Laporan Proposal Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Perancak - Kecamatan Jembrana - Kabupaten Jerancak.

(1)

LAPORAN PERENCANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016

DESA : PERANCAK KECAMATAN : JEMBRANA KABUPATEN : JEMBRANA PROVINSI : BALI

Disusun Oleh:

No. Nama Mahasiswa No. Mahasiswa

1. I Putu Ryan Setiawiguna 1306105114 2. I Dewa Nyoman Alit Ariawan 1306305108 3. Ni Wayan Santhi Setyari 1308405002 4. Ni Putu Indri Wirapratiwi 1303005234

5. Sri Ayu Nitasari 1306205076

6. Ida Bagus Agung Adi Prasetya 1306305023 7. Fridolin Thomas Erwin Blegur 1104205119

8. I Gst. JB Surya B. 1304505075

9. John Alexander King Sinaga 1305315070

10. Tresna Eklesia Ano 1311105058

11. Kadek Dony Prasetya 1209005134

12. Muhammad Nurul Yatim 1321305015 13. Andreas Robin Lingga 1321305014 14. Ni Ketut Sri Agustini 1301305056 15.

16.

I Putu Agus Purnama Wirawan Desak Made Wahyu Ariningsih

1320025076 1302305027

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA


(2)

(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

DAFTAR ISI... ii

BAB 1DESKRIPSI KEGIATAN………...1

1.1 Judul ... 1

1.2 Lokasi ... 1

1.3 Bidang Kegiatan KKN PPM ... 1

1.4 Latar Belakang ... 1

1.5 Tujuan ... 4

1.6 Hasil yang diharapkan ... 4

1.6.1 Produk Kegiatan KKN PPM ... 4

1.6.2 Hasil Tema KKN PPM ... 5

1.7 Lingkup Program KKN PPM ... 5

1.7.1 Sasaran Program KKN PPM ... 5

1.7.2 Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN PPM ... 6

1.8 Pelaksanaan KKN PPM ... 7

1.8.1 Persiapan dan Pembekalan ... 7

BAB 2RENCANA KEGIATAN KKN PPM………9

2.1 Identifikasi Masalah ... 9

2.2 Prioritas Masalah ... 10

2.3 Rencana Program KKN PPM ... 16

2.4 Program Pokok ... 17

2.4.1 Bidang Kesehatan Masyarakat ... 17

2.4.2 Bidang Peningkatan Produksi ... 23

2.4.3 Bidang Prasarana Fisik ... 25

2.4.4 Bidang Sosial Budaya ... 26

2.5 Program Tambahan ... 29

2.6 Program Bantu ... 31

2.7 Rencana Waktu Program KKN PPM ... 31

BAB 3 RANCANGAN ANGGARAN BIAYA (RAB)……….. 33


(4)

(5)

BAB I

DESKRIPSI KEGIATAN

1.1 Judul

Melalui KKN PPM Periode XIII Kita Berdayakan Penduduk Desa Perancak Menjadi MARTABAK (Masyarakat Tangguh, Berbudaya, dan Kreatif).

1.2 Lokasi

Lokasi KKN PPM kelompok ini bertempat di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.

1.3 Bidang Kegiatan KKN PPM

Bidang kegiatan KKN PPM ini adalah: 1. Prasarana Fisik (PF)

2. Peningkatan Produksi (PP) 3. Sosial Budaya (SB)

4. Kesehatan Masyarakat (KM)

1.4 Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) adalah suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang dirancang oleh Universitas Udayana. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta sarana untuk meningkatkan kepekaan sosial mahasiswa sehingga diharapkan mahasiswa mampu berkontribusi positif terhadap pembangunan daerah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Salah satu daerah yang ditunjuk sebagai daerah KKN PPM Periode XIII ini adalah Desa Perancak yang terletak di Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. Desa yang terdiri atas 5 banjar


(6)

dinas yaitu Banjar Mekar Sari, Banjar Lemodang, Banjar Dangin Berawah, Banjar Tibu Kleneng, dan Banjar Perancak telah berkembang seiring dengan pembangunan daerah di sekitarnya, namun masih terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan kembali.

Berdasarkan survey desa dan identifikasi masalah yang terdapat di desa tersebut serta atas dasar saran kepala desa setempat, fokus utama KKN PPM Periode XIII yakni menyusun program yang bertemakan melalui KKN PPM periode XIII kita berdayakan masyarakat sehingga menjadi masyarakat yang tangguh, berbudaya dan kreatif (MARTABAK). Tema ini diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di Desa Perancak secara bertahap oleh mahasiswa. Salah satu upaya mengatasi masalah di desa tersebut, dapat dilakukan dengan pengelolaan sumber daya alam dan peningkatan kualitas sumber daya manusia baik dari sisi kebersihan lingkungan, kesehatan, maupun pendidikan yang dirumuskan dalam program pokok, program pokok tambahan maupun program bantuan.

Daerah Perancak merupakan daerah pesisir yang indah, asri, dan menawan dengan sebagian besar masyarakatnya bermata pencarian sebagai nelayan. Produk olahan laut yang diproduksi oleh warga berupa ikan sarden dan ikan asap. Kedua produk ini tidak hanya dikonsumsi secara pribadi, namun dijual pula ke pasaran.

Terdapat sebuah pantai di Desa Perancak yaitu Pantai Perancak. Keindahan pantai ini belum banyak dikenal oleh wisatawan asing. Salah satu pesona pantai ini adalah pemandangan para nelayan yang sedang mencari ikan serta air laut yang bening. Objek wisata yang menawan ini menyebabkan banyak hal yang perlu disiapkan untuk menyambut wisatawan, terlebih wisatawan asing. Salah satu yang perlu dipersiapkan adalah kemampuan berkomunikasi dengan mengggunakan bahasa asing, salah satunya adalah Bahasa Inggris. Namun, sayangnya Bahasa Inggris ini masih menjadi momok yang menakutkan terlebih pada anak-anak. Perlunya sistem pembelajaran Bahasa Inggris yang lebih mudah dipahami dan menarik akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam hal berkomunikasi. Dengan kemampuan tersebut, maka Desa Perancak akan lebih mudah berkembang di era globalisasi ini.


(7)

Bidang lainnya yang perlu diperhatikan yaitu kebersihan lingkungan sekitar dan bidang peternakan. Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat banyak jentik pada saluran irigasi. Hal ini tentu saja akan menyebabkan munculnya penyakit DBD. Oleh karena itu informasi dan penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat serta mengenai DBD penting dilakukan untuk menambah wawasan dan kesadaran masyarakat. Kegiatan lainnya yang perlu dilakukan yakni kegiatan gotong royong untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan.

Sektor peternakan yang ada di desa Perancak memiliki beragam jenis hewan ternak, diantaranya ayam, sapi, dan babi. Belum optimalnya pelaksanaan SIMANTRI di daerah tersebut mengakibatkan minimnya pemahaman masyarakatnya dalam memelihara hewan ternak. Hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara hewan tersebut salah satunya adalah masalah kesehatannya. Kondisi hewan yang sakit akan menjadi perantara munculnya penyakit pada manusia. Oleh karena itu, pentingnya informasi menganai teknik perawatan hewan ternak serta pentingnya vaksinasi, menjadi suatu hal yang harus dijelaskan pada masyarakat di wilayah tersebut. Melalui kegiatan tersebut diharapkan terjadi peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk lebih memperhatikan hewan ternaknya.

