PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, KINERJA KEUANGAN,KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATWAKTUAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

  PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE....

  …………………………………………………………..…...(Kurniasih)

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, KINERJA

KEUANGAN,KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN

  

PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATWAKTUAN

PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

Kurniasih Jati Setyaningsih

  

Dosen Tetap Fakultas Ekonomi UKRIM Yogyakarta

ABSTRACT

  

This study aimed to determine the effect of corporate governance, financial performance, managerial

ownership, the size of the company to the timeliness of financial reporting with the age of the firm as

a control variable. Corporate governance is proxied by independent directors and audit committee,

while the used financial performance ratios ROI. Company size used in this study using total assets.

This study uses secondary data from ICMD and IDX. Of the 162 companies listed on the Stock

Exchange, which can be used to study many as 100 companies by using logistic regression. Based on

research that has been done before and after entering the control variables, it was found that the

independent commissioner, financial performance (ROI), firm size affects the timeliness of financial

reporting. company ’s age that is the control variables also affect the timeliness of financial reporting.

Meanwhile the audit committee and managerial ownership does not affect the timeliness of

submission of financial statements. Thus it can be concluded that the larger and more long standing

company, the more obedient to comply with regulations set by Bapepam.

  Keywords: corporate governance, financial performance, managerial ownership, company’s size, timeliness of financial statements.

  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh corporate governance, kinerja keuangan,

kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan

keuangan dengan umur perusahaan sebagai variabel kontrol. Corporate governance diproksikan

dengan komisaris independen dan komite audit, sedangkan kinerja keuangan digunakan rasio ROI.

Ukuran perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan total aktiva. Penelitian ini

menggunakan data sekunder dari ICMD dan IDX. Dari 162 perusahaan yang tercatat di BEI, yang

dapat digunakan untuk penelitian sebanyak 100 perusahaan dengan menggunakan regresi logistik.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelum maupun sesudah memasukkan variabel kontrol,

ditemukan bahwa komisaris independen, kinerja keuangan (ROI), ukuran perusahaan berpengaruh

terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. Umur perusahaan yang merupakan

variabel kontrol juga mempengaruhi ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. Sedangkan

komite audit dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap ketepatwaktuan penyampaian

laporan keuangan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin besar dan semakin lama

perusahaan berdiri, semakin taat dalam mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh Bapepam.

Kata kunci: corporate governance, kinerja keuangan, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan,

ketepat waktuan laporan keuangan.

  107 JRAK, Volume 11, No 2 Agustus 2015

  108

  PENDAHULUAN

  Sarana perusahaan dalam mengkomunikasikan informasi dan pengukuran ekonomi sumber daya yang dimiliki perusahaan serta mengkomunikasikan kinerja keuangan kepada pihak yang berkepentingan merupakan fungsi dari laporan keuangan, oleh karena itu ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sangatlah penting supaya tersedianya informasi yang bermanfaat bagi pembuat keputusan.

  Informasi akuntansi yang relevan mampu meningkatkan prediksi pembuat keputusan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sutikno dan Sabeni (2000), laporan keuangan perusahaan yang go public tidak relevan dan tidak komparabel dikarenakan pembuatan keputusan terlambat penyampaiannya.

  Baridwan (2003) dalam Setiawan (2005) menyatakan dalam laporan tahunan Bapepam 2002, dari 374 emiten diantaranya terdapat 23,36% (86 emiten) terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan per 31 Desember 2001. Sedangkan keterlambatan penyampaian laporan keuangan tengah tahun pada 1999, 2000, 2001 sebanyak 55, 14 21. Fenomena inilah yang menarik untuk dijadikan dasar penelitian apakah perusahaan telah menerapkan corporate governance dengan baik.

  Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP- 134/BL/2006 pada tanggal 7 Desember 2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik yaitu mewajibkan perusahaan menyampaikan laporan keuangan kepada Bapepam yang memuat ikhtisar data keuangan, analisis dan pembahasan umum oleh manajemen, laporan keuangan auditan serta laporan manajemen.

  Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Siregar dan Utama (2005). Siregar dan Utama (2005) melakukan penelitian tentang pengaruh struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, dan praktek

  corporate governance terhadap pengelolaan

  laba (earnings management). Siregar dan Utama (2005) membedakan struktur kepemilikan menjadi kepemilikan institusional dan kepemiikan keluarga dengan ukuran perusahaan menggunakan kapitalisasi pasar.

