PENGEMBANGAN SOAL TES PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN PENALARAN MATEMATIS MATERI EKSPRESI ALJABAR KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGEMBANGAN SOAL TES PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN PENALARAN MATEMATIS MATERI EKSPRESI ALJABAR KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NUR GAYATRI JATININGRUM NIM F2181151002 PROGRAM STUDI PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2018

PENGEMBANGAN SOAL TES PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN PENALARAN MATEMATIS MATERI EKSPRESI ALJABAR KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Nur Gayatri Jatiningrum, Mohamad Rif’at, Dede Suratman

Program Studi Pascasarjana Pendidikan MatematikaFKIP Untan Pontianak Email : gayatrijone4545@gmail.com

Abstract

The purpose of conducting this research because the lack of conceptual understanding questions and mathematical reasoning on algebraic expression which is used at school. McIntire test development is used to produce proper questions. The characteristics of test questions in this research based on the conceptual understanding questions and mathematical reasoning which is used at school,however the questions of the test were directly to each conceptual understanding&mathematical reasoning indicator. The samples of this research were the seventh grade students. There were 37 students in class 7b identified their conceptual understanding&mathematical reasoning before using the development questions and there were 37 students in class 7d identified their conceptual understanding and mathematical reasoning after using the development questions. The hypothesis of this research was Z Test. Based on the result of Z test ,there were differences in conceptual understanding and mathematical reasoning before and after the students usingdevelopment questions in understanding.

Keywords: McIntire Test Development, Conceptual Understanding, Mathematical

Reasoning, Algebra Expression

PENDAHULUAN

Materi pembelajaran matematika pada Pemahaman konseptual merupakan salah

tingkat SMP yang diukur pada PISA dan satu komponen dari lima kecakapan matematis

TMISS, dibagi menjadi empat domain konten, yang dikemukakan oleh Kilpatrick (2001: 5) dan

yaitu Bilangan, Aljabar, Geometri, Data dan merupakan komponen yang dianggap penting

Peluang. Satu di antara keempat domain konten untuk mengatasi suatu masalah terutama dalam

tersebut, Andriani (2015: 2) mengartikan matematika seperti penguasaan terhadap

“Matematika sebagai sebuah bahasa yang konsep-konsep, operasi dan relasi matematis.

menggunakan simbol dan aturan-aturan yang Selain pemahaman konseptual, salah satu

telah disepakati”. Aljabar merupakan sebuah komponen daya matematis yang dikemukakan

bidang kajian dalam matematika yang disebut oleh NCTM (2000: 402) juga memiliki posisi

sebagai bahasa (Andriani, 2015: 2). Selain penting dalam matematika yaitu penalaran

sebagai bahasa, Edogawatte (2011: 1) matematis. Penalaran matematis memiliki posisi

berpendapat bahwa “Algebra is one of the most penting dalam matematika karena matematika

abstract strands in mathematics ”. Bentuk memuat proses yang aktif, dinamis, dan

abstrak inilah yang menyebabkan banyak genetatif yang dikerjakan oleh pelaku dan

peserta didik mengalami kesulitan dalam pengguna matematika (Schoenfeld dalam

matematika, terutamadalam Hendriana, dkk; 2017: 25). Oleh karena

mempelajari

konseptual dan penalaran pentingnya pemahaman konseptual dan

pemahaman

matematis terhadap materi Ekspresi Aljabar. penalaran matematis dalam pembelajaran

Hasil riset yang dilakukan Mujulifah matematika, maka sebaiknya kedua kemampuan

(2015: 2) ditemukan bahwa pemahaman konsep tersebut didukung oleh soal yang memunculkan

dan penalaran matematis yang dimiliki peserta pemahaman

didik masih rendah, dimana peserta didik dapat matematis yang dimiliki peserta didik.

menjawab soal-soal rutin Ekspresi Aljabar menjawab soal-soal rutin Ekspresi Aljabar

setelah pengerjaan soal.

seperti contoh berikut 5a + 2b – 3a + b – 2. Dan Contoh soal pemahaman konseptual materi hasil riset yang dilakukan oleh Asmah(2015: 3)

Ekspresi Aljabar yang dibuat guru yaitu: ditemukan bahwa soal uji kompetensi materi

Tuliskan unsur-unsur dari bentuk aljabar di Ekspresi Aljabar yang diberikan kepada peserta

bawah ini, 11x 2 y – 2xy – 10. Contoh soal didik merupakan soal yang hanya menuntut

tersebut merupakan soal dengan indikator prosedur rutin saja, seperti contoh soal berikut:

pemahaman konseptual yaitu menyatakan ulang Tentukan penjumlahan dari 6x – 5y – 2z dengan

konsep yang dipelajari. Soal tersebut menuntut -8x + 6y + 9z. Di sekolah tersebut, guru sudah

peserta didik untuk menuliskan unsur-unsur dari menggunakan buku pelajaran matematika yang

Ekspresi Aljabar yang diberikan. Maksud dari di dalamnya memuat soal penalaran matematis,

unsur-unsur ini adalah variabel, koefisien dan namun tidak mengindikasikan pada indikator

konstanta. Karena soal tersebut tidak penalaran matematis itu sendiri, sehingga

menuliskan perintah secara spesifik atau menyebabkan penalaran matematis yang

menyebutkan poin-poin yang harus dijawab dimiliki peserta didik tidak dapat terindikasi

maka masih banyak peserta didik yang dengan baik. Sedangkan hasil survey Trends In

menjawab salah karena mereka tidak fokus Inernational Mathematics and Science Study menjawab soal tersebut. Dilihat dari jawaban

atau TIMSS (Mullis, at all., 2012: 123-126) peserta didik, diperoleh 14 orang menuliskan terhadap salah satu soal domain konten Aljabar

kembali soal pada kolom jawaban, 11 orang pada tahap low international benchmark,

menjawab dengan menggunakan prosedur menunjukkan 71% peserta TIMSS mampu

perhitungan yaitu dikaitkan dengan operasi menjawab dengan benar, namun hanya 65%

penjumlahan/pengurangan Ekspresi Aljabar, 2 peserta didik Indonesia yang mampu

orang menjawab dengan jawaban yang tidak menjawabnya dengan benar dan tahap

dapat dipahami dan 10 peserta didik telah dapat Intermediate

menjawab dengan benar namun hanya dapat diperoleh hasil survey pada salah satu soal

International

Benchmark ,

menyebutkan salah satu dari variabel, koefisien konten domain Aljabar yaitu menunjukkan rata-

atau konstanta dari Ekspresi Aljabar yang rata 65% peserta didik peserta TIMSS

diberikan.

menjawab benar, sedangkan hanya 48% peserta

contoh soal penalaran didik Indonesia menjawab dengan benar.