Permasalahan-permasalahan yang ada di daerah tersebut menjadi dasar untuk menyusun program kerja. Program yang telah direncanakan ini, diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di Desa Perancak melalui kegiatan pendidikan dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh KKN PPM. Melalui kegiatan KKN PPM ini mahasiswa dapat melakukan penelitian sederhana guna mengetahui permasalahan yang membutuhkan penanganan banyak sektor. Kegiatan-kegiatan ini diharapkan memberi dampak postif demi menciptakan masyarakat yang tangguh, berbudaya dan kreatif. Kegiatan ini tentunya akan menambah pengalaman belajar dan bekerja pada mahasiswa dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wadah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.


(8)

1.5 Tujuan

Adapun tujuan dari diadakannya KKN PPM Universitas Udayana yang berlokasi di Desa Perancak adalah untuk memberdayakan masyarakat desa dalam mengelola potensi daerahnya. Secara spesifik tujuan ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Mahasiswa peserta program KKN PPM dapat memahami penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat di dalam lingkungan masyarakat Desa Perancak, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

2. Mahasiswa peserta program KKN PPM dapat menerapkan bidang ilmu teoritis kedalam penerapan praktis di masyarakat.

3. Meningkatkan daya saing mahasiswa Universitas Udayana secara nasional dengan menanamkan jiwa peneliti yang eksplortatif dan analisis dalam bidang interdisipliner dan lintas sektoral.

4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa Universitas Udayana untuk melaksanakan program-program pembangunan.

5. Masyarakat Desa Perancak dapat memperoleh bantuan pikiran dan tenaga dalam melaksanakan program pembangunan terutama dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki daerah tersebut.

6. Sumber daya manusia di Desa Perancak dapat diberdayakan untuk melaksanakan pembaharuan-pembaharuan guna mendukung pembangunan nasional.

1.6 Hasil yang Diharapkan 1.6.1 Produk Kegiatan KKN PPM

Hasil yang diharapkan dari proposal KKN PPM di Desa Perancak adalah:

1) Masyarakat memiliki kemampuan dan terampil dalam mengembangkan potensi desa yang ada untuk menunjang perekonomian di Desa Perancak.

2) Adanya peningkatan pemberdayaan masyarakat sehingga menjadi MARTABAK (Masyarakat Tangguh, Berbudaya, dan Kreatif) di lingkungan Desa Perancak.


(9)

1.6.2Hasil Tema KKN PPM

Adapun hasil tema KKN PPM yang yang diharapkan yaitu sebagai berikut:

1) Meningkatnya pendapatan masyarakat sasaran melalui bidang-bidang usaha yang telah ada.

2) Terjadinya sinergisme dalam pemberdayaan masyarakat antara Pemerintah daerah dan Perguruan Tinggi.

3) Peningkatan kemampuan mahasiswa dalam pemecahan permasalahan di masyarakat.

4) Peningkatan kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan agar dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat serta terhindar dari penyakit.

1.7 Lingkup Program KKN PPM 1.7.1 Sasaran Program KKN PPM

Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran strategis yang memiliki permasalahan untuk diatasi dari program KKN PPM ini adalah:

Tabel 1.1 Tabel Sasaran Program KKN PPM

No. Kelompok Sasaran Permasalahan

1. Kelompok SD a. Masih minimnya pengetahuan dan motivasi anak-anak SD tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

b. Masih minimnya pengetahuan mengenai Bahasa asing terutama Bahasa inggris. 2. Masyarakat a. Masih minimnya perhatian warga terhadap

kebersihan lingkungan sekitar.

b. Masih minimnya kesadaran terhadap peningkatan kesehatan masyarakat.


(10)

tentang pengembangan dan potensi objek wisata yang ada di daerah tersebut.

d. Masih kurangnya kesadaran warga dalam pengadaan tanaman obat keluarga (TOGA). 3. Anak-anak a. Perlunya meningkatkan bakat anak- anak

melalui pendidikan non formal

4. Ibu-ibu a. Ibu-ibu kurang memanfaatkan potensi desa untuk membuka lapangan pekerjaan. Rata-rata masyarakat belum mengetahui secara jelas pentingnya UMKM bagi peningkatan perekonomian, dalam hal ini membahas tentang usaha pengolahan ikan.

1.7.2 Persiapan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN PPM

Pemberdayaan masyarakat yang diterapkan pada kegiatan KKN PPM menggunakan model Partisipatory Rural Appraisal (PRA), yaitu model yang identik dengan model pendekatan sosial budaya Bali yang mengedepankan partisipatif, diagnosis, komunikatif, etik, dan emik. PRA ini digunakan untuk menentukan arah pembangunan dan mensolusikan segala sesuatu permasalahan yang ada. Masyarakat selalu diikut sertakan dalam segala keputusan untuk wilayahnya. Seluruh stakeholder yang berada di wilayah KKN PPM dan pemerintahan yang lebih tinggi ikut terlibat dalam setiap tahapan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan pendekatan dengan pihak-pihak terkait, yaitu pemerintah daerah Desa Perancak, organisasi masyarakat, dan masyarakat Desa Perancak. Pada


(11)

pertemuan dengan pihak-pihak tersebut, dibahas mengenai permasalahan-permasalahan dominan di masyarakat, bagian dari masyarakat yang menghadapi permasalahan tersebut, lokasi kelompok bersangkutan, solusi yang sesuai, metode yang digunakan, serta indikator/tolak ukur dan evaluasi keberhasilannya.

b. Melakukan survey ke lapangan untuk mengetahui keadaan daerah Desa Perancak.

c. Mempersiapkan tim KKN PPM.

d. Melakukan pembagian tugas untuk mengefisiensi waktu dan biaya yang diperlukan.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini diimplementasikan rencana kegiatan yang telah disusun.

1.8 Pelaksanaan KKN PPM 1.8.1 Persiapan dan Pembekalan

1. Mekanisme Pelaksanaan Program KKN PPM

Meliputi seluruh rencana program yang akan dilaksanakan di desa dengan metode pelaksanaan program yang memadai sehingga mencapai sasaran yang diinginkan.

2. Materi Persiapan dan Pembekalan KKN PPM

Materi persiapan meliputi peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan dalam pelaksanaa program yang telah direncanakan yang akan digunakan dalam kegiatan KKN PPM. Sebelum pelaksanaan KKN PPM dimulai, mahasiswa diberikan pembekalan terlebih dahulu oleh panitia KKN PPM, Dosen Pembimbing Lapangan, dan mitra. Adapun materi pembekalan adalah sebagai berikut:

o Pengenalan wilayah o Problem solving


(12)

o Etika dalam bermasyarakat

Kegiatan KKN PPM ini dibagi menjadi program pokok dan program bantu. Program pokok itu sendiri dibagi menjadi program pokok tema dan program pokok non-tema. Program pokok tema adalah program yang sesuai dengan tema yang diangkat untuk KKN PPM, sedangkan program pokok non-tema adalah program pendampingan keluarga yang wajib dilakukan oleh setiap mahasiswa. Program bantu merupakan kegiatan - kegiatan yang tidak sesuai dengan tema yang disesuai dengan kebutuhan masyarakat.


(13)

(14)

BAB II

RENCANA KEGIATAN KKN PPM 2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan dan diskusi dengan kepala desa, terdapat beberapa permasalahan yang diidentifikasi sebagai berikut :

Tabel 2.1 Tabel Identifikasi Masalah

No Permasalahan Lokasi Sumber

(P/M/D)* 1 Minimnya tingkat kesadaran

masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekitar desa sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Desa Perancak P,M,

2 Minimnya tingkat kesadaran masyarakat mengenai hipertensi yang diakibatkan oleh tingginya angka konsumsi olahan ikan asin dan mengakibatkan timbulnya penyakit hipertensi pada masyarakat desa.

