T1 672006242 Full text

1.

Pendahuluan

Perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia saat ini bisa
dikategorikan sudah cukup maju dengan banyaknya macam dari perangkatperangkat yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan teknologi. Saat ini
pula media turut berperan penting pada masyarakat hal tersebut dapat dilihat pada
meningkatnya penggunaan media internet dalam masyarakat. Masyarakat dapat
mengetahui banyak informasi dengan lebih cepat dengan menggunakan internet
selain itu juga bisa digunakan untuk media sosial sebagai contoh seperti facebook,
twitter, skype, dan lain-lain yang berfungsi sebagai media komunikasi pula
ataupun dapat digunakan pada aspek-aspek yang lain seperti pendidikan,
perkantoran, bank dan lain sebagainya.
Berbagai informasi juga bisa didapatkan dan dicari dengan menggunakan
teknologi internet ini. Misalnya saja informasi tentang peristiwa-peristiwa yang
terjadi di dunia ini, tentang dunia hiburan, tentang bencana alam, dan masih
banyak lagi informasi yang bisa dicari dengan menggunakan internet karena
jangkauannya yang lebih luas. Melalui penggunaan akses internet masyarakat juga
dapat lebih mudah dalam mencari dan mengetahui banyak hal kapan saja dan
dimana saja.
Beberapa tahun ini Indonesia bahkan dunia banyak diguncang dengan

bencana salah satunya yaitu bencana gempabumi. Gempabumi terjadi dari skala
kecil bahkan sampai skala besar bahkan hingga menyebabkan terjadinya tsunami
yang akhirnya menelan banyak korban jiwa seperti yang pernah terjadi di Aceh
dan negara lainnya pada tahun 2004. Sedikitnya bencana tersebut telah
menewaskan 250.000 jiwa di belasan negara di Asia dan Afrika. Bencana
gempabumi yang dahsyat tersebut terjadi di Samudra Hindia, lepas pantai barat
Aceh yang berkekuatan 9,3 skala Richter [1]. Bencana gempabumi dan tsunami
yang terjadi kala itu telah menjadi wake up call bagi masyarakat untuk mengerti
arti penting bencana. [2]. Selain gempabumi, cuaca buruk yang terjadi belakangan
ini juga cukup meresahkan bagi pengguna transportasi di perairan laut. Misalnya
saja ketika sedang berwisata di pantai kemudian cuaca berubah menjadi buruk
sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan di pantai tersebut
maka wisata yang telah direncanakan bisa gagal karena terbengkalai dengan
waktu dan keselamatan [3]. Selain hal tersebut cuaca buruk yang terjadi di
perairan laut juga mempengaruhi banyak hal misalnya saja perdagangan atau
penyaluran bahan-bahan pangan dan bahan lainnya yang biasanya menggunakan
sarana transportasi laut untuk melakukan pengiriman barang. Apabila cuaca buruk
tersebut terjadi maka keberangkata dari kapal yang mengangkut stock barang
tersebut maupun penumpang tidak akan dapat diberangkatkan atau ditunda
keberangkatannya. Penundaan ataupun pembatalan keberangkatan ytersebut akan

dapat mempengaruhi ekonomi yang terjadi karena kelangkaan barang misalmnya.
[4]. Berdasarkan wawancara yang juga dilakukan dengan salah seorang staf dari
BMKG di bidang website didapatkan pula kesimpulan bahwa peran media
memang cukup penting dalam melakukan penyampaian informasi bagi
masyarakat khususnya tentang bencana gempabumi dan cuaca buruk. Sekarang
juga berkembang teknologi android yang dapat memudahkan masyarakat untuk

8

mendapatkan informasi dengan cukup lengkap dan informatif dengan
menggunakan smartphone maupun gadget yang dimiliki.
Perkembangan teknologi tersebut turut pula mempengaruhi penambahan
fungsi dari telepon genggam atau ponsel. Bila dahulu telepon genggam atau
ponsel hanya bisa digunakan untuk menelepon dan mengirim pesan singkat saja
tapi saat ini ponsel tersebut bertambah fungsinya yaitu sudah seperti komputer
mini dimana memiliki banyak kegunaan [5]. Bahkan saat ini ponsel juga semakin
berkembang dengan istilah ponsel pintar atau smarthphone. Telah banyak jenis
ponsel yang berbasis smartphone yang memiliki banyak fitur tambahan dengan
kegunaan masing-masing.
Pada saat ini juga berkembang sistem operasi yang digunakan pada

