ProjectCycleManagement2 AgusWijayanto.pptx
Project
Management
Agus Wijayanto
Pokok Bahasan
Pertimbangan Proyek Pembangunan
Tahapan Penyusunan Proyek
Pendekatan Logical Framework
Proyek
Pembangunan
TPB (SDGs)
RPJMN
RENSTRA K/L & RPJMD
Program
Proyek
12/27/17
Paramadina
5
RPJMN & SDGs
• Indonesia Berkomitmen mencapai SDGs
2030, ditegaskan dengan Perpres No 59/2017
Tentang SDGs (Lihat disini.)
• RAN Pencapaian SDGs (Lihat disini).
• Fakta Indonesia terkini terkait SDGs
(Lihat disini).
• Sasaran RPJMN disandingkan dgn SDGs (
Lihat disini).
• Indikator SDGs (Lihat disini).
• UNDP membandingkan RPJMN dgn SDGs (
Lihat disini).
Review RBM
HASIL
Results:
Analytical point of departure
Inputs
Activities
Outputs
The focus of traditional
approach
Outcomes
The focus of the
current approach
RBM and
Management for
Development Results
Impact
HASIL
Results:
Analytical point of departure
Input
Activities Outputs Outcomes Impact
Development intervention
Development effects
Formulasi Proyek
Project Formulation
Situational Analysis/key assessment
Policy & program context, Stakeholder Analysis & Institutional
capacity assessment, Problem analysis, Lesson learnt and review of
ongoing/planned initiatives, Strategy selection.
Project Description
Overall Objective, Target Group,
Location and duration, Results and
indicative activities, Resources &
cost
Coordination & Management
Arrangement
Coordination & mgt. structure
Financial/financing arrangement
Monitoring, Evaluation and audit
Feasibility & Sustainability
Economic and Financial, Environmental,
Technical, Social & Governance, Risk
Management
Logical Framework
LFA & Project Design Using OOPP
TAHAPAANALISIS
Stakeholder analysis – identifikasi
pemangku kepentingan utama dan
menilai kapasitas/keterlibatannya
Analisis Masalah - identifikasi
masalah utama, menentukan
hubungan sebab-akibat
Analisis Tujuan mengembangkan solusi dari
masalah yg diidentifikasi
Analisis strategi – identiffikasi
berbagai pilihan strategi; memilih
yg paling tepat.
TAHAP PERENCANAAN
LF Matrix – menyusun
kerangka proyek, menguji
logika internal, menyusun
resiko/asumsi, menyusun
indikator keberhasilan
Menjadwal Kegiatan–
rangkaian waktu pelaksanaan
kegiatan
Alokasi Sumberdaya –
menentukan sumberdaya yang
diperlukan
Keberlanjutan – bagaimana
setelah proyek berakhir
LFA & Project Implementation
IMPLEMENTATION
EVALUATION
Analisis situasi/masalah
Indikator dipakai kembali untuk
yang jelas membantu
memberi informasi sebagai dasar
mengevaluasi relevansi
pengambilan keputusan (monitoring
dan review berkala)
Kerangka Tujuan dan
Asumsi memantau asumsi dan
Indikator digunakan untuk
mengevaluasi dampak dan
manajemen resiko
Meng-update activity schedules
efektifitas
terkait hasil
Penjadwalan aktivitas dan
Meng-update resource schedules
sumberdaya untuk
membantu mengevaluasi
dan budget terkait hasil
efisiensi
Analisis Stakeholder
Stakeholder
adalah
orang
atau
kelompok
atau
organisasi
yang
memiliki kepentingan atau pengaruh
terhadap masalah yang diidentifikasi
atau penyelesaian masalah yang akan
diintervensi oleh proyek
Importance-Influence
INTEREST
HIGH
A.
Special
initiatives needed
to protect
stakeholder interests
C.
Limited/no
involvement
low priority
D.
