Cerita kan kondisi Alam disekitar Masyar

Cerita kan kondisi Alam disekitar ?
Permasalahan sosial yang sedang terjadi di masyarakat atau negara kita ?
Jelaskan perkembangan budaya dan masyarakat indonesia (tradisional dan modern)?

Masyarakat dan Kebudayaan

1 Votes
oleh: Almr. Prof. Parsudi Suparlan
Dari Buku: Hubungan Antar Suku Bangsa, YPKIK, 2004
A.Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok individu yang secara langsung atau tidak langsung saling
berhubungan sehingga merupakan sebuah satuan kehidupan yang berkaitan antara
sesamanya dalam sebuah satuan kehidupan yang dimana mempunyai kebudayaan tersendiri,
berbeda dari kebudayaan yang dipunyai oleh masyarakat lain. Sebagai satuan kehidupan,
sebuah masyarakat biasanya menempati sebuah wilayah yang menjadi tempatnya hidup dan
lestarinya masyarakat tersebut, karena warga masyarakat tersebut hidup dan memanfaatkan
berbagai sumber daya yang ada dalam wilayah tempat mereka itu hidup untk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidup mereka sebagai manusia. Maka terdapat semacam keterkaitan
hubungan antara sebuah masyarakat dengan wilayah tempat masyarakat itu hidup. sebuah
masyarakat merupakan sebuah struktur yang terdiri atas saling berhubungan peranan-peranan
dan para warga, peranan-peranan tersebut dijalankan sesuai norma-norma yang berlaku.

Saling berhubungan diantara peranan-peranan ini mewujudkan struktur-struktur peranan yang
biasanya terwujud sebagai pranata-pranata. untuk mewujudkan peranata-peranata itu dalam
kehidupan manusia bermasyarakat untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup sebagai
manusia, yang dianggap penting oleh masyarakat yang bersangkutan. Melalui pranata-pranata
yang ada, sebuah masyarakat dapat tetap lestari dan berkembang. Pranata-pranata yang ada
dalam masyarakat, antara lain, adalah pranata keluarga, pranata ekonomi, pranata politik,
pranata keagamaan, dsb.
Norma-norma yaitu norma yang mengatur hubungan antara peranan-peranan, yang berisikan
patokan-patokan etika dan moral yang harus ditaati dan dilakukan oleh para pemegang
peranan dalam hubungan antara satu dengan lainnya dalam kegiatan-kegiatan pemenuhan
kebutuhan. Norma-norma yang berlaku dalam sebuah masyarakat mengacu pada kebudayaan
yang dipunyai oleh masyarakat tersebut.

B. Kebudayaan
Profesor Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai wujud yang mencakup antara
gagasan atau ide, kelakuan, dan hasil kelakuan. kebudayaan yang dikemukakan oleh Profesor
Koenjaraningrat, lebih lanjut, dilihatnya dalam persepektif Taksonomik yaitu kebudayaan
dilihat dari unsur-unsur universal adalah masing-masing terdiri atas unsur yang lebih kecil
dan yang lebih kecil lagi, yang dinamakan sebagai trais dan items. Dalam hal ini kebudayaan
dilihat sebagai sebuah satuan yang berdiri terlepas dari keberadaan pelakunya ataupun

terealisasi dari fungsi dalam struktur kehidupan manusia. Dalam upaya memahami hubungan
antara individu, masyarakat, dan kebudayaan. dan dalam upaya memahami fungsi
kebudayaan dalam struktur kehidupan manusia, definisi profesor koenjaraningrat sebetulnya
tidak relevan.
Dengan mangacu pada karya-karya Malinowski (1961, 1944) mengenai kebutuhankebutuhan manusia dan pemenuhannya melalui fungsi dan pola-pola kebudayaan, dan dengan
mengacu pada karya Kluckhohn (1994) yang melihat kebudayaan sebagai blueprint bagi
kehidupan manusia, serta dari Geerts (1973) yang melihat kebudayaan sebagai sistem-sistem
makna, saya melihat kebudayaan sebagai pedoman bagi kehidupan manusia yang secara
bersama dimilik oleh para warga sebuah masyarakat.’ Atau dengan kata lain kebudayaan
adalah sebuah pedoman menyeluruh bagi kehidupan sebuah masyarakat ydan para warganya.
Dalam perspektif ini kebudayaan dilihat sebagai terdiri atas konsep-konsep, teori-teori, dan
metode-metode yang diyakini kebenarannya oleh warga masyarakat yang menjadi
pemiliknya. Kebudayaan dengan demikian merupakan sistem-sistem acuan yang ada pada
berbagai tingkat pengetahuan dan kesadaran, dan bukan pada tingkat gejala yaitu pada tingkat
kelakuan atau hasil kelakuan sebagaimana didefinisikan oleh Profesor koenjaraningrat.
sebagai sistem-sistem acuan, konsep-konsep, teori-teori, dan metode-metode digunakan
secara selektif sebagai acuan oleh para pemilik kebudayaan dalam menghadapi
lingkungannya , yaitu digunakan untuk menginterpretasikan dan manfaatka lingkungan bserta
isinya bagi pemenuhan-pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidupnya sebagai manusia.
Pemilhan secara selektif dilakukan secara pertimbangan oleh pelaku mengenai konsep atau

