Handout Dasar-Dasar Penyuluhan Pertanian

  Handout Dasar-Dasar Penyuluhan Pertanian

Dr. agr. Sri Peni Wastutiningsih

  Definisi Penyuluhan

  • Extension may be defined as

  the science of making people innovative for sustainable improvement in their quality of live

  Ray (1998)

  

Definisi Penyuluhan

  • Penyuluhan Pertanian adalah pemberdayaan petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis melalui kegiatan pendidikan non formal di bidang pertanian agar mereka mampu menolong dirinya sendiri baik di bidang ekonomi, social maupun politik sehingga peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat dicapai.

  Departemen Pertanian (2002)

  PENYULUHAN

PENDIDIKAN PARTNERSHIP

PARTISIPASI TANGGUNG JAWAB NILAI

  OBJECTIVES OF EXTENSION THE FUNDAMENTAL OF

OBJECTIVES :

  To develop the rural people economically, socially, and culturally by means of education (Ray. 1998)

THE GENERAL OBJECTIVES

  1. To assist people to discover and analyze their problems and identify the felt needs

  

2. To develop leadership among people and help them in

organizing groups to solve their problems

  

3. To disseminate research information of economic and

practical importance in a way people would be able to understand and use

  4. To assist people in mobilizing and utilizing the resources which they have and which they need from outside

  5. To collect and transmit feedback information for solving management problems to bring about desirable changes in human behaviour by means of education

  1. Change in knowledge

  2. Change in skill

  3. Change in attitude

  4. Change in understanding

  5. Change in goal

  6. Change in action

  7. Change in confdence

PRINCIPLES OF EXTENSION

  Principles of cultural difference Grass root principles Principles of indigenous knowledge Principles of interests and needs

  Principles of learning by doing Family principles Principles of leadership Principles of adaptability

  Principles of satisfaction Principles of participation

UNSUR-UNSUR PENYULUHAN

  Penyuluh pertanian Sasaran Metode Media

  Materi Waktu Tempat Ad.1. PENYULUH PERTANIAN Definisi :

  

1. SKB Menteri Pertanian dan Menteri Dalam Negeri

(1996) : PNS yang diberi tugas melakukan kegiatan penyuluhan pertanian secara penuh oleh pejabat yang berwenang pada satuan organisasi lingkup pertanian.

  

2. Rogers : seseorang yang atas nama pemerintah atau

lembaga penyuluhan berkewajiban untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sasaran untuk mengadopsi inovasi

  

3. Boland : seseorang yang bertanggung jawab dalam

pelaksanaan penyuluhan

  

Penyuluh Pertanian

  • penyuluh pertanian hadir untuk mem-bantu petani dalam mengembangkan atau menata ulang perilakunya agar menjadi petani yang modern, tangguh dan efisien (Adjid, 2001)

   dengan definisi PNS: penyuluh hanya sebagai teknisi dan hanya bekerja untuk melaksanakan program pemerintah.

Penyuluh pertanian yang akan diterima petani

  • layak untuk dipercaya,
  • tahu persis situasi petani sehingga dapat menunjukkan permasalahan yang dihadapi sekaligus menunjukkan alternatif pemecahannya,
  • selalu ada jika dibutuhkan, dalam arti penyuluh pasti punya waktu untuk sasaran
  • penyuluh tidak sering ganti

  Kemampuan yang harus dimiliki

Penyuluh Pertanian

  • Kemampuan berkomunikasi
  • Sikap penyuluh: menghayati profesinya, menyukai masyarakat sasaran, yakin bahwa inovasi yang disampaikan telah teruji
  • Kemampuan penyuluh tentang: isi, fungsi,

    manfaat dan nilai-nilai yang terkandung dalam

    inovasi; segala sesuatu yang masyarakat suka

    atau tidak suka
  • Kemampuan untuk mengetahui karakteristik sosial budaya wilayah dan sasarannya (bahasa, agama, kebiasaan, dll.)

