Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus pada Karyawan Produksi dengan Metode Weighted Product: Studi Kasus PT. Rena Djaja Semarang

  

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Pada

Karyawan Produksi Dengan Metode Weighted Product (studi kasus : PT.

  

Rena Djaja Semarang)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

  

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Peneliti :

Christian Indra Tjahyono (682013003)

  

Charitas Fibriani, S.Kom.,M.Eng.

Melkior N.N. Sitokdana, S.Kom.,M.Eng.

  

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

  

2017

  1. Pendahuluan

  Perkemabangan komputer semakin maju dengan di dukung perangkat yang canggih yang bisa mempermudah dan mempercepat dalam mengerjakan sesuatu. Era perkembangan komputer yang semakin maju ini, setiap badan usaha, perusahaan, atau organisasi juga berusaha menjaring sumber daya manusia yaitu karyawan yang baik untuk perusahaan nya. Pemilihan sumber daya manusaia yang baik sangat mempengaruhi peningkatan oprasional suatu perusahaan. Kompensasi yang diditerima karyawan atas kinerjanya merupakan gaji pokok. Perusahaan juga sering memberi penambahan bonus berupa uang tambahan atau barang. Bonus adalah sejumlah uang yang ditambahkan ke gaji karyawan, biasanya diperuntukkan bagi karyawan sebagai hadiah untuk karena mereka telah melakukan pekerjaan dengan baik [1]. Pemberian bonus di dasarkan pada kriteria tertentu yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Seleksi pada karyawan yang akan mendapatkan bonus menggunakan sistem pendukung keputusan. Penggunaan sistem pendukung keputusan, seleksi karyawan akan menjadi lebih mudah dan memberikan hasil yang akurat.

  PT Rena Djaja Semarang merupakan perusahaan perorangan yang bergerak dalam bidang pembuatan bahan makanan. PT Rena Djaja Semarang belum menggunakan sistem pemberian bonus karyawan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Masalah yang sering kali terjadi adalah terjadinya kesalahan dalam pemilihan penerima bonus karyawan. Adanya permasalahan di atas maka pembuatan SPK (Sistem Pendukung Keputusan) pemberian bonus dapat membantu menyelesaikan permasalahan tersebut dan mempermudah dalam pemilihan penerima bonus karyawan dan bisa memperkecil kesalahan dalam memilih penerima bonus karyawan.

  Penggunaan sistem pendukung keputusan pemberian bonus karyawan, salah satu metode yang dapat di gunakan adalah metode Weighted Product (WP). Metode WP ini dipilih karena seleksi karyawan selaku penerima bonus digolongkan ke dalam masalah yang bersifat multi objectif dan multi kriteria. Penggunaan metode WP ini, perusahaan bisa menentukan sendiri bobot dari kriteria masing-masing dan penggunaan metode WP dapat menyeleksi karyawan yang akan menerima bonus. Metode pengembangan sistem untuk mengembangkan aplikasi mengunakan metode prototype. Perancangan sistem untuk aplikasi ini menggunakan UML (Unified Modeling Language) dan pengembangan aplikasi di buat mengunakan Java dan database SQL.

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah memanfaatkan Sistem pendukung keputusan pemberian bonus karyawan akan lebih difokuskan pada permasalahan tersebut sehingga pengguna dapat dengan mudah mengoperasikan aplikasi SPK yang sudah dirancang menyesuaikan dengan kebutuhan. Solusi ini diharapkan dapat digunakan untuk memilih karyawan yang akan menerima bonus dengan hasil yang akurat. Hasil keluaran dari SPK ini berupa aplikasi yang dapat menentukan penerima bonus karyawan.

  2. Kajian Pustaka dan Teori

  Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Pegawai Pada Hotel Alamanda Klaten Dengan Menggunakan Metode

  

Weighteded Product ”. Membahas masalah mengenai pemberian bonus yang masih sederhana atau

  belum tersistem sehingga masih sering terdapat kesalahan pemberian bonus. Penelitian ini menghasilkan sistem pendukung keputusan pemberian bonus yang dapat meminimalisir kesalahan [2].