smartphone maupun tablet dan sejenisnya yakni sistem operasi Android. Android
berkembang dengan cukup pesat dikarenakan peminat dari sistem operasi ini
cukup besar pula di Indonesia. Sifat dari Android itu sendiri adalah bersifat
terbuka (open platform) yang menjadi faktor utama pendorong perkembangan dari
Android itu sendiri. Android memudahkan penggunanya dalam mendapatkan dan
membuat aplikasi-aplikasi yang diinginkan dan juga dengan informasi-informasi
yang dibutuhkan karena aplikasi tersebut disediakan dan dapat diunduh dengan
mudah dan tanpa memerlukan biaya [6]. Pengguna android saat ini pun semakin
bertambah pesat setiap tahunnya dan permintaan dari produk yang menggunakan
android juga cukup tinggi. Hampir sebagian besar masyarakat kini menggunakan
gadget berbasiskan android dan dengan android suatu informasi yang ingin dicari
dan diketahui dapat diakses dengan mudah dan cepat [7]. Lebih mudah dan cepat
apabila dibandingkan dengan harus membuka laptop atau komputer untuk
mencari informasi yang diperlukan karena android juga memudahkan
penggunanya untuk dapat mengunduh maupun membuat suatu aplikasi yang
diperlukan.
Oleh karena itu dari bencana gempabumi dan cuaca buruk maka
dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat memberikan informasi tentang terjadinya
bencana yang ada sehingga dilakukan penelitian untuk membuat aplikasi yang
dapat memberikan informasi tentang terjadinya gempabumi dan juga cuaca

pelayaran atau cuaca buruk yang terjadi pada perairan laut untuk dapat
menjadikan informasi bagi masyarakat umum maupun pengguna android.
Diharapkan dengan dibangunnya aplikasi ini dapat membantu masyarakat
pengguna android khususnya dalam mengakses suatu berita atau informasi dengan
lebih mudah, akurat dan juga efisien.

2.

Tinjauan Pustaka

Pada penelitian sebelumnya dengan judul “Sistem informasi geografi
berbasis klimatologi dengan menerapkan basis data arsitektur three-tiers provinsi
Jawa Tengah” disebutkan bahwa sistem informasi geografis yang diterapkan
dalam jaringan komputer dengan menggunakan basis data arsitektur Three Tiers.
Sistem informasi ini digunakan untuk memudahkan instansi yang digunakan
untuk penelitian dalam pengamatan dan pengelolaan data yang ada. Sistem

9

informasi ini dihubungkan dengan jaringan komputer yang ada pada instansi

tersebut dengan batasan wilayah yang digunakan sebagai informasi berada dalam
wilayah provinsi Jawa Tengah [8]
Jurnal penelitian yang berjudul ‘Sistem informasi geografi pemetaan
daerah rawan kekeringan dan banjir pada tanaman pangan (studi kasus provinsi
Jawa Tengah” membahas tentang sistem informasi geografis untuk pemetaan
daerah rawan kekeringan dan banjir pada tanaman pangan dengan studi kasus
pada provinsi Jawa Tengah. Manfaat dari penelitian tersebut adalah untuk dapat
mengantisipasi atau menanggulangi bencana kekeringan dan banjir yang akan
terjadi sehingga dapat teratasi dengan baik berbasis online dengan menggunakan
PHP atau web sebagai media yang digunakan untuk menampilkan informasi [9]
Penelitian yang akan dilakukan adalah untuk menampilkan informasi
gempabumi dan cuaca pelayaran dengan menggunakan android. Aplikasi yang
akan dibangun menggunakan minimal android versi 2.1 (Eclair) dengan tujuan
agar aplikasi ini nantinya dapat dipakai pada semua versi dari versi yang lama 2.1
(Eclair) sampai versi terbaru saat ini. Oleh karena aplikasi ini berbasis android
maka dapat diakses dimanapun dan kapanpun oleh masyarakat umum maupun
pengguna android khususnya.
Android sendiri adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile
berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android
menyediakan platform yang terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan

aplikasi mereka. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi
Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail
Services (GMS) dan kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa
dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution
(OHD) [10].
Android juga dipuji sebagai “platform mobile pertama yang Lengkap,
Terbuka dan Bebas”. Pengertian Lengkap (Complete Platform) disini berarti para
desainer dapat melakukan pendekatan yang komprehensif ketika mereka sedang
mengembangkan platform Android, Terbuka (Open Source Platform) maksudnya
adalah platform Android disediakan melalui lisensi open source dimana
pengembang dapat dengan bebas untuk mengembangkan aplikasi, dan Bebas
(Free Platform) adalah tidak diperlukan lisensi atau biaya royalti untuk dapat
dikembangkan [10].
Android SDK (Software Development Kit). adalah tools API (Application
Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi
pada patform Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Android
merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel dan meliputi sistem operasi,
middleware dan aplikasi kunci yang dirilis oleh Google dan saat ini juga
disediakan Android SDK sebagai alat bantu dan API untuk mulai
mengembangkan aplikasi pada platform Android dengan menggunakan bahasa

pemrograman Java. Software plugin yang digunakan adalah ADT (Android
Development Tools) yang menjadi penghubung antara IDE Eclipse dengan
Android SDK.
Terdapat beberapa fitur-fitur penting yang terdapat pada Android antara
lain (1) Framework aplikasi yang mendukung penggantian komponen dan

10

reusable. (2) Mesin Virtual Dalvik yang dioptimalkan untuk perangkat mobile. (3)
Integrated browser berdasarkan engine open source WebKit. (4) Grafis yang
dioptimalkan dan didukung oleh libraries grafis 2D atau 3D. (5) Media support
yang mendukung audio, video dan gambar (MPEG4, MP3, AAC, AMR, JPG,
PNG, GIF). (6) Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi. (7) Lingkungan development
yang lengkap dan kaya termasuk perangkat emulator, tools untuk debugging,
profil dan kinerja memori dan plugin untuk IDE Eclipse [10].
Android juga memiliki arsitektur yang secara garis besar dapat dijelaskan
sebagai berikut (1) Applications dan widgets adalah layer dimana hanya
berhubungann dengan aplikasi saja, setelah mengunduh aplikasi kemudian
dilakukan instalasi dan jalankan aplikasi tersebut. Di layer terdapat aplikasi inti
termasuk klien email, program SMS, kalender, peta, browser, kotak, dan lain-lain.

Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java. (2) Application
Framework adalah layer dimana para pembuat aplikasi melakukan pengembangan
atau pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem operasi Android, karena
pada layer inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content providers
yang berupa pesan singkat dan panggilan telepon. Komponen-komponen yang
termasuk di dalam layer ini adalah views, content provider, resource manager,
notification manager, dan activity manager. (3) Libraries adalah layer dimana
fitur-fitur Android berada, biasanya para pembuat aplikasi mengakses libraries
untuk menjalankan aplikasinya. (4) Android Run Time adalah layer yang
membuat aplikasi Android dapat dijalankan dimana dalam prosesnya
menggunakan Implementasi Linux. Di dalam Android run time dibagi menjadi
dua bagian yaitu core libraries dan dalvik virtual machine. (5) Linux Kernel
adalah layer dimana inti dari operating sistem dari Android tersebut berada. Berisi
file-file sistem yang mengatur sistem processing, memory, resources, drivers, dan
sistem-sistem operasi Android lainnya [10].
Data yang digunakan adalah dalam format XML. XML merupakan bahasa
generik yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu struktur data dengan cara
yang sederhana sehingga dapat digunakan oleh semua orang. Suatu aplikasi yang
berbasis XML dapat mendefinisikan markup tag untuk merepresentasikan elemen
data yang berbeda dalam suatu file teks sehingga data dapat dibaca dan diproses

oleh aplikasi yang menggunakan XML. Terdapat aturan dalam pembuatan suatu
XML, apabila aturan spesifikasi dari XML tersebut diikuti maka informasi yang
didapatkan akan menjadi mudah. Hal ini dikarenakan terdapat suatu program yang
bernama parsers yang dapat membaca syntax dan menggali informasi pada XML
[11]. Pada aplikasi yang dibuat menggunakan data dengan format XML sebagai
sumbernya. Dimana nantinya ketika aplikasi dijalankan BMKG akan
mengirimkan paket data dengan format XML dan dilakukan pengunduhan paket
data tersebut yang kemudian diparsing oleh XML parser lalu data XML tersebut
akan di storing atau disimpan dan kemudian data tersebut ditampilkan dengan
menggunakan id java untuk membaca data tersebut. Setelah proses tersebut
selesai dilakukan kemudian data yang sudah dipilih akan ditampilkan dengan
menggunakan GUI android pada aplikasi. Dari proses tersebut maka informasi
yang ada nantinya dapat ditampilkan pada aplikasi.

11

3.

