Perancangan Galeri Seni Rupa Di Bandung Dengan Konsep Kolaborasi.

ABSTRAK
Perancangan Galeri Seni Rupa di Bandung dengan Konsep “Kolaborasi”
Galeri seni rupa merupakan fasilitas publik yang menjadi suatu fasilitas yang menaungi
sarana belajar, pengetahuan, jual beli, dan sebuah fasilitas dimana seniman bisa
mensosialisasikan karyanya, serta masyarakat sekitar bisa mempelajari tentang berbagai jenis
dan aliran seni rupa
Dalam laporan ini penulis mencoba untuk mendeskripsikan galeri seni rupa secara umum
dan standar-standar serta peraturan yang ada dalam galeri seni rupa. Serta memaparkan proses
perencanaan dan perancangan proyek galeri seni rupa di Jl. Sutami.
Sesuatu yang lain yang dibahas dalam laporan ini adalah penerapan konsep “Kolaborasi”
baik pada furniture di galeri maupun pada ruangan di galeri tersebut. Serta bentuk geometris dan
dinamis yang menjadi dasar dalam proses perencanaan dan perancangan interior ruang pamer
lukisan.
Juga dalam perancangan galeri seni rupa, selain memperhatikan segi teknis tetapi tetap
memperhatikan nilai estetis pada suatu ruang.

