Mahasiswa dari Malaysia Terbanyak.

R_~~PUBLIKA
o Kamis
8

23

(!)24

o Jun

0
10

0

25

.IuJ

Jumat
11


.

o Sabtu . Minggu
12

14

13

26

27

Ags

OSep

28
OOkt


15

29
ONov

Mahasiswa dari
Malaysia Terbanyak
Fakultas
Kedokteran,
Fakultas
Kedokteran Gigi,'

dan jurusan
farmasijadi
favorit.
BANDUNG - Malaysia
menjadi negara paling banyak mengirimkan maha~
siswanya untuk berkuliah
di Universitas Padjadjaran

(Unpad), Bandung. "Malaysia masih yang terbanyak, jumlahnya saat ini sekitar 130-an mahasiswa,"
kata Rektor Unpad, Prof Dr
Ganjar Kurnia, di Bandung,
Sabtu (8/8).
Sebagian besar para mahasiswa asal negeri jiran itu
berkuliah di Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi
dan Farmasi, sementara peminat fakultas lain juga
bertambah terutama Fakultas Pertanian. Kedokteran dan Kedokteran Gigi
adalah fakultas favorit Malaysia di Unpad di samping
Fakultas Ekonomi dan Teknik.
Ganjar menyebutkan, minat belajar mahasiswa Malaysia kuliah di Indonesia
cukup tinggi, meski setiap
tahun kuotanya tetap.
"Selama ini Unpad menjalin kerja sama dengan
Universitas Malaya,
Malaysia. Selain menerima
mahasiswa Malaysia belajar
di sini juga dilakukan pertukaran mahasiswa dan
program belajar bagi
dosen," ka ta Rektor Unpad

itu.

--

Beberapa pekan sebelumnya, Universitas Sumatera
Utara (USU) menyatakan
menerima sebanyak 40
mahasiswa baru asal
Penang, Malaysia untuk
tahun akademik 2009/2010.
Menurut Rektor USU, Prof
Chairuddin P Lubis, di
Medan, mereka diterima
melalui program Seleksi
Penerimaan Mahasiswa
Program Reguler Mandiri
(SPMPRM).
"Mereka memilih program studi Kedokteran karena hingga saat ini Malaysia baru mengakui dua
program studi yang ada di
USU yakni Kedokteran dan

Kedokteran Gigi," katanya.
Sebelum ada permintaan
dari Malaysia agar USU
menerima sebanyak 300
mahasiswa lagi asal ne~eri
jiran itu dengan kesiapan
membayar uang kuliah Rp
300 juta per orang per
tahun. Namun, karena
keterbatasan tenaga pengajar dan ruang kuliah, pihak
USU terpaksa menolak
tawaran itu.
'''Alasan lain kita tolak
tawaran mereka itu, karena
kita telah berkomitmen
akan memberikan kesempatan yang lebih luas
kepada calon mahasiswa
asal dalam negeri untuk
meHmjutkan pendidikan di
USU," kata Lubis waktu

itu.
Dewasa ini mahasiswa
asing yang belajar di USU
tercatat sebanyak 400
orang, di mana sebagian
besar berasal dari Malaysia.
Mereka rata-rata kuliah di
Fakultas Kedokteran
Umum dan Fakultas
Kedokteran Gigi.
Sepuluhpersen
Belakangan
ini banyak
.. .
.
."

kritik tentang penerimaan
mahasiswa asing yang
dinilai terlalu banyak.

Ganjar Kumia menilai
lj:ehadiran mahasiswa asing
di kampusnya tidak
menjadi masalah. Sebab, ia
melihat selama ini proses
kuliah berjalan baik dan
tidak menyalahi aturan
atau prosedur yang ada dari
Departemen Pendidikan
Nasional. "Penerimaan
mahasiswa asing yang kami
lakukan tidak bertentangan
dengan aturan Depdiknas,"
kata Ganjar.
Pernyataan senada telah
dilontarkan Humas USU,
Bisru Hasfi beberapa waktu
lalu. Dalam penerimaan
mahasiswa asing, pihaknya
:tpembatasi jumlah mahasiswa yang akan diterima

tidak lebih dari 10 persen
dari jumlah total keseluruhan mahasiswa baru yang
akan diterima di USU.
Pembatasan tersebut
sesuai dengan imbauan dari
Direktora t J enderal
Pendidikan Tinggi (Dirjen
Dikti) untuk memberikan
kesempatan yang lebih luas
kepada mahasiswa
Indonesia yang ingin me~
nempuh pendidikan di universitas negeri. "Tahun lalu
kita menerima mahasiswa
asing sebanyak 50 orang,
dan tahun ini hanya 40
orang," katanya.
Lebih lanjut, Bisru mengatakan, panitia seleksi
penerimaan mahasiswa
baru USU membuka enam
jalur penerimaan termasuk

SPMPRM untuk warga
asing. "Lima jalur diperuntukkan bagi calon mahasiswa asal dalarn negeri,
semen tara untuk mahasiswa asing hanya diterima
melalui SPMPRM itu,"
katanya.
_ ant
..-,.

....

--

Kliping

Huml'Js Unpod
----

2001-

16


30
ODes

31

,