  Sedangkan dalam penelitian ini tentang pengaruh corporate governance , kinerja keuangan, kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan terhadap penyampaian pelaporan keuangan dengan umur perusahaan sebagai variabel kontrol. Ukuran perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah total aktiva. Sedangkan umur perusahaan sebagai variabel kontrol diukur sejak perusahaan terdaftar di BEI sampai tahun 2006, karena yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tahun 2007.

  KAJIAN LITERATUR Ketetapan waktu Laporan Keuangan Tahunan

  Tujuan laporan keuangan yaitu menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja maupun perubahan posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat untuk pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan (Harianto dan Sudomo 1998).

  Ketepatan penyampaian laporan keuangan juga mendukung salah satu komponen dari corporate governance yaitu transparansi yang mewajibkan adanya informasi yang terbuka, tepat waktu, serta jelas, dan dapat diperbandingkan menyangkut posisi keuangan, pengelolaan perusahaan. Selain itu perusahaan wajib membuat laporan tahunan yang memuat laporan manajemen, kinerja keuangan, dan laporan keuangannya, serta wajib menyampaikan kepada pemegang saham dan pihak yang dianggap perlu.

  Teori Keagenan

  Teori keagenan mulai berkembang dari Jensen dan Meckling (1976) yang mengacu pada tujuan managemen keuangan yaitu untuk memaksimalkan keuntungan kepada pemegang saham (agent). Gaver dan Gaver (1993) dalam Paramita (2005) mengatakan bahwa perusahaan yang tumbuh (perusahaan dengan tingkat risiko yang makin meningkat karena berada di pasar yang baru berkembang) maka manajemen meminta tambahan PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE....

  …………………………………………………………..…...(Kurniasih) insurance yang lebih tinggi. Dengan

  PENGEMBANGAN HIPOTESIS Komisaris Independen dan Komite Audit

  Kepemilikan Manajerial

  pesaing. Kinerja keuangan dilihat dari laporan keuangan tahunan untuk publik dan pihak luar, sehingga mendorong manajemen untuk lebih cepat dan tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan kepada investor untuk mengambil keputusan investasi. Sehingga hipotesisnya sebagai berikut: H1c: Kinerja keuangan mempengaruhi ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan.

  brand image di mata masyarakat dan para

  Perusahaan yang mempunyai kinerja yang bagus memiliki kecenderungan akan menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu unuk menarik para investor (Ekowati 1996; Haw dkk 2000; Ratnadi 2003; Ani 2003; Paramitha 2005). Karena bagi perusahaan, ini merupakan cara menarik investor dan menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja bagus yang dapat menaikkan

  Kinerja Keuangan

  Siallagan dan Machfoedz (2006). Semakin tinggi kualitas audit, maka semakin tinggi pula proporsi dewan komisaris independen sehingga sistem governance mampu diterapkan dengan baik pada perusahaan. Sehingga dari uraian di atas dapat diuji hipotesis yaitu : H 1a : Komisaris Independen mempengaruhi ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan. H 1b : Komite Audit mempengaruhi ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan.

  governance ini tidak mendukung penelitian

  keuangan yang diukur dengan indeks konservatisme, hasilnya keberadaan komite audit berhubungan negatif dengan integritas laporan keuangan. Sehingga penelitian dari Mayangsari (2003) yang mengindikasikan kurang efektifnya keberadaan komite audit sebagai salah satu komponen dari corporate

  governance terhadap integritas laporan

  Komisaris Independen. Mayangsari (2003) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas audit serta mekanisme corporate

  Siallagan dan Machfoedz (2006) menyatakan bahwa Komite Audit merupakan bagian dari komisaris independen yang mempunyai tugas untuk meringankan beban

  Keanggotaan komite audit yang efektif sekitar tiga sampai lima orang seorang diantaranya bertindak sebagai ketua komite sekaligus merangkap menjadi komisaris independen perusahaan tersebut (Suaryana, 2005). Sedangkan pihak lainnya merupakan pihak ekstern yang independen dan minimal satu diantaranya memiliki kemampuan di bidang akuntansi. Kemampuan di bidang akuntansi dapat dilihat dengan gelar profesi akuntan yang disandangnya. Minimal komisaris independen sebesar 30% dari seluruh anggota dewan komisaris.

  meningkatkan kepemilikan saham oleh manajer, diharapkan manajer akan bertindak sesuai dengan keinginan para agent karena manager akan termotivasi untuk menaikkan kinerja (Machfoedz dan Siallagan 2006).