Peran Penyuluh Pertanian

  • Sebagai fasilitator: orang yang

    memberikan fasilitas atau kemudahan

  • Sebagai mediator: orang yang menghubungkan lembaga pemerintah /

    lembaga penyuluhan dengan sasaran

  • • Sebagai dinamisator: orang yang dapat

    menimbulkan (menjadikan) dinamis

  Ad.2. SASARAN PENYULUHAN Sasaran: 

  Seseorang yang berperan sebagai partner penyuluh pertanian

   Bukan sebagai obyek penyuluhan

   Orientasi penyuluhan

Sasaran utama

  • Petani dan keluarganya
  • Langsung terlibat dalam kegiatan
  • • Petani: tidak bodoh; mempunyai harga

    diri; memiliki banyak pengalaman;

    menjunjung norma, adat istiadat, dll.;

    memerlukan bukti nyata
  • Perlu dilakukan identifikasi sebelum melaksanakan penyuluhan

Sasaran penentu

  • Tidak terlibat langsung/bukan pelaksana kegiatan bertani, tetapi secara langsung /tidak langsung terlibat dalam penentuan kebijakan dan/atau menyediakan kemudahan-kemudahan pelaksanaan dan pengelolaan usahatani
  • Pimpinan lembaga pertanian, peneliti/ilmuwan, lembaga perkreditan, pedagang, produsen dan penyalur saprodi-alsintan, pengusaha/industri pengolahan hasil pertanian

Sasaran Pendukung

  • • Secara langsung atau tidak langsung tidak

    memiliki hubungan dengan kegiatan pertanian tetapi dapat dimintai bantuan guna kelancaran penyuluhan pertanian
  • Pekerja sosial, seniman, biro iklan, konsumen hasil pertanian

Ad. 3. Metode Penyuluhan

Metode Penyuluhan:

  • Teknik komunikasi antara penyuluh dan sasaran
  • Cara-cara penyampaian materi penyuluhan

    secara sistematis, sehingga materi tersebut dapat dimengerti dan diterima sasaran (Ibrahim, 2003)

  

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

  • Tidak ada satu metode penyuluhan yang dianggap lebih baik dibanding metode penyuluhan yang lainnya
  • Pada umumnya dalam pelaksanaan penyuluhan digunakan beberapa metode
  • Dalam kegiatan penyuluhan sebaiknya digunakan materi visual dan tertulis

  (Laird dalam Ibrahim, 2003)

Prinsip Metode Penyuluhan

  • Pengembangan untuk berpikir kreatif
  • Dilakukan di lingkungan kerja/kegiatan sasaran
  • Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnya
  • Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan
  • Menciptakan hubungan yang akrab dengan sasaran
  • (Suzuki dalam Mardikanto,1992)

  1871 Didirikannya Kebun Raya Bogor sebagai tempat mendemonstrasikan cara mengusahakan beberapa tanaman

  1905 Mulai kegiatan penyuluhan di Departemen Pertanian, tidak langsung kepada petani tetapi melalui Pangreh praja (perintah kepada petani  belum penyuluhan dalam arti sebenarnya)

  LANJUTAN …

  1910 Pada beberapa tingkatan daerah didirikan dinas penyuluhan.

  Metode Olie Vlek (tetesan minyak) mulai digunakan pada saat itu.

  Penyelenggaraan penyuluhan mulai

  1921-

  diperluas. Dalam pelaksanaannya

  1942

  ditemukan berbagai masalah kekurangan bugget, personalia dan peralatan). Mulai didirikan sekolah pertanian.

  

LANJUTAN …

Pada saat ini adalah masa penjajahan

  1942-

  Jepang. Sebenarnya tidak ada kegiatan

  1945

  penyuluhan, karena kegiatan pertanian dilakukan secara paksaan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Mulai dikenalkan metode peningkatan produksi secara paket.

  Kegiatan penyuluhan dimulai lagi

  1947

  dengan didirikannya BPMD (Balai Pendidikan Masyarakat Desa).

