Perancangan Prajnaparamita Beauty’s Institute sebagai Representasi Arsitektur Taman Sari Masa Kini dengan Tema : prajnaparamita

  

Perancangan Pr Prajnaparamita Beauty’s I y’s Institute

sebagai Represent epresentasi Arsitektur Tam aman Sari

Masa Kini dengan ni dengan Tema : prajnapar aparamita

  Prajnapara paramita Nurul Kusuma Wardhani, Purwanita Setijan janti Jurusan Arsitektur, Fakultas Te Teknik Sipil dan Perencanan, Institut Teknologi Sep Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 J

  E-mail : psetijanti@arch.its.ac.id

Abstrak— kecantikan merupakan salah sa satu topik aktif yang tuntutan bahkan gaya hidup. Di Di Surabaya fenomena tersebut

menjadi perbincangan khususnya kaum haw hawa di era moderen

  sedang marak berkembang, nam amun banyak bangunan untuk

  ini. Seiring berkembangnya zaman, semak akin banyak wanita

  perawatan kecantikan yang tida tidak mempresentasikan sebuah

  berpendidikan memilih untuk berkarir. r. Penampilan yang

  bangunan spa dengan melupaka kan ruang luar sebagai elemen

  selalu cantik luar dan dalam akhirnya ya menjadi sebuah di dalamnya(hasil survey penulis ulis,2011). tuntutan bahkan gaya hidup. Di Surabaya ya fenomena tersebut sedang marak berkembang, namun banyak yak bangunan untuk perawatan kecantikan yang tidak mempre presentasikan sebuah bangunan spa dengan melupakan ruang luar uar sebagai elemen di dalamnya. Oleh karena itu diperlukan an wadah spesialis kecantikan yang mampu mengakomodasi ke i kecantikan dari segi fisik yang ditunjang oleh kepribadian ya yang cantik dimana sesuai dengan warisan leluhur kita dan penyesuaian kebutuhan masa kini. Tugas Akhir m mahasiswa jurusan Arsitektur ITS dengan judul “Prajnap aparamita Beauty’s Institute” merupakan terobosan yang d diusulkan sebagai pemecah masalah tampilan dan kebutuhan an akan kenyamanan wadah spesialis kecantikan dengan m mengusung tema “prajnaparamita“ dimana merupakan repr presentasi tamansari masa kini dengan unsur teknologi sebagai ai harfiah dari dunia medis dan pendidikan.

  Kata Kunci—kecantikan, spesialis kecanti ntikan, tampilan dan kenyamanan, SPA, teknologi

  I. PENDAHULUAN AN KSOTISME kecantikan wanita in indonesia terkenal hingga ke manca Negara. Bahkan tid n tidak sedikit para

  E

  wanita dari berbagai Negara ingin mendap dapatkan kecantikan layaknya kecantikan wanita Indonesia ya yang sesungguhnya dimana dikenal dengan konsep total beau eauty dengan istilah “Rupasampat Wahyabiantara” yaitu sebuah paduan keseimbangan yang harmonis antara kecan cantikan lahiriah dan

  Gambar 1. Taman an Sari Kesultanan batiniah. Kecantikan lahiriah adalah kee keelokan wajah dan Oleh karena itu diperlukan n wadah spesialis kecantikan tubuh. Sedangkan kecantikan batiniah h adalah keluhuran yang mampu mengakomodasi asi kecantikan dari segi fisik budi yang memancar keluar dari dala dalam tubuh/ jiwa yang ditunjang oleh kepribadian ian yang cantik dimana sesuai seseorang. Dimana cantik alami seutuhnya ya ini tergambarkan dengan warisan leluhur kita se sebagai representasi arsitektur secara tepat dalam diri Dewi Saraswati [ ti [1]. Dimana dewi tamansari masa kini. Dimana na poin utama yang menjadi saraswati dikenal sebagai sosok prajnapara aramita. sorotan adalah konsep ars arsitektural tamansari yang

  Istilah SPA merupakan konsep Spa pa Indonesia, yang berhubungan sebuah kolam m pemandian bagi putri-putri diambil dari kata SHUI PANI AMARTA,

  A, yang adalah: shui raja dengan sasaran menengah ah ke atas menjadi tantangan (China) berarti Air, pani (India) berarti arti air dan amarta untuk diselesaikan sehingga a arsitektur tersebut mampu (Indonesia) berarti hidup, sehingga SHUI HUI PANI AMARTA mengakomodir dalam waktu yan yang panjang. berarti air kehidupan, karena komponen uta utama tubuh adalah

