T1 602013609 Full text

Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated
Marketing Communication) Rodamas Dalam Memasarkan
Spion Milan

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Oleh:
Milan Adrianta Metallica
NIM: 602013609

Program Studi Public Relations
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2016

2


3

4

5

1. PENDAHULUAN
Komunikasi pemasaran mempunyai peran penting bagi perusahaan untuk
melakukan pencitraan (image) atas suatu merek tertentu. Selain itu komunikasi
pemasaran dapat mengembangkan kesadaran konsumen terhadap produk/jasa yang
dihasilkan perusahaan, sehingga konsumen mengenal produk/jasa yang ditawarkan.
Komunikasi pemasaran lebih menekankan pada pemenuhan secara langsung produk
atau jasa yang diperlukan oleh konsumen. Komunikasi pemasaran adalah segenap
elemen dan teknik yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan pasar, mulai dari
pembuatan kartu nama, label atau merek dagang, pengemasan produk, sampai dengan
periklanan, penyelenggaraan kegiatan-kegiatan PR, dan penyediaan pelayanan purna
jual [1].
Dalam pemasaran, elemen yang sangat penting untuk diperhatikan adalah
komunikasi. Dengan komunikasi, kegiatan pemasaran akan berlangsung dengan

tercapainya tujuan yang diinginkan, salah satunya adalah proses pembelian.
Komunikasi dapat membuat konsumen menyadari atas keberadaan produk yang
ditawarkan, dapat menarik minat konsumen agar dapat mengkonsumsi produk
tersebut, dan komunikasi dapat mengingatkan konsumen mengenai keberadaan
produk yang ditawarkan pada masa lalu pernah dilakukan transaksi pertukaran pada
produk. Selain itu, peran lain komunikasi dalam pemasaran adalah untuk
membedakan produk yang ditawarkan perusahaan dengan perusahaan lainnya. Pada
tingkatan lebih tinggi, peran komunikasi tidak hanya berperan pada mendukung
transaksi dengan menginformasikan, membujuk, mengingatkan dan membedakan
produk, tetapi juga menawarkan sarana pertukaran itu sendiri [2].
Pencapaian tujuan perusahaan dapat dilakukan dengan menentukan strategi
pemasaran berupa komunikasi pemasaran terpadu (Integrated Marketing
Communication). Yang artinya konsep yang melandasi upaya perusahaan untuk
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan secara cermat berbagai saluran
komunikasinya dalam rangka menyampaikan pesan yang jelas, konsisten, dan
persuasive mengenai organisasi dan produknya [3].
Di sini penulis meneliti home industry di kota Tegal yang bernama
“Rodamas”. Rodamas adalah home industry yang merupakan perusahaan keluarga
berdiri sejak tahun 1978 yang didirikan oleh Amianto Santana. Perusahaan ini
memproduksi spion truk, mobil, dan sepeda dengan merek Milan. Penulis meneliti

home industry tersebut karena pada saat ini, strategi komunikasi pemasaran terpadu
(integrated marketing communication) sangat perlu dilakukan oleh setiap perusahaan
dalam memasarkan produknya. Kemudian ada suatu hal yang menarik perhatian pada
strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Rodamas kurang diperhatikan,
karena Rodamas hanya memasarkan produk spion Milan saja, tidak memperhatikan
strategi pemasaran yang baik dan mereka tidak dapat mengembangkan model spion
nya, sehingga Rodamas mengalami penurunan penjualan karena konsumen yang
awalnya menggunakan spion Milan kini beralih pada produk lain yang memiliki
model zaman sekarang.

