HUBUNGAN KEKUATAN OTOT Hubungan Kekuatan Otot Quadriceps Femoris Dengan Risiko Jatuh Pada Lansia.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT
QUADRICEPS FEMORIS DENGAN RISIKO JATUH
PADA LANSIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi

Diajukan oleh:
SISKA NOVIYANTI
J110100057

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT
QUADRICEPS FEMORIS DENGAN RISIKO JATUH
PADA LANSIA


SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi

Diajukan oleh:
SISKA NOVIYANTI
J110100057

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i

PERSETUJUAN UJIAN SIDANG SKRIPSI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT
QUADRICEPS FEMORIS DENGAN RISIKO JATUH

PADA LANSIA

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dalam Ujian Skripsi
Program Studi Diploma IV Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan Oleh:
Nama : Siska Noviyanti
NIM

: J110100057

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Totok Budi Santoso, S.Fis, MPh


Agus Widodo, S.Fis, M.Fis

ii

PENGESAHAN SKRIPSI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT
QUADRICEPS FEMORIS DENGAN RISIKO JATUH
PADA LANSIA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
Siska Noviyanti
J110100057

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada Tanggal : 25 Juli 2014
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

1. Totok Budi Santoso, S.Fis, MPH


(

)

2. Isnaini Herawati, S.Fis, M.Sc

(

)

3. Umi Budi Rahayu, S.Fis, M.Kes

(

)

Surakarta, 25 Juli 2014
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta


Dekan

Dr. Suwadji, M. Kes
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PENGUJIAN SKRIPSI
D IV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dibawah ini menyatakan sanggup menguji skripsi pada hari Jum’at 25 Juli 2014
pukul 13.00 WIB yang telah disetujui bagi mahasiswa atas nama: SISKA
NOVIYANTI, NIM: J110100057 dengan judul skripsi “Hubungan Kekuatan
Otot Quadriceps Femoris dengan Risiko Jatuh pada Lansia”

No.

Tanggal

Persetujuan

Nama Penguji

1.

Totok Budi Santoso, S.Fis, MPh

25 Juli 2014

2.

Isnaini Herawati, S.Fis, M.Sc

25 Juli 2014

3.

Umi Budi Rahayu, S.Fis, M.Kes


25 Juli 2014

Tanda Tangan
Persetujuan

Demikian persetujuan ini kami buat, semoga dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Disetujui,
Koordinator Skripsi

(Sugiono, SSt.FT)

iv

DEKLARASI

Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama


: Siska Noviyanti

NIM

: J110100057

Fakultas

: Ilmu Kesehatan

Jurusan

: Diploma IV Fisioterapi

Judul Skripsi

: Hubungan Kekuatan Otot Quadriceps Femoris dengan
Risiko Jatuh pada Lansia

Menyatakan bahwa skripsi tersebut adalah karya saya sendiri dan bukan

karya orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk
kutipan yang telah disebutkan sumbernya. Demikian surat pernyataan ini dibuat
dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia
mendapatkan sanksi akademis.

Surakarta, 25 Juli 2014
Peneliti

Siska Noviyanti

v

UCAPAN TERIMAKASIH
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila telah selesai (dari suatu
urusan) kerjakanlah dengan sesungguh-sungguh (urusan) yang lain
dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap.
(Qs. Alam Nasyrah: 7,9)
Alhamdulillahirobbil’alamin, rasa syukur ku ucapkan kepada Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya dalam hidupku. Rasulullah SAW
semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada beliau junjungan kita

Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Kemudahan dan
kelancaran dalam kesulitan yang kuhadapi, serta nikmat yang selalu diberikan
kepadaku sehingga aku dapat menyelesaikan skripsi ini.
Kedua orang tuaku yang aku sayangi (Bapak Ngadino dan Ibu Wara
Sutarti). Tangis lelahku dalam penyusunan skipsi ini ku sembahkan untukmu
Bapak Ibuk sebagai hasil perjuanganku. “I Love You Forever”
Kakakku Ari Yudha Perdana dan Istrinya mbak Fitri serta keponakanku
yang selalu bikin kangen Fidhe Esta Abimanyu, terimakasih support selama ini.
Tak lupa juga ku ucap terimakasih buat kesayangan, yang selalu
menemaniku, memberikan motifasi dan kasih sayang yang luar biasa untukku.
Terima kasih untuk kesabaran selama ini..
Sahabat-sahabatku tercinta, mami, oyon, ncep, yulia, mithul, kuntet.
Terimakasih kawan atas canda tawa dan kebersamaannya selama ini. Kalian
adalah keluargaku di Solo yang aku sayangi. Semoga persahabatan ini tidak akan
pernah putus hingga akhir hayat. Amien…dan juga semua teman-teman
seperjuanganku Fisioterapi DIV angkatan 2010.
vi