  Berdasarkan peraturan BEJ tanggal 1 Juli 2001, perusahaan wajib memiliki komisaris independen dan komite audit.

  Dewan Komisaris dan Komite-komite

  governance : keadilan, tranparasi, akuntabilitas, responsibilitas.

  terdapat empat unsur dalam corporate

  Economic Co-operation and Development )

  Berdasarkan OECD (Organization for

  tambah bagi semua pihak yang berkepintingan (stakeholders).

  governance adalah untuk menciptakan nilai

  peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengatur mengendalikan perusahaan. Sedangkan tujuan dari corporate

  Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI 2000) adalah seperangkat

  Definisi corporate governance menurut

  Corporate Governance

  Ross et al (1999) dalam Siallagan dan Machfoedz (2006) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajer yang semakin tinggi akan cenderung untuk meningkatkan JRAK, Volume 11, No 2 Agustus 2015

  kinerjanya. Dengan mematuhi prinsip

  Data tidak tersedia

  IND : Komisaris independen AUD : Komite audit ROI : Return on Investment MAJ : Kepemilikan manajerial SIZE : Ukuran perusahaan AGE : Umur persahaan E : error

  TIME : Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan

  β 4 (MAJ) + β 5 (SIZE) + β 6 (AGE) + e Keterangan:

  β 4 (MAJ) + β 5 (SIZE) +e TIME = 0 + 1 2 3 (ROI) +

  TIME = β 0 + β 1 (IND) + β 2 (AUD) + β 3 (ROI) +

  Model Regresi Logistik

  stepwise (conditional) seperti penelitian Naim (1999) dalam Paramitha (2005).

  Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dan multikolonieritas. Regresi logistik dapat mengabaikan asumsi normalitas dan heterokedasitas (Ghozali, 2005). Analisis Deskriptif yaitu melakukan analisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan analisis regresi logistik. Pengujian regresi logistik dapat menggunakan metoda backward

  Tidak memenuhi syarat (43) Total sampel perusahaan 100

  (18)

  161

  corporate governance , perusahaan juga akan

  Total perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI per 31 Desember 2004

  Tabel 1 Prosedur Pemilahan Sampel

Prosedur Pemilihan Sampel

  Pada penelitian ini penulis menggunakan data sekunder yaitu dengan cara mengambil data melalui internet pada web site BEI, surat kabar yang beredar nasional maupun melalui ICMD. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan yang telah dipublikasikan dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.

  terdapat 162 perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling .

  Capital Market Directory (ICMD) 2007

  Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan di sektor manufaktur yang sudah terdaftar dalam BEI. Data yang diambil dari tahun 2007 (1 tahun). Berdasarkan Indonesian

  METODA PENELITIAN Sampel

  H1e: Ukuran perusahaan mempengaruhi ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan.

  Ukuran perusahaan dapat diukur dari total penjualan, nilai aktiva, jumlah tenaga kerja. Perusahaan besar mampu menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu dengan pemikiran bahwa perusahaan memiliki sumber daya yang banyak dan memiliki sistem informasi yang handal sehinga mendukung untuk penyampaian laporan keuangan tepat waktu (Ani 2003 dan Setiawan 2005). Sehingga ditarik suatu hipotesis:

  Ukuran Perusahaan

  mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan termasuk kepatuhan untuk menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu. Sehingga ditarik suatu hipotesis: H1d: Kepemilikan manajerial mempengaruhi ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE....

  …………………………………………………………..…...(Kurniasih) Koefisien Determinasi (adjusted R 2 )

  Corporate governance , kinerja

  keuangan, kepemilikan manajerial, dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan. Nilai adjusted R 2 sama dengan 0,429 yang berarti bahwa 42,9% variabel ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan dapat dijelaskan oleh variabel

  • – Ansah (2000), semakin lama perusahaan membuat laporan keuangan, berarti perusahaan akan menggunakan waktu yang semakin cepat untuk membuat laporan keuangan karena perusahaan akan semakin pengalaman dan terampil dalam membuat laporan keuangan. Sedangkan variabel lain di luar model yang mampu menjelaskan ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan antara lain dapat berupa waktu tunggu pelaporan audit, laporan auditor independen. Sementara itu, hasil analisis uji t dalam menguhi hipotesis penelitian disajikan pada tabel 2 dan tabel 3.

  corporate governance , kinerja keuangan,

  kepemilikan manajerial, dan ukuran perusahaan dan sisanya sebesar 57,1% ditentukan oleh variabel lain di luar model. Dengan memasukkan variabel kontrolyaitu umur perusahaan, nilai adjusted R 2 sebesar

  49% hal ini berarti keberadaan variabel kontrol mampu memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap variabel ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan. Sebab berdasarkan penelitian yang dilakukan Owusu

  

Tabel 2.