  Penelitian kedua berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Bonus Karyawan Menggunakan Metode Weighteded Product (WP) (Studi Kasus: PT.Gunung Sari Medan) ” yang bertujuan untuk membuat aplikasi yang bisa mempermudah suatu perusahaan dalam melakukan aktivitas pemberian bonus pada karyawan. Penelitian ini menghasilkan aplikasi pendukung keputusan dengan memanfaatkan Bahasa pemrograman java dan bisa memenuhi tujuan [3].

  Penelitian ketiga berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Penerima Bonus Karyawan Menggunakan Metode Weighteded Product (WP)

  ”. Penelitian ini membahas masalah mengenai pemberian bonus yang masih sederhana atau belum tersistem sehingga masih sering terdapat kesalahan pemberian bonus. Penelitian ini menghasilkan sistem pendukung keputusan pemberian bonus yang dapat menyelesaikan masalah [4].

  Penelitian sekarang berjudul “Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Pada Karyawan Produksi Dengan Metode Weighted Product (studi kasus : PT. Rena Djaja Semarang)

  ”. Penelitian ini membahas masalah mengenai pemberian bonus karyawan ya masih konvensional dan belum tersistem. Penelitian ini akan menghasilkan aplikasi pendukung keputusan dengan memanfatkan Bahasa pemrogrman java dan memanfaatkan database SQL untuk penyimpanan data.

  Sistem adalah suatu himpunan yang nyata atau abstrak yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapaitujuan tertentu secara efisien dan efektif. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut [5].

  Sistem pendukung keputusan menurut Bonzeck: "sistem pendukung keputusan sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, sistem bahasa (Mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen sistem pendukung keputusan yang lain), sistem pengetahuan ( respositori pengetahuan domain masalah yang ada pada sistem pendukung keputusan adat sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan masalah ( hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan)”. Metode Weighted Product merupakan metode pengambilan keputusan dengan cara perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Tahapan pembuatan metode WP yang pertama adalah menentukan kriteria. Tahap kedua adalah menentukan bobot dari masing masing kriteria dan melakukan normaliasai. Tahap ketiga adalah mnentukan nilai vektor S. tahap berikutnya menentukan nilai vektor V.

  = ∏ (1)

  =1

  S merupakan vektor S, x menyatakan nilai kriteria, w menyatakan bobot kriteria, i menyatakan alternatif, j menyatakan kriteria, dan n adalah banyaknya kriteria [6].

3. Metodologi Penelitian

  Penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain :

  

Gambar 1. Tahap Penelitian

  Gambar 1 menjelaskan mengenai tahapan dari pembuatan penelitian ini. Tahapan penelitian pada gambar 1 terdiri dari empat tahapan diantaranya Identifikasi Masalah dan Tinjauan, Pengumpulan Data, Pengembangan Sistem, dan Penyimpulan Hasil.

  Tahap pertama dari Gambar 1 adalah identifikasi masalah dan tinjauan pustaka yang dilakukan setelah melakukan wawancara kepada pihak HDR PT. Rena Djaja Semarang. Hasil dari wawancara tersebut adalah mengenai masalah yang terjadi pada kegiatan pemberian bonus, dimana masih sering terjadi kesalahan dalam pemilihan karyawan penerima bonus. Berdasarkan wawancara tersebut maka, dibutuhkan sistem yang dapat melakukan analisis supaya meminimalisir kesalahan yang terjadi.

  Tinjauan pustaka yang merupakan pembahasan terkait teori atau konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengenai Sistem, SPK, WP, dan beberapa penelitian terdahulu. Tinjauan pustaka tersebut digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan penelitian ini.

  Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari PT. Rena Djaja Semarang sebagai data primer dan sekunder. Data primer yang dikumpulkan dari wawancara berupa kebutuhan dasar sistem yang dibutuhkan sedangkan data sekunder berupa dokumen yang yang berisi data karyawan.