Desa Perancak D,M

3 Tingginya angka pasien penderita HIV di beberapa daerah di Provinsi Bali sehingga sangat diperlukan untuk pemberian informasi mengenai penyakit HIV/AIDS dan


(15)

diharapkan remaja di desa dapat menjadi garda terdepan untuk penyebaran informasi.

4 Pelaksanaan pengendalian penyakit pada ternak besar SIMANTRI kurang maksimal

Desa Perancak D,M

6 Ketertarikan anak-anak dalam bahasa asing khususnya Bahasa Inggris masih kurang.

Desa Perancak D,M

7 Tingginya angka korupsi di Indonesia sehingga sangat diperlukan adanya pendidikan integritas dan anti korupsi pada anak – anak.

Desa Perancak D,M

8 Kurang adanya pemetaan jalan sehingga membuat para pendatang kesulitan dalam mencari lokasi penting seperti pasar tradisional, kantor kepala desa dan lokasi penting lainnya.

Desa Perancak P,M,

2.2 Prioritas Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, terdapat beberapa masalah yang menjadi prioritas, sebagai berikut :


(16)

No Permasalahan Alasan Pemilihan 1 Minimnya tingkat kesadaran masyarakat dalam

menjaga kebersihan lingkungan di sekitar desa, yang mengakibatkan meningkatnya risiko terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Terdapat banyak jentik pada saluran irigasi sehingga mengakibatkan permasalahan pada bidang kesehatan. Penyakit DBD merupakan penyakit yang sering menimbulkan banyak korban sehingga diperlukan pendidikan kesehatan untuk mencegah penyakit tersebut. Pendidikan yang dilakukan dengan media poster dan leaflet pun tidak memerlukan dana yang besar. Melalui kegiatan ini diharapkan program yang sederhana tetapi dapat memberikan dampak yang besar kepada masyarakat. 2 Minimnya tingkat kesadaran masyarakat

mengenai hipertensi yang diakibatkan oleh tingginya angka konsumsi olahan ikan asin dan mengakibatkan timbulnya penyakit hipertensi pada masyarakat desa.

Kejadian hipertensi yang terjadi di masyarakat ini membutuhkan penanganan yang efektif terutama dalam hal promotif dan preventif tanpa melupakan point


(17)

implementasinya.

Menjalankan program ini tidak memerlukan dana yang cukup besar tetapi keterlibatan dan caring

mahasiswa untuk

mengubah perilaku masyarakat agar dapat mengurangi kejadian hipertensi di daerah tersebut. Selain itu pihak tenaga medis yang ada di puskesmas pembantu daerah tersebut bersedia membantu program yang akan dilaksanakan.

3 Tingginya angka pasien penderita HIV di beberapa daerah di Provinsi Bali sehingga sangat diperlukan untuk pemberian informasi mengenai penyakit HIV/AIDS dan diharapkan remaja di desa dapat menjadi garda terdepan untuk penyebaran informasi.

Tingginya angka pasien penderita HIV/AIDS membutuhkan penanganan yang efektif dalam hal promotif dan preventif, dikarenakan dengan penyebaran informasi ini dapat meningkatkan

kesadaran serta

pengetahuan remaja mengenai bahaya dari HIV/AIDS. Menjalankan


(18)

program ini tidak terlalu memerlukan dana yang cukup besar tetapi dengan pendekatan mahasiswa diharpakan dapat memberikan manfaat. Selain itu pihak tenaga medis yang ada di puskesmas bersedia membantu program yang dilaksanakan.

4 Pelaksanaan pengendalian penyakit pada ternak besar SIMANTRI kurang maksimal

Terdapat beberapa kelompok SIMANTRI di Desa Perancak. Pada kelompok SIMANTRI tersebut terdapat beberapa ternak sapi yang mengalami permasalahan dalam proses produksi dan manajemen pengelolaan yang masih kurang tepat. Berdasarkan dari uraian diatas maka diperlukan pendampingan dan sosialisasi manajemen yang tepat dan pelayanan kesehatan ternak untuk meningkatkan produktivitas ternak. Jika dinalisis


(19)

berdasarkan KUWAT kegiatan ini memungkinkan untuk dilaksanakan karena dukungan dari pihak perangkat desa atau pun instansi terkait seperti Dinas Peternakan.

6 Ketertarikan anak-anak dalam bahasa asing khususnya Bahasa Inggris masih kurang.

Mempersiapkan daerah Perancak sebagai destinasi pariwisata diperlukan peningkatan sumber daya manusia, salah satunya dalam berbahasa asing. Kesempatan yang ada ini memungkinkan untuk memberikan pendidikan kepada anak SD sebagai dasar peningkatan sumber daya manusia. Menjalankan program ini tidak perlu menggunakan dana yang besar, karena dapat memanfaatkan mahasiswa sebagai sumber daya pengajar siswa tersebut. Maka berdasarkan analisis yang kami lakukan program ini efektif untuk dijalankan.


(20)

7 Tingginya angka korupsi di Indonesia sehingga sangat diperlukan adanya pendidikan integritas dan anti korupsi pada anak – anak.

Tingginya angka korupsi di Indonesia menyebabkan perlu adanya pendidikan integritas dan anti korupsi pada anak - anak. Hal ini dikarenakan korupsi bukanlah perilaku yang dipengaruhi oleh jenjang pendidikan melainkan karakter dari manusia. Menjalankan program ini tidak perlu menggunakan dana yang besar, karena dapat memanfaatkan mahasiswa sebagai sumber daya pengajar siswa tersebut. Maka berdasarkan analisis yang kami lakukan program ini efektif untuk dijalankan.

8 Kurang adanya pemetaan jalan sehingga membuat para pendatang kesulitan dalam mencari lokasi penting seperti pasar tradisional, kantor kepala desa dan lokasi penting lainnya.

Berdasarkan KUWAT, program ini sangat memungkinkan untuk dijadikan program KKN PPM untuk mempermudah para pendatang dalam mencari lokasi - lokasi yang penting di Desa Perancak.


(21)

2.3 Rencana Program KKN PPM

Tabel 2.3 Tabel Rencana Program KKN PPM No No.

Sektor

Nama Program

Bahan Volume Sumber Dana 1 13.1.1.55 Penyuluhan Kesehatan Umum Mengenai Bahaya Hipertensi PPT mengeni bahaya Hipertensi Snack Leaflet mengenai bahaya hipertensi 5 orang

1 x 5 jam Mhs : 90

2 13.1.4.01 Kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (Mencegah Penyakit DBD dengan Prinsip 3M Plus) PPT Mengenai Pencegahan DBD Snack Leaflet mengenai pencegahan DBD 5 orang

1 x 5 jam Mhs : 90

3 13.1.4.01 Kegiatan Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit (Mencegah Penyakit HIV/AIDS Dengan Kegiatan Penyuluhan ) PPT Mengenai bahaya HIV/AIDS Snack Leaflet mengenai bahaya HIV/AIDS 5 orang

1 x 5 jam Mhs : 90

4 02.3.2.06 Pengendalian Penyakit/ Vaksinasi Ternak Besar (Optimalisasi Vitamin B kompleks (4 Ampul) Obat Cacing Butox

9 orang


(22)