6

Dalam setiap perusahaan tentunya bagian pemasaran dan pemilik perusahaan
harus mempunyai pemikiran ekstra yaitu dalam mengatur strategi khusus agar dapat
memasarkan produknya sehingga dapat menarik daya beli konsumen pada produk
tersebut. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk meneliti bagaimana strategi
komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Rodamas dalam memasarkan
produknya yang pada kenyataannya mempunyai kualitas bagus tapi daya beli
konsumen minim.
2. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu
Ada beberapa penelitian terdahulu yang membahas komunikasi pemasaran
terpadu terhadap suatu produk. Yang pertama adalah penelitian dengan judul
Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Brand Awareness. Dari hasil penelitian
dan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Advertising, Sales Promotion,
Personal Selling, Public Relations, Direct Marketing memiliki hubungan yang
bersifat positif dan kuat terhadap Brand Awareness. Dengan kata lain, semakin tinggi
Advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Public Relations, Direct Marketing
yang dilakukan oleh perusahaan, maka, semakin tinggi pula tingkat kesadaran
terhadap merek/produk [4].
Yang kedua adalah penelitian dengan judul Strategi Komunikasi Pemasaran
Melalui Event Dalam Pembentukan Brand Equity (Studi Deskriptif Strategi
Komunikasi Pemasaran Melalui Event Pocari Sweat Futsal Championship 2013
(PSFC 2013) Regional Yogyakarta dalam Pembentukan Brand Equity Pocari Sweat
Pada YGO Event Management). Dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi pemasaran melalui event yang
digunakan Pocari Sweat dalam membentuk brand equity terdapat pada strategi media
saluran pesan personal atau berinteraksi secara langsung dengan konsumen dan
stategi pesan. Hal ini didukung dengan isi acara, dan suasana yang dibangun saat
event berlangsung [5].

Dari penelitian terdahulu diatas, maka penulis melakukan penelitian dimana
topik yang diteliti sama dengan penelitian terdahulu yaitu masih mengenai strategi
komunikasi pemasaran terpadu. Yang menjadi perbedaan antara penelitian yang
ditulis oleh peneliti dahulu dan peneliti sekarang ini yaitu terletak pada fokus
penelitian yang akan diamatinya. Disini peneliti akan mengkaji bagaimana integrated
marketing communication (IMC) pada perusahaan Rodamas dalam memasarkan
spion Milan yang berimbas pada omset penjualan.
Teori Komunikasi
Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada
satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk merubah tingkah laku mereka [6].
Komunikasi adalah Pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si pengirim
dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku [7].
Pengertian komunikasi secara umum menurut Hafied Cangara dapat dilihat
sebagai berikut: Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari
bahasa latin communication, dan bersumber juga dari kata communis yang artinya
sama, dalam arti kata sama makna. Jadi komunikasi berlangsung apabila antara
7

orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang
dikomunikasikan. Pengertian komunikasi secara terminologis Komunikasi yang

berarti penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain [8].
Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan
loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan dan juga memiliki
tiga tujuan utama yaitu untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif),
mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi
persuasif), dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang
(komunikasi mengingatkan kembali) [9].
Komunikasi pemasaran adalah segenap elemen dan teknik yang diperlukan
untuk berkomunikasi dengan pasar, mulai dari pembuatan kartu nama, label atau
merek dagang, pengemasan produk, sampai dengan periklanan, penyelenggaraan
kegiatan-kegiatan PR, dan penyediaan pelayanan purna jual [1].
Tujuan Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran bertujuan untuk mencapai tiga tahap perubahan yang
ditujukan kepada konsumen [10], yaitu:
a. Tahap Perubahan Pengetahuan
Perubahan pengetahuan menunjukkan bahwa konsumen mengetahui adanya
keberadaan sebuah produk, untuk apa produk itu diciptakan, dan ditujukan kepada

siapa produk tersebut, dengan demikian pesan yang disampaikan tidak lebih
menunjukkan informasi penting dari produk.
b. Tahap Perubahan Sikap
Sikap (attitude) menggambarkan penilaian, perasaan, dan kecenderungan
yang relatif konsisten dari seseorang atas sebuah objek atau gagasan. Adapun tahap
perubahan sikap yang dimaksud berkaitan dengan pengaruh komunikasi pemasaran
terhadap penilaian konsumen atas suatu produk. Dalam faktor sikap terdapat tiga
komponen, yaitu (1) cognitive component (kepercayaan terhadap merek):
kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek, (2) affective component:
emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu obyek (evaluasi
merek), apakah obyek tersebut diinginkan atau disukai, (3) behavioral component
(maksud untuk membeli): merefleksikan kecenderungan dan perilaku aktual terhadap
suatu obyek, yang mana komponen ini menunjukkan kecenderungan melakukan suatu
tindakan [11]. Perubahan sikap ini ditentukan oleh tiga unsur yang disebut sebagai
tricomponent attitude changes yang menunjukkan bahwa tahapan perubahan sikap
ditentukan oleh tiga komponen yaitu Cognition (pengetahuan), Affection (perasaan),
dan Conation (perilaku). Jika ketiga komponen ini menunjukkan adanya
kecenderungan terhadap sebuah perubahan (kognitif, affektif, dan konatif) maka
memungkinkan sekali akan terjadi sebuah perubahan sikap.
c. Tahap Perubahan Perilaku