Source of risk,
need for
careful monitoring
and
management
INFLUENCE
LOW
B.
good working
relationship
must
be created
HIGH
Stakeholder Involment
Partisipasi
Tahap
Identifikasi
Formulasi
Implementasi
Evaluasi
Inform
Consult
Partnership
Control
Matrik Stakehoders
Stakeholder
Kepentingan
terhadap
Proyek
Pengaruh
Peran dalam
Proyek
Sumberdaya
yang dimiliki
Format:Logframe
Intervention
Logic
OVIs
SoV
Assumptions
IMPACT
OUTCOME
OUTPUTS
Activities
Preconditions
Problem tree
TINGGINYA TINDAK
PIDANA DI MASYARAKAT
Tingginya
tingkat
kemiskina
n di
masyaraka
Terbatasnya
t
lapangan
kerja &
kesempatan
wirausaha
Masyar
akat
tidak
taat
hukum
Tingginya
kegagalan
polisi dlm
mencegah
kejahatan
Masyarakat
tidak
mendukung
polisi untuk
memberikan
informasi
awal terkait
kejahatan
Masyara
Rendahnya
Keterampilan &
pendidikan
Rendahnya
kat tidak
Kesadaran
percaya
masyaraka
sistem
t tentang
penegak
hukum
an &
Kurangnya
peradila
sosialisasi
n
dan
Sistem
pendidikan
penegakan
masyarakat
& peradilan
soal
tidak fair
pentingnya
dan
taat hukum
transaksion
al
Rendahnya
keaman-an
di
lingkungan
masyarakat
Masyarakat
tidak aktif
menjaga
keamanan
lingkungannya
sendiri
Polisi tidak
melibatkan
masyarakat sbg
mitra
isi
kurikulum
pendidikan/
pelatihan
kepolisian
tidak
relevan dan
out of date
Penegakan hukum oleh
kepolisian tidak
berjalan baik
Kompetensi dan
profesionalitas Anggota
Polisi sangat rendah
Kualitas
pendidikan/pelati
han kepolisian
rendah
Fasilitas
dan
Kualitas
peralatan
pengajar
pendidika
dan
n
pelatih di
/pelatiha
akademi
n
kepolisia
kepolisian
n masih
sangat
rendah
terbatas
Kualitas
siswa
akademi
kepolisian
rendah
Sistem
rekrutmen
calon
anggota
polisi sarat
KKN
Objective tree
TINDAK PIDANA DI
MASYARAKAT MENURUN
Tingkat
kemiskinan di
masyarakat
lapangan
menurun
kerja &
kesempatan
usaha lebih
baik
Masyara
kat
Lebih
taat
hukum
Keterampilan &
pendidikan
lebih baik
Kesadaran
masyarakat
tentang
hukum
meningkat
sosialisasi
dan
pendidikan
masyarakat
soal
pentingnya
taat hukum
lebih banyak
polisi
lebih
berhasil
dlm
mencegah
Masyarakat
kejahatan
lebih
mendukung
polisi untuk
memberikan
informasi awal
terkait
kejahatan
Keamanan
dilingkungan
masyarakat
meningkat
Masyarakat
lebih aktif
menjaga
keamanan
lingkungannya
sendiri
Masyarakat
lebih
percaya
sistem
penegakan
& peradilan
Sistem
penegakan &
peradilan
lebih fair dan
tidak
transaksional
Polisi lebih
melibatkan
masyarakat sbg
mitra
isi
kurikulum
pendidikan
/pelatihan
kepolisian
relevan
dan up to
date
Penegakan hukum oleh
kepolisian berjalan lebih
baik
Kompetensi dan
profesionalitas Anggota
Polisi meningkat
Kualitas
pendidikan/pela
tihan kepolisian
lebih baik/tinggi
Fasilitas
Kualitas
dan
pengajar
peralatan
dan
pendidika
pelatih di
n
akademi
/pelatihan
kepolisia
kepolisian
n lebih
lebih
baik
memadai
Kualitas
siswa
akademi
kepolisian
beik / tinggi
Sistem
rekrutmen
calon
anggota
polisi tidak
sarat KKN
Strategy analysis
TINDAK PIDANA DI
MASYARAKAT MENURUN
Tingkat
kemiskinan di
masyarakat
lapangan
menurun
kerja &
kesempatan
usaha lebih
baik
Masyara
kat
Lebih
taat
hukum
Keterampilan &
pendidikan
lebih baik
Kesadaran
masyarakat
tentang
hukum
meningkat
sosialisasi
dan
pendidikan
masyarakat
soal
pentingnya
taat hukum
lebih banyak
polisi
lebih
berhasil
dlm
mencegah
Masyarakat
kejahatan
lebih
mendukung
polisi untuk
memberikan
informasi awal
terkait
kejahatan
Keamanan
dilingkungan
masyarakat
meningkat
Masyarakat
lebih aktif
menjaga
keamanan
lingkungannya
sendiri
Masyarakat
lebih
percaya
sistem
penegakan
& peradilan
Sistem
penegakan &
peradilan
lebih fair dan
tidak
transaksional
Polisi lebih
melibatkan
masyarakat sbg
mitra
isi
kurikulum
pendidikan
/pelatihan
kepolisian
relevan
dan up to
date
Penegakan hukum oleh
kepolisian berjalan lebih