metode atau teori yang mana yang paling cocok atau yang tebaik yang dapat digunakan
sebagai interpretasi sebagai acuan interpretasi mewujudkan tindakan-tindakan. Tindakantindakan tersebut dapat dilihat sebagai dorongan-dorongan atau motivasi dari dalam diri
pelaku bagi pemenuhan kebtuhan maupun sebagai tanggapan-tanggapan (responses) pelaku
atas rangsangan-rangsangan (stimulasi) yang berasal dari lingkungannya.
Keberadaan kebudayaan dalam kehidupan manusia adalah fungsional dalam struktur-struktur
kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup sebagai manusia. Yaitu sebagai
kategori-kategori atau golongan-golongan yang ada di dalam lingkungannya. Yaitu kategori
yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya sebagai manusia.
Kebutuhan-kebutuhan hidup yang harus dipenuhi manusia agar dapat hidup sebagai manusia
mencakup tiga kategori. Ketiga kategori kebutuhan tersebut harus dipenuhi secara bersamasama dan dalam pemenuhan kebutuhan tersebut di integrasi oleh kebutuhan adab, yang
menjadikan pemenuhan kebutuhan hidup tersebut sebagai tindakan-tindakan yang penuh
adab, etika, dan moral. Adapun kebutuhan-kebutuhan hidup manusia adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan biologi atau primer (makan, minum, menghirup oksigen, buang air
besar/kecil, istirahat, tidur seksual, dan sebagainya).

2. Kebutuhan sosial atau sekunder (berkomunikasi dengan sesama, pendidikan, kontrol
sosial, pamer, dan sebagainya).
3. Kebutuhan adab atau kemanusiaan, yaitu kebutuhan-kebutuhan yang
mengintegrasikan berbagai kebutuhan yang tercakup dalam kebutuhan biologi dan
sosial. Kebutuhan adab atau kemanusiaan ini muncul dan terpancar dari hakekat

manusia sebagai mahluk tuhan yang tertinggi derajatnya, yang mmpunyai
kemampuan berfikir, bermoral, sehingga pemenuhan-pemenuhan kebutuhan hidup
manusia itu bercorak manusiawi bukan hewani.
kebutuhan-kebutuhan adab mencakup:
1. Kebutuhan untuk dapat membedakan yang benar dari yang salah, yang adil dari yang
tidak adil, yang suci dari yang kotor, yang berpahala dari yang berdosa.
2. Kebutuhan untuk mengungkapkan perasaan-perasaan dan sentimen-sentimen
perorangan atau kolektif atau kebersamaan.
3. Kebutuhan untuk menunjukkan jati diri dan keberadaan serta asal muasalnya, dan
kebutuhan untuk mempunyai keyakinan serta kehormatan diri.
4. Kebutuhan untuk dapat menyampaikan ungkapan-ungkapan estetika, etika, dan moral.
5. Kebutuhan rekreasi dan hiburan
6. Kebutuhan akan rasa aman, tentram, dan adanya keteraturan dalam kehidupan.
Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup manusia selalu dilakukan melalui pranata-pranata
(Suparlan 1998, 1986). Setiap pranata yaitu sebuah sistem antar hubungan norma-norma dan
peranan-peranan untuk pemenuhan kebutuhan yang dianggap penting oleh masyarakat yang
bersangkutan, menyajikan seperangkat pedoman untuk bertindak sesuai dengan corak
pranatanya. Kegiatan-kegiatan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan melalui pranata-pranata
biasanya terpola dan berlangsung secara berulang dari waktu kewaktu. Dalam proses-proses
tersebut maka tradisi-tradisi berkenaan dengan sesuatu pemenuhan kebutuhan-kebutuhan