Pengendalian Penyakit Ternak Sapi Pada SIMANTRI) 5

15.1.3.06 Pengadaan Peta Desa Kertas Kayu Tinta Tiang Besi 10 orang

7 x 4 jam Mhs : 510

6

11.1.1.01

Pembinaan Pelajaran

Tambahan di SD Negeri 1 dan 2 Perancak

Pembelian kapur tulis spidol,

penghapus papan

16 orang

6 x 2 jam Mhs : 150

7

17.2.3.55

Pembinaan Pendidikan

Intergritas dan Anti Korupsi di SD Negeri 1 dan 2 Perancak

PPT mengenai integritas dan

anti korupsi

16 orang

6 x 3 jam Mhs : 100

JUMLAH JKEM 81 JKEM

Total Volume Kegiatan = n x JKEM = 16 x 81 ( n = jumlah mahasiswa )

1296 JKEM

n = 16 mahasiswa

2.4 Program Pokok

2.4.1 Bidang Kesehatan Masyarakat

A. Pemberian Informasi Kesehatan Mengenai Pentingnya Mengetahui Bahaya Hipertensi

Sehat adalah suatu keadaan yang baik fisik, mental, maupun sosial, dan tidak hanya sekedar tanpa penyakit atau kecacatan (WHO, 1946). Menurut UU Kesehatan No 23 tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam undang-undang kesehatan disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah agar masyarakat mempunyai kemampuan untuk


(23)

menjaga dan meningkatkan derajat kesehatannya. Sehingga dapat diartikan, pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan menjadi fokus pembangunan kesehatan yang sekaligus juga merupakan pengertian promosi kesehatan.

Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan sumber daya manusia atau masyarakat itu sendiri dalam bentuk penggalian kemampuan pribadi,kreatifitas, kompetensi dan daya pikir, serta tindakan yang lebih baik dari sebelumnya. Sesuai tuntunan reformasi maka sektor kesehatan juga memahami perubahan yang sangat mendasar yaitu mengajak dan memotivasi masyarakat pada umumnya dan menyelenggarakan kesehatan pada khususnya untuk memulai perubahan pola pikir dari sudut pandang sakit menjadi sudut pandang kesehatan yang lebih dikenal dengan istilah paradigma sehat (Dinkes. DIY, 2002).

Paradigma sehat merupakan pembangunan kesehatan yang lebih menekankan pada upaya Promotif dan Preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehalibitatif (Depkes-RI, 2001). Pembangunan sektor kesehatan dengan landasan paradigma sehat, dilakukan dengan perencanaan berwawasan kesehatan yang mengandung makna pembangunan di semua sektor dan perubahan perilaku pada masyarakat yang akhirnya dapat mempengaruhi status kesehatan masyarakat di tempat tersebut.

Hal yang perlu mendapat perhatian dalam upaya promotif dan preventif adalah pemberian pendidikan kesehatan mengenai penyakit hipertensi di desa Perancak. Penyakit hipertensi adalah penyakit dimana tekanan darah melebihi batas atas (sistole) lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah bawah (diastole) lebih dari 90 mmHg (Sheps, 2005). Penyakit tekanan darah ini tidak memiliki keluhan dan tanda- tanda Hipertensi yang khas, sehingga sering disebut sebagai the silent killer. Fakta membuktikan bahwa 1 dari 4 penderita hipertensi tidak mengetahui jika mereka menderita hipertensi sehingga penyakit ini cukup mengancam jiwa (Isesreni, 2012). Berdasarkan data WHO dalam Hikayati (2014) dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% yang


(24)

mendapatkan pengobatan. Hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung, kerusakan hati dan kerusakan ginjal. Berdasarkan data Departemen Kesehatan Indonesia dalam Rini (2014) prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7%. Sedangkan di Wilayah Bali khususnya Denpasar, pada tahun 2015 tercatat penderita Hipertensi sebanyak 40,6. Tingginya angka kejadian penyakit hipertensi di daerah tersebut disebabkan oleh beberapa factor yakni minimnya pengetahuan masyarakat mengenai penyebab penyakit hipertensi, dampak yang ditimbulkan,serta pemeriksaan rutin untuk mengetahui status kesehatan masyarakat. Hal tersebut menjadi landasan bagi kami untuk memberikan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya mengenal bahaya penyakit hipertensi sehingga diharapkan masyarakat lebih mengetahui tentang penyakit hipertensi serta dapat mampu menurunkan angka kejadian hipertensi di desa tersebut.

Kegiatan yang dilakukan meliputi penyuhan atau pemberian informasi kesehatan mengenai bahaya penyakit hipertensi dan kegiatan pelayanan kesehatan yakni pengecekan tekanan darah. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini yakni meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, meningkatkan kesadaran masyarakat agar memanfaatkan tempat pelayanan kesehatan yang ada didesa tersebut. Selain itu kegiatan edukasi ini bertujuan sebagai pembelajaran bagi daerah atau desa lain dalam upaya pengembangan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya mengenal bahaya penyakit hipertensi.

Secara teknis kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan beberapa tenaga kesehatan di Puskesmas Pembantu yang ada di desa tersebut serta kepala lingkungan setiap dusun dalam penyebaran informasi kegiatan ini sehingga dengan diadakan kegiatan ini diharapakan masyarakat lebih banyak yang datang untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan sistem 5 meja yang meliputi, pendaftaran, pengukuran berat badan dan tinggi badan, pemeriksaan tanda-tanda vital, pemberian obat-obatan


(25)

sesuai indikasi jika terdapat masyarakat yang mengalami hipertensi, pemberian informasi mengenai bahaya hipertensi, dan pemberian makanan snack bergizi (bubur kacang hijau). Seusai kegiatan ini diharpakan dapat memberikan informasi kepada petugas puskesmas mengenai jumlah penderita penyakit hipertensi di desa tersebut sehingga petugas kesehatan dapat membuat program untuk memantau kondisi pasien hipertensi tersebut.

B. Kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (Meminimalisir Kejadian DBD melalui Kegiatan 3M Plus

Memasuki bulan musim penghujan tidak dapat diprediksi kapan akan turun hujan, intensitas curah hujan dari sedang hingga besar dapat memberikan dampak buruk bagi lingkungan sehingga dapat menimbulkan beberapa permasalahan seperti pada sektor kesehatan yakninya meningkat kejadian kasus penyakit Demam Berdarah Dengue. Salah satunya desa yang jumlah masyarakat yang banyak mengalami kasus DBD yakni Desa Perancak. Hal ini diakibatkan oleh beberapa factor antara lain saluran irigasi yang tersumbat sehingga air menjadi tergenang, sehingga dapat memicu nyamuk untuk berkembang biak dan pada akhirnya menimbulkan penyakit DBD.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lemah/lesu, gelisah, nyeri hulu hati, disertai tanda perdarahan dikulit berupa petechie, purpura, echymosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena, hepatomegali, trombositopeni, dan kesadaran menurun atau renjatan. Angka kejadian DBD di bali terus mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, hal ini dikarena kurangnya kesadaran masyarakat dalam


(26)

menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta melaksanakan kegiatan pencegahan 3M plus.

Program tersebut meliputi mengubur, menguras dan menutup dan tidak menggantung baju pada belakang pintu atau tempat-tempat tertentu. Pentingnya kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat agar mengurangi resiko terkena demam berdarah dengue (DBD). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kesadaran masyarakat dalam menerapkan pelaksanaan prinsip 3M dalam mencegah penyakit BDB. Sehingga diharapkan dari kegiatan ini dapat memberikan manfaat pada beberapa sektor, seperti: sektor kesehatan yakni menurunnya angka kejadian Kasus DBD di wilayah tersebut serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat perancak, di sektor pendidikan yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam hal ini siswa sekolah dasar bahwa sangat penting untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar terhindar dari penyakit tersebut. Dari segi pemerintahan lingkungan setempat yaitu tentunnya dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka masayarakat dapat lebih produktif dalam membangun desa perancak menjadi desa yang maju.