Pengujian Hipotesis Sebelum Memasukkan Variabel Kontrol

Variabel Koefisien Regresi Nilai t Nilai p

  Constant 0,023

  IND 91,337 5,661 **0,017 AUD 4,227 2,528 0,112

  ROI 1,155 6,953 ***0,008 MAJ 2,44 2,545 0,111 SIZE 2,085 8,645 ***0,003

  Adjusted R = 0,429 Keterangan:

  • Signifikan pada α = 1%;
    • Signifikan pada α = 5%

  Pengujian Komisaris Independen terhadap Ketetapan waktu Penyampaian Laporan Keuangan

  Koefisien regresi komisaris independen sebelum memasukkan variabel kontrol sebesar 91,337, t = 5,661 dan p = 0,017 hal tersebut menunjukkan bahwa komisaris independen mampu mempengaruhi ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan dengan tingkat signifikasi sebesar 5%. Sedangkan setelah memasukkan variabel kontrol memiliki koefisien regresi dan nilai t sebesar 1354,058 dan 6,159 serta p value 0,013. Komisaris independen setelah memasukkan variabel kontrol mampu mempengaruhi ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan dengan tingkat signifikasi 5%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar proporsi komisaris independen semakin dominan pula kebijakan yang akan diambil untuk perusahaan. Hal ini JRAK, Volume 11, No 2 Agustus 2015

  sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siallagan dan Machfoedz (2006).

  

Tabel 3.

Pengujian Hipotesis Setelah Memasukkan Variabel Kontrol

Variabel Koefisien Regresi Nilai t Nilai p

  Constant 0,005

  IND 135,058 6,159 **0,013 AUD 5,120 2,059 0,151

  ROI 1,161 6,118 ***0,013 MAJ 2,406 2,318 0,128

  SIZE 1,866 6,060 ***0,014 AGE 1,190 6,402 **0,011

  Adjusted R 2 = 0,490 Keterangan:

  • Signifikan pada α = 5%

  Pengujian Komite Audit terhadap Ketetapan waktu Penyampaian Laporan Keuangan

  Koefisien regresi untuk komite audit sebelum memasukkan variabel kontrol sebesar 4,227 dengan t = 2,528 dan p = 0,112. Setelah memasukkan variabel kontrol koefisien regresi sebesar 5,120 dengan t dan p sebesar 2,059 dan 1,151 ini menunjukkan bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mayangsari (2003) dan Siregar dan Utama (2005) kurang efektifnya keberadaan komite audit sebagai salah satu dari corporate

  governance ini tidak mendukung penelitian

  Siallagan da Machfoedz (2006). Kurang efektifnya keberadaan komite audit yang salah seorang diantaranya bergelar akuntan dikarenakan orang yang memahami tentang laporan keuangan, tata kelola perusahaan maupun tentang pengawasan perusahaan tidak perlu harus orang yang bergelar akuntan karena orang yang bergelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi pun sudah banyak yang ahli dalam memahami laporan keuangan, tata kelola perusahaan maupun tentang pengawasannya.

  Pengujian Kinerja Keuangan terhadap Ketetapan waktu Penyampaian Laporan Keuangan

  Kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROI sebelum memasukkan variabel kontrol memiliki koefisien regresi sebesar 1,155 dengan t = 6,953 dan p = 0,008 sedangkan setelah memasukkan variabel kontrol memiliki koefisien regresi sebesar 1,161 dan t = 6,118 dan p = 0,013 menunjukkan bahwa ROI sebagai variabel independen untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan berpengaruh terhadap ketetapan waktu pelaporan keuangan dengan tingkat signifikasi sebelum memasukkan variabel kontrol sebesar 1% dan sesudah memasukkan variabel kontrol sebesar 5%. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ekowati (1996); Haw dkk (2000); Musorah (2003); dan Setiawan (2005). Laba tinggi merupakan keberhasilan perusahaan dan PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE....

