MODEL KEPEMIMPINAN CAMAT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN KAPUAS BARAT KABUPATEN KAPUAS PROPINSI KALIMANTAN TENGAH

  ABSTRAK

  Tujuan penelitian ini mengetahui model kepemimpinan camat dan mengetahui upaya yang dilakukan camat untuk meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor Camat Kapuas Barat Kabupaten Kapuas.

  Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi dan wawancara, dimana data yang diperoleh dianalisis melalui trigulasi data.

  Hasil penelitian bahwa model kepemimpinan Camat bersifat demokratis dan upaya yang dilakukan untuk mengkatkan kinerja pegawai adalah mengusahakan kerjasama, menerapkan kedisiplinan, menjaga kewibawaan, mengusahakan kesejahteraan, memberikan motivasi dan bersikap ramah tamah serta mengupayakan iklim kerja yang kondusif.

  Saran: Pimpinan perlu memperhatikan Pengawasan kepada pegawai, kesempatan untuk maju bagi setiap pegawai, Keamanan dan fasilitas kerja sehingga bawahan merasakan kepuasan dalam bekerja karena dengan adanya kepuasan bekerja tersebut akan berdampak kinerja semakin tinggi.

  Camat dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh perangkat kecamatan dan bertanggung jawab kepada Bupati/wali kota melalui sekretariat daerah Kabupaten/Kota. Camat juga berperan sebagai kepala wilayah, karena melaksanakan tugas umum Pemerintah diwilayah kecamatan, khususnya tugas atributif dalam bidang koordinasi pemerintah terhadap seluruh intansi pemerintah diwilayah kecamatan, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban menegakkan peraturan perundang- undangan, pembina penyelenggaraan pemerintah desa dan atau kelurahan. Camat sebagai perangkat daerah mempunyai kekhususan untuk mendukung pelaksanaan azas disentralisasi, yaitu mengintegrasi- kan nilai-nilai susiokultural, menstabilitaskan dinamika politik, ekonomi dan budaya, sebagai perwujudan kesejahtraan masyarakat membangun integritas kesatuan wilayah. Secara filosofis, kecamatan yang dipimpin oleh camat perlu diperkuat dari aspek sarana Perasarana, sistem administrasi, keuangan dan kewenangan, melalui 2 (dua) sumber yakni : pertama, bidang kewenangan dalam lingkup tugas umum pemerintahan; dan kedua, kewenangan bidang pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati/Walikota dalam rangka melaksanakan otonomi daerah. Dari uraian ini dapat digambarkan pentingnya model kepemimpin dalam mempengaruhi kinerja dan prestasi pegawai.

  1. Bagaimana model kepemimpinan yang diterapkan Camat Kapuas Barat Kabupaten Kapuas ?

  2. Bagaimana upaya camat meningkatan kinerja pegawai di Kecamatan Kapuas Barat Kabupaten Kapuas ?

  

MODEL KEPEMIMPINAN CAMAT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI

DI KECAMATAN KAPUAS BARAT KABUPATEN KAPUAS PROPINSI

KALIMANTAN TENGAH

  Dewi Merdayanty* ______________________________

LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

  • * Tenaga Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Kalimantan

  2) Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan.

  TINJAUAN PUSTAKA 3) Sangat menyayangi formalitas. Model-Model Kepemimpinan

  4) Menuntut adanya dsiplin keras dan kaku Model-model atau tipe-tipe kepemimpinan dari bawahanya .

  (Kartini Kartono, 2001 hal.69) adalah sebagai 5) Tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan berikut : kritikan dari bawahanya.

  a. Tipe karismatik 6) Komunikasi berlangsung searah saja.

  Tipe pemimpin karismatik ini memiliki

  d. Tipe otokratis kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan Kepemimpinan otokratis ini didasari diri pada yang luar biasa untuk mempengaruhi orang kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus lain, sehingga mempunyai pengikut yang dipenuhi. Sikap dan prinsif-prinsif nya sangat sangat besar jumlahnya dan pengawal- konservatif dan kaku. pengawal yang bisa dipercaya.