C. Pemberian Informasi Kesehatan mengenai Kesehatan Reproduksi serta Dampak dari HIV dan AIDS

Perkembangan permasalahan kekerasan seksual dan pelecehan seksual pada anak di bawah umur akhir akhir ini marak terjadi yang berdampak buruk pada psikologis anak yang mengalami kekerasan seksual, seperti anak menjadi pendiam, cenderung mengasingkan diri serta menjadi depresi terhadap kejadian yang dialaminya. Untuk mencegah kejadian ini terulang lagi sangat diperlukan untuk memberikan informasi kepada anak-anak yang rentan mengalami pelecehan seksual. Teknis dari kegiatan ini yakni pemberian informasi terhadap


(27)

para remaja di Desa Perancak sehingga setelah diberikan informasi, anak anak lebih paham serta dapat melindungi diri agar tidak mengalami pelecehan seksual. Perkembangan permasalahan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) semakin lama semakin mengkhawatirkan baik dari sisi kuantitatif maupun kualitatif. Walaupun secara geografi, yang semula diharapkan dapat menghambat perkembangan jumlah Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) di dunia namun pada kenyataannya dalam kurun waktu 20 tahun terakhir jumlahnya telah mencapai lebih dari 60 juta orang dan 20 juta diantaranya telah meninggal. Tidak mengherankan bila permasalahan HIV dan AIDS telah menjadi epidemi di hampir 190 negara. (KPAN, 2007)

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan AIDS. HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, yang berarti kumpulan gejala atau sindroma akibat menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi virus HIV. Tubuh manusia mempunyai kekebalan untuk melindungi diri dari serangan luar seperti kuman, virus, dan penyakit. AIDS melemahkan atau merusak sistem pertahanan tubuh ini, sehingga akhirnya berdatanganlah berbagai jenis penyakit lain (Yatim, 2006)

Jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia berdasarkan laporan dari Dirjen PP&PL Kemenkes RI (2013) secara kumulatif yang dilaporkan sejak 1 Januari 1987 hingga 31 Desember 2013 terdiri dari 127.416 kasus HIV dan 52.348 kasus AIDS. Sementara itu, untuk kasus sepanjang tahun 2013 terhitung dari bulan Januari hingga Desember 2013 saja terdapat sebanyak 29.037 kasus HIV dan 5.608 kasus AIDS di Indonesia. Jumlah infeksi HIV tertinggi pada tahun


(28)

2013 yaitu di DKI Jakarta sebanyak 28.790 kasus, diikuti Jawa Timur 16.253 kasus, Papua 14.087 kasus, Jawa Barat 10.198 kasus dan Bali 8.059 kasus.

Setiap tahun kejadian HIV dan AIDS di Bali mengalami peningkatan, pada tahun 2015 kasus HIV di Bali 9.637 kasus. Peningkatan kasus HIV/AIDS ini dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain kurangnya pengetahuan masyarakat itu sendiri mengenai bahaya dari penyakit HIV, serta pengaruh globalisasi, sehingga sangat diperlukan untuk pemberiaan informasi kepada semua kalangan khususnya remaja.

Kegiatan yang dilakukan berupa pemberian informasi mengenai bahaya dari HIV/AIDS kepada sekehe teruna teruni yang ada di Desa Perancak, kegiatan ini bekerja sama dengan Petugas Kesehatan Puskesmas yang ada di daerah tersebut atau LSM yang bergerak dibidang Pennaggulangan HIV dan AIDS. Teknis dari pelaksanaan kegiatan ini berupa ceramah, serta layanan VCT bagi peserta yang ingin berpartisipasi pada kegiatan ini untuk mengetahui status HIV. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini yakni meningkatnya pengetahuan STT mengenai bahaya HIV/AIDS, meningkatkan kesadaran STT agar memanfaatkan tempat pelayanan kesehatan yang ada didesa tersebut. Selain itu kegiatan edukasi ini bertujuan sebagai pembelajaran bagi daerah atau desa lain dalam upaya pengembangan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya mengenal bahaya HIV/AIDS.

2.4.2 Bidang Peningkatan Produksi

A. Pengendalian Penyakit/ Vaksinasi Ternak Besar (Optimalisasi Pengendalian Penyakit Ternak Sapi pada SIMANTRI)

Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ternak dengan memperhatikan manajemen pemeliharaan ternak dengan baik. Tujuan khusus


(29)

dari pelaksanaan program ini yaitu meningkatkan berat badan ternak dengan memberikan pakan yang baik serta ekonomis, meningkatkan kesehatan ternak dengan memberikan obat maupun vitamin yang dibutuhkan, serta meningkatkan sanitasi kandang untuk mengurangi pencemaran bibit-bibit penyakit. Kegiatan ini diharapkan memperoleh manfaat khususnya peternak agar dapat meningkatkan produktivitas ternaknya sehingga dapat meningkatkan pendapatan peternak.

Di desa Perancak ada beberapa kelompok simantri. Pada kelompok simantri tersebut terdapat beberapa ternak sapi yang mengalami permasalahan dalam proses produksi dan manajemen pengelolaan yang masih kurang tepat. Berdasarkan dari uraian diatas maka diperlukan pendampingan dan sosialisasi manajemen yang tepat dan pelayanan kesehatan ternak untuk meningkatkan produktivitas ternak.

Pengendalian Penyakit ternak pada SIMANTRI dapat dilakukan melalui perbaikan pakan yang diberikan, perbaikan sanitasi kandang, pemberian vitamin, obat cacing, dan spraying untuk mencegah infeksi parasit terhadap parasit pengganggu seperti cacing, lalat dan kutu. Tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak terhadap penyakit dan meminimalisir infeksi parasit terhadap ternak. Selain itu kegiatan lain yang dilakukan adalah memberikan pembekalan langsung ke lapangan kepada peternak tentang manajemen pemeliharaan ternak yang baik. Sasaran dari kegiatan ini adalah ternak yang ada pada SIMANTRI yaitu sapi dan pengurus SIMANTRI selaku peternak, Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana.

Kegiatan ini diawali dengan survei lokasi ke SIMANTRI untuk mengumpulkan data dan mengidentifikasi masalah yang terdapat di lokasi tersebut. Peralatan lainnya untuk mendukung kegiatan akan dipersiapkan sendiri oleh mahasiswa. Kegiatan utama dibagi menjadi dua. Kegiatan yang pertama dengan memberikan penjelasan secara langsung kepada pengurus SIMANTRI di Desa Perancak tentang manajemen pemeliharaan sapi Bali yang


(30)

baik dimana kegiatan ini dilakukan langsung di lokasi SIMANTRI. Kegiatan yang kedua adalah pemberian vitamin dan anti-parasit kepada ternak sapi yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas dan daya tahan tubuh terhadap infeksi penyakit.

Estimasi tim yang terlibat adalah beberapa orang dan akan dibagi menjadi beberapa kelompok kerja yang akan langsung memberikan penjelasan dan pemberian vitamin, obat cacing dan spraying di lokasi SIMANTRI yang bertempat di Desa Perancak, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Pembagian dan kegiatan pendukung akan disusun kemudian.