Perubahan Perilaku ditujukan agar konsumen tidak beralih kepada produk
lain, dan terbiasa untuk menggunakannya.
8

Komunikasi Pemasaran Terpadu

Komunikasi pemasaran terpadu merupakan konsep yang melandasi upaya
perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan secara cermat berbagai
saluran komunikasinya dalam rangka menyampaikan pesan yang jelas, konsisten, dan
persuasive mengenai organisasi dan produknya [12].
Bauran Komunikasi Pemasaran Terpadu

Terdapat delapan model utama bauran komunikasi pemasaran terpadu (IMC
mix). Dalam IMC perusahaan dituntut untuk mampu mempertimbangkan alat
komunikasi apa yang akan mereka gunakan dengan tidak mengesampingkan efisiensi
biaya dan kefektifan pesan yang akan disampaikan. Beberapa alternatif bauran IMC
tersebut adalah sebagai berikut [3] :
1)
Advertising (iklan) : iklan menjangkau pembeli yang tersebar secara geografis.
Iklan dapat membangun citra panjang bagi produk atau memicu penjualan

cepat.
2)
Sales Promotion (promosi penjualan) : perusahaaan menggunakan alat promosi
penjualan untuk menarik respon pembeli yang lebih kuat dan lebih cepat,
termasuk efek jangka panjang seperti menjelaskan penawaran produk dan
mendorong penjualan yang menurun.
3)
Public Relation and Publicity (hubungan masyarakat dan publisitas) : beragam
program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra
perusahaan atau produk individunya.
4)
Event/sponsorship (acara dan pengalaman): kegiatan atau program yang
disponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau
interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu.
5)
Direct Marketing (pemasaran langsung) : penggunaan surat, telepon, faksimili,
e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau
meminta respon atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu.
6)
Interactive Marketing (pemasaran interaktif) : kegiatan dan program online

yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek dan secara langsung
atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, dan
menciptakan penjualan produk dan jasa.
7)
Word of Mouth (pemasaran dari mulut ke mulut) : komunikasi lisan, tertulis,
dan elektronik antarmasyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau
pengalaman membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa.
8)
Personal selling (penjualan personal) : interaksi tatap muka dengan satu atau
lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab
pertanyaan, dan pengadaan pesanan.
Keefektifan Komunikasi Pemasaran Terpadu
Suatu komunikasi pemasaran terpadu akan menjadi efektif jika memenuhi
kriteria berikut [13] :
1)
Konsumen yang tepat terpapar pesan yang tepat ditempat dan saat yang tepat.
2)
Iklan itu menyebabkan konsumen memberi perhatian pada iklan, tetapi tidak
mengalihkan perhatian pelanggan dari pesan yang dimaksudkan.
9


3)
4)
5)
6)

Iklan itu dengan tepat mencerminkan perilaku dan tingkat pemahaman
konsumen terhadap produk dan merek.
Iklan itu memposisikan merek dengan benar berdasarkan titik perbedaan dan
titik paritas yang diinginkan dan dapat dihantarkan.
Iklan itu memotivasi konsumen untuk mempertimbangkan pembelian merek.
Iklan itu menciptakan asosiasi merek yang kuat dengan semua pengaruh
komunikasi yang tersimpan sehingga dapat memberikan pengaruh ketika
konsumen mempertimbangkan untuk melakukan pembelian.

