PENG 6 PJ02 2015 Penegasan Atas e Faktur

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
GEDUNG UTAMA LANTAI 9, JALAN JEND. GATOT SUBROTO NOMOR 40-42, JAKARTA 12190, KOTAK POS 124
TELEPON (021) 5250208, 5251609; FAKSIMILI 5732062; SITUS www.paiak.ao.id
LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 500200;
EMAIL penciaduanaPaiak.ao.id

PENGUMUMAN
NOMOR PENG- 6 /PJ.02/2015
TENTANG
PENEGASAN ATAS e-FAKTUR

Sehubungan dengan implementasi Faktur Pajak berbentuk elektronik (e-Faktur), dengan ini
disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1.

Bahwa pemberlakuan e-Faktur dimaksudkan untuk memberikan kemudahan, kenyamanan, dan
keamanan bagi Pengusaha Kena Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan khususnya
pembuatan Faktur Pajak.

2.


Sesuai dengan Pasal 11 ayat (3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151/PMK.03/2013 tentang
Tata Cara Pembuatan dan Tata Cara Pembetulan atau Penggantian Faktur Pajak mengatur
bahwa Pengusaha Kena Pajak yang diwajibkan membuat Faktur Pajak berbentuk elektronik
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak.

3.

Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-136/PJ/2014 tentang Penetapan
Pengusaha Kena Pajak yang Diwajibkan Membuat Faktur Pajak Berbentuk Elektronik, telah
ditetapkan Pengusaha Kena Pajak yang dikukuhkan pada Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan
Kantor Wilayah DJP di Pulau Jawa dan Bali diwajibkan membuat e-Faktur mulai tanggal 1 Juli
2015.

4.

Sesuai dengan Pasal 11 ayat (4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151/PMK.03/2013 tentang
Tata Cara Pembuatan dan Tata Cara Pembetulan atau Penggantian Faktur Pajak mengatur
bahwa Pengusaha Kena Pajak yang telah diwajibkan membuat Faktur Pajak berbentuk elektronik
namun tidak membuat Faktur Pajak berbentuk elektronik atau membuat Faktur Pajak berbentuk

elektronik namun tidak mengikuti tata cara yang telah ditentukan, Pengusaha Kena Pajak tersebut
dianggap tidak membuat Faktur Pajak.

5.

Pengusaha Kena Pajak yang tidak membuat Faktur Pajak sebagaimana dimaksud pada angka 4
dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% (dua persen) dari Dasar Pengenaan Pajak
sesuai dengan Pasal 14 ayat (4) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

6.

Faktur Pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada angka 4,
bukan merupakan Pajak Masukan bagi Pengusaha Kena Pajak Pembeli Barang Kena Pajak
dan/atau Penerima Jasa Kena Pajak.

7.


Sesuai dengan Pasal 1 ayat (1) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2014
tentang Tata Cara Pembuatan dan Pelaporan Faktur Pajak Berbentuk Elektronik mengatur bahwa
Faktur Pajak berbentuk elektronik, yang selanjutnya disebut e-Faktur, adalah Faktur Pajak yang
dibuat...

Kp.: PJ.0232/PJ.0201

-2-

dibuat melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan/atau disediakan oleh Direktorat
Jenderal Pajak.
8. Aplikasi atau sistem elektronik yang digunakan untuk membuat e-Faktur adalah aplikasi desktop
yang ditentukan dan/atau disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak yang dapat diunduh di:
a. http://svc.efaktur.pajak.go.id/installer/EFaktur Windows 32bit.zip (untuk Windows 32 bit);
b. http://svc.efaktur.paiak.go.id/installer/EFaktur Windows 64bit.zip (untuk Windows 64 bit);
c. http://svc.efakturpalak.cio.id/installer/EFaktur Lin32.zip (untuk Linux 32 bit);
d. http://svc.efakturpaiak.go.id/installer/EFaktur Lin64.zip (untuk Linux 64 bit); atau
e. http://svc.efakturpaiak.go.id/installer/EFaktur Mac64.zip (untuk Macinthos 64 bit)
9. Aplikasi e-Faktur sebagaimana dimaksud pada angka 8 dapat dipergunakan untuk membuat eFaktur mulai tanggal 1 Juli 2015 untuk Pengusaha Kena Pajak yang dikukuhkan pada Kantor
Pelayanan Pajak di lingkungan Kantor Wilayah DJP di Pulau Jawa dan Bali, kecuali Pengusaha