untuk hidup itu menjadi baku.
Kepustakaan
Geertz, C (1973), The Interpretation of Cultures, Newyork: Basic Book.
Kluckhom, C. (1994). “ Cermin Bagi Manusia” Dalam, Parsudi Suparlan, Editor, Manusia,
kebudayaan, dan lingkungannya (Disadur oleh Parsudi Suparlan, dari Mirroro for Man Oleh
Clyde Kluchon, New York: MacGraw Hill, 1948). Jakarta: Grafindo Persada, Cetakan-2.
Malinowski, B. (1961), Argonauts of the Western Pacific. New York: Dutton. Paperback.
Malinowski, B. (1994), A Scientific Theory of Culture. Chappel Hill: Univ Of North Caroline
Press.

Suparlan, P. (1998), ‘ Model Sosial Budaya bagi penyelenggaraan Transmigrasi di Irian
Jaya’, Majalah Antropologi Indonesia, 57, 1998, hal. 23-47.
Suparlan, P. (1986), ‘ Kebudayaan dan Pembangunan’, Media IKA, Vol. 14, no.11, hal. 106135. Jurusan Antropologi, U.I.

Buat 3 kelompok dalam pembahasaan tentan IAD, ISD, dan IBD

Menurut Abu Ahmadi (1991 : 1) Ilmu pengetahuan dapat dibagi dalam tiga lapangan
pengetahuan yakni pengetahuan alamiah, sosial dan budaya yang masing-masing terbagi
dalam sejumlah bidang keahlian atau disiplin ilmu.
IAD,ISD, dan IBD adalah satuan pengetahuan yang didasarkan atas pembagian yang

dikembangkan sebagai usaha pendidikan. IAD, ISD dan IBD bukanlah satu cabang/disiplin
ilmu tertentu
Ilmu Alamiah Dasar, Memusatkan perhatian dan konsep umum, asas-asas dan pendekatan
dalam menanggapi kanyataan-kenyataan yang diwujudkan oleh lingkungan alam, dengan
memanfaatkan pengetahuan keahlian dalam ilmu-ilmu alamiah seperti astronomi, biologi,
kimia, fisika dan geologi.
Ruang lingkup dari IAD adalah:
1. Konsep-konsep dasar tentang Ilmu Pengetahuan Alam dan Perkembangan Teknologi.
2. Dampak perkembangan IPA dan Teknologi.
Pendahuluan
Tujuan/Kegunaan Ilmu Alamiah Dasar:
1. Mempekenalkan konsep-konsep dasar dalam IPA.
2. Memberikan wawasan pengetahuan, pengertian dan apresiasi terhadap obyek dan cara-cara
pendekatan dalam IPA dan teknologi.
3. Memberikan bekal untuk memanfaatkan bahan dan cara pemikiran, pendekatan dan hasilhasil dalam IPA dan teknologi.
4. Mengembangkan interaksi yang selaras antara disiplin-displin ilmu eksakta dan non
eksakta.
Ilmu Sosial Dasar, Memusatkan perhatian pada kenyataan sosial terutama yang diwujudkan
oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengetahuan pada ilmu-ilmu sosial seperti
geografi sosial, sosiologi, antropologi sosial, ilmu politik, psikologi sosial dan sejarah.

Ruang lingkup dari ISD adalah:
1. Adanya berbagai aspek pada kenyataan bersama yang merupakan suatu masalah sosial.
2. Adanya beraneka ragam golongan dan kesatuan sosial dalam masyarakat yang mempunyai

kepentingan dan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan tingkah laku tersendiri dan yang
menyebabkan pertentangan maupun setia kawan dan kerjasama.
Tujuan/Kegunaan Ilmu Sosial Dasar: Membantu perkembangan wawasan pemikiran dan
kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran dan kepribadian yang lebih
luas, dan ciri-ciri kepribadian sebagai golongan terpelajar Indonesia, khususnya yang
berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia
lainnya, serta sikap dan tingkah laku manusia lainnya terhadap dirinya.
Ilmu Budaya Dasar, Memusatkan perhatian pada usaha memperoleh pengertian mengenai
hakikat dan harkat manusia serta nilai-nilai budaya yang telah dikembangkannya.
Ruang lingkup IBD adalah: Berbagai aspek kehidupan yang merupakan ungkapan masalah
kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan pengetahuan budaya, baik dari segi
keahlian (disiplin) masing-masing maupun antar bidang disiplin.
Hakekat manusia yang universal (satu) tetapi beraneka ragam perwujudannya dalam
kebudayaan masing-masing zaman dan tempat dalam melihat dan menanggapi lingkungan
dengan adanya kesamaan dan perbedaan yang diekspresikan dalam bentuk & corak ungkapan
pikiran, perasaan, dan tingkah laku serta hasil kelakuannya.

