STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT SUKU “TOPO UMA” DI DESA Oo PARESE KECAMATAN KULAWI SELATAN KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH | Yulia | Biocelebes 9309 30423 1 PB
Biocelebes, Desember 2017,
ISSN-p: 1978-6417
ISSN-e : 2580 – 5991
Vol. 12 No. 2
STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT SUKU “TOPO UMA”
DI DESA Oo PARESE KECAMATAN KULAWI SELATAN
KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH
Christina Yulia1), Fahri,1) dan Ramadanil1)
1)
Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Tadulako
Kampus Bumi Tadulako Tondo.Jl. Sukarno Hatta km 8 Tondo Palu, Sulawesi
Tengah.
e-mail Koresponden author : pitopang_64@yahoo.com
ABSTRACT
Research on "The ethnobotanical study of medicinal plants of Topo Uma Tribe
in Oo Parese village Kulawi district Central Sulawesi has been conducted from August
to October 2014. This study aimed to obtain information about the kinds of plants are
utilized as medicine, organ herbs used, the type of disease being treated and how it is
used by Uma Topo tribe in the village of Oo parese. The research method was a
survey method to obtain quantitative and qualitative data. A total of 41 (forty-one)
respondents including traditional leaders, shaman/"sando", nurses and local
communities in semi-structured interview to obtain the necessary data. The result
showed there were 32 species of plants are utilized as a medicinal plant. Plant organ
was used such as leave, fruit, stem, bark, secd and root. There were some deaseas
can be treatied like. Chronic desease, by different kind of application method, i.e
mashed, squeezed, smeared used as fresh vegetables and stewed before served.
Key words : Ethnobotani, Oo Parese Village, Topo Uma Tribe, Central Sulawesi
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara besar
berbeda, dimana setiap kelompok
terkenal sebagai salah satu
etnis tersebut memiliki bahasa, adat
yang
negara
yang
mendapat
julukan
sebagai
“megabiodiversity
country”
serta
sistem
berbeda
pengetahuan
dalam
yang
memanfaatkan
yang memiliki keanekaragaman hayati
tumbuhan dalam kehidupan mereka
sangat tinggi (Ministry of State for
sehari-hari.
Population
obatan,
and
Environmental
of
Misalnya;
peralatan
untuk
rumah
obattangga,
Republic Indonesia, 1992; Ramadanil
anyaman/tali-temali, bahan pelengkap
dan Gradstein, 2003 ; Pitopang, 2009
upacara adat, sandang, pangan serta
a
b
; Pitopang et al, 2011, 2012 , 2012 ),
papan (BAPPENAS, 2003). Bentuk
dihuni oleh lebih kurang 400 etnis
susunan
ramuan,
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
komposisi
dan
Page | 1
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
proses
pembuatan/pengolahan
Heyne
(1987)
melaporkan
dilakukan secara tradisional menurut
sebanyak
cara
masing-
tingkat tinggi (spermatophyta) yang
masing yang mereka terima secara
telah digunakan secara tradisional di
turun-temurun dari leluhurnya (Tamin
Indonesia, akan tetapi jika dimasukan
& Arbain, 1995).
kelompok alga, jamur, gymnospermae
suku/kelompoknya
Praktek pemanfaatan
tumbuh-
dan
996
species
paku-pakuan
tumbuhan
jumlahnya
bisa
tumbuhan sebagai obat telah lama
mencapai l.040 spesies, sedangkan
dilakukan di Indonesia (Riswan and
Zuhud (1994) mengatakan bahwa
Rumantyo, 2002 ; Padua et al., 1999).
kira-kira 1260
Masyarakat
hutan hujan tropis Indonesia bisa
Jawa
sebagai
contoh
telah menggunakan tumbuhan herbal
sebagai obat (“Jamu”) sejak ratusan
spesies pohon dari
digunakan sebagai tumbuhan obat.
Obat
herbal
masih
berguna
tahun yang lalu. Jamu bisa dikonumsi
dalam menjaga kesehatan 75-80%
secara
berupa
dari jumlah total penduduk dunia
campuran. Istilah “Jamu” sekarang
terutama di negara-negara sedang
sudah diadopsi ke dalam bahasa
berkembang (Oladele et al., 2011;
Indonesia.
Sangat
Ahvazi et al., 2012). Hal ini
(2002)
mengatakan
tunggal
ataupun
dan
Larashati
bahwa
karena
dipercayai bahwa obat herbal tidak
penggunaan jamu bisa dikelompokan
memiliki
ke dalam 5 kategori : sebagai obat,
didapatkan dan harganya relatif murah
perawatan
(Rodrigues et al. 2003). WHO (“World
minuman
kesehatan,
penyegar,
kecantikan,
samping,
mudah
untuk
Health Organization”) memperkirakan
perlindungan tubuh. Produksi jamu
80% penduduk dunia secara eksklusif
secara
pula
menggunakan
mempertimbangkan bentuk kemasan
pemeliharaan
supaya lebih mudah dikonsumsi dan
Tumbuhan
dibawa, sebagai contoh adalah jamu
punggung
dalam bentuk bubuk yang sangat
tradisional, yang berarti lebih dari 3,3
mudah dikemas dan diseduh dengan
milyar penduduk dunia terutama di
air panas. Jamu telah digunakan
negara
untuk mengobati berbagai penyakit
tumbuhan sebagai obat-obatan, dan
umum
hampir 2000 kelompok etnis yang
moderen
dan
sangat
dan
efek
telah
mendukung
program kesehatan di Indonesia.
obat
herbal
untuk
kesehatannya.
obat
adalah
dalam
berkembang
tulang
pengobatan
menggunakan
berbeda di dunia menggunakannya
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 2
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
dengan sistem pengetahuan yang
masyarakat suku Topo uma di desa
berbeda pula. Sebagai contoh Ong et
Oo Parese.
al (2011) melaporkan
METODOLOGI PENELITIAN
56 spesies
tumbuhan dimanfaatkan sebagai obat
Waktu dan Tempat
pada
Penelitian
masyarakat
Melayu
di
Trenggano Malaysia.
Sistem
ini
dilakukan
pada
masyarakat suku Topo Uma di desa
pengetahuan
dalam
Oo Parese kecamatan Kulawi Selatan,
pemanfaatan sumberdaya tumbuhan
kabupaten
sebagai obat-obatan juga terdapat
Tengah dari bulan Agustus sampai
pada beberapa masyarakat adat di
Oktober 2014.
Sulawesi
Tengah
(Pitopang
and
Sigi
Provinsi
Sulawesi
Alat dan Bahan
Sarifuddin, 2012; Paik et al, 2013;
Alat-alat yang digunakan dalam
Gailea et al., 2016 ; Fathurrahman et
penelitian ini
al., 2016) Misalnya pada masyarakat
lembar responden,
“Topo Uma” yang tinggal di beberapa
kantongan,
desa dalam wilayah Kulawi Selatan,
kamera, laptop, karung dan parang,
khususnya di desa
serta bahan yang digunakan adalah
Kabupaten
Sigi
Tengah,
mereka
Oo Parese
Provinsi
mempraktekannya
Sulawesi
telah
lama
secara
turun-
temurun.
adalah
alat
tulis,
gunting stek,
koran,
label
gantung,
spritus.
Prosedur Penelitian
Penelitian
dilakukan
secara
survey ke lapangan menggunakan
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui
jenis-jenis
tumbuhan,
metode
kualitatif
Metode
kualitatif
dan
kuantitatif.
digunakan
untuk
organ tumbuhan, jenis penyakit, dan
mengetahui penggunaan tumbuhan
cara pemanfaatan tumbuhan sebagai
yang diketahui atau digunakan oleh
obat
masyarakat suku Topo Uma di desa
tradisional
pada
masyarakat
suku Topo Uma di desa Oo Parese
kecamatan
Kulawi
penelitian
ini
memberikan
Selatan.
diharapkan
informasi
Oo Parese sebagai obat, sedangkan
Hasil
dapat
bagi
metode kuantitatif digunakan
untuk
mengetahui
tingkat
masyarakat luas dan instansi terkait
pengetahuan
tentang cara pemanfaatan tumbuhan
tumbuhan sebagai obat (Sudjatno
sebagai
dalam Anam, 2011).
obat
tradisional
oleh
dan
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
penggunaan
Page | 3
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
ini adalah Kepala Adat dan “Sando”
karena
di
tentang
anggap
paling
penggunaan
tahu
tumbuhan
obat. Selain kepala adat, bidan,
dukun dan masyarakat juga di
wawancarai
(Sugiyono,
2007).
Wawancara
dilakukan
secara
langsung dan terbuka (Open-ended
interview) bersifat semi terstruktur
berdasarkan Pieroni et al., (2002).
Penentuan
Prosedur kerja dimulai dari persiapan
penelitian hingga analisis hasil yang
Sampel
(responden)
berdasarkan
sampling
teknik
dimana
responden
dipilih
(2000) di bawah ini :
n =
n
n=
( ,
( ,
)
=Sampel
yang
ditentukan
pemilihan
N =Jumlah populasi di daerah
penelitian (∑KK)
e =Nilai kritis (batas ketelitian 0,14)
besarnya
n =
sampel adalah sebagai berikut:
n =
( )²
(∑responden)
berdasarkan
demikian
Keterangan:
purposive
pertimbangan tertentu, dalam hal
Dengan
sampel
dengan menggunakan rumus Umar
meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
1. Penentuan Sampel (responden)
jumlah
n =
,
,
n = 40,89
n = 41
)
Dengan demikian jumlah sampel
Uma yang termasuk kepala adat,
dalam penelitian ini adalah 41
bidan desa dan dukun
orang
berada di desa Oo Parese.
masyarakat
suku
Topo
2. Interview Informan
yang
tentang pemanfaatan tumbuhan
Interview dilakukan terhadap
dalam
pengobatan
alami,
informasi
spesifik
41 responden. Tahap pertama
kemudian
dari
selanjutnya didapatkan dengan
studi
lapangan
yang
dilakukan, para informan ditanya
menggunakan
pertanyaan-
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 4
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
pertanyaan yang lebih kompleks,
penduduk
informan ditanya secara spesifik
wawancara
untuk menjelaskan metode dan
(Martin, 1998). Teknik wawancara
cara
dari pengobatan
dilakukan dengan menggunakan
yang dilakukan Pieroni et al.,
Open-ended interview. Sesudah
(2002). Hal ini dilakukan dengan
pengumpulan
menggunakan
dilakukan pengumpulan spesimen
prepasi
lembar
angket
kuesioner.
dengan
semi
cara
terstruktur
data,
kemudian
tumbuhan yang diambil langsung
Menurut Anam (2011) bahwa
di
lokasi
tumbuhnya
dengan
lembar kuesioner tersebut akan
dibantu oleh seorang informan
menjadi acuan dari pernyataan
kunci. Seluruh sampel tumbuhan
yang
akan
informan
diberikan
kepada
yang
disertai
dengan
sebagai tanaman obat dilakukan
mendukung
pengkoleksian untuk pembuatan
dan
dokumentasi
yang
digunakan
masyarakat
keabsahan
kuesioner
tersebut.
herbarium
Kuesioner
yang
diberikan
diidentifikasi. Proses pembuatan
berisikan
tentang:
nama
Herbarium menggunakan teknik
tumbuhan, penyakit yang diobati,
“Scweinfurt method” (Bridson and
cara
penggunaan
Forman,
(dimakan/diminum,
penggunaan
identifikasi
dan
1998)
selanjutnya
dan
dilakukan
proses
baik
di
luar/oles), bagian tumbuhan yang
lapangan ataupun di Herbarium
digunakan (akar, batang, daun,
Celebense
kulit batang, kayu, bunga, biji,
Tadulako Palu dan Laboratorium
buah, kulit buah, dan bagian
Biodiversitas
lainnya),
FMIPA
cara
(komposisi,
ditumbuk,
dan
meramu
digosok,
direbus,
dihancurkan,
status
obat
dosis)
3. Pengumpulan Data Tumbuhan
Setelah melakukan interview
terhadap responden, dilanjutkan
dengan
tentang
pengumpulan
tumbuhan
obat
Jurusan
Universitas
Biologi
Tadulako
Analisis Data
Analisis
data
mengenai
persentase
pengetahuan
penggunaan
tumbuhan
atau
dihitung
menggunakan rumus Sunarno et al.
(1991), sebagai berikut:
data
dari
Universitas
Palu.
tanaman
(liar/budidaya).
(CEB)
a
X
=
—
x 100%
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 5
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
n
421 jiwa dan terdiri dari 206 KK,
Keterangan:
tingkat pendidikan masyarakat di
X = Angka rata-rata
desa
a
memadai
= Jumlah jawaban mengenai
tumbuhan
yang
diketahui
atau digunakan
Oo
HASIL DAN PEMBAHASAN
prasarana
memadai
karena
belum
Umum
dari
fasilitas
kesehatan,
desa Oo Parese sudah memiliki
Lokasi
Penelitian
Puskesmas dengan seorang tenaga
bidan sebagai tenaga kesehatan.
Desa Oo Parese merupakan
suatu
namun
cukup
terdapat sekolah TK, SMP dan SMA.
Ditinjau
Gambaran
sudah
pendidikan di desa Oo Parese belum
cukup
n = Jumlah responden
Parese
desa
yang
terdapat
Masyarakat desa Oo Parese
di
sangat menjunjung tinggi nilai-nilai
kecamatan
Kulawi
Selatan
toleransi antar umat beragama. Hal
kabupaten Sigi
Sulawesi Tengah
ini dapat dilihat dari sikap yang
(Gambar 1). Batas-batas desa Oo
saling menghargai antar pemeluk
Parese sebagai berikut;
agama satu dengan lainnya dalam
utara
berbatasan
sebelah
dengan
desa
menjalankan
ibadahnya
masing-
Marena kecamatan kulawi, sebelah
masing. Sebagian besar penduduk
selatan berbatasan dengan desa
desa ini memeluk agama Kristen,
Watukilo, sebelah barat berbatasan
tetapi ada juga yang beragama
dengan hutan milik rakyat, sebelah
Islam. Sarana peribadatan yang ada
timur
yaitu terdapat 3 buah Gereja dan 1
berbatasan dengan Taman
Nasional
Lore
Lindu.