  

Gambar 2. metode pembuatan prototype [7]

  Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah prototyping. Metode

  

prototyping sendiri melibatkan pengguna secara langsung dalam pengembangan. Secara umum

  tahapan pada metode prototyping ditunjukkan pada Gambar 2. Metode prototyping dipilih untuk menggali lebih dalam apa yang diinginkan oleh pengguna. Seringkali pengguna hanya mendefinisikan apa yang menjadi tujuan umum mereka tanpa menjelaskan secara rinci bagaimana fungsi dan fitur yang diinginkan. Kekurangan ini dapat diatasi dengan dipilihnya metode prototyping untuk pengembangan sistem.

  Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan komunikasi dengan pihak PT. Rena Djaja semarang. Berdasarkan komunikasi yang dilakukan dengan wawancara , ada kendala yang ditemukan yaitu mengenai aktivitas pemberian bonus yang belum dilakukan dengan sistem sehingga masih sering terjadi kesalahan. Hal tersebut didukung dengan belum adanya penggunaan teknologi informasi dalam menjalankan sistem ini.

  Tahap berikutnya adalah membuat quick plan sistem ini untuk memberikan gambaran langkah kerja. Perancangan pada sistem ini digambarkan dengan Unified Modeling

  Language (UML).

  

Gambar 3. Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan gambaran interaksi yang terjadi antara actor dengan sistem,

  dan juga gambaran fungsionalitas yang dimiliki oleh sistem. Actor ditentukan berdasarkan perannya (role) pada program atau aplikasi yang sedang dikembangkan, bukan sebagai objek- objek secara mandiri. Gambar 2 menjelaskan bahwa sistem menurut use case diagram ini memiliki satu aktor yaitu HRD. Menu yang dapat di akses oleh HRD antara lain mengolah data pegawai dan menghitung bonus pegawai. Pada menu mengolah data pegawai memiliki sub menu dimana hrd bisa melihat data pegawai, menambah data pegawai, mengubah data pegawai, dan menghapus data pegawai. Sedangkan, di menu menghitung bonus pegawai terdapat sub menu melihat kriteria untuk menghitunng bonus dan menambahkan kriteria.

  Activity Diagram merupakan gambaran alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang,

  yaitu bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka akan berakhir.

  

Gambar 4. Activity Diagram proses perhitungan SPK

  Gambar 3 activity diagram proses perhitungan SPK memiliki proses yang pertama adalah menampilkan data pegawai yang sudah tersimpan di database. Setelah data di tampilkan, kemudian sistem akan melakukan pengecekan kriteria unntuk kemudian memberikan score pada kriteria. Setelah semua kriteria sudah diberikan score, lalu sistem akan memulai perhitungan SPK. Kemudian hasil perhitungan akan ditampilkan.

  

Gambar 5. Activity Diagram proses Insert pegawai

  Gambar 4 activity diagram insert pegawai memiliki proses yang pertama adalah memasukan data. Pada proses pertama ini hrd diminta memasukan data pada kolom yang sudah disediakan. Setelah data sudah terisi, lalu user di minta memilih menu insert. Langkah selanjutnya sistem akan melakukan query insert dan data masuk kedalam database. Setelah data berhasil masuk kedalam database, maka sistem akan menampilkan pesan berisi pemberitahuan bahwa data sudah berhasil masuk ke database.

  Class Diagram yaitu sebuah kelas yang menggambarkan struktur dan relasi antar variable

  serta mendefinisikan kelas-kelas yang akan dibangun dalam sistem pendefinisian kelas-kelas yang akan dibangun. Class diagram juga menunjukkan variable dan operasi sebuah kelas serta variabl- batasan yang ada dalam hubungan-hubungan objek tersebut. Kelas memiliki tiga bagian utama yaitu atribut, operation, dan name. Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. Operation adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas. Name merupakan objek dari sebuah kelas [8].