Kena Pajak yang ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Pajak sebagai Pengusaha Kena
Pajak yang diwajibkan membuat e-Faktur selain tanggal tersebut.
10. Aplikasi e-Faktur merupakan aplikasi untuk membuat Faktur Pajak berbentuk elektronik yang
sekaligus satu kesatuan untuk membuat e-SPT Masa PPN 1111. Pengusaha Kena Pajak yang
ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Pajak sebagai Pengusaha Kena Pajak yang
diwajibkan membuat e - Faktur wajib membuat e - SPT Masa PPN 1111 dengan menggunakan
aplikasi e-Faktur.
11. Pengusaha Kena Pajak yang ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Pajak sebagai
Pengusaha Kena Pajak yang diwajibkan membuat e-Faktur dan yang menggunakan deemed
Pajak Masukan sebagaimana dimaksud pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor
74/PMK.03/2010 tentang Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan Bagi Pengusaha
Kena Pajak Yang Mempunyai Peredaran Usaha Tidak Melebihi Jumlah Tertentu dan Peraturan
Menteri Keuangan 79/PMK.03/2010 tentang Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan
bagi Pengusaha Kena Pajak yang Melakukan Kegiatan Usaha Tertentu, e-SPT Masa PPN
1111DM dibuat dengan menggunakan aplikasi e-SPT Masa PPN 1111DM.
12. Salah satu syarat untuk menggunakan aplikasi e-Faktur, Pengusaha Kena Pajak harus memiliki
sertifikat elektronik. Syarat dan ketentuan untuk memperoleh sertifikat elektronik telah diatur dalam

Pasal 9A ayat (2) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012 sebagaimana telah
diubah terakhir dengan PER-17/PJ/2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Direktur

Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012 tentang Bentuk, Ukuran, Tata Cara Pengisian Keterangan,
Prosedur Pemberitahuan dalam rangka Pembuatan, Tata Cara Pembetulan atau Penggantian, dan
Tata Cara Pembatalan Faktur Pajak.
13. Pengusaha Kena Pajak yang telah diwajibkan membuat e-Faktur dan belum memiliki sertifikat
elektronik diminta untuk segera mengajukan permintaan sertifikat elektronik melalui Kantor
Pelayanan Pajak tempat Pengusaha Kena Pajak dikukuhkan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
14. Dihimbau kepada seluruh Pembeli Barang Kena Pajak dan/atau Penerima Jasa Kena Pajak yang
menerima Faktur Pajak dari Pengusaha Kena Pajak yang telah ditetapkan sebagai Pengusaha
Kena Pajak yang diwajibkan membuat e-Faktur agar memastikan bahwa:

a. Faktur...

Kp.: PJ.0232/PJ.0201

-3-

a. Faktur Pajak yang diterima tersebut merupakan e-Faktur (tampilan sebagaimana contoh
terlampir);
b. Keterangan yang tercantum dalam e-Faktur tersebut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

dan/atau sesungguhnya melalui:
1) Fitur Pajak Masukan pada aplikasi e-Faktur (bagi Pembeli Barang Kena Pajak dan/atau
Penerima Jasa Kena Pajak yang merupakan Pengusaha Kena Pajak yang telah memiliki
aplikasi e-Faktur); dan/atau
2) Pemindaian barcode/QR Code yang tertera pada e-Faktur (handphone atau smartphone
tertentu dapat melakukan scanning QR Code).
Dengan melakukan validasi tersebut Pembeli Barang Kena Pajak dan/atau Penerima Jasa Kena
Pajak telah berperan secara aktif untuk memastikan bahwa Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang telah dibayar ke Pengusaha
Kena Pajak Penjual Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak disetor ke Kas Negara.
15. Pengumuman ini sekaligus merupakan surat pemberitahuan dan undangan kepada seluruh
Pengusaha Kena Pajak yang belum memiliki sertifikat elektronik untuk segera mengurus melalui
Kantor Pelayanan Pajak tempat Pengusaha Kena Pajak dikukuhkan.
Demikian untuk dimaklumi.

op t4 GA N kc,,,,6

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal /6 jaw zotc
irektur Jenderal Pajak,

Peraturan Perpajakan I,

o
es

i.a

1)%,

JENDE.kt,\• '
.---

wan
IP 196708221988031001 74

Tenibusan:
1. Direktur Jenderal Pajak;
2.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak;


3.

Direktur Transformasi Proses Bisnis;

4.

Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi;

5.

Direktur Teknologi Informasi Perpajakan;

6.
7.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat;
Kepala Kantor Wilayah DJP di seluruh Indonesia;

8.

9.