  e. Tipe Laisser Faire

  b. Tipe peternalistis Pada tipe laisser faire ini sang pemimpin praktis

  Yaitu tipe kepemimpinan yang kebapakan, tidak memimpin, dia memberikan kelompoknya dengan sifat-sifat antara lain sebagai berikut : dan setiap orang berbuat semau sendiri. Pemimpin 1) Dia menganggap bawahanya sebagai manusia tidak berpartisipasi sedikitpun dalam kegiatan yang tidak/dewasa, atau anak sendiri yang kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung perlu dikembangkan . jawabnya harus dilakukan oleh bawahanya sendiri. 2) Dia bersikap melindungi (Overly Protective)

  Dia merupakan pemimpin simbol, dan biasanya

  a) Jarang dia memberi kesempatan kepada tidak memiliki keterampilan teknis dia tidak mem- bawahanya untuk mengambil keputusan punyai kewibawaan dan tidak bisa mengontrol sendiri. bawahanya dan tidak bisa melakukan koordinasi

  b) Dia hampir tidak pernah memberikan kerja dan tidak berdaya sama sekali dan tidak kepada bawahanya untuk berinisiatif. berdaya sama sekali menciptakan suasana kerja

  c) Dia hampir tidak pernah memberikan yang kooperatif, sehingga organisasi instansi kepada bawahanya untuk mengembangkan yang dipimpinnya menjadi kacau dan pada imajenasi dan daya kreativitas mereka hakikatnya mirip satu firma tanpa kepala. sendiri.

  d) Selalu bersikap maha tau dan maha benar.

  f. Tipe populistis Kepemimpinan populistis ini berpegang teguh

  c. Tipe mileteritas pada nilai-nilai masyarakat yang tradisional.

  Tipe ini sipatnya sok-kemeliteran. Adapun sifat- Juga kurang mempercayai dukungan kekuatan sifat pemimpin mileteritas antara lain adalah : serta bantuan hutang-hutang luar negri (asing). 1) Lebih banyak menggunakan sestem perintah/

  Kepemimpinan jenis ini mengutamakan komando terhadap bawahanya, keras, sangat penghidupan (kembali) nasionalisme. otoreter, kaku dan sering kali kurang bijaksana. g. Tipe administratif atau eksekutif Performance diterjemahkan menjadi kinerja, Kepemimpinan tipe administratif ialah ke- juga berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pemimpinan yang mampu menyelenggarakan pencapaian kerja, atau hasil kerja, penampilan tugas-tugas administrasi secara efektif. Sedang kerja (Lembaga Administrasi Negara ; 1992). para pemimpinya terdiri dari teknorat atau Anwar Prabu (2004;67) pengertian kinerja administrator-administrator yang mampu meng- adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas gerakkan dinamika moderinisasi dan pembangunan yang dicapai oleh seorang pegawai dalam dengan kepemimpinan administratif ini di- melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung harapkan adanya perkembangan teknis, yaitu jawab sesuai dengan tanggung jawab yang teknologi, industri, manajemen, modern dan diberikan kepadanya. Sedangkan Mangkunegara perkembangan sosial ditengah masyarakat. (2001:69) menyatakan Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh h. Tipe demokrasi seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya

  Kepemimpinan tipe demokrasi mampu meng- sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan hargai potensi individu sehingga kepemimpinan kepadanya. ini biasanya berlangsung secara mantap. Ciri-

  Berdasarkan pengertian kinerja di atas, ciri kepemimpinan demokrasi adalah : maka dapat dinyatakan bahwa kinerja adalah

  1) Organisasi dengan segenap bagian-bagiannya kemampuan untuk merealisasikan kemampuan berjalan lancar, sekalipun pemimpin tidak kerja pegawai sesuai dengan tugas dan tanggung berada dikantor tersebut. jawab dan pekerjaan yang di embannya. 2) Otoritas sepenuhnya didelegasikan kebawah, dan masing-masing orang menyadari tugas

  Metode Penelitian

  serta kewajiban sehingga mereka merasa Tipe penelitian adalah penelitian desktiptif nyaman, senang, puas, pasti, dan aman dalam dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan menyandang setiap tugas kewajibannya. teknik pengumpulan data melalui Observasi dan

  3) Lebih mengutamakan tujuan-tujuan ke- wawancara. Informan penelitian adalah seluruh sejahteraan pada umumnya, dan kelancaran pegawai kecamatan yaitu sebanyak 14 orang, kerjasama dari setiap kelompok. sedangkan analisis data menggunakan teknik

  4) Pemimpin demokratis berfungsi sebagai trigulasi data. katalisator untuk mempercepat dinamisme dan kerjasama demi pencapaian tujuan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  dengan cara yang paling cocok dengan

  Model Kepemimpinan jiwa kelompok dan situsinya.