iv

DAFTAR ISI

Halaman Judul


i

Lembar Pengesahan

ii

Pernyataan Orisinalitas Laporan dan Hasil Perancangan

iii

Pernyataan Publikasi Laporan dan Hasil Perancangan

iv

Abstrak

v

Kata Pengantar


vi

Daftar Isi

vii

BAB I Pendahuluan

1

1.1 Latar belakang masalah

1

1.2 Identifikasi Masalah

2

1.3 Tujuan Perancangan


2

1.4 Sumber Data

3

1.5 Metode Penelitian

3

1.6 Sistematika Penulisan

5

BAB II Landasan Perencanaan dan Perancangan

6

2.1 Kajian Teori


6

2.2 Tinjauan Umum Seni Rupa

8

2.3 Pengertian Kolaborasi

9

vii

2.4 Studi Image

10

2.5 Teknik Penyajian

14


2.5.1 Prinsip Tata Pamer

15

2.5.1.1 Tata Ruang

15

2.5.1.2 Tata Peletakan

18

2.5.1.3 Menurut Sirkulasi

20

2.6 Lingkup Pengunjung

23


2.7 Galeri Seni Rupa di Era Moderen

24

2.8 Kenyamanan Galeri Seni Rupa

24

2.9 Keamanan Galeri Seni Rupa

25

2.10 Penghawaan Galeri Seni Rupa

25

2.11 Pencahayaan Galeri Seni Rupa

25


2.12 Furniture Galeri Seni Rupa

27

BAB III Deskripsi Objek Studi

29

3.1 Deskripsi Project

29

3.2 Tinjauan Lokasi

30

3.2.1 Tinjauan Makro

30


3.2.2 Tunjauan mikro

30

3.3 Ide Implementasi Konsep pada Objek Studi

31

3.4 Analisa Tapak

33

3.5 Analisa Fungsional

37
viii

3.5.1 Kebutuhan Ruang


37

3.5.2 Zoning dan Blocking

43

3.5.2.1 Buble Diagram

43

3.5.2.1.1 Buble Diagram Umum

43

3.5.2.1.2 Buble Diagram Administrasi

44

3.5.2.1.3 Buble Diagram Pameran


44

3.5.2.2 Zoning dan Blocking

45

BAB IV PERANCANGAN

46

4.1 Deskripsi Proyek

46

4.2 Deskripsi Khusus Proyek

47




47

Lantai 1



o Galeri

47

o Ampitheatre

49

o Café

50

o Ruang Workshop Keramik

53

Lantai 2

53

o Galeri

54

o Galeri Selasar

55

o Perpustakaan

56

o Ruang Workshop Melukis

56

o Area Staff

58
ix

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

60



Simpulan

60



Saran

61

Daftar Gambar

xi

Daftar Tabel

xii

x

Daftar Gambar

2.1 Tampak Depan Selasar Seni Sunaryo

11

2.2 Ruang Pamer Penunjang

11

2.3 Sculpture Garden

11

2.4 Ampitheatre

11

2.5 Ruang Pamer Utama Galeri Seni Barli

13

2.6 Tampak Depan Galeri Seni Barli

13

2.7 Open Plan

15

2.8 Linier

16

2.9 Loop / Putaran

16

2.10 Complex

16

2.11 Labirin

17

2.12 Terpusat

17

2.13 Linier

18

2.14 Radial

18

2.15 Cluster

19

2.16 Grid

19

2.17 Pintu masuk dan pintu keluar terpisah

20

2.18 Tata pamer yang terpisah dalam 4 bagian

20

2.19 Jalan keluar dan jalan masuk sama

20

2.20 Variasi jalan masuk dan keluar yang sama

21

2.21 Variasi jalan masuk dan keluar yang sama

21

3.1 Sudut pengamatan lukisan

43
xi

3.2 Buble Diagram Umum

45

3.3 Buble Diagram Staff

45

3.4 Buble Diagram Ruang Pamer

46

3.5 Zoning dan Blocking Lt.1

46

3.6 Zoning dan Blocking Lt.2

47

4.1 Ruang Pamer Lt.1

48

4.2 Ceilling Ruang Pamer

49

4.3 Perspektif Galeri Lt.1

49

4.4 Ampitheatre

50

4.5 Pola Lantai dan Furniture Café Indoor

51

4.6 Café Outdoor

53

4.7 Ruang Workshop Keramik

54

4.8 Ruang Pamer Lt.2

55

4.9 Perpustakaan

57

4.10 Ruang Workshop Melukis

58

4.11 Area Staff

59

4.12 Ruang Rapat

59

xii

Daftar Tabel
3.1 Analis Tapak

31

3.2 Fungsi Pameran

36

3.3 Fungsi Pendidikan

37

3.4 Fungsi Rekreasi

39

3.5 Ruang Administrasi dan Kuratorial

41

xiii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti
“keahlian”, namun pada perkembangannya seni juga dapat diartikan sebagai sebuah disiplin
aktifitas yang tidak hanya mengandalkan keahlian, namun juga cara pandang yang khusus
terhadap dunia. Seni adalah suatu ketrampilan dalam melakukan aktifitas tertentu atau
merupakan spesialisasi (sumber:Teddy Eka Putra).
Seni dalam artian yang lebih luas, turut melibatkan ketrampilan dan juga daya imajinasi dari
seorang seniman sebagai pencinta seni itu sendiri dan masyarakat sebagai pengamat. Seni
menyediakan sebuah pengalaman, baik bagi seniman sebagai pencipta seni maupun
masyarakat sebagai pengamat, sebuah pengalaman. Baik pengalaman estetik, emosional,
1

intelektual, bahkan gabungan dari ketiganya. Dapat dikatakan bahwa seni adalah merupakan
sebuah bentuk komunikasi yang menggunakan begitu banyak media dalam wujudnya.
1.2 Identifikasi Masalah
Merancang fasilitas yang berkaitan dengan seni , tidak sekedar berkaitan dengan penataan
ruang di dalamnya saja, tetapi juga dapat menciptakan suasana yang mendukung eksistensi
estetika dari objek-objek seni yang dipamerkan dalam kesatuan yang memiliki nilai seni
yang tinggi. Galeri bukan hanya tempat untuk memajang karya seni saja, tetapi suatu tempat
yang mampu memberi penghargaan terhadap karya seniman agar lebih bernilai.
Permasalahan Perancangan :
-

Bagaimana menentukan aktivitas dan alur kegiatan yang berkaitan dengan ruang
galeri seni rupa?