RINGKASAN


(Siska Noviyanti, 2014, 39 Halaman)
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT QUADRICEPS FEMORIS DENGAN
RISIKO JATUH PADA LANSIA

Penuaan (menjadi tua) merupakan proses natural dan kadang-kadang tidak
mencolok. Penuaan (aging) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahanlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan
mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan
terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita
(Darmojo, 2000).
Proses menua akan mempengaruhi perubahan pada semua sistem tubuh,
salah satunya perubahan pada sistem muskuloskeletal. Perubahan pada sistem
muskuloskeletal berpengaruh terhadap penurunan kepadatan tulang, perubahan
struktur otot, penurunan fungsi kartilago, penurunan kekuatan otot, dan penurunan
fleksibilitas otot serta sendi (Pudjiastuti, 2003). Penurunan fungsi yang nyata pada
lansia adalah penurunan masa otot atau atropi. Penurunan masa otot ini
merupakan faktor penting yang mengakibatkan penurunan kekuatan otot dan daya
tahan otot (Lauretani et al., 2003).
Kekuatan otot merupakan kemampuan otot atau grup otot tegangan dan
tenaga selama usaha maksimal baik secara statis maupun dinamis (Kisner, 2007).
Selain dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, kekuatan otot juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti faktor biomekanik, faktor neuromuscular (ukuran cross
vii

sectional otot, recruitment motor unit, tipe kontraksi, jenis serabut otot, dan
kecepatan kontraksi), faktor metabolisme yang berhubungan dengan ketersediaan
energy (Hardjono, 2012).
Seiring bertambahnya umur, kekuatan otot akan mengalami penurunan
secara bertahap. Penurunan kekuatan otot kaki, khususnya otot quadriceps
femoris merupakan faktor risiko jatuh pada usia diatas 50 tahun (Wandhani et al.,
2011). Otot quadriceps femoris merupakan otot pada sendi lutut yang berfungsi
sebagai stabilisasi aktif sendi lutut dan juga berperan dalam pergerakan sendi
yaitu gerakan ekstensi knee yang digunakan dalam aktifitas berjalan. Grup otot ini
terdiri atas beberapa otot yaitu rectus femoris, vastus medial, vastus intermedius,
vastus lateral. Otot quadriceps femoris memiliki kekuatan melebihi kekuatan
otot-otot ekstensor yang ada. Oleh karena itu otot ini memerlukan kekuatan yang
maksimal agar dapat melakukan fungsinya (Hardjono, 2012).
Jatuh merupakan kegagalan manusia untuk mempertahankan keseimbangan
badan untuk berdiri. Keseimbangan ini dapat dicapai oleh karena kerjasama dari
otot-otot anti gravitasi, alat sensoris pada kulit, otot dan sendi. Informasi dibawa
dengan cepat kepusat apabila ada pergerakan badan dan secepatnya dilakukan
koreksi pada keseimbangan (Fillit et al., 2010). Faktor resiko jatuh pada usia
lanjut dapat digolongkan dalam dua golongan yaitu faktor internal dan faktor
eksternal (Fillit et al., 2010). Faktor internal faktor yang berasal dari dalam tubuh
lanjut usia sendiri. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor dari luar
(lingkungan sekitar) (Nugroho, 2000).

viii

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kekuatan otot
quadriceps femoris dengan risiko jatuh pada lansia. Penelitian ini menggunakan
metode survey cross sectional dengan pendekatan observasi poin time opproach.
Responden dalam penelitian ini adalah semua lansia di Desa Teguhan Kelurahan
Plumbungan Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen dengan usia diatas 60
tahun dan dilakukan di Desa Teguhan Kelurahan Plumbungan Kecamatan
Karangmalang Kabupaten Sragen dengan total sampel 20 orang yang diambil
dengan tehnik purposive sampling pada bulan Juli 2014. Dimana dalam hal ini,
responden diukur kekuatan otot quadriceps femoris dengan menggunakan tes
1RM dan dinilai tingkat risiko jatuh dengan menggunakan time up and go test.
Uji korelasi menggunakan uji non parametrics spearman, diperoleh hasil p = <
0,05 ( p = 0,024) yang berarti bahwa korelasi antara kekuatan otot quadriceps
femoris dengan risiko jatuh adalah bermakna, dimana terdapat hubungan diantara
dua variabel yang diuji. Kekuatan korelasi menunjukkan bahwa kekuatan otot
quadriceps femoris berpengaruh terhadap risiko jatuh sebesar -0,503% yaitu
cukup dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Tanda (-) menunjukkan hubungan
yang berlawanan, semakin besar nilai satu variabel semakin kecil variabel lainnya
dimana semakin besar kekuatan otot quadriceps femoris maka semakin kecil
tingkat risiko jatuh pada lansia.
Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan kekuatan otot
quadriceps femoris dengan risiko jatuh pada lansia.