baik
Kompetensi dan
profesionalitas Anggota
Polisi meningkat
Kualitas
pendidikan/pela
tihan kepolisian
lebih baik/tinggi
Fasilitas
Kualitas
dan
pengajar
peralatan
dan
pendidika
pelatih di
n
akademi
/pelatihan
kepolisia
kepolisian
n lebih
lebih
baik
memadai
Kualitas
siswa
akademi
kepolisian
beik / tinggi
Sistem
rekrutmen
calon
anggota
polisi tidak
sarat KKN
Format:Logframe
Intervention
Logic
OVIs
SoV
Means
Costs
Assumptions
Tindak Pidana
dimasyakarakat
Rendah
Penegakan hukum
oleh kepolisian
Berjalan efektif
Kompetensi &
Profesionalisme
Polisi Meningkat
• Membenahi Rekurtmen
• Membenahi PBM AKPOL
Preconditions
Criteria to chose strategies
Prioritas penerima manfaat
Penting dan Urgensi pencapaian
Kapasitas, Pengalaman & Mandat organisasi
Durasi proyek
Sumberdaya yg tersedia
Kontribusi terhadap RPJMN/SDGs
Kemungkinan Sukses pelaksanaannya
Manajemen Resiko
Resiko faktor eksternal yang berpotensi
mengganggu keberhasilan pelaksanaan dan
pencapaian hasil proyek
Manajemen Resiko terdiri dari identifikasi,
analisis dan mitigasi resiko
Risk Matrix
Probability of
occurrence
Frequent
Small risk, no
measures
necessary
Possible
Average risk,
Monitor
Seldom
High Risk,
measures to
minimize risk
necessary
Very
seldom
Unacceptable
risk, don’t
continue before
dealing with
risk
Improbable
Unimportant
Small
Noticeable
Critical
Harm potential
Existencethreatening
Risk Management
• Risk avoidance: tidak melakukan kegiatan
yang memiliki resiko
• Risk reduction: mengurangi dampak jika
resiko terjadi
• Risk sharing: membagi dampak resiko
dengan pihak lain
• Risk retention: menerima dampak resiko jika
terjadi.
Asumsi
Adalah sebuah kondisi :
yang diperlukan untuk keberhasilan
proyek;
yang tidak dibawah kendali
manajemen proyek; dan
yang harus terus dimonitor oleh proyek
Asumsi Killer
• Faktor eksternal yang penting bagi
proyek untuk mencapai tujuan yg
ditetapkan, tetapi kemungkinan besar
tidak terwujud.
• Maka proyek harus didesain ulang, jika
tidak bisa dirancang ulang tanpa
tergantung pada terwujudnya asumsi
tersebut, maka sebaiknya proyek
dibatalkan
Assumption (Diagonal)
Logic
Intervention Logic
Assumptions
IMPACT
OUTCOME
Assumptions
OUTPUTS
Assumptions
Activities
Assumptions
Pre-Conditions
Indikator
• Sebuah instrumen yang memberikan informasi
(Kamus)
• sebuah variabel, yang bertujuan mengukur
perubahan dalam phenomena atau proses (USAID)
• Deskripsi tujuan proyek yang mencakup hal-hal yang
berubah, kuantitas, kualitas, kelompok sasaran dan
tempat (EC)
• Faktor kuantitatif atau kualitatif atau variabel
sebagai alat untuk mengukur capaian, melihat
perubahan akibat intervensi atau membantu melihat
kinerja institusi pembangunan” (DAC, 2002)
Formulating Indicators
1.
2.
3.
4.
5.
VQTTP
Variabel: Identifikasi variabel hasil (spesifik
dengan kualitas yang diinginkan)
Quantity: Tentukan kuantitas perubahan yang
diinginkan
Timebound: Tentukan jangka waktu
Target Group: Pilih Kelompok sasaran (spesifik)
Place: Tetapkan lokasi
T
R
A
M
S
Logframe in the LFA process
Strength
Opportunities
PESTLE analysis
Stakeholder analysis
SWOT analysis
Weaknesses
Threats
Problem analysis
Objective analysis
Project
strategy
The logframe
matrix Sources of
Objectively
verifiable
indicators
Verification
Means
Cost
Assumptions
Overall
Objectives
Purpose
Results
Strategy analysis
Activities
PRE CONDITION
Schedules
Reports
Terima kasih
Management
Agus Wijayanto
Pokok Bahasan
Pertimbangan Proyek Pembangunan
Tahapan Penyusunan Proyek
Pendekatan Logical Framework
Proyek
Pembangunan
TPB (SDGs)
RPJMN
RENSTRA K/L & RPJMD
Program
Proyek
12/27/17
Paramadina
5
RPJMN & SDGs
• Indonesia Berkomitmen mencapai SDGs
2030, ditegaskan dengan Perpres No 59/2017
Tentang SDGs (Lihat disini.)