Metodologi Penelitian


Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian antara lain
yakni identifikasi masalah dan kebutuhan, perancangan sistem dan kesimpulan
yang dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.

Gambar 1 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang dilakukan pertama adalah identifikasi
permasalahan yang ada pada gempabumi dan cuaca pelayaran yang didapatkan
dari berita-berita terkait dan juga dengan melakukan wawancara kepada salah satu
pihak dari BMKG selaku penyedia data yang digunakan pada aplikasi bahwa
terdapat permasalahan dalam penyampaian informasi tentang bencana agar lebih
efisien yang kemudian dilakukan perumusan kebutuhan bagi permasalahan
tersebut, yaitu dibutuhkannya suatu sistem atau aplikasi untuk dapat memudahkan
masyarakat umum atau pengguna android khususnya dalam mengakses informasi
tersebut dengan lebih efisien sehingga dapat menjadikan informasi atau
pemberitahuan tentang terjadinya bencana. Penelitian yang dilakukan bersifat
kuantitatif karena berhubungan dengan sebab dan akibat yang terjadi, sebab yang
terjadi adalah terjadinya bencana yang melanda dan akibatnya adalah adanya
kematian, kerusakan dan kekuatiran dalam masyarakat. Sumber informasi yang
didapat untuk permasalahan yang diangkat berasal dari wawancara yang

dilakukan kepada pihak BMKG dimana dari permasalahan tersebut maka
dibuatlah suatu aplikasi untuk membantu masyarakat dan pengguna android
khususnya untul mendapatkan informasi tentang bencana.
Setelah pengidentifikasian permasalahan dilakukan tahapan penelitian
selanjutnya yaitu membuat perancangan sistem dengan menggunakan metode
prototyping. Prototyping adalah proses yang digunakan untuk membantu
pengembangan perangkat lunak dalam membentuk model dari perangkat lunak
yang harus dibuat. Metode ini dilakukan secara bertahap, yaitu dengan
mengembangkan suatu prototype yang sederhana terlebih dahulu baru kemudian
dikembangkan dari waktu ke waktu sampai perangkat lunak selesai
dikembangkan. Prototype merupakan bentuk dasar atau model awal dari suatu
sistem atau subsistem [12].
Secara garis besar terdapat tiga tahapan pada metode prototyping ini
seperti pada Gambar 2.

12

Gambar 2 Metode Prototyping[12]

Dalam metode prototyping terdapat beberapa langkah yang menjadi
karakteristiknya antara lain proses requirements yaitu pengumpulan kebutuhan
pengguna. Tahap awal dalam perancangan sistem adalah mengidentifikasi
kebutuhan dasar dari pengguna melalui proses requirement dan analisis. Pada
tahapan ini dikumpulkan data yang dibutuhkan untuk pembuatan aplikasi sistem
informasi ini. Data yang dibutuhkan dan digunakan dalam aplikasi adalah data
gempabumi terkini dan cuaca pelayaran dimana didalamnya terdapat beberapa
keterangan data antara lain termasuk peta gambar, waktu, garis lintang, garis
bujur, magnitude, kedalaman dan letak terjadinya bencana, prakiraan cuaca,
prakiraan angin, prakiraan gelombang, dan lain-lain. Format data yang terdapat
pada peta gambar adalah dengan menggunakan format GIF sedangkan untuk
waktu, garis lintang dan lainnya menggunakan format data teks. Data-data
tersebut adalah data yang terdapat pada database XML yang digunakan. Langkah
selanjutnya yaitu perancangan Prototype, perancangan dilakukan dengan cepat
dan rancangan mewakili semua aspek dari software yang diketahui, rancangan ini
nantinya akan menjadi dasar pembuatan prototype. Perancangan yang dilakukan
adalah perancangan data, identifikasi kebutuhan software dan hardware, serta
perancangan sistem. Kebutuhan software untuk aplikasi yang akan dibuat adalah
dengan menggunakan Eclipse untuk pembuatan antarmuka sistem dan melakukan
coding sistem, Android SDK untuk menjalankan emulator Android pada Eclipse
dan ADT plugin untuk Eclipse yang berfungsi sebagai penghubung Eclipse
dengan SDK sehingga dapat diintegrasikan dan digunakan ketika membangun
aplikasi. Sedangkan hardware yang digunakan adalah sistem operasi Windows
XP, RAM 1 GB, Intel Pentium Dual Core CPU 2,00 GHz, Smartphone Lenovo.
Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan UML (Unified
Modelling Language) yaitu use case diagram, activity diagram dan deployment
diagram. Dimana diagram tersebut dibuat untuk menggambarkan proses yang
terjadi dalam sistem sehingga dapat dipahami pula proses yang terjadi.