  

LANJUTAN …

Usaha intensifikasi dengan mendirikan Padi

  1959-

  Sentra. Setiap sentra seluas 1000 ha. Petani di

  1961

  lingkungan itu mendapat penyuluhan dan kredit. Kredit dikembalikan dalam bentuk padi. Metode olie vlek mulai ditinggalkan, mulai menggunakan penyuluhan secara paket

  IPB mempunyai program yang dikenal dengan

  1962 Demonstrasi Massal/ BIMAS(Bimbingan Massal).

  Prinsipnya sama dengan padi sentra, hanya luasannya 50 ha dan pengorganisasiannya tidak hanya satu badan, tetapi dilakukan oleh berbagai badan. Kegiatan penyuluhan oleh Dinas Pertanian, Kredit oleh BRI, Penyedia saprodi PN Pertani.

  

LANJUTAN …

Program BIMAS/INMAS (Intensifikasi Massal)

  1965 /

  yang bertujuan untuk meningkatkan produksi

  1966 sekaligus meningkatkan pendapatan.

  Pelaksanaannya oleh berbagai badan, sampai tingkat desa yang dikenal dengan Koperta (Koperasi Produksi Pertanian). 1968/1969 pemerintah kesulitan dana, mengadakan kerjasama dengan pihak asing  dikenal BIMAS Gotong Royong.

  Diciptakan BIMAS-yang disempurnakan.

  1970 /

  Pada program ini sudah melibatkan satuan

  1971

  Wilayah Unit Desa (WILUD) dalam pelaksanaannya.

LANJUTAN …

  1974 Didirikan BLPP (Balai Latihan, Pendidikan dan Penyuluhan Pertanian) yang dimaksudkan untuk memperbaiki kondisi penyuluhan dan pertanian.

  1976 / Dengan bantuan Worldbank melalui 1977 National Food Crops Extension

  Programm yang dilanjutkan dengan National Agricultural Extension Programm diperkenalkan sistem

  LAKU

  

LANJUTAN …

(Latihan dan Kunjungan). Penyuluhan ini dilakukan melalui kelompok dengan latihan untuk PPL-Petani dan kunjungan ke kelompok oleh PPL. Sebagai base camp PPL dibentuk BPP (Balai Penyuluhan Pertanian)

  1986 Surat Keputusan Bersama Mentan dan Mendagri yang intinya BPP sebagai home base PPL yang mempunyai wilayah (Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian-

  LANJUTAN …

  (Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian). 1 WKPP terdiri atas 1-3 desa.

  1991 Surat Keputusan Bersama Mentan dan Mendagri yang intinya BPP tidak lagi sebagai home base PPL. BPP hanya sebagai kantor saja. Ditiap kecamatan dipilih koordinator PPL.

  

LANJUTAN …

Surat Keputusan Bersama Mentan dan

  1996

  Mendagri yang lebih menegaskan pelaksanaan penyuluhan sub sektor

dan kepala daerah sebagai

penanggung jawab pelaksanaan penyuluhan

  1999 Dengan adanya Otonomi Daerah kegiatan penyuluhan beserta lembaganya tergantung dari Kepala Daerah masing-masing

  

Klasifikasi Metode

Penyuluhan

  • Berdasarkan banyaknya sasaran yang disuluh
    • Metode perseorangan: dilakukan dengan mengunjungi sasaran di rumah atau lahannya, memberi surat, dll.
    • Metode kelompok: pertemuan kelompok, kursus-kursus, demonstrasi, dll.

  

Lanjutan …

  • Metode lewat media massa: penyuluhan menggunakan media massa seperti radio, tv, surat kabar, majalah, dll.

   media massa dapat mempercepat proses perubahan, tetapi jarang dapat mewujudkan perilaku

Lanjutan …

  • Berdasarkan teknik komunikasi
    • Metode yang langsung: penyuluh berhadapan langsung dengan sasarannya, seperti pembicaraan di rumah, gubuk kelompok, dll.
    • Metode yang tidak langsung: penyuluh tidak berhadapan langsung, misal lewat media massa, media elektronik, dll.

  

Lanjutan ….

  • Berdasarkan indera penerima
    • Metode yang dapat dilihat: metode publikasi, surat menyurat, dll.
    • Metode yang dapat didengar: siaran

      lewat radio, tape recorder, ceramah, dll.

    • Metode yang dapat dilihat dan didengar: siaran lewat televisi, karyawisata, demonstrasi, dll.