Tahapan Komunikasi Pemasaran Terpadu
Dalam penerapannya, terdapat delapan pokok tahapan yang harus di jalankan
dalam menjalankan proses pengembangan IMC. Delapan tahap tersebut adalah
sebagai berikut [3]: Mengindentifikasi audiens sasaran, menentukan tujuan
komunikasi, merancang pesan, memilih saluran komunikasi, menentukan anggaran
promosi total, menentukan bauran IMC, mengimplementasikan IMC, evaluasi dan
mengumpulkan umpan balik.
3. METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif, Sedangkan pendekatan yang digunakan menggunakan metode deskriptif
kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,
dan aspek lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah [14].
Pada penelitian ini, unit analisanya yaitu strategi komunikasi pemasaran
terpadu Rodamas. Pada penelitian ini, unit amatannya adalah strategi komunikasi
pemasaran terpadu Rodamas dalam memasarkan spion Milan. Menggunakan teknik
wawancara mendalam (depth interview) terhadap pemilik Rodamas dan agen yang
menjual spion Milan. Kemudian penelitian dilakukan dengan proses perpanjangan
keikutsertaan dan triangulasi sumber data yang melibatkan peneliti dan melakukan
wawancara terhadap pemilik Rodamas, konsumen, dan agen yang menjual spion
Milan.
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil dari penelitian ini diperoleh dari wawancara dan observasi yang
dilakukan oleh peneliti dari beberapa informan. Data wawancara didapatkan dari
wawancara secara langsung dengan informan. Data observasi didapatkan dari
pengamatan secara langsung oleh peneliti dengan melihat dan mengamati konsumen.
Dari teknik pengumpulan data tersebut, dapat diketahui bahwa ada 5 strategi
komunikasi pemasaran terpadu yang digunakan oleh home industry Rodamas dalam
memasarkan spion Milan, yaitu sales promotion, direct marketing, personal selling,
advertising, dan public relations.
Sales Promotion

10

Dalam memasarkan spion Milan, Rodamas menggunakan metode yang cukup
efektif yaitu dengan cara memberikan diskon sebesar 4%. Setelah melakukan sales
promotion dengan mendatangi langsung toko-toko, Rodamas mengalami peningkatan
dalam penjualan sebesar 10%. Efektivitas merupakan jangkauan usaha suatu program
sebagai suatu sistem dengan sumber daya dan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan
dan sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan sumber daya itu serta tanpa memberi
tekanan yang tidak wajar terhadap pelaksanaannya [15]. Pemilik Rodamas juga
mengungkapkan dengan adanya sales promotion dapat meningkatkan penjualan
karena konsumen (pemilik toko) merasa senang pada produk yang ditawarkan oleh
Rodamas, karena mereka mendapat potongan harga sebesar 4% dan jaminan produk
dapat dikembalikan jika tidak laku dalam batas waktu 2 bulan.
Rodamas mempunyai kendala karena beberapa pemilik toko yang menolak
produk yang ditawarkan Rodamas karena mereka tidak percaya dengan kualitas
produk yang ditawarkan Rodamas. Dalam memasarkan produknya, perusahaan harus
memperhatikan bagaimana pendekatan yang dibangun agar mereka percaya dengan
produk yang ditawarkan dan janji yang dibuat oleh pemasar dalam menawarkan suatu
produk. Kepercayaan adalah keyakinan bahwa seseorang akan menemukan apa yang
diinginkan pada mitra pertukaran. Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang
untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan
apa yang ia harapkan dan suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa
kata, janji atau pernyataan orang lain dapat dipercaya [16].
Informasi dari mulut ke mulut merupakan salah satu komunikasi yang paling
penting untuk meningkatkan penjualan suatu produk. Jika konsumen merasa puas
dengan suatu produk karena memiliki kualitas bagus, akan menceritakan ke orang
lain untuk menggunakan produk tersebut, karena Word of mouth sebagai usaha
pemasaran yang memicu pelanggan untuk membicarakan, mempromosikan,
merekomendasikan, dan menjual suatu produk, jasa, atau merek kepada pelanggan
lain [17].
Direct Marketing
Strategi yang kedua ini merupakan strategi yang penting karena berpengaruh
pada peningkatan penjualan. Pemasar menjual produk dan mengenalkan pada
masyarakat supaya produknya dapat dikenal oleh masyarakat dan Rodamas dapat
diketahui keberadaannya. Pemasaran langsung (direct marketing) terdiri atas
komunikasi langsung dengan konsumen perorangan sasaran untuk memperoleh
tanggapan. Dengan demikian, para pemasar langsung berkomunikasi langsung
dengan pelanggan secara interaktif. Diluar membangun citra dan merek, mereka
biasanya mencari tanggapan pelanggan secara langsung, segera, dan terukur [18].
Rodamas menawarkan langsung produknya kepada konsumen dengan melalui
toko onderdil miliknya. Akan tetapi Rodamas dalam menawarkan spion Milan tidak
diiringi dengan media komunikasi telemarketing seperti sms gateway, email, atau
telepon, sehingga penjualan produknya lambat. Karena telemarketing merupakan
penggunaan telepon dan pusat panggilan (call center) untuk menarik prospek,
menjual kepada pelanggan yang sudah ada, menyediakan layanan dengan mengambil
pesanan dan menjawab pertanyaan melalui telepon. Telemarketing membantu
perusahaan dalam meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya penjualan,
meningkatkan kepuasan pelanggan [19].
11

