Menghadapi tahun ajaran baru.
O P Nllru;llir?Ii'
JuLr
201
G
rn'ri",,.",
*J,,;^=oou*',ilff
TAHUN
LXXINO
279
Menghadapi Tahun Aiaran Banr
Sesudahmemasuki kelaq dua, perilaku seperti tersebut di atas mulaibergeser. Keberanian sudah mulai tumbuh, sementaratuntutan
lah tekanan mental. Tekanan-tekananmental di
teknis kurikulum masih agak kendor karena
tahun ajaran baru rasanya memang akan lebih
waktu keluhsan dirasakan masih jauh. IGlas
berat. Ini karena target-target tertentu yang
dua jadi semacamkelas transisi di mana pengjuga
melebar.
Mr.lbgkin
mft 'tak aeuh pada pelajaran
ma\in
harus bisa diraih
hrralny*dikiJ,
banyak materi-materi pelajaran lidak semudah dan beberapa pelanggaran peraturan mulai
kerap dilalnrkan. Sedangpada kelas tiga, siswa
diterima seperbidi kelas terdahulu.
Masafah kejiwaan juga perlu mendapat.per- jadi lebih rajin dan tertib. Soalnyaini menjehatian lebih khusus. Penyesuaian diri dengan lang akhir dari suatu perjalanan. Jika tidak
lingkungan baru di sekolah bisajadi tidak se- serius bisa jadi tidak lulusujian akhir, banran*
lancar yang diharapkan. Mungkin karena prokemudian bisa drop-out alias DO dan rnenjadi
penganggur.
sesoplosan, banyak teman baru yang dulu tak
pernah berhubungan, kini mau tidak mau
Mudah-mudahan para siswa dan orangtua
harus mulai bersambung komunikasi. Atau
sungguh-sungguh memahami problem-promungkin juga para guru yang sekarang tamblemyangharus dihadapi di awaltahun ajaran
pak lebih serius $adi berkesan garang dan
baru 2016 ini. Hanya dengan itu para siswa
guru
Dan
menegangkan), dibandingkan
lama.
akan terrnotivasi untuk lebih bersungguhbapak ibu yang di mmah pun bisa saja tur"ut . sungguh. Semakin yakin akan keberhasilan,
andil menambah biban mental.
dan mampu memanfaatkan kesempatan seJika ditelusur lebih lanjut memang tidak se- caratepat.J-c
mua merasa langsung berhadapan dengan keDrs A Katd.iyat WihdtYanto MM,
nyataan-kenyataanseperbiitu. Namun ini tidak
D osen fJniuersitas Sanata Dhnrma Yogyakarta'
berarti mereka belias permasalahan sama sekali. Kalau tiba-ti- ba saja nilai-nilai ulangan merosot terus, dirongrong perasaan
rendah diri clanrasa newous tiap
kali ketemu gurubidang studikelas berat, ini sudah menunjukkan
adanyaproblem.
mffiffijm;bibi#:f,:;:1r
A KardiyatWharyanto
sarkan pengalaman. memasuki bahun
ajaran baru, ternyata banyak hal-hal
yang
- perlu dipersiapkan. Hal ini disebabkan
karena para siswa harus segeramenyesuaikan
diri dengan kelasbaru, walikelasbar6 tbmanteman baru, pelajaran baru, atau sekolahbaru
. Yang kesemuanyaitu akan dijalani oleh para
siswd di awal tahun qiaran baru.
Bertolak dari segalayang baru di atas, tentunya juga akan memunculkan problem-problem
baru yang susul-menyusul. Kadar problematiknya pun sudah pasti akan lebih kompleks,
butuh kiat-kiat tertentu serta lebih memrntut
kedewasaan.Karena pada dasarnyamenggali
ilmu ibarat mendayungperahu ke tengah lautan. Semakin jauh dari pantai semakin dalam
airnya dan semakin besar ombak yang mesti
dihadapi. Begitu juga, semakin tinggi jedang
kependidikan akan semakin besar beban yang
ditanggung dan semakin banyak rintangan
yangmenghadang.
I
IVIawasDiri
Datangnya tahun ajaran baru tentunya harus
disambut dengan semangat dan gairah baru.
Karena dia adalah merupakan pertanda dari
lahirnya harapan-harapan baru. Kesempatan
ini tentunyajangan dibiarkan berlalu tanpa persiapan atau malah disia-siakan saja. Sambil
mengoreksi kekurangan-kekurangan di masa
yang t€lah ditinggalkan, tahun ajaranbaru bisa
dijadikan tonggak unhrk lebih mawas diri.
Di sisi lain, memang tidak semua siswa memiliki gairah bam dalam menyambut tahun
ajaian baru. Sebab,adajuga siswa yang bersedih hati karena terpaksa tinggal kelas. Tbtapi
tenhrnya hal itu bukan merupakan pintu yang
akan menutup rapat kemungkinan-kemungkinan yang lebih baik. Asal pengalaman tersebut bisa dijadikan pelajaran, maka harapan
unhrk menuju kesuksesanhidup tetap terbuka
lebar untuk diseberangi.
Salah satu masalah penting yang harus dihadapi dalam memasuki tatiun ajaran baru ada-
FenomenaUnik
Jika dibandingkan dari tiap
jenjang kependidikan, ada suatu
fenomena unik berkenaan denganjenjang kelas pada sekolah
menengah, baik SMP.maupun
SMA Adapun fenomenatersebut
adalah adanya semacamperilaku
khas siswa pada tingkatan kelas.
Pada saat kelas satu, umurnnya
siswa masih malu-malu kucing,
masih merasakikuk denganguru
atau sesamateman.