Tujuan dan kegunaan Ilmu Budaya Dasar
Untuk pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian,
pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungan,
khususnya gejala-gejala yang berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya
tanggap, persepsi dan penalaran yang berkenaan dengan lingkungan budaya yang dapat
diperluas dan menjadi lebih halus.

BAB II
PEMBAHASAN
1.

Pengertian IAD, ISD, dan IBD
1.1

Pengertian IAD
Ilmu Alamiah Dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar

dalam ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Didalam Ilmu Alamiah Dasar dipelajari tentang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
 Pengertian IPA


H.W Fowler mengatakan bahwa IPA adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan,yang
berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan
induksi.Sedangkan Nokes dalam bukunya “ Science in Educaton” menyatakan bahwa IPA
adalah pengetahuan Teoris yang diperoleh dengan metode khusus.1
Kedua pendapat diatas memiliki persamaan yang tidak jauh.
Memang benar bahwa IPA merupakan suatu ilmu teoritis tetapi teori tersebut didasarkan pada
metode ilmiah yang meliputi :
Penemuan Masalah, Penyusunan kerangka masalah, Hipotesis, Eksperimen dan Teori.
Berikut penjabaran singkat tentang metode ilmiah tersebut :
1. Penemuan Masalah
Adanya suatu masalah yang kita temukan secara empiris membuat kita mulai

1.

Drs.Abu ahmadi dan Ir.Supatmo,rineka cipta, Ilmu lamiah Dasar (Jakarta,Rineka cipta, 1991) Hlm 01

memikirkan secara radikal. Untuk menemukan bagaimana memecahkan
masalah tersebut dengan menetapkan ruang lingkup serta batasan yang jelas dengan begitu
akan dapat memudahkan kita mencari pemecahan atas permasalahan-permasalahan dalam

merumuskan kerangka permasalahanya.
2. Perumusan kerangka permasalahan
Dalam hal ini bertujuan untuk memberikan (mendeskripsikan) masalah menjadi hal
yang lebih jelas dari sebelumnya. Adapun penekanan penting pada langkah kedua ini kita
akan mengidentifikasikan faktor-faktor yang terlibat dalam masalah tersebut sehingga akan
terwujud (Nampak) gejala-gelaja yang sedang kita tela’ah.
3. Hipotesis
Usaha ini memberikan penjelasan (jawaban) sementara yang mengenai hubungan
sebab akibat mengikat faktor-faktor pembentuk kerangka masalah diatas. Dan pada
hakikatnya hipotesis ini merupakan hasil sebuah penalaran induktif – deduktif dengan
menggunakan pengetahuan lampau yang kita akui kebenarannya.
4. Eksperimen (Pengujian Hipotesis)

Pada bagian ini usaha untuk mengumpulkan fakta-fakta telah didapat. Jika Fakta-fakta
dalam dunia empiris maka telah teruji kebenaran dari hipotesis tersebut, karena hal tersebut
didasarkan pada fakta-fakta nyata. Dan bila tidak terbukti, maka ipotesis akan ditolak
sehingga akan dikemukakan hipotesis lain sampai kita menemukan hipotesis tertentu yang
didukung oleh fakta-fakta. Karena dalam proses pembuktian hipotesis itu tidaklah sangat
mudah dan cepat.


5. Teori
Berbagai langkah metode ilmiah telah dilakukan guna menemukan sebuah teori.
Secara luas teori ini dapat diartikan sebagai suatu penjelasan teoritas mengenai suatu gejala
tertentu. Pengetahuan ini dapat digunakan untuk penelaah permasahan tertentu selanjutnya
yaitu dapat dipakai sebagai premis dalam usaha kita untuk menjelaskan berbagai gejala lain.
Dalam hal ini dapat kita lihat dalam peta konsep sebagai berikut.1

1.2.