  …………………………………………………………..…...(Kurniasih)

  prestasi dari manajemen sebab perusahaan yang mampu mencapai laba yang tinggi tidak terlepas dari peran manajemen perusahaan dalam mengelola keuangan.

  Pengujian Kepemilikan Manajerial terhadap Ketetapan waktu Penyampaian Laporan Keuangan

  Kepemilikan manajerial sebelum memasukkan variabel kontrol memiliki koefisien regresi sebesar 2,440 dengan t = 2,545 dan p = 0,111 sedangkan setelah memasukkan variabel kontrol koefisien regresi sebesar 2,406 dan t serta p sebesar 0,2318 dan 0,128 menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak mempengaruhi ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini bisa dimungkinkan, manajer selaku pemilik perusahaan kurang dapat memberikan tekanan kepada perusahaan untuk dapat menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu. Manajer selaku pemilik perusahaan pada umumnya hanya mendahulukan bagaimana cara untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, hal ini sesuai dengan teorikeagenan yang dikemukakan oleh Gaver dan Gaver (1993) dalam Paramitha (2005) yang menyatakan bahwa pemilik perusahaan hanya memikirkan bagaimana untuk menambah kekayaan. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Siallagan dan Machfoedz (2006).

  Pengujian Ukuran Perusahaan terhadap Ketetapan waktu penyampaian Laporan Keuangan

  Ukuran perusahaan menggunakan nilai aktiva perusahaan sebelum memasukkan variabel kontrol memiliki koefisien regresi sebesar 2,085 dengan t dan p sebesar 8,645 dan 0,003 sedangkan setelah memasukkan variabel kontrol dengan koefisiensi regresi, t dan p sebesar 1,866; 6,060 dan 0,014 dari hasil yang didapatkan, ukuran perusahaan mempengaruhi ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ani (2003), Setiawan (2005) dan Paramitha (2005). Perusahaan dengan total aktiva yang besar akan berusaha senantiasa menjaga nama baik terutama di depan investor dan calon investor salah satunya dengan cara menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu karena den gan hal tersebut akan memudahkan investor dan calon investor untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan tersebut.

  Pengujian Umur Perusahaan terhadap Ketetapan waktu Penyampaian Laporan Keuangan

  Umur perusahaan yang diukur dengan tahun dasar 2006 sebagai variabel kontrol memiliki koefisien regresi sebesar 1,190 serta t dan p sebesar 6,402 dan 0,011 dari hasil yang diperoleh, umur perusahaan mampu mempengaruhi ketetapan waktu pelaporan keuangan. Owusu – Ansah (2000) mengemukakan bahwa pengurangan dalam waktu pelaporan keuangan terjadi ketika perusahaan makin sering membuat laporan keuangan tahunan. Perusahaan yang mempunyai umur lebih lama cenderung menjadi lebih terampil dalam membuat laporan keuangan maupun dalam melaporkannya. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ratnadi (1998) dan Ani (2003) dengan hasil yang diperoleh bahwa umur perusahaan mempengaruhi ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan.

  KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

  Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut: (1) Komisaris independen berpengaruh terhadap ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan, (2) Komite audit tidak mempengaruhi ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan, (3) Kinerja keuangan mempengaruhi ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan, (4) Kepemilikan manajerial tidak mempengaruhi ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan, (5) Ukuran perusahaan mempengaruhi ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan, (6) Umur perusahaan sebagai variabel kontrol mampu mempengaruhi ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan.

  Beberapa hal yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini antara lain: (1) Keterbatasan data tentang indeks corporate

  governance , maka dalam penelitian ini hanya

  diterapkan data komisaris independen dan komite audit untuk mengukur praktek

  corporate governance , (2) data tentang komite

  audit yang bergelar akuntan kurang akurat

  Hastuti, T.D. 2005. Hubungan antara Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan.

  JRAK, Volume 11, No 2 Agustus 2015

  karena bisa dimungkinkan pada saat perusahaan mencantumkan nama-nama komite audit memang tidak mencantumkan gelar akuntannya, sehingga data yang dihasilkan kurang akurat, (3) penelitian ini hanya menggunakan karakteristik untuk variabel komite audit yaitu dengan variabel dummy (ada tidaknya anggota komite audit yang bergelar akuntan).

