T1 802009114 Full text

KESEPIAN PADA LANSIA DITINJAU DARI TEMPAT TINGGAL

OLEH
KRISTINDA PUJI VERAWATI
80 2009 114

TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk
Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015

KESEPIAN PADA LANSIA DITINJAU DARI TEMPAT TINGGAL

Kristinda Puji Verawati
Aloysius L.S. Soesilo

Krismi Diah Ambarwati

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan tingkat kesepian dan jenis kesepian pada
lansia yang tinggal di panti wredha Sumarah, di rumah sendiri dan di rumah anak. Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah incidental sampling dengan partisipan
sebanyak 25 lansia masing-masing di panti wredha, di rumah sendiri dan di rumah anak. Alat
ukur yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada UCLA Scale dan A Rasch Tipe.
Penghitungan uji beda pada tingkat kesepian dan jenis kesepian menggunakan one way
ANOVA. Hasil dari penelitian untuk tingkat kesepian didapati bahwa ada perbedaan yang
signifikan pada lansia yang tinggal di panti wredha, di rumah sendiri dan di rumah anak
dengan F hitung 51,62 serta signifikansi 0,000 (p0,05). Kemudian
untuk skor K-S-Z kesepian sosial pada lansia yang tinggal di panti wredha memiliki

signifikansi sebesar 0,500 (p>0,05), rumah sendiri sebesar 0,879 (p>0,05) dan
rumah anak 0,711 (p>0,05). Dari hasil tersebut, maka data dapat dikatakan
berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dengan menggunakan teknik Levene’s Test, bertujuan untuk
melihat apakah sampel-sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang
sama. Hasil uji homogenitas pada skala UCLA menunjukkan bahwa nilai
koefisien Levene Test sebesar 1,122 dengan signifikansi sebesar 0,331.
Selanjutnya, hasil uji homogenitas skala RASCH-TIPE menunjukkan bahwa
nilai koefisien Levene Test sebesar 0,047 dengan signifikansi sebesar 0,954. Dari
hasil uji homogenitas pada ke dua skala nilai signifikansi yang diperoleh lebih
dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen.
Analisis Deskriptif
Untuk menentukan tinggi rendahnya variabel tingkat kesepian pada lansia
yang tinggal di panti, rumah sendiri dan rumah anak, maka digunakan 3
kategori pengelompokan yaitu tinggi, sedang dan rendah. Variabel tingkat
kesepian memiliki aitem yang baik sebanyak 20 aitem, dengan skor berjenjang
antara skor 1 hingga skor 4. Berikut hasil dari pengelompokan kriteria skor :


17

Tabel 1.0
Kriteria Skor Kesepian Keseluruhan
No

Interval

Kategori

Frekuensi

%

1

60 ≤ x ≤ 80

Tinggi


6

8%

2

40 ≤ x < 60

Sedang

53

70,7%

3

20 ≤ x < 40

Rendah


16

21,3%

75

100%

Total

Bila ditinjau dari data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar lansia di
tiga tempat tinggal masuk dalam kategori tingkat kesepian sedang sebanyak 53
orang (70,7%).
Tabel 2.0
Kategori Perbedaan Tingkat Kesepian pada Lansia yang tinggal di Panti,
Rumah Sendiri, dan Rumah Anak.

N

Interval


Kategori

o
1

F

%

Mean

PW
60 ≤ x ≤

F

%

Mean


RS

F

%

Mean

RA

Tinggi

0

0%

0

%


6

24%

Sedang

11

44%

24

96%

18

72%

80

2

40 ≤ x <

40,12

60
3

20 ≤ x <

Rendah

44,32

55,00

14

56%


1

4%

1

4%

25

100 %

25

100%

25

100%


40
Total

18

Keterangan :
F PW

: Frekuensi Panti Wredha

F RS

: Frekuensi Rumah Sendiri

F RA

: Frekuensi Rumah Anak

Data tersebut menunjukan bahwa pada kategori kesepian tinggi memiliki
persentase 0% (tidak ada lansia di panti wredha Sumarah yang tergolong dalam
kategori tersebut), pada kategori kesepian sedang sebanyak 11 (44%) lansia, dan
sebanyak 14 (56%)

lansia yang tinggal di panti tergolong dalam kategori

kesepian rendah.
Sedangkan lansia yang tinggal di rumah sendiri tidak tergolong dalam
kategori kesepian tinggi dengan persentase 0%, untuk kategori kesepian sedang
sebanyak 24 (96%) lansia tergolong kategori tersebut, dan sebanyak 1 (4%)
lansia tergolong dalam kategori kesepian rendah.
Pada lansia yang tinggal di rumah anak sebanyak 6 (24%) tergolong
dalam kategori kesepian tinggi, 18 lansia diantaranya (72%) tergolong dalam
kategori kesepian sedang, dan 1 lansia (4%) termasuk dalam kategori kesepian
rendah.
Uji Beda
Hasil pengujian one way Anova menunjukkan bahwa nilai F sebesar
51,623 dengan signifikansi 0,000 atau p