Alat Bantu Penyuluhan

  Alat-alat atau perlengkapan yang

diperlukan penyuluh guna

memperlancar kegiatan penyuluhan

Ragam Alat Bantu

  • Kurikulum • Papan tulis – papan tempel
  • Alat tulis
  • Proyektor (overhead, slide, lcd-infocus)
  • • Perlengkapan ruangan (pengeras suara,

    pengatur cahaya, pengatur udara)

Alat Peraga

  Alat atau benda yang dapat diamati, didengar, diraba atau dirasakan oleh indera manusia, yang berfungsi sebagai alat untuk memperagakan dan atau menjelaskan uraian yang disampaikan secara lisan oleh penyuluh guna membantu proses belajar mengajar, agar materi lebih mudah diterima dan dipahami oleh sasaran

  (Mardikanto, 1993)

Ragam Alat Peraga

  • Benda (sampel, model, specimen)
  • Barang cetakan (brosur, leaflet, poster, photo, folder, dll.)
  • Gambar diproyeksikan (transparancy- sheet, slide-film, movie-film, dll.)
  • • Lambang grafika (grafik, skema, peta, dll.)

Ad. 4. MEDIA PENYULUHAN

  

Menurut bentuknya dibedakan (Samsudin) :

  

a. Media visual : madia yang sifatnya dapat dilihat (slide,

transparansi, gambar mati)

b. Media audio : media yang sifatnya dapat didengar (radio,

peta didengar)

c. Media audio visual : media yang sifatnya dapat didengar dan

dilihat (televisi, film)

d. Media tempat memeragakan (papan tulis, papan tempel,

OHP, papan planel)

e. Media pengalaman nyata atau media tiruan (simulasi, contoh

benda nyata)

Ad. 5. Materi Penyuluhan

  • Segala sesuatu yang disampaikan dalam penyuluhan pertanian
  • Dalam bahasa teknis penyuluhan,

    materi penyuluhan seringkali disebut

    sebagai informasi pertanian (suatu data/bahan yang diperlukan penyuluh,

    petani-nelayan, dan masyarakat tani)

  Klasifikasi Materi Pokok

Penyuluhan Pertanian

  • Teknik pertanian
  • Ekonomi pertanian
  • Manajemen usahatani
  • Dinamika kelompok
  • Politik pertanian

  (Ibrahim, 2003)

Teknik Pertanian

  menjelaskan usaha perbaikan produktivitas

   pertanian dan pasca panen.

  Meliputi usahatani (teknik penanaman, pemupukan, pengairan, perlindungan tanaman secara terpadu, dll.) dan pasca panen (pengolahan hasil, pengenalan alat perontok yang dapat menekan kehilangan hasil, penyimpanan hasil pertanian yang dapat meningkatkan kualitas produk pertanian, dll).

  Ekonomi Pertanian

   menjelaskan upaya peningkatan

nilai produk pertanian, seperti

pemilihan komoditi yang

menguntungkan, pemanfaatan kredit

usahatani, optimasi penggunaan

input produksi, pemasaran pertanian,

dll.

Manajemen Usatani

  Peningkatan efisiensi usahatani

   Meliputi kegiatan pembuatan

   alternatif-alternatif usatani dan menentukan usahatani yang paling berhasil, perencanaan dan evaluasi pelaksanaan usahatani, dll.

Dinamika Kelompok

  

individual, sehingga membuat kelompok

yang dinamis sangat diperlukan Meliputi menumbuhkan kelompok, latihan

  Perubahan yang diharapkan tidak hanya

   pengembangan kelompok, perencanaan

kegiatan kelompok, latihan pengelolaan

kelompok, dll.

Politik Pertanian

   yang berkepentingan, misalnya intervensi

pemerintah di bidang produksi, distribusi

dan konsumsi Meliputi kebijakan penetapan subsidi input

  Membahas manfaat intervensi pihak-pihak

   produksi, kebijakan kelembagaan penyuluhan, undang-undang perkebunan, dll.