13

melihatGempaBumiTerkini
< < extend> >

< < include> >

< < extend> >

< < include> >

melihatDaftarGempaBumiTerkini
user

MemilihMenu

< < extend> >

< < include> >

Database BMKG

inputData

Admin

melihatCuacaPelayaran

Gambar 3 Use Case diagram

Gambar 3 adalah gambar dari use case diagram yang ada dimana user
melakukan pemilihan menu dari daftar menu utama yang tersedia dimana meliputi
menu gempabumi tekini, daftar gempabumi terkini dan cuaca pelayaran.
Informasi yang terdapat pada setiap menu utama diambil dari data yang telah ada
yakni dalam format XML yang telah tersedia dan bersumber dari data pada
BMKG dimana data tersebut adalah data yang telah diinputkan oleh admin
BMKG ke dalam database yang terdapat di BMKG pula. User tidak dapat
melakukan manajemen data karena semua manajemen data tersebut dilakukan
oleh admin. User hanya melakukan pengunduhan data informasi yang dilakukan
selama penggunaan aplikasi. Pada setiap menu utama yang ada memiliki sifat
ketergantungan pada paket data yang terdapat pada alamat tersebut dimana data
yang diunduh dan ditampilkan sama dengan data yang terdapat pada BMKG
apabila terjadi perubahan pada data tersebut maka informasi yang ditampilkan
akan berubah pula. Alamat paket data tersebut bersumber langsung pada data
yang tersedia pada BMKG.

Gambar 4 Activity Diagram Sistem

14

Pada Gambar 4 menunjukkan activity diagram pada sistem atau aplikasi
dimana ketika aplikasi dijalankan proses awal yang terjadi adalah aplikasi akan
memunculkan halaman menu utama setelah itu aktivitas selanjutnya adalah
pengguna dapat mengakses menu-menu yang disediakan jika menu gempabumi
terkini diakses maka akan ditampilkan informasi gempabumi terkini yang terjasi,
bila menu daftar gempabumi terkini yang diakses maka akan ditampilkan
informasi yang terdapat didalamnya begitu pula ketika diakses menu cuaca
pelayaran maka akan ditampilkan informasi tentang cuaca pelayaran yang terjadi.
Setelah itu pengguna dapat langsung keluar dari aplikasi dan proses selesai
maupun kembali ke menu awal dan melakukan proses pemilihan fungsi menumenu tersebut lagi.


Aplikasi Informasi Gempabumi


XMLDatabase BMKG


PCserver BMKG


Smartphone Android

Gambar 5 Deployment diagram

Deployment diagram yang ditunjukkan pada Gambar 5 adalah PC server
pada BMKG yang merupakan server yang digunakan untuk pengambilan data
yang dibutuhkan dimana data tersebut dalam format data XML. Proses yang
dilakukan adalah PC server BMKG akan mencari data yang akan digunakan dari
database XML yang ada setelah menemukan data yang dimaksud maka kemudian
PC server tersebut akan menyalurkan data tersebut pada aplikasi Informasi
Gempabumi yang menggunakan data tersebut dengan media yang sedang
digunakan misalnya media smartphone berbasis android.
Setelah perancangan prototype dilakukan tahapan selanjutnya yakni
pengevaluasian prototype yang telah dibuat yakni dilakukan pengujian dengan
cara menginstal aplikasi yang telah dibangun ke dalam mobile device
(smartphone) dan diujicobakan untuk semua fungsi yang tersedia. Apabila terjadi
error atau kesalahan pada sistem aplikasi, maka proses pengujian dengan cara
kembali ke tahap satu yakni menganalisa kesalahan apa yang terjadi lalu
memperbaikinya dan dilakukan ujicoba akan dikerjakan lagi.
Tahapan yang ketiga atau terakhir pada penelitian ini adalah perumusan
kesimpulan dari proses yang telah dilakukan didasarkan pada latar belakang
masalah dan hasil dari implementasi sistem informasi gempabumi dan cuaca
pelayaran ini. Kesimpulan juga berdasarkan pada analisa terhadap pengujian
sistem yang dilakukan menggunakan uji efektifitas sistem dengan kuisioner yang
diberikan kepada masyarakat umum. Selain itu, diberikan saran untuk sistem
informasi yang lebih detail pada pengembangan selanjutnya.

