4.91. Mencari Data Hasil Sharing
Setelah selesai

melakukan langkah - langkah diatas maka kita

dapat melihat

hasil dari sharing (Berbagi) data antara dua

komputer dan data tersebut

dapat diambil atau disalin (copy)

seperti yang ditampilkan pada gambar berikut ini :

GAMBAR B

Gambar 4.20. Hasil Sharing

57

BAB V
PENUTUP

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan

uraian

dan

rumusan

permasalahan pada latar

Belakang diatas, maka kesimpulan yang dapat di ambil adalah sebagai
berikut :
1. Untuk membangun jaringan Wireless pada SMA Negeri 1 Woja
di perlukan suatu perangkat keras yaitu: Access Point, Router,
modem.
2. Membangun jenis wireless pada SMA Negeri 1 Woja
menggunakan topologi star
3. Untuk melakukan konfigurasi jaringan wireless di SMA Negeri 1
Woja di laksanakan dengan mengunakan beberapa alat di
antaranya: Access Point, Router, Modem dll..

5.2

Saran

Dengan melihat hasil dari kesimpulan diatas, maka dapat
diberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Dalam pengembangan ke depan sangatlah penting untuk
memperhatikan dan mempertimbangkan tingkat keamanan
(security) dari data-data yang cukup tinggi, sehingga tidak
sembarang orang dapat mengakses.

58

2. Untuk selanjutnya Perancangan Jaringan komputer berbasis
WLAN (Wireless Local Area Conection) dapat di realisasikan
untuk kelancaran proses belajar mengajar.
3. Dalam karya Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan
kontrubusi kepada para pembaca umumnya dan kepada para
peminat bidang ilmu Tehnik Komputer khususnya, sebagai
bahan

referensi,

perbandingan,

dan

diharapkan

dapat

memberikan masukan yang positif terhadap kesempurnaan
Karya Tugas Akhir ini.