Desa
ini
terletak
di dataran tinggi yaitu
Masyarakat desa Oo Parese
berada pada ketinggian ±410-600 m
masih sangat memegang nilai-nilai
dpl,
gotong-royong
luas wilayah desa Oo Parese
Mesjid.
dan
masih
7.168 km², berjarak ± 120 km dari
memelihara sifat kekeluargaan yang
ibu kota Propinsi (Parigi) dan dapat
sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat
ditempuh
dari warga yang mendirikan rumah
dengan
kendaraan
bermotor antara 3 jam.
Penduduk desa Oo Parese
atau acara pernikahan selalu di
kerjakan
secara
gotong-royong.
berjumlah ± 887 jiwa yang terdiri dari
Pekerjaan dalam lingkup desa pun
laki-laki 466 jiwa dan perempuan
selalu dikerjakan secara bersama-
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 6
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
sama misalnya pembersihan tempat-
pemerintahan
tempat ibadah, perbaikan jalan yang
pencaharian masyarakat di desa Oo
rusak,
Parese
pembersihan
pemeliharaan
Spesies
jalan
dan
sarana-sarana
Tumbuhan
desa.
sebagian
Mata
besar
adalah
petani
yang
Dimanfaatkan Sebagai Obat
Berdasarkan hasil identifikasi
Masyarakat Suku Topo Uma
di Desa Oo Parese Kecamatan
spesimen
diketahui
Kulawi
tumbuhan
yang
Selatan
kabupaten
Sigi
32
spesies
berkhasiat
obat
masih banyak menggunakan obat
yang dikelompokkan menjadi 20
tradisional dalam kehidupan sehari-
suku (Tabel 1).
hari.
Kepercayaan
terhadap
masyarakat
Jenis tumbuhan yang paling
tradisional
banyak di manfaatkan sebagai obat
pengobatan
tradisional
di
temurun. Masyarakat setempat pun
tergolong
dari
menanyakan
sebanyak 4 spesies, disusul family
merupakan
kepercayaan
cara
turun
pengobatan
tradisional menggunakan tumbuhan
Acanthaceae,
obat kepada orang yang dianggap
Zingiberaceae
mengetahui tentang tumbuhan obat.
sebanyak
Desa
Oo
suku
Parese
Lamiaceae
Poaceae
dan
masing-masing
3
spesies,
family
Berdasarkan hasil wawancara
Asteraceae,
Curcubitaceae
dengan 41 responden yang terdiri
Piperaceae
masing-masing
dari
masyarakat yang mengetahui
spesies. Spesies yang paling sedikit
pengobatan (dukun) dan masyarakat
dimanfaatkan oleh masyarakat Desa
yang memanfaatkan tumbuhan obat.
Oo Parese tergolong dalam family
Sebagian besar responden yang
Annonaceae,
berusia
Arecaceae, Fabaceae, Caricaceae,
45
menggunakan
tahun
tumbuhan
keatas
sebagai
Liliaceae,
dan
2
Amarylideaeceae,
Loranthaceae,
obat sehari-hari. Tumbuhan obat
Euphorbiaceae,
tersebut
Moraceae, Malvaceae, Solanaceae
diperoleh
dari
hasil
budidaya atau ditanam sendiri baik
dan
di pekarangan rumah atau di kebun
spesies
Iridaceae
Mirtaceae,
masing-masing
1
dan langsung diambil dari habitat
alami seperti hutan.
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 7
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
Tabel 1 : Jenis Tumbuhan yang digunakan sebagai tumbuhan Obat oleh
masyarakat Suku Topo Uma di Desa Oo Parese
No
1
Nama Lokal
Taba lei
Indonesia
Mayana
2
Sumi diu
Kumis Kucing
3
Wunga
bonea
Paharaa
Tawe lei
Wilionco
Gendarusa
Goa
Ngkoromonyi
Jono
Kemangi
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Hyptis
Daun wungu
Keji beling
Gendarusa
Jagung
Serai
Alang –alang
Jahe
Lengkuas
Kunyit
Badutan
Sasadah
Pare
Labusiam
Sirih
Suruhan
20
21
Kula
Lengkuas
Kuni
Kowo kebe
Sasadah
Paria pai
Tabisa
Legu
Kowo
serdepe
Tantanga
Lenuru
22
23
Kalakaya
Tebi wi’i
Sirsak
Bawang kucai
24
25
26
27
28
Pinongo
Kapaya
Paka’a
Gampu
Duku
Pinang
Pepaya
Ketepeng cina
Jambu
Sukun
29 Tebi oma
Jarak
Gedi
30 Pia ngea
31 Tai tida
Bawang
hutan
Bawang putih
Benalu
32 Polola
Tomat
Tumbuhan
obat
Nama Ilmiah
Plectranthus scutellaroides
(L.)Bth
Orthosiphon aristatus (Blume)
Miq.
Ocimum basilicum L.
Suku
Lamiaceae
Hyptis capitata Jacq
Graptophyllum pictum (L) Griff
Strobilanthes crispa Blume
Justicia gendarussa Burm.f.
Zea mays L.
Cymbopogon nardus L
Imperata clylindrica (L.)
P.Beauv
Zingiber officinale Roscoe
Alpinia galanga (L.) Willd.
Curcuma longa L.
Ageratum conyzoides (L.) L.
Blumea balsamifera (L.) Dc
Momordica charantia L.
Sechium edule (Jacq)
Piper betle L
Peperomia pellucida (L.)
Kunth
Jatropha curcas L.
Abelmoscus manihot (L.)
Medik
Annona muricata L
Allium tuberosum Rottlerex
Spreng
Areca catechu L.
Carica papaya L
Cassia Alata L
Psidium guajava L.
Artocarpus altilis (Parkinson
ex F.A. Zorn) Fosberg
Lamiaceae
Acanthaceae
Acanthaceae
Acanthaceae
Poaceae
Poaceae
Poaceae
Lamiaceae
Lamiaceae
Zingiberaceae
Zingiberaceae
Zingiberaceae
Asteraceae
Asteraceae
Cucurbitaceae
Cucurbitaceae
Piperaceae
Piperaceae
Euphorbiaceae
Malvaceae
Annonaceae
Amarylidaceae
Arecaceae
Caricaceae
Fabaceae
Myrtaceae
Moraceae
Eleutherine palmifolia Merr
Iridaceae
Allium sativum L
Scurrula ferruginea (Jack)
Danser
Solanum lycopercium L
Liliaceae
Loranthaceae
Solanaceae
tersebut
sumber seperti spesies tumbuhan
diperoleh masyarakat dari berbagai
liar yang tumbuh di sekitar desa Oo
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 8
Yulia, dkk.
Parese,
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
juga
diperoleh
secara
obat disajikan pada Gambar 2 dan
budidaya atau menanam sendiri dan
bagian,
membeli.
status tumbuhan obat disajikan pada
Persentase
bagian
tumbuhan yang digunakan sebagai
cara
pengolahan
serta
Tabel 2.
Jumlah tumbuhan dan
Persentase
60
50
40
Jumlah
tumbuhan
Persentase
30
20
10
0
Organ Tumbuhan yang Digunakan
Gambar 2 : Persentase pemanfaatan tumbuhan obat di desa Oo Parese.
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 9
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
Tabel 2 : Bagian dan cara pengolahan tumbuhan obat di Desa Oo Parese
No
1
2
Tawe lei
Gendarusa
Nama Tumbuhan
Nama
Nama Ilmiah
ndonesia
Daun wungu Graptophyllum pictum (L) Griff
Gendarusa
Justicia gendarussa Burm.f.
3
4
Wilionco
Taba lei
Keji beling
Mayana
5
Sumi diu
Kumis kucing
6
Wunga
bonea
Kemangi
Strobilanthescrispa Blume
Plectranthus scutellaroides
(L.)Bth
Orthosiphon aristatus (Blume)
Miq.
Ocimum basilicum L.
7
Tebi wi’i
Bawang
kucai
Allium tuberosum Rottlerex
Spreng
8
Kapaya
Pepaya
Carica papaya L
9
Tantanga
Jarak
Jatropha curcas L.
10
Lenuru
Gedi
Abelmoscus manihot (L.)
Medik
11
Goa
Jagung
Zea mays L.
Nama Lokal
Organ Yang
Digunakan
Kegunaan
Obat rabies
Daun
Daun,
batang
Ginjal, sinus
BAB darah
Pegal linu
Panas dalam
Daun
Buah
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Malaria,
menambah
nafsu makan
Tekanan darah
tinggi, demam
Sembelit
Herpes
Page | 10
Cara
Penggunaan
Mengambil beberapa
daun lalu diremas-remas
kemudian ditempelkan
pada bagian luka
Direbus lalu diminum
Direbus lalu diminum
Daun direbus lalu airnya
diminum
Daun diremas lalu di
gosok dibadan untuk
balita
Diramas lalu airnya
diminum, ampasnya di
oleskan di seluruh bagian
tubuh
Direbus lalu airnya
minum
Dikukus kemudian
dimakan bagaikan
lalapan
Jagung di parut lalu di
tempelkan pada luka
Status
Budidaya
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
12
Duku
Sukun
13
Paria pai
Pare
Artocarpus altilis (Parkinson
ex F.A. Zorn) Fosberg
Momordica charantia L.
14
Pinongo
Pinang
Areca catechu L.
Daun
Liver
Daun
Panas tinggi,
batuk
Diabetes
Buah
15
Polola
Tomat
Solanum lycopercium L
TBC
16
Tabisa
Labusiam
Sechium edule (Jacq)
17
Ngkoromonyi
Serai
Cymbopogon nardus L
Tekanan darah
tinggi
Sesak nafas
18
Tebi oma
Bawang
hutan
Eleutherine palmifolia Merr
19
Lengkuas
Lengkuas
Alpinia galanga (L.) Willd.
20
Kula
Jahe
Zingiber officinale Roscoe
21
Kuni
Kunyit
Curcuma longa L.
22
Legu
Sirih
Piper betle L
23
Paka’a
Ketepeng
cina
Cassia alata L
Batang
Umbi
Rimpang
Kanker,
tekanan darah
tinggi
Tumor
Masuk angin
Menghilangkan
bekas luka
bakar
Keputihan
Daun
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Kurap
Page | 11
Daun direbus lalu
diminum
Daun diremas lalu dioles
diketiak balita
Buah ditumbuk lalu
disiram dengan air panas
kemudian disaring lalu
diminum
Tomat diblender
kemudian saring lalu
diminum
Buah diparut lalu diperas
airnya di minum
Batang dimemarkan lalu
direbus airnya di minum
Direbus lalu airnya
diminum
Lengkuas diparut
kemudian tambahkan lalu
di minum
Jahe direbus dicampur
dengan gula merah
secukupnya lalu diminum
Kunyit ditumbuk lalu
ditempelkan di bagian
yang terkena luka bakar
Daun direbus kemudian
airnya diminum
Daun diremas lalu di
tempel di tempat
timbulnya kurap
Budidaya
Liar
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
24
Kowo kebe
Badutan
Ageratum conyzoides (L.) L.
25
Paharaa
Hyptis
Hyptis capitata Jacq
26
Sasadah
Sasadah
Blumea balsamifera (L.) Dc
27
Tai tida
Benalu
28
Suruhan
29
Kowo
serdepe
Jono
30
Pia ngea
31
Gampu
Bawang
putih
Jambu
Scurrula ferruginea (Jack)
Danser
Peperomia pellucida (L.)
Kunth
Imperata clylindrica (L.)
P.Beauv
Allium sativum L
32
Kalakaya
Sirsak
Alang-alang
Psidium guajava L.
Luka kena
barang tajam
Daun
Daun,batang
Akar,
batang,daun
Akar
Umbi
Daun
Annona muricata L
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Ginjal, Sinus
Batuk
Penyakit
dalam
Tekanan darah
tinggi
Ginjal
Tekanan darah
tinggi
Diare
Penyakit
dalam
Page | 12
Daun diremas lalu
ditempelkan dibagian
yang terkena luka
Daun direbus lalu
diminum
Daun diremas lalu airnya
diminum
Di rebus lalu diminum
Liar
Disedu lalu diminum
Direbus lalu diminum
Mengkonsumsi langsung
bawang putih
Disedu dengan air panas
lalu diminum
Daun direbus lalu
diminum
Tumbuhan
yang
mudah
didapatkan/
membeli
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
Jenis Penyakit yang Diobati serta Cara
guajava L.) dengan cara mengambil 7 pucuk
Pengobatannya Oleh Masyarakat Desa Oo
daun jambu, lalu disedu mengunakan air
Parese
panas kemudian diminum 3 kali sehari.
Penyakit
Masyarakat di desa Oo Parese masih
sembelit
adalah
suatu
banyak menggunakan atau memanfaatkan
keadaan dimana proses pengeluaran sisa
tumbuhan
tradisional.
percernaan berlangsung lambat atau sulit dan
terhadap
keras. Sembelit dapat diobati dengan spesies
sebagai
obat
hasil
wawancara
Berdasarkan
responden dapat diketahui ada beberapa
tumbuhan
macam
mengambil daun secukupnya lalu dikukus
penyakit
yaitu
penyakit
kronik,
Gedi
(Abelmoscus manihot (L.)
penyakit menular dan tidak menular yang
kemudian
dapat diobati menggunakan tumbuhan yang
Penyakit sesak nafas dapat diobati dengan
diketahui
menggunakan tumbuhan Serei (Cymbopogon
mempunyai
khasiat
untuk
desa
bagaikan
lalapan.
nardus L) bagian yang digunakan adalah
mengobati penyakit tertentu.