2.4.3 Bidang Prasarana Fisik A.Pengadaan Peta Desa

Peta merupakan sebuah informasi bergambar yang berisikan informasi penting, salah satunya adalah informasi mengenai letak suatu tempat. Informasi pada peta sangat dibutuhkan agar para pendatang yang tidak mengetahui letak suatu tempat, dapat mengetahuinya hanya dengan melihat informasi yang terdapat dalam peta. Peta umumnya berisi informasi mengenai letak dari tempat–tempat yang penting dari suatu wilayah yang digambarkan. Guna membantu memfasilitasi pendatang dalam pencarian tempat, perlu dibuatkan peta disejumlah titik tertentu yang dapat dengan mudah dijumpai oleh para pendatang yang berkunjung ke Desa Perancak. Salah satu lokasi yang dapat dijadikan sebagai tempat peletakan peta desa yaitu di dekat perbatasan wilayah desa. Hal ini akan memudahkan para pendatang untuk mengetahui lokasi – lokasi penting di Desa Perancak.


(31)

2.4.4 Bidang Sosial Budaya

A. Pembinaan Pelajaran Tambahan di SD Negeri 1 dan 2 Perancak (Pembinaan Pelajaran Tambahan Bahasa Inggris)

Bahasa Inggris merupakan bahasa yang digunakan secara internasional dan menjadi salah satu bahasa utama dalam komunikasi, untuk menyatukan bahasa di seluruh dunia. Terutama pada masa globalisasi ini, dimana tidak ada lagi jarak dan waktu yang memisahkan antar bangsa di dunia sehingga menjadi sebuah keniscayaan bagi masyarakat dunia, jika ingin melakukan internasionalisasi dan bersaing di dunia global, Bahasa Inggris menjadi bahasa yang mutlak yang harus di pelajari dan dikuasai secara mahir untuk bisa berkompetisi. Sangat mustahil untuk sebuah bangsa yang ingin maju tanpa mampu menggunakan Bahasa Inggris untuk melakukan komunkasi antar negara, karena setiap negara rata-rata menggunakan Bahasa Inggris untuk pertemuan formal.

Jika melihat posisi Indonesia saat ini di mata dunia, maka dapat dilihat bahwa Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk bersaing secara kompetitif dalam memajukan bangsa dan negara, apalagi dengan adanya MEA di masa ini. Tetunya hal ini berkaitan dengan penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi dalam melakukan kerjasama dengan negara lain.

Selanjutnya, jika melihat posisi Bali dan Desa Perancak dalam kondisi saat ini , dapat diibaratkan bagai dua sisi mata uang yang bertentangan. Bali yang secara keseluruhan dilihat sebagi kawasan dengan destinasi pariwisata yang maju dan tentunya didukung oleh kemampuan SDM yang mampu berkomunikasi dengan Bahasa Inggris. Hampir seluruh kegiatan destinasi wisata di Bali yang sebagian besar berada di Bali bagian selatan, menggunakan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Lingua Franca bagi setiap wisatan dan guide local untuk melakukan promosi wisata.


(32)

Tidak seperti kawasan Bali bagian selatan, Desa Perancak yang secara geografis berada di Bali bagian utara, masih memiliki keterbatasan baik infratsruktur maupun SDM. Namun, destinasi pariwisata Bali utara tak kalah dengan Bali selatan sehingga tak jarang beberapa agen perjalanan mempromosikan pariwisata Bali utara sebagai destinasi wisata. Namun, jarang sekali terlihat adanya agensi perjalanan yang melibatkan SDM yang ada di Bali bagian utara karena dipengaruhi oleh keterbatasan bahasa yang dimiliki. Hal ini patut disayangkan bagi perekonomian desa di Bali bagian utara, terutama di Desa Prancak dengan destinasi wisata Pantai Perancak yang memiliki keunikan tersendiri.

Dengan adanya Kuliah Kerja Nyata ini, diharapakan masyarakat desa terutama anak- anak yang menempuh sekolah dasar dapat mendapatkan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap adanya pembinaan dan pemberdaayaan dalam berbahasa Inggris. Kegiatan ini akan menjadi sebuah bekal yang sangat berharga di kemudian hari untuk mempromosikan Desa Perancak sebagai salah satu destinasi yang tak kalah saing dengan destinasi – destinasi wisata yang berada di Bali bagian selatan. Tentunya harapan ini perlu adanya dorongan dan pemberdaayaan mendasar, terutama dalam berbahasa Inggris mengingat bahasa adalah alat komunikasi utama yang akan sulit dipelajari jika tidak di ajarkan secara dini. Dengan adanya program KKN ini, di harapakan bukan hanya belajar Bahasa Inggris secara teori, namun juga mengerti apa kegunaan dalam berbahasa Inggris secara baik dan benar untuk orientasi kemanfaatan bagi desa Prancak secara berkelanjutan.

B. Pendidikan Integritas dan Anti Korupsi.

Pendidikan Integritas dan Anti Korupsi merupakan program yang di rancang untuk anak -anak usia dini di Desa Prancak, untuk mengetahui bahwa pentingnya sikap integritas di setiap kehidupan. Hal itu tercermin dari sikap


(33)

para politisi yang sudah menjadi pemimpin, dimana tak sedikit pula yang terjerat kasus korupsi dan tentunya sangat merugikan rakyat, terutama rakyat kecil. Selain itu, Korupsi tidak dapat di benarkan dari sisi agama maupun dari sisi aturan hukum positif di Indonesia. Mereka yang melakukan korupsi bukan merupakan orang yang tidak berpendidikan. Menurut data dari KPK, koruptor yang di tangkap oleh komisi anti korupsi tersebut, banyak yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan SMA dan S1 ke atas, dan hanya satu yang belum lulus SLTA. Hal ini menunjukkan bahwa korupsi adalah perilaku yang terjadi bukan karena tingkat pendididkan seorang tetapi dari sisi karakter manusia.

Koruptor rata-rata mengetahui bahwa dirinya tidak dibenarkan melakukan korupsi. Namun, hal tersebut tetap saja dilakuan karena integritas dan karaktrernya tidak tertanam dengan baik. Oleh karena itu, jika manusia tidak ditanamkan karater sejak dini maka apapun yang dilakukan meskipun diketahui bahwa yang dilakukan itu tidak dapat dibenarkan, maka akan tetap dilakukan tanpa pikir panjang. Hal ini yang akan menjadikan Bangsa Indonesia sangat sulit memiliki sosok pemimpin yang benar-benar jujur dan accountable terhadap amanah yang diterima.

Program KKN ini bertujuan untuk mencetak para calon pemimpin atau generasi muda Desa Prancak, terutama anak usia dini yang kelak akan menjadi pemimpin. Betapa pentingnya pendidikan integritas dan anti korupsi supaya anak-anak tersebut memiliki karater yang baik dan menjauhi hal-hal yang tidak dibenarkan oleh agama dan hukum positif yang berlaku baik hukum adat maupun hukum negara. Tidaklah mungkin pemimpin akan bisa menjadi harapan masyarakat tanpa menanamkan dalam dirinya karater dan integritas. Pendidikan karater dan integritas ini makin sangat sulit untuk diajarkan manakala seseorang telah memasuki usia dewasa, karena karakter negatif tersebut akan terus dibawa dan akan sangat sulit sekali untuk diubah. Program


(34)

ini diharapkan dapat merubah mindset dan karater para generasi muda di Desa Perancak, agar tidak mengikuti para pemimpin yang melakukan penyimpangan.