-

Bagaimana merencanakan kebutuhan ruang yang mewadahi aktivitas tersebut serta
menyusun hubungan fungsional antar aktivitas?

-

Bagaimana menetapkan standar dan syarat-syarat pokok perancangan ruang interior
galeri seni agar memenuhi kriteria standar ruang pamer galeri seni?

-

Bagaimana merancang interior galeri seni lukis dengan menerapkan konsep
kolaborasi?

1.3 Tujuan Perancangan
Tujuan penciptaan desain pada tugas akhir ini adalah:
-

Menentukan aktivitas dan alur kegiatan yang berkaitan dengan ruang galeri seni rupa.
2

-

Merencanakan kebutuhan ruang yang mewadahi aktivitas tersebut serta menyusun
hubungan fungsional antar aktivitas.

-

Menetapkan standar dan syarat-syarat pokok perancangan ruang interior galeri seni
agar memenuhi kriteria standar ruang pamer galeri seni.

-

Merancang interior galeri seni lukis dengan menerapkan konsep kolaborasi.

1.4 Sumber Data
Ada pun data yang diperoleh dalam pengerjaan laporan pengantar Tugas Akhir ini, antara
lain berupa data primer dan data sekunder.
-

Data Primer yaitu, data utama yang diperoleh dari wawancara yang dilaksanakan oleh
penulis, yang bersumber langsung dari narasumber.

-

Data Sekunder, yaitu data yang didapat melalui studi kepustakaan, yaitu melalui
buku-buku literatur, majalah desain, artikel-artikel, dan media elektronik seperti
internet dengan situs yang berhubungan dengan desain yang dibutuhkan.

1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Studi Literatur


Pendekatan masalah melalui cara deskriptif dengan cara mempelajari pemahaman
mengenai seni rupa, galeri seni rupa, tema dan konsep „Kolaborasi‟.

3



Pendekatan secara teoritis dengan cara mempelajari dasar-dasar teoritis untuk
dipakai sebagai kelayakan program yang sesuai dengan tema dan konsep
perancangan.

1.5.2 Pengamatan Lapangan


Mendapatkan data-data mengenai kondisi potensi lokasi dan hal-hal yang dapat
mempengaruhi perancangan.



Mempelajari kondisi dan karakter lokasi.

1.5.3 Studi Banding


Studi banding dilakukan dengan cara pustaka, yaitu mempelajari hasil desain
galeri-galeri seni dan melakukan pengamatan kebutuhan dan aktivitas galeri-galeri
seni di Bandung.



Membuat suatu perbandingan akan kebutuhan dan aktivitas yang didapat melalui
hasil pengamatan galeri-galeri seni yang sudah ada yang akan di gunakan dalam
perancangan Tugas Akhir

1.5.4 Wawancara
Metode wawancara dilakukan kepada pera pekerja yang menggeluti bidang seni,
seperti pengelola galeri seni, kurator, dan seniman.

4

1.6 Sistematika Penulisan
Laporan pengantar Tugas Akhir dengan judul Perancangan Galeri Seni Rupa di Bandung
dengan Konsep „Kolaborasi‟ meliputi hal-hal sebagai berikut:
BAB I, Pendahuluan, pada bagian ini penulis memaparkan mengenai latar
belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan perancangan, sumber data dan
metode penelitian yang digunakan dalam menyusun laporan pengantar Tugas
Akhir ini.
BAB II, Pada bagian ini penulis memaparkan landasan teori mengenai objek
bahasan, yaitu Galeri Seni Rupa dari beberapa sumber, baik buku, artikel, maupun
media elektronik yaitu internet.
BAB III, Pada bagian ini penulis menjelaskan tentang konsep perancangan serta
visualisasi desain proyek Galeri Seni Rupa dengan Kosep “Kolaborasi”. Penulis
akan menjelaskan dimulai dari dasar pemikiran, pembahasan proyek, gambar prarencana, dan gambar presentasi.
BAB IV, Pada bagian ini penulis mencantumkan tulisan berupa kesimpulan dan
saran yang diambil selama proses Tugas Akhir dilaksanakan hingga selesainya
laporan pengantar Tugas Akhir ini dan hasil karya perancangan.