15

4.

Hasil dan Pembahasan

Setelah tahap perancangan selesai dilakukan, tahap berikutnya adalah
mengimplementasikannya dalam bentuk aplikasi dengan pengkodean.
Pengkodean dilakukan menggunakan bahasa pemrograman Java dengan Eclipse
SDK. Ketika aplikasi pertama kali dijalankan akan langsung menampilkan
halaman menu utama seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.

Gambar 6 Halaman menu utama

Pada halaman ini terdapat tiga menu utama yakni Gempabumi Terkini,
Daftar Gempabumi Terkini dan Cuaca Pelayaran. Pengguna dapat memilih daftar
informasi yang ingin diketahui dari tiga menu yang disediakan. Informasi yang
ditampilkan sesuai dengan yang terdapat pada server BMKG apabila terdapat
pembaruan data maka informasi yang terdapat pada aplikasi juga akan melakukan
pembaruan yang sama begitu pula apabila terjadi masalah pada server di BMKG
maka aplikasi juga akan mengalami kesulitan dalam menghubungkan ke server
yang terkait.

Gambar 7 Halaman untuk informasi Gempabumi Terkini

16

Untuk tampilan pada aplikasi apabila proses kerja yakni pencarian dan
pengunduhan data berhasil dengan terdapat koneksi internet ditunjukkan oleh
Gambar 7 untuk halaman informasi pada menu Gempabumi Terkini. Informasi
yang ditampilkan adalah informasi terbaru tentang gempabumi yang terjadi pada
saat tersebut, apabila pada saat itu tidak terjadi gempabumi maka yang
ditampilkan adalah informasi gempabumi yang terjadi sebelumnya. Pada halaman
ini akan ditampilkan waktu dan tanggal terjadinya gempabumi disertai peta
wilayah tempat terjadinya gempabumi dan juga keterangan tentang lokasi
terjadinya gempabumi tersebut.
Kode Program 1 Untuk koneksi internet
1.
2.
3.
4.
5.
6.

private boolean detect_GempaTerkini()
{
if(isConnected())
{Intent myIntent = new Intent(MenuUtama.this, GempaTerkini.class);
startActivity(myIntent);
return true;}

Kode Program 1 adalah kode program untuk menunjukkan koneksi
internet. Apabila user memilih salah satu menu utama misalnya gempabumi
terkini kemudian sistem akan melakukan pemeriksaan apakah terdapat koneksi
internet ataukah tidak seperti yang ditunjukkan pada baris 1 sampai 6. Proses yang
terjadi pada menu yang lainnya juga kurang lebih sama seperti yang terjadi pada
menu Gempabumi Terkini.
Kode Program 2 Untuk menampilkan gambar
1.
2.
3.

String image_URL= "http://data.bmkg.go.id/eqmap.gif";
SitesList sitesList = null;
TextView update;

Kode Program 2 (baris 1 sampai 3) adalah script yang menunjukkan
pengambilan data gambar yang terdapat pada menu Gempabumi Terkini dengan
alamat URL http://data.bmkg.go.id/eqmap.gif.
Kode Program 3 Untuk menampilkan data informasi
1.

try {

2.
3.
4.
5.

/** Handling XML */
SAXParserFactory spf = SAXParserFactory.newInstance();
SAXParser sp = spf.newSAXParser();
XMLReader xr = sp.getXMLReader();

6.
7.
8.
9.
10.

/** Send URL to parse XML Tags */
URL sourceUrl = new URL
(
"http://data.bmkg.go.id/gempaterkini.xml"
);

11.
12.
13.
14.

/** Create handler to handle XML Tags ( extends DefaultHandler ) */
MyXMLHandler myXMLHandler = new MyXMLHandler();
xr.setContentHandler(myXMLHandler);
xr.parse(new InputSource(sourceUrl.openStream()));

15. } catch (Exception e) {
16. System.out.println("XML Pasing Excpetion = " + e);
17. }