  Gambar 6. Class Diagram Karyawan

  Gambar 5 class diagram karyawan menjelaskan bahwa sistem di bangun dengan pemrograman MVC. Class diagram pada gambar 5 menunjukan memiliki 1 boundary, controller

  , dan entity yaitu karyawan.

  Tahap selanjutnya modeling quick design. Tahapan ini menggambarkan model dari aplikasi yang akan dirancang nantinya. Penggambaran model yang akan dibangun ini mengacu pada quick plan agar tidak melebar dari topik.

  Gambar 7. Rancangan user interface pengaturan data kriteria

  Gambar 7 adalah rancangan user interface pengaturan kriteria dimana terdapat area input untuk pengguna agar bisa memasukan data karyawan. Area button pada gambar merepresentasikan area eksekusi seperti insert, delete, dan update. Button hitung dalam gambar 7 berfungsi unntuk memulai perhitungan SPK untuk menentukan hasil

  Gambar 8. Rancangan interface hasil perhitunngan

  Gambar 8 rancangan interface hasil perhitungan menggambarkan tampilan halaman hasil laporan. Hasil yang ditayangkan terdapat kriteria dan keputusan hasil perhitungan SPK. Pada area

  

button menggambarkan beberapa tombol eksekusi yang berfungsi untuk mencetak dan kembali ke

  menu pengaturan data kriteria Tahap selanjutnya adalah construction of prototype. Tahapan ini dilakukan untuk membentuk rancangan quick plan dan modeling quick design kedalam sebuah perangkat aplikasi. Aplikasi yang akan dibuat menggunakan Bahasa pemrograman Java dan menggunakan database MySql.

  Tahap terakhir dari metode prototyping adalah menerima Feedback dari pelanggan.

  

Feedback dilakukan untuk memastikan bahwa aplikasi yang dibangun sudah sesuai dengan

  permintaan. Feedback yang diberikan oleh pelanggan untuk pembuatan aplikasi ini adalah tidak ada masukan karena aplikasi yang dibangun sudah sesuai dan bisa menjawab kebutuhan dari pelanggan.

  Pembuatan SPK terdapat empat kriteria, diantaranya pengalaman kerja, absensi, poin, dan jemlah lebih produksi pertahun. Pengalaman kerja merupakan lama waktu karyawan tersebut bekerja di perusahaan tersebut. Absensi merupakan jumlah ketidakhadiran karyawan dalam satu tahun. Poin kerja merupakan point yang di berikan pada karyawan sebagai nilai dari kelakuan nya. Dalam 1 tahun masa kerja, karyawan di beri 5 point dan akan berkurang bila karyawan tersebut terlibat masalah. Jumlah kelebihan produksi Merupakan jumlah dari kelebihan target produksi pertahun. Nilai dari kriteria masing- masing adalah antara 1 sampai dengan 5. Proses penilaian krirteria sebagai berikut :

  • 1 = < 5 tahun 2 = 5 - 9 tahun 3 = 10 - 14 tahun 4 = 15 - 20 tahun 5 = > 20 tahun

  C1 = Pengalaman kerja

  • 1 = <10 2 = 10

  C2 = Absensi

  • – 20 3 = 21
  • – 30 4 = 31 – 40 5 = > 40
    • 1 = 1 2 = 2 3 = 3 4 = 4 5 = 5

  C3 = Point kerja

  • 2 = 3000

  C4 = Kelebihan produksi 1 = < 3000 bungkus

  • – 5999 bungkus 3 = 6000 – 7999 bungkus 4 = 8000
  • – 10000 bungkus 5 = > 10000 bungkus

  Bobot yang diberikan pihak PT Rena Djaja Semarang adalah 3 untuk pengalaman yang merupakan benefit , 5 untuk absensi yang merupakan cost, 2 untuk poin yang merupakan benefit, dan 2 untuk jumlah kelebihan produksi yang merupakan benefit. Bobot tersebut perlu dilakukan perbaikan dengan cara membagi tiap bobot dengan jumlah bobot yang ada supaya hasilnya menjadi 1. Berdasarkan perbaikan bobot yang dilakukan maka bobot yang diperoleh adalah 0.25 untuk pengalaman, 0.41 unntuk absensi, 0.17 untuk poin, dan 0.17 untuk kelebihan produksi.

