Peneliti Indonesia Kalah oleh Ethiopia.
~~~) RADAR BAl~DUNG
.
4
(; SelaSd
5
6
20
21
o Rabu
7
22
o Mar OApr
8
23
OMei
Kamis
0 Jumat
9
10
11
24
25
26
OJun
C Jul
0 Ags
o Sabtu 0 Minggu
12
.
13
27
Sep
14
28
0
Okt
15
29
0
16
30
Nov
Peneliti Indonesia Kalab oleb Ethiopia \
BANDUNG- Indonesia memang tertinggal jauh dalam hal penelitian, bahkan saat ini kontribusi peneliatian
Indonesia
yang dipublikasi hanya 0,0016%,
dibawaj negara-negara lain,
"Penelitian kita bahkan berada
di bawah Ethiopia, negara yang
sampai saat ini masih dilanda
krisis pangan, " ungkapProf
Yaya Rukayadi, peneliti Indonesia yang kini bertugas di Yonsei
University Korea Selatan dalam
Pelatihan Penulisan Manuskrip
untuk Jurnal Internasional, beberapa waktu lalu, di Ruang Serba
Guna Universitas
Padjadjaran(Unpad), Jalan Dipati ukur.
Menurutnya,
negara seperti
Amerika Serikat, Inggris, Jepang,
dan Perancis masih berada di
posisi teratas sebagai negara
dengan publikasi J1n1iahIterbanyak. Kenapa negara-negara
tersebut produktif dalam publikasi
internasional, karena adanya'
tuntutan untuk selalu berkarya
melalui penelitian. "Itu tentu
sangat memprihatinkan, dengan kondisi tersebut, sehingga perlu ada usaha agar
kita bisa men em bus jurnal
internasional," terangnya.
Lebih lanjut katanya, tidak
ada cara lain untuk bisa memperoleh kenaikan jabatan selain dengan jurnal internasional. Bahkan untuk menjadi
guru besar, syaratnya hanya
satu yakni menu lis dan hasilnya masuk di jurnal internasionaI.
Ia mengatakan bahwa dirinya
bisa bekerja sebegai dosen
peneliti di Yonsei karena hasil
penelitiannya mampu dipublikasikan di jurnal internasionaI. '''J)aya punya prinsip,
karya yang saya hasilkan
harus dibaca' oleh semua
Kliping
Humas
Unpad
orang, sehingga tidak ada cara
lain selain melaluijumal internasional," bebernya.
Yayayang merupakanpakardi
bidang bioteknologi mengatakan, pertama yang harus
diperhatikan dalam membuat
karya ilmiahadalahjudul. Tidak
boleh lebih dari 20 kata dan
harus dibuat sedemikian rupa
agar menarik.
Dalam kesempatan terse but
Yaya juga sempat meminta
peserta yang terdiri dari pengajar di lingkungan Unpad
untuk menulis sebuah judul
penelitian dalam bahasa Inggris; Selanjutnya, Yaya mengoreksi dan mengomentari
judul-judul tersebut.
"untuk kedepannyasaya telah
ada manuskrip penelitian yang
bisa sayakoreksi.Sayajuga akan
bantu memasukkannyake jumal
intemasional,"ujamya.(tie)
2009
0
31
Des
.
4
(; SelaSd
5
6
20
21
o Rabu
7
22
o Mar OApr
8
23
OMei
Kamis
0 Jumat
9
10
11
24
25
26
OJun
C Jul
0 Ags
o Sabtu 0 Minggu
12
.
13
27
Sep
14
28
0
Okt
15
29
0
16
30
Nov
Peneliti Indonesia Kalab oleb Ethiopia \
BANDUNG- Indonesia memang tertinggal jauh dalam hal penelitian, bahkan saat ini kontribusi peneliatian
Indonesia
yang dipublikasi hanya 0,0016%,
dibawaj negara-negara lain,
"Penelitian kita bahkan berada
di bawah Ethiopia, negara yang
sampai saat ini masih dilanda
krisis pangan, " ungkapProf
Yaya Rukayadi, peneliti Indonesia yang kini bertugas di Yonsei
University Korea Selatan dalam
Pelatihan Penulisan Manuskrip
untuk Jurnal Internasional, beberapa waktu lalu, di Ruang Serba
Guna Universitas
Padjadjaran(Unpad), Jalan Dipati ukur.
Menurutnya,
negara seperti
Amerika Serikat, Inggris, Jepang,
dan Perancis masih berada di
posisi teratas sebagai negara
dengan publikasi J1n1iahIterbanyak. Kenapa negara-negara
tersebut produktif dalam publikasi
internasional, karena adanya'
tuntutan untuk selalu berkarya
melalui penelitian. "Itu tentu
sangat memprihatinkan, dengan kondisi tersebut, sehingga perlu ada usaha agar
kita bisa men em bus jurnal
internasional," terangnya.
Lebih lanjut katanya, tidak
ada cara lain untuk bisa memperoleh kenaikan jabatan selain dengan jurnal internasional. Bahkan untuk menjadi
guru besar, syaratnya hanya
satu yakni menu lis dan hasilnya masuk di jurnal internasionaI.
Ia mengatakan bahwa dirinya
bisa bekerja sebegai dosen
peneliti di Yonsei karena hasil
penelitiannya mampu dipublikasikan di jurnal internasionaI. '''J)aya punya prinsip,
karya yang saya hasilkan
harus dibaca' oleh semua
Kliping
Humas
Unpad
orang, sehingga tidak ada cara
lain selain melaluijumal internasional," bebernya.
Yayayang merupakanpakardi
bidang bioteknologi mengatakan, pertama yang harus
diperhatikan dalam membuat
karya ilmiahadalahjudul. Tidak
boleh lebih dari 20 kata dan
harus dibuat sedemikian rupa
agar menarik.
Dalam kesempatan terse but
Yaya juga sempat meminta
peserta yang terdiri dari pengajar di lingkungan Unpad
untuk menulis sebuah judul
penelitian dalam bahasa Inggris; Selanjutnya, Yaya mengoreksi dan mengomentari
judul-judul tersebut.
"untuk kedepannyasaya telah
ada manuskrip penelitian yang
bisa sayakoreksi.Sayajuga akan
bantu memasukkannyake jumal
intemasional,"ujamya.(tie)
2009
0
31
Des