Sedangkan

matematis materi Ekspresi Aljabar yang dibuat Berdasarkan tiga riset terdahulu di atas,

guru yaitu: Diberikan bentuk aljabar yaitu 2x + menunjukkan bahwa terdapat masalah pada soal

5. Tuliskan pengertian dari informasi yang dan kemampuan peserta didik dalam materi

Kamu peroleh!. Contoh soal tersebut merupakan Ekspresi Aljabar. Karena terdapat masalah

soal dengan indikator penalaran matematis yaitu terkait materi Ekspresi Aljabar, maka peneliti

memahami masalah. Soal tersebut menuntut melakukan studi dokumentasi pada salah satu

peserta didik untuk menuliskan pengertian dari sekolah di Mempawah dan melibatkan satu guru

informasi yang diperoleh. Maksud “pengertian mata pelajaran matematika yang mengampu

dari informasi yang diperoleh” adalah kelas VII di sekolah tersebut. Pada hari Senin

pengertian dari variabel, koefisien dan tanggal 03 Juli 2017, peneliti melakukan studi

konstanta. Karena kalimat dari pertanyaan yang dokumentasi dengan mengumpulkan soal-soal

digunakan masih tergolong sulit dipahami oleh yang telah dibuat salah satu guru di Mempawah

peserta didik, maka diperoleh 2 orang namun belum pernah diberikan kepada peserta

mengosongkan jawaban, 22 orang menuliskan didik dan mengelompokan soal-soal tersebut

komponen-komponen variabel, koefisien dan pada dua kemampuan yaitu soal yang memuat

konstanta dari ekspresi aljabar yang diberikan, 9 indikator pemahaman konseptual dan penalaran

orang menggunakan prosedur perhitungan, dan matematis. Selanjutnya soal-soal tersebut

hanya 4 orang telah menuliskan pengertian diberikan kepada beberapa peserta didik yang

variabel, koefisien dan konstanta namun belum telah menerima materi Ekspresi Aljabar guna

lengkap.

Berdasarkan hasil studi dokumentasi dan penalaran matematis yang dibuat oleh guru dan hasil tes terhadap peserta didik menggunakan

penelitian dengan judul soal-soal yang dibuat oleh guru, diduga

melakukan

“Pengembangan Soal Tes Pemahaman munculnya masalah pada peserta didik

Konseptual dan Penalaran Matematis Materi disebabkan oleh kurangnya ketersediaan dan

Ekspresi Aljabar Kelas VII Sekolah Menengah dukungan dalam pembuatan soal tes yang

Pertama”.

berkualitas di sekolah. Hal ini berakibat pada rendahnya kemampuan yang dimiliki peserta

METODE PENELITIAN

didik.Menurut Wardhani (2010: 1) “Kualitas Jenis penelitian ini adalah penelitian instrumen penilaian hasil belajar berpengaruh

bertujuan untuk langsung dalam keakuratan status pencapaian

pengembangan

yang

menyempurnakan soal-soal yang memuat hasil belajar siswa”. Maka untuk memperoleh

indikator pemahaman konseptual dan penalaran pencapaian hasil belajar yang baik pada peserta

matematis dengan kisi-kisi soal yang disusun didik, perlu dilakukan pembuatan soal tes yang

berdasarkan SKL cakupan Pengetahuan yaitu berkualitas dengan menyempurnakan soal-soal

melalui aktivitas mengingat, memahami, yang ada di sekolah. Kata “berkualitas” menurut

menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional

pada materi Ekspresi Aljabar. (2002: 603) memiliki arti yaitu bermutu (baik).

Dalam penelitian ini, peneliti akan Jadi soal yang berkualitas dapat diartikan

mendeskripsikan pemahaman konseptual dan sebagai soal-soal yang bermutu baik. Pembuatan

penalaran matematis baik sebelum maupun soal hendaknya memuat indikator-indikator

setelah menggunakan soal hasil pengembangan, kemampuan, seperti pemahaman konseptual dan

mendeskripsikan karakteristik soal yang penalaran matematis sebagai karakteristik soal

dikembangkan untuk mengukur pemahaman tes yang digunakan. Selain indikator-indikator

konseptual dan penalaran matematis peserta kemampuan, soal yang dibuat sebaiknya juga

didik, serta mendeskripsikan jika terdapat merujuk pada Standar Kompetensi Lulusan

pemahaman konseptual dan Pendidikan Dasar dan Menengah (Depdikbud,

perbedaan

penalaran matematis baik sebelum dan setelah 2016: 3), yang terbagi menjadi tiga kriteria

menggunakan soal hasil pengembangan. penting dalam mengkualifikasikan kemampuan

Prosedur pengembangan soal tes dalam lulusan yang dimiliki peserta didik, yaitu

penelitian ini meliputi merujuk pada tahap-tahap mencakup

model pengembangan tes McIntire. Model keterampilan. Sikap memiliki gradasi yaitu

pengembangan tes McIntire ini terdiri atas menerima,

sepuluh tahap namun dalam penelitian ini menghayati, mengamalkan, dll. Pengetahuan

menjalankan,

menghargai,

disederhanakan menjadi enam tahap yang memiliki gradasi yaitu mengingat, memahami,

disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Enam menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi.

tahap yang dilakukan peneliti meliputi: (1) Dan keterampilan memiliki gradasi yaitu

Defining the Test Universe, Audience, and mengamati, menanya, mencoba, menalar,

Purpose ;(2) Developing A Test Plan; (3) menyaji dan mencipta. Dari paparan tiap

Composing the Test Items ; (4) Conduct Piloting cakupan beserta gradasinya di atas, pemahaman

Test ; (5) Conduct Item Analysis; dan (6) Revise konseptual dan penalaran matematis dapat

the Test .

dikualifikasikan dalam cakupan pengetahuan. Dan karakteristik tes lainnya yang digunakan

Tahap Defining the Test Universe, Audience,

meliputi empat hal, yaitu dilihat dari tingkat

and Purpose

kesukaran butir soal tes, daya pembeda, validitas Langkah yang dilakukan antara lain: (1) butir soal tes dan reliabilitas (Suwarto, 2007:

Memilih lokasi penelitian sesuai dengan 168-173).

permasalahan yang diangkat dalam penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti

sebagai sumber data; (2) Memilih dan akan menyempurnakan soal-soal yang memuat

menentukan kelas serta materi matematika yang indikator-indikator pemahaman konseptual dan

akan menjadi bahan penelitian. Dalam akan menjadi bahan penelitian. Dalam

kesukaran butir soal pemahaman konseptual dan Mengurus perizinan untuk kelancaran kegiatan

penalaran matematis; (2) Menganalisis daya penelitian; (4) Membagi peserta didik dalam

pembeda butir soal pemahaman konseptual dan kelompok atas, menengah dan bawah

penalaran matematis; (3) Menganalisis validitas berdasarkan nilai ulangan harian sebelum materi

butir soal pemahaman konseptual dan penalaran Ekspresi Aljabar; (5) Melaksanakan tes kepada

matematis; dan (4) Menganalisis reliabilitas peserta didik menggunakan soal-soal yang

butir soal pemahaman konseptual dan penalaran dibuat guru (soal sebelum dikembangkan) yang

matematis.

memuat indikator pemahaman konseptual dan penalaran matematis; dan (6) Menganalisis hasil

Tahap Revise the Test

tes tiap peserta didik. Langkah yang dilakukan antara lain: (1) Merevisi atau mengganti butir soal pemahaman

Tahap Developing A Test Plan

konseptual dan penalaran matematis setelah Merencanakan pembuatan konstruk (kisi-

dianalisis tahap pertama beserta kisi-kisi, kisi yang disusun berdasarkan SKL cakupan

alternatif jawaban dan pedoman penskoran; dan Pengetahuan), format pertanyaan dan jawaban,

(2) Merevisi atau mengganti butir soal serta merencanakan pedoman penskorannya

konseptual dan penalaran yang disesuaikan dengan soal-soal yang akan

pemahaman

matematis setelah dianalisis tahap kedua beserta dikembangkan dengan memuat indikator-

kisi-kisi, alternatif jawaban dan pedoman indikator pemahaman konseptual dan penalaran

penskoran.

matematis. Subjek penelitian untuk mengidentifikasi hasil tes sebelum menggunakan soal hasil

Tahap Composing the Test Items

pengembangan adalah kelas VII B MTs Negeri Langkah yang dilakukan antara lain: (1)

Mempawah Hilir sebanyak 37 orang bertujuan Menyusun butir soal pemahaman konseptual

untuk mengetahui pemahaman konseptual dan dan penalaran matematis dengan pertanyaan-

penalaran matematis peserta didik sebelum pertanyaan yang sudah terencana dalam kisi-

menggunakan soal hasil pengembangan. kisi; dan (2) Memvalidasi butir soal beserta kisi-

Sedangkan soal tes tahap pertama diberikan kisi, alternatif jawaban dan pedoman penskoran

kepada kelas VII E dengan peserta didik pemahaman

sebanyak 9 orang dan kemudian soal tes tahap matematis, yang dilakukan oleh seorang dosen

kedua diterapkan pada kelas yang sama yaitu dan dua orang guru bidang studi matematika.

kelas VII E, namun dalam waktu dan jumlah peserta didik yang sebanyak 28 orang. Dan

Tahap Conduct Piloting Test

subjek penelitian untuk mengidentifikasi hasil Langkah yang dilakukan antara lain: (1)

menggunakan soal hasil Melakukan uji coba tahap pertama terhadap

tes

setelah

pengembangan adalah kelas VII D MTs Negeri butir soal pemahaman konseptual dan penalaran

Mempawah Hilir sebanyak 37 orang dengan matematis yang melibatkan peserta didik dalam

diberikan soal-soal hasil pengembangan skala kecil yaitu sebanyak 9 orang dari kelas VII

(berkualitas) yang telah melalui uji coba tahap E; dan (2) Melakukan uji coba tahap kedua

pertama dan kedua. Hal ini bertujuan untuk terhadap butir soal pemahaman konseptual dan

mengetahui pemahaman konseptual dan penalaran matematis yang melibatkan peserta

penalaran matematis peserta didik setelah didik yang berbeda dan dengan skala yang lebih

menggunakan soal hasil pengembangan. besar yaitu sebanyak 28 orang dari kelas VII E.

Tahap Conduct Item Analysis

Pada tahap ini dilakukan dua kali uji coba, yaitu uji coba pertama dan kedua. Masing- masing uji coba tersebut melalui empat tahapan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pemaparan hasil

tes

sebelum

menggunakan soal hasil pengembangan dimaksudkan untuk menjawab sub masalah pertama dan kedua yaitu untuk menjelaskan pemahaman

matematis peserta didik sebelum menggunakan soal hasil pengembangan.

menggunakan soal hasil pengembangan dimaksudkan untuk menjawab sub masalah keempat dan kelima yaitu untuk menjelaskan pemahaman

matematis peserta didik sebelum menggunakan soal hasil pengembangan.

Adapun analisis hasil tes pemahaman konseptual dan penalaran didik sebelum menggunakan soal hasil pengembangan dilakukan dengan peserta didik sebanyak 37 orang adalah sebagai berikut.

Adapun analisis hasil tes pemahaman konseptual dan penalaran didik setelah menggunakan soal hasil pengembangan, yang mana soal tersebut dikembangkan melalui empat tahap analisis soal, yaitu tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas item dan reliabilitas dengan dua kali uji coba dan dilakukan dengan peserta didik sebanyak 37 orang adalah sebagai berikut.

Tabel 1 Pencapaian Pemahaman Konseptual dan Penalaran Matematis

Peserta Didik sebelum Menggunakan Soal Hasil Pengembangan

Tingkat kemampuan

Pemahaman Konseptual

Penalaran Matematis Ind 1

Ind 3 Ind 4 Atas

51% 22% Sangat Rendah Sangat Rendah

Rendah Sangat Rendah

41% 23% Sangat Rendah Sangat Rendah

Rendah

Sangat Rendah

Rendah

Sangat Rendah

Rendah Sangat Rendah

36% 23% Sangat Rendah Sangat Rendah

Sangat Rendah

Sangat Rendah

Rendah

Sangat Rendah

Sangat Rendah

Sangat Rendah

43% 23% Sangat Rendah Sangat Rendah

Rendah

Sangat Rendah

Rendah

Sangat Rendah

Rendah Sangat Rendah

Tabel 2 Pencapaian Pemahaman Konseptual dan Penalaran Matematis

Peserta Didik setelah Menggunakan Soal Hasil Pengembangan

Tingkat kemampuan

Pemahaman Konseptual

Penalaran Matematis Ind 1

Ind 3 Ind 4 Atas

Sangat Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi Sangat Tinggi

Sedang Tinggi

50% 52% Sangat Rendah

Rendah

Tinggi

Sangat Rendah

Tinggi

Rendah Rendah Rendah

Sangat Rendah

Tinggi

Sedang

Sedang Tinggi Sedang Tinggi

Setelah memperoleh data berupa skor

penyebut = 36 (untuk varian terkecil); dan (2) Hasil dan penalaran matematis baik sebelum dan

tes penalaran matematis peserta sebelum dan setelah menggunakan soal hasil pengembangan,

setelah menggunakan soal hasil pengembangan selanjutnya akan dilakukan uji persyaratan

menghasilkan kesimpulan bahwa kedua tes analisis guna mengetahui apakah analisis data

tersebut heterogen (memiliki varians yang tidak untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau

sama) karena F hitung > F tabel atau (3,27 > 1,74) tidak.

dengan α = 5%, db pembilang = 36 (untuk varian Uji persyaratan analisis dalam penelitian

terbesar) dan db penyebut = 36 (untuk varian ini menggunakan beberapa teknik analisis data,

terkecil).

yaitu:

3. Uji Linieritas

1. Uji Normalitas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui Uji normalitas digunakan untuk mengetahui

status linier tidaknya suatu distribusi data. Jadi apakah data berdistribusi normal atau tidak. Jadi

perhitungan uji linieritas hasil tes diperoleh: (1) perhitungan uji normalitas diperoleh: (1) Hasil

Hasil tes pemahaman konseptual peserta didik tes pemahaman konseptual peserta didik

sebelum dan setelah menggunakan soal hasil pengembangan

menghasilkan kesimpulan sebelum

bahwa kedua tes tersebut terdapat hubungan pengembangan

yang linier karena F hitung < F tabel atau (-0,130 < bahwa tes tersebut berdistribusi normal karena

menghasilkan

kesimpulan

2,20) dengan α = 5%, db TC = 12 (dk 𝜒 2 hitung <𝜒 2 tabel atau -38,992 < 9,488) dengan α

pembilang) dan db E = 23 (dk penyebut); dan = 5% dan dk = 4; (2) Hasil tes pemahaman

(2) Hasil tes penalaran matematis peserta didik konseptual peserta didik setelah menggunakan

sebelum dan setelah menggunakan soal hasil pengembangan

menghasilkan kesimpulan soal hasil pengembangan menghasilkan

bahwa kedua tes tersebut terdapat hubungan kesimpulan bahwa tes tersebut berdistribusi

yang linier karena F hitung < F tabel atau (-0,031 <

2,27) dengan α = 5%, db TC = 9 (dk pembilang) 7,815) dengan α = 5% dan dk = 3; (3) Hasil tes

normal karena 𝜒 2 hitung <𝜒 2 tabel atau (-71,393 <

dan db E = 26 (dk penyebut). penalaran matematis peserta didik sebelum

4. Uji Hipotesis

menggunakan soal hasil pengembangan Setelah memperoleh hasil uji persyaratan analisis meliputi uji normalitas, uji homogenitas

menghasilkan kesimpulan bahwa tes tersebut

2 2 berdistribusi normal karena dan uji linieritas, maka dapat disimpulkan

𝜒 hitung <𝜒 tabel atau

bahwa pengujian hipotesis dapat dilanjutkan - 45,167 < 7,815) dengan α = 5% dan dk = 3; dan

guna menjawab sub masalah keenam dan (4) Hasil tes penalaran matematis peserta didik

ketujuh yaitu untuk menjelaskan perbedaan setelah menggunakan soal hasil pengembangan

konseptual dan penalaran menghasilkan kesimpulan bahwa tes tersebut

pemahaman

baik sebelum dan setelah berdistribusi normal karena 𝜒 2 2 hitung menggunakan soal hasil pengembangan. <𝜒 tabel atau

matematis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini (- 57,268 < 9,488) dengan α = 5% dan dk = 4. menggunakan uji beda dua rata-rata atau

2. Uji Homogenitas menggunakan uji z dengan dua populasi yang

berbeda (sampel independen). mengetahui apakah kedua varians homogen atau

Uji homogenitas digunakan

untuk

Jadi pengujian hipotesis hasil tes heterogen. Jadi perhitungan uji normalitas

konseptual dan penalaran diperoleh: (1) Hasil tes pemahaman konseptual

pemahaman

matematis peserta didik baik menggunakan soal peserta didik sebelum dan setelah menggunakan

sebelum dan setelah dikembangkan diperoleh: soal hasil pengembangan menghasilkan

(1) Terdapat perbedaan antara pemahaman kesimpulan bahwa kedua tes tersebut heterogen

konseptual peserta didik sebelum dan setelah (memiliki varians yang tidak sama) karena

menggunakan soal hasil pengembangan karena

F hitung >F tabel atau (2,29 < 1,74) dengan α = 5%,

 1 <  2 atau -8,57 < 1,96 dengan titik kritis 𝑍 𝛼

= 𝑍 2,5% = 1,96; dan (2) Terdapat perbedaan antara penalaran matematis peserta sebelum dan setelah menggunakan soal hasil pengembangan

karena  1 <  2 atau -12,14 < 1,96 dengan titik kritis 𝑍 𝛼

Pembahasan

1. Pemahaman Konseptual dan Penalaran Matematis sebelum Menggunakan Soal Hasil Pengembangan

Berdasarkan Tabel 1, pemahaman konseptual peserta didik sebelum menggunakan soal hasil pengembangan pada materi Ekspresi Aljabar secara keseluruhan yang ditinjau dari tingkat kemampuan matematika adalah sebagai berikut: (a) Hampir semua peserta didik dalam kemampuan atas mampu mengidentifikasi sifat- sifat operasi pada materi Ekspresi Aljabar dengan baik, walaupun masih terdapat beberapa peserta didik yang tidak cermat dalam berhitung dan menyimak jawaban yang telah ditulis serta masih ada beberapa peserta didik belum memahami konsep operasi. Sedangkan sebagian peserta didik dalam kemampuan atas cukup memahami konsep terkait menggunakan dan mengkaitkan representasi konsep pada materi Ekspresi Aljabar dengan baik, walaupun terdapat beberapa peserta didik yang masih kurang teliti dalam menuliskan jawaban, dan tidak menuliskan hasil akhir yang paling sederhana. Akan tetapi, sebagian besar peserta didik dalam kemampuan atas belum mampu menyatakan ulang dengan menuliskan unsur- unsur terkait konsep pada materi Ekspresi Aljabar seperti variabel, koefisien dan konstanta dikarenakan masih belum dapat memahami konsep dengan baik dan kurangnya ketelitian mereka dalam membaca soal dan seluruh peserta didik pada kemampuan atas belum dapat memahami konsep dengan baik, bahkan adanya kurang ketelitian mereka dalam memahami soal sehingga

mengklasifikasikan objek terkait suku-suku aljabar yang sejenis maupun tidak sejenis dengan benar; (b) Hampir seluruh peserta didik dalam kemampuan menengah tidak mampu menuliskan unsur-unsur terkait konsep pada materi Ekspresi Aljabar diduga mereka tidak

teliti dan tidak memahami maksud dari soal yang diberikan serta tidak menguasai konsep terkait materi Ekspresi Aljabar. Kemudian seluruh peserta didik pada kemampuan menengah belum dapat memahami konsep dengan baik, bahkan adanya ketidaktelitian mereka dalam memahami soal sehingga mereka belum dapat mengklasifikasikan objek terkait suku-suku aljabar yang sejenis maupun tidak sejenis dengan benar. Selain itu, secara keseluruhan peserta didik dalam kemampuan menengah belum mampu mengidentifikasi sifat- sifat operasi pada materi Ekspresi Aljabar dengan baik, yaitu dalam menyederhanakan ekspresi aljabar dengan melibatkan perkalian distributif dan penjumlahan komutatif karena masih banyak peserta didik yang tidak cermat dalam berhitung dan menyimak jawaban yang telah ditulis serta belum memahami konsep operasi tersebut. Dan masih banyak peserta didik dalam kemampuan menengah belum dapat memahami konsep terkait menggunakan dan mengkaitkan representasi konsep pada materi Ekspresi Aljabar dengan baik karena terdapat peserta didik yang kurang teliti dalam menuliskan jawaban, tidak menuliskan hasil akhir yang paling sederhana dan hanya menuliskan ulang soal. Namun terdapat beberapa peserta didik yang dapat mengerjakan beberapa soal terkait indikator keempat walaupun jawaban yang dipaparkan belum merupakan jawaban sempurna; dan (c) Seluruh peserta didik pada kemampuan bawah belum mampu menyatakan ulang dengan menuliskan unsur-unsur terkait konsep pada materi Ekspresi Aljabar dengan benar seperti variabel, koefisien dan konstanta dikarenakan kurangnya ketelitian mereka dalam membaca soal dan belum dapat memahami konsep yang terkait unsur-unsur aljabar. Kemudian seluruh peserta didik pada kemampuan

bawah

tidak mampu mengklasifikasikan objek terkait suku sejenis dan tidak sejenis pada sebuah ekspresi aljabar dengan benar, diduga karena kurangnya ketelitian mereka dalam membaca soal dan tidak dapat memahami konsep yang terkait suku sejenis dan tidak sejenis. Selain itu, masih banyak peserta didik dalam kelompok bawah yang masih belum memahami konsep tentang mengidentifikasi sifat-sifat operasi pada materi

Ekspresi Aljabar

dua dengan suku dua, karena mereka tidak dapat menyelesaikan soal terkait menyederhanakan

bernalar dengan baik dan kurang cermat dalam ekspresi aljabar dengan melibatkan perkalian

memahami soal. Namun, peserta didik dalam distributif, dan menyederhanakan ekspresi

kemampuan atas rata-rata telah mampu aljabar dengan melibatkan penjumlahan

menyelesaikan soal tentang mengubah sebuah komutatif. Serta masih banyak peserta didik

pernyataan ke dalam bentuk ekspresi aljabar. dalam kemampuan bawah belum dapat

Dan peserta didik dalam kemampuan atas belum memahami konsep terkait menggunakan dan

dapat bernalar dengan baik dalam dalam mengkaitkan representasi konsep pada materi

dugaan-dugaan matematis Ekspresi Aljabar dengan baik karena terdapat

penyelidikan

berupamenduga keliling dan nilai/hasil yang peserta didik yang kurang teliti dalam

lebih besar serta menuliskan noncontoh dengan menuliskan jawaban, tidak menuliskan hasil

benar. Karena masih banyak peserta didik akhir yang paling sederhana dan hanya

mengalami kesalahan konsep terkait keliling menuliskan ulang soal.

persegi dan segitiga, Berdasarkan Tabel 1, penalaran matematis

bangun

datar

mensubstitusikan nilai-nilai ke dalam ekspresi peserta didik sebelum menggunakan soal hasil

aljabar dan membuat bukan contoh dari suku pengembangan pada materi Ekspresi Aljabar

dua; (b) Peserta didik dalam kemampuan secara keseluruhan yang ditinjau dari tingkat

menengah belum mampu bernalar dengan baik kemampuan matematika adalah sebagai berikut:

masalah melalui (a) Peserta didik dalam kemampuan atas belum

dalam

memahami

pengertian dari variabel, mampu bernalar dengan baik dalam memahami

pengungkapan

koefisien dan konstanta dan pengungkapan masalah melalui pengungkapan pengertian dari

alasan mengapa dua ekspresi aljabar tidak dapat variabel, koefisien dan konstanta dan

dijumlah/dikurang terkait materi Ekspresi pengungkapan alasan mengapa dua ekspresi

Aljabar karena terdapat peserta didik hanya aljabar tidak dapat dijumlah/dikurang terkait

menuliskan jawaban berupa penulisan ulang materi Ekspresi Aljabar karena terdapat peserta

soal dan belum dapat menuliskan alasan didik hanya menuliskan jawaban berupa

mengapa dua ekspresi aljabar tidak dapat penulisan ulang soal dan belum dapat

dijumlah/dikurang dengan tepat. Kemudian, menuliskan alasan mengapa dua ekspresi aljabar

peserta didik pada kemampuan menengah tidak dapat dijumlah/dikurang dengan tepat.

belum mampu bernalar dengan baik dalam Kemudian, peserta didik pada kemampuan atas

penyelesaian masalah melalui pengubahan cukup mampu bernalar dengan baik dalam

sebuah pernyataan menjadi ekspresi aljabar dan penyelesaian masalah melalui pengubahan

penemuan suatu nilai/hasil dari ekspresi aljabar sebuah pernyataan menjadi ekspresi aljabar dan

yang sudah dibuat jika diaplikasikan dalam penemuan suatu nilai/hasil dari ekspresi aljabar

kehidupan sehari-hari, namun banyak peserta yang sudah dibuat jika diaplikasikan dalam

didik belum dapat bernalar dengan baik kehidupan sehari-hari, namun banyak peserta

terutama dalam menemukan suatu nilai/hasil didik belum dapat bernalar dengan baik

dari ekspresi aljabar yang sudah dibuat jika terutama dalam menemukan suatu nilai/hasil

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dari ekspresi aljabar yang sudah dibuat jika

dengan membuat contoh pertanyaan beserta diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

bentuk ekspresi aljabarnya. Selain itu, masih ada dengan membuat contoh pertanyaan beserta

peserta didik yang hanya menuliskan ulang soal bentuk ekspresi aljabarnya. Selain itu, masih ada

pada indikator ketiga secara lengkap dan peserta didik yang hanya menuliskan ulang soal

menuliskan jawaban yang tidak sesuai dengan pada indikator ketiga secara lengkap.

perintah soal. Selanjutnya peserta didik pada Selanjutnya, peserta didik pada kemampuan atas

kemampuan menengah masih banyak yang masih banyak yang kesulitan menyelesaikan

kesulitan menyelesaikan soal terkait mengubah soal terkait memilih dan membuktikan

sebuah pernyataan ke dalam bentuk ekspresi kebenaran salah satu jawaban dari pernyataan

aljabar, memilih dan membuktikan kebenaran tentang KPK bentuk aljabar dan perkalian suku

salah satu jawaban dari pernyataan tentang KPK

bentuk aljabar dan perkalian suku dua dengan suku dua, karena mereka tidak dapat bernalar dengan baik dan kurang cermat dalam memahami soal. Dan peserta didik dalam kemampuan menengah belum dapat bernalar dengan baik dalam dalam penyelidikan dugaan- dugaan matematis berupamenduga keliling dan nilai/hasil yang lebih besar serta menuliskan noncontoh dengan benar. Karena masih banyak peserta didik mengalami kesalahan konsep terkait keliling bangun datar persegi dan segitiga, mensubstitusikan nilai-nilai ke dalam ekspresi aljabar dan membuat bukan contoh dari suku dua sehingga ditemukan beberapa peserta didik menuliskan ulang soal; dan (c) Peserta didik dalam kemampuan bawah belum mampu bernalar dengan baik dalam memahami masalah melalui pengungkapan pengertian dari variabel, koefisien dan konstanta dan pengungkapan alasan mengapa dua ekspresi aljabar tidak dapat dijumlah/dikurang terkait materi Ekspresi Aljabar karena terdapat peserta didik hanya menuliskan jawaban berupa penulisan ulang soal dan belum dapat menuliskan alasan mengapa dua ekspresi aljabar tidak dapat dijumlah/dikurang dengan tepat. Kemudian peserta didik pada kemampuan bawah belum mampu bernalar

dengan

baik dalam penyelesaian masalah melalui pengubahan sebuah pernyataan menjadi ekspresi aljabar dan penemuan suatu nilai/hasil dari ekspresi aljabar yang sudah dibuat jika diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, namun banyak peserta didik belum dapat bernalar dengan baik terutama dalam menemukan suatu nilai/hasil dari ekspresi aljabar yang sudah dibuat jika diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan membuat contoh pertanyaan beserta bentuk ekspresi aljabarnya. Selain itu, masih ada peserta didik yang hanya menuliskan ulang soal pada indikator ketiga secara lengkap dan menuliskan jawaban yang tidak sesuai dengan perintah soal. Selanjutnya peserta didik pada kemampuan bawah masih banyak yang kesulitan menyelesaikan soal terkait mengubah sebuah pernyataan ke dalam bentuk ekspresi aljabar, memilih dan membuktikan kebenaran salah satu jawaban dari pernyataan tentang KPK bentuk aljabar dan perkalian suku dua dengan suku dua, karena mereka tidak dapat bernalar

dengan baik dan kurang cermat dalam memahami soal. Dan peserta didik dalam kemampuan bawah belum dapat bernalar dengan baik dalam dalam penyelidikan dugaan- dugaan matematis berupamenduga keliling dan nilai/hasil yang lebih besar serta menuliskan noncontoh dengan benar. Karena masih banyak peserta didik mengalami kesalahan konsep terkait keliling bangun datar persegi dan segitiga, mensubstitusikan nilai-nilai ke dalam ekspresi aljabar dan membuat bukan contoh dari suku dua sehingga ditemukan beberapa peserta didik menuliskan ulang soal.

2. Karakteristik

soal Pemahaman Konseptual dan Penalaran Matematis

Soal pemahaman konseptual yang dibuat dalam penelitian ini memiliki beberapa karakteristik soal yaitu (1) redaksi soal terkait dengan konsep materi, (2) penyelesaian soal tersebut menuntut pemahaman peserta didik untuk menjelaskan dengan kata-kata bukan dengan prosedur pengerjaan, (3) penyelesaian soal tersebut menuntut pemahaman peserta didik untuk mengklasifikasikan dan mengelompokkan objek-objek berdasarkan suatu konsep aljabar, (4) penyelesaian untuk soal tersebut menuntut pemahaman

peserta didik dapat mengidentifikasi sifat-sifat operasi terkait dengan aljabar, dan (5) penyelesaian untuk soal tersebut menuntut pemahaman peserta didik dapat menggunakan model matematika dalam menyelesaikan ekspresi aljabar.

Karakteristik soal penalaran matematis yang dibuat yaitu (1) redaksi soal terkait dengan konsep materi, pernyataan-pernyataan tentang konsep materi, permasalahan kehidupan sehari- hari, dan terkait dengan materi lain yang proses solusinya

terkait dengan aljabar, (2) penyelesaian soal menuntut peserta didik melakukan analisis dan membuat kesimpulan dari analisis yang dilakukan terkait sebuah konsep, (3) penyelesaian soal menuntut peserta didik memberikan penjelasan dari sebuah jawaban atau solusi yang mereka kemukakan, (4) penyelesaian soal menuntut peserta didik memisalkan objek dengan sebuah unsur aljabar dan menuliskan ekspresi aljabarnya, (5) penyelesaian soal menuntut peserta didik memisalkan objek dengan sebuah unsur aljabar, terkait dengan aljabar, (2) penyelesaian soal menuntut peserta didik melakukan analisis dan membuat kesimpulan dari analisis yang dilakukan terkait sebuah konsep, (3) penyelesaian soal menuntut peserta didik memberikan penjelasan dari sebuah jawaban atau solusi yang mereka kemukakan, (4) penyelesaian soal menuntut peserta didik memisalkan objek dengan sebuah unsur aljabar dan menuliskan ekspresi aljabarnya, (5) penyelesaian soal menuntut peserta didik memisalkan objek dengan sebuah unsur aljabar,

menggunakan dan mengkaitkan representasi membuatkan contoh berbeda, (6) penyelesaian

aljabarnya

dan

konsep operasi aljabar dengan baik, yaitu dalam soal menuntut peserta didik untuk dapat

menyederhanakan ekspresi aljabar yang memperkirakan hasil dari suatu masalah yang

melibatkan perkalian suku dua dengan suku dua diberikan tanpa melakukan langkah pengerjaan

atau perkalian distributif dan menyederhanakan atau

pecahan ekspresi aljabar yang dikaitkan dengan penyelesaian soal menuntut peserta didik

dengan melakukan analisis,

(7)

operasi perkalian serta pembagian. Namun, mengidentifikasi

masih ada beberapa peserta didik yang kurang menjelaskan menggunakan kata-kata, (8)

teliti dalam berhitung, menuliskan jawaban penyelesaiansoal menuntut peserta didik

akhir dalam bentuk sederhana dan membaca memberikan lawan contoh dari sebuah konsep

perintah soal sehingga masih ada beberapa terkait dengan suatu materi.

peserta didik tidak menuliskan jawaban akhir dalam bentuk sederhana terutama dalam

3. Pemahaman Konseptual dan Penalaran

menyederhanakan pecahan ekspresi aljabar yang

Matematis setelah Menggunakan Soal

dikaitkan dengan operasi perkalian serta

pembagian; (b) Masih ada peserta didik dalam Berdasarkan

Hasil Pengembangan

menengah belum mampu konseptual peserta didik setelah menggunakan

Tabel 2, pemahaman

kemampuan

menyatakan ulang dengan menuliskan unsur- soal hasil pengembangan pada materi Ekspresi

unsur terkait konsep pada materi Ekspresi Aljabar secara keseluruhan yang ditinjau dari

Aljabar yaitu dalam menuliskan koefisien tingkat kemampuan matematika adalah sebagai

dengan kalimat yang lengkap dan menuliskan berikut: (1) Peserta didik dalam kemampuan

konstanta dari sebuah ekspresi aljabar. Selain atas sudah mampu menyatakan ulang konsep,

itu, terdapat beberapa peserta didik yang masih namun masih ada beberapa peserta didik yang

belum memahami konsep aljabar terkait unsur- belum mampu menyatakan ulang dengan

unsur aljabar, seperti variabel, koefisien dan menuliskan unsur-unsur terkait konsep pada

konstanta. Kemudian peserta didik dalam materi Ekspresi Aljabar yaitu dalam menuliskan

sudah mampu koefisien dengan kalimat yang lengkap dan

kemampuan

atas

mengklasifikasikan dengan menuliskan suku- menuliskan konstanta dari sebuah ekspresi

suku sejenis dan tidak sejenis terkait konsep aljabar. kemudian peserta didik dalam

pada materi Ekspresi Aljabar, namun masih ada kemampuan

beberapa peserta didik yang kurang cermat mengklasifikasikan dengan menuliskan suku-

dalam membaca soal dan menuliskan jawaban suku sejenis dan tidak sejenis terkait konsep

seperti penulisan tanda bilangan. Selanjutnya, pada materi Ekspresi Aljabar, namun masih ada

peserta didik dalam kemampuan menengah beberapa peserta didik yang kurang cermat

cukup mampu mengidentifikasi sifat-sifat dalam membaca soal dan menuliskan jawaban

operasi aljabar dengan baik, yaitu dalam seperti penulisan tanda bilangan. Selanjutnya,

menyederhanakan ekspresi aljabar dengan peserta didik dalam kemampuan atas sudah

perkalian distributif dan mampu mengidentifikasi sifat-sifat operasi

melibatkan

menyederhanakan ekspresi aljabar dengan aljabar

melibatkan penjumlahan komutatif, walaupun menyederhanakan ekspresi aljabar dengan

dengan baik,

yaitu

dalam

masih ada beberapa peserta didik yang tidak melibatkan

cermat dalam berhitung dan menyimak jawaban menyederhanakan ekspresi aljabar dengan

yang telah ditulis, serta masih ada beberapa melibatkan penjumlahan komutatif. Namun,

peserta didik belum memahami konsep masih ada beberapa peserta didik yang kurang

penjumlahan komutatif. Dan peserta didik teliti dalam berhitung dan menyimak jawaban

dalam kemampuan menengah cukup mampu yang telah ditulis, serta masih ada beberapa

menggunakan dan mengkaitkan representasi peserta didik belum memahami konsep

konsep operasi aljabar dengan baik, yaitu dalam penjumlahan komutatif. Dan peserta didik

menyederhanakan ekspresi aljabar yang dalam kemampuan atas sudah mampu

melibatkan perkalian suku dua dengan suku dua

atau perkalian distributif dan menyederhanakan pecahan ekspresi aljabar yang dikaitkan dengan operasi perkalian serta pembagian. Namun, masih ada beberapa peserta didik yang kurang teliti dalam berhitung, menuliskan jawaban akhir dalam bentuk sederhana dan membaca perintah soal sehingga masih ada beberapa peserta didik tidak menuliskan jawaban akhir dalam bentuk sederhana, menuliskan prosedur yang tidak lengkap dan mengosongkan kolom jawaban; dan (c) Peserta didik dalam kemampuan bawah belum mampu menyatakan ulang dengan menuliskan unsur-unsur terkait konsep pada materi Ekspresi Aljabar yaitu dalam menuliskan koefisien dengan kalimat yang lengkap dan menuliskan konstanta dari sebuah ekspresi aljabar. Karena masih banyak peserta didik belum memahami konsep aljabar terkait unsur-unsur aljabar, seperti variabel, koefisien dan konstanta. Selain itu, peserta didik dalam kemampuan bawah belum mampu mengklasifikasikan dengan menuliskan suku- suku sejenis dan tidak sejenis terkait konsep pada materi Ekspresi Aljabar, karena masih banyak peserta didik yang kurang cermat dalam membaca soal, menuliskan jawaban, dan membedakan suku sejenis maupun tidak sejenis. Kemudian peserta didik dalam kemampuan bawah cukup mampu mengidentifikasi sifat- sifat operasi aljabar dengan baik, yaitu dalam menyederhanakan ekspresi aljabar dengan melibatkan

menyederhanakan ekspresi aljabar dengan melibatkan penjumlahan komutatif, walaupun masih ada beberapa peserta didik yang tidak cermat dalam berhitung serta masih banyak peserta didik belum memahami konsep operasi tentang perkalian distributif. Serta peserta didik dalam kemampuan bawah belum mampu menggunakan dan mengkaitkan representasi konsep operasi aljabar dengan baik, yaitu dalam menyederhanakan ekspresi aljabar yang melibatkan perkalian suku dua dengan suku dua atau perkalian distributif dan menyederhanakan pecahan ekspresi aljabar yang dikaitkan dengan operasi perkalian serta pembagian karena masih ada beberapa peserta didik yang kurang teliti dalam berhitung dan membaca perintah soal sehingga masih ada beberapa peserta didik tidak menuliskan jawaban akhir dalam bentuk

sederhana, menuliskan prosedur yang tidak lengkap dan mengosongkan kolom jawaban.

Berdasarkan Tabel 2, penalaran matematis peserta didik setelah menggunakan soal hasil pengembangan pada materi Ekspresi Aljabar secara keseluruhan yang ditinjau dari tingkat kemampuan matematika adalah sebagai berikut: (a) Peserta didik dalam kemampuan atas sudah mampu bernalar dengan baik dalam memahami masalah melalui pengungkapan pengertian dari variabel, koefisien dan konstanta dan pengungkapan alasan mengapa dua ekspresi aljabar tidak dapat dijumlah/dikurang terkait materi Ekspresi Aljabar, namun masih ada beberapa peserta didik yang tidak dapat bernalar dengan baik terutama dalam mengungkapkan pengertian variabel dan koefisien. Selain itu, peserta didik dalam kemampuan atas sudah mampu bernalar

dengan

baik dalam penyelesaian masalah melalui pengubahan sebuah pernyataan menjadi ekspresi aljabar dan penemuan suatu nilai/hasil dari ekspresi aljabar yang sudah dibuat jika diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, namun hanya beberapa peserta didik belum dapat bernalar dengan baik terutama dalam menemukan suatu nilai/hasil dari ekspresi aljabar yang sudah dibuat jika diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan membuat contoh pertanyaan beserta bentuk ekspresi aljabarnya. Kemudian peserta didik dalam kemampuan atas sudah mampu bernalar dengan baik dalam pemilih informasi yang relevan dalam mengidentifikasi masalah melalui pemisalkan objek dan pengubah sebuah pernyataan ke dalam bentuk ekspresi aljabar. Namun hanya beberapa peserta didik saja belum dapat bernalar dengan baik terutama dalam memilih dan menuliskan alasan secara verbal terkait salah satu jawaban tentang FPB bentuk aljabar dan perkalian suku dua dengan suku dua. Dan peserta didik dalam kemampuan atas sudah mampu bernalar

dengan

baik dalam penyelidikan

dugaan-dugaan

matematis berupamenduga keliling dan nilai/hasil yang lebih besar serta menuliskan noncontoh dengan benar. Namun masih ada peserta didik belum dapat

bernalar

dengan

baik karena mengosongkan jawaban dan hanya dapat menyatakan pernyataan ciri-ciri dari suku dua dengan tepat; (b) Peserta didik dalam kemampuan menengah cukup mampu bernalar dengan baik dalam memahami masalah melalui pengungkapan

pengertian dari variabel, koefisien dan konstanta dan pengungkapan alasan mengapa dua ekspresi aljabar tidak dapat dijumlah/dikurang terkait materi Ekspresi Aljabar, namun masih banyak peserta didik yang tidak dapat bernalar dengan baik terutama dalam mengungkapkan pengertian variabel dan koefisien dan ketepatan dalam mengungkapkan alasan mengapa dua ekspresi aljabar tidak dapat dijumlah/dikurang. Kemudian peserta didik dalam kemampuan menengah cukup mampu bernalar dengan baik dalam penyelesaian masalah melalui pengubahan sebuah pernyataan menjadi ekspresi aljabar dan penemuan suatu pengertian dari variabel, koefisien dan konstanta dan pengungkapan alasan mengapa dua ekspresi aljabar tidak dapat dijumlah/dikurang terkait materi Ekspresi Aljabar, namun masih banyak peserta didik yang tidak dapat bernalar dengan baik terutama dalam mengungkapkan pengertian variabel dan koefisien dan ketepatan dalam mengungkapkan alasan mengapa dua ekspresi aljabar tidak dapat dijumlah/dikurang. Kemudian peserta didik dalam kemampuan menengah cukup mampu bernalar dengan baik dalam penyelesaian masalah melalui pengubahan sebuah pernyataan menjadi ekspresi aljabar dan penemuan suatu

jawaban tentang FPB bentuk aljabar dan sehari-hari, terutama dalam menemukan suatu

perkalian suku dua dengan suku dua. Namun, nilai/hasil dari ekspresi aljabar yang sudah

masih ada beberapa peserta didik yang sama dibuat jika diaplikasikan dalam kehidupan

sekali tidak dapat bernalar dengan baik sehingga sehari-hari dengan membuat contoh pertanyaan

hanya mengosongkan kolom jawaban. Dan beserta bentuk ekspresi aljabarnya. Selain itu,

peserta didik dalam kemampuan bawah belum masih ada peserta didik yang sama sekali tidak

dapat bernalar dengan baik dalam penyelidikan dapat bernalar dengan baik sehingga hanya

dugaan-dugaan matematis berupamenduga mengosongkan kolom jawaban. Selanjutnya

keliling dan nilai/hasil yang lebih besar serta peserta didik dalam kemampuan menengah

menuliskan noncontoh dengan benar karena cukup mampu bernalar dengan baik dalam

beberapa peserta didik hanya dapat memilih pemilih informasi yang relevan dalam

salah satu gambar bangun datar dengan benar, mengidentifikasi masalah melalui pemisalkan

memilih salah satu pasang variabel dengan objek dan pengubah sebuah pernyataan ke

benar dan mengosongkan kolom jawaban dalam dalam bentuk ekspresi aljabar dan pemilih dan

menuliskan noncontoh dari suku dua. penuliskan alasan secara verbal terkait salah satu

jawaban tentang FPB bentuk aljabar dan perkalian suku dua dengan suku dua. Namun,

4. Analisis

Perbedaan Pemahaman

masih ada beberapa peserta didik yang sama

Konseptual dan Penalaran Matematis

sekali tidak dapat bernalar dengan baik sehingga

Peserta Didik

hanya mengosongkan kolom jawaban. Dan peserta didik dalam kemampuan menengah

Berdasarkan uji normalitas, diperoleh cukup mampu bernalar dengan baik dalam

bahwa pemahaman konseptual peserta didik penyelidikan

sebelum dan setelah menggunakan soal hasil berupamenduga keliling dan nilai/hasil yang

dugaan-dugaan

matematis

lebih besar serta menuliskan noncontoh dengan pengembangan merupakan berdistribusi normal. benar. Namun masih ada peserta didik belum

Berdasarkan uji homogenitas diperoleh bahwa dapat bernalar dengan baik karena hanya dapat

pemahaman konseptual peserta didik sebelum memilih salah satu dari dua gambar bangun

datar dengan benar tetapi tidak menghitung

setelah menggunakan soal hasil keliling kedua bangun datar tersebut dengan

dan

pengembangan merupakan varian yang menuliskan

berbeda. Selanjutnya mengosongkan jawaban pada soal memilih dan