  Berdasarkan uraian diata iatas yang melatarbelakangi air dan tanpa air kita tidak dapat hidup. p. Banyak di antara penentuan objek Prajnaparamita adalah

  mita Beauty’s Institute

  kita menggunakan air untuk melepa lepaskan kelelahan, tampilan dan kebutuhan akan k n kenyamanan wadah spesialis menyegarkan tubuh dan pikiran dan sebaga againya, oleh karena kecantikan secara menyeluruh h baik fisik maupun perilaku itu, SPA juga berarti penyembuhan melalu lui air [1]. sesuai dengan tema prajnapar paramita sebagai representasi

  Seiring berkembangnya zaman, semak akin banyak wanita tamansari masa kini. berpendidikan memilih untuk berkarir. ir. Penampilan yang selalu cantik luar dan dalam akhirnya ya menjadi sebuah

  II. EKSPLORASI DAN PROSES R S RANCANG Prajnaparamita Beauty’s Institute m merupakan sebuah bangunan spesialis kecantikan yang menga ngakomodir kegiatan perawatan kecantikan, konsultasi keca ecantikan, maupun pendidikan perilaku diri yang dapat menun nunjang nilai sebuah kecantikan fisik. Perancangan bangunan an didasarkan pada bertemakan prajnaparamita. Kedua hal ter tersebut harus saling berkaitan agar dapat merancang bangunan spesialis ban kecantikan yang cantik secara penampila pilan bangunan dan juga nyaman sesuai kebutuhan psikologis b is bangunan spa.

  Perancangan spesialis kecantikan yang ng ditekankan pada segi tampilan dan kenyamanan. Dimana na tampilan tersebut dikaitkan dengan tema prajnaparam ramita. Sedangkan kenyamanan dibentuk dari konsep arsite sitektural tamansari yang menempatkan ruang terbuka sebagai gai oase di dalamnya dan air sebagai elemen penting yang memp mpengaruhinya.

  Gambar 3. Arca rca prajnaparamita

  Tamansari adalah sebuah kolam peman andian yang untuk putri-putri kerajaan dengan menempatka tkan ruang terbuka sebagai elemen pembentuknya. Didalam lamnya terdapat oase yang dipenuhi dengan sumber mata air a ir asli dari alam. Di dalam sebuah tamansari terdapat aktifitas tas merawat diri para putrid-putri raja sehingga perlu adanya a pembatas berupa sebuah gapura agung.

  Tema yang diambil adalah prajnaparam amita sebagai sosok ratu kerajaan Singosari yang memanca ncarkan kecantikan, keteduhan, kedamaian, dan kebijaksanaa aan. Tema tersebut digunakan pada perancangan dengan p pendekatan desain

  Gambar 4.Eksterior bangunan d dengan unsur air terjun di sekitar Intangible Metaphor (metafora yang ng tidak teraba).

  Intangible Metaphors lebih bersifat tida tidak terukur karena

  sesuatu yang berhubungan dengan ko konsep yang tidak dimensional, sehingga tidak geo geometrical skala pengukurannya, tetapi lebih kepada pers ersepsional. Prinsip perancangan Intangible Metaphors ada adalah tidak dapat dibedakan, sulit diraba, sulit ditebak, ak, sulit dipahami dikarenakan tidak nyata sesuai deng engan keadaannya, cenderung pada sifat benda [2].

  Gambar 5. Eksterior bangunan deng engan unsur teknologi dalam struktur

  Sehingga dari pendekatan tem tema tersebut, dapat diuraikan bahwa prajnaparamita dari ari keteduhan, kedamaian, keterbukaan, keseimbangan da dan kecantikan. Sehingga hal tersebut diaplikasikan dalam pe perancangan eksterior, interior, maupun ruang luar dari bangu gunan agar penggunaan tema pada suasana sebuah bangunan nan spesialis kecantikan dapat dirasakan oleh pengguna jasa m mulai dari suasana luar hingga ketika masuk ke dalam banguna nan.