JuLr
201
G
rn'ri",,.",
*J,,;^=oou*',ilff
TAHUN
LXXINO
279
Menghadapi Tahun Aiaran Banr
Sesudahmemasuki kelaq dua, perilaku seperti tersebut di atas mulaibergeser. Keberanian sudah mulai tumbuh, sementaratuntutan
lah tekanan mental. Tekanan-tekananmental di
teknis kurikulum masih agak kendor karena
tahun ajaran baru rasanya memang akan lebih
waktu keluhsan dirasakan masih jauh. IGlas
berat. Ini karena target-target tertentu yang
dua jadi semacamkelas transisi di mana pengjuga
melebar.
Mr.lbgkin
mft 'tak aeuh pada pelajaran
ma\in
harus bisa diraih
hrralny*dikiJ,
banyak materi-materi pelajaran lidak semudah dan beberapa pelanggaran peraturan mulai
kerap dilalnrkan. Sedangpada kelas tiga, siswa
diterima seperbidi kelas terdahulu.
Masafah kejiwaan juga perlu mendapat.per- jadi lebih rajin dan tertib. Soalnyaini menjehatian lebih khusus. Penyesuaian diri dengan lang akhir dari suatu perjalanan. Jika tidak
lingkungan baru di sekolah bisajadi tidak se- serius bisa jadi tidak lulusujian akhir, banran*
lancar yang diharapkan. Mungkin karena prokemudian bisa drop-out alias DO dan rnenjadi
penganggur.
sesoplosan, banyak teman baru yang dulu tak
pernah berhubungan, kini mau tidak mau
Mudah-mudahan para siswa dan orangtua
harus mulai bersambung komunikasi. Atau
sungguh-sungguh memahami problem-promungkin juga para guru yang sekarang tamblemyangharus dihadapi di awaltahun ajaran
pak lebih serius $adi berkesan garang dan
baru 2016 ini. Hanya dengan itu para siswa
guru
Dan
menegangkan), dibandingkan
lama.
akan terrnotivasi untuk lebih bersungguhbapak ibu yang di mmah pun bisa saja tur"ut . sungguh. Semakin yakin akan keberhasilan,
andil menambah biban mental.
dan mampu memanfaatkan kesempatan seJika ditelusur lebih lanjut memang tidak se- caratepat.J-c
mua merasa langsung berhadapan dengan keDrs A Katd.iyat WihdtYanto MM,
nyataan-kenyataanseperbiitu. Namun ini tidak
D osen fJniuersitas Sanata Dhnrma Yogyakarta'
berarti mereka belias permasalahan sama sekali. Kalau tiba-ti- ba saja nilai-nilai ulangan merosot terus, dirongrong perasaan
rendah diri clanrasa newous tiap
kali ketemu gurubidang studikelas berat, ini sudah menunjukkan
adanyaproblem.
mffiffijm;bibi#:f,:;:1r
A KardiyatWharyanto
sarkan pengalaman. memasuki bahun
ajaran baru, ternyata banyak hal-hal
yang
- perlu dipersiapkan. Hal ini disebabkan
karena para siswa harus segeramenyesuaikan
diri dengan kelasbaru, walikelasbar6 tbmanteman baru, pelajaran baru, atau sekolahbaru
. Yang kesemuanyaitu akan dijalani oleh para
siswd di awal tahun qiaran baru.
Bertolak dari segalayang baru di atas, tentunya juga akan memunculkan problem-problem
baru yang susul-menyusul. Kadar problematiknya pun sudah pasti akan lebih kompleks,
butuh kiat-kiat tertentu serta lebih memrntut
kedewasaan.Karena pada dasarnyamenggali
ilmu ibarat mendayungperahu ke tengah lautan. Semakin jauh dari pantai semakin dalam
airnya dan semakin besar ombak yang mesti
dihadapi. Begitu juga, semakin tinggi jedang
kependidikan akan semakin besar beban yang
ditanggung dan semakin banyak rintangan
yangmenghadang.
I
IVIawasDiri
Datangnya tahun ajaran baru tentunya harus
disambut dengan semangat dan gairah baru.
Karena dia adalah merupakan pertanda dari
lahirnya harapan-harapan baru. Kesempatan
ini tentunyajangan dibiarkan berlalu tanpa persiapan atau malah disia-siakan saja. Sambil
mengoreksi kekurangan-kekurangan di masa
yang t€lah ditinggalkan, tahun ajaranbaru bisa
dijadikan tonggak unhrk lebih mawas diri.
Di sisi lain, memang tidak semua siswa memiliki gairah bam dalam menyambut tahun
ajaian baru. Sebab,adajuga siswa yang bersedih hati karena terpaksa tinggal kelas. Tbtapi
tenhrnya hal itu bukan merupakan pintu yang
akan menutup rapat kemungkinan-kemungkinan yang lebih baik. Asal pengalaman tersebut bisa dijadikan pelajaran, maka harapan
unhrk menuju kesuksesanhidup tetap terbuka
lebar untuk diseberangi.
Salah satu masalah penting yang harus dihadapi dalam memasuki tatiun ajaran baru ada-
FenomenaUnik
Jika dibandingkan dari tiap
jenjang kependidikan, ada suatu
fenomena unik berkenaan denganjenjang kelas pada sekolah
menengah, baik SMP.maupun
SMA Adapun fenomenatersebut
adalah adanya semacamperilaku
khas siswa pada tingkatan kelas.
Pada saat kelas satu, umurnnya
siswa masih malu-malu kucing,
masih merasakikuk denganguru
atau sesamateman.