  Untuk peneliti selanjutnya akan lebih baik jika membandingkan antara karakteristik beberapa perusahaan, tidak hanya manufaktur saja, selain itu jika dilihat dari nilai adjusted R 2 , maka peneliti selanjutnya hendaknya perlu meneliti variabel lain misal: waktu tunggu laporan audit, hasil laporan auditor independen yang bisa mempengaruhi perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangan.

DAFTAR REFERENSI

  S2 , Yogyakarta: Universitas Gadjah

  Financial Management and Accounting

  Research ,.30(3): 241

  “Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Markets: Empirical Evidence from the Zimbabwe Stock Exchange ”. Accounting and Business

  Musorah. 2003. Analisis Keterlambatan Perusahaan dalam Menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan kepada Otoritas Pasar Modal. Tesis S2, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Owusu-Ansah, S. 2000.

  Makalah , Disampaikan pada SNA VI

  Mayangsari, S. 2003. Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, serta Mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Laporan Keuangan.

  of Financial Economics , 3 (4): 305-360

  ”. Journal

  “Theory of the Firm: Managerial Behaviour, Agency Cost and Ownership Structure

  , 11(2): 108

  “Timeliness of Annual Report Releases and Market Reaction to Earnings Announcements in an Emerging Capital Market: The Case of China ”. Journal of International

  Mada Boediono, G. 2005. Kualitas Laba: Studi

  di Solo 15-16 September 2005 Haw, I.; D. Qi, and W. Wu. 2000.

  Makalah , Disampaikan pada SNA VIII

  Ani, H.N. 2003. Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tesis

  Harianto, F dan Sudomo, S. 1998. Buku Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia. Penerbit PT Bursa Efek Indonesia

  2 Pedoman umum Good Corporate Governance. 2006. Komite Nasional Kebijakan Governance

  .2000. Peranan dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance. FCGI. Edisi Ke-

  2001. Corporate Governance: Tata kelola Perusahaan. FCGI. Edisi Ke-3 Forum for Corporate Governance in Indonesia

  Mempengaruhi Kelambatan Penerbitan Laporan Keuangan Perusahaan Publik di Indonesia. Tesis S2, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Forum for Corporate Governance in Indonesia.

  VIII di Solo, 15-16 September 2005 Ekowati, W.H. 1996. Faktor-faktor yang

  Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur. Makalah, disampaikan pada SNA

  • – 131 Ikatan Akuntan Indonesia. 1994. Standar Akuntansi Keuangan . Salemba Empat. Jakarta Jensen, M; William, M. 1976.
  • – 254
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE....

  …………………………………………………………..…...(Kurniasih)

  Paramitha, M. 2005. Pengaruh Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan Terhadap Ketepatwaktuan Penyampaian laporan Keuangan. Tesis S2 , Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

  Ratnadi, N.M.D. 2003. Faktor yang Mempengaruhi Ketepatwaktuan Laporan Keuangan ke Publik. Tesis S2, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

  • – 783 Suaryana, A. 2005. Pengaruh Komite Audit terhadap Kualitas Laba. Makalah Disampaikan pada SNA VIII di Solo, 15-16 September 2005

  Setiawan, W. 2005. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Perusahaan publik dalam Mempublikasikan laporan Keuangan. Tesis S2, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

  Siallagan,H; Machfoedz,M. 2006. Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Makalah , Disampaikan pada SNA IX di Padang, 23-26 Agustus 2006

  Siregar, S; Utama, S. 2005. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba (Earnings

  Management). Makalah, Disampaikan pada SNA VIII di Solo, 15-16 September 2005 Shleifer, A.; R. W. Vishny. 1997.

  “A Survey of Corporate Governance ”. The Journal

  of Finance , 52 (2): 737

  Sutikno, I; Sabeni, A. 2000. “Evaluasi terhadap Relevansi, Reliabilitas, dan Komparabilitas Laporan Keuangan: Studi Empiris pada Perusahaan „Go Public‟ di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal

  Bisnis dan Akuntansi , 2 (3)

  Ujiyantho,M; Pramuka,B.A. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba, dan Kinerja Keuangan: Studi pada Perusahaan go publik Sektor Manufaktor. Makalah Disampaikan pada Sna X di Makasar, 26-28 Juli 2007.