  III. HASIL R RANCANG

  A. Aspek Ruang Luar

  Lokasi yang dipilih adalah lah lahan yang berada pada sebuah kawasan bukit telaga golf di pe i perumahan Citraland-Surabaya Barat, Jawa Timur. Dimana la lahan tersebut berupa tanah kosong berupa tanah lempung e g ekspansif dan kawasan telaga dengan peruntukan area kom omersial. Berdasarkan teori, pemilihan lahan yang perlu me emperhatikan beberapa aspek sebagai acuan yaitu location, n, neighbourhood context, site

  Gambar 2. Layout Tamansar sari and zoning, legal, natural and p d physical features, circulation, utilities, sensory [3]. Sehingga a lokasi tersebut dipilih karena

  kawasan tersebut terletak pad pada lokasi strategis sebagai daerah komersial dengan m memiliki tingkat kebisingan pohon trembesi yang memiliki kemampu puan menghasilkan oksigen lebih dibandingkan dengan p pephonan lainnya (gambar 7 dan 8). Oleh karena itu lahan an tersebut menjadi sejuk sehingga pantas sebagai lahan n untuk bangunan spesialis kecantikan di kawasan Surabaya y a yang relatif panas. Selain itu, lahan tersebut memiliki peratur turan yang mengacu pada RDTRK Surabaya 2010-2030 dima imana lahan tersebut memiliki luas 2318m dengan garis sempad padan bangunan 2,5 m dengan koefisien luas bangunan 200 00%, dan koefisien dasar bangunan 50%.

  Sesuai dengan konsep arsitektur tam tamansari, penataan massa bangunan secara radial dengan ber berorientasi terpusat terhadap sebuah oase alami di dalamny nya yang berfungsi

  Gambar 7 ar 7. Lokasi

  sebagai social control dan screening ba bagi pengguna jasa yang masuk ke dalam bangunan dan rua ruang terbuka hijau berada di sekitarnya yang diperuntukka kan untuk fasilitas perawatan di ruang luar dan parkiran (gam mbar 5).

  Sirkulasi yang digunakan untuk k kendaraan berupa sirkulasi secara linear. (gambar 9). Dim Dimana pintu masuk kendaraan berada di sisi timur dan pintu k keluar di sisi barat.

  Gambar 8. Poton tongan tapak A-A’

  Sedangkan pintu masuk bangunan menu enuju pusat melalui drop off area pada warna krem.

B. Aspek Pemilihan Bentuk Massa dan Fa Fasade

  Berdasarkan kearifan dan filosofi buday daya Indonesia yang dikombinasikan dengan teknologi moder deren, maka konsep pemilihan bentuk bangunan didasarka rkan pada konsep arsitektural tamansari dengan pe pencitraan sosok prajnaparamita. Bentuk dasar bangunan n berupa lingkaran dengan adanya ruang terbuka di i dalamnya yang diperuntukkan sebagai oase sebagai pu pusat sirkulasi dan control social bagi para pengguna jasa yan ang masuk. (gambar

  Gambar 9. Layout Prajnap aparamita Beauty’s Institute

  6). Pengurangan bentuk bangunan m menjadi setengah lingkaran pada lantai dua dan tiga dim dimaksudkan untuk memberi kesan menangkap bagi para pen engguna jalan yang melewati daerah di sekitarnya.

  Prajnaparamita Beauty’s Institute mer erupakan bangunan

  spesialis kecantikan dimana penampilan m menjadi poin utama dengan kenyamanan sebagai tuntutan un untuk di dalamnya. Sehingga elemen air menjadi sebuah h penunjang untuk

  Gambar 6. Gu Gubahan massa

  merileksasikan sesuai dengan filosofi s i shui pani amarta (tilaar,2009) dituangkan dalam ekterior ba bangunan dan ruang terbuka yang menjadi sebuah pintu masuk uk sirkulasi udara di dalamnya (konsep tamansari).

  Sedangkan tampilan bangunan berupa pa massa melingkar (gambar 8) yang fasade-nya di selimuti uti oleh batu alam dengan bentukan dan tatanan melingkar kar serta pemanis bangunan berupa metal lengkung fabri brikasi yang sesuai dengan penerapan tema prajnaparamita ita tanpa melupakan

  Gambar 7. Lobby utama d a dengan oase di dalamnya nilai lokalitasnya (gambar 12).

  C. Aspek Fungsi dalam Bangun gunan

  Bangunan Prajnaparamita mita Beauty’s Institute memanfaatkan secara optimal al pemanfaatan lahan maupun peraturannya untuk banguna nan dengan ruang terbuka hijaunya. Penggunaan 2 mass assa yang dihubungkan oleh jembatan penghubung ini d dimaksudkan agar adanya keterkaitan dengan tidak melu elupakan tuntutan kebutuhan ruang masing-masing banguna nan sesuai dengan fungsinya

  Gambar 6. Perspektif timur dengan konsep oase se sebagai pusat sirkulasi baik bangunan utama maupun b n bangunan gym area di daerah se dan social control

  telaga buatan tesebut. Sirku irkulasi secara umum yang digunakan dalam bangunan ini adalah sirkulasi radial dengan penghubung tangga dan lift sebaga gai penghubung tiap lantai.

