Dada Rosada Jamin Warga Sekeloa tak Direlokasi.

----

.

123
17

OJan

18

Pikiran
o Selasa

Senin
4

19
.Peb

5


0
6

20

21

o Mar

OApr

Rakyat

Rabu 0 Kamis 0 Jumat
7
8
9
10
11

22
23
24
25
26

OMei

OJun

OJul

o Sabtu o Minggu
13
14 @)

12

27


0 Ags OSep

29

28

OOkt

ONov

30

16

31

ODes

Dada Rosada ]amin
Wa~ga Se~e_Io~talĀ£ Direlokasi

--- -

BANDUNG, (PI.t).Wali Kota Bandung Dada
Rosada mengatakan, tidak ada
relokasi bagi penduduk Sekeloa
yang tanahnya akan digunakan
untuk balai sidang.
Warga yang saat ini tinggal
di Sekeloa akan tetap memiliki
akses untuk tinggal di tempat
tersebut. Namun, bentuk tempat tinggal nantinya akan berupa rumah susun, tidak seperti
sekarang.
Namun, dia mengatakan,
perlu ada kepastian berupa
jaminan bahwa warga tidak
akan "terusir" dari Sekeloa.
"Bukan
relokasi.
Kalau
relokasi itu pindah dari tempat

semula. Akan tetapi, ini akan
dibuatkan rumah susun. Di
bawahnya tempat berdagang,
di atasnya tempat tinggal,"
ujarnya ditemui di Pendopo
Wali Kota Bandung, beberapa
waktu lalu.
pembangunan di kawasan
Sekeloa ini, kata Dada, tidak
hanya berupa balai sidang. Dia
menuturkan,
sarana berdagang, tempat tinggal, dan ruang
terbuka hijau juga akan menjadi bagian penataan kawasan
Sekeloa. Namun, perkembangannya masih perlu mendapat
perhatian. "Kita. masih terus
melakukan pendekatan dengan
masyarakat. Mudah-mudahan
tahun ini, karena kita juga
berusaha memenuhi ruang terbuka hijau secara bertahap
hingga 30 persen," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim
Pemukiman warga RW 4, 14
dan 15 Kel. Lebakgede Kec.
Coblong Roestam Ismail menyatakan, sikap warga belum
berubah.

~-

--

....

~

:

Mereka belum menerima
rencana tersebut. Meski telah
bertemu dua kali dengan pihak
Unpad, warga tetap berupaya

untuk ~endapatkan hak atas
tanah yang telah mereka diami
selama puluhan tahun.
"Kami sudah mengajukan
permohonan pelepasan hak
kepada Unpad pada Agustus
2008. Akan tetapi, sampai
sekarang belum dijawab. ltu
dulu yang akan kami perjuangkan," katanya.
Permohonan itu sesuai dengan petunjuk Badan Pertana-

--

ADE HAYU INDRAj'PR"

SEORANG warga melintas di salah satu kawasan di Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung,
Minggu (14/2). Wali Kota Bandung Dada Rosada mengatakan, tidak akan ada relokasi bagi penduduk Sekeloa yang tanahnya akan digunakan untuk balai sidang. *
han Nasional (BPN). Jika
masyarakat irigin mendapatkan
hak atas tanah negara itu, terlebih dahulu mengajukan permohonan pelepasan hak kepada Unpad sebagai pemegang

hak guna pakai. "Kami ikuti
prosedur pemerintah saja agar
kami bisa mendapatkan hak
itu. Tak ada niat merugikan negara," katanya.
Berlarut-Iarut
Seandainya saja persoalan ini
diselesaikan 30 tahun silam,
barangkali masalahnya tak pe-

~

seperti ~ekaEan~ Tahun

i973, tanah seluas 10,5 hektare
itu sudah bermasalah. Waktu
itu, menurut Roestam, pemerintah bersama-sama dengan
Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung melakukan pengukuran di tanah eigendom.
Tanah berupa sawah garapan
sejakjalan Belanda.
Sejak Belanda kalah, tanah

itu menjadi milik negara. Akan
tetapi, sejak tahun 1957, tanah
itu mulai ditinggali. Lambat
laun penduduknya semakin
banyak.
Tanah yang mereka tinggali
-

dinyatakan sebagai milik negara yang hak guna pakainya
diberikan
kepada
Unpad.
Tahun 1980, Unpad mendapatkan sertifikat hak pakai atas
tanah itu.
"Kalau saja persoalan ini diselesaikan pada kurun waktu
1973-1980, masalahnya tidak
akanseberatsekarang.Waktu
itu penduduk belum banyak.
Tentu
lebih mudah

mengatasinya," katanya.
la mengatakan, tidak mudah
memindahkan
masyarakat
yang sudah tinggal turuntemurun di lokasi itu. Apalagi
mereka tidak mendapatkannya
secara gratis.
"Kami masuk ke sini dulu
Iilembayar. Kamijuga membayar membayar PBB (pajak bumi dan bangunan)," kata Roestam. Akan te~i, i~...
mengakui,

.

Kliping Humas Unpad 2010

kebanya'kan mereka ta'k ber1MB.
Menurut dia, warga semakin
tenang manakala Unpad diberi
lahan di Jatinangor. "Sejak
diberi tanah di Jatinangor itu

kita tenang. Tanahnya sudah
diganti oleh gubernur waktu
itu. Namun, kemudian tanah
ini dibicarakan kembali karena
mau dibangun," kata Roestam.
Ketua Komisi A DPRD Kota
Bandung
Haru
Suandaru
mengingatkan agar rencana ini
tidak bersifat top down semata.
Pemerintah juga harns terusmenerus
melibatkan
masyarakat. Baik pemerintah
dan Unpad harus terus berkomunikasi dengan masyarakat.
Upaya-upa~ mediasi harus dilakukan intensif sehingga tercipta kesepahaman. (A-170fA179)***
---