Pengertian ISD

Ilmu Sosial Dasar ( ISD ) adalah ilmu-ilmu sosial dipergunakan dalam pendekatan,
sekaligus sebagai sarana jalan keluar untuk mencari pemecahan masalah-masalah sosial yang
berkembang dalam kehidupan masyarakat.2
ISD merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum
dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejalagejala sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam
menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan mahasiswa pada
lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.
Sebagai salah satu mata kuliah umum, ISD bertujuan membantu kepekaan pemikiran
yang lebih luas, dan ciri-cri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan
terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam
menghadapi manusia-manusia lainnya, serta sikap dan tingkah laku manusia dalam
menghadapi manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.
Ilmu Sosial Dasar ( ISD ) adalah ilmu pengetahuan yang menela’ah masalah sosial
yang timbul dan berkembang, khususnya yang diwujudkan oleh warga Indonesia dengan
menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial. pengetahuan yg menelaah masalahmasalah sosial,

2.

Drs.abu ahmadi, Ilmu social dasar,(Jakarta,Rineka Cipta, 1991) Hlm 01

Khususnya masalah - masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan
menggunakan teori – teori yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam
lapangan ilmu – ilmu sosial seperti (Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu
Politik, Ekonomi, Psikologi, Sosial, dan Sejarah).3
Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanya
mempunyai persamaan dan perbedaan.

Adapun persamaan antara keduanya adalah :


Kedua-duanya

merupakan

bahan

studi

untuk

kepentingan

program

pendidikan/pengajaran.


Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.



Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.

Adapun perbedaan antara keduanya adalah :


Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial
diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.



Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedang Ilmu Pengetahuan
Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).



Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu
Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan
intelektual.

3

http://wisnuardiansyah.wordpress.com

1.3 Pengertian IBD

Ilmu Budaya Dasar (IBD) adalah ilmu yang mempelajari budaya atau akal budi yang
mendasar dari manusia dan sangat Humaniter, Empiris, belum mencakup sebagian besar
aplikasi kehidupan secara spesifik dan mendalam seperti seni, sistem ekonomi ataupun
filsafat lain yang sifatnya komplementer. Sangat berdekatan dengan hasil pemikiran seperti

cipta rasa karsa. Ilmu budaya dasar memiliki kecendrungan dengan basic humanities.
Humanities berasal dari kata latin humanus yang artinya manusiawi, berbudaya, dan halus.
Atau bisa juga digunakan untuk meminimalisir tindakan-tindakan manusia yang juga
memiliki kecendrungan berlawanan dengan sifat-sifat kemanusiaan seperti konflik.4

Materi ilmu budaya dasar yang mudah merangsang perasaan atau emosi dan pikiran
seseorang sering tanpa disadari menyeret peserta proses belajar-mengajar terbawa arus.
Adapun tujuan ilmu budaya dasar adalah mangembangkan kepribadiaan, kepekaan, dan
wawasan pemikiran yang berkenaan dengan kebudayaan agar daya tangkap, presepsi, dan
penalaran mangenai lingkungan budaya mahasiswa agar dapat lebih manusiawi atau halus.
Tujuan ilmu budaya dasar tersebut diharapkan dapat mengusahakan penajaman kepekaan
mahasiswa tehadap lingkungan budaya sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang baru terutama untuk kepentingan profesi mereka, Memberikan
kesempatan kepada para mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka tentang
masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut, Mengusahakan agar para
mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin
masing-masing tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan pengotakan disiplin yang ketat.

4.

M. Habib Musthopo, ilmu budaya dasar, (Surabaya: usaha nasional, 1983), Hlm 17

Usaha ini harus dilakukan karena ruang lingkup pendidikan nasional di Indonesia
sangat sempit dan berpotensi membuat manusia spesialis yang berfikir terbatas hanya pada
bidangnya saja. Juga berusaha memperluas kemampuan mahasiswa untuk menanggapi
masalah dan nilai-nilai dalam lingkungan masyarakat umum secara luas, Menjembatani para
akademisi kita agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu
bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam bekomunikasi. Jika

komunikasi ini baik selanjutnya pelaksanaan pembangunan akan lancar dalam banyak bidang
keahlian tanpa menyepelekan spesialisasi. Spesialisasi membuat pikiran seorang sarjana
menjadi sempit. Masyarakat yang menjalani modernisasi harus menyingkirkan sarjana yang
demikian karena modernisasi membutuhkan pandangan luas.

Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan
dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian
mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian
yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata
sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara
memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya,
baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya
sendiri.

2.

RUANG LINGKUP IAD, ISD, IBD

2.1

Ruang lingkup dari IAD adalah:
1) Konsep-konsep dasar tentang Ilmu Pengetahuan Alam
Konsep-konsep dasar tetang IPA meliputi



Fisika



Biologi



Kimia
2) IPA dan Perkembangan Teknologi.
Setelah teknologi menempuh pertentangan amat pesat masa lalu hingga menyilaukan
mata manusia, kini benar-benar orang mulai mempersoalkan akibat-akibat yang dibawa
teknologi pada peradaban.manusia secara keseluruhan. Pada hakikatnya, hal tersebut tidak
lain daripada menempatkan teknologi dalam fungsi sosial yang wajar. Apabila hal ini bisa

dilakukan, teknologi dapat memberikan harapan yang cerah, oleh karena itu teknologi harus
dapat merintis jalan ke arah pengadaan pangan, sandang dan penyediaan pemukiman manusia
tanpa merusak tatanan masyarakat.

A.

Usaha pengadaan pangan

IPA dan teknologi telah demikian maju sehingga merupakan bagian dari hidup kita, termasuk
dalam usaha pengadaan pangan dalam kaitannya maka sumbangan IPA dan teknologi dapat
dibagi menjadi dua yaitu :
1.

Mengembangkan

tanah-tanah

produktif

2. Penyediaan pangan baru

B.

Sereal berprotein tinggi
Menurut John Axtell dan Rameshwar Singh dari Universitas Purdue pada tahun 1973 telah
mengemumkan penemuan dua jenis sorgum berlisin tinggi. Setelah memeriksa 9.000 jenis
sorgum dari seluruh dunia, para peneliti menemukan dua keturunan yang tak begitu dikenal
dari ethopia (ethiopia adalah tanah leluhur sorgum) yang mengandung protein sepertiga lebih
banyak dan lisin dua kali lebih banyak daripada jenis sorgum yang biasa ditanam orang.

C. Membuat pangan baru
Berkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang sudah ada produk yang
dijual di pasaran bebas yaitu sejenis minuman yang dipelopori pembuatannya oleh vitasoy
yang dibuat di Hongking sejak 30 tahun yang lalu.
D.

Protein sel tunggal

Dewasa ini kemungkinan yang paling banyak dibicarakan untuk menambah persediaan
pangan penyangkut penggunaan organisme mikro sel tunggal, terutama jenis ragi tertentu

untuk mengubah turunan minyak bumi atau sampah organik menjadi bentuk-bentuk protein
yang dapat dimakan.

E.

Pembuatan produk daging tiruan

Cara lain untuk mengganti protein hewani dengan protein nabati adalah dengan produk
peternakan imitasi, yang sesungguhnya berasal dari tumbuh-tumbuhan. Perkembangan teknik
untuk memintal protein soya menjadi serabut yang prosesnya hampir sama dengan
pemintalan benang tekstik sintetis.
F.

Penyediaan papan (pemukiman) tanpa merusak lingkungan

Berkat kemajuan IPA dan teknologi eksplorasi daratan untuk pemukiman sudah sangat lazim.
Dibidang pemukiman telah dikembangkan teknik-teknik pemukiman untuk menggunakan
tempat seefisien mungkin. Untuk kepentingan tersebut dikembangkan sistem rumah susun
sampai dengan rumah-rumah berkontruksi tahan gempa dan sebagainya.
3) Dampak perkembangan IPA dan Teknologi.
Dampak IPA dan teknologi terhadap kehidupan manusia seperti banyaknya penemuan seperti
penemuan energi cahaya, pengobatan dengan alat canggih sehingga dapat mempermudah dan
bermanfaat banyak bagi kehidupan manusia

2.2 Ruang lingkup dari ISD adalah:
1) Adanya berbagai aspek pada kenyataan bersama yang merupakan suatu masalah sosial.
2)

Adanya beraneka ragam golongan dan kesatuan sosial dalam masyarakat yang mempunyai
kepentingan dan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku tersendiri
dan juga banyaknya persamaan kepentingan dan kebutuhan serta persamaan yang
menyebabkan pertentangan maupun hubungan-hubungan setia kawan dan kerjasama.