Kepala Kantor Pelayanan Pajak di seluruh Indonesia;
Kepala Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan; dan

10. Kepala Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan di seluruh Indonesia.

Kp.: PJ.0232/PJ.0201

LAMPIRAN
PENGUMUMAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PENG- 6 /PJ.02/2015
TENTANG FAKTUR PAJAK BERBENTUK ELEKTRONIK
(e-FAKTUR)

CONTOH TAMPILAN PDF/ CETAKAN KERTAS e-FAKTUR

Faktur Pa j ak
Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak : 010.000-14.12345678
Pengusaha Kena Pajak


Nama : xxx
Alamat : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NPWP : 07.773.920.9-502.000
Pembeli Barang Kena Pajak / Penerima Jasa Kena Pajak

Nama : yyy
Alamat : YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY
NPWP : 24.166.003.4-721.000

No.

1

Harga Jual/Penggantian/Uang
Muka/Termin

Nama Barang Kena Pajak / Jasa Kena Pajak
PRODUK KLM
Rp 5.000.000 x 3


15.000.000,00

Harga Jual / Penggantian

15.000.000,00

Dikurangi Potongan Harga

0,00

Dikurangi Uang Muka
Dasar Pengenaan Pajak

15.000.000,00

PPN = 10% x Dasar Pengenaan Pajak

1.500.000,00

Total PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah)

• _.
Sesual

... . .
ber l a k u ,

.

0,00
....

ket en t uan
r
en era
aja k menga ur bahwa Faktur Pajak ini telah ditandatangani secara elektronik
sehingga tidak diperlukan tanda tangan basah pada Faktur Pajak ini.
JAKARTA TIMUR, 01 JULI 2014

0

SLAMET AMAN SENTOSA

0

PEMBERITAHUAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK: Faktur Pajak ini telah dilaporkan ke Direktorat Jenderal Pajak dan telah
memperoleh persetujuan sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku

1

Kp.: PJ.023/PJ.0201

dari

1

-2PENJELASAN ATAS TAMPILAN PDF/ CETAKAN KERTAS e-FAKTUR

Faktur Pa. ak
Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak : 010.000-14.12345678
Pengusaha Kena Pajak
Nama : xxx
Alamat : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NPWP : 07.773.920.9-502.000
Pembeli Barang Kena Pajak / Penerima Jasa Kena Pajak
Nama : yyy
Alamat : YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY
NPWP : 24.166.003.4-721.000

No.

1

Harga Jual/Penggantian/Uang
Muka/Termin

Nama Barang Kena Pajak / Jasa Kena Pajak
PRODUK KLM
Rp 5.000.000 x 3

15.000.000,00

Harga Jual / Penggantian

15.000.000,00

Dikurangi Potongan Harga

0,00

Dikurangi Uang Muka
Dasar Pengenaan Pajak

15.000.000,00

PPN = 10% x Dasar Pengenaan Pajak

1.500.000,00

Total PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah)

0,00

--- - dengan ketentuanyangg berlaku, ire—
— orat Jenderal Pajakmenga ur bahwa Faktur Pajak ini telah ditandatangani secara elektronik
sehingga tidak diperlukan tanda tangan basah pada Faktur Pajak ini.

a

JAKARTA TIMUR, 01 JULI 2014

a

Tanggal;
Merupakan tanggal
pembuatan Faktur
Pajak

r

a

QR Code:
■■•••■■•■•■ila

SLAMET AMAN SENTOSA

Kode ini berfungsi sebagai
pengaman e-Faktur. Untuk
verifikasi kode ini dapat
dilakukan dengan cara
memindai QR Code melalui
handphone yang memiliki fitur
yang mendukung

Niima Penandatangan:
Nama Pejabat/Pegawai yang
ditunjuk oleh Pengusaha Kena
Pajak sesuai dengan Paso! 13
PER-24/PJ/2012 dan
perubahannya

Referensi:
Dalam hal Pengusaha Kena Pajak
mencantumkan referensi/catatan pada
aplikasi e-Faktur, maka di bawah QR
Code akan tercetak referensi/catatan
Pengusaha Kena Pajak

Pemberitahuan;

PEMBERITAHUAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK: Faktur Pajak ini telah dilaporkan ke Direktorat Jenderal Pajak dan telah
memperoleh persetujuan sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku

Pemberitahuan Direktorat Jenderal
Pajak bahwa Faktur Pajak ini telah
dibuat untuk memenuhi ketentuan
Pasal 11 PER-16/PJ/2o14 tentang Tata
Cara Pembuatan dan Pelaporan
Faktur Pajak Berbentuk Elektronik

ektur Jenderal Pajak,
ur Peraturan Perpajakan I
4f !
Kp.: PJ.023/PJ.0201

wan
NIP 196708221988031001

sk