• RAN Pencapaian SDGs (Lihat disini).
• Fakta Indonesia terkini terkait SDGs
(Lihat disini).
• Sasaran RPJMN disandingkan dgn SDGs (
Lihat disini).
• Indikator SDGs (Lihat disini).
• UNDP membandingkan RPJMN dgn SDGs (
Lihat disini).
Review RBM
HASIL
Results:
Analytical point of departure
Inputs
Activities
Outputs
The focus of traditional
approach
Outcomes
The focus of the
current approach
RBM and
Management for
Development Results
Impact
HASIL
Results:
Analytical point of departure
Input
Activities Outputs Outcomes Impact
Development intervention
Development effects
Formulasi Proyek
Project Formulation
Situational Analysis/key assessment
Policy & program context, Stakeholder Analysis & Institutional
capacity assessment, Problem analysis, Lesson learnt and review of
ongoing/planned initiatives, Strategy selection.
Project Description
Overall Objective, Target Group,
Location and duration, Results and
indicative activities, Resources &
cost
Coordination & Management
Arrangement
Coordination & mgt. structure
Financial/financing arrangement
Monitoring, Evaluation and audit
Feasibility & Sustainability
Economic and Financial, Environmental,
Technical, Social & Governance, Risk
Management
Logical Framework
LFA & Project Design Using OOPP
TAHAPAANALISIS
Stakeholder analysis – identifikasi
pemangku kepentingan utama dan
menilai kapasitas/keterlibatannya
Analisis Masalah - identifikasi
masalah utama, menentukan
hubungan sebab-akibat
Analisis Tujuan mengembangkan solusi dari
masalah yg diidentifikasi
Analisis strategi – identiffikasi
berbagai pilihan strategi; memilih
yg paling tepat.
TAHAP PERENCANAAN
LF Matrix – menyusun
kerangka proyek, menguji
logika internal, menyusun
resiko/asumsi, menyusun
indikator keberhasilan
Menjadwal Kegiatan–
rangkaian waktu pelaksanaan
kegiatan
Alokasi Sumberdaya –
menentukan sumberdaya yang
diperlukan
Keberlanjutan – bagaimana
setelah proyek berakhir
LFA & Project Implementation
IMPLEMENTATION
EVALUATION
Analisis situasi/masalah
Indikator dipakai kembali untuk
yang jelas membantu
memberi informasi sebagai dasar
mengevaluasi relevansi
pengambilan keputusan (monitoring
dan review berkala)
Kerangka Tujuan dan
Asumsi memantau asumsi dan
Indikator digunakan untuk
mengevaluasi dampak dan
manajemen resiko
Meng-update activity schedules
efektifitas
terkait hasil
Penjadwalan aktivitas dan
Meng-update resource schedules
sumberdaya untuk
membantu mengevaluasi
dan budget terkait hasil
efisiensi
Analisis Stakeholder
Stakeholder
adalah
orang
atau
kelompok
atau
organisasi
yang
memiliki kepentingan atau pengaruh
terhadap masalah yang diidentifikasi
atau penyelesaian masalah yang akan
diintervensi oleh proyek
Importance-Influence
INTEREST
HIGH
A.
Special
initiatives needed
to protect
stakeholder interests
C.
Limited/no
involvement
low priority
D.
Source of risk,
need for
careful monitoring
and
management
INFLUENCE
LOW
B.