  Model suatu kepemimpinan akan sangat

  Kinerja Pegawai

  mempengaruhi aparatur untuk berlomba untuk Kinerja berasal dan kata Job Performance meningkatkan kinerja mereka secara efektif dan yaitu prestasi kerja yang dicapai seseorang. efesien. Berikut tabel tentang model kepemimpinan harus memberikan contoh kedisiplinan kepada Camat Kapuas Barat pegawai baik disiplin ditingkat kehadiran

  Pernyataan informan tentang maupun kedisiplinan dalam kerja. Jumlah tentang model kepemimpinan pernyataan

  3. Menjaga kewibawaan pimpinan terhadap bawahan

  Camat

  1. Karismatik

  • sehingga menimbulkan kepatuhan dan menumbuh-

  2. Paternalistik

  2

  kan hasil kerjasama yang baik, karena sebagai

  3. Militeritas -

  4. Otokratis

  • 5. Laisser faire -

  penanggung jawab terhadap jalannya organisasi

  pimpinan diharapkan memiliki tanggungjawab

  6. Populistis -

  7. Administratif/eksekutif 2 yang penuh baik terhadap tujuan organisasi

  8. Demokrasi

  10 maupun kewajiban terhadap bawahannya. Total informan

  14

  4. Mengusahakan kesejahteraan terhadap semua

  Upaya Camat untuk Meningkatkan Kinerja

  pegawai atau bawahan dan tidak melakukan per-

  Pegawai

  bedaan yang sangat tajam terhadap seseorang Menurut Kartono (2002), bahwa peningkatan atau sekelompok pegawai dengan pegawai lain. kerja pegawai perlu dilihat dari sudut mengapa

  5. Memotivasi pegawai karena pemberian motivasi bekerja itu penting. Harus dilihat mengapa atau merupakan faktor penentu ada tidaknya kemauan sebab apa seseorang mau bekerja atau berbuat. dan kemampuan dalam melaksanakan tugas pokok

  Setelah atau diketahui apa motif dia bekerja, maka dan fungsi yang diemban pegawai masing-masing, dapat dipenuhi keinginannya tersebut, dengan sehingga pegawai dapat bekerja secara optimal. harapan hasil kerja akan efektif dan efesien.

  6. Menjaga sikap ramah kepada semua pegawai, Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai hal ini dapat menimbulkan suatu keseganan, khususnya kualitas sumber daya manusia, maka toleransi dan saling menghargai antara pimpinan terdapat beberapa hal yang diupayakan Camat dan bawahan, juga antara pegawai dan ter- Kapuas Barat di Kalimantan Tengah yaitu: bukanya peluang untuk saling bertukar pendapat.

  1. Mengusahakan kerja sama yang baik antara

  7. Mengupayakan iklim kerja yang kondusif pimpinan dan bawahan sehingga proses agar pegawai dapat bekerja secara optimal. pencapai tujuan organisasi dapat terlaksana

  Suasana dalam sebuah organsasi akan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan menjadi salah satu tolak ukur dalam bahkan diupayakan tujuan dapat diselesaikan mencapai tujuan organisasi. Iklim kerja yang lebih cepat daripada waktu yang ditentukan. kondosif akan lebih menggairahkan pegawai

  2. Melakukan penerapan disiplin kepada semua dalam bekerja dan suasana ini akan dapat pegawai tanpa pandang bulu, agar terciptanya tercipta apabila semua pegawai merasa prestasi kerja pegawai yang akan berdampak memiliki organisasi secara lebih baik. pada peningkatan kinerja, karena disiplin

  Kondisi demikian diharapkan akan terjalin pegawai merupakan salah satu indikator akan komunikasi yang terbuka tidak ada saling tertibnya organisasi dan pencapaian tujuan curiga sebagai perwujudan dari kebersamaan. Organisasi. Dan sebagai pimpinan, Camat Peraturan Daerah No. 28 Tahun 2002 dan Skep