17

Kode Program 3 menunjukkan bagaimana proses pengambilan data XML
dari alamat URL (baris 9) yang kemudian akan ditampilkan pada aplikasi. Proses
kerja yang terjadi pada menu Daftar Gempabumi Terkini dan Cuaca Pelayaran
hampir sama yang membedakan adalah pada menu daftar gempabumi terdapat
proses perulangan untuk data informasi yang akan ditampilkan sedangkan pada
menu cuaca pelayaran menggunakan nama data XML yang berbeda yakni
http://data.bmkg.go.id/Maritim_Cuaca_Pelayaran.xml
untuk
pengambilan
datanya dan juga pada keduanya tidak terdapat pengambilan data gambar. Untuk
pengambilan data dari dokumen XML yang ada digunakan XML parser. Karena
fungsi dari XML parser adalah untuk mengambil atau mengekstrak data dari
dokumen XML mentah sebagai input dan memvalidasi apakah dokumen tersebut
well-formed ataukah tidak. Cara yang digunakan untuk memparsing data XML
tersebut adalah dengan menggunakan SAX (Simple API for XML) Parser. Pada
baris 3 sampai 5 untuk mendeklarasikan SAX parser dan XML reader. Sedang
pada baris 6 sampai dengan 10 untuk menuliskan alamat URL yang akan
dikirimkan untuk memparsing tag XML dan pada baris 12 sampai 14 untuk
membuat efek handler untuk menangani tag-tag XML.

Gambar 8 Halaman untuk informasi Daftar Gempabumi Terkini

Gambar 8 adalah tampilan halaman pada menu Daftar Gempabumi Terkini
dimana pada menu ini memberikan informasi yang hampir sama dengan yang
terdapat pada menu Gempabumi Terkini. Pada menu Gempabumi Terkini
menampilkan informasi tentang gempabumi terbaru yang terjadi yang disertai
dengan gambar sedangkan pada menu Daftar Gempabumi Terkini menampilkan
daftar informasi gempabumi yang telah terjadi atau tengah terjadi. Disini
disediakan 60 daftar gempabumi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir
hingga saat ini. Sehingga pengguna dapat melihat secara urut waktu terjadinya
gempa-gempa yang terjadi selama kurun waktu tertentu.

18

Gambar 9 Halaman untuk informasi Cuaca Pelayaran

Pada Gambar 9 menunjukkan tampilan pada halaman menu Cuaca
Pelayaran Pada menu ini menunjukkan prakiraan cuaca, prakiraan angin dan
prakiraan gelombang yang terjadi pada waktu tertentu disertai dengan keterangan
waktu dan tanggal serta tempat- tempat dan keterangan yang lainnya.
Pada aplikasi yang telah dibuat akan memberikan informasi data sama
dengan apa yang terdapat di database pada BMKG. Apabila terjadi bencana dan
pada database BMKG dilakukan update data maka aplikasi akan langsung
menerima data yang baru tersebut pada saat aplikasi dijalankan juga akan
menampilkan informasi data yang paling baru. Informasi yang ditampilkan juga
sama dengan apa yang terdapat pada database tersebut.
Pengujian Aplikasi menggunakan teknik black box, yaitu pengujian
fungsional tanpa melihat alur eksekusi program, namun cukup dengan
memperhatikan apakah setiap fungsi sudah berjalan dengan baik sesuai dengan
yang diharapkan.

No.
1.

2.

3.

Tabel 1 Hasil Pengujian Aplikasi
Tidak terkoneksi
Komponen Pengujian
Terkoneksi Internet
internet
Terjadi
Ditampilkan teks
Menu Gempabumi Terkini
pengunduhan data
peringatan
informasi
Terjadi
Menu Daftar Gempabumi
Ditampilkan teks
pengunduhan data
peringatan
Terkini
informasi
Terjadi
Ditampilkan teks
Menu Cuaca Pelayaran
pengunduhan data
peringatan
informasi

Hasil Uji
Berhasil

Berhasil

Berhasil

Dari tabel hasil pengujian aplikasi diatas proses kerja yang terjadi adalah
apabila terdapat koneksi internet maka pengunduhan data informasi akan

19

dilakukan tetapi apabila tidak terdapat koneksi internet kemudian akan muncul
teks yang memberitahukan bahwa aplikasi kesulitan untuk menghubungkan ke
server. Semua fungsi menu yang terdapat pada aplikasi juga telah berhasil
dijalankan dengan baik dan sesuai yang diharapkan dengan menampilkan output
dari informasi-informasi yang dibutuhkan sesuai dengan menu yang dipilih.
Pengujian kepada responden dilakukan kepada 30 orang responden dengan
kategori usia yang berbeda dengan kisaran usia 19 tahun - 35 tahun dengan
mengutamakan masyarakat yang menggunakan gadget dengan sistem operasi
android. Pengujian dilakukan dengan cara menginstal dan menggunakan aplikasi
pada gadget android yang dipakai kemudian dilakukan pengisian kuisioner
bagaimana kerja dari aplikasi tersebut menurut pengguna. Hasil yang didapatkan
adalah aplikasi ini sudah dapat berjalan dengan baik dan juga untuk
pengoperasian dari setiap fungsi yang ada tergolong cukup mudah untuk
digunakan oleh pengguna dengan kategori tersebut, untuk desainnya sendiri sudah
cukup menarik serta informasi yang ditampilkan sudah cukup sesuai dengan apa
yang dibutuhkan oleh pengguna selain itu juga tergolong efisian untuk bisa
diakses dimanapun dan kapanpun.