2.5 Program Tambahan

Tabel 2.4 Tabel Program Pokok Tambahan

No No. Sektor Nama

Program

Volume (JKEM)

Sumber Dana 1 13.1.3.17 Pelayan kesehatan umum

dan PPPK

a. Berkoordinasi dengan tenaga kesehatan di puskesmas daerah setempat mengenai akan dilaksanakannya

kegiatan pelayanan kesehatan

b. Menyiapkan tempat pelayanan kesehatan c. Memberikan informasi

mengenai waktu dan tempat dilaksanakannya pelayanan kesehatan pada masyarakat desa Perancak

d. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan dalam pelayanan kesehatan e. Melakukan kegiatan

pelayanan kesehatan

umum seperti

pemeriksaan tanda-tanda vital serta menghitung indeks masa tubuh

20 orang

5 jam x 2 hari

5 jam x 1 hari

2 jam x 1 hari

7 jam x 4 hari


(35)

seseorang

f. Evaluasi dan laporan 1 jam x 2 hari 2 13.1.7.01 Pembinaan penggunaan

obat tradisional berupa penanaman obat keluarga (TOGA)

a. Mengadakan diskusi dengan pihak-pihak terkait mengenai pelaksanaan dan prasarana kegiatan tersebut

b. Menyiapkan tanaman-tanaman obat yang akan di tanaman di rumah warga

c. Menginfokan

masyarakat mengenai akan dilaksanakannya kegiatan penanaman TOGA

d. Menanam TOGA di rumah warga dan menjelaskan manfaat, atau fungsi tanamanan tersebut serta cara pengolahanya menjadi obat.

e. Evaluasi dan laporan

30 orang

2 jam x 2 hari

4 jam x 2 hari

3 jam x 1 hari

5 jam x 1 hari

2 jam x 2 hari 3 11.1.1.01 Pengenalan matematika

dasar

a. Mendiskusikan materi pengajaran dengan pihak – pihak yang terkait b. Mengadakan pengenalan

matematika dasar

16 orang

2 jam x 1 hari


(36)

JUMLAH JKEM 91 JKEM Total Volume Kegiatan = n x JKEM = 16 x 91

( n = jumlah mahasiswa )

1456 JKEM n = 16 mahasiswa

2.6 Program Bantu Tabel 2.5 Tabel Program Bantu

No Nama

Program

Volume Keterangan 1 Gotong royong membersihkan lingkungan

Desa Perancak 5 jam x 4 hari

Non Tema 2 Pengadaan lomba 17 Agustus 15 jam x 1 hari Non Tema 3 Pelatihan pembuatan abon ikan 5 jam x 1 hari Tema 4 Program bantu incidental 3 jam x 7 hari Non Tema

JUMLAH JKEM 61 JKEM

Total Volume Kegiatan = n x JKEM = 61 x 16 ( n = jumlah mahasiswa)

976 JKEM n = 16 mahasiswa

2.7 Rencana Waktu Program KKN PPM

No Uraian Kegiatan JULI ( MINGGU) AGUSTUS ( MINGGU ) I II III IV I II III IV 1 Persiapan

2 Pengumpulan data dan perhitungan perencanaan sistem pengolahan sampah dan bank sampah 3 Pelaksanaan

optimalisasi

SIMANTRI pada ternak desa

4 Pembuatan peta desa 5 Pemberian

pendidikan


(37)

bahasa inggris) 6 Pemberian

pendidikan

integritas dan anti korupsi

7 Pengenalan matematika dasar 8 Penyuluhan

mengenai hipertensi dan PHBS

9 Pelayanan Kesehatan 10 Pembinaan dan

Penanaman pohon obat keluarga (TOGA)

11 Sosialisasi mengenai DBD, 3M Plus, junkfood

12 Pembinaan

pengolahan ikan menjadi abon

13 Lomba 17 Agustus 14 Gotong Royong 15 Mengidentifikasi

masalah dan

mengunjungi

keluarga dampingan 16 Program bantuan

yang bersifat incidental


(38)

BAB III

RANCANGAN ANGGARAN BIAYA (RAB) KEGIATAN KKN-PPM 2016 DESA PERANCAK-JEMBRANA

No Rincian Jumlah

1. Pendapatan

a.Kontribusi Mahasiswa KKN (16 x Rp. 500.000,-) Rp 8.000.000,-

Total Rp 8.000.000,-

Biaya – biaya

2. Biaya Persiapan

a.Banten Pejati (4 buah x 40.000) b.Canang (1 bungkus x 15.000) c.Dupa ( 1 bungkus x 15.000) d.Sesari banten (4 x 20.000) e.Spanduk (2 bh x Rp 60.000,-) f. Polybag

Rp 160.000,- Rp 15.000,- Rp 15.000,- Rp 80.000,- Rp 120.000,- Rp 25.000,-

Total Rp. 415.000,-

3 Biaya Program Pokok Program Prasarana Fisik Pengadaan Peta Desa

 Besi (4 buah x 80.000) Kayu (4 buah x 20.000)  Genteng (30 buah x 1000) Semen ( 2 kg x 20.000)  Percetakan (2 x 20.000) Program Peningkatan Produksi

Rp 320.000,- Rp 80.000,- Rp 30.000,- Rp 40.000,- Rp 40.000,-


(39)

Pengendalian penyakit/ vaksinasi ternak besar Optimalisasi Pengendalian Penyakit Ternak Sapi pada Simantri

 Bahan dan Materi Sosialisasi (1 unit x 50.000)

 Konsumsi peserta sosialisasi (40 orang x 3.000)

Vitamin B kompleks (4 Ampul x 25.000)  Obat Cacing ( 100 buah)

 Biaya lain-lain Program Sosial Budaya

Pembinaan pelajaran tambahan di SD Negeri 1 dan 2 Perancak

 Pembelian kapur tulis dan spidol  Pembelian penghapus papan Program Kesehatan Masyarakat

Penyuluhan Kesehatan Umum Pentingnya

Mengenal Hipertensi dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

 Leaflet (30 x 2000)  Snack (80 x 3000)

Kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit (meminimalisir kejadian DBD melalui kegiatan 3M plus)

Leaflet (30 x 2000) Snack (80 x 3000)

Penyuluhan mengenai HIV/AIDS  Leaflet (30 x 2000)

Rp. 50.000,-

Rp 120.000,- Rp 100.000,- Rp 100.000,- Rp 50.000,-

Rp 20.000,- Rp 5.000,-

Rp 60.000,- Rp 240.000,-

Rp 60.000,- Rp 240.000,-

Rp 60.000,- Rp 240.000,-


(40)

Snack (80 x 3000)

4 Biaya Program Pokok Tambahan Lomba lomba 17 Agustus

 Kelereng (1 plastik x 5000)  Krupuk ( 30 buah x 2000)  Paku (6 buah x 5000) Balon ( 3 bungkus x 5000)

Kegiatan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA) di beberapa rumah masyrakat Desa Perancak.

(30 tanaman x 5.000)

Rp 5.000,- Rp 60.000,- Rp 30.000,- Rp 15.000,-

Rp 150.000,-

5 Biaya Program Bantuan

Kegiatan gotong royong atau “Ngayah” masyarakat

Desa Perancak di Pura Dalem, Pura Desa/Puseh, da Pura Perancak.