Bentuk Materi Penyuluhan

  Antara lain:

  • Pengalaman  misalnya pengalaman

    petani yang sukses mengembangkan

    komoditas tertentu
  • Hasil pengujian/hasil penelitian
  • Keterangan pasar
  • • Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah

  

Kelayakan Materi Penyuluhan

  • Secara ekonomi menguntungkan
  • Secara teknis dapat diterapkan
  • Secara sosial dapat dipertanggungjawabkan
  • Tidak merusak lingkungan

  

 Tercipta better living, better farming, better

business, dan better environment

  

Syarat Materi Penyuluhan

Antara lain:

  • Memberikan keuntungan secara nyata bagi sasaran
  • Memiliki resiko kegagalan yang relatif kecil dan biaya rendah
  • Dapat diperoleh dengan mudah
  • • Tidak bertentangan dengan nilai dan norma yang

    ada
  • Tidak mempunyai efek samping yang merugikan
  • Mudah dilakukan/dipergunakan dan segera memberikan hasil

  Ad. 6. Waktu dan Tempat

Penyuluhan

  • Waktu penyuluhan hendaknya ditentukan bersama antara penyuluh dan sasaran
  • • Tempat penyuluhan dapat di lahan, rumah

    sasaran, kantor, dll. Untuk kegiatan

    anjangsana, karya wisata atau kegiatan

    sejenis lainnya, hendaknya tempat disesuaikan dengan kondisi sasaran (tempat tujuan mempunyai situasi dan

    kondisi yang hampir sama dengan yang

    ditempati/lahan garapannya).

KELEMBAGAAN PENYULUHAN

  • Kelembagaan di Pusat • Kelembagaan di Propinsi • Kelembagaan di Kabupaten/Kota
  • Kelembagaan di Kecamatan • Kelembagaan di Desa (Deptan, 2002)

Kelembagaan di Pusat

  • Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Departemen Pertanian • Dalam pelaksanaan dibantu Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional. Fungsi komisi ini: menyiapkan bahan untuk perumusan kebijaksanaan nasional penyuluhan pertanian dan bahan untuk memecahkan masalah2 dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian
  • Keanggotaan Komisi ini: 60 % unsur non pemerintah, 40 % unsur pemerintah

Kelembagaan di Propinsi

  • Balai Diklat Pertanian/Agribisnis di Propinsi • Dalam pelaksanaan dibantu Komisi Penyuluhan Pertanian Propinsi. Fungsi komisi ini: menyiapkan bahan untuk perumusan kebijaksanaan dan program penyuluhan pertanian propinsi serta yang menyangkut penyelenggaraan diklat SDM aparat pertanian teknis fungsional, keterampilan dan diklat kejuruan tingkat menengah.
  • Keanggotaan komisi ini: 60 % unsur non pemerintah, 40 % unsur pemerintah

Kelembagaan di Kabupaten/Kota

  • Unit kerja pengelola dan penyelenggara penyuluhan pertanian (Badan/Kantor/Balai/UPTD Penyuluhan

    Pertanian atau yang berstatus Sub Dinas/Bagian dan

    Seksi yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah)
  • Dalam pelaksanaan dibantu Komisi Penyuluhan Pertanian Kabupaten/Kota. Fungsi komisi ini: menyiapkan bahan untuk perumusan kebijaksanaan penyuluhan pertanian kabupaten/kota dan bahan untuk memecahkan masalah-masalah dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian
  • • Keanggotaan Komisi ini: 60 % unsur non pemerintah, 40

    % unsur pemerintah

Kelembagaan di Kecamatan

  • Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) atau lembaga lainnya yang mempunyai fungsi dan tugas yang sama, ditetapkan dengan Peraturan Daerah dan SK Bupati/Walikota
  • Dalam pelaksanaan tugasnya dibantu Tim Penyuluh Pertanian. Tim ini terdiri dari Penyuluh Pertanian, Petani Pemandu, LSM, Mantri Tani, Mantri Kesehatan Hewan, dan teknisi pertanian lainnya.

  Kelembagaan di Desa

  • Kelompok Tani

    • Kelompok tani merupakan mitra kerja

    sejajar penyuluh pertanian

  Kelembagaan lainnya