PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Trigger Finger Et Causa Tendinitis dengan Modalitas Ultrasound dan Terapi Latihan di RSUP. dr. Soetomo Surabaya.

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Jari-jari tangan merupakan bagian dari anggota tubuh kita yang setiap
hari selalu kita gunakan dalam melakukan aktivitas, dari pagi hari hingga
malam hari. Mulai untuk menulis, memegang, menggaruk, menggenggam dan
aktivitas lain sebagainya. Aktivitas yang berlebihan pada jari tangan seperti
mengetik, menulis, dan lain sebagainya akan menyebabkan resiko kelelahan
pada jari tangan. Saat jari-jari tangan sudah melewati batas maksimal
kemampuannya, jari- jari tangan akan terasa sakit dan mengalami keterbatasan
gerak (kaku). Pada jari-jari tersebut apabila ditekuk akan mengalami kesulitan
saat diluruskan kembali dan akan terdengar bunyi klik saat diluruskan.
Kasus trigger finger banyak terjadi karena adanya proses degeneratif
atau penuaan pada manula (manusia lanjut usia). Saat ini jumlah manula di
Indonesia sekitar 20 persen dari jumlah penduduk keseluruhan, 10 persennya
diantaranya mengalami trigger finger (Sondang, 2011). Trigger finger
didefinisikan sebagai jari yang terlihat patah atau gerakan yang tidak rata pada
gerakan menekuk dan meluruskan jari tangan. Pasien juga mungkin

mengeluhkan nyeri pada bagian yang terkena (Hansen dan Jeppe, 2013).
Trigger finger juga dikenal sebagai stenosan tenovaginitis digital,
merupakan pembengkakan tendon fleksor. Fungsi tendon fleksor digital
selubung retinacular (yaitu ligament annual) menahan tendon saat sendi

1

2

metacarpal phalangeal menekuk, sebagai katrol sederhana untuk mencegah
bowstringing dari origo ke insersio selama kontraksi. Pada gerakan glidding
yang berulang-ulang, tendon dibawah sendi akan menahan saat pekerjaan
tangan yang berlebihan atau saat menggenggam tinju yang melebihi kapasitas
pelumas cairan ssynovial dan menjadi trigger finger.

Gangguan yang

berhubungan dengan trigger finger termasuk rasa sakit dan nyeri di jari dari
volar metacarpophalangeal ketingkat proximal interphalangeal dapat
menyebabkan jari macet (tersedat) atau patah jari. Jari akan sering terkunci

pada posisi menekuk ketika pasien bangun tidur. Biasanya terjadi pada posisi
menekuk dan mungkin akan memerlukan gerakan pasif untuk membantu
meluruskan kembali (Hertling dan Randolph, 2006).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 80
Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Fisioterapis,
fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu
dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan
gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektro
terapeutis, dan mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi. Dalam kondisi ini,
fisioterapi berperan dalam mengurangi keluhan yang ada pada pasien Trigger
Finger. Adapun modalitas yang akan digunakan dalam penatalaksanaan terapi
ini adalah Ultrasound (US) dan terapi latihan.
Ultrasound (US) merupakan jenis dari thermotherapy (terapi panas)
yang dapat mengurangi nyeri akut maupun kronis. Terapi ini menggunakan

3

arus listrik yang dialirkan melalui transducer yang mengandung kristal kuarsa
yang dapat mengembang dan kontraksi serta memproduksi gelombang suara

yang dapat ditransmisikan pada kulit serta ke dalam tubuh (Arovah, 2007).
Modalitas yang digunakan selanjutnya adalah terapi latihan. Terapi
latihan merupakan kinerja yang direncanakan pada pergerakan, postur atau
aktivitas fisik yang diberikan pada pasien dengan tujuan (1) memulihkan dan
mencegah keluhan, (2) memperbaiki, memulihkan atau meningkatkan fungsi
fisik, (3) Mencegah atau mengurangi faktor risiko yang berhubungan dengan
kesehatan, (4) mengoptimalkan status keseluruhan kesehatan, kebugaran, atau
rasa lebih baik (Kisner dan Colby, 2007).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan pada kondisi Trigger Finger ini, maka
penulis dapat merumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah modalitas Ultrasound dapat mengurangi nyeri pada kondisi
Trigger Finger?
2. Apakah modalitas Terapi Latihan dapat menambah lingkup gerak sendi
(LGS) pada sendi metacarpophalangeal (MCP), proximal interphalangeal
(PIP), dan distal interphalangeal (DIP) pada kondisi Trigger Finger?

4


C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menambah pengetahuan ilmiah dan objektiv antara penulis
serta pembaca tentang Trigger Finger dan penatalaksanaannya, juga
menambah kemampuan penulis dalam menganalisa sebuah kasus lebih
dalam.
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengaruh modalitas Ultrasound dalam mengurangi
nyeri pada kondisi Trigger Finger.
2. Untuk mengetahui pengaruh modalitas

Terapi

Latihan dapat

meningkatkan LGS pada sendi MCP, PIP, DIP dan dalam kondisi
Trigger Finger.

D. Manfaat
1. Bagi Penulis

Menambah dan memperluas wawasan penulis tentang Trigger
Finger dan penatalaksanaannya. Serta menambah kemampuan dan
pengalaman penulis dalam menaganalisa sebuah kondisi Trigger Finger.
2. Bagi Pembaca
Sebagai sumber informasi ilmiah dan objektif, kepada pembaca
tentang Trigger Finger yang dapat digunakan sebagai acuan penelitian
maupun penanganan kondisi Trigger Finger.

Dokumen yang terkait

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Low Back Pain Et Causa Spondylosis Di RSUD Soetomo Surabaya.

0 3 16

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Low Back Pain Et Causa Spondylosis Di RSUD Soetomo Surabaya.

0 9 16

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Low Back Pain Et Causa Spondylosis Di RSUD Soetomo Surabaya.

0 3 7

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Trigger Finger Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

1 29 6

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ISCHIALGIA Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus ischialgia sinistra dengan modalitas tens dan terapi latihan Di rsal. Dr ramelam surabaya.

2 10 15

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Trigger Finger Et Causa Tendinitis dengan Modalitas Ultrasound dan Terapi Latihan di RSUP. dr. Soetomo Surabaya.

1 5 17

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Trigger Finger Et Causa Tendinitis dengan Modalitas Ultrasound dan Terapi Latihan di RSUP. dr. Soetomo Surabaya.

0 2 17

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Low Back Pain et causa Hernia Nukleus Pulposus L5-S1 Dengan Modalitas Micro Wave Diathermy Dan Terapi Latihan Di RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta.

1 3 4

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDROM DENGAN MODALITAS ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN DI RS.AL.dr.RAMELAN. SURABAYA.

0 4 6

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS DE QUERVAIN SYNDROME DEXTRA DENGAN MODALITAS ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN.

2 23 7