2.3

Ruang lingkup dari IBD adalah:

1) Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan
budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya, baik dari segi
keahlian (disiplin) masing-masing maupun antar bidang disiplin.
2) Hakekat manusia yang universal (satu) tetapi beraneka ragam perwujudannya dalam
kebudayaan masing-masing zaman dan tempat dalam melihat dan menanggapi lingkungan
alam, sosial, dan budaya dengan adanya kesamaan dan perbedaan yang diekspresikan dalam
bentuk dan corak ungkapan pikiran, perasaan, dan tingkah laku serta hasil kelakuannya.5
Pokok - pokok bahasan dalam Ilmu Pengetahuan Budaya Dasar meliputi :
1.Manusia

dan

Cinta

kasih

2.Manusia

dan

Keindahan

3.Manusia

dan

Penderitaan

4.Manusia

dan

5.Manusia
6.Manusia

Keadilan

dan
dan

7.Manusia

Pandangan

Tanggung

jawab
dan

8.Manusia dan Harapan

5

Drs. H. Ahmad Musthofa, ilmu budaya dasar,(Bandung: CV. pustaka setia, 1999),Hlm 23

BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN

serta

hidup
pengabdian
Kegelisahan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IAD adalah kumpulan pengetahuan tentang
konsep-konsep dasar dalam ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Sedangkan ISD adalah
pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh
masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang
berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial, dan IBD
adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan.

2. SARAN
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pada mahasiswa agar lebih muda memahami
secara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi yang dikaji kedalam IAD,
ISD, dan IBD.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kekhilafan oleh karena itu, kepada para pembaca dan para pakar utama penulis
mengharapkan saran dan kritik ataupun tegur sapa yang sifatnya membangun akan diterima
dengan senang hati demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Kepada semua pihak khususnya kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan saran
dan kritik konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Abu Ahmadi dan Ir. Supatmo, (1991) Ilmu Alamiah Dasar, Rineka Cipta: Jakarta

Drs. Abu Ahmadi, (1991) Ilmu social dasar, Rineka Cipta: Jakarta
M. Habib Musthopo, (1983) ilmu budaya dasar, Usaha Nasional: Surabaya
Drs. H. Ahmad Musthofa, (1999) ilmu budaya dasar, CV. Pustaka Setia: Bandung

Dokumen yang terkait

Analisis kombinasi volume penjualan produk yang paling menguntungkan dalam kondisi ketidakpastian pada PT."Citra Mulia Perkas" Tanggulangin-Sidoarjo

0 52 110

Analisis Level Pertanyaan pada Soal Cerita dalam Buku Teks Matematika Penunjang SMK Program Keahlian Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian Kelas X Terbitan Erlangga BerdasarkanTaksonomi SOLO

1 55 16

SUREALISME PADA FILM (Analisis Deskriptif Pada Alur Cerita Film Banyu Biru Karya Teddy Soeriatmadja)

0 35 2

FUNGSI MEDIA KOMUNIKASI TRADISIONAL WAYANG KULIT DALAM ACARA RUWATAN ALAM (Studi Pada Tradisi Ruwatan Alam Di Desa Sendi, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto)

0 94 37

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO DAN PENGENDALIAN RISIKO PADA PEKERJAAN TAMBANG BELERANG (Studi pada Pekerja Tambang Belerang di Taman Wisata Alam Kawah Ijen)

14 133 76

Perancangan Promosi Lomba Mendongeng Sebagai Media Pengenalan Cerita Rakyat

0 19 53

Daya Tarik Isi Pesan Majalah Dinding "Layanan Informasi Oleh Humas Pusat Pengembangan Dan Pembedayaan Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (P4TK IP) Bandung Terhadap Motivasi Perolehan Informasi Karyawannya

0 12 1

Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 1 S Rositawaty Aris Muharam 2008

0 27 147

Pengaruh Pemanfaatan Filter Udara Eksternal Yang Menggunakan Zeolit Alam Lampung Teraktivasi Basa-Fisik Terhadap Prestasi Mesin Dan Emisi Gas Buang Sepeda Motor Bensin 4 Langkah

7 86 95

KESIAPAN UMKM DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 (Studi Pada UMKM Di Sentra Industri Keripik Jl. Pagar Alam Kota Bandar Lampung)

9 69 86