Masyarakat
dimakan
Oo
Parese
batang
serei
diambil
secukupnya
lalu
memanfaatkan beberapa spesies tumbuhan
dimemarkan kemudian direbus setelah itu
untuk
airnya diminum sebanyak 2 kali sehari.
pengobatan
penyakit
yang
tidak
tumbuhan
Penyakit kurap adalah infeksi pada kulit,
kemangi (Ocimum basilicum L.) manfaatkan
rambut dan kuku akibat berbagai jamur.
sebagai
Penyakit kurap dapat disembuhkan dengan
menular
contohnya
spesies
obat panas dalam, dengan cara
mengambil daun secukupnya lalu diremas
menggunakan
kemudian digosok
balita,
(Cassia alata L) dengan cara mengambil
spesies tumbuhan bawang kucai (Allium
beberapa daun ketepeng cina lalu diremas-
tuberosum
Rottler
dibadan untuk
ex
Spreng)
juga
remas
tumbuhan
kemudian
Ketepeng
ditempelkan
cina
ditempat
dimanfaatkan sebagai obat panas dalam
timbulnya kurap. Menghilangkan bekas luka
dengan cara mengambil daun lalu dibersihkan
bakar
setelah itu diremas lalu diperas sebanyak ½
menggunakan tumbuhan kunyit (Curcuma
sendok makan lalu diminum 3 kali sehari
domestica Val) dengan cara mengambil
ampasnya dioleskan di seluruh bagian tubuh
rimpang
teruma ketiak dan punggung.
ditumbuk lalu ditempelkan pada bagian kulit
Penyakit diare adalah suatu gejala
umum dari penyakit pada usus lambung yang
dapat
disembuhkan
kunyit
dengan
secukupnya
kemudian
yang terkena luka bakar.
Penyakit
keputihan
dapat
diobati
cairan
dengan menggunakan tumbuhan Sirih (Piper
berulang-ulang. Penyakit diare dapat diobati
betle L) dengan cara mengambil beberapa
dengan spesies tumbuhan Jambu (Psidium
daun lalu direbus kemudian diminum 2 kali
ditandai
oleh
pembuangan
hajat
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 13
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
sehari. Obat luka terkena benda tajam dapat
Herpes adalah penyakit virus yang akut
diobati dengan tumbuhan Badotan (Ageratum
yang ditandai oleh gelembung-gelembung
conyzoides (L.)
dengan cara mengambil
kecil karena biasanya kambuh. Penyakit
daun muda tumbuhan Ageratum conyzoides
herpes dapat diobati dengan menggunakan
lalu diremas-remas setelah itu tempelkan
tumbuhan Jagung (Zea mays), dengan cara
pada luka. Untuk penyakit panas tinggi pada
mengambil
balita dapat diobati dengan tumbuhan Pare
kemudian ditempelkan pada luka 3 kali
(Momordica
sehari. Penyakit ginjal dapat diobati dengan
charantia
L.)
dengan
cara
jagung
muda
lalu
diparut
mengambil daun mudah tumbuhan pare lalu
menggunakan
diremas setelah itu dioles diketiak balita.
(Imperata clylindrica (L.) P.Beauv) dengan
Penyakit masuk angin dapat diobati
dengan tumbuhan Jahe (Zingiber officinale
Roscoe) dengan cara mengambil rimpang
tumbuhan
Alang-alang
cara mengambil akar alang-alang kemudian
direbus lalu diminum 2 kali sehari.
Untuk penyakit dalam dapat diobati
jahe lalu dicuci kemudian direbus dengan air
dengan
2-3 gelas dicampur dengan gula merah
(Scurrula ferruginea (Jack) Danser) dan
secukupnya
kemudian
Sirsak (Annona muricata L) dengan cara
diminum 2 kali sehari. Pegal linu dapat diobati
mengambil benalu yang melekat di tangkai
dengan tumbuhan Kumis kucing (Orthosiphon
pohon jeruk, mengambil batang dan tempat
lalu
didinginkan
Miq)
dengan
tumbuhan
Benalu
cara
melekatnya lalu direbus kemudian diminum 3
mengambil daun tumbuhan kumis kucing lalu
kali sehari, untuk tumbuhan sirsak (Annona
direbus, kemudian diminum 2 kali sehari.
muricata L) cara penggunaannya adalah
aristatus
(Blume)
menggunakan
Penyakit kronik adalah penyakit yang
mengambil daun mudah sirsak kemudian
lama
direbus lalu diminum 2 kali sehari. Penyakit
penyembuhannya, tidak terjadi secara tiba-
Ginjal dan sinus dapat disembuhkan dengan
tiba atau spontan dan biasanya tidak dapat
tumbuhan
disembuhkan
dan
Blume) dan Hyptis (Hyptis capitata Jacq) cara
timbulnya kematian. Penyakit kanker dapat
penggunaannya sama yaitu mengambil 7
diobati
lembar daun mudah, rebus dengan air 3 gelas
membutuhkan
waktu
dengan
menggunakan
yang
sempurna
tumbuhan
Bawang
Keji beling (Strobilanthes crispa
hutan (Eleutherine palmifolia Merr) dengan
sampai menjadi 1 gelas
cara mengambil 5-7 siung bawang hutan
sehari.
diminum 2 kali
dicuci beserta kulitnya kemudian direbus
Tekanan darah tinggi dapat diobati
dengan 2 gelas air hingga tersisa menjadi 1
dengan 4 spesies tumbuhan obat dengan
gelas lalu diminum 2 kali sehari.
cara penggunaan yang berbeda-beda. Cara
penggunaan
untuk
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
tumbuhan
Jarak
Page | 14
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
(Jatropha curcas L) yaitu mengambil pucuk
direbus
daun Jarak sebanyak 3 pucuk lalu direbus
diminum pagi dan sore.
setelah mendidih
dinginkan
lalu
Penyakit rabies dapat disembuhkan
dengan air 5 gelas hingga menjadi 2 gelas
lalu diminum 2 kali sehari. Untuk tumbuhan
dengan
Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth)
(Graptophyllum
caranya yaitu mengambil tumbuhan suruhan
tumbuhan gandarusa (Justicia gendarussa
lalu
sedu
diminum
dengan
pagi
air
dan
sore
panas
kemudian
Burm.f.)
dan
tumbuhan
daun
tumbuhan
Daun
(L.)
pictum
wungu
Griff)
dan
dengan cara mengambil beberapa
lalu
diremas–remas
setelah
itu
Bawang putih (Allium sativum L) caranya
ditempelkan pada bagian luka. Untuk penyakit
yaitu mengkonsumsi langsung bawang putih.
tumor
Sedangkan
Lengkuas (Alpinia galangal) dengan cara
(Sechium
mengambil
untuk
edule
tumbuhan
(Jacq)
beberapa
labusiam
caranya
buah
dapat
diobati
dengan
tumbuhan
yaitu
mengambil rimpang lengkuas lalu diparut
labusiam
kemudian disirami air setelah itu disaring
kemudian diparut lalu airnya diminum 2 kali
kemudian diminum 2 kali sehari.
Penyakit menular merupakan penyakit
sehari.
Penyakit Malaria dapat diobati dengan
yang
disebabkan
oleh
kuman
yang
tumbuhan Pepaya (Carica papaya L) dengan
menjangkiti tubuh manusia. Kuman dapat
cara mengambil daun papaya beberapa
berupa virus, bakteri, amoeba dan jamur
bagian lalu direbus dengan air 3 gelas sampai
(Dahlan, 2011). Dalam mengatasi penyakit
menjadi 1 gelas kemudian diminum 2 kali
menular seperti penyakit batuk masyarakat
sehari. Penyakit liver dapat diobati dengan
desa Oo Parese menggunakan tumbuhan
tumbuhan
communis)
sembung (Blumea balsamifera L.) dengan
dengan cara mengambil beberapa daun
cara mengambil daun 7 lembar, diremas lalu
sukun kemudian direbus lalu diminum 3 kali
diperas kemudian
sehari. Untuk penyakit diabetes dapat diobati
Untuk penyakit TBC dapat diobati dengan
dengan tumbuhan Pinang (Areca catechu L.)
tumbuhan Tomat (Solanum lycopersicum L)
dengan cara mengambil buah pinang yang
dengan
sudah tua kemudian menumbuk kemudian
sampai halus atau diblender lalu disaring
disirami air setelah itu disaring lalu diminum 2
kemudian diminum 3 kali sehari.
Sukun
(Artocarpus
cara
diminum pagi dan sore.
tumbuhan
tomat
ditumbuk
kali sehari. Untuk penyakit BAB darah dapat
Mayana
Persentase Pengetahuan/Penggunaan
(Plectranthus scutellaroides (L.)Bth) dengan
Tumbuhan Obat di Suku Topo Uma di
cara mengambil beberapa daun Mayana lalu
Desa Oo Parese
diobati
dengan
tumbuhan
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 15
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
Masyarakat
desa
Oo
Parese
terhadap responden berdasarkan hasil yang
memanfaatkan tumbuhan obat masih terbatas
didapat
karena dari sekian banyak tumbuhan obat
pengetahuan atau penggunaan tumbuhan
yang ada di desa tersebut belum semua
obat oleh masyarakat desa Oo Parese masih
masyarakat
atau
belum merata. Hal ini disebabkan oleh
keseluruhan.
beberapa hal seperti pandangan masyarakat
obat
oleh
yang berbeda terhadap suatu penyakit, pola
sebagian
pikir dan tingkat kepercayaan masyarakat
yang
menggunakannya
Pengetahuan
masyarakat
mengetahui
secara
tumbuhan
desa
Oo
Parese
menggambarkan
terhadap
secara turun-temurun tetapi ada juga yang
menyembuhkan
didapatkan
juga
pengetahuan atau penggunaan tumbuhan
pernah
sebagai obat pada suku Topo Uma di desa
informasi
dari
pengalaman
orang
lain
dan
yang
menggunakan tumbuhan obat tersebut. Hal
ini
dapat
dilihat
dari
hasil
obat
tingkat
merupakan suatu tradisi yang diwariskan
lewat
tumbuhan
bahwa
penyakit.
dapat
Persentase
Oo Parese disajikan pada tabel 3
wawancara
Tabel 3 : Persentase pengetahuan/ penggunaan tumbuhan obat di Desa oo
No
Nama
Lokal
Nama Tumbuhan
Nama
Ilmiah
1
2
Kalakaya
Sumi diu
3
Tebi wi’i
4
Wilionco
5
Tebi oma
6
7
Paria pai
Taba lei
8
9
10
Pia ngea
Paharaa
Tai tida
11
Kowo kebe
12
Kowo
serdepe
Annona muricata L
Orthosiphon aristatus
(Blume) Miq.
Allium tuberosum
Rottlerex Spreng
Strobilanthescrispa
Blume
Eleutherine palmifolia
Merr
Momordica charantia L.
Plectranthus
scutellaroides (L.)Bth
Allium sativum L
Hyptis capitata Jacq
Scurrula ferruginea
(Jack) Danser
Ageratum conyzoides
(L.) L.
Peperomia pellucida (L.)
Kunth
Jumlah
Penggunaa
n
Perse
n (%)
35
33
85
80
Persentas
e
Pengetahu
an
OOO
OOO
30
73
OOO
28
68
OOO
28
68
OOO
27
25
66
61
OOO
OOO
25
24
23
61
59
56
OOO
OOO
OOO
23
56
OOO
22
54
OOO
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 16
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
Blumea balsamifera (L.)
Dc
Ocimum basilicum L.
21
51
OOO
21
51
OOO
Cymbopogon nardus L
20
49
OO
20
49
OO
19
19
46
47
OO
OO
19
46
OO
18
18
18
17
17
44
44
44
41
41
OO
OO
OO
OO
OO
Kuni
Abelmoscus manihot (L.)
Medik
Sechium edule (Jacq)
Justicia gendarussa
Burm.f.
Zingiber officinale
Roscoe
Areca catechu L.
Psidium guajava L.
Cassia Alata L
Jatropha curcas L.
Imperata clylindrica (L.)
P.Beauv
Curcuma longa L.
16
39
OO
26
Polola
Solanum lycopercium L
16
39
OO
27
Lengkuas
14
34
OO
28
Tawe lei
14
34
OO
29
Kapaya
Alpinia galanga (L.)
Willd.
Graptophyllum pictum (L)
Griff
Carica papaya L
11
27
OO
30
Duku
10
24
OO
31
Goa
Artocarpus altilis
(Parkinson ex F.A. Zorn)
Fosberg
Zea mays L.
9
22
OO
32
Legu
Piper betle L
8
20
O
13
Sasadah
14
16
Wunga
bonea
Ngkoromon
yi
Lenuru
17
18
Tabisa
Gendarusa
19
Kula
20
21
22
23
24
Pinongo
Gampu
Paka’a
Tantanga
Jono
25
15
Keterangan:
O
= Informasi yang didapatkan kurang dari 20%
OO
= Informasi yang didapatkan lebih dari 20%-50%
OOO = Informasi yang didapatkan lebih besar dari 50%
Pembahasan
sendiri. Berdasarkan hasil penelitian yang
Masyarakat
yang
telah dilakukan pada masyarakat suku Topo
lebih
banyak
Uma di Desa Oo Parese, diketahui ada 32
masyarakat
tentang
spesies dari 20 famili yang dimanfaatkan
merupakan
sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan obat
kepercayaan turun-temurun di lingkungan
tersebut diperoleh masyarakat dari berbagai
keluarga
sumber seperti dari spesies tumbuhan liar
menggunakan
karena
desa Oo Parese
obat
pemahaman
penggunaan
obat
maupun
herbal
herbal
dari
pengalamannya
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 17
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
yang tumbuh di sekitar desa Oo Parese, juga
akan hidrat arang utuh, serat, vitamin dan
diperoleh secara budidaya atau menanam
mineral.
sendiri. Tumbuhan yang diperoleh secara liar
Bagian (organ) tumbuhan kedua yang
atau alami dapat dijumpai di sekitar kebun,
juga banyak dimanfaatkan untuk pengobatan
hutan, semak belukar, sekitar sungai, dan di
yaitu
sawah.
