ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG AYODYA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S DENGAN GANGGUAN
KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG AYODYA
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar
Ahli Madya Keperawatan

Disusun Oleh :
YAYUK SETYANINGSIH
J 200 060 036

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009

i

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan dan
menjadi unsur terpenting dalam kehidupan manusia adalah sejahtera yang
meliputi kebahagiaan, kepuasan, penerimaan, rasa optimis dan adanya harapan
yang dimiliki oleh seseorang (Stuart & Laraia, 2005). Menurut Adler (dalam
Kaplan, Sadock, & Grebb, 1997) kesehatan jiwa merupakan kemampuan
seseorang untuk beraktivitas dengan tujuan meningkatkan harga diri, sehingga
seseorang itu mampu beradaptasi. Penjelasan diatas memberikan makna
bahwa sehat jiwa merupakan kemampuan seseorang dalam mempertahankan
potensi yang ada untuk menghadapi kehidupan.
Penyebab lain dari masalah harga diri rendah diperkirakan juga
sebagai akibat dari masa lalu yang kurang menyenangkan, misalnya terlibat
napza. Berdasarkan hasil dari overview dinyatakan bahwa pecandu napza
biasanya memiliki konsep diri yang negatif dan harga diri yang rendah.
Perkembangan emosi yang terhambat, dengan ditandai oleh ketidakmampuan
mengekspresikan emosinya secara wajar, mudah cemas, pasif agresif dan
cenderung depresi. Remaja yang menyalahgunakan napza umumnya tidak
mandiri dan menganggap segala sesuatunya harus diperoleh dari lingkungan

Klien sebagai sistem menjadi suatu tolak ukur bahwa keluarga dan
masyarakat adalah bagian dari subsistem tersebut. Keluarga merupakan bagian

1

2

yang tak terpisahkan dari masyarakat. Mereka terdiri dari dua atau lebih orang
dan meliputi anak-anak. Semua anggota keluarga saling mempengaruhi satu
dan lainnya melalui interaksi dan saling memberikan support dalam
memperlihatkan fungsi dasar yang perlu untuk kesejahteraan keluarga.
Dengan latar belakang keluarga, maka anggota akan belajar bagaimana
berhubungan dan berkomunikasi dengan yang lainnya. Keluarga juga
mempengaruhi perkembangan individual. Jika keluarga memiliki pengaruh
yang positif pada anggotanya, mereka akan mempunyai rasa dan pengakuan
diri serta harga diri yang positif, dan akan menjadi produktif sebagai anggota
masyarakat (Shives, 1998).
Komunitas dikatakan sebagai suatu sistem suport didefinisikan sebagai
suatu jaringan kerja dengan kepedulian dan tanggung jawab yang dilakukan
oleh orang-orang tertentu dengan membantu suatu populasi lebih peka dalam

menemukan kebutuhan mereka sendiri dan mengembangkan potensi mereka
sendiri tanpa menjadikan adanya kepentingan yang terisolasi atau merasa
sendirian dalam komunitasnya.
Data-data diatas menunjukkan adanya dampak yang begitu besar pada
kasus harga diri rendah kronis sehingga diperlukan intervensi keperawatan
secara holistik, komprehensif dan paripurna. Intervensi dapat berupa terapi
keperawatan kepada individu, keluarga dan masyarakat, dan psikofarmaka jika
diperlukan, sehingga lebih efektif dalam usaha pengembalian fungsi hidup
klien sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

3

Terapi keperawatan yang dapat diberikan pada klien sendiri bisa dalam
bentuk terapi kognitif. Terapi ini bertujuan untuk merubah pikiran negatif
yang dialami oleh klien dengan harga diri rendah kronis ke arah berpikir yang
positif. Pada keluarga terapi yang diperlukan dapat berupa triangle terapy
yang bertujuan untuk membantu keluarga dalam mengungkapkan perasaan
mengenai permasalahan yang dialami oleh anggota keluarga sehingga
diharapkan keluarga dapat mempertahankan situasi yang mendukung pada
pengembalian fungsi hidup klien. Pada masyarakat juga perlu dilakukan terapi

psikoedukasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang masalah harga diri rendah kronis yang merupakan salah satu bagian
dari masalah gangguan jiwa di masyarakat.

B. Identifikasi Masalah
Dengan pernyataan diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat
kasus tersebut dengan judul asuhan keperawatan pada Tn.S dengan gangguan
konsep diri : harga diri rendah di ruang Ayodya Rumah Sakit Jiwa Daerah
Surakarta.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta
diharapkan mahasiswa D3 Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta mampu memahami dan melaksanakan asuhan keperawatan pada

4

Tn.S dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah di Ruang
Ayodya Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

2. Tujuan Khusus
a. Mampu memahai konsep dasar harga diri rendah.
b. Mampu melaksanakan pengkajian pada klien dengan harga diri rendah.
c. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan harga
diri rendah.
d. Mampu menyusun tujuan dan intervensi keperawatan pada klien
dengan halus.
e. Mampu melaksanakan intervensi keperawatan yang telah disusun pada
klien dengan harga diri rendah.
f. Mampu mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan keperawatan pada
klien dengan harga diri rendah.

D. MANFAAT
1. Bagi Perawat
a. Mampu memahami tentang asuhan keperawatan dengan harga diri
rendah.
b. Menambah pengetahuan tentang penanganan pasien yang mengalami
gangguan harga diri rendah.
c. Dapat


merumuskan

diagnosa,

melaksanakan

intervensi

dan

mengevaluasi hasil tindakan keperawatan terhadap klien yang
mengalami harga diri rendah.

5

2. Bagi klien
a. Klien merasa senang masalahnya ada yang membantu menyelesaikan.
b. Klien merasa tenang karena ada yang melindungi dan menyayangi.
c. Klien akan cepat sembuh karena ada yang fokus merawatnya.


Dokumen yang terkait

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn.S Dengan Gangguan Isolasi Sosial Menarik Diri Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 3 16

ASUHGAN Asuhan Keperawatan Pada Ny. L Dengan Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 2 17

GANGASUHA Asuhan Keperawatan Pada Ny. R Dengan Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah Di Ruang Srikandi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 1 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG ABIMANYU ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA.

0 2 11

PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA.

0 0 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. L DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA.

0 1 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Bp. J DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA SURAKARTA.

0 0 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S. DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA.

0 0 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERILAKU KEKERASAN, DI RUANG AYODYA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERILAKU KEKERASAN, DI RUANG AYODYA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA.

0 0 11

PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERILAKU KEKERASAN, DI RUANG AYODYA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA.

0 0 8