ix

ABSTRAK
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SKRIPSI, JULI 2014

SISKA NOVIYANTI/J110100057
“HUBUNGAN KEKUATAN OTOT QUADRICEPS FEMORIS DENGAN
RISIKO JATUH PADA LANSIA”
V Bab, 39 halaman, 8 Tabel, 5 Gambar, 10 Lampiran
(Pembimbing: Totok Budi Santoso, S.Fis, MPh dan Agus Widodo, S.Fis, M.Fis)
Latar Belakang: Usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia di atas
60 tahun. Proses menua akan mempengaruhi perubahan pada sistem tubuh, salah
satunya penurunan fungsi muskuloskeletal. Penurunan fungsi yang nyata adalah
penurunan kekuatan otot. Kekuatan otot adalah kemampuan otot atau kelompok
otot untuk menghasilkan gaya maksimal. Otot quadriceps femoris merupakan otot
pada sendi lutut yang berfungsi sebagai stabilisasi aktif sendi lutut dan juga
berperan dalam pergerakan sendi yaitu gerakan ekstensi knee yang digunakan
dalam aktifitas berjalan. Penurunan kekuatan otot kaki diidentifikasi sebagai
faktor risiko yang paling kuat terkait dengan risiko jatuh. Penurunan kekuatan otot
quadriceps femoris merupakan faktor risiko jatuh pada usia diatas 50 tahun.
Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
kekuatan otot quadriceps femoris dengan risiko jatuh pada lansia.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode survei cross sectional
dengan pendekatan observasi poin time opproach. Responden dalam penelitian ini
adalah semua lansia di Desa Teguhan dengan usia diatas 60 tahun dan dilakukan
di Desa Teguhan Kelurahan Plumbungan Kecamatan Karangmalang Kabupaten
Sragen dengan total sampel 20 orang, diambil dengan tehnik purposive sampling
pada bulan Juli 2014. Kekuatan otot quadriceps femoris diukur dengan tes 1RM
dan tingkat risiko jatuh dinilai dengan time up and go test.
Hasil: Uji korelasi menggunakan uji non parametrics spearman, diperoleh hasil
p = < 0,05 ( p = 0,024) yang berarti bahwa korelasi antara kekuatan otot
quadriceps femoris dengan risiko jatuh adalah bermakna, dimana terdapat
hubungan diantara dua variabel yang diuji. Kekuatan korelasi menunjukkan
bahwa kekuatan otot quadriceps femoris berpengaruh terhadap risiko jatuh
sebesar -0,503% yaitu cukup dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Tanda (-)
menunjukkan hubungan yang berlawanan, semakin besar nilai satu variabel
semakin kecil variabel lainnya dimana semakin besar kekuatan otot quadriceps
femoris maka semakin kecil tingkat risiko jatuh pada lansia.
Kesimpulan: Ada hubungan kekuatan otot quadriceps femoris dengan risiko
jatuh pada lansia.
Kata kunci: Lansia, Kekuatan Otot Quadriceps Femoris, Risiko Jatuh
x

ABSTRACT
DIPLOMA IV PROGRAM STUDY OF PHYSIOTHERAPY
HEALTH SCIENCE FACULTY
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA
THESIS, JULY 2014

SISKA NOVIYANTI/J110100057
“RELATIONSHIP OF QUADRICEPS FEMORIS MUSCLE STRENGTH
WITH RISK OF FALLS IN ELDERLY”
V Chapters, 39 Pages, 8 Tables, 5 Pictures, 10 Appendixs
(Advisor: Totok Budi Santoso, S.Fis, MPh dan Agus Widodo, S.Fis, M.Fis)
Background: Old age is a person who has attained the age of 60 years. The
process of aging will affect changes in body systems, one of which
musculoskeletal impairment. Real function decline is a decrease in muscle
strength. Muscle strength is the ability of a muscle or group of muscles to produce
maximum force. Quadriceps femoris muscle is a muscle in the knee joint that
serves as an active stabilization of the knee joint and also plays a role in the
movement of the extension movement of the knee joint that is used in running
activities. Decrease in leg muscle strength were identified as risk factors most
strongly associated with the risk of falling. Decrease in quadriceps femoris muscle
strength is a risk for falls in the age above 50 years.
Objective: The purpose of this study was to determine the relationship of
quadriceps femoris muscle strength with risk of falls in elderly.
Methods: This study used a cross-sectional survey approach opproach
observation time points. Respondents in this study were all elderly in the village
Teguhan with age above 60 years and performed in village Teguhan Plumbungan
Karangmalang Sragen the district with a total sample of 20 people, taken by
purposive sampling technique in July 2014. Quadriceps femoris muscle strength
measured by the 1RM test and the level of risk of falling was assessed by time up
and go test.
Results: Correlation test using non-parametrics spearman test, the results obtained
p =