Selain daun yang memiliki banyak zat yang
Sedangkan
masyarakat
desa
yang
persentase
(12,5%).
dibutuhkan oleh tubuh sebagai obat buah-
sendiri tumbuhan obat di sekitar pekarangan
buahan pun banyak yang mengandung zat
rumah mereka. Hasil penelitian lain yang
yang
dilakukan
contohnya Jambu biji (Psidium guajava L.)
melaporkan
42
Parese
dengan
menanam
oleh
Oo
dibudidayakan,
buah
Nurfitriyani
spesies
dkk
(2014)
tumbuhan
yang
sangat
banyak
dibutuhkan
mengandung
oleh
kalium,
tubuh,
pectin,
dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat
betakaroten, dan paling banyak mengandung
desa Tolitoli di desa Pinjan, Tumbuhan obat
vitamin C diantara berbagai spesies buah.
tersebut diperoleh dari hasil budidaya atau
Betakaroten dan vitamin C tergolong sebagai
ditanam sendiri baik di pekarangan rumah
zat
atau di kebun dan langsung dihabitat aslinya.
memberikan perlindungan terhadap kanker
antioksidan,
senyawa
yang
dapat
karena dapat menetralkan radikal bebas,
Tumbuhan yang diakui memiliki khasiat
kedua senyawa ini banyak terdapat pada
untuk pengobatan di antaranya ada tumbuhan
buah (Johani, 2008). Tumbuhan yang dapat
yang di budidayakan, tumbuhan yang mudah
dimanfaatkan buahnya untuk pengobatan
didapatkan
tradisional
dan
tumbuhan
liar.
Bagian
contohnya
Pinang
(Areca
tumbuhan yang paling banyak digunakan
catechu L) dan labusiam (Sechium edule
sebagai obat oleh masyarakat desa Oo
(Jacq).
Parese adalah daun sebesar (53,1 %), karena
tekstur daun lunak dan mengandung air (7080%).
Tekstur
dapat
digunakan sebagai obat ialah daun dan
mengektaksi
batang dengan persentase (9,4%). Batang
zat/senyawa yang digunakan sebagai obat.
merupakan bagian tumbuhan yang amat
Daun juga mengandung unsur-unsur
penting. Tumbuhan yang dapat dimanfaatkan
memudahkan
daun
yang
untuk
lunak
Bagian tumbuhan yang ketiga dapat
(zat
organik). Zat yang banyak terdapat pada
batangnya
daun adalah minyak atsiri, fenol, senyawa
adalah Kumis kucing (Orthosiphon aristatus
kalium dan klorofil. Sebagian besar tumbuhan
(Blume) Miq. Selanjutnya bagian tumbuhan
hijau mempunyai daun yang sangat kaya
yang dapat digunakan sebagai obat ialah
untuk
pengobatan
tradisional
rimpang, akar dan seluruh bagian tumbuhan.
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 18
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
tumbuhannya
Rimpang dengan persentase (9,4%)
adalah
spesies
tumbuhan
Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth).
adalah modifikasi batang yang tumbuhnya
menjalar di bawah permukaan tanah dan
Jika dibandingkan dengan daerah lain
dapat menghasilkan tunas dan ruas. Tiga
yang ada di Kabupaten Sigi, pengetahuan
spesies
manfaatkan
masyarakat desa Oo Parese tergolong masih
sebagai tumbuhan obat pada bagian rimpang
rendah karena sekian banyaknya tumbuhan
yaitu
yang bisa dijadikan obat tapi di desa Oo
tumbuhan
Lengkuas
(Zingiber
yang
(Alpinia
di
galanga),
Roscoe)
officinale
dan
Jahe
Kunyit
(Curcuma longa L.).
Parese
masih
banyak
yang
belum
sepenuhnya mengetahui. Tumbuhan obat
yang diketahui oleh masyarakat desa Oo
(6,3%)
Pareses sebanyak 32 spesies dari 20 famili
merupakan salah satu organ tumbuhan yang
dibandingkan dengan Desa Mataue pada
digunakan sebagai obat. Umbi biasanya
Suku Kulawi terdapat 49 spesies dari 30 famili
terbentuk tepat di bawah permukaan tanah.
yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional
Beberapa organ yang tumbuh di bawah
(Suhendar dkk, 2014). Penggunaan atau cara
permukaan
pengolahan yang dilakukan Masyarakat desa
Umbi
disebut
dengan
tanah
umbi,
tumbuhan
yang
persentase
juga
seperti
di
kadang-kadang
rimpang,
spesies
manfaatkan
bagian
Oo
Parese
dan
desa
Mataue
tersebut
cenderung sama seperti diseduh air panas,
umbinya yaitu spesies tumbuhan Bawang
ditumbuk,
Putih (Allium sativum L) dan Bawang hutan
sebagainya.
dioles,
direbus
dan
lain
(Eleutherine palmifolia Merr).
KESIMPULAN
Bagian tumbuhan yang juga digunakan
sebagai obat adalah akar dengan persentase
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
(3,1%). Akar merupakan bagian bawah dari
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
sumbu tumbuhan dan biasanya berkembang
1. Tumbuhan
obat
yang
dimanfaatkan
meskipun
sebagai obat tradisional oleh masyarakat
terdapat juga akar yang tumbuh di atas tanah.
suku Topo Uma di desa Oo Parese
Selain itu, seluruh bagian tumbuhan dengan
berjumlah
persentase (3,1%) juga dapat dijadikan obat,
terbagi dalam 20 Famili.
di
bawah
permukaan
tanah,
32
spesies
tumbuhan
dan
seperti akar, batang, daun dan buah. Spesies
2. Organ-organ tumbuhan yang digunakan
tumbuhan yang dimanfaatkan semua organ
antara lain daun, buah, batang, rimpang,
umbi dan akar.
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 19
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
3. Masyarakat
Desa
menggunakan
Oo
tumbuhan
Parese
obat
untuk
regional pemerintah republik Indonesia.
Strategi
dan
rencana
mengobati penyakit seperti penyakit kronik,
keanekaragaman
menular dan tidak menular.
2003-2020. Jakarta
4. Masyarakat
desa
Oo
hayati
aksi
Indonesia
Parese
Bridson, D dan L. Forman . 1989. The
menggunakan tumbuhan obat dengan cara
Herbarium Handbook. Royal Botanic
direbus,
Garden. KEW. England.
ditumbuk,
diperas,
diremas,
diminum, dioles, ditempel atau di jadikan
Dahlan S., 2011. Etnobotani Tumbuhan Obat
Oleh
lalapan.
5. Persentase pemanfaatan tumbuhan obat
Masyarakat
Kabupaten
Lokal
Lembata
Kedang
Provinsi
Nusa
didesa Oo Parese yaitu organ tumbuhan
Tenggara Timur, Skripsi, Universitas
yang paling banyak dimanfaatkan adalah
Muhammadiyah Malang.
daun dengan persentase pemanfaatan
Fathurrahman, J. Nursanto, A. Madjid and
sebesar 53,1% dan organ yang paling
Ramadanil. 2016. Ethnobotanical study
sedikit
organ
of Kaili Inde tribe in Central Sulawesi
tumbuhan batang,akar dan seluruh bagian
Indonesia. Emirate Journal of Food and
tumbuhan dengan tingkat persentase 3,1
Agriculture. In Press.
dimanfaatkan
adalah
%.
Gailea R., A.A. Bratawinata, R. Pitopang and
I.W. Kusuma. 2016. The use of various
DAFTAR PUSTAKA
Ahvazi,
M.,
F.
plant types as medicines by local
K.
Charkchiyan,
Mozaffarian
Sigarodii,
F.
and
M.
Mojab,
H.
Zakeri.
M.
community in the enclave of the Lore
V.A.
Lindu National Park of Central Sulawesi,
2012.
Indonesia. Global Res. Med. Plants and
Introduction of medicinal plants species
with the most traditional usage in
Indig. Med. Vol. 5. Issue 1, 29-40
Heyne,
K.
1987.
Alamut region. Iran. J. of Pharma. Res.
Indonesia
11 (1) : 185-194
Pengembangan
Anam S., Alam, G., Pitopang, R., Yusriadi.,
Zubair, S 2011, Kajian Etnofarmakologi
Tumbuhan Berkhasiat Obat di Kawasan
III.
Departemen
Tumbuhan
Balai
Berguna
Penelitian
dan
Kehutanan.
Kehutanan
Republik
Indonesia. Bogor, Indonesia
Martin,
G.J.,
1998.
Penerjemah
Maryati
lembah Palu, Program Studi Farmasi
Mohamed. Ethnobotany, A People and
MIPA Universitas Tadulako, Palu
Plants Conservation Manual. Chapman
BAPPENAS [National Planning Board of
Indonesia].
2003.
IBSAP
and Hall, London
Dokumen
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 20
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
and
the Ethnic , Albanians (Arbereshe) of
Environmental of Republic Indonesia.
Northem Basilicata, Italy. Fitoterapia. 73
1992. Indonesia Country Study on
(2002): 217-241.
Ministry
of
State
for
Population
Biological Diversity. Ministry of State for
Pitopang R, S.R. Gradstein, P.J.A. Keβler &
Population and Environmental Republic
E.
Indonesia. Prepared for UNEP under
Herbarium
The work Programme for Environment
International
Cooperation between The Republic of
Symposium, Los Banos, Philippines, 20-
Indonesia and The Kingdom of Norway
24 Sept. 2004.
Nurfitriyani, R. Pitopang dan E. Yuniati. 2013.
Pitopang
Guhardja.
R,
2004.
4
Celebense
(CEB).
Flora
I
Years
the
Sixth
Malesiana
Lapandjang
and
I.
Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Obat
Burhanuddin. 2011. Profil Herbarium
Tradisional Pada Suku Tolitoli di Desa
Celebense Dan Deskripsi 100 Jenis
Pinjan Sulawesi Tengah. Biocelebes,
Pohon Khas Sulawesi. Editor : Z Basri .
vol. 7, no.2
Edisi kedua; UNTAD Press. Palu
Oladele
A.T.,
G.O.
Omowubajo,
conservation
Olade
and
2011.
and
O.R.
Medicinal
cultivation
by
Pitopang R, I Lapandjang, I Taha dan
Safaruddin. 2012. Ten Years of
Herbarium
The
Celebense
(CEB)
traditional medicine practitioner (TMPs)
Universitas Tadulako. Proc. Soc. Indon.
in Aiyedaadee local government area of
Biodiv. Intl. Conf. | vol. 1 | pp. 209-214 |
Osun State, Nigeria. Agri. and Biol. J. of
July 2012 | ISSN 2252-617X
N. Am. 2 (3) : 476-487
Pitopang,
Ong, H.C., R.M. Zuki and P. Milow, 2011.
Traditional
knowledge
of
medicinal
R.
2012.
disturbance
on
Impact
the
of
forest
structure
and
composition of vegetation in tropical
plants among the Malay villagers in
rainforest
Kampung
Indonesia. Biodiversitas. 13 (4), 179-189
Mak
kemas,
Trengganu
of
Central
Sulawesi,
Pitopang, R. 2009. Keanekaragaman hayati
Malaysia. Ethno. Med. 8 (3) ; 175-185.
Paik, J.H., J. Lee, S. Choi, B. Marwoto, F.
tumbuhan
Sulawesi;
Prospek
Juniarti, D. Irawan and R. Pitopang.
pengembangan tantangan dan peranan
2013. Medicinal of Lore Lindu National
taksonomi
Park,
Pengukuhan Guru Besar di Universitas
Sulawesi
Indonesia
(Vol.
I).
KRIBB-BPPT-Tadulako University. PT.
Alimindo Sejati. Bekasi Indonesia
tumbuhan.
Pidato
Tadulako Palu.
Pitopang,
R
and
Sarifuddin.
2012.
Pieroni, A., Quave, C., Nebel, S., dan
Ethnoecological system of Tao Taa
Hendrich, M. 2002. Ethnopharmacy of
Wana Tribe in the Morowali Nature
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 21
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
Reserve, Central Sulawesi, Indonesia.
Sukapura
Proc Soc Indon Biodiv Intl Conf | vol. 1 |
Laporan
pp. 209-214 | July 2012 | ISSN 2252-
dipublikasikan.
Jember:
Departemen
617X
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Purwanto Y, 2004, Understanding Traditional
Kabupaten
Probolingggo,
Penelitian.
Tidak
Universitas Jember.
Plants Use and Management : The
Tamin R dan Arbain D, 1995.Biodiversity dan
Dani-Baliem Perceptions of the Plant
Survey Etnobotani.Makalah lokakarya
Diversity. Trop. Ethnobio. Vol I (1) : 9-43
Isolasi Senyawa Berkhasiat. Kerjasama
Riswan S and H.S. Rumantyo. 2002. Jamu
HEDS-F MIPA Universitas ANDALAS,
as
Traditional
Medicine
in
Java,
Indonesia. South Paciflc Study. 1 (23)
Rodrigues, J.C., L. Ascensao, M.A. Bonet and
J. Valles. 2003. An ethnobotanical study
Padang.
Umar, 2000. Metodologi Penelitian, Aplikasi
dalam
Pemasaran.
PT.
Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
of medicinal and aromatic plants in the
Zuhud, E.A.M., A. Hikmat, Siswoyo, E.
national park of “Serra de Sao Mamede,
Sandra E and N. Jamil. 2001. Buku
Portugal.
acuan umum tumbuhan obat Indonesia
Ethno-pharmacology.
89 :
Jilid
199-209
Sangat H. M. and I Larashati. 2002. Some
ethnopithomedical
conservation
aspects
strategy
of
and
several
I
:dalam
Kajian
etnobotani
masyarakat di sekitar Taman Nasional
Gunung Merapi. Yayasan Sarana Wana
Jaya
Fakultas
Kehutanan
IPB,
medicinal plant in Java, Indonesia.
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456
Biodiversitas. 3 (2) : 231-235
7 89/47610, (downloaded on : 09-02-
Sugiyono.,
2007,
Memahami Penelitian
2012)
Kualitatif, Alfabeta, Bandung
Suhendar
2014,
Tumbuhan
Keanekaragaman
Obat
Tradisional
Jenis
Dan
Pemanfaatannya Pada Suku Kulawi Di
Desa Mataue Kawasan Taman Nasional
Lore Lindu, Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Tadulako, Palu.