  Penataan zoning vertical berdasarkan an pada hubungan antar ruang serta kebutuhan dari tingkat p t privasinya (gambar 8 s.d 10). Ruang publik seperti lobby, resto resto and café, retail

  shop diletakkan pada lantai 1 bersamaan an dengan treatment area . Lantai 2 diperuntukkan untuk mus usholla, kantor, dan

  kelas untuk kecantikan dan kepribadian ian diri. Sedangkan lantai 3 diperuntukkan untuk beauty clin linic dan pharmacy. Sedangkan roof top adalah green area a untuk penanaman

  Gambar 11.Le .Legenda warna tanaman treatment.

  Dengan tuntutan sirkulasi udara yang baik dan kenyamanan yang baik pula, maka dibe iberikan green wall berupa tanaman paku yang ditanam pada a pipa media tanam dan water fall system (gambar 13) bagi gi fasade bangunan. Keduanya menghadirkan nuansa alam ya yang menyatu pada elemen dan bentukan bangunan Prajnap aparamita Beauty’s

  Institute.

  Gambar 12. Perspe spektif dari sisi barat

D. Aspek Utilitas

  Penghawaan bangunan Prajnaparamita mita Beauty’s Institute menggunakan 2 sistem, active cooling dan dan passive cooling. Dimana split ac digunakan untuk lantai 3 i 3 dan portable ac digunakan untuk gym area. Sedangkan an passive cooling digunakan untuk ruang-ruang dengan ke kebutuhan sirkulasi udara alami.

  System pengairan pada bangunan i ini menggunakan

  Gambar 13. Perspektif mata burung ung prajnaparamita beauty’s institute

  system recycle dimana air terjun pada b bangunan ini akan digunakan untuk pengairan tanaman dan n air ac. Sedangkan untuk treatment menggunakan air pdam d dan air hujan yang diproses khusus pada musim penghujan. .

  Mengenai sistem elektrikal bangunan n ini menggunakan sumber listrik utama dari PLN da dan apabila mati menggunakan genset sebagai keadaan gaw awat dan segera.

  Dengan konsep bijaksana pada prajnapa paramita, diterapkan sistem pencahayaan alami dan buatan tan sesuai dengan

  Gambar 13. Area drop off dengan w water fall system sebagai penyambut kebutuhan dan keadaan alam yang menduk ukung. kedatan tangan

  E. Aspek Keamanan

  Sistem keamanan dalam bang ngunan dan site :

  • Penempatan sejumlah satu satuan keamanan yang bekerja secara bergili
  • Pemasangan kamera CCT CTV untuk dapat memantau

  baik di luar bangunan maupun d n di ruang yang bersifat umum,

  Gambar 8. Denah lantai 1

  1 bukan privat.

  • Pemasangan alarm

  F. Aspek Struktur Gambar 9. Denah lantai 2

2 Dalam memberikan kenyama manan dan pengaturan ruangan

  yang cantik maka sitem struktur tur bangunan ini menggunakan rangka baja dengan kompos osit beton guna menopang kekokohannya

  Sedangkan untuk system po pondasi menggunakan strauss

  pile dan tapak. Pondasi strauss p ss pile untuk penyaluran beban Gambar 10. Denah lantai 3 i 3

  bangunan yang berada di atas tas air ke bumi. Pondasi tapak untuk penyaluran beban bangun unan ber- lantai-3-4 ke bumi.

  [3] Edward T. White, Site Analysis: D s: Diagramming Information for Architectural Design , Tallahassee ssee, Florida: Architectural Media Ltd (2004).

  Gambar 14.Potongan bangunan an A-A’ Gambar 15. Visual 3D potongan ba bangunan m a k e t m a k e t m a k e t

  Gambar 16.Maket prajnaparamita beaut auty’s institute

  IV. KESIMPULAN/RINGKAS NGKASAN Bangunan dengan fungsi spesia esialis kecantikan membutuhkan perancangan yang menya nyatu dengan alam sebagai pendekatan issue kenyaman d dan image yang ditampilkan dengan representasi tamansari ari agar memberikan dampak positif bagi pengguna jasa .

  DAFTAR PUSTAKA A

  [1] Martha Tilaar, Bali Shui Pani Amarta: Secrets ets of holistic healing on the island of the God, Denpasar, Bali, Indonesia: sia: Saritaksu (2008). [2] Anthony C. Antoniades, Poetics of Architecture ure : Theory of Design, USA: John Wiley & Sons Inc. (1992).