PENDAHULUAN Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Solo Grand Mall Surakarta.

1

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Manajemen Sumber Daya Manusia saat ini merupakan hal yang tak bisa
tidak menjadi kewajiban bagi para pengelola organisasi, lembaga atau instansi
pemerintah. Solo Grand Mall Surakarta merupakan salah satu pusat
perbelanjaan di Surakarta dengan jumlah karyawan yang mencapai 200 orang
lebih yang terdiri dari staff manajemen hingga bagian kebersihan. Seiring
dengan perkembangan dunia bisnis, sebagai Sumber Daya Manusia yang juga
sebagai bagian dari organisasi secara umum. ini sering ditunjuk sebagai faktor
utama jika terjadi kegagalan pencapaian tujuan atau target organisasi.
Menghadapi perubahan tersebut perlu adanya perencanaan baik melalui
inovasi struktural, kebijakan, sasaran atau filosofi operasional yang didesain
dan diimplementasikan terutama untuk meraih target dan strategi dengan
potensi yang ada, melalui sumber daya manusia yang bekerja pada organisasi
modern tersebut (Simons, 2000 : 15). Hingga pertengahan dekade 1990,

kebanyakan penelitian menganai manajemen karir terfokus pada variabel
kercerdasan otak atau IQ (Intelligence Quotient), sebagai contoh uji IQ yang
dirancang untuk memastikan kemampuan intelektual umum seseorang dalam
ujian masuk universitas, pascasarjana dan jabatan sehingga makin banyak

1

2

kecerdasan umum dan kemampuan verbal diperlukan untuk melakukan
pekerjaan dengan sukses (Robbis, 2001 : 46).
Kecerdasan emosional adalah bagaimana menggunakan emosi secara
efektif untuk mencapai tujuan, membangun hubungan dan meraih keberhasilan
(Patton, 1998 : 2). Dengan kecerdasan emosional bisa diharapkan dapat
memotivasi kondisi

psikologi menjadi pribadi karyawan yang matang.

Terwujud dalam bentuk kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif
menerapkan sumber daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi

koneksi dan pengaruh manusia. Beberapa survey tersebut menunjukkan bahwa
keberhasilan sebuah usaha bukan ditentukan oleh kemampuan teknikal, tetapi
lebih pada kemampuan dasar untuk belajar, berkomunikasi, adaptasi,
kreatifitas, kepercayaan diri dan ketahanan mental.
Goleman (2000 : 7) mengatakan bahwa peran IQ dalam keberhasilan
dunia kerja hanya mencapai posisi kedua sesudah EI dalam menentukan
peraihan prestasi puncak dalam pekerjaan seseorang. Boyatzis (2002 : 21)
menyatakan bahwa dalam pengembangan kecerdasan emosional pada tiap level
organisasi memerlukan adanya emotional intelegence atau EI, sehingga setiap
orang dapat meningkatkan kemampuannya sebagaimana pemimpin yang dapat
menambah dan meningkatkan kinerja untuk pribadinya sendiri maupun
organisasi yang dipimpinya.
Motivasi dapat timbul karena kebutuhan. Toeri Mc.Clelland menyatakan
bahwa prestasi, kekuasaan dan afiliasi merupakan tiga kebutuhan penting dalam

3

kaitannya dengan motivasi seseorang (Robbins, 2003 : 198). Kebutuhan
berprestasi meliputi dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan
dengan seperangkat standar, berusaha keras untuk sukses. Kebutuhan akan

kekuasaan meliputi kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam
suatu cara yang orang-orang itu

(tanpa dipaksa) tidak akan berprilaku

demikian. Kebutuhan akan afiliasi meliputi hasrat untuk berhubungan antar
pribadi yang santun dan akrab.
Peningkatan kinerja dalam suatu organisasi terkait erat dengan suatu
sistem komunikasi. Komunikasi merupakan alat yang sangat penting dalam
menjalankan fungsi-fungsi utama dalam organisasi. Bagi pemimpin yaitu;
memberikan proses menajerial yaitu merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin dan mengendalikan sehingga komunikasi yang dijalankan dalam
usaha mencapai tujuan bersama, termasuk didalamnya menghasilkan tingkat
kepuasaan kerja karyawan.
Komunikasi penting dalam menjalankan fungsi utama di dalam
organisasi, kendali (kontrol, pengawasan), motivasi, pengungkapan emosional
dan informasi. Bagi pemimpin komunikasi memberikan saluran untuk proses
manajerial

yaitu


merencanakan,

mengorganisasikan,

memimpin

dan

mengendalikan, sehingga wajar untuk disimpulkan bahwa salah satu kekuatan
yang menghambat kinerja kelompok

yang sukses adalah kurangnya

komunikasi yang efektif, tidak ada kelompok atau organisasi dapat eksis tanpa

4

komunikasi, dengan pentrasferan makna dari satu orang ke orang lain informasi
dan gagasan dapat dihantarkan.