Sunarto, Suandra, I K., Rato, D., Sugijono,
dan Sriono. E, 1991, Sikap Masyarakat
Tengger terhadap Norma-Norma yang
Berlaku di Desa Ngadisari Kecamatan
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 22
ISSN-p: 1978-6417
ISSN-e : 2580 – 5991
Vol. 12 No. 2
STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT SUKU “TOPO UMA”
DI DESA Oo PARESE KECAMATAN KULAWI SELATAN
KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH
Christina Yulia1), Fahri,1) dan Ramadanil1)
1)
Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Tadulako
Kampus Bumi Tadulako Tondo.Jl. Sukarno Hatta km 8 Tondo Palu, Sulawesi
Tengah.
e-mail Koresponden author : pitopang_64@yahoo.com
ABSTRACT
Research on "The ethnobotanical study of medicinal plants of Topo Uma Tribe
in Oo Parese village Kulawi district Central Sulawesi has been conducted from August
to October 2014. This study aimed to obtain information about the kinds of plants are
utilized as medicine, organ herbs used, the type of disease being treated and how it is
used by Uma Topo tribe in the village of Oo parese. The research method was a
survey method to obtain quantitative and qualitative data. A total of 41 (forty-one)
respondents including traditional leaders, shaman/"sando", nurses and local
communities in semi-structured interview to obtain the necessary data. The result
showed there were 32 species of plants are utilized as a medicinal plant. Plant organ
was used such as leave, fruit, stem, bark, secd and root. There were some deaseas
can be treatied like. Chronic desease, by different kind of application method, i.e
mashed, squeezed, smeared used as fresh vegetables and stewed before served.
Key words : Ethnobotani, Oo Parese Village, Topo Uma Tribe, Central Sulawesi
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara besar
berbeda, dimana setiap kelompok
terkenal sebagai salah satu
etnis tersebut memiliki bahasa, adat
yang
negara
yang
mendapat
julukan
sebagai
“megabiodiversity
country”
serta
sistem
berbeda
pengetahuan
dalam
yang
memanfaatkan
yang memiliki keanekaragaman hayati
tumbuhan dalam kehidupan mereka
sangat tinggi (Ministry of State for
sehari-hari.
Population
obatan,
and
Environmental
of
Misalnya;
peralatan
untuk
rumah
obattangga,
Republic Indonesia, 1992; Ramadanil
anyaman/tali-temali, bahan pelengkap
dan Gradstein, 2003 ; Pitopang, 2009
upacara adat, sandang, pangan serta
a
b
; Pitopang et al, 2011, 2012 , 2012 ),
papan (BAPPENAS, 2003). Bentuk
dihuni oleh lebih kurang 400 etnis
susunan
ramuan,
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
komposisi
dan
Page | 1
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
proses
pembuatan/pengolahan
Heyne
(1987)
melaporkan
dilakukan secara tradisional menurut
sebanyak
cara
masing-
tingkat tinggi (spermatophyta) yang
masing yang mereka terima secara
telah digunakan secara tradisional di
turun-temurun dari leluhurnya (Tamin
Indonesia, akan tetapi jika dimasukan
& Arbain, 1995).
kelompok alga, jamur, gymnospermae
suku/kelompoknya
Praktek pemanfaatan
tumbuh-
dan
996
species
paku-pakuan
tumbuhan
jumlahnya
bisa
tumbuhan sebagai obat telah lama
mencapai l.040 spesies, sedangkan
dilakukan di Indonesia (Riswan and
Zuhud (1994) mengatakan bahwa
Rumantyo, 2002 ; Padua et al., 1999).
kira-kira 1260
Masyarakat
hutan hujan tropis Indonesia bisa
Jawa
sebagai
contoh
telah menggunakan tumbuhan herbal
sebagai obat (“Jamu”) sejak ratusan
spesies pohon dari
digunakan sebagai tumbuhan obat.
Obat
herbal
masih
berguna
tahun yang lalu. Jamu bisa dikonumsi
dalam menjaga kesehatan 75-80%
secara
berupa
dari jumlah total penduduk dunia
campuran. Istilah “Jamu” sekarang
terutama di negara-negara sedang
sudah diadopsi ke dalam bahasa
berkembang (Oladele et al., 2011;
Indonesia.
Sangat
Ahvazi et al., 2012). Hal ini
(2002)
mengatakan
tunggal
ataupun
dan
Larashati
bahwa
karena
dipercayai bahwa obat herbal tidak
penggunaan jamu bisa dikelompokan
memiliki
ke dalam 5 kategori : sebagai obat,
didapatkan dan harganya relatif murah
perawatan
(Rodrigues et al. 2003). WHO (“World
minuman
kesehatan,
penyegar,
kecantikan,
samping,
mudah
untuk
Health Organization”) memperkirakan
perlindungan tubuh. Produksi jamu
80% penduduk dunia secara eksklusif
secara
pula
menggunakan
mempertimbangkan bentuk kemasan
pemeliharaan
supaya lebih mudah dikonsumsi dan
Tumbuhan
dibawa, sebagai contoh adalah jamu
punggung
dalam bentuk bubuk yang sangat
tradisional, yang berarti lebih dari 3,3
mudah dikemas dan diseduh dengan
milyar penduduk dunia terutama di
air panas. Jamu telah digunakan
negara
untuk mengobati berbagai penyakit
tumbuhan sebagai obat-obatan, dan
umum
hampir 2000 kelompok etnis yang
moderen
dan
sangat
dan
efek
telah
mendukung
program kesehatan di Indonesia.
obat
herbal
untuk
kesehatannya.
obat
adalah
dalam
berkembang
tulang
pengobatan
menggunakan
berbeda di dunia menggunakannya
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 2
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
dengan sistem pengetahuan yang
masyarakat suku Topo uma di desa
berbeda pula. Sebagai contoh Ong et
Oo Parese.
al (2011) melaporkan
METODOLOGI PENELITIAN
56 spesies
tumbuhan dimanfaatkan sebagai obat
Waktu dan Tempat
pada
Penelitian
masyarakat
Melayu
di
Trenggano Malaysia.
Sistem
ini
dilakukan
pada
masyarakat suku Topo Uma di desa
pengetahuan
dalam
Oo Parese kecamatan Kulawi Selatan,
pemanfaatan sumberdaya tumbuhan
kabupaten
sebagai obat-obatan juga terdapat
Tengah dari bulan Agustus sampai
pada beberapa masyarakat adat di
Oktober 2014.
Sulawesi
Tengah
(Pitopang
and
Sigi
Provinsi
Sulawesi
Alat dan Bahan
Sarifuddin, 2012; Paik et al, 2013;
Alat-alat yang digunakan dalam
Gailea et al., 2016 ; Fathurrahman et
penelitian ini
al., 2016) Misalnya pada masyarakat
lembar responden,
“Topo Uma” yang tinggal di beberapa
kantongan,
desa dalam wilayah Kulawi Selatan,
kamera, laptop, karung dan parang,
khususnya di desa
serta bahan yang digunakan adalah
Kabupaten
Sigi
Tengah,
mereka
Oo Parese
Provinsi
mempraktekannya
Sulawesi
telah
lama
secara
turun-
temurun.
adalah
alat
tulis,
gunting stek,
koran,
label
gantung,
spritus.
Prosedur Penelitian
Penelitian
dilakukan
secara
survey ke lapangan menggunakan
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui
jenis-jenis
tumbuhan,
metode
kualitatif
Metode
kualitatif
dan
kuantitatif.
digunakan
untuk
organ tumbuhan, jenis penyakit, dan
mengetahui penggunaan tumbuhan
cara pemanfaatan tumbuhan sebagai
yang diketahui atau digunakan oleh
obat
masyarakat suku Topo Uma di desa
tradisional
pada
masyarakat
suku Topo Uma di desa Oo Parese
kecamatan
Kulawi
penelitian
ini
memberikan
Selatan.
diharapkan
informasi
Oo Parese sebagai obat, sedangkan
Hasil
dapat
bagi
metode kuantitatif digunakan
untuk
mengetahui
tingkat
masyarakat luas dan instansi terkait
pengetahuan
tentang cara pemanfaatan tumbuhan
tumbuhan sebagai obat (Sudjatno
sebagai
dalam Anam, 2011).
obat
tradisional
oleh
dan
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
penggunaan
Page | 3
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
ini adalah Kepala Adat dan “Sando”
karena
di
tentang
anggap
paling
penggunaan
tahu
tumbuhan
obat. Selain kepala adat, bidan,
dukun dan masyarakat juga di
wawancarai
(Sugiyono,
2007).
Wawancara
dilakukan
secara
langsung dan terbuka (Open-ended
interview) bersifat semi terstruktur
berdasarkan Pieroni et al., (2002).
Penentuan
Prosedur kerja dimulai dari persiapan
penelitian hingga analisis hasil yang
Sampel
(responden)
berdasarkan
sampling
teknik
dimana
responden
dipilih
(2000) di bawah ini :
n =
n
n=
( ,
( ,
)
=Sampel
yang
ditentukan
pemilihan
N =Jumlah populasi di daerah
penelitian (∑KK)
e =Nilai kritis (batas ketelitian 0,14)
besarnya
n =
sampel adalah sebagai berikut:
n =
( )²
(∑responden)
berdasarkan
demikian
Keterangan:
purposive
pertimbangan tertentu, dalam hal
Dengan
sampel
dengan menggunakan rumus Umar
meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
1. Penentuan Sampel (responden)
jumlah
n =
,
,
n = 40,89
n = 41
)
Dengan demikian jumlah sampel
Uma yang termasuk kepala adat,
dalam penelitian ini adalah 41
bidan desa dan dukun
orang
berada di desa Oo Parese.
masyarakat
suku
Topo
2. Interview Informan
yang
tentang pemanfaatan tumbuhan
Interview dilakukan terhadap
dalam
pengobatan
alami,
informasi
spesifik
41 responden. Tahap pertama
kemudian
dari
selanjutnya didapatkan dengan
studi
lapangan
yang
dilakukan, para informan ditanya
menggunakan
pertanyaan-
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 4
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
pertanyaan yang lebih kompleks,
penduduk
informan ditanya secara spesifik
wawancara
untuk menjelaskan metode dan
(Martin, 1998). Teknik wawancara
cara
dari pengobatan
dilakukan dengan menggunakan
yang dilakukan Pieroni et al.,
Open-ended interview. Sesudah
(2002). Hal ini dilakukan dengan
pengumpulan
menggunakan
dilakukan pengumpulan spesimen
prepasi
lembar
angket
kuesioner.
dengan
semi
cara
terstruktur
data,
kemudian
tumbuhan yang diambil langsung
Menurut Anam (2011) bahwa
di
lokasi
tumbuhnya
dengan
lembar kuesioner tersebut akan
dibantu oleh seorang informan
menjadi acuan dari pernyataan
kunci. Seluruh sampel tumbuhan
yang
akan
informan
diberikan
kepada
yang
disertai
dengan
sebagai tanaman obat dilakukan
mendukung
pengkoleksian untuk pembuatan
dan
dokumentasi
yang
digunakan
masyarakat
keabsahan
kuesioner
tersebut.
herbarium
Kuesioner
yang
diberikan
diidentifikasi. Proses pembuatan
berisikan
tentang:
nama
Herbarium menggunakan teknik
tumbuhan, penyakit yang diobati,
“Scweinfurt method” (Bridson and
cara
penggunaan
Forman,
(dimakan/diminum,
penggunaan
identifikasi
dan
1998)
selanjutnya
dan
dilakukan
proses
baik
di
luar/oles), bagian tumbuhan yang
lapangan ataupun di Herbarium
digunakan (akar, batang, daun,
Celebense
kulit batang, kayu, bunga, biji,
Tadulako Palu dan Laboratorium
buah, kulit buah, dan bagian
Biodiversitas
lainnya),
FMIPA
cara
(komposisi,
ditumbuk,
dan
meramu
digosok,
direbus,
dihancurkan,
status
obat
dosis)
3. Pengumpulan Data Tumbuhan
Setelah melakukan interview
terhadap responden, dilanjutkan
dengan
tentang
pengumpulan
tumbuhan
obat
Jurusan
Universitas
Biologi
Tadulako
Analisis Data
Analisis
data
mengenai
persentase
pengetahuan
penggunaan
tumbuhan
atau
dihitung
menggunakan rumus Sunarno et al.
(1991), sebagai berikut:
data
dari
Universitas
Palu.
tanaman
(liar/budidaya).
(CEB)
a
X
=
—
x 100%
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 5
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
n
421 jiwa dan terdiri dari 206 KK,
Keterangan:
tingkat pendidikan masyarakat di
X = Angka rata-rata
desa
a
memadai
= Jumlah jawaban mengenai
tumbuhan
yang
diketahui
atau digunakan
Oo
HASIL DAN PEMBAHASAN
prasarana
memadai
karena
belum
Umum
dari
fasilitas
kesehatan,
desa Oo Parese sudah memiliki
Lokasi
Penelitian
Puskesmas dengan seorang tenaga
bidan sebagai tenaga kesehatan.
Desa Oo Parese merupakan
suatu
namun
cukup
terdapat sekolah TK, SMP dan SMA.
Ditinjau
Gambaran
sudah
pendidikan di desa Oo Parese belum
cukup
n = Jumlah responden
Parese
desa
yang
terdapat
Masyarakat desa Oo Parese
di
sangat menjunjung tinggi nilai-nilai
kecamatan
Kulawi
Selatan
toleransi antar umat beragama. Hal
kabupaten Sigi
Sulawesi Tengah
ini dapat dilihat dari sikap yang
(Gambar 1). Batas-batas desa Oo
saling menghargai antar pemeluk
Parese sebagai berikut;
agama satu dengan lainnya dalam
utara
berbatasan
sebelah
dengan
desa
menjalankan
ibadahnya
masing-
Marena kecamatan kulawi, sebelah
masing. Sebagian besar penduduk
selatan berbatasan dengan desa
desa ini memeluk agama Kristen,
Watukilo, sebelah barat berbatasan
tetapi ada juga yang beragama
dengan hutan milik rakyat, sebelah
Islam. Sarana peribadatan yang ada
timur
yaitu terdapat 3 buah Gereja dan 1
berbatasan dengan Taman
Nasional
Lore
Lindu.