KESIMPULAN DAN SARAN

  Bupati Kapuas No. 531 Tahun 2001 Berdasarkan jumlah pernyataan informan

  Terbentuknya Kantor Camat Kapuas Barat, tentang model kepemimpinan Camat Kapuas Dalam Rangka Menghadapi Otonomi Barat adalah didominasi model demokrasi. Daerah. Dengan Susunan Organisasi dan

  Upaya Camat untuk Meningkatkan Kinerja Uraian Tugas Masing-masing. Pegawai adalah mengusahakan kerjasama yang baik antara pimpinan dan bawahan, menerapkan

  Sondang. P. Siagian, 1999, Filsafat Administrasi, kedisiplinan diri dan kepada semua pegawai, Jakarta, Gunung Agung. selalu berusaha menjaga kewibawaan sebagai

  Soekamto, Sarjono, 1997, Sosiologi Suatu Pengantar, pimpinan, mengusahakan kesejahteraan pegawai, Jakarta, Rajawali. memberikan motivasi dan bersikap ramah tamah serta mengupayakan iklim kerja yang kondusif.

  Tingginya tingkat kerjasama antara pimpinan dan bawahan dapat menciptakan iklim kerja yang kondusif, serta mengusahakan kesejahteraan pegawai dan pemberian motivasi terhadap bawahan me- nunjukan perhatian yang tinggi dari seorang pimpinan yang akan meningkatkan loyalitas bawahan. Hal ini harus dipertahankan dan ditingkatkan namun harus diimbangi juga dengan pengawasan pimpinan terhadap bawahan. Pimpinan perlu memperhatikan kesempatan untuk maju bagi setiap pegawai, Keamanan kerja, fasilitas kerja sehingga bawahan merasakan kepuasan dalam bekerja karena dengan adanya kepuasan bekerja tersebut akan berdampak pada kinerja yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

  Anwar Prabu, 2004, Pengertian Kinerja Pegawai, Lembaga Administrasi Negara. Harold, Koontz, Dkk., 1989, Intisari Manajemen,

  Terjemahan A Hasymi Ali, Jakarta, Bina Aksara. Kartini, Kartono, 2002, Pimpinan dan Kepemimpinan, Jakarta, Rajawali.

Dokumen yang terkait

Contoh Laporan Penelitian Tindakan Kelas MENINGKATKAN Efektivitas Belajar-mengajar DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI

0 0 26

PENGGUNAAN MOLYMOD DARI TANAH LIAT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP BENTUK MOLEKUL PADA MATA PELAJARAN KIMIA KELAS XI IPA SEMESTER GANJIL SMAN I MANCAK TAHUN PELAJARAN 20092010

0 0 12

A. Pendahuluan - ANALISA HUKUM TERHADAP KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN HILANGNYA NYAWA ORANG LAIN YANG DI LAKUKAN OLEH ORANG KARENA PENGARUH MINUMAN KERAS (Studi Kasus Putusan Nomor : 92/Pid.B/2011/PN.kdl)

0 2 14

MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN)

0 0 6

PENGARUH CITRA KOPERASI, KEMITRAAN, DAN PARTISIPASI ANGGOTA TERHADAP KINERJA KOPERASI PRIMER DI KOTA BANJARMASIN (THE INFLUENCE OF IMAGE ON COOPERATION, PARTNERSHIP, PARTICIPATION OF MEMBERS, TO PERFORMANCE OF PRIMARY COOPERATION IN BANJARMASIN CITY)

0 0 7

OPTIMALISASI PENGELOLAAN KEARSIPAN DALAM AKTIFITAS KERJA ADMINISTRASI OLEH PERANGKAT DESA DI KANTOR DESA GIRI MULYA KECAMATAN KURANJI KABUPAEN TANAH BUMBU

0 2 11

KEEFEKTIFAN BAHAN AJAR CERITA TERPADU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV SD

0 0 8

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN BALANGAN

0 0 8

PROFIL PEDAGANG ECERAN DI KAWASAN PERUMAHAN DI DALAM WILAYAH KOTAMADYA BANJARMASIN

0 0 5

PERAN KOMUNIKASI TERHADAP CUSTOMER UNTUK MENINGKATKAN OMZET PEJUALAN PADA RUMAH MAKAN SEMUA SENANG GUNTUNG PAYUNG

0 1 6