 Air Mineral (5 kardus x 30.000)

Rp 150.000,-

6 Biaya Tak Terduga Rp 750.000,-

Total Biaya Rp 3.015.000,-


(41)

(Lampiran 1)

SUSUNAN ORGANISASI

KELOMPOK KKN PPM DESA PERANCAK-NEGARA PERIODE XIII TAHUN 2016

Ketua : I Putu Ryan Setiawiguna 1306105114 Wakil Ketua : I Dewa Nyoman Alit Ariawan 1306305108 Sekretaris I : Ni Wayan Santhi Setyari 1308405002 Sekretaris II : Ni Putu Indri Wirapratiwi 1303005234 Bendahara I : Sri Ayu Nitasari 1306205076 Bendahara I : Ida Bagus Agung Adi Prasetya 1306305023 Bidang Prasarana Fisik

Koordinator : Fridolin Thomas Erwin Blegur 1104205119

Anggota : I Gst. JB Surya B. 1304505075

Bidang Peningkatan Produksi

Koordinator : John Alexander King Sinaga 1305315070

Anggota : Tresna Eklesia Ano 1311105058

Kadek Dony Prasetya 1209005134

Bidang Sosial Budaya

Koordinator : Muhammad Nurul Yatim 1321305015

Anggota : Andreas Robin Lingga 1321305014

Ni Ketut Sri Agustini 1301305056

Bidang Kesehatan Masyarakat

Koordinator : I Putu Agus Purnama Wirawan 1320025076 Anggota : Desak Made Wahyu Ariningsih 1302305027


(1)

JUMLAH JKEM 91 JKEM Total Volume Kegiatan = n x JKEM = 16 x 91

( n = jumlah mahasiswa )

1456 JKEM n = 16 mahasiswa

2.6 Program Bantu Tabel 2.5 Tabel Program Bantu

No Nama

Program

Volume Keterangan 1 Gotong royong membersihkan lingkungan

Desa Perancak 5 jam x 4 hari

Non Tema 2 Pengadaan lomba 17 Agustus 15 jam x 1 hari Non Tema 3 Pelatihan pembuatan abon ikan 5 jam x 1 hari Tema 4 Program bantu incidental 3 jam x 7 hari Non Tema

JUMLAH JKEM 61 JKEM

Total Volume Kegiatan = n x JKEM = 61 x 16 ( n = jumlah mahasiswa)

976 JKEM n = 16 mahasiswa

2.7 Rencana Waktu Program KKN PPM

No Uraian Kegiatan JULI ( MINGGU) AGUSTUS ( MINGGU ) I II III IV I II III IV 1 Persiapan

2 Pengumpulan data dan perhitungan perencanaan sistem pengolahan sampah dan bank sampah 3 Pelaksanaan

optimalisasi

SIMANTRI pada ternak desa

4 Pembuatan peta desa 5 Pemberian

pendidikan


(2)

bahasa inggris) 6 Pemberian

pendidikan

integritas dan anti korupsi

7 Pengenalan matematika dasar 8 Penyuluhan

mengenai hipertensi dan PHBS

9 Pelayanan Kesehatan 10 Pembinaan dan

Penanaman pohon obat keluarga (TOGA)

11 Sosialisasi mengenai DBD, 3M Plus,

junkfood

12 Pembinaan

pengolahan ikan menjadi abon

13 Lomba 17 Agustus 14 Gotong Royong 15 Mengidentifikasi

masalah dan mengunjungi

keluarga dampingan 16 Program bantuan

yang bersifat


(3)

BAB III

RANCANGAN ANGGARAN BIAYA (RAB) KEGIATAN KKN-PPM 2016 DESA PERANCAK-JEMBRANA

No Rincian Jumlah

1. Pendapatan

a.Kontribusi Mahasiswa KKN (16 x Rp. 500.000,-) Rp 8.000.000,-

Total Rp 8.000.000,-

Biaya – biaya

2. Biaya Persiapan

a.Banten Pejati (4 buah x 40.000) b.Canang (1 bungkus x 15.000) c.Dupa ( 1 bungkus x 15.000) d.Sesari banten (4 x 20.000) e.Spanduk (2 bh x Rp 60.000,-) f. Polybag

Rp 160.000,- Rp 15.000,- Rp 15.000,- Rp 80.000,- Rp 120.000,- Rp 25.000,-

Total Rp. 415.000,-

3 Biaya Program Pokok Program Prasarana Fisik Pengadaan Peta Desa

 Besi (4 buah x 80.000) Kayu (4 buah x 20.000)  Genteng (30 buah x 1000) Semen ( 2 kg x 20.000)  Percetakan (2 x 20.000) Program Peningkatan Produksi

Rp 320.000,- Rp 80.000,- Rp 30.000,- Rp 40.000,- Rp 40.000,-


(4)

Pengendalian penyakit/ vaksinasi ternak besar Optimalisasi Pengendalian Penyakit Ternak Sapi pada Simantri

 Bahan dan Materi Sosialisasi (1 unit x 50.000)

 Konsumsi peserta sosialisasi (40 orang x 3.000)

Vitamin B kompleks (4 Ampul x 25.000)  Obat Cacing ( 100 buah)

 Biaya lain-lain Program Sosial Budaya

Pembinaan pelajaran tambahan di SD Negeri 1 dan 2 Perancak

 Pembelian kapur tulis dan spidol  Pembelian penghapus papan Program Kesehatan Masyarakat

Penyuluhan Kesehatan Umum Pentingnya

Mengenal Hipertensi dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

 Leaflet (30 x 2000)  Snack (80 x 3000)

Kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit (meminimalisir kejadian DBD melalui kegiatan 3M plus)

Leaflet (30 x 2000) Snack (80 x 3000)

Penyuluhan mengenai HIV/AIDS  Leaflet (30 x 2000)

Rp. 50.000,-

Rp 120.000,- Rp 100.000,- Rp 100.000,- Rp 50.000,-

Rp 20.000,- Rp 5.000,-

Rp 60.000,- Rp 240.000,-

Rp 60.000,- Rp 240.000,-

Rp 60.000,- Rp 240.000,-


(5)

Snack (80 x 3000)

4 Biaya Program Pokok Tambahan

Lomba lomba 17 Agustus  Kelereng (1 plastik x 5000)  Krupuk ( 30 buah x 2000)  Paku (6 buah x 5000) Balon ( 3 bungkus x 5000)

Kegiatan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA) di beberapa rumah masyrakat Desa Perancak.

(30 tanaman x 5.000)

Rp 5.000,- Rp 60.000,- Rp 30.000,- Rp 15.000,-

Rp 150.000,-

5 Biaya Program Bantuan

Kegiatan gotong royong atau “Ngayah” masyarakat Desa Perancak di Pura Dalem, Pura Desa/Puseh, da Pura Perancak.

 Air Mineral (5 kardus x 30.000)

Rp 150.000,-

6 Biaya Tak Terduga Rp 750.000,-

Total Biaya Rp 3.015.000,-


(6)

(Lampiran 1)

SUSUNAN ORGANISASI

KELOMPOK KKN PPM DESA PERANCAK-NEGARA PERIODE XIII TAHUN 2016

Ketua : I Putu Ryan Setiawiguna 1306105114 Wakil Ketua : I Dewa Nyoman Alit Ariawan 1306305108 Sekretaris I : Ni Wayan Santhi Setyari 1308405002 Sekretaris II : Ni Putu Indri Wirapratiwi 1303005234 Bendahara I : Sri Ayu Nitasari 1306205076 Bendahara I : Ida Bagus Agung Adi Prasetya 1306305023

Bidang Prasarana Fisik

Koordinator : Fridolin Thomas Erwin Blegur 1104205119

Anggota : I Gst. JB Surya B. 1304505075

Bidang Peningkatan Produksi

Koordinator : John Alexander King Sinaga 1305315070

Anggota : Tresna Eklesia Ano 1311105058

Kadek Dony Prasetya 1209005134

Bidang Sosial Budaya

Koordinator : Muhammad Nurul Yatim 1321305015

Anggota : Andreas Robin Lingga 1321305014

Ni Ketut Sri Agustini 1301305056

Bidang Kesehatan Masyarakat

Koordinator : I Putu Agus Purnama Wirawan 1320025076 Anggota : Desak Made Wahyu Ariningsih 1302305027