Desa
ini
terletak
di dataran tinggi yaitu
Masyarakat desa Oo Parese
berada pada ketinggian ±410-600 m
masih sangat memegang nilai-nilai
dpl,
gotong-royong
luas wilayah desa Oo Parese
Mesjid.
dan
masih
7.168 km², berjarak ± 120 km dari
memelihara sifat kekeluargaan yang
ibu kota Propinsi (Parigi) dan dapat
sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat
ditempuh
dari warga yang mendirikan rumah
dengan
kendaraan
bermotor antara 3 jam.
Penduduk desa Oo Parese
atau acara pernikahan selalu di
kerjakan
secara
gotong-royong.
berjumlah ± 887 jiwa yang terdiri dari
Pekerjaan dalam lingkup desa pun
laki-laki 466 jiwa dan perempuan
selalu dikerjakan secara bersama-
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 6
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
sama misalnya pembersihan tempat-
pemerintahan
tempat ibadah, perbaikan jalan yang
pencaharian masyarakat di desa Oo
rusak,
Parese
pembersihan
pemeliharaan
Spesies
jalan
dan
sarana-sarana
Tumbuhan
desa.
sebagian
Mata
besar
adalah
petani
yang
Dimanfaatkan Sebagai Obat
Berdasarkan hasil identifikasi
Masyarakat Suku Topo Uma
di Desa Oo Parese Kecamatan
spesimen
diketahui
Kulawi
tumbuhan
yang
Selatan
kabupaten
Sigi
32
spesies
berkhasiat
obat
masih banyak menggunakan obat
yang dikelompokkan menjadi 20
tradisional dalam kehidupan sehari-
suku (Tabel 1).
hari.
Kepercayaan
terhadap
masyarakat
Jenis tumbuhan yang paling
tradisional
banyak di manfaatkan sebagai obat
pengobatan
tradisional
di
temurun. Masyarakat setempat pun
tergolong
dari
menanyakan
sebanyak 4 spesies, disusul family
merupakan
kepercayaan
cara
turun
pengobatan
tradisional menggunakan tumbuhan
Acanthaceae,
obat kepada orang yang dianggap
Zingiberaceae
mengetahui tentang tumbuhan obat.
sebanyak
Desa
Oo
suku
Parese
Lamiaceae
Poaceae
dan
masing-masing
3
spesies,
family
Berdasarkan hasil wawancara
Asteraceae,
Curcubitaceae
dengan 41 responden yang terdiri
Piperaceae
masing-masing
dari
masyarakat yang mengetahui
spesies. Spesies yang paling sedikit
pengobatan (dukun) dan masyarakat
dimanfaatkan oleh masyarakat Desa
yang memanfaatkan tumbuhan obat.
Oo Parese tergolong dalam family
Sebagian besar responden yang
Annonaceae,
berusia
Arecaceae, Fabaceae, Caricaceae,
45
menggunakan
tahun
tumbuhan
keatas
sebagai
Liliaceae,
dan
2
Amarylideaeceae,
Loranthaceae,
obat sehari-hari. Tumbuhan obat
Euphorbiaceae,
tersebut
Moraceae, Malvaceae, Solanaceae
diperoleh
dari
hasil
budidaya atau ditanam sendiri baik
dan
di pekarangan rumah atau di kebun
spesies
Iridaceae
Mirtaceae,
masing-masing
1
dan langsung diambil dari habitat
alami seperti hutan.
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 7
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
Tabel 1 : Jenis Tumbuhan yang digunakan sebagai tumbuhan Obat oleh
masyarakat Suku Topo Uma di Desa Oo Parese
No
1
Nama Lokal
Taba lei
Indonesia
Mayana
2
Sumi diu
Kumis Kucing
3
Wunga
bonea
Paharaa
Tawe lei
Wilionco
Gendarusa
Goa
Ngkoromonyi
Jono
Kemangi
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Hyptis
Daun wungu
Keji beling
Gendarusa
Jagung
Serai
Alang –alang
Jahe
Lengkuas
Kunyit
Badutan
Sasadah
Pare
Labusiam
Sirih
Suruhan
20
21
Kula
Lengkuas
Kuni
Kowo kebe
Sasadah
Paria pai
Tabisa
Legu
Kowo
serdepe
Tantanga
Lenuru
22
23
Kalakaya
Tebi wi’i
Sirsak
Bawang kucai
24
25
26
27
28
Pinongo
Kapaya
Paka’a
Gampu
Duku
Pinang
Pepaya
Ketepeng cina
Jambu
Sukun
29 Tebi oma
Jarak
Gedi
30 Pia ngea
31 Tai tida
Bawang
hutan
Bawang putih
Benalu
32 Polola
Tomat
Tumbuhan
obat
Nama Ilmiah
Plectranthus scutellaroides
(L.)Bth
Orthosiphon aristatus (Blume)
Miq.
Ocimum basilicum L.
Suku
Lamiaceae
Hyptis capitata Jacq
Graptophyllum pictum (L) Griff
Strobilanthes crispa Blume
Justicia gendarussa Burm.f.
Zea mays L.
Cymbopogon nardus L
Imperata clylindrica (L.)
P.Beauv
Zingiber officinale Roscoe
Alpinia galanga (L.) Willd.
Curcuma longa L.
Ageratum conyzoides (L.) L.
Blumea balsamifera (L.) Dc
Momordica charantia L.
Sechium edule (Jacq)
Piper betle L
Peperomia pellucida (L.)
Kunth
Jatropha curcas L.
Abelmoscus manihot (L.)
Medik
Annona muricata L
Allium tuberosum Rottlerex
Spreng
Areca catechu L.
Carica papaya L
Cassia Alata L
Psidium guajava L.
Artocarpus altilis (Parkinson
ex F.A. Zorn) Fosberg
Lamiaceae
Acanthaceae
Acanthaceae
Acanthaceae
Poaceae
Poaceae
Poaceae
Lamiaceae
Lamiaceae
Zingiberaceae
Zingiberaceae
Zingiberaceae
Asteraceae
Asteraceae
Cucurbitaceae
Cucurbitaceae
Piperaceae
Piperaceae
Euphorbiaceae
Malvaceae
Annonaceae
Amarylidaceae
Arecaceae
Caricaceae
Fabaceae
Myrtaceae
Moraceae
Eleutherine palmifolia Merr
Iridaceae
Allium sativum L
Scurrula ferruginea (Jack)
Danser
Solanum lycopercium L
Liliaceae
Loranthaceae
Solanaceae
tersebut
sumber seperti spesies tumbuhan
diperoleh masyarakat dari berbagai
liar yang tumbuh di sekitar desa Oo
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 8
Yulia, dkk.
Parese,
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
juga
diperoleh
secara
obat disajikan pada Gambar 2 dan
budidaya atau menanam sendiri dan
bagian,
membeli.
status tumbuhan obat disajikan pada
Persentase
bagian
tumbuhan yang digunakan sebagai
cara
pengolahan
serta
Tabel 2.
Jumlah tumbuhan dan
Persentase
60
50
40
Jumlah
tumbuhan
Persentase
30
20
10
0
Organ Tumbuhan yang Digunakan
Gambar 2 : Persentase pemanfaatan tumbuhan obat di desa Oo Parese.
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 9
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
Tabel 2 : Bagian dan cara pengolahan tumbuhan obat di Desa Oo Parese
No
1
2
Tawe lei
Gendarusa
Nama Tumbuhan
Nama
Nama Ilmiah
ndonesia
Daun wungu Graptophyllum pictum (L) Griff
Gendarusa
Justicia gendarussa Burm.f.
3
4
Wilionco
Taba lei
Keji beling
Mayana
5
Sumi diu
Kumis kucing
6
Wunga
bonea
Kemangi
Strobilanthescrispa Blume
Plectranthus scutellaroides
(L.)Bth
Orthosiphon aristatus (Blume)
Miq.
Ocimum basilicum L.
7
Tebi wi’i
Bawang
kucai
Allium tuberosum Rottlerex
Spreng
8
Kapaya
Pepaya
Carica papaya L
9
Tantanga
Jarak
Jatropha curcas L.
10
Lenuru
Gedi
Abelmoscus manihot (L.)
Medik
11
Goa
Jagung
Zea mays L.
Nama Lokal
Organ Yang
Digunakan
Kegunaan
Obat rabies
Daun
Daun,
batang
Ginjal, sinus
BAB darah
Pegal linu
Panas dalam
Daun
Buah
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Malaria,
menambah
nafsu makan
Tekanan darah
tinggi, demam
Sembelit
Herpes
Page | 10
Cara
Penggunaan
Mengambil beberapa
daun lalu diremas-remas
kemudian ditempelkan
pada bagian luka
Direbus lalu diminum
Direbus lalu diminum
Daun direbus lalu airnya
diminum
Daun diremas lalu di
gosok dibadan untuk
balita
Diramas lalu airnya
diminum, ampasnya di
oleskan di seluruh bagian
tubuh
Direbus lalu airnya
minum
Dikukus kemudian
dimakan bagaikan
lalapan
Jagung di parut lalu di
tempelkan pada luka
Status
Budidaya
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
12
Duku
Sukun
13
Paria pai
Pare
Artocarpus altilis (Parkinson
ex F.A. Zorn) Fosberg
Momordica charantia L.
14
Pinongo
Pinang
Areca catechu L.
Daun
Liver
Daun
Panas tinggi,
batuk
Diabetes
Buah
15
Polola
Tomat
Solanum lycopercium L
TBC
16
Tabisa
Labusiam
Sechium edule (Jacq)
17
Ngkoromonyi
Serai
Cymbopogon nardus L
Tekanan darah
tinggi
Sesak nafas
18
Tebi oma
Bawang
hutan
Eleutherine palmifolia Merr
19
Lengkuas
Lengkuas
Alpinia galanga (L.) Willd.
20
Kula
Jahe
Zingiber officinale Roscoe
21
Kuni
Kunyit
Curcuma longa L.
22
Legu
Sirih
Piper betle L
23
Paka’a
Ketepeng
cina
Cassia alata L
Batang
Umbi
Rimpang
Kanker,
tekanan darah
tinggi
Tumor
Masuk angin
Menghilangkan
bekas luka
bakar
Keputihan
Daun
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Kurap
Page | 11
Daun direbus lalu
diminum
Daun diremas lalu dioles
diketiak balita
Buah ditumbuk lalu
disiram dengan air panas
kemudian disaring lalu
diminum
Tomat diblender
kemudian saring lalu
diminum
Buah diparut lalu diperas
airnya di minum
Batang dimemarkan lalu
direbus airnya di minum
Direbus lalu airnya
diminum
Lengkuas diparut
kemudian tambahkan lalu
di minum
Jahe direbus dicampur
dengan gula merah
secukupnya lalu diminum
Kunyit ditumbuk lalu
ditempelkan di bagian
yang terkena luka bakar
Daun direbus kemudian
airnya diminum
Daun diremas lalu di
tempel di tempat
timbulnya kurap
Budidaya
Liar
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
24
Kowo kebe
Badutan
Ageratum conyzoides (L.) L.
25
Paharaa
Hyptis
Hyptis capitata Jacq
26
Sasadah
Sasadah
Blumea balsamifera (L.) Dc
27
Tai tida
Benalu
28
Suruhan
29
Kowo
serdepe
Jono
30
Pia ngea
31
Gampu
Bawang
putih
Jambu
Scurrula ferruginea (Jack)
Danser
Peperomia pellucida (L.)
Kunth
Imperata clylindrica (L.)
P.Beauv
Allium sativum L
32
Kalakaya
Sirsak
Alang-alang
Psidium guajava L.
Luka kena
barang tajam
Daun
Daun,batang
Akar,
batang,daun
Akar
Umbi
Daun
Annona muricata L
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Ginjal, Sinus
Batuk
Penyakit
dalam
Tekanan darah
tinggi
Ginjal
Tekanan darah
tinggi
Diare
Penyakit
dalam
Page | 12
Daun diremas lalu
ditempelkan dibagian
yang terkena luka
Daun direbus lalu
diminum
Daun diremas lalu airnya
diminum
Di rebus lalu diminum
Liar
Disedu lalu diminum
Direbus lalu diminum
Mengkonsumsi langsung
bawang putih
Disedu dengan air panas
lalu diminum
Daun direbus lalu
diminum
Tumbuhan
yang
mudah
didapatkan/
membeli
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
Jenis Penyakit yang Diobati serta Cara
guajava L.) dengan cara mengambil 7 pucuk
Pengobatannya Oleh Masyarakat Desa Oo
daun jambu, lalu disedu mengunakan air
Parese
panas kemudian diminum 3 kali sehari.
Penyakit
Masyarakat di desa Oo Parese masih
sembelit
adalah
suatu
banyak menggunakan atau memanfaatkan
keadaan dimana proses pengeluaran sisa
tumbuhan
tradisional.
percernaan berlangsung lambat atau sulit dan
terhadap
keras. Sembelit dapat diobati dengan spesies
sebagai
obat
hasil
wawancara
Berdasarkan
responden dapat diketahui ada beberapa
tumbuhan
macam
mengambil daun secukupnya lalu dikukus
penyakit
yaitu
penyakit
kronik,
Gedi
(Abelmoscus manihot (L.)
penyakit menular dan tidak menular yang
kemudian
dapat diobati menggunakan tumbuhan yang
Penyakit sesak nafas dapat diobati dengan
diketahui
menggunakan tumbuhan Serei (Cymbopogon
mempunyai
khasiat
untuk
desa
bagaikan
lalapan.
nardus L) bagian yang digunakan adalah
mengobati penyakit tertentu.