Personal Selling
Personal selling yang dilakukan Rodamas sudah baik dengan bertemu
langsung pemilik toko melalui salesman dalam memasarkan produknya, sehingga
terjadi komunikasi tatap muka dengan pemilik toko. Komunikasi tatap muka antara
penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon
pelanggan dan membentuk pemahaman terhadap suatu produk sehingga mereka
kemudian akan mencoba dan membelinya [3]. Melalui pelaksanaan personal selling
perusahaan dapat memberikan pelayanan yang nyata dan langsung kepada
konsumennya.yang berakibat dapat membangun relationship marketing dengan
pemilik toko tersebut untuk menghasilkan hubungan saling ketergantungan yang
saling menguntungkan dan kerjasama jangka panjang. Relationship marketing adalah
sebuah gerakan dari pola pikir yang semata-mata berlandaskan pada kompetisi dan
konflik, ke arah pola pikir yang berlandaskan hubungan saling ketergantungan yang
saling menguntungkan dan kerjasama. Relationship marketing mengakui pentingnya
berbagai pihak, antara lain: pemasok, pegawai, distributor, agen, dan pengecer untuk
bekerjasama memberikan nilai-nilai yang terbaik bagi sasaran pelanggan [20].
Advertising
Iklan merupakan strategi pemasaran yang paling efektif untuk mengubah
sikap, pola pandang konsumen pada suatu produk, membujuk konsumen untuk
membeli produk, dan mengingatkan konsumen terhadap produk. Periklanan adalah
semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang
dilakukan oleh sponsor yang dibayar [21]. Rodamas sendiri tidak menggunakan iklan
dalam memasarkan produknya dengan alasan terbatasnya dana.
Iklan mempunyai empat fungsi utama yaitu, menginformasikan kepada
khalayak mengenai seluk beluk produk (informative), mempengaruhi khalayak untuk
membeli (persuading), menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak
(reminding), dan menciptakan suasana yang menyegarkan sewaktu khalayak
menerima atau mencerna informasi (entertainment) [22].
Public Relations
Strategi yang terakhir merupakan dasar pemasaran yang harus diperhatikan
oleh setiap perusahaan dalam memasarkan produknya. Karena peran public relations
dalam memasarkan suatu produk sangat berpengaruh pada proses kemajuan
perusahaan untuk kedepannya. Public relations merupakan komunikasi dua arah
antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi
dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerjasama dan pemenuhan
kepentingan bersama [23]. Public relations menjadi kebutuhan paling utama dalam
memperlihatkan wajah perusahaan kepada konsumen dengan membangun image
yang baik dimata konsumen.
Rodamas dalam memasarkan produknya tidak merancang program untuk
mempromosikan atau melindungi citra perusahaan dan produknya. Rodamas hanya
berfokus pada pemasarannya saja, tidak diiringi dengan program public relations
seperti penggunaan kuesioner dan telepon untuk mengevaluasi pendapat konsumen
dan dapat memperbaiki manajemen perusahaan untuk kedepannya. Evaluasi
merupakan sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan
yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan [24].