good working
relationship
must
be created
HIGH
Stakeholder Involment
Partisipasi
Tahap
Identifikasi
Formulasi
Implementasi
Evaluasi
Inform
Consult
Partnership
Control
Matrik Stakehoders
Stakeholder
Kepentingan
terhadap
Proyek
Pengaruh
Peran dalam
Proyek
Sumberdaya
yang dimiliki
Format:Logframe
Intervention
Logic
OVIs
SoV
Assumptions
IMPACT
OUTCOME
OUTPUTS
Activities
Preconditions
Problem tree
TINGGINYA TINDAK
PIDANA DI MASYARAKAT
Tingginya
tingkat
kemiskina
n di
masyaraka
Terbatasnya
t
lapangan
kerja &
kesempatan
wirausaha
Masyar
akat
tidak
taat
hukum
Tingginya
kegagalan
polisi dlm
mencegah
kejahatan
Masyarakat
tidak
mendukung
polisi untuk
memberikan
informasi
awal terkait
kejahatan
Masyara
Rendahnya
Keterampilan &
pendidikan
Rendahnya
kat tidak
Kesadaran
percaya
masyaraka
sistem
t tentang
penegak
hukum
an &
Kurangnya
peradila
sosialisasi
n
dan
Sistem
pendidikan
penegakan
masyarakat
& peradilan
soal
tidak fair
pentingnya
dan
taat hukum
transaksion
al
Rendahnya
keaman-an
di
lingkungan
masyarakat
Masyarakat
tidak aktif
menjaga
keamanan
lingkungannya
sendiri
Polisi tidak
melibatkan
masyarakat sbg
mitra
isi
kurikulum
pendidikan/
pelatihan
kepolisian
tidak
relevan dan
out of date
Penegakan hukum oleh
kepolisian tidak
berjalan baik
Kompetensi dan
profesionalitas Anggota
Polisi sangat rendah
Kualitas
pendidikan/pelati
han kepolisian
rendah
Fasilitas
dan
Kualitas
peralatan
pengajar
pendidika
dan
n
pelatih di
/pelatiha
akademi
n
kepolisia
kepolisian
n masih
sangat
rendah
terbatas
Kualitas
siswa
akademi
kepolisian
rendah
Sistem
rekrutmen
calon
anggota
polisi sarat
KKN
Objective tree
TINDAK PIDANA DI
MASYARAKAT MENURUN
Tingkat
kemiskinan di
masyarakat
lapangan
menurun
kerja &
kesempatan
usaha lebih
baik
Masyara
kat
Lebih
taat
hukum
Keterampilan &
pendidikan
lebih baik
Kesadaran
masyarakat
tentang
hukum
meningkat
sosialisasi
dan
pendidikan
masyarakat
soal
pentingnya
taat hukum
lebih banyak
polisi
lebih
berhasil
dlm
mencegah
Masyarakat
kejahatan
lebih
mendukung
polisi untuk
memberikan
informasi awal
terkait
kejahatan
Keamanan
dilingkungan
masyarakat
meningkat
Masyarakat
lebih aktif
menjaga
keamanan
lingkungannya
sendiri
Masyarakat
lebih
percaya
sistem
penegakan
& peradilan
Sistem
penegakan &
peradilan
lebih fair dan
tidak
transaksional
Polisi lebih
melibatkan
masyarakat sbg
mitra
isi
kurikulum
pendidikan
/pelatihan
kepolisian
relevan
dan up to
date
Penegakan hukum oleh
kepolisian berjalan lebih
baik
Kompetensi dan
profesionalitas Anggota
Polisi meningkat
Kualitas
pendidikan/pela
tihan kepolisian
lebih baik/tinggi
Fasilitas
Kualitas
dan
pengajar
peralatan
dan
pendidika
pelatih di
n
akademi
/pelatihan
kepolisia
kepolisian
n lebih
lebih
baik
memadai
Kualitas
siswa
akademi
kepolisian
beik / tinggi
Sistem
rekrutmen
calon
anggota
polisi tidak
sarat KKN
Strategy analysis
TINDAK PIDANA DI
MASYARAKAT MENURUN
Tingkat
kemiskinan di
masyarakat
lapangan
menurun
kerja &
kesempatan
usaha lebih
baik
Masyara
kat
Lebih
taat
hukum
Keterampilan &
pendidikan
lebih baik
Kesadaran
masyarakat
tentang
hukum
meningkat
sosialisasi
dan
pendidikan
masyarakat
soal
pentingnya
taat hukum
lebih banyak
polisi
lebih
berhasil
dlm
mencegah
Masyarakat
kejahatan
lebih
mendukung
polisi untuk
memberikan
informasi awal
terkait
kejahatan
Keamanan
dilingkungan
masyarakat
meningkat
Masyarakat
lebih aktif
menjaga
keamanan
lingkungannya
sendiri
Masyarakat
lebih
percaya
sistem
penegakan
& peradilan
Sistem
penegakan &
peradilan
lebih fair dan
tidak
transaksional
Polisi lebih