Masyarakat
dimakan
Oo
Parese
batang
serei
diambil
secukupnya
lalu
memanfaatkan beberapa spesies tumbuhan
dimemarkan kemudian direbus setelah itu
untuk
airnya diminum sebanyak 2 kali sehari.
pengobatan
penyakit
yang
tidak
tumbuhan
Penyakit kurap adalah infeksi pada kulit,
kemangi (Ocimum basilicum L.) manfaatkan
rambut dan kuku akibat berbagai jamur.
sebagai
Penyakit kurap dapat disembuhkan dengan
menular
contohnya
spesies
obat panas dalam, dengan cara
mengambil daun secukupnya lalu diremas
menggunakan
kemudian digosok
balita,
(Cassia alata L) dengan cara mengambil
spesies tumbuhan bawang kucai (Allium
beberapa daun ketepeng cina lalu diremas-
tuberosum
Rottler
dibadan untuk
ex
Spreng)
juga
remas
tumbuhan
kemudian
Ketepeng
ditempelkan
cina
ditempat
dimanfaatkan sebagai obat panas dalam
timbulnya kurap. Menghilangkan bekas luka
dengan cara mengambil daun lalu dibersihkan
bakar
setelah itu diremas lalu diperas sebanyak ½
menggunakan tumbuhan kunyit (Curcuma
sendok makan lalu diminum 3 kali sehari
domestica Val) dengan cara mengambil
ampasnya dioleskan di seluruh bagian tubuh
rimpang
teruma ketiak dan punggung.
ditumbuk lalu ditempelkan pada bagian kulit
Penyakit diare adalah suatu gejala
umum dari penyakit pada usus lambung yang
dapat
disembuhkan
kunyit
dengan
secukupnya
kemudian
yang terkena luka bakar.
Penyakit
keputihan
dapat
diobati
cairan
dengan menggunakan tumbuhan Sirih (Piper
berulang-ulang. Penyakit diare dapat diobati
betle L) dengan cara mengambil beberapa
dengan spesies tumbuhan Jambu (Psidium
daun lalu direbus kemudian diminum 2 kali
ditandai
oleh
pembuangan
hajat
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 13
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
sehari. Obat luka terkena benda tajam dapat
Herpes adalah penyakit virus yang akut
diobati dengan tumbuhan Badotan (Ageratum
yang ditandai oleh gelembung-gelembung
conyzoides (L.)
dengan cara mengambil
kecil karena biasanya kambuh. Penyakit
daun muda tumbuhan Ageratum conyzoides
herpes dapat diobati dengan menggunakan
lalu diremas-remas setelah itu tempelkan
tumbuhan Jagung (Zea mays), dengan cara
pada luka. Untuk penyakit panas tinggi pada
mengambil
balita dapat diobati dengan tumbuhan Pare
kemudian ditempelkan pada luka 3 kali
(Momordica
sehari. Penyakit ginjal dapat diobati dengan
charantia
L.)
dengan
cara
jagung
muda
lalu
diparut
mengambil daun mudah tumbuhan pare lalu
menggunakan
diremas setelah itu dioles diketiak balita.
(Imperata clylindrica (L.) P.Beauv) dengan
Penyakit masuk angin dapat diobati
dengan tumbuhan Jahe (Zingiber officinale
Roscoe) dengan cara mengambil rimpang
tumbuhan
Alang-alang
cara mengambil akar alang-alang kemudian
direbus lalu diminum 2 kali sehari.
Untuk penyakit dalam dapat diobati
jahe lalu dicuci kemudian direbus dengan air
dengan
2-3 gelas dicampur dengan gula merah
(Scurrula ferruginea (Jack) Danser) dan
secukupnya
kemudian
Sirsak (Annona muricata L) dengan cara
diminum 2 kali sehari. Pegal linu dapat diobati
mengambil benalu yang melekat di tangkai
dengan tumbuhan Kumis kucing (Orthosiphon
pohon jeruk, mengambil batang dan tempat
lalu
didinginkan
Miq)
dengan
tumbuhan
Benalu
cara
melekatnya lalu direbus kemudian diminum 3
mengambil daun tumbuhan kumis kucing lalu
kali sehari, untuk tumbuhan sirsak (Annona
direbus, kemudian diminum 2 kali sehari.
muricata L) cara penggunaannya adalah
aristatus
(Blume)
menggunakan
Penyakit kronik adalah penyakit yang
mengambil daun mudah sirsak kemudian
lama
direbus lalu diminum 2 kali sehari. Penyakit
penyembuhannya, tidak terjadi secara tiba-
Ginjal dan sinus dapat disembuhkan dengan
tiba atau spontan dan biasanya tidak dapat
tumbuhan
disembuhkan
dan
Blume) dan Hyptis (Hyptis capitata Jacq) cara
timbulnya kematian. Penyakit kanker dapat
penggunaannya sama yaitu mengambil 7
diobati
lembar daun mudah, rebus dengan air 3 gelas
membutuhkan
waktu
dengan
menggunakan
yang
sempurna
tumbuhan
Bawang
Keji beling (Strobilanthes crispa
hutan (Eleutherine palmifolia Merr) dengan
sampai menjadi 1 gelas
cara mengambil 5-7 siung bawang hutan
sehari.
diminum 2 kali
dicuci beserta kulitnya kemudian direbus
Tekanan darah tinggi dapat diobati
dengan 2 gelas air hingga tersisa menjadi 1
dengan 4 spesies tumbuhan obat dengan
gelas lalu diminum 2 kali sehari.
cara penggunaan yang berbeda-beda. Cara
penggunaan
untuk
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
tumbuhan
Jarak
Page | 14
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
(Jatropha curcas L) yaitu mengambil pucuk
direbus
daun Jarak sebanyak 3 pucuk lalu direbus
diminum pagi dan sore.
setelah mendidih
dinginkan
lalu
Penyakit rabies dapat disembuhkan
dengan air 5 gelas hingga menjadi 2 gelas
lalu diminum 2 kali sehari. Untuk tumbuhan
dengan
Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth)
(Graptophyllum
caranya yaitu mengambil tumbuhan suruhan
tumbuhan gandarusa (Justicia gendarussa
lalu
sedu
diminum
dengan
pagi
air
dan
sore
panas
kemudian
Burm.f.)
dan
tumbuhan
daun
tumbuhan
Daun
(L.)
pictum
wungu
Griff)
dan
dengan cara mengambil beberapa
lalu
diremas–remas
setelah
itu
Bawang putih (Allium sativum L) caranya
ditempelkan pada bagian luka. Untuk penyakit
yaitu mengkonsumsi langsung bawang putih.
tumor
Sedangkan
Lengkuas (Alpinia galangal) dengan cara
(Sechium
mengambil
untuk
edule
tumbuhan
(Jacq)
beberapa
labusiam
caranya
buah
dapat
diobati
dengan
tumbuhan
yaitu
mengambil rimpang lengkuas lalu diparut
labusiam
kemudian disirami air setelah itu disaring
kemudian diparut lalu airnya diminum 2 kali
kemudian diminum 2 kali sehari.
Penyakit menular merupakan penyakit
sehari.
Penyakit Malaria dapat diobati dengan
yang
disebabkan
oleh
kuman
yang
tumbuhan Pepaya (Carica papaya L) dengan
menjangkiti tubuh manusia. Kuman dapat
cara mengambil daun papaya beberapa
berupa virus, bakteri, amoeba dan jamur
bagian lalu direbus dengan air 3 gelas sampai
(Dahlan, 2011). Dalam mengatasi penyakit
menjadi 1 gelas kemudian diminum 2 kali
menular seperti penyakit batuk masyarakat
sehari. Penyakit liver dapat diobati dengan
desa Oo Parese menggunakan tumbuhan
tumbuhan
communis)
sembung (Blumea balsamifera L.) dengan
dengan cara mengambil beberapa daun
cara mengambil daun 7 lembar, diremas lalu
sukun kemudian direbus lalu diminum 3 kali
diperas kemudian
sehari. Untuk penyakit diabetes dapat diobati
Untuk penyakit TBC dapat diobati dengan
dengan tumbuhan Pinang (Areca catechu L.)
tumbuhan Tomat (Solanum lycopersicum L)
dengan cara mengambil buah pinang yang
dengan
sudah tua kemudian menumbuk kemudian
sampai halus atau diblender lalu disaring
disirami air setelah itu disaring lalu diminum 2
kemudian diminum 3 kali sehari.
Sukun
(Artocarpus
cara
diminum pagi dan sore.
tumbuhan
tomat
ditumbuk
kali sehari. Untuk penyakit BAB darah dapat
Mayana
Persentase Pengetahuan/Penggunaan
(Plectranthus scutellaroides (L.)Bth) dengan
Tumbuhan Obat di Suku Topo Uma di
cara mengambil beberapa daun Mayana lalu
Desa Oo Parese
diobati
dengan
tumbuhan
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 15
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
Masyarakat
desa
Oo
Parese
terhadap responden berdasarkan hasil yang
memanfaatkan tumbuhan obat masih terbatas
didapat
karena dari sekian banyak tumbuhan obat
pengetahuan atau penggunaan tumbuhan
yang ada di desa tersebut belum semua
obat oleh masyarakat desa Oo Parese masih
masyarakat
atau
belum merata. Hal ini disebabkan oleh
keseluruhan.
beberapa hal seperti pandangan masyarakat
obat
oleh
yang berbeda terhadap suatu penyakit, pola
sebagian
pikir dan tingkat kepercayaan masyarakat
yang
menggunakannya
Pengetahuan
masyarakat
mengetahui
secara
tumbuhan
desa
Oo
Parese
menggambarkan
terhadap
secara turun-temurun tetapi ada juga yang
menyembuhkan
didapatkan
juga
pengetahuan atau penggunaan tumbuhan
pernah
sebagai obat pada suku Topo Uma di desa
informasi
dari
pengalaman
orang
lain
dan
yang
menggunakan tumbuhan obat tersebut. Hal
ini
dapat
dilihat
dari
hasil
obat
tingkat
merupakan suatu tradisi yang diwariskan
lewat
tumbuhan
bahwa
penyakit.
dapat
Persentase
Oo Parese disajikan pada tabel 3
wawancara
Tabel 3 : Persentase pengetahuan/ penggunaan tumbuhan obat di Desa oo
No
Nama
Lokal
Nama Tumbuhan
Nama
Ilmiah
1
2
Kalakaya
Sumi diu
3
Tebi wi’i
4
Wilionco
5
Tebi oma
6
7
Paria pai
Taba lei
8
9
10
Pia ngea
Paharaa
Tai tida
11
Kowo kebe
12
Kowo
serdepe
Annona muricata L
Orthosiphon aristatus
(Blume) Miq.
Allium tuberosum
Rottlerex Spreng
Strobilanthescrispa
Blume
Eleutherine palmifolia
Merr
Momordica charantia L.
Plectranthus
scutellaroides (L.)Bth
Allium sativum L
Hyptis capitata Jacq
Scurrula ferruginea
(Jack) Danser
Ageratum conyzoides
(L.) L.
Peperomia pellucida (L.)
Kunth
Jumlah
Penggunaa
n
Perse
n (%)
35
33
85
80
Persentas
e
Pengetahu
an
OOO
OOO
30
73
OOO
28
68
OOO
28
68
OOO
27
25
66
61
OOO
OOO
25
24
23
61
59
56
OOO
OOO
OOO
23
56
OOO
22
54
OOO
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 16
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
Blumea balsamifera (L.)
Dc
Ocimum basilicum L.
21
51
OOO
21
51
OOO
Cymbopogon nardus L
20
49
OO
20
49
OO
19
19
46
47
OO
OO
19
46
OO
18
18
18
17
17
44
44
44
41
41
OO
OO
OO
OO
OO
Kuni
Abelmoscus manihot (L.)
Medik
Sechium edule (Jacq)
Justicia gendarussa
Burm.f.
Zingiber officinale
Roscoe
Areca catechu L.
Psidium guajava L.
Cassia Alata L
Jatropha curcas L.
Imperata clylindrica (L.)
P.Beauv
Curcuma longa L.
16
39
OO
26
Polola
Solanum lycopercium L
16
39
OO
27
Lengkuas
14
34
OO
28
Tawe lei
14
34
OO
29
Kapaya
Alpinia galanga (L.)
Willd.
Graptophyllum pictum (L)
Griff
Carica papaya L
11
27
OO
30
Duku
10
24
OO
31
Goa
Artocarpus altilis
(Parkinson ex F.A. Zorn)
Fosberg
Zea mays L.
9
22
OO
32
Legu
Piper betle L
8
20
O
13
Sasadah
14
16
Wunga
bonea
Ngkoromon
yi
Lenuru
17
18
Tabisa
Gendarusa
19
Kula
20
21
22
23
24
Pinongo
Gampu
Paka’a
Tantanga
Jono
25
15
Keterangan:
O
= Informasi yang didapatkan kurang dari 20%
OO
= Informasi yang didapatkan lebih dari 20%-50%
OOO = Informasi yang didapatkan lebih besar dari 50%
Pembahasan
sendiri. Berdasarkan hasil penelitian yang
Masyarakat
yang
telah dilakukan pada masyarakat suku Topo
lebih
banyak
Uma di Desa Oo Parese, diketahui ada 32
masyarakat
tentang
spesies dari 20 famili yang dimanfaatkan
merupakan
sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan obat
kepercayaan turun-temurun di lingkungan
tersebut diperoleh masyarakat dari berbagai
keluarga
sumber seperti dari spesies tumbuhan liar
menggunakan
karena
desa Oo Parese
obat
pemahaman
penggunaan
obat
maupun
herbal
herbal
dari
pengalamannya
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 17
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
yang tumbuh di sekitar desa Oo Parese, juga
akan hidrat arang utuh, serat, vitamin dan
diperoleh secara budidaya atau menanam
mineral.
sendiri. Tumbuhan yang diperoleh secara liar
Bagian (organ) tumbuhan kedua yang
atau alami dapat dijumpai di sekitar kebun,
juga banyak dimanfaatkan untuk pengobatan
hutan, semak belukar, sekitar sungai, dan di
yaitu
sawah.