Menurut J. Stoner (1996 : 35) komunikasi adalah proses yang
dipergunakan oleh manusia untuk mencari kesamaan arti lewat transisi pesan
simbolik, sejalan dengan pendapat Robbins (1996 : 29) yakni: komunikasi
harus mencakup baik pentransferan maupun pemahaman makna.
Mengingat perannya yang penting dalam menunjang kelancaran
berorganisasi, maka perhatian yang cukup perlu dicurahkan untuk mengelola
komunikasi dalam organisasi. Proses komunikasi yang begitu dinamik dapat
menimbulkan berbagai masalah yang mempengaruhi pencapaian sebuah
organisasi.
Dalam hal komunikasi yang terjadi antar Karyawan/ Staff, kompetensi
komunikasi yang baik akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas
yang diembannya, sehingga tingkat kinerja menjadi semakin baik. Dan
sebaliknya, apabila terjadi komunikasi yang buruk akibat tidak terjalinnya
hubungan yang baik, sikap otoriter atau acuh, perbedaan pendapat atau konflik
yang berkepanjangan, dan sebagainya, dapat berdampak pada hasil kerja yang
tidak maksimal.
Kinerja pegawai di organisasi ini dipengaruhi pula oleh motivasi kerja
yang merupakan efek dari interaksi individu. Individu-individu yang
termotivasi mempunyai loyalitas yang tinggi pada organisasinya. Dari


5

kecerdasan emosional pegawai ini dapat diketahui seberapa besar pengaruhnya
terhadap kinerja.
Dalam hal komunikasi di Solo Grand Mall Surakarta, proses komunikasi
yang sangat dinamik seringkali menimbulkan masalah seperti adanya
kesalahfahaman, perbedaan persepsi terhadap pelaksanaan tugas, interaksi yang
kurang baik antar pegawai, dan sebagainya yang berdampak pada kinerja yang
kurang maksimal. Solo Grand Mall sebagai pelopor pusat perbelanjaan modern
di Surakarta dan juga hingga saat ini merupakan mall dengan jumlah
pengunjung terbanyak merupakan salah satu penyebab penelitian ini dilakukan.
Bertitik tolak dari latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk
menganalisa permasalahan dengan mengambil judul penelitian ”Pengaruh
Kecerdasan Emosional Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Solo
Grand Mall Surakarta ”

B.

Perumusan Masalah
Berdasarkan hal di atas maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja Pegawai Solo Grand Mall Surakarta ?
2. Apakah komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
Pegawai Solo Grand Mall Surakarta?

6

3. Apakah kecerdasan emosional dan komunikasi secara bersama berpengaruh
terhadap kinerja Pegawai Solo Grand Mall Surakarta ?

C.

Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja Pegawai
Solo Grand Mall Surakarta.
2. Untuk menganalisis pengaruh komunikasi terhadap kinerja Pegawai Solo
Grand Mall Surakarta.
3. Untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional dan komunikasi secara
bersama-sama terhadap kinerja Pegawai Solo Grand Mall Surakarta


D.

Manfaat Penelitian
Penulis mengharapkan penelitian ini dapat mempunyai manfaat, antara
lain sebagai berikut :
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi dan bahan masukan
bagi penelitian-penelitian di masa yang akan datang.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung dan membuktikan teoriteori berkaitan dengan kecerdasan emosional dan komunikasi.

7

2. Manfaat Praktis
a. Mampu memberikan masukan kepada para pengambil keputusan terutama
di instansi yang terkait dalam peningkatan kualitas dan kinerja karyawan.
b. Memberikan wacana dan masukan dalam pengetahuan Sumber Daya
Manusia dalam pengembangan dan peningkatan potensi diri..

E.


Sistematika Penulisan
BAB I

PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian serta sistematika pembahasan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan

pustaka

merupakan

pengertian

dari


Kecerdasan

Emosional, Komunikasi dan Kinerja Pegawai Solo Grand Mall
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
Berisi tentang kerangka pemikiran, hipotesis, populasi, data dan
sumber data, metode pengumpulan data, definisi operasional
variabel, pengujian instrumen dan metode analisis data.

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang gambaran objek penelitian Solo Grand Mall
Surakarta, deskripsi data, hasil analisis data dan pembahasan.

8

BAB V


PENUTUP
Meliputi kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran yang
diambil dari hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KOMUNIKASI DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP Analisis Pengaruh Komunikasi Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Pegawai Puskesmas Jatiroto Kabupaten Wonogiri.

0 2 17

ANALISIS PENGARUH KOMUNIKASI DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP Analisis Pengaruh Komunikasi Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Pegawai Puskesmas Jatiroto Kabupaten Wonogiri.

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Komunikasi Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Pegawai Puskesmas Jatiroto Kabupaten Wonogiri.

0 3 8

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI SWALAYAN Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai swalayan Relasi sukoharjo.

1 14 10

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI SWALAYAN Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai swalayan Relasi sukoharjo.

0 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai swalayan Relasi sukoharjo.

0 3 7

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Pengalaman Kerja, Pelatihan Dan Loyalitas Terhadap Kinerja Karyawan Solo Grand Mall.

0 1 6

PENDAHULUAN Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Yang Mengunjungi Solo Grand Mall Surakarta.

0 1 8

Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Solo Grand Mall Surakarta.

0 2 15

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI

0 0 8