5.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan tentang
sistem informasi pada gempabumi dan cuaca pelayaran yang berbasiskan android
dapat disimpulkan bahwa aplikasi yang telah dibangun sudah dapat menjawab
permasalahan yang timbul dalam memperoleh informasi tentang bencana
gempabumi dan cuaca buruk yang terjadi pada perairan laut. Aplikasi yang ada
juga sudah dapat digunakan dan difungsikan sesuai dengan kebutuhan pengguna
yakni untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang terjadinya gempabumi
dan cuaca buruk yang terjadi dengan efisien yang dapat diakses dimanapun dan
kapanpun dengan mudah dan efisien dengan menggunakan gadget android yang
dimiliki.
Saran yang diberikan untuk pengembangan aplikasi ke depan adalah dapat
ditambahkan fitur-fitur yang lebih interaktif serta tampilan output data yang lebih
baik lagi dari segi visualisasi maupun informasi.

6.

Daftar Pustaka

[1]

Indonesia Media. 2012. 26 Desember 2004 : Bencana Gempa Bumi dan
Tsunami di Aceh. http://www.indonesiamedia.com/2012/12/26/26desember-2004-bencana-gempa-bumi-dan-tsunami-di-aceh/. Diakses 29
Januari 2014.
National Geographic. 2012. 26 Desember 2004, gempa dan Tsunami
Getarkan
Aceh.
http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/12/26desember-2004-gempa-dan-tsunami-getarkan-aceh. Diakses tanggal 8
Januari 2014.

[2]

20

[3]

[4]

[5]

[6]

[7]

[8]

[9]

[10]
[11]
[12]
[13]

Sindo News. 2013. Cuaca Buruk, 700 wisatawan tertahan di Karimunjawa.
http://daerah.sindonews.com/read/2013/07/03/22/756981/cuaca-buruk700-wisatawan-tertahan-di-karimunjawa. Diakses 8 Januari 2014.
Kompas. 2013. Cuaca Buruk di Laut Jawa, Pelayaran di Tanjung Mas
Terhenti.
http://regional.kompas.com/read/2013/08/25/1909120/Cuaca.Buruk.di.La
ut.Jawa.Pelayaran.di.Tanjung.Mas.Terhenti. Diakses 29 Januari 2014
Paseban, 2012, Perkembangan Teknologi Komunikasi di Indonesia.
http://portal.paseban.com/article/8705/perkembangan-teknologikomunikasi-di-indonesia. Diakses tanggal 13 November 2013.
Okezone. 2013, Android Kian Mengepakkan Sayapnya di Indonesia.
http://techno.okezone.com/read/2013/08/02/325/846744/android-kianmengepakkan-sayapnya-di-indonesia. Diakses tanggal 13 November 2013
Tribun News. 2012. Jumlah Pengguna Android Naik 40 Persen per Tahun.
http://www.tribunnews.com/bisnis/2012/11/16/jumlah-pengguna-androidnaik-40-per-tahun. Diakses 8 Januari 2014.
Sutoko, Ridho, 2009, Sistem Informasi Geografi Berbasis Klimatologi
dengan Menerapkan Basis data Arsitektur Three-Tiers Provinsi Jawa
Tengah. Salatiga : Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya
Wacana.
Juliandani, 2011, Sistem Informasi Geografi Pemetaan Daerah rawan
Kekeringan dan Banjir pada Tanaman Pangan (Studi Kasus Propinsi
Jawa Tengah). Salatiga : Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen
Satya Wacana.
Safaat, Nazruddin, 2011, Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan
Tablet PC Berbasis Android, Bandung : Informatika.
Hunter, David, Jeff Rafter, Joe Fawcett, dkk. 2007. Beginning XML, 4th
Edition. Canada: Wiley Publishing, Inc.
Pressman, Roger. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi
(Buku Satu). Yogyakarta: Penerbit ANDI dan McGraw-Hill Book Co.
Data.bmkg.go.id

21