Selain daun yang memiliki banyak zat yang
Sedangkan
masyarakat
desa
yang
persentase
(12,5%).
dibutuhkan oleh tubuh sebagai obat buah-
sendiri tumbuhan obat di sekitar pekarangan
buahan pun banyak yang mengandung zat
rumah mereka. Hasil penelitian lain yang
yang
dilakukan
contohnya Jambu biji (Psidium guajava L.)
melaporkan
42
Parese
dengan
menanam
oleh
Oo
dibudidayakan,
buah
Nurfitriyani
spesies
dkk
(2014)
tumbuhan
yang
sangat
banyak
dibutuhkan
mengandung
oleh
kalium,
tubuh,
pectin,
dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat
betakaroten, dan paling banyak mengandung
desa Tolitoli di desa Pinjan, Tumbuhan obat
vitamin C diantara berbagai spesies buah.
tersebut diperoleh dari hasil budidaya atau
Betakaroten dan vitamin C tergolong sebagai
ditanam sendiri baik di pekarangan rumah
zat
atau di kebun dan langsung dihabitat aslinya.
memberikan perlindungan terhadap kanker
antioksidan,
senyawa
yang
dapat
karena dapat menetralkan radikal bebas,
Tumbuhan yang diakui memiliki khasiat
kedua senyawa ini banyak terdapat pada
untuk pengobatan di antaranya ada tumbuhan
buah (Johani, 2008). Tumbuhan yang dapat
yang di budidayakan, tumbuhan yang mudah
dimanfaatkan buahnya untuk pengobatan
didapatkan
tradisional
dan
tumbuhan
liar.
Bagian
contohnya
Pinang
(Areca
tumbuhan yang paling banyak digunakan
catechu L) dan labusiam (Sechium edule
sebagai obat oleh masyarakat desa Oo
(Jacq).
Parese adalah daun sebesar (53,1 %), karena
tekstur daun lunak dan mengandung air (7080%).
Tekstur
dapat
digunakan sebagai obat ialah daun dan
mengektaksi
batang dengan persentase (9,4%). Batang
zat/senyawa yang digunakan sebagai obat.
merupakan bagian tumbuhan yang amat
Daun juga mengandung unsur-unsur
penting. Tumbuhan yang dapat dimanfaatkan
memudahkan
daun
yang
untuk
lunak
Bagian tumbuhan yang ketiga dapat
(zat
organik). Zat yang banyak terdapat pada
batangnya
daun adalah minyak atsiri, fenol, senyawa
adalah Kumis kucing (Orthosiphon aristatus
kalium dan klorofil. Sebagian besar tumbuhan
(Blume) Miq. Selanjutnya bagian tumbuhan
hijau mempunyai daun yang sangat kaya
yang dapat digunakan sebagai obat ialah
untuk
pengobatan
tradisional
rimpang, akar dan seluruh bagian tumbuhan.
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 18
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
tumbuhannya
Rimpang dengan persentase (9,4%)
adalah
spesies
tumbuhan
Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth).
adalah modifikasi batang yang tumbuhnya
menjalar di bawah permukaan tanah dan
Jika dibandingkan dengan daerah lain
dapat menghasilkan tunas dan ruas. Tiga
yang ada di Kabupaten Sigi, pengetahuan
spesies
manfaatkan
masyarakat desa Oo Parese tergolong masih
sebagai tumbuhan obat pada bagian rimpang
rendah karena sekian banyaknya tumbuhan
yaitu
yang bisa dijadikan obat tapi di desa Oo
tumbuhan
Lengkuas
(Zingiber
yang
(Alpinia
di
galanga),
Roscoe)
officinale
dan
Jahe
Kunyit
(Curcuma longa L.).
Parese
masih
banyak
yang
belum
sepenuhnya mengetahui. Tumbuhan obat
yang diketahui oleh masyarakat desa Oo
(6,3%)
Pareses sebanyak 32 spesies dari 20 famili
merupakan salah satu organ tumbuhan yang
dibandingkan dengan Desa Mataue pada
digunakan sebagai obat. Umbi biasanya
Suku Kulawi terdapat 49 spesies dari 30 famili
terbentuk tepat di bawah permukaan tanah.
yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional
Beberapa organ yang tumbuh di bawah
(Suhendar dkk, 2014). Penggunaan atau cara
permukaan
pengolahan yang dilakukan Masyarakat desa
Umbi
disebut
dengan
tanah
umbi,
tumbuhan
yang
persentase
juga
seperti
di
kadang-kadang
rimpang,
spesies
manfaatkan
bagian
Oo
Parese
dan
desa
Mataue
tersebut
cenderung sama seperti diseduh air panas,
umbinya yaitu spesies tumbuhan Bawang
ditumbuk,
Putih (Allium sativum L) dan Bawang hutan
sebagainya.
dioles,
direbus
dan
lain
(Eleutherine palmifolia Merr).
KESIMPULAN
Bagian tumbuhan yang juga digunakan
sebagai obat adalah akar dengan persentase
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
(3,1%). Akar merupakan bagian bawah dari
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
sumbu tumbuhan dan biasanya berkembang
1. Tumbuhan
obat
yang
dimanfaatkan
meskipun
sebagai obat tradisional oleh masyarakat
terdapat juga akar yang tumbuh di atas tanah.
suku Topo Uma di desa Oo Parese
Selain itu, seluruh bagian tumbuhan dengan
berjumlah
persentase (3,1%) juga dapat dijadikan obat,
terbagi dalam 20 Famili.
di
bawah
permukaan
tanah,
32
spesies
tumbuhan
dan
seperti akar, batang, daun dan buah. Spesies
2. Organ-organ tumbuhan yang digunakan
tumbuhan yang dimanfaatkan semua organ
antara lain daun, buah, batang, rimpang,
umbi dan akar.
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 19
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
3. Masyarakat
Desa
menggunakan
Oo
tumbuhan
Parese
obat
untuk
regional pemerintah republik Indonesia.
Strategi
dan
rencana
mengobati penyakit seperti penyakit kronik,
keanekaragaman
menular dan tidak menular.
2003-2020. Jakarta
4. Masyarakat
desa
Oo
hayati
aksi
Indonesia
Parese
Bridson, D dan L. Forman . 1989. The
menggunakan tumbuhan obat dengan cara
Herbarium Handbook. Royal Botanic
direbus,
Garden. KEW. England.
ditumbuk,
diperas,
diremas,
diminum, dioles, ditempel atau di jadikan
Dahlan S., 2011. Etnobotani Tumbuhan Obat
Oleh
lalapan.
5. Persentase pemanfaatan tumbuhan obat
Masyarakat
Kabupaten
Lokal
Lembata
Kedang
Provinsi
Nusa
didesa Oo Parese yaitu organ tumbuhan
Tenggara Timur, Skripsi, Universitas
yang paling banyak dimanfaatkan adalah
Muhammadiyah Malang.
daun dengan persentase pemanfaatan
Fathurrahman, J. Nursanto, A. Madjid and
sebesar 53,1% dan organ yang paling
Ramadanil. 2016. Ethnobotanical study
sedikit
organ
of Kaili Inde tribe in Central Sulawesi
tumbuhan batang,akar dan seluruh bagian
Indonesia. Emirate Journal of Food and
tumbuhan dengan tingkat persentase 3,1
Agriculture. In Press.
dimanfaatkan
adalah
%.
Gailea R., A.A. Bratawinata, R. Pitopang and
I.W. Kusuma. 2016. The use of various
DAFTAR PUSTAKA
Ahvazi,
M.,
F.
plant types as medicines by local
K.
Charkchiyan,
Mozaffarian
Sigarodii,
F.
and
M.
Mojab,
H.
Zakeri.
M.
community in the enclave of the Lore
V.A.
Lindu National Park of Central Sulawesi,
2012.
Indonesia. Global Res. Med. Plants and
Introduction of medicinal plants species
with the most traditional usage in
Indig. Med. Vol. 5. Issue 1, 29-40
Heyne,
K.
1987.
Alamut region. Iran. J. of Pharma. Res.
Indonesia
11 (1) : 185-194
Pengembangan
Anam S., Alam, G., Pitopang, R., Yusriadi.,
Zubair, S 2011, Kajian Etnofarmakologi
Tumbuhan Berkhasiat Obat di Kawasan
III.
Departemen
Tumbuhan
Balai
Berguna
Penelitian
dan
Kehutanan.
Kehutanan
Republik
Indonesia. Bogor, Indonesia
Martin,
G.J.,
1998.
Penerjemah
Maryati
lembah Palu, Program Studi Farmasi
Mohamed. Ethnobotany, A People and
MIPA Universitas Tadulako, Palu
Plants Conservation Manual. Chapman
BAPPENAS [National Planning Board of
Indonesia].
2003.
IBSAP
and Hall, London
Dokumen
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 20
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
and
the Ethnic , Albanians (Arbereshe) of
Environmental of Republic Indonesia.
Northem Basilicata, Italy. Fitoterapia. 73
1992. Indonesia Country Study on
(2002): 217-241.
Ministry
of
State
for
Population
Biological Diversity. Ministry of State for
Pitopang R, S.R. Gradstein, P.J.A. Keβler &
Population and Environmental Republic
E.
Indonesia. Prepared for UNEP under
Herbarium
The work Programme for Environment
International
Cooperation between The Republic of
Symposium, Los Banos, Philippines, 20-
Indonesia and The Kingdom of Norway
24 Sept. 2004.
Nurfitriyani, R. Pitopang dan E. Yuniati. 2013.
Pitopang
Guhardja.
R,
2004.
4
Celebense
(CEB).
Flora
I
Years
the
Sixth
Malesiana
Lapandjang
and
I.
Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Obat
Burhanuddin. 2011. Profil Herbarium
Tradisional Pada Suku Tolitoli di Desa
Celebense Dan Deskripsi 100 Jenis
Pinjan Sulawesi Tengah. Biocelebes,
Pohon Khas Sulawesi. Editor : Z Basri .
vol. 7, no.2
Edisi kedua; UNTAD Press. Palu
Oladele
A.T.,
G.O.
Omowubajo,
conservation
Olade
and
2011.
and
O.R.
Medicinal
cultivation
by
Pitopang R, I Lapandjang, I Taha dan
Safaruddin. 2012. Ten Years of
Herbarium
The
Celebense
(CEB)
traditional medicine practitioner (TMPs)
Universitas Tadulako. Proc. Soc. Indon.
in Aiyedaadee local government area of
Biodiv. Intl. Conf. | vol. 1 | pp. 209-214 |
Osun State, Nigeria. Agri. and Biol. J. of
July 2012 | ISSN 2252-617X
N. Am. 2 (3) : 476-487
Pitopang,
Ong, H.C., R.M. Zuki and P. Milow, 2011.
Traditional
knowledge
of
medicinal
R.
2012.
disturbance
on
Impact
the
of
forest
structure
and
composition of vegetation in tropical
plants among the Malay villagers in
rainforest
Kampung
Indonesia. Biodiversitas. 13 (4), 179-189
Mak
kemas,
Trengganu
of
Central
Sulawesi,
Pitopang, R. 2009. Keanekaragaman hayati
Malaysia. Ethno. Med. 8 (3) ; 175-185.
Paik, J.H., J. Lee, S. Choi, B. Marwoto, F.
tumbuhan
Sulawesi;
Prospek
Juniarti, D. Irawan and R. Pitopang.
pengembangan tantangan dan peranan
2013. Medicinal of Lore Lindu National
taksonomi
Park,
Pengukuhan Guru Besar di Universitas
Sulawesi
Indonesia
(Vol.
I).
KRIBB-BPPT-Tadulako University. PT.
Alimindo Sejati. Bekasi Indonesia
tumbuhan.
Pidato
Tadulako Palu.
Pitopang,
R
and
Sarifuddin.
2012.
Pieroni, A., Quave, C., Nebel, S., dan
Ethnoecological system of Tao Taa
Hendrich, M. 2002. Ethnopharmacy of
Wana Tribe in the Morowali Nature
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 21
Yulia, dkk.
Biocelebes , Vol. 12 No. 2
Reserve, Central Sulawesi, Indonesia.
Sukapura
Proc Soc Indon Biodiv Intl Conf | vol. 1 |
Laporan
pp. 209-214 | July 2012 | ISSN 2252-
dipublikasikan.
Jember:
Departemen
617X
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Purwanto Y, 2004, Understanding Traditional
Kabupaten
Probolingggo,
Penelitian.
Tidak
Universitas Jember.
Plants Use and Management : The
Tamin R dan Arbain D, 1995.Biodiversity dan
Dani-Baliem Perceptions of the Plant
Survey Etnobotani.Makalah lokakarya
Diversity. Trop. Ethnobio. Vol I (1) : 9-43
Isolasi Senyawa Berkhasiat. Kerjasama
Riswan S and H.S. Rumantyo. 2002. Jamu
HEDS-F MIPA Universitas ANDALAS,
as
Traditional
Medicine
in
Java,
Indonesia. South Paciflc Study. 1 (23)
Rodrigues, J.C., L. Ascensao, M.A. Bonet and
J. Valles. 2003. An ethnobotanical study
Padang.
Umar, 2000. Metodologi Penelitian, Aplikasi
dalam
Pemasaran.
PT.
Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
of medicinal and aromatic plants in the
Zuhud, E.A.M., A. Hikmat, Siswoyo, E.
national park of “Serra de Sao Mamede,
Sandra E and N. Jamil. 2001. Buku
Portugal.
acuan umum tumbuhan obat Indonesia
Ethno-pharmacology.
89 :
Jilid
199-209
Sangat H. M. and I Larashati. 2002. Some
ethnopithomedical
conservation
aspects
strategy
of
and
several
I
:dalam
Kajian
etnobotani
masyarakat di sekitar Taman Nasional
Gunung Merapi. Yayasan Sarana Wana
Jaya
Fakultas
Kehutanan
IPB,
medicinal plant in Java, Indonesia.
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456
Biodiversitas. 3 (2) : 231-235
7 89/47610, (downloaded on : 09-02-
Sugiyono.,
2007,
Memahami Penelitian
2012)
Kualitatif, Alfabeta, Bandung
Suhendar
2014,
Tumbuhan
Keanekaragaman
Obat
Tradisional
Jenis
Dan
Pemanfaatannya Pada Suku Kulawi Di
Desa Mataue Kawasan Taman Nasional
Lore Lindu, Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Tadulako, Palu.
Sunarto, Suandra, I K., Rato, D., Sugijono,
dan Sriono. E, 1991, Sikap Masyarakat
Tengger terhadap Norma-Norma yang
Berlaku di Desa Ngadisari Kecamatan
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991
Page | 22