4. Hasil dan Pembahasan

  Hasil dari penelitian tentang perancangan dan pengimplementasian SPK pemberian bonus pada karyawan adalah berupa program aplikasi yang digunakan untuk mendukung keputusan dalam memberikan bonus pada karyawan. Sistem tersebut dapat menghasilkan output informasi berupa program berisikan daftar karyawan yang memperoleh bonus dan tidak. Proses pertama adalah perhitungan SPK.

  Tabel 1. Tabel karyawan

KELEBIAHAN KELAKUAN MASA KERJA

  

NO NAMA ABSENSI PRODUKSI

(tahun) (POIN) PERTAHUN

  1 TARMINI SULISTYAWATI

  5

  1

  5

  1

  2 SARMI

  5

  1

  5

  2

  3 SUMI WIJAYANTI

  5

  1

  5

  2

  4 YANTI

  4

  3

  2

  2

  5 NOVITA

  1

  2

  4

  5

  6 SULIS SETYOWATII

  1

  1

  5

  4

  7 HENY NURVITA

  1

  4

  5

  2 Perhitungan vektor S dapat dilakukan dengan rumus 1. Vektor S dapat dihituung sebagai

  berikut:

  0.25 -0.41

  0.17

  0.17

  • ) (1 ) (5 ) (1 ) = 1.9659

  S1 = (5

  0.25 -0.41

  0.17

  0.17

  ) (1 ) (5 ) (2 - ) = 2.2118 S2 = (5

  0.25 -0.41

  0.17

  0.17

  • 0.25 -0.41

  ) (1 ) (5 ) (2 ) = 2.2118 S3 = (5

  0.17

  0.17

  ) (3 ) (2 ) (2 - ) = 1.1409 S4 = (4

  0.25 -0.41

  0.17

  0.17

  • 0.25 -0.41

  ) (2 ) (4 ) (5 ) = 1.2524 S5 = (1

  0.17

  0.17

  • 0.25 -0.41

  ) (1 ) (5 ) (4 ) = 1.6641 S6 = (1

  0.17

  0.17

  ) (4 ) (5 - ) (2 ) = 0.8378 S7 = (1

  Berdasarkan perhitungan SPK, maka karyawan yang mendapatkan bonus adalah Tarmini, Sarmi, Sumi, Novita, dan Sulis. Kesimpulan tersebut didapat setelah uji kombinasi kriteria sehingga mendapatkan Batasan 1.1767 dan vector s yang tidak mencapai batas maka tidak mendapatkan bonus. Perhitungan sudah di dapat langkah selanjutnya membuat program aplikasi.

  

Gambar 10. Halaman utama program

  Gambar 10 Tampilan merupakan tampilan awal dari program. Tampilan awal berisikan tabel yang berisikan data dari karyawan yang tersimpan didalam database. Tampilan utama terdapat menu insert yang berfungsi memasukan data karyawan ke database, menu update untuk mengubah data karyawan yang berada dalam database, menu delete yang berfungsi untuk menghapus data karyawan dalam database, dan menu hitung yang berfungsi untuk perhitungan SPK pemberian bonus.

  Kode Program 1 proses menampilkan data dari database 1.