melibatkan
masyarakat sbg
mitra
isi
kurikulum
pendidikan
/pelatihan
kepolisian
relevan
dan up to
date
Penegakan hukum oleh
kepolisian berjalan lebih
baik
Kompetensi dan
profesionalitas Anggota
Polisi meningkat
Kualitas
pendidikan/pela
tihan kepolisian
lebih baik/tinggi
Fasilitas
Kualitas
dan
pengajar
peralatan
dan
pendidika
pelatih di
n
akademi
/pelatihan
kepolisia
kepolisian
n lebih
lebih
baik
memadai
Kualitas
siswa
akademi
kepolisian
beik / tinggi
Sistem
rekrutmen
calon
anggota
polisi tidak
sarat KKN
Format:Logframe
Intervention
Logic
OVIs
SoV
Means
Costs
Assumptions
Tindak Pidana
dimasyakarakat
Rendah
Penegakan hukum
oleh kepolisian
Berjalan efektif
Kompetensi &
Profesionalisme
Polisi Meningkat
• Membenahi Rekurtmen
• Membenahi PBM AKPOL
Preconditions
Criteria to chose strategies
Prioritas penerima manfaat
Penting dan Urgensi pencapaian
Kapasitas, Pengalaman & Mandat organisasi
Durasi proyek
Sumberdaya yg tersedia
Kontribusi terhadap RPJMN/SDGs
Kemungkinan Sukses pelaksanaannya
Manajemen Resiko
Resiko faktor eksternal yang berpotensi
mengganggu keberhasilan pelaksanaan dan
pencapaian hasil proyek
Manajemen Resiko terdiri dari identifikasi,
analisis dan mitigasi resiko
Risk Matrix
Probability of
occurrence
Frequent
Small risk, no
measures
necessary
Possible
Average risk,
Monitor
Seldom
High Risk,
measures to
minimize risk
necessary
Very
seldom
Unacceptable
risk, don’t
continue before
dealing with
risk
Improbable
Unimportant
Small
Noticeable
Critical
Harm potential
Existencethreatening
Risk Management
• Risk avoidance: tidak melakukan kegiatan
yang memiliki resiko
• Risk reduction: mengurangi dampak jika
resiko terjadi
• Risk sharing: membagi dampak resiko
dengan pihak lain
• Risk retention: menerima dampak resiko jika
terjadi.
Asumsi
Adalah sebuah kondisi :
yang diperlukan untuk keberhasilan
proyek;
yang tidak dibawah kendali
manajemen proyek; dan
yang harus terus dimonitor oleh proyek
Asumsi Killer
• Faktor eksternal yang penting bagi
proyek untuk mencapai tujuan yg
ditetapkan, tetapi kemungkinan besar
tidak terwujud.
• Maka proyek harus didesain ulang, jika
tidak bisa dirancang ulang tanpa
tergantung pada terwujudnya asumsi
tersebut, maka sebaiknya proyek
dibatalkan
Assumption (Diagonal)
Logic
Intervention Logic
Assumptions
IMPACT
OUTCOME
Assumptions
OUTPUTS
Assumptions
Activities
Assumptions
Pre-Conditions
Indikator
• Sebuah instrumen yang memberikan informasi
(Kamus)
• sebuah variabel, yang bertujuan mengukur
perubahan dalam phenomena atau proses (USAID)
• Deskripsi tujuan proyek yang mencakup hal-hal yang
berubah, kuantitas, kualitas, kelompok sasaran dan
tempat (EC)
• Faktor kuantitatif atau kualitatif atau variabel
sebagai alat untuk mengukur capaian, melihat
perubahan akibat intervensi atau membantu melihat
kinerja institusi pembangunan” (DAC, 2002)
Formulating Indicators
1.
2.
3.
4.
5.
VQTTP
Variabel: Identifikasi variabel hasil (spesifik
dengan kualitas yang diinginkan)
Quantity: Tentukan kuantitas perubahan yang
diinginkan
Timebound: Tentukan jangka waktu
Target Group: Pilih Kelompok sasaran (spesifik)
Place: Tetapkan lokasi
T
R
A
M
S
Logframe in the LFA process
Strength
Opportunities
PESTLE analysis
Stakeholder analysis
SWOT analysis
Weaknesses
Threats
Problem analysis
Objective analysis
Project
strategy
The logframe
matrix Sources of
Objectively
verifiable
indicators
Verification
Means
Cost
Assumptions
Overall
Objectives
Purpose
Results
Strategy analysis
Activities
PRE CONDITION
Schedules
Reports
Terima kasih