5

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab 5 ini terdiri dari simpulan dan saran. Simpulan merupakan jawaban dari
identifikasi masalah yang terdapat di bab 1. Sedangkan saran merupakan masukan bagi
perancang lainnya yang akan mendesain galeri seni rupa maupun ruangan yang didesain sebagai
ruangan untuk mengapresiasi karya seni.
5.1 SIMPULAN
Saat menentukan aktivitas dan alur kegiatan yang berkaitan dengan galeri seni rupa,
penulis harus memiliki studi lapangan dan studi banding antar galeri seni rupa yang berada di
sekitar Bandung, hal ini ditujukan untuk mengetahui kebutuhan aktivitas seniman maupun
pengunjung. Alur kegiatan yang berlangsung di galeri seni rupa ini, didasari oleh aktivitas di
galeri ini, jika terdapat sebuah aktivitas pembukaan pameran, maka alur kegiatan yang

60

yang sedang berlangsung.
Ruang galeri seni rupa sangat berhubungan erat dengan staff koordinator ruang pamer,
maka itu ruang pamer dan ruangaan staff koordinator ruang pamer dibuat berdekatan,
sehingga staff koordinator ruang pamer bisa bisa mengetahui segala aktivitas yang sedang
berlangsung di ruang pamer. Di galeri ini terdapat ruang simpan karya yang memiliki akses
langsung ke dalam ruang pamer, tetapi pengunjung yang sedang mengapresiasi karya seni
tidak akan terganggu kenyamanannya oleh penerimaan maupun pengiriman karya seni,
Karena selain akses ke dalam ruang pamer, ruang simpan karya seni ini juga memilki akses
lain dari side entrance galeri seni rupa ini.
Standar dan syarat-syarat pokok galeri seni rupa tidak boleh diabaikan oleh penulis,
standar dan syarat-syarat pokok galeri seni rupa ini berdasarkan kajian pustaka, dan landasan
teori yang sudah dibahas di BAB II. Desain ruang pamer haruslah memiliki desain yang
netral, sebuah ruangan yang mampu mengakomodir berbagai jenis karya seni (baik dari segi
ukuran, warna, maupun bentuknya) dan tidak menjadi elemen yang dominan dalam ruang
pamer. Adapun konsep “kolaborasi” lebih diterapkan pada treatment lantai yang
menggunakan material batu dan kayu, karena lantai merupakan elemen yang tidak dijadikan
background karya seni.

5.1 SARAN
Hasil perancangan galeri seni rupa dan desain ini bukanlah sebuah perancangan yang
sempurna, masih banyak kekurangan pada perancangan galeri seni rupa ini, mohon
61

pengertiannya dan masukannya karena perancang masih dalam tahap belajar. Semoga
laporan dan hasil perancangan galeri seni rupa ini mampu menjadi masukan bagi perancang
maupun khalayak ramai lainnya dalam hal perancangan galeri seni rupa maupun ruang-ruang
yang ditujukan sebagai ruangan untuk mengapresiasi karya seni.

62

DAFTAR PUSTAKA

Pandanwangi, Ariesa, Survey of Art History
Jodio, Philip, 1997, 2003 Agustus
Architectural records, 2003 Agustus
Hendy, Jenni, 2001, The Zen Garden
Neufert, Ernest, 1991, Data Arsitek,
Christian Darmasatiawan dan Lestari Puspakesuma,1991, Teknik Pencahayaan dan Tata Letak
Lampu
Barry Lord dan Gail Dexter Lord, 2001, THE MANUAL OF MUSEUM EXHIBITIONS
Hunter,Gemma, 1976, Museums and Art Galerries, London
Sri Rejeki, 2000, Konsep Tata Pamer pada Galeri Seni Rupa, Bandung, UNPAR