12

Hal yang paling penting dalam memasarkan suatu produk yaitu memberikan
kualitas produk yang baik agar konsumen merasa puas pada kualitas produknya,
maka dengan sendirinya konsumen menyebarkan informasi yang baik tentang produk
yang telah mereka konsumsi. Kepuasan Konsumen adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang
dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan [25]. Setelah konsumen merasa puas
dengan produk tersebut, maka dengan sendirinya akan mempromosikan produk
tersebut dengan cara memberi rekomendasi kepada orang-orang terdekatnya. Word of
mouth Communication (WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan
proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individu maupun
kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan
informasi secara personal [25].
Dari tahapan-tahapan yang telah dilakukan tersebut, maka dapat diketahui
bahwa home industry Rodamas memiliki 5 strategi komunikasi pemasaran terpadu
yaitu sales promotion, direct marketing, personal selling, advertising, dan public
relations. Strategi ini dilakukan Rodamas dalam memasarkan spion Milan untuk
mengembangkan bidang usahanya agar dapat meningkatkan penjualan.
5. KESIMPULAN
Dalam memasarkan produknya, ada beberapa strategi komunikasi pemasaran
terpadu Rodamas yang tidak efektif seperti direct marketing, advertising, public
relations. Dengan kata lain, Rodamas hanya berfokus pada pemasaran produknya
saja, tidak diiringi dengan media komunikasi seperti telemarketing, sms gateway,
email, telepon, atau kuesioner untuk mengevaluasi pendapat konsumen dan
membangun hubungan yang baik dengan konsumen dalam jangka panjang.
Kemudian Rodamas juga tidak menggunakan iklan dalam memasarkan produknya,
tidak dapat menjangkau konsumen yang luas, sehingga konsumen yang memakai
produk Rodamas hanya di daerah sekitar kota Tegal saja dan berakibat menurunnya
penjualan produk spion Milan. Rodamas diharapkan menggunakan iklan baik itu
baliho, brosur, radio, dan koran agar kedepannya dapat meningkatkan penjualan.
karena penggunaan iklan sangat penting bagi perusahaan dalam mengenalkan
produknya pada masyarakat agar dapat meningkatkan penjualan. Kemudian Model
spion yang diproduksi Rodamas tidak dapat mengikuti model masa kini sehingga
konsumen beralih pada produk spion yang lain, sehingga Rodamas mengalami
penurunan penjualan.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1]
Jefkins, F. 2003, Public Relations, Penerbit Erlangga, Jakarta.
[2]
Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi
dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
[3]
Tjiptono, F, 2007, Strategi Pemasaran. Edisi ke dua, penerbit Andi,
Yogyakarta.
[4]
Keke, Y. 2015. Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Brand
Awareness. Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol.2 No 1
September 2015.

13

[5]

[6]
[7]
[8]
[9]

Purtanto, A, 2012. Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Event Dalam
Pembentukan Brand Equity “Studi Deskriptif Strategi Komunikasi
Pemasaran Melalui EventPocari SweatFutsal Championship 2013 (PSFC
2013) Regional Yogyakarta dalam Pembentukan Brand Equity Pocari
Sweat Pada YGO Event Management”. Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Cangara, H. 1998. Pengantar Ilmu komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Muhammad, A, (2005). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Cangara, H. 2003. Pengantar Ilmu Komunikasi (Cetakan Keempat). Jakarta :
PT. RajaGrafindo Persada.
Widiana, E.M. (2003).Dasar-Dasar Pemasaran. Bandung:Karya Putra.

[10]

Kennedy, John. E; R Dermawan Soemanagara., 2006. Marketing
Communication-Taktik dan Strategi. Jakarta. PT Buana Ilmu Populer
(kelompok Gramedia).

[11]

Simamora, B. 2002, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Surabaya: Pustaka
Utama.

[12]

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Analisa perencanaan,
Implementasi dan control, Edisi Kesembilan, Jilid 1 dan jilid 2, Jakarta,
Prehalindo, alih bahasa oleh Hendra Teguh S.E.,A.K., dan Ronny A. Rusli,
S.E.

[13]

Kotler & Keller, K.L. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid II, edisi ke 13,
terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Erlangga.

[14]

Moleong, Lexy J. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

[15]

Steers, Richard M. 1985, Efektivitas Organisasi (Kaidah Perilaku), Erlangga,
Jakarta.Stoner, A.F. James. 1982, Manajemen, Second Edition, diterjemahkan
Erlangga, Jakarta.

[16]

Barnes, James G., 2003, Secrets Of Customer Relationship Management,
ANDI, Yogyakarta.

[17]

Rangkuti. M. 2009.Strategi Promosi yang Kreatif. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran : Analisis,
Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jakarta : PT. Prehallindo.

[18]

Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan,
Implementasi, dan Kontrol. Jakarta : PT. Prehallindo.

[19]

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga.

14

[20]

Kotler, Philip. 2003. Marketing Insight from A-Z: 80 Konsep yang Harus
dipahami Setiap Manajer, Terjemahan AniesLastiati. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

[21]

Kotler, Philip . 2005. Manajemen Pemasaran, Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia.

[22]

Tjiptono, Fandy.
Ofset.Yogyakarta.

[23]

Effendy, Onong Uchjana. 2006. Hubungan Masyarakat : Suatu Studi
Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.

[24]

Arikunto, S. Jabar, C. 2010 Evaluasi program pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.

[25]

Kotler & Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Jilid I. edisi ke 13. Jakarta:
Erlangga.

2001.

Strategi

Pemasaran.

Edisi

Pertama.

Andi

15