  Private void load(){ 2. Statement sta; 3. PreparedStatement prep; 4. ResultSet res; 5. Connection koneksi = new Koneksi().Koneksi(); 6. DefaultTableModel t=new DefaultTableModel(); 7. t.addColumn("ID"); 8. t.addColumn("Nama"); 9. t.addColumn("Pengalaman"); 10. t.addColumn("Absen"); 11. t.addColumn("Poin"); 12. t.addColumn("Kelebihan_Produksi"); 13. jTable1.setModel(t); 14. try { 15. sta = koneksi.createStatement(); 16. res=sta.executeQuery("SELECT * FROM tb_karyawan"); 17. while(res.next()){ 18. t.addRow(new Object[]{ 19. res.getString("ID"), 20. res.getString("Nama"), 21. res.getString("Pengalaman"), 22. res.getString("Absen"), 23. res.getString("Poin"), 24. .getString("Kelebihan_Produksi") 25. }); 26. } 27. } catch (Exception e) { 28. } 29. }

  Proses menampilkan data pada tampilan utama di awali dengan membuat koneksi ke dalam database. Proses selanjutnya membuat query select untuk memanggil data dari database kedalam program aplikasi.

  Kode Program 2 proses insert data 1.

  Statement sta; 2. PreparedStatement prep; 3. ResultSet res; 4. Connection koneksi = new Koneksi().Koneksi(); 5. try { 6. sta = koneksi.createStatement(); 7. sta.executeUpdate("insert into tb_karyawan values (" 8.

  • " ' "+id.getText()+" ', " 9.
  • " ' "+nama.getText()+" ', " 10.
  • " ' "+pengalaman.getText()+" ', " 11.
  • " ' "+absen.getText()+" ', " 12.
  • " ' "+poin.getText()+" '," 13.
  • " ' "+produksi.getText()+" ' )"); 14.

  JOptionPane.showMessageDialog(rootPane,"Data Berhasil di Tambah!!"); 15. } catch (Exception e) { 16. JOptionPane.showMessageDialog(rootPane, "Ada masalah !"+e); 17. } 18. load(); 19. }

  Proses insert pada kode program 2 diawali dengan memberikan koneksi ke dalam database. Langkah selanjutnya adalah menuliskan query insert untuk memasukan data ke database. Data yang berhasil masuk kedalam database akan mendapatkan pesan “Data Berhasil di Tambah!” dan bila gagal akan mendapat pesan error.

  

Gambar 11. Hasil akhir

  Gambar 11 hasil akhir adalah halaman berisi tabel data karyawan yang telah dilakukan proses perhitungan sengan SPK. Karyawan yang akan mendapatkan bonus dapat dilihat pada kolom Hasil, “YA” untuk karyawan yang akan mendapatkan bonus dan “TIDAK” untuk karyawan yang tidak mendapatkan bonus. Halaman hasil akhir ini memiliki menu print yagn berfungsi untuk mencetak lamporan sebagai bukti dan menu exit untuk kembali ke tampilan utama.

  Kode Program 3 proses perhitungan SPK

  1. private void load(){ 2.

  Statement sta; 3. PreparedStatement prep; 4. ResultSet res; 5. Connection koneksi = new Koneksi().Koneksi(); 6. DefaultTableModel t=new DefaultTableModel(); 7. t.addColumn("ID"); 8. t.addColumn("Nama"); 9. jTable1.setModel(t); 10. try { 11. sta = koneksi.createStatement(); 12. res=sta.executeQuery("SELECT * FROM tb_karyawan"); 13. while(res.next()){ 14. double sPengalaman = 0; 15. double sAbsen = 0; 16. double sPoin =0; 17. double sKelebihan_Produksi = 0; 18. double hasilAkhir = 0; 19. String hasilTampil; 20. if(res.getInt("Pengalaman") < 5) {sPengalaman = 1; } 21. else if(res.getInt("Pengalaman") < 10) {sPengalaman = 2;} 22. else if(res.getInt("Pengalaman") < 15) {sPengalaman = 3;} 23. else if(res.getInt("Pengalaman") < 21) {sPengalaman = 4; } 24. else if(res.getInt("Pengalaman") > 20) {sPengalaman = 5; } 25. if(res.getInt("Absen") < 10) {sAbsen = 1;} 26. else if(res.getInt("Absen") < 21) {sAbsen = 2; } 27. else if(res.getInt("Absen") < 31) {sAbsen = 3; } 28. else if(res.getInt("Absen") < 41) {sAbsen = 4; } 29. else if(res.getInt("Absen") > 40) {sAbsen = 5; } 30. if(res.getInt("Poin") == 1) {sPoin = 1; } 31. else if(res.getInt("Poin") == 2) {sPoin = 2; } 32. else if(res.getInt("Poin") == 3) {sPoin = 3; } 33. else if(res.getInt("Poin") == 4) {sPoin = 4; } 34. else if(res.getInt("Poin") == 5) {sPoin = 5; } 35. if(res.getInt("Kelebihan_Produksi") < 3000) {sKelebihan_Produksi = 1; } 36. else if(res.getInt("Kelebihan_Produksi") < 6000) {sKelebihan_Produksi = 2; } 37. else if(res.getInt("Kelebihan_Produksi") < 8000) {sKelebihan_Produksi = 3; } 38. else if(res.getInt("Kelebihan_Produksi") < 10001) {sKelebihan_Produksi = 4; } 39. else if(res.getInt("Kelebihan_Produksi") > 10000) {sKelebihan_Produksi = 5; } 40.

hasilAkhir = Math.pow(sPengalaman,0.25) * Math.pow(sAbsen, -0.41) * Math.pow(sPoin, 0.17)

41.

  • Math.pow(sKelebihan_Produksi, 0.17); 42.

  if(hasilAkhir< 1.1767) {hasilTampil = "TIDAK";} 43. else {hasilTampil="YA";} 44. t.addRow(new Object[]{ 45. res.getString("ID"), 46. res.getString("Nama"), 47. hasilTampil}); 48. } 49. } catch (Exception e) { 50. } 51. }

  Proses perhitungan SPK diawali dengan membuat koneksi ke dalam database. Langkah selanjutnya mempersiapkan kolom yang akan ditampilkan, pada aplikasi ini kolom yang akan ditampilkan adalah kolom ID, Nama, dan kolom hasil akhir. Langkah selanjutnya membuat normalisasi dari data yang sudah ada untuk memudahkan dalam perhitungan. Data yang sudah di normalisasikan kemudian di hitung dengan fungsi hasil akhir dan kesimpulannya akan di tampilkan dengan fungsi hasil tampil.

  Tahap akhir adalah testing yaitu pengujian sistem program yang diintegrasikan atau diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem yang telah terpenuhi. Pengujian yang akan digunakan yaitu dengan black-box testing. Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja, inisialisasi dan kesalahan terminasi [9].

  Tabel 3 Hasil Black Box Testing

No Komponen Skenario Pengujian Hasil yang diharapkan Status

Tombol Insert Menambah data kedalam database Berhasil

  Tombol Update Mengubah data kedalam database Berhasil Tampilan

  1. utama Tombol Delete Menghapus data dari database Berhasil

  Tombil Hitung Menuju ke halaman hasil dan Berhasil melakukan perhitungan SPK Tombol Print Mencetak hasil laporan Berhasil Tampilan

  2 Tombol Exit Kembali ke halaman tampilan Berhasil Laporan utama Tabel 3 berisi mengenai hasil Black Box testing yang dilakukan oleh pengembang aplikasi.

  Black Box testing dilakukan untuk memeriksa validitas dari

  fungsi-fungsi yang berkaitan untuk menjalankan aplikasi. Fungsi yang dinyatakan valid akan memiliki status berhasil sedangkan yang tidak valid memiliki status gagal pada kolom Status.

  5. Kesimpulan

  Pembangunan aplikasi sistem pendukung keputusan pemberian bonus karyawan dengan mengunakan bahasa pemrograman java dapat membantu pengguna yang mengalami kesulitan dalam memilih penerima bonus. Pengguna akan di permudah dengan menggunakan aplikasi ini. Aplikasi SPK yang dibangun meminta pengguna untuk melengkapi data karyawan sebagai kriteria yang di perlukan untuk melakukan analisis.

  Proses analisi dilakukan dengan mengambil data pada database dan melakukan perhitungan SPK dengan metode WP pada aplikasi yang sudah dibuat. Metode WP pada aplikasi ini dapat menyelesaikan masalah karena metode ini dapat mencari nilai tengah dari hasil akhir dengan menggunakan perhitunngan kombinasi pada seluruh kriteria. Berdasarkan analisis apabila hasil melebihi batas nilai tengah maka akan di nyatakan menerima bonus sedangkan hasil yang berada di bawah batas nilai tengah akan dinyatakan tidak mendapatkan bonus.

  6. Daftar Pustaka

  [1] Adisu, E. (2008). Hak Karyawan Atas Gaji & Pedoman Menghitung. Jakarta : Praninta Offset

  [2] Yuke Permatasari, 2013,”Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Pegawai Pada Hotel Alamanda Klaten Dengan Menggunakan Metode Weighteded Product”, Jurnal SPK

  Vol. 10 No. 1 , 1 -15

  [3] Putra Jaya, 2014,” Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Bonus Karyawan Menggunakan Metode Weighteded Product (WP) (Studi Kasus: PT.Gunung Sari Medan)”, Jurnal SPK Vol.

12 No. 2 , 17-35

  [4] Latifah Maulida Rahma, 2014,”Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Penerima Bonus

  Karyawan Menggunakan Metode Weighteded Product (WP)”, Jurnal SPK Vol. 12 No.3, 19 -

  32 [5] Hutahaean, J. (2014). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish [6] Nofriansyah, D. (2014). Konsep Data Mining vs Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta :

  Deepublish [7] Pressman RS, 2010,

  “Software Engineering: A Practitioner’s Approach,” 7th ed, Mc Grow Hill. [8] Nugroho, A. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java.Yogyakarta :

  Andi [9] Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak

  • – Buku I, Pendekatan Praktisi (Edisi 2). Yogyakarta : Andi

Dokumen yang terkait

RENTABILITAS DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA AGROINDUSTRI TAHU BULAT SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN TOTAL PERAJIN (Studi Kasus pada Agroindustri Tahu Bulat Songkha di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

0 1 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Awingngu Ruangan: Pandangan Germita Baitani Pulutan terhadap Kawin Adat Sebelum Kawin Gereja

0 0 34

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI GULA AREN (Studi Kasus Di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis) IMA PURNAMASARI, SOETORO, FITRI YUROH

0 0 5

Kata Kunci :Saluran Pemasaran, Kelapa, Usahatani PENDAHULUAN - ANALISIS SALURAN PEMASARAN KELAPA BUTIRAN (Suatu Kasus di Desa Kersaratu Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran)

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Advertorial Wisata Alam Lereng Kelir Desa Gertas

0 1 23

Kata Kunci: Serundeng, Pemasaran, Saluran PENDAHULUAN - ANALISIS SALURAN PEMASARAN SERUNDENG KELAPA (Suatu Kasus pada Perusahaan Serundeng Sari Ayam Cap Koki di Desa Saguling Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis)

0 2 8

ANALISIS RENTABILITAS DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG (Studi Kasus Pada Perusahaan Keripik Pisang Sari Rasa di Desa Buniseuri Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) DEWI ARIANI WIDIAWATI, SOETORO, SUDRADJAT

0 2 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Corporate Identity Klinik Utama Mata Maluku

0 0 23

Kata Kunci: comring, Kabupaten Ciamis, pemasaran PENDAHULUAN - ANALISIS SALURAN PEMASARAN COMRING (Suatu Kasus pada Perusahaan Dua Putri HR di Desa Linggapura Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis)

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: T-Shirt Motivasi sebagai Media Komunikasi untuk Meningkatkan Motivasi